Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KASUS DIARE

Dosen Pembimbing: Tiara Tri Agustini, M.Farm.,Apt


Kelompok 5:
• Dhea Ananda (1601009)
• Sandika Syahputra (1601044)
• Suci Nurhafizah (1601051)
• Ulfa Tari (1601057)
• Amalia Dwita Sari (1601087)
Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun
datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan utama berak encer sejak 2 hari yang
lalu dengan frekuensi 10-15x/hari. Air lebih
banyak dari pada ampas disertai sedikit lendir
dan darah. Nyeri perut (+), mual (+), muntah (-
), demam (+) sejak 2 hari yang lalu bersamaan
dengan berak encer. BAK sedikit dari biasanya
dan berwarna kuning pekat. Keluhan dirasakan
setelah pasien pulang jalan-jalan ke Mentawai,
nafsu makan menurun, suara serak (+), bibir
kering.
Pemeriksaan : Pemeriksaan Hasil
Tanda vital HB 12,5 g/dL
Hematokrit 45%
 Tanda vital : 100/70 mmHg
Trombosit 250.000/mm3
 Nadi : 115x/menit
Leukosit 12.000/mm3
 Nafas 20 bpm Ureum 45mg/dl
 Suhu : 38,5ᵒC Kreatinin 1,9 m/dl
Fisik : mata cekung tidak ada, turgor kulit baik.
Abdomen: nyeri tekan ulu hati dan bising usus
meningkat
Note :Pasien di diagnosa diare akut dengan dehidrasi sedang dan gagal
ginjal akut stage 2
Pasien di sarankan di beri terapi:
Terapi :
• RL 500cc/ 6jam
• Ciprofloxacin 2 x 200mg (infus)
• Paracetamol 3 x 500 mg
• New diatab 3x1 tab (sprn)
Analisis SOAP
SUBJEKTIF
Seorang laki-laki usia 28 tahun
Anamnesis:
- Berak encer sejak 2 hari dengan frekuensi 10-15x/hari
disertai air yang dominan dengan sedikit lendir dan
berdarah, dan BAK sedikit dan berwarna kuning pekat.
- Adanya nyeri perut, mual, demam, suara serak, bibir
kering, nafsu makan menurun.
OBJEKTIF
Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
Tekanan darah 100/70 mmHg 120/80 mmHg Normal
Suhu tubuh 38,5 ᵒC 36ᵒC Tidak normal
Nadi 115 x/menit 70 x/menit Lambat
Nafas 20 bpm 12-20 bpm Normal
HB 12,5 g/dL 12,1 – 15,1 g/dL Normal
Hematokrit 45% 35%-45% Normal
Trombosit 250.000/mm3 150.000-400.000 Normal
Leukosit 12.000/mm3 4.000-11.000 Normal
Ureum 45mg/dL 7-25 mg/dL Tidak normal
Kreatinin 1,9 mg/dL 0,3-1,3 mg/dL Tidak normal
ASSESMENT
 Pasien di diagnosis dengan diare akut dengan dehidrasi
sedang.
 Pasien mengalami gagal ginjal akut stage 2
PLAN
Terapi Non farmakologi
Modifikasi gaya hidup seperti:
- Menghindari makanan yang dapat merangsang peristaltik usus seperti
makanan pedas, susu karena diare sudah tahap kronis.
- Mengurangi mengkonsumsi asupan makanan yang mengandung garam.
- Diet kaya karbohidrat serta rendah protein, kalium, natrium
Pemilihan obat yang rasional
a) Ringer Lactat c) Paracetamol
Dosis : 500cc/ 6jam Dosis: 3 x 500 mg tab po
Indikasi : untuk mengembalikan Indikasi : antipiretik
keseimbangan elektrolit pada
dehidrasi
d) New Diatab
b) Ciprofloxacin Dosis: 3 x 1 tab sprn
Dosis: 2 x 200 mg (infus)
Indikasi: antidiare
Indikasi : antibiotik
EVALUSI OBAT
a. Ringer Laktat
Dosis: 500cc/ 6jam
Indikasi: mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi
MK: Ringer Lakat bekerja sebagai sumber air dan elektrolit tubuh serta untuk
meningkatkan diuresis (penambah cairan urin). Obat ini juga memiliki efek alkalis,
dimana ion laktat dimetabolisme menjadi karbon dioksida dan air yang menggunakan
hidrogen kation sehingga menyebabkan turunnya keasaman
ESO : panas, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis yang
meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi
Kontraindikasi: hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat asidosis.
Peringatan:
Interaksi obat: larutan mengandung fosfat
Alasan pemilihan: mengatasi defisit cairan dan mengembalikan keseimbangan
elektrolit (eri leksana, 2015)
EVALUSI OBAT
b. Ciprofloxacin
Dosis: 2 x 200mg (infus)
Indikasi: untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap ciprofloxacin seperti
infeksi saluran kemih (uretritis), infeksi saluran nafas (kecuali pneumonia
MK: menghambat mekanisme kerja yang umum enzim DNA girase yang berperan dalam pembelahan sel
bakteri
ESO : Hipersensitivitas, Dermatologi
Kontraindikasi: Ciprofloxacin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis harus disesuaikan pada penderita
gangguan fungsi ginjal, hipersensitivitas terhadap ciprofloxacin
Peringatan: Hati-hati pemberian ciprofloxacin pada gangguan fungsi liver.
Interaksi obat: Teofilin (Konsentrasi teofilin dalam plasma akan meningkat dan berpotensi menimbulkan efek
samping sistem saraf pusat), Probenecid (meningkatkan kadar ciprofloxacin di dalam darah), Warfarin
(Meningkatkan potensitas kerja warfarin).

Alasan pemilihan: : Pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam, feses berdarah,, leukosit pada
feses, mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan jiwa pada diare infeksi,
diare pada pelancong, dan pasien immunocompromised. Pemberian antibiotik secara empiris dapat dilakukan
pemberian antibiotik dengan pilihan pertama yaitu ciproflaxacin yang diimdikasikan untuk bakteri
Campylobacter, Shigella atau Salmonella spp.
EVALUSI OBAT
c. Paracetamol
Dosis: 3 x 500mg tab po
Indikasi: nyeri ringan sampai sedang, demam
MK: bekerja menghambat sintesis prostaglandin sehingga dapat mengurangi
nyeri ringan sampai sedang.
ESO : reaksi alergi, ruam kulit berupa eritema atau urtikaria, kelainan darah,
hipotensi, kerusakan hati
Kontraindikasi: hipersensitif, gangguan hati
Peringatan: gangguan fungsi hati, ginjal, ketergantungan alkohol
Interaksi obat: kolestiramin menurunkan absorpsi parasetamol.
Metoklopramid dan domperidone meningkatkan efek parasetamol.
Parasetamol meningkatkan kadar warfarin
Alasan pemilihan: dapat menurunkan suhu tubuh
EVALUSI OBAT
d. New Diatab (Attapulgit)
Dosis: 3 x 600 mg tab sprn
Indikasi: terapi simptomatik pada diare non spesifik
MK: bekerja menghambat motilitas usus, memperpanjang waktu kontak antara isi usus
dan mukosa sehingga meningkatkan absorpsi cairan dalam usus.
ESO : konstipasi
Kontraindikasi: hipersensitivitas, obstruksi usus, demam tinggi (diare disertai infeksi),
disentri, darah pada
Peringatan: gangguan fungsi hati, ginjal, ketergantungan alkohol
Interaksi obat: kolestiramin menurunkan absorpsi parasetamol. Metoklopramid dan
domperidone meningkatkan efek parasetamol. Parasetamol meningkatkan kadar
warfarin
Alasan pemilihan:
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Memberikan informasi tentang obat yang diberiak
kepada pasien dan keluarga

Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga


tentang faktor penyebab terjadinya diare

Memberikan informasi, intruksi, dan peringatan kepada


pasien tentang efek terapi obat dan efek samping yang
mungkin timbul selama pengobatan

Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga


pasien mengenai kepatuhan pasien terhadap
penggunaan obat
• Tepat Pasien • Tepat Indikasi
 Ringer Lactat : untuk
 Pasien di diagnosis mengembalikan
dengan diare akut keseimbangan elektrolit pada
dengan dehidrasi dehidrasi.
sedang.  Ciprofloxacin : sebagai
 Pasien mengalami gagal antibiotik
ginjal akut stage 2  Paracetamol : antipiretik
 New Diatab : antidiare
• Tepat Obat • Tepat Dosis
Obat yang diberikan telah a)Ringer Lactat
sesuai dengan kondisi pasien Dosis : 500cc/ 6jam
b) Ciprofloxacin
Dosis: 2 x 200 mg (infus)
c) Paracetamol
Dosis: 3 x 500 mg tab po
d) New Diatab
Dosis: 3 x 1 tab sprn
• Waspada Efek Samping
Efek samping dari
o Ringer lactat : panas, infeksi pada tempat
penyuntikan, trombosis vena atau flebitis yang
meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi
o Ciproflaxacin : Hipersensitivitas, Dermatologi
o Paracetamol : reaksi alergi, ruam kulit berupa
eritema atau urtikaria, kelainan darah, hipotensi,
kerusakan hati
o New diatab : konstipasi

Anda mungkin juga menyukai