Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN BISNIS

SERBUK DAN COKLAT JAHE

OLEH:

KELOMPOK 4

CUT ATIQA FADHILA PUTRI


NURHIDAYATI
RIZA APRILLIYANI

DOSEN PENGAMPU :
apt. ERNIZA PRATIWI, S. Farm, M. Farm

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke
dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat
manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas
KEWIRAUSAHAAN DAN PEMASARAN FARMASI ini dengan baik dan tepat
waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan rencana bisnis ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
kewirausahaan. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini
kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini termasuk dosen
pengampu mata kuliah kewirausahaan dan pemasaran farmasi yaitu bu ERNIZA
PRATIWI. M. Farm, Apt. Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia
dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman
dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Pekanbaru, Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3

2.1 Pendahuluan tentang Jahe....................................................................................3

2.2 Memilih bidang usaha..........................................................................................6

2.3 Estimasi ( Perkiraan )...........................................................................................6

2.4 Studi Kelayakan Usaha........................................................................................6

2.5 Kondisi lokal........................................................................................................9

2.6 Kapan memulai....................................................................................................9

2.7 Membuat kebijaksanaan.......................................................................................9

2.8 Rencana pemasaran............................................................................................11

2.9 Rencana produksi...............................................................................................13

2.10 Rencana keuangan dan anggaran.....................................................................18

BAB III PENUTUP...................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris sehingga pertanian merupakan suatu
sektor yang penting bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan
pertanian di Indonesia tetap dianggap terpenting dalam pertumbuhan ekonomi dan
dimungkinkan akan menjadi sektor unggulan dalam pembangunan nasional.
Perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2007 menunjukkan
peningkatan dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2006. Hal ini ditandai
dengan meningkatnya PDB riil maupun PDB nominal. Sektor pertanian secara riil
meningkat sebesar 16,80 persen, yaitu dari Rp 56,86 triliun menjadi 66,41 triliun.
Pertumbuhan itu merupakan pertumbuhan tertinggi diantara sektor-sektor
lainnya.

Jahe (zingiberaceae) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun


berbatang semu. Jahe berasal dari asia pasifik yang tersebar dari india sampai
cinaoleh karena itu kedua bangsa ini disebut – sebut sebagai bangsa yang pertama
kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat –
obatan tradisional. Manfaat jahe selain bisa untuk bumbu masakan, jahe juga dapat
menghilangkan rasa mual, atasi masuk angin, pereda kejang, anti pengerasan
pembuluh darah, peluruh keringat. Karena manfaat jahe yang begitu banyak, maka
kami menciptakan produk baru yaitu serbuk dan coklat jahe yang memiliki multi
fungsi. Cukup praktis dan mudah dibawa kemana – mana. Campuran coklat dan jahe
segar adalah varian terbaru, karena bukan hanya memiliki keunggulan untuk
kesehatan saja, tetapi produk tersebut dapat dinikmati siapa saja termasuk anak –
anak yang menyukai coklat.

Ginger Healthy mempunyai fungsi untuk melestarikan tanaman jahe sehingga


menjadi lebih bermanfaat terutama untuk kesehatan. Sehingga bisa memberikan
kontribusi maksimal bagi dunia kesehatan. Agar serbuk dan coklat jahe ini bisa

1
berkembang, Ginger Healthy mempunyai visi untuk terus memodernkan pembuatan
serbuk dan coklat jahe, sesuai dengan minat konsumen dan dinikmati oleh
masyarakat secara keseluruhan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan tentang Jahe


Jahe atau Zingiber officinale Roxb termasuk dalam famili zingiberaceae.
Berdasarkan taksonomi tanaman, jahe termasuk divisi Pteridophyta, subdivisi
Angiospermae, kelas Monocotyledone, ordo Scitamine, Famili Zingiberaceae, serta
genus Zingiber (Rismunandar dalam Alim, 2001).

