Anda di halaman 1dari 15

Makalah Farmakognosi

Cara Pembuatan Simplisisa Biji Jintan Hitam Pahit


(Nigellae Sativae Semen)

Oleh :

Ichda Ramadani Utomo (19040056)

Kelas 19B Farmasi

PROGRAM STUDI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr.SOEBANDI JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOL(JIS)2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya la penulis dapat menyelesaikan
makalahtentang “ Cara membuat simplisia Biji Jintan Hitam Pahit” ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga penulis berterima kasih kepada
dosen pembimbing yang telah menugaskan pembuatan makalah ini.

Penulis sangat berharap tugas ini dapat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan penulis. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan
datang, memngingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun pembaca .
sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata yang kurang
berkenan

Jember,23 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................3
1.3 Tujuan.......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biji Jintan hitam .....................................................................4

2.2 Manfaat Biji Jintan hitam........................................................................5

2.3 Efek Samping Biji Jintan hitam................................................................5

2.4 Pembudidayaan Biji Jintan hitam.............................................................7

2.5 Pembuatan Simplisia Biji Jintan hitam.....................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................11

DAFTAR ISI ..............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditi obat-obatan yang
potensial. Aneka ragam jenis tanaman obat telah diproduksi sebagai bahan baku obat
modern maupun obat tradisional (jamu). Prospek pengembangan produksi tanaman
obat cukup cerah mengingat beberapa faktor seperti flora, keadaan tanah dan iklim,
pengembangan industri obat modern dan tradisional, serta meningkatnya konsumsi
dan harga komoditi obat. Tidak kurang dari 1.650 spesies tumbuhan di Semenanjung
Malaya mempunyai khasiat sebagai obat dan Indonesia mempunyai 9.606 spesies
tumbuhan yang berfungsi sebagai obat serta terdapat 1.260 spesies tumbuhan obat
yang secara pasti berasal dari hutan tropika Indonesia (Zuhud et al. 1994).
Selama sepuluh tahun terakhir, obat tradisional mendapat perhatian yang semakin
meningkat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah industri obat tradisional
setiap tahunnya, serta adanya kemauan politik pemerintah melalui kebijakan
Departemen Kesehatan dalam usaha-usaha yang mendukung perkembangan obat
tradisional di Indonesia (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2005).
Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat dari bahan alami di dunia
internasional juga ikut mendorong pertumbuhan industri obat tradisional di Indonesia.
Obat alami dapat diperoleh dari tumbuhan, hewan atau mineral (pelikan). Namun di
Indonesia sumber bahan obat alami yang hampir selalu kita jumpai di mana-mana
adalah tumbuhan. Tumbuhan dapat bersifat sebagai bahan makanan, obat atau
bersifat sebagai racun. Tumbuhan yang bersifat racun seyogyanya dihindari (Badan
Litbang Kesehatan, 2005).
Pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional merupakan suatau produk
pelayanan kesehatan yang strategis karena berdampak positif terhadap tingkat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.Tanaman obat dapat memberikan nilai
tambah apabila diolah lebih lanjut menjadi berbagai jenis produk. Tanaman obat
tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti simplisia (rajangan),

1
serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental, ekstrak kering, instan, sirup, permen, kapsul
maupun tablet.
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagi bahan baku obat yang
mengalami pengolahan atau baru dirajang saja, tetapi sudah dikeringkan. Permintaan
bahanbaku simplisia sebagai bahan baku obat-obatan semakin meningkat dengan
bertambahnya industri jamu. Selain itu, efek samping penggunaan tanaman obat
untuk mengobati suatu penyakit lebih kecil dibandingkan obat sintetis.
Proses pembuatan simplisia diperlukan beberapa tahapan yaitu pengumpulan
bahan baku, sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering,
pengepakan dan penyimpanan. Agar simplisia memiliki mutu dan ketahanan kualitas
yang baik, selain proses pengumpulan baku, sortasi basah, pencucian, perajangan,
pengeringan dan sortasi kering, juga perlu diperhatikan proses pengepakan dan
penyimpanan karena sangat berpengaruh pada kandungan kadar zat aktif dalam
simplisia.

