OLEH:
KELOMPOK 4
DOSEN PENGAMPU :
apt. ERNIZA PRATIWI, S. Farm, M. Farm
PEKANBARU
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke
dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat
manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas
KEWIRAUSAHAAN DAN PEMASARAN FARMASI ini dengan baik dan tepat
waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan rencana bisnis ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
kewirausahaan. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini
kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini termasuk dosen
pengampu mata kuliah kewirausahaan dan pemasaran farmasi yaitu bu ERNIZA
PRATIWI. M. Farm, Apt. Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia
dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman
dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berkembang, Ginger Healthy mempunyai visi untuk terus memodernkan pembuatan
serbuk dan coklat jahe, sesuai dengan minat konsumen dan dinikmati oleh
masyarakat secara keseluruhan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nama lain dari jahe adalah : jae (jawa), haliya (aceh), atau ginger dalam
bahasa internasional. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya, ada
tiga jenis jahe yang dikenal, yaitu : jahe putih/kuning besar (disebut juga jahe
badak atau jahe gajah), jahe putih kecil atau emprit, dan jahe merah. Ciri umum
tanaman jahe adalah tumbuh berumpun, batang semu, tidak bercabang, berbentuk
bulat, tegak, tersusun dari lembaran pelepah daun, berwarna hijau pucat dengan
warna pangkal batang kemerahan, dan tingginya dapat mencapai satu meter. Daun
jahe merupakan daun tunggal, yang terdiri dari upih dan helaian daun, upih daun
melekat membungkus batang, helaian daun tumbuh berselang seling, helaian daun
tipis berbentuk lanset, berwarna hijau gelap, tulang daun sangat jelas tersusun
sejajar, ujung daun meruncing, dan bagian pangkal membulat (Hernani dan
Syukur, 2001).
3
majemuk tersusun dalam rangkaian mayang berbentuk silinder, sedangkan warna
bunganya adalah ungu atau hijau. Rimpang jahe mempunyai bau yang spesifik,
berkisar antara bau yang tajam, pahit, langu, sampai aromatis (Hernani dan
Syukur, 2001).
Rimpang jahe banyak digunakan sebagai obat gosok untuk penyakit encok
dan sakit kepala. Selain itu, jahe juga digunakan sebagai bahan obat, bumbu
masak, penyedap, minuman penyegar, manisan, dan lain-lain. Senyawa kimia
yang menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah gingerol, zingeron, dan shogaol
(Hernani dan Syukur, 2001).
Jahe putih besar di Jawa Barat dikenal sebagai jahe badak sedangkan di
Sumatera dikenal sebagai jahe gajah. Ukuran rimpangnya jauh lebih besar dan
bentuknya lebih gemuk daripada dua varietas lainnya. Jahe ini banyak digunakan
sebagai sayur, masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah. Kandungan
minyak atsirinya berkisar antara 0,82 – 1,66 persen bobot kering. Jahe putih kecil
mempunyai ukuran rimpang lebih besar daripada jahe merah tetapi lebih kecil bila
dibandingkan dengan jahe putih besar. Bentuknya aga pipih, berwarna putih,
seratnya lembut, dan rasa pedasnya kurang tajam bila dibandingkan jahe merah.
Jahe ini banyak digunakan sebagai rempah – rempah, minuman, penyedap
makanan, serta untuk produksi minyak atsiri jahe. Kandungan minyak atsiri berkisar
antara 1,5 – 3,5 persen bobot kering. Jahe merah atau sering juga disebut
jahe sunti memiliki rimpang kecil, berwarna kuning kemerahan, dan berserat
kasar. Rasa jahe ini sangat pedas dan aromanya tajam. Di jawa penggunaannya
lebih banyak untuk obat-obatan. Kandungan minyak atsirinya berkisar antara 2,58
– 3,90 persen bobot kering. Tanaman jahe dapat tumbuh di daerah terbuka sampai
agak ternaungi. Tanah yang disukai berbahan organik tinggi, berjenis latosol atau
andosol, dan berdrainase baik. Tanaman ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian
900dpl, tetapi akan lebih baik tumbuhnya pada ketinggian 200 – 600 dpl,
sedangkan curah hujan yang dibutuhkan antara 2500 – 4000 mm pertahun
(Murhananto dan Paimin dalam Alim, 2001).
4
Komposisi kimia jahe menentukan tinggi rendahnya nilai aroma dan rasa
pedasnya rimpang jahe. Beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi kimia
rimpang jahe adalah jenis jahe, tanah tempat tumbuh, umur panen, perlakuan pra
dan pasca panen, serta cara pengolahan rimpang jahe (Rismunandar dalam Alim,
2001).
Minyak atsiri jahe hanya terdapat pada rimpang jahe dan menyebabkan bau
harum khas jahe. Ekstrak minyak atsiri jahe berbentuk cairan kental berwarna
kehijauan sampai kuning, berbau harum, tetapi tidak memiliki komponen
pembentuk rasa pedas dan hangat (Purseglove dalam Alim, 2001). Kandungan
minyak atsiri jahe kering sekitar 1 – 3 persen dan komponen utamanya adalah
zingiberane sebagai bahan baku minuman ringan (ginger ale), industri farmasi
seperti parfum dan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) serta kosmetik yang
memancarkan kesan “suasana timur” (Murhananto dan Paimin dalam Alim,
2001).
Rasa pedas dan pahit jahe disebabkan oleh oleoresin. Sifat pedas ini
tergantung pada umur panen. Semakin tua umurnya semakin terasa pedas dan
pahit. Selain itu jenis jahe juga menentukan kandungan oleoresin. Jahe yang rasa
pedasnya tinggi, seperti jahe sunti kandungan oleoresinnya tinggi. Sedangkan
jenis badak yang rasanya kurang pedas, kandungan oleoresinnya pun sedikit
(Murhananto dan Paimin dalam Alim, 2001).
5
2.2 Memilih bidang usaha
a. Alasan secara umum
Alasan Ginger Healthy membuat usaha serbuk dan coklat jahe untuk
melestarikan tanaman jahe sehingga menjadi lebih bermanfaat terutama untuk
kesehatan. Sehingga bisa memberikan kontribusi maksimal bagi dunia
kesehatan.
Alasan Ginger Healthy membuat usaha serbuk dan coklat jahe, karena
jahe memiliki multi fungsi untuk kesehatan, seperti menghilangkan rasa mual,
atasi masuk angin, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh
keringat. Dan coklat jahe selain memiliki multi fungsi untuk kesehatan juga,
produk tersebut cukup praktis dam mudah dibawa kemana-mana serta dapat
dinikmati siapa saja termasuk anak – anak yang menyukai coklat.
Alasan Ginger Healthy membuat usaha serbuk dan coklat jahe, ingin
mendapatkan pengalaman dalam berusaha, serta ingin membuat usaha modern
yang banyak diminati oleh konsumen. Selain itu, dari usaha tersebuat juga bisa
mendapatkan penghasilan tambahan.
6
Peluang pasar
Lokasi tempat usaha yang strategis karena berada di lingkungan rumah
tangga. Pesaing yang belum ada karena memang di sekitar area usaha
belum ada yang mendirikan usaha ditempat tersebut. Jumlah target pasar
yang menjanjikan kesuksessan usaha kami dikarenakan banyaknya
kalangan ibu rumah tangga dan anak – anak yang merupakan tujuan
utama target pasar kami dalam memasarkan produk yang kami buat.
b. Aspek keuangan
Bahan Biaya
Jahe Rp. 20.000
Gula pasir Rp. 9.000
Coklat Rp. 20.000
Plastik Rp. 4.000
Pita Rp. 2.000
Lilin Rp. 2.000
Peralatan masak Rp. 300.000
TOTAL BIAYA Rp. 357.000
7
Pimpinan:
Nurhidayati
Wakil:
Bendahara:
Riza
Cut Atiqa F.P
Aprilliyani
8
merupakan perusahaan yang ramah lingkungan karena memproduksi bahan-
bahan alami.
Untuk lingkungan sosial, Ginger Healthy memiliki respon yang positif
dari masyarakat sekitar. Adanya Ginger Healthy membuat masyarakat sekitar
dapat melihat dan memanfaatkan tanaman obat yang sebelumnya tidak
diketahui secara umum.
Struktur organisasi
9
Pimpinan:
Nurhidayati
Wakil:
Bendahara:
Riza
Cut Atiqa F.P
Aprilliyani
Pimpinan :
10
3. Mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan dengan jelas
dan menghitungnya secara akurat.
3. Rencana
11
Analisis SWOT
Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut:
Faktor Internal
a. Strengths (Kekuatan)
Produk ini sangat cocok dikonsumsi pada cuaca apa saja baik
saat panas atau dingin.