Nama lain dari jahe adalah : jae (jawa), haliya (aceh), atau ginger dalam
bahasa internasional. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya, ada
tiga jenis jahe yang dikenal, yaitu : jahe putih/kuning besar (disebut juga jahe
badak atau jahe gajah), jahe putih kecil atau emprit, dan jahe merah. Ciri umum
tanaman jahe adalah tumbuh berumpun, batang semu, tidak bercabang, berbentuk
bulat, tegak, tersusun dari lembaran pelepah daun, berwarna hijau pucat dengan
warna pangkal batang kemerahan, dan tingginya dapat mencapai satu meter. Daun
jahe merupakan daun tunggal, yang terdiri dari upih dan helaian daun, upih daun
melekat membungkus batang, helaian daun tumbuh berselang seling, helaian daun
tipis berbentuk lanset, berwarna hijau gelap, tulang daun sangat jelas tersusun
sejajar, ujung daun meruncing, dan bagian pangkal membulat (Hernani dan
Syukur, 2001).

Bunga majemuk tersusun berupa mayang, panjang mayang 4 – 7 cm, lebar


1,5 – 2 cm, bunga berbentuk tabung, setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung.
Buah jahe berbentuk bulat panjang seperti kapsul, dengan tiga ruang biji,
masingmasing memiliki tujuh bakal biji. Biji kecil, warna hitam berselaput. Rimpang
bercabang tidak teratur umumnya ke arah vertikal, kulit berbentuk sisik tersusun
melingkar dan berbuku-buku, warna kuning cokelat sampai merah tergantung
jenisnya. Daging jahe berwarna kuning cerah, berserat, aromatik, mengandung
banyak metabolit sekunder, dan merupakan perubahan bentuk dari batang yang
terdapat di dalam tanah. Pembungaan tumbuh langsung dari rimpang, bunga

3
majemuk tersusun dalam rangkaian mayang berbentuk silinder, sedangkan warna
bunganya adalah ungu atau hijau. Rimpang jahe mempunyai bau yang spesifik,
berkisar antara bau yang tajam, pahit, langu, sampai aromatis (Hernani dan
Syukur, 2001).

Rimpang jahe banyak digunakan sebagai obat gosok untuk penyakit encok
dan sakit kepala. Selain itu, jahe juga digunakan sebagai bahan obat, bumbu
masak, penyedap, minuman penyegar, manisan, dan lain-lain. Senyawa kimia
yang menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah gingerol, zingeron, dan shogaol
(Hernani dan Syukur, 2001).

Jahe putih besar di Jawa Barat dikenal sebagai jahe badak sedangkan di
Sumatera dikenal sebagai jahe gajah. Ukuran rimpangnya jauh lebih besar dan
bentuknya lebih gemuk daripada dua varietas lainnya. Jahe ini banyak digunakan
sebagai sayur, masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah. Kandungan
minyak atsirinya berkisar antara 0,82 – 1,66 persen bobot kering. Jahe putih kecil
mempunyai ukuran rimpang lebih besar daripada jahe merah tetapi lebih kecil bila
dibandingkan dengan jahe putih besar. Bentuknya aga pipih, berwarna putih,
seratnya lembut, dan rasa pedasnya kurang tajam bila dibandingkan jahe merah.
Jahe ini banyak digunakan sebagai rempah – rempah, minuman, penyedap
makanan, serta untuk produksi minyak atsiri jahe. Kandungan minyak atsiri berkisar
antara 1,5 – 3,5 persen bobot kering. Jahe merah atau sering juga disebut
jahe sunti memiliki rimpang kecil, berwarna kuning kemerahan, dan berserat
kasar. Rasa jahe ini sangat pedas dan aromanya tajam. Di jawa penggunaannya
lebih banyak untuk obat-obatan. Kandungan minyak atsirinya berkisar antara 2,58
– 3,90 persen bobot kering. Tanaman jahe dapat tumbuh di daerah terbuka sampai
agak ternaungi. Tanah yang disukai berbahan organik tinggi, berjenis latosol atau
andosol, dan berdrainase baik. Tanaman ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian
900dpl, tetapi akan lebih baik tumbuhnya pada ketinggian 200 – 600 dpl,
sedangkan curah hujan yang dibutuhkan antara 2500 – 4000 mm pertahun
(Murhananto dan Paimin dalam Alim, 2001).

