Anda di halaman 1dari 6

PENGAMATAN SIMPLISIA GLIKOSIDA

ABSTRACT
Ahmad Fauzan Harun,18031014100, Makassar Islamic University,
the purpose of this experiment is to find out about simplicia and observe
glycoside simplicia, in this experiment, the results obtained on organoleptic
samples of wind roots (Usnea tallus), have a thick, brown, tasteless and
coarse odor. Organoleptic in senggani sample (Melastoma), in the daua
has a distinctive odor, bitter taste, dark green color and in the form of
coarse powder. In the stem has a distinctive odor, brown, tasteless, and
the form of coarse powder. At the root has a distinctive odor, tasteless,
brown color and in the form of coarse powder. At the flower has a
distinctive odor, tasteless, dark brown and in the form of coarse powder.

Keyword: Simplicia Glycoside, Glycon, Aglycone

ABSTRAK
Ahmad Fauzan Harun,18031014100, Makassar Universitas islam
makassar, tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui tentang
simplisia dan mengamati simplisia glikosida, pada percobaan ini, hasil
yang didapatkan pada organoleptik sampel akar angin (Usnea tallus),
memiliki bau pekat, berwarna coklat, tak berasa dan serbuk kasar.
Organoleptik pada sampel senggani (Melastoma), pada daunya memiliki
bau khas, rasa pahit, warna hijau tua dan berupa serbuk kasar. Pada
bagian batangnya memiliki bau khas, berwarna coklat, tak berasa, dan
bentuk serbuk kasar. Pada bagian akarnya memiliki bau khas, tak berasa,
warna coklat dan berupa serbuk kasar. Pada bagian bunganya memiliki
bau khas, tak berasa, berwarna coklat tua dan berupa serbuk kasar.
Kata Kunci: Simplisia Glikosida, glikon, agli
PENDAHULUAN disebut aglikon. Glikosida yang
Glikosida adalah suatu menghubungkan glikon dan
senyawa, bila dihidrolisisakan aglikon ini sangat mudah terurai
terurai menjadi gula (glikon ) dan oleh pengaruh asam, basa,
senyawa lain (aglikon atau enzim, air, dan panas
genin).Glikosida yang gulanya (Rahayu dan Hastuti, 2008).
berupa glukosa disebut Jembatan atau ikatan
glukosida. Gula padaumumnya glikosida yang menghubungkan
berupa glukosa, fruktosa, laktosa, glikon dan aglikon ini sangat
galaktosa, dan manosa, mudah terurai oleh pengaruh
tetapidapat juga berupa gula asam, basa, enzim, air, dan
khusus seperti sarmentosa panas. Bila semakin panas
(sarmentosimarin),oleandrosa lingkungannya, maka glikosida
(oleandrin), simarosa (simarin), akan semakin cepat terhidrolisis.
dan rutinosa (rutin). Agluk(genin) Pada saat glikosida terhidrolisis
adalah senyawa yang maka ikatan glikosida akan
mempunyai gugus OH dalam terputus sehingga molekul akan
bentuk alkoholisdan fenolis pecah menjadi dua bagian yaitu
(Midian Sirait, 2007). glikon dan aglikon. Sifat-sifat dari

glikosida yaitu mudah menguap,


Glikosida terdiri atas
mudah larut dalam pelarut polar
gabungan dua bagian senyawa,
seperti air, mudah terurai dalam
yaitu gula yang disebut dengan

gliko dan bukan gula biasa


keadaan lembab dan lingkungan daun dan bunga sanggani

asam (Gunawan, 2002). (Melastoma).

Glikosida dapat menjadi 2. Cara Kerja

toksik pada tubuh apabila a. Disiapkan alat dan bahan

kadarnya mencapai 0,2 mg/L b. Lakukan pengamatan

yang setara dengan 0,2 ppm. organoleptik (bentuk, warna,

Glikosida pada tangkai daun rasa dan bau)

pepaya dapat dihilangkan dengan c. Ambil dan letakkan sedikit

metode pemanasan. Ikatan sampel pada objek glass,

glikosida dapat terputus pada tetesi (1-3 tetes) dengan

suhu 67-70° C (Auria etl,1996). menggunakan medium yang

sesuai, lakukan fiksasi

METODELOGI PERCOBAAN dengan cara melewatkan

1. Alat dan Bahan objek glass berisi sampel

Adapun alat yang diatas nyala spiritus

digunakan pada percobaan ini d. Tutup sampel dengan

yaitu mikroskop, sendok menggunakan deck glass

tanduk, objek glas dan deck e. Amati dengan menggunakan

glas. mikroskop

Adapun bahan simplisia f. Gambar dan berikan

yang digunakan pada keterangan pada sampel yang

percobaan ini yaitu akar angin diamati kemudian bandingkan

(Usnea tallus), akar, batang dengan literatur yang ada.


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tabel Hasil Pengamatan

No. Sampel Rasa Bau Warna Bentuk

Akar kayu
1 Tidak berasa pekat coklat Serbuk kasar
angin

Akar Coklat
2 Tidak berasa Khas Serbuk kasar
sanggani mudah

Batang
3 Tidak berasa Khas coklat Serbuk kasar
sanggani

Daun
4 pahit Khas Hijau tua Serbuk kasar
sanggani

Bunga Coklat
5 Tidak berasa Bau khas Serbuk kasar
sanggani tua

2. Pembahasan pengamatan organoleptik untuk

Adapun cara kerja pada mengetahui rasa, bau, warna dan

percobaan ini yaitu dilakukan bentuk sampel tersebut.


Kemudian sampel diletakkan Berdasarkan hasil dari

diatas objek glass dan ditetesi pengamatan yang telah dilakukan

menggunakan flouroglusin untuk hasil dari organoleptik yang

bagian akar dan batang diperoleh dari masing-masing

tujuannya yaitu untuk sampel yaitu pada organoleptik

membengkakkan bagian sampel akar angin (Usnea tallus),

tanaman tersebut agar memiliki bau pekat, berwarna

memudahkan kita melihat coklat, tak berasa dan serbuk

jaringan pengangkut xilem dan kasar. Organoleptik pada sampel

floem pada sampel dan senggani (Melastoma), pada

klorohidrat untuk daun tujuannya daunya memiliki bau khas, rasa

yaitu untuk menghilangkan zat pahit, warna hijau tua dan berupa

hijau pada daun agar serbuk kasar. Pada bagian

memudahkan kita melihat bagian batangnya memiliki bau khas,

dari daun sampel tersebut. berwarna coklat, tak berasa, dan

Kemudian difiksasi tujuannya bentuk serbuk kasar. Pada

yaitu untuk mempercepat bagian akarnya memiliki bau

metabolisme, membunuh secara khas, tak berasa, warna coklat

spesimen jaringan dan sel-sel dan berupa serbuk kasar. Pada

tanpa merusak jaringan aslinya. bagian bunganya memiliki bau

Kemudian diambil hasil khas, tak berasa, berwarna coklat

pengamatan yang dilakukan. tua dan berupa serbuk kasar.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan Fakultas ilmu pendidikan.
Purworerjo.
Berdasarkan dari hasil
Rahayu, S. D. dan R.
pengamatan yang telah dilakukan
Hastuti. 2008. “ Faktor- Faktor
maka dapat disimpulkan bahwa yang Mempengaruhi Tax
Evasion: Studi pada Wajib Pajak
glikosida merupakan suatu Orang Pribadi yang Mempunyai
Kegiatan Usaha”. Semarang:
senyawa komponen gula dan UNIKA Soegijapranata.

bukan gula yang jika terhidrolisis


D’Auria, S., F. La Cara, F.
akan menghasilkan satu atau Nazzaro, N. Vespa, and M. Rossi.
(1996). A thermophilic
lebih gula dan non gula dengan alcoholdehydrogenase from
Bacillus acidocaldarius not
ikatan tertentu (ikatan glikosida). reactive towards ketones. J.
Biochem. 120, 498−504.
2. Saran
p
Sebaiknya dalam praktikum

ini, asisten lebih mengarahkan

para praktikan dan mendampingi

masing-masing tiap kelompok

pada saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Boerhendhy, I., C. Nancy,


dan A. Gunawan. 2002. Prospek
dan Potensi Pemanfaatan Kayu
Karet Sebagai Substitusi Kayu
Alam. Warta Penelitian Pusat
Karet 21(1−3): 58−66.

Hartati, S., &


Rusnawati.2010. Hubungan
Antara Locus Of Contro Internal.

Anda mungkin juga menyukai