Selain itu, kita juga dapat makan coklat jahenya, jadi selain
menyegarkan juga mengenyangkan.
Bahan baku mudah di dapat.
Cara membuatnya mudah.
b. Weakness (Kelemahan)
Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini,
karena apabila tempatnya kurang ramai maka permintaan akan
sedikit.
Permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, apabila
mereka menemukan makanan lain yang lebih menarik.
Faktor eksternal
a. Opportunities (Peluang / Kesempatan)
Melihat jarang ada yang menjalankan bisnis ini, kami akan
mencobanya. Dan cuaca yang tak menentu seperti ini,
permintaan pembeli akan meningkat. Kadang cuaca panas,
yang diminta pasti coklat jahe. Jika cuaca dingin, yang diminta
pasti serbuk jahe. Jadi kami menyediakan serbuk dan coklat
jahe.
b. Threats (Ancaman)
Banyak pesaing yang menjual produk yang sama tetapi bahan
utamanya berbeda, membuat kami tidak akan pantang
menyerah untuk tetap mengutamakan produk kami
12
ini. Kualitas produk yang baik dan pelayanan yang terbaik
menjadi prioritas utama kami dalam menjalankan usaha ini.
13
diatasnya pati.
6. Tuangkan sari jahe ke atas wajan dan tambahkan 1 menit
gula perbandingan yang digunakan 1:1 kemudian
nyalakan kompor. Nyalakan api jangan terlalu
besar, aduk sari terus menerus hingga mendidih,
ketika telah mendidih terus diaduk agar gula
tidak mengkaramel atau berwarna coklat agar
hasil serbuk jahenya bagus.
7. Pengadukan terus dilakukan terus menenurus 30 menit
sampai menjadi serbuk jahe.
8. Serbuk jahe yang telah siap kemudian dikemas 15 menit
dalam kemasan plastik
9. Serbuk jahe siap disajikan. 1 menit
14
tambahkan gula perbandingan yang digunakan
1:1 kemudian nyalakan kompor. Nyalakan api
jangan terlalu besar, aduk sari terus menerus
hingga mendidih, ketika telah mendidih terus
diaduk sampai terbentuk menjadi karamel
7. Kemudian biarkan karamel sampai dingin. 20 menit
8. Lelehkan coklat didalam panci diatas wajan 10 Menit
yang berisi air, aduk sampai cair
9. Kemudian masukkan coklat cair kedalam 15 menit
cetakan, biarkan hingga mengering, setelah
mengering letakkan karamelnya diatas dan
ditimpa lagi dengan coklat cair tersebut biarkan
hingga kering.
10. Selanjutnya coklat yang telah keras tadi 15 menit
dikemas dalam kemasan plastik.
11. Dan coklat jahe siap disajikan. 1 menit
15
2. Kuali / wajan Untuk memasak Toserba Dicuci dan dibersihkan
sari jahe setelah digunakan
16
Membeli
1. Jahe Bahan utama Pasar
pembuatan serbuk
dan karamel
2. Gula Pasir Bahan pembantu Supermarket
serbuk dan karamel
Uraian Jumlah
1. Modal Sendiri Rp. 60.000
2. Pinjaman -
Rp. 60.000
TOTAL
17
e. Transportasi Rp . 1.800.000
f. Infrastruktur Rp. 500.000
Rp. 10.150.000
TOTAL
18
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
1. Pemeliharaan mesin -
dan peralatan
2. Mesin, bahan bakar, Rp. 800.0000
oli, dsb.
3. Rekening listrik, air, Rp. 1.200.000
telepon.
4. Pemeliharaan Rp. 500.000
bangunan
19
TOTAL BIAYA UMUM USAHA PER Rp. 2.500.000
TAHUN:
20
BAB III
PENUTUP
Semoga makalah perencanaan bisnis ini dapat diterima oleh semua pihak
karena makalahl ini merupakan tahap awal kami dalam memulai bisnis ini. Dengan
selesainya makalah perencanaan bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan
usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Achmad Syaiful. 2001. Kajian Proses dan Analisis Finansial Produksi
Bubuk Jahe Pada Industri Skala Rumah Tangga. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Syukur, Cheppy dan Hernani. 2001. Budi Daya Tanaman Obat Komersial.
Jakarta:Penebar Swadaya.
Umar, Husein. 2002. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
22
Lampiran
23
24
25
26
27
28
29
30