4
Komposisi kimia jahe menentukan tinggi rendahnya nilai aroma dan rasa
pedasnya rimpang jahe. Beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi kimia
rimpang jahe adalah jenis jahe, tanah tempat tumbuh, umur panen, perlakuan pra
dan pasca panen, serta cara pengolahan rimpang jahe (Rismunandar dalam Alim,
2001).

Minyak atsiri jahe hanya terdapat pada rimpang jahe dan menyebabkan bau
harum khas jahe. Ekstrak minyak atsiri jahe berbentuk cairan kental berwarna
kehijauan sampai kuning, berbau harum, tetapi tidak memiliki komponen
pembentuk rasa pedas dan hangat (Purseglove dalam Alim, 2001). Kandungan
minyak atsiri jahe kering sekitar 1 – 3 persen dan komponen utamanya adalah
zingiberane sebagai bahan baku minuman ringan (ginger ale), industri farmasi
seperti parfum dan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) serta kosmetik yang
memancarkan kesan “suasana timur” (Murhananto dan Paimin dalam Alim,
2001).

Oleo resin adalah suatu gugusan kimiawi yang cukup kompleks


persenyawaannya. Kata oleoresin terdiri dari dua katayaitu oleo dan resin, yang
berarti minyak dan dammar. Oleoresin merupakan benda padat berbentuk pasta
yang merupakan campuran dari minyak atsiri pembawa aroma dan sejenis
dammar pembawa rasa (Rismunandar dalam Alim, 2001).

Rasa pedas dan pahit jahe disebabkan oleh oleoresin. Sifat pedas ini
tergantung pada umur panen. Semakin tua umurnya semakin terasa pedas dan
pahit. Selain itu jenis jahe juga menentukan kandungan oleoresin. Jahe yang rasa
pedasnya tinggi, seperti jahe sunti kandungan oleoresinnya tinggi. Sedangkan
jenis badak yang rasanya kurang pedas, kandungan oleoresinnya pun sedikit
(Murhananto dan Paimin dalam Alim, 2001).

5
2.2 Memilih bidang usaha
a. Alasan secara umum

Alasan Ginger Healthy membuat usaha serbuk dan coklat jahe untuk
melestarikan tanaman jahe sehingga menjadi lebih bermanfaat terutama untuk
kesehatan. Sehingga bisa memberikan kontribusi maksimal bagi dunia
kesehatan.

b. Alasan secara khusus

Alasan Ginger Healthy membuat usaha serbuk dan coklat jahe, karena
jahe memiliki multi fungsi untuk kesehatan, seperti menghilangkan rasa mual,
atasi masuk angin, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh
keringat. Dan coklat jahe selain memiliki multi fungsi untuk kesehatan juga,
produk tersebut cukup praktis dam mudah dibawa kemana-mana serta dapat
dinikmati siapa saja termasuk anak – anak yang menyukai coklat.

c. Alasan secara pribadi

Alasan Ginger Healthy membuat usaha serbuk dan coklat jahe, ingin
mendapatkan pengalaman dalam berusaha, serta ingin membuat usaha modern
yang banyak diminati oleh konsumen. Selain itu, dari usaha tersebuat juga bisa
mendapatkan penghasilan tambahan.

2.3 Estimasi ( Perkiraan )


Estimasi pada produk yang kami jual ini terjual sebanyak 9 dari 10 produk
yang kami produksi laku terjual.

2.4 Studi Kelayakan Usaha


a. Aspek Pasar dan Pemasaran
 Profil Konsumen
Konsumen untuk produk ini adalah masyarakat sekitar Ginger Healthy
untuk semua usia dan anak – anak.

6
 Peluang pasar
Lokasi tempat usaha yang strategis karena berada di lingkungan rumah
tangga. Pesaing yang belum ada karena memang di sekitar area usaha
belum ada yang mendirikan usaha ditempat tersebut. Jumlah target pasar
yang menjanjikan kesuksessan usaha kami dikarenakan banyaknya
kalangan ibu rumah tangga dan anak – anak yang merupakan tujuan
utama target pasar kami dalam memasarkan produk yang kami buat.
b. Aspek keuangan

Bahan Biaya
Jahe Rp. 20.000
Gula pasir Rp. 9.000
Coklat Rp. 20.000
Plastik Rp. 4.000
Pita Rp. 2.000
Lilin Rp. 2.000
Peralatan masak Rp. 300.000
TOTAL BIAYA Rp. 357.000

c. Aspek teknis / operasi


Nama perusahaan : Ginger Healthy
Nama usaha : Serbuk dan Coklat Jahe
Alamat Usaha : Jln. Lestari Simpang Tiga, Pekanbaru

d. Aspek manajemen / organisasi

7
Pimpinan:
Nurhidayati

Wakil:
Bendahara:
Riza
Cut Atiqa F.P
Aprilliyani

e. Aspek ekonomi sosial


Produk yang kami jual ini memiliki pengaruh positif terhadap
kesehatan. Karena banyaknya masyarakat yang tidak lagi mengkonsumsi
obat-obat secara tradisional dan kurangnya minat masyarakat terhadap obat-
obat tradisional. Oleh karena itu, dengan adanya Ginger Healthy menciptakan
produk dengan varian baru, yaitu serbuk dan coklat jahe. Aman dikonsumsi
untuk semua usia, baik anak-anak dan dewasa.

f. Aspek dampak lingkungan


Ginger Healthy dikatakan layak dilihat dari analisis aspek sosial dan
lingkungan. Ginger Healthy memang belum memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), meskipun diketahui bahwa
keseimbangan lingkungan tersebut dapat dijaga dan diatur apabila industri
telah memiliki AMDAL dan perundangan yang berlaku menghendaki
demikian. Namun hal ini dapat ditolerir dengan pertimbangan bahwa Ginger
Healthy tidak menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan dapat dianggap
membahayakan masyarakat. Selain itu, diketahui bahwa Ginger Healthy

8
merupakan perusahaan yang ramah lingkungan karena memproduksi bahan-
bahan alami.
Untuk lingkungan sosial, Ginger Healthy memiliki respon yang positif
dari masyarakat sekitar. Adanya Ginger Healthy membuat masyarakat sekitar
dapat melihat dan memanfaatkan tanaman obat yang sebelumnya tidak
diketahui secara umum.

2.5 Kondisi lokal


Usaha yang kami buat ini dapat diterima oleh masyarakat setempat, karena
produk yang kami jual ini merupakan produk tradisional.

2.6 Kapan memulai


Usaha kami dimulai tanggal 2 November 2016. Lokasi tempat usaha yang
strategis karena berada di lingkungan rumah tangga. Pesaing yang belum ada
karena memang di sekitar area usaha belum ada yang mendirikan usaha ditempat
tersebut. Jumlah target pasar yang menjanjikan kesuksesan usaha kami
dikarenakan banyaknya kalangan ibu rumah tangga dan anak – anak yang
merupakan tujuan utama target pasar kami dalam memasarkan produk yang kami
buat.

2.7 Membuat kebijaksanaan


Nama perusahaan : Ginger Healthy
Nama usaha : Serbuk dan Coklat Jahe
Alamat Usaha : Jln. Lestari Simpang Tiga, Pekanbaru
Modal : Menggunakan modal sendiri

Struktur organisasi

9
Pimpinan:
Nurhidayati

Wakil:
Bendahara:
Riza
Cut Atiqa F.P
Aprilliyani

Uraian tugas staf:

 Pimpinan :

1. Mengawasi setiap kegiatan karyawan dan kegiatan yang ada di 


perusahaan.
2. Menilai dan mengontrol kinerja setiap karyawannya.
3. Menentukan pengambilan keputusan setiap rencana atau kegiatan 
perusahaan yang akan  dilaksanakan.
4. Memberhentikan karyawan apabila terjadi hal yang dilakukan
karyawan yang dapat     merugikan perusahaan.
5. Menggaji Karyawan
 Wakil Pimpinan :
1. Membantu kerja dari pimpinan.
 Keuangan :
1. Membuat laporan keuangan setiap bulan dan melaporkannya
langsung kepada pimpinan.
2. Melaksanakan perintah manager dalam hal penggajian.

10
3. Mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan dengan jelas
dan menghitungnya secara akurat.

2.8 Rencana pemasaran


1. Daerah Pemasaran :
a. Berada dilingkungan rumah tangga.
b. Di lalui oleh banyak kendaraan karena terletak di pinggir jalan.
c. Lingkungan cukup bersih dan tempat usaha cukup luas dan strategis.
2. Sistem Penjualan Produk
Sistem penjualan produk sesuai dengan sistem pemasaran dengan
mempertimbangkan aspek 5P yaitu :
 Place : Tempat Usaha yang cukup strategis sehingga mempermudah
dalam hal penjualan atau pemasaran produk yang di buat, dikarenakan
dilalui banyak kendaraan sehingga usaha pun akan mudah dikenal di
lingkungan sekitar.
 Promotion : Untuk mempromosikan produk dari Ginger Healthy ini
kami menggunakan cara yaitu dengan menyebarkan brosur.
 Price : Harga untuk setiap 1 bungkus serbuk jahe dan coklat jahe
berukuran kecil relative murah dan terjangkau oleh semua kalangan
sekitar Rp.15.000.
 Product : Usaha Ginger Healthy yang kami buat ini merupakan
kombinasi dari serbuk jahe dan coklat jahe yang menggunakan bahan
utamanya jahe.
 Proses : usaha yang kami buat ini mempunyai varian yang berbeda
dengan produk lainnya. Kami membuat tidak hanya 1 kategori saja, kami
juga membuat coklat yang dipadukan dengan jahe. Selain untuk
kesehatannya, juga dapat menimbulkan efek menyenangkan. Terutama
pada anak-anak.

3. Rencana

11
Analisis SWOT
Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut:
 Faktor Internal
a. Strengths (Kekuatan)
 Produk ini sangat cocok dikonsumsi pada cuaca apa saja baik
saat panas atau dingin.
 Selain itu, kita juga dapat makan coklat jahenya, jadi selain
menyegarkan juga mengenyangkan.
 Bahan baku mudah di dapat.
 Cara membuatnya mudah.
b. Weakness (Kelemahan)
 Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini,
karena apabila tempatnya kurang ramai maka permintaan akan
sedikit.
 Permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, apabila
mereka menemukan makanan lain yang lebih menarik.

 Faktor eksternal
a. Opportunities (Peluang / Kesempatan)
 Melihat jarang ada yang menjalankan bisnis ini, kami akan
mencobanya. Dan cuaca yang tak menentu seperti ini,
permintaan pembeli akan meningkat. Kadang cuaca panas,
yang diminta pasti coklat jahe. Jika cuaca dingin, yang diminta
pasti serbuk jahe. Jadi kami menyediakan serbuk dan coklat
jahe.
b. Threats (Ancaman)
 Banyak pesaing yang menjual produk yang sama tetapi bahan
utamanya berbeda, membuat kami tidak akan pantang
menyerah untuk tetap mengutamakan produk kami

12
ini. Kualitas produk yang baik dan pelayanan yang terbaik
menjadi prioritas utama kami dalam menjalankan usaha ini.

4. Saingan Produk Sejenis


Di wilayah sekitar usaha belum terdapat adanya pesaing dikarenakan
belum ada yang menjual produk kesehatan di sekitar area usaha sehingga
memungkinkan kami untuk menjual produk ini. Dan memperkecil ancaman
yang ada dengan tidak adanya pesaing.

