PERMEN JAHE
Dosen Pengampu:
Apt. Ricka Islamiyati, M. Farm
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Nadiful Irfandani (202005054)
2. Nining Febri Muzdalifah (202005056)
3. Novita Eka Putri (202005057)
4. Regihana Febby Dewanti (202005065)
5. Vionadila Laili Rohmaniyah (202005079)
6. Zuhroul Khoiriyah (202005082)
7. Mei Lina (202005084)
i
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Obat
Tradisional. Dalam makalah ini tersaji tentang “Permen Jahe”.
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca. Dengan
segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena
kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Pendekatan Masalah...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................3
2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................................3
2.2 Variabel Bebas Terikat.......................................................................................8
2.3 Kerangka Teori...................................................................................................8
BAB III METODOLOGI..................................................................................................9
3.1 Metodologi.........................................................................................................9
3.2 Pengumpulan Data (Cara Kerja).........................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………………………….……………………12
BAB V KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
segar. Kandungan jahe tersebut diantaranya terdiri dari minyak atsiri,
dammar, mineral sineal, felandren, kamfer, borneol, zingiberin,
gingerol (misalnya dibagian-bagian merah), zingeron, lipid, asam
amino, niasin, vitamin A, B1, C dan protein. Dalam hal ini, maka
pengonsumsian permen jahe susu dengan kandungan tersebut
diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas pada produk baik
dari segi nilai kesehatan maupun dari segi rasa sesuai dengan
karakteristik produk standar yang dapat diterima oleh konsumen.
Berdasarkan berbagai alasan di atas perlu dilakukan penelitian
untuk mendapatkan tingkat kesukaan panulis dengan uji organoleptik
sehingga dapat diketahui penerimaan konsumen terhadap permen jahe
yang diaplikasikan dengan susu kental manis.
1.2 Pendekatan Masalah
Saat ini masyarakat sudah menyadari pentingnya olahan
makanan bergizi dan baik untuk kesehatan, namun makanan bergizi
tanpa didampingi rasa yang lezat akan menjadikan makanan tersebut
kurang diminati. oleh karena itu tanaman jahe yang merupakan
rempah-rempah dan sebagai tanaman obat juga dapat dimanfaatkan
sebagai produk olahan yang bergizi. produk olahan yang
dikembangkan tersebut adalah permen susu jahe. untuk mengetahui
daya Terima produk permen jahe susu oleh konsumen maka perlu
dilakukan uji organeleptik oleh panelis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
komponen non-volatil yaitu oleoresin. Oleoresin adalah bahan
yang membuat jahe menjadi pedas. Komponen oleoresin pada
jahe terdiri dari gingerol, gingerdiol, shogaol, gingerdion,
paradols dan zingerone. Komponen aktif utama pada jahe segar
yaitu gingerol dan komponen utama jahe kering adalah gingerol
(Fitaloka, 2021).
4. Manfaat Tanaman Jahe
Tanaman jahe (Zingiber officinale) dimanfaatkan sebagai
bahan obat herbal karena mengandung flavonoid, fenol,
terpenoid dan minyak atsiri dan oleoresin yang berkhasiat untuk
mengobati dan mencegah berbagai penyakit (Redi Aryanta,
2019).
2.1.2 Permen
Permen atau kembang gula adalah jenis makanan selingan
dalam bentuk padat, dibentuk dari gula-gula atau pemanis lain
dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan makanan
tambahan yang diizinkan. Permen atau kembang gula
diklasifikasikan dalam empat jenis yaitu permen atau kembang
gula keras, permen atau kembang gula lunak, permen atau
kembang gula karet dan permen atau kembang gula nirgula.
Permen jeli dan permen chewy termasuk salah satu contoh permen
atau kembang gula lunak, sedangkan permen atau kembang gula
nirgula sering disebut sebagai marshmallow (Sinurat & Murniyati,
2014).
Pada umumunya permen yang beredar dikalangan
masyarakat yaitu permen keras (hard candy) dan permen lunak
(soft candy). Permen keras adalah permen yang padat teksturnya
sementara permen jelly merupakan permen lunak yang dibuat dari
air atau sari buah tanaman dan bahan pembentuk gel. Permen jelly
berpenampilan jernih dan transparan serta mempunyai tekstur yang
elastis dengan kekenyalan tertentu. Bahan pembentuk gel yang
4
biasa digunakan antara lain karagenan, gelatin dan agar
(Pramitasari, 2010).
Pembuatan permen susu menggunakan pemanasan tinggi
untuk mencapai titik lebur sukrosa agar terjadi reaksi karamelisasi.
Pemanasan pada suhu tinggi dalam proses karamelisasi permen
susu dapat menyebabkan kandungan gizi permen susu menjadi
rendah, akan tetapi tidak hilang seluruhnya. Pembuatan permen
susu secara konvensional dilakukan diatas wajan dengan
pengadukan terus menerus hingga reaksi karamelisasi gula (Amri,
2015).
2.1.3 Bahan Baku
a. Jahe
Jahe emprit (Zingiber officinale) merupakan salah satu jenis
jahe yang memiliki ruas kecil, agak rata sampai sedikit
menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.
Kandungan minyak atsiri dan senyawa aktifnya lebih besar
daripada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas dan
mengandung serat yang tinggi. Jahe emprit cocok digunakan
untuk ramuan obat-obatan atau diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Wiraharja, 2011).
b. Susu Kental Manis
Susu kental manis (SKM) adalah produk susu yang
berbentuk cairan kental, yang diperoleh dari susu yang telah
ditambahkan gