Oleh
1C
2019
i
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
proposal ini.
Ucapan terima kasih yang penuh cinta yang tak terhingga kepada
Penyelesaian proposal ini juga tak lepas dari bantuan dan kerjasama
dari berbagai pihak, untuk itu izinkan saya mengucapkan terima kasih
kepada:
dan karyawan.
4. Ibu Dr. Tahirah Hasan, M.Si. Sebagai penasihat akademik yang telah
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas MIPA Universitas Islam Makassar dan
Makassar.
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Identifikasi masalah
C. Rumusan
A. Landasan teori
B. Kerangka berpiki
C. Hipotesis
A. Rancangan penelitian
1
E. Instrumen penelitian
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
indikasi, tidak tepat dosis dan tidak tepat cara pemberiannya akan
infeksi yang sebelumnya tidak dapat diobati. Namun, pada awal abad ke-21
antara lain sering tidak teratur makan obat dan tidak menyelesaikan
kembali oleh bakteri yang sama yang resistensi terhadap antibiotik atau jika
menjadi sulit. Untuk mengatasi hal ini diperlukan antibiotik golongan atau
strategi global pertama yang dikenal sebagai WHO Global Strategy for
Brazil termasuk 88% apotek, yang didaftar oleh Municipial Health Secretary
tertulis dalam undang-undang obat keras St. No. 419 tgl.22 Desember
1949, yang pada pasal 1 melampirkan bahwa salah satu obat keras adalah
secara bebas.
B. Identitas masalah
indikasi, tidak tepat dosis dan tidak tepat cara pemberiannya akan
B. Rumusan
tidak tepat cara dan waktu pemberiannya oleh pengguna. Hal ini menjadi
Tujuan Penelitian
Tujuan khusus :
menggunakan antibiotik.
antibiotik
Manfaat
a. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Balai
kesehatan.
awam.
14
BAB II
A. Landasan Teori
1. Antibiotik
1.1 Defenisi
trimetoprin)
sefalosporin)
mikroba.(6)
terbuat dari protein yang disebut porin. Jika saluran porin yang tepat
tidak ada, atau terjadi mutasi, atau hilang, maka hal tersebut dapat
18
pada lokasi trget. Jika targt berada dalam sel dan obat memerlukan
b) Inaktifasi obat
target, dan substitusi target asal yang rentan dengan alternative lain
pengikatan obat oleh target kritis atau substitusi dengan target baru
asalnya.(5)
pada suatu kelompok sel atau fungsi organ. Efek atau aksi pokok
adalah satu – satunya efek pada letak primer bila ada satu efekyang
adalah efek suatu obat yang tidak termasuk kegunaan terapi. (11)
10% pria berkulit hitam akan mengalami anemia hemolitik berat bila
G6PD.
dapat terjadi di saluran cerna, nafas dan kelamin, dan pada kulit.
super infeksi yaitu suatu infeksi baru yang terjadi akibat terapi
Farmakokinetik
21
Umur
masing.(6)
Kehamilan
pada fetus, tergantung pada daya obat menembus sawar uri serta
usia janin. Pemberian streptomisin pada ibu yang hamil tua dapat
Genetik
khususnya hati dan ginjal, guna mendapatkan efek terapi optimal. (6)
mengatasi infeksi.(6)
parasit, reaksi obat, dan lain – lain dapat meningkatkan suhu badan.
bermanfaat.(6)
Faktor farmakokinetik
sama.(6)
Faktor pasien
1. Indikasi
25
faktor berikut :
mengobati pasien.(6)
dll, tidak terlalu sering digunakan untuk keperluan rutin. Tindakan ini
3. Kombinasi Antimikroba
penggunaan kombinasi :
jelas
dihentikan pemberiaannya.
resistensi.(6)
4. Profilaksis Antimikroba
tertentu
29
Antibiotik
dalam undang – undang St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949 tenang
obat keras. Antibiotik termasuk salah satu jenis obat – obat keras, hal
30
obat – obat keras terbagi dalam dua daftar yaitu : daftar obat-obatan
secara normal tidak dapat diterima bahwa bahan – bahan ini hanya
resep Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan dilarang, larangan ini tidak
31
2.3. Larang – larang yang diamksud pada ayat – ayat tersebut diatas
D.V.D.”.
ini.
golden.(4)
B. Kerangka berpikir
Pemberian
Tanpa resep Resistensi
antibiotik
24
Hipotesis
Hipotesis yang saya ajukan pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
kecamatan tamalanrea
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
tertuang dalam satu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh.
sekala ukur.
ganda. Jawaban yang tepat diberi nilai 1, dan jawaban yang tidak tepat
akan diberi nilai 0. Dari penetapan nilai tersebut, maka menjumlahkan skor
Rumus :
x
S x 100%
r
Keterangan :
S = skor
sebagai berikut :
𝑁
𝑛=
1 + (𝑁 . 𝑑 2 )
Keterangan :
N = jumlah Populasi
n = jumlah Sampel
maka :
51367
𝑛=
1 + (51367 . 0,12 )
51367
𝑛=
514,67
n = 99,80
E. Instrumen penelitian
Responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang
1. Tabel pengamatan
17-21 21 21%
22-26 18 18%
27-31 4 4%
32-36 8 8%
37-41 15 15%
42-46 13 13%
47-51 10 10%
52-56 6 6%
>57 5 5%
sampel yang diteliti berusia 17- 57 tahun keatas, dengan jumlah terbanyak pada
kelompok usia 17-21 tahun, yaitu sebanyak 21 orang (21%) diikuti dengan
SD 7 7%
SMP/Sederajat 7 7%
SMA/Sederajat 39 39%
pendidikan SMA/Sederajat.
PNS 26 26%
Wiraswasta 37 37%
Lain-lain 29 29%
responden pekerjaannya dibidang lain, 26 orang (26%) responden adalah PNS dan
N % N % N %
antibiotik
antibiotik
antibiotik
31
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab salah pada
Baik 24 24%
Sedang 60 60%
Buruk 16 16%
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki
pengetahuan buruk.
2. Pembahasan
32
antibiotik (pertanyaan 4), efek penggunaan antibiotik yang tidak tepat dosis
antibiotik (pertanyaan 7), pasien yang tidak selamanya boleh dan harus berhati-hati
Dari hasil penelitian (tabel 4.4) diketahui bahwa sebagian besar 53% responden
penggunaan antibiotik yang tidak tepat dosis. Mayoritas 78% responden tidak
besar 57% responden tidak mengetahui efek samping antibiotik. Sebagian besar
54% responden sudah mengetahui tentang pasien yang tidak selamanya boleh
dan harus berhati-hati dalam pemberian antibiotik dan mayotias besar 89%
pada peningkatan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur tertentu
33
atau menjelang usia lanjut kemampuan dalam menerima dan mengingat suatu
dalam kelompok umur 17-21 tahun (21%) dan kelompok umur 22-26 tahun (18%).
pendidikan Perguruan tinggi 47% dan SMA 39% . Hal ini juga yang
grafik.
secara deskriptif.
35
BAB VI
BAB V
A. Administrasi
C. Transportasi
D. Konsumsi
selama 14 hari
Rekapitulasi Anggaran
Terbilang:
DAFTAR PUSTAKA
3. Volpato DE, Souza BV, Rosa LGD, Melo LH, Daudt CAS, Deboni L. Use
4. Jateng D. Undang - Undang Obat Keras, St. No. 419 tgl 22 Desember
HYPERLINK
"http:///www.dinkesjatengprov.go.id/dinkes07/uuIUU-ObatKeras.pdf"
http:///www.dinkesjatengprov.go.id/dinkes07/uuIUU-ObatKeras.pdf .
2008.
8. Katzung BG. Farmakologi Dasar & Klinik. 10th ed. Jakarta: EGC; 2010.
9. Katzung BG. Farmakologi Dasar & Klinik. 6th ed. Jakarta: EGC; 1998.
11. Anief M. Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. 3rd ed. Yogyakarta:
12. Katzung BG. Farmakologi Dasar & Klinik. 8th ed. Jakarta: Salemba Medika; 2004