5. Rencana Penjualan (segmen pasar)


a. Segmen umum : Untuk semua kalangan dan semua umur
b. Segmen khusus : Untuk kalangan anak – anak

2.9 Rencana produksi


 Langkah produksi dan lama pengerjaannya

Langkah Produksi dan Lama waktu pengerjaannya Serbuk Jahe

No. Prosedur Kerja Waktu


1. Bersihkan jahe dari sisa – sisa tanah yang 10 menit
menempel dan kulit jahenya dibersihkan dengan
menggunakan pisau sampai bersih
2. Kemudian jahe dicuci bersih sampai tidak ada 2 menit
kotoran yang tertinggal
3. Blender jahe yang sudah dibersihkan tadi sampai 5 menit
halus
4. Jahe yang telah diblender kemudian disaring 3 menit
dengan menggunakan penyaringan, yang diambil
sari jahenya.
5. Biarkan air sari jahenya agar pati dan sari yang 10 menit
telah disaring tadi terpisah. Pati itu lapisan
larutan hasil perasan yang paling bawah
berwarna putih kental sedangkan sarinya ada

13
diatasnya pati.
6. Tuangkan sari jahe ke atas wajan dan tambahkan 1 menit
gula perbandingan yang digunakan 1:1 kemudian
nyalakan kompor. Nyalakan api jangan terlalu
besar, aduk sari terus menerus hingga mendidih,
ketika telah mendidih terus diaduk agar gula
tidak mengkaramel atau berwarna coklat agar
hasil serbuk jahenya bagus.
7. Pengadukan terus dilakukan terus menenurus 30 menit
sampai menjadi serbuk jahe.
8. Serbuk jahe yang telah siap kemudian dikemas 15 menit
dalam kemasan plastik
9. Serbuk jahe siap disajikan. 1 menit

Langkah Produksi dan Lama waktu pengerjaannya Coklat Jahe

No. Prosedur Kerja Waktu


1. Bersihkan jahe dari sisa – sisa tanah yang 10 menit
menempel dan kulit jahenya dibersihkan
dengan menggunakan pisau sampai bersih
2. Kemudian jahe dicuci bersih sampai tidak ada 2 menit
kotoran yang tertinggal
3. Blender jahe yang sudah dibersihkan tadi 5 menit
sampai halus
4. Jahe yang telah diblender kemudian disaring 3 menit
dengan menggunakan penyaringan, yang
diambil sari jahenya.
5. Biarkan air sari jahenya agar pati dan sari yang 10 menit
telah disaring tadi terpisah. Pati itu lapisan
larutan hasil perasan yang bawah berwarna
putih kental sedangkan sarinya ada diatasnya
pati.
6. Tuangkan sari jahe ke atas wajan dan 1 menit

14
tambahkan gula perbandingan yang digunakan
1:1 kemudian nyalakan kompor. Nyalakan api
jangan terlalu besar, aduk sari terus menerus
hingga mendidih, ketika telah mendidih terus
diaduk sampai terbentuk menjadi karamel
7. Kemudian biarkan karamel sampai dingin. 20 menit
8. Lelehkan coklat didalam panci diatas wajan 10 Menit
yang berisi air, aduk sampai cair
9. Kemudian masukkan coklat cair kedalam 15 menit
cetakan, biarkan hingga mengering, setelah
mengering letakkan karamelnya diatas dan
ditimpa lagi dengan coklat cair tersebut biarkan
hingga kering.
10. Selanjutnya coklat yang telah keras tadi 15 menit
dikemas dalam kemasan plastik.
11. Dan coklat jahe siap disajikan. 1 menit

 Nama Pekerja dan jenis pekerjaan yang dilakukan :


1. Cut Atiqa Fadhila Putri : Pembuatan Label produk
2. Nurhidayati : Membuat produk
3. Riza Aprilliyani : Pengemasan produk dalam plastik

 Nama alat dan bahan serta kegunaannya

No. Alat yang Kegunaannya Tempat Gambar Cara Perawatan


digunakan Membeli
1. Blender Untuk menggiling Di toko Dicuci dan dibersihkan
jahe elektronik setelah digunakan

15
2. Kuali / wajan Untuk memasak Toserba Dicuci dan dibersihkan
sari jahe setelah digunakan

3. Kompor Untuk Di toko Dibersihkan setelah


memanaskan elektronik digunakan
wajan

4. Baskom Untuk mencuci Toserba Dicuci dan dibersihkan


jahe setelah digunakan

5. Penyaring Untuk menyaring Toserba Dicuci dan dibersihkan


jahe yang telah setelah digunakan
diblender

6. Sendok Untuk mengaduk Toserba Dicuci dan dibersihkan


setelah digunajan

7. Panci Untuk melelehkan Toserba Dicuci dan dibersihkan


coklat setelah digunajan

 Bahan / material yang dibutuhkan

No. Nama Bahan Kegunaan Tempat Gambar

16
Membeli
1. Jahe Bahan utama Pasar
pembuatan serbuk
dan karamel
2. Gula Pasir Bahan pembantu Supermarket
serbuk dan karamel

3. Coklat batang Bahan peyalut Supermarket


karamel

 Kapasitas produksi : sehari sebanyak 20 bungkus untuk serbuk dan coklat


jahe

2.10 Rencana keuangan dan anggaran


A. Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah
1. Modal Sendiri Rp. 60.000
2. Pinjaman -
Rp. 60.000
TOTAL

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah - -
b. Bangunan 1 Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
c. Mesin/Peralatan Rp. 850.000
d. Peralatan Kantor Rp. 1.000.000

17
e. Transportasi Rp . 1.800.000
f. Infrastruktur Rp. 500.000
Rp. 10.150.000
TOTAL

C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku Jumlah bahan baku
- Jahe ½ Kg Rp. 20.000 Rp. 49.000
- Gula Pasir ½ Kg Rp. 9.000
- Coklat Rp. 20.000
b. Persediaan Jumlah persedian
Bahan Rp. 2.000 bahan Rp. 8.000
- Plastik Rp. 2.000
- Label Rp. 2.000
- Lilin Rp. 2.000
- Pita
c. Produksi - - -
d. Piutang - - -
Rp. 57.000
TOTAL

D. Analisa Biaya Tetap

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji 3 Rp.1.500.000/orang Rp. 4.500.000
b. Biaya Rp. 50.000 Rp. 50.000
Pemasaran
c. Biaya Lainnya - - -
Rp. 4.550.000
TOTAL

18
E. Analisa Biaya Tidak Tetap

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah 3 Rp. 1.500.000/orang Rp.4.500.000
b. Biaya Bahan Rp. 49.000
c. Biaya tidak Rp. 20.000
terduga
Rp. 4.569.000
TOTAL

F. Biaya Umum Usaha

Jenis Biaya Umum Usaha Jumlah Biaya/Tahun

1. Pemeliharaan mesin -
dan peralatan
2. Mesin, bahan bakar, Rp. 800.0000
oli, dsb.
3. Rekening listrik, air, Rp. 1.200.000
telepon.
4. Pemeliharaan Rp. 500.000
bangunan

19
TOTAL BIAYA UMUM USAHA PER Rp. 2.500.000
TAHUN:

20
BAB III

PENUTUP

Demikianlah perencanaan bisnis ini kami buat. Semoga makalah perencanaan


bisnis ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kami
mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah bisnis kami. Dan tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Semoga makalah perencanaan bisnis ini dapat diterima oleh semua pihak
karena makalahl ini merupakan tahap awal kami dalam memulai bisnis ini. Dengan
selesainya makalah perencanaan bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan
usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.

Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua


pihak, karena kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna.
Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami
semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas segala waktu
dan perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.

21
DAFTAR PUSTAKA

Alim, Achmad Syaiful. 2001. Kajian Proses dan Analisis Finansial Produksi
Bubuk Jahe Pada Industri Skala Rumah Tangga. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Syukur, Cheppy dan Hernani. 2001. Budi Daya Tanaman Obat Komersial.
Jakarta:Penebar Swadaya.

Umar, Husein. 2002. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

22
Lampiran

23
24
25
26
27
28
29
30

Anda mungkin juga menyukai