2
Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Biji jintan hitam?

2. Bagaimana Manfaat Biji Jintan hitam pahit?

3. Bagaimana Efek Samping dari Biji Jintan hitam pahit?

4. Bagaimana Pembudidayaan Biji Jintan hitam pahit?

5. bagaimana Pembuatan Simplisia Biji Jintan hitam pahit?

1.2 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Biji jintan hitam

2. Untuk mengetahui Manfaat Biji Jintan hitam pahit

3. Untuk mengetahui Efek Samping dari Biji Jintan hitam pahit

4. Untuk mengetahui Pembudidayaan Biji Jintan hitam pahit

5. Untuk mengetahui Pembuatan pada Biji Jintan hitam pahit

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biji Jintan Hitam

Jintan hitam (Nigella sativa L.) merupakan salah satu tanaman obat semusim.
Jintan hitam merupakan tanaman herbal yang berbunga secara tahunan. Tanaman ini
termasuk famili Ranunculaceae dan merupakan tanaman asli daerah Asia Barat.
Jintan hitam telah digunakan selama ribuan tahun sebagai obat dan rempah. Bagian
yang digunakan sebagai obat maupun bumbu adalah bijinya yang berwarna hitam
yang memiliki Permukaan rata dengan bau sedikit aromatik, bagian dalam biji
berminyak dan rasanya pahit. Biji Jintan hitam memiliki kemampuan antivirus,
antifungi, antibakteri, anti hipertensi dan antiparasit.

Biji Jintan hitam berada di dalam buah. Jika telah matang buah tersebut akan
terbuka dan bijinya akan terkena udara sehingga warnanya berubah menjadi hitam.
Biji ini berukuran kecil, berbentuk lonjong dan bersudut dengan panjang 2-3,5 mm
dan lebar 1-2 mm. Biji yang sudah matang mengandung 21% protein, 35%
karbohidrat, dan 35-38% minyak dan lemak (Nickavar et al. 2003). Ekstrak Jintan
hitam terbukti mampu meningkatkan sistem imun non-spesifik dan spesifik (BPOM,
2013).

Minyak Jintan hitam maupun ekstrak Jintan hitam aman dikonsumsi bila
digunakan dalam jangka pendek. Saat ini belum ada cukup informasi tentang efek
samping Jintan hitam jika digunakan dalam dosis besar atau jangka panjang. Manfaat
dan efek sampingnya pada anak-anak dan ibu hamil juga belum dapat dipastikan.
Untuk itu disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumi Jintan hitam
sebagai obat.

Seiring berkembangnya zaman, olahan produk Jintan hitam semakin bervariasi.


Mulai dari bentuk cair (minyak) hingga bentuk pil sering di temukan di pasar herbal
sekarang ini. Banyak resep untuk mengobati beberapa penyakit dengan
menggunakan produk dari Jintan hitam. Misalnya untuk menyembuhkan rematik dan

4
nyeri punggung, maka perlu menghangatkan minyak Jintan hitam kemudian
dioleskan pada bagian yang nyeri.

2.2 Manfaat Biji Jintan Hitam

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan manfaat pengobatan


yang dimiliki habbatussauda. Di antaranya untuk membantu pengobatan diabetes,
hipertensi, kolesterol tinggi, dan kanker.Selain itu, jintan hitam juga memiliki efek
antibakteri, diuretik, antiperadangan, analgesik, memperkuat kekebalan tubuh, dan
baik untuk kesehatan organ ginjal, lambung, serta hati. Manfaat tersebut berasal dari
thymoquinone (TQ) yang terkandung dalam habbatussauda.
Dengan manfaatnya yang banyak ini, jintan hitam memberikan kesan sebagai
obat herbal yang dapat mengobati berbagai penyakit. Namun, bagaimanakah khasiat
tersebut dipandang dari sisi medis?
 Mengobati darah tinggi (hipertensi)
Dalam studi berskala kecil, habbatussauda nampak dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Pada studi tersebut, terlihat adanya penurunan tekanan
darah pada subjek yang diteliti, setelah mengonsumsi ekstrak habbatussauda
selama delapan minggu. Akan tetapi, efektivitas dan keamanan obat herba ini
secara klinis belum diketahui.
 Mengobati kolesterol tinggi
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh. Namun jika berlebihan, dapat
meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti stroke dan penyakit
jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa jintan hitam dapat menurunkan
kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar
kolesterol baik.
 Menjaga kadar gula darah
Gula darah tinggi merupakan salah satu tanda penyakit diabetes. Gejalanya
bisa berupa sering haus, mudah lelah, dan kesulitan berkonsentrasi. Diabetes
yang tidak diobati bahkan dapat mengakibatkan kerusakan saraf, gangguan
penglihatan, serta melambatnya penyembuhan luka.
Pada sebuah sudi, konsumsi jintan hitam selama beberapa minggu terlihat
dapat mengurangi kadar gula darah dan resistensi insulin. Efek habbatussauda ini
diduga baik untuk penyakit diabetes, akan tetapi data klinis yang didapat sejauh ini
belum dapat memastikan hal tersebut.

5
 Memiliki efek antiradang
Salah satu efek habbatussauda yang diyakini baik untuk kesehatan adalah
kemampuannya dalam mengurangi peradangan. Penelitian klinis skala kecil
selama 3 bulan pada penderita asma menunjukkan bahwa habbatussauda dapat
mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asma.
Studi lain juga menunjukkan bahwa obat herba ini mampu membantu
mengatasi penyakit lain akibat peradangan, seperti sinusitis, alergi, dan radang sendi.
 Melawan infeksi
Habbatussauda memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Hal ini dibuktikan
dari suatu penelitian yang menunjukkan bahwa obat herba ini mampu
membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV, dan flu. Habbatussauda pun terlihat
dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dianggap mampu
melawan infeksi.
 Melindungi hati
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa jintan hitam
dapat mencegah kerusakan organ hati. Manfaat ini terkait dengan kandungan
antioksidan pada jintan hitam yang memiliki fungsi antiperadangan.
 Mencegah kanker
Thymoquinone merupakan senyawa aktif yang terkandung di dalam biji
jintan hitam. Senyawa ini dikatakan mempunyai efek antikanker. Pada beberapa
penelitian terhadap hewan, thymoquinone dapat mengurangi ukuran tumor
ganas. Selain itu, uji laboratorium menunjukkan bahwa thymoquinone secara
efektif dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain beberapa manfaat di atas, jintan hitam juga dianggap dapat


dimanfaatkan sebagai makanan pelancar ASI. Sayangnya, berbagai studi penelitian
terkait manfaat jintan hitam untuk mengobati penyakit sejauh ini masih terbatas pada
studi berskala kecil. Artinya, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian secara klinis
pada manusia untuk membuktikan kemanjuran jintan hitam sebagai obat.
Sumber bahan baku dari biji Jintan hitam yaitu tanaman Budidaya. Biji Jintan
hitam dipanen dari tanaman yang sudah mengering tetapi belum kering benar, umur
tanaman 110 sampai 115 hari, tanaman berwarna coklat kekuningan. Cara panen
dicabut atau dipotong pada batangnya, dipanen pada pagi hari sebelum matahari
terbit. Dapat digunakan alat perontok untuk memisahkan biji dari tanaman.

6
Penentuan  bagian  tanaman  yang dikumpulkan dan waktu pengumpulan
secara tepat memerlukan penelitian.  Disamping waktu panen yang berkaitan dengan
umur, perlu diperhatikan pula saat panen dalam sehari. Contoh simplisia yang
mengandung minyak atsiri lebih baik dipanen pada pagi hari, agar minyak atsiri
dalam biji Jintan hitam tidak menguap, dengan demikian untuk menentukan waktu
panen dalam sehari perlu di pertimbangkan stabilitas kimiawi dan fisik senyawa aktif
didalam simplisia terhadap panas matahari .

2.3 Efek Samping Biji Jintan Hitam

Minyak jintan hitam maupun ekstrak jintan hitam kemungkinan aman


dikonsumsi ketika digunakan dalam jangka pendek. Saat ini belum ada cukup
informasi tentang efek samping jintan hitam jika digunakan dalam dosis besar atau
jangka panjang. Manfaat dan efek sampingnya pada anak-anak dan ibu hamil juga
belum dapat dipastikan.

Sebagian orang mungkin mengalami alergi saat jintan hitam atau habbatussauda


dioleskan pada kulit. Selain itu, jintan hitam kemungkinan dapat memperlambat
pembekuan darah, meningkatkan risiko perdarahan, membuat tekanan darah turun,
dan membuat gula darah turun bagi orang yang tidak mengalami masalah kesehatan.

Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi jintan hitam ada baiknya untuk berkonsultasi
ke dokter terlebih dahulu, terutama bila Anda memiliki kondisi medis tertentu.

2.4 Pembudidayaan Biji Jintan Hitam

Benih/biji Jintan Hitam perlu direndam air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2
jam. Kemudian langsung disemai di tempat teduh. Ketika benih mulai berkecambah,
pindahkan ke tempat terang, selanjutnya ditanam dan dirawat. Benih mengeluarkan
tunas 9 - 14 hari, panen pertama Jintan Hitam mulai 60 - 94 HST (Hari Setelah

7
Tanam). Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Jintan Hitam seperti
berikut ini :

 Merendam Benih Jintan Hitam

 Rendam biji Jintan Hitam dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2
jam.
 Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
 Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
 Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
 Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).

 Penyemaian Benih Jintan Hitam

 Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).


 Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
 Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
 Komposisi media semai, tanah, pasir/sekam, kompos adalah 1 : 1 : 1.
 Taburkan biji Jintan Hitam secara merata di media semai.
 Tutup benih dengan media tanam tipis-tipis.
 Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
 Tutup wadah semai dengan plastik bening yang diberi 3 - 5 lubang.
 Letakkan di tempat yang teduh.
 Jika media kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, tutup kembali.
 Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya.
 Pindahkan wadah persemaian ke tempat terang.
 Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
 Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
 Benih mulai bertunas dalam waktu 9 - 14 hari.
 Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 - 4 helai daun.

 Penanaman Bibit Jintan Hitam

 Siapkan wadah/tempat menanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb)


 Polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya.
 Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
 Sehari sebelum tanam, isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
 Komposisi media tanam, tanah, pasir/sekam, kompos adalah 2 : 1 : 1.
 Setelah bibit Jintan Hitam memiliki 3 - 4 helai daun, pindahkan ke
polibag/pot.
 Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
 Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
 Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.

8
 Letakkan polibag/pot di tempat yang teduh.
 Setelah tumbuh daun baru, letakkan polibag/pot di tempat terang.
 Lakukan perawatan terhadap tanaman Jintan Hitam

 Merawat Tanaman Jintan Hitam

 Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
 Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
 Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
 Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
 Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
 Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
 Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
 Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).

Biji Jintan hitam dipanen dari tanaman yang sudah mengering tetapi belum kering
benar, umur tanaman 110 sampai 115 hari, tanaman berwarna coklat kekuningan.
Cara panen dicabut atau dipotong pada batangnya, dipanen pada pagi hari sebelum
matahari terbit, agar minyak atsiri dalam biji Jintan hitam tidak menguap

2.5 Pembuatan Simplisia Biji Jintan Hitam

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain merupakan
bahan yang dikeringkan.

Tahapan dalam proses pembuatan simplisia daun sereh, yaitu :

1. Penyiapan Simplisia
Bahan baku yang di ambil dalam pembuatan simplisia biji jintan hitam
seharusnya didapat dari satu wilayah yang sama dalam satu kali panen dengan
kondisi tanah, air dan udara yang sama. Agar kandungan kimia yang terdapat
dalam tanaman tersebut tidak berbeda - beda kadar nya. Waktu panen sangan
diperhatikan
2. Sortasi Basah
Sampel di sortasi basah dengan cara setelah sampel tersedia lalu memisahkan
sampel dengan bahan organic asing yang terbawa pada sampel sereh, seperti
tanah, pasir, batu, dan lain-lain yang dapat menggangu pada proses
selanjutnya.

9
3. Pencucian
Proses pencucian ini dilakukan menggunakan air yang mengalir agar air yang
membersihkan tanaman yang akan dibuat simplisia selalu baru. Tujuan
dilakukannya pencucian adalah agar lebih membersihkan sisa - sisa bahan
organik asing yang masih menempel pada saat sortasi basah.
4. Pengeringan
Proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan menggunkan oven dengan
suhu yang digunkan adalah (40-50' C) dengan cara tradisional yaitu
menggunakan pemanasan dibawah sinar matahari .
5. Sortasi Kering
sortir kering ini tujuan dan maksudnya hampir sama dengan proses sortasi
basah, namun pada proses sortasi kering ini memisahkan bahan organik asing
yang kemungkinan timbul pada proses pemanasan atau pengeringan misalnya
apabila ada yang gosong atau pengeringan yang tidak merata pada biji jinten
hitam.
6. Pengepakan
Pengepakan disimpan dalam wadah yang higroskopik yang kedap udara dan
lebih baik terbuat dari kaca, agar simplisia yang ada didalamnya tidak cepat
mengalami pembusukan atau ditumbuhi mikroba.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembuatan makalah tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa cara


membuat simplisia itu Penyiapan simplisia dilanjutkan dengan sortasi basah, setelah
di sortasi dilakukan pencucian, setelah itu dilakukan pengepakan dan penyimpanan.
Dari cara-cara tersebut sangat berpengaruh pada simplisia. misal kita membuat
simplisia biji, dan tidak melakukan sortasi basah hal itu sangat berpengaruh pada
simplisia. Jika tidak dilakukan sortasi basah dikhawatirkan nanti akan ada tanah yang
menempel pada daun tersebut, dan juga sudah diketahui bahwa tanah itu terdapat
mikroorganisme dan jika pada daun terbut terdapat tanah maka akan menyebabkan
daun tersebut terkontaminasi oleh mikroorganisme tersebut. Suhu juga sangat
berpengaruh saat proses pengeringan, agar mendapatkan simplisia dengan kadar air
kurang dari 6% supaya simplisia dapat disimpan dengan jangka waktu yang lama,
tidak berjamur dan tidak mudah rusak.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/Potensi-Jintan-Hitam-atau-Habbatussauda-Mengatasi-
Berbagai-Penyakit

http://tressaamandhademia.blogspot.com/2016/05/cara-pembuatan-simplisia-yang-
baik.html

https://www.agronet.co.id/detail/budi-daya/pertanian/3450-Budidaya-Jintan-Hitam-yang-
Mudah-Dilakukan

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwik2Zrkv4HsAhWe
_XMBHUg6CzIQFjABegQIARAB&url=https%3A%2F%2Fwww.greeners.co%2Fflora-fauna
%2Fjintan-hitam-manfaatnya-dikenal-sejak-ribuan-tahun-silam
%2F&usg=AOvVaw32vx7TLlk34Li9rxzLOClQ

12

Anda mungkin juga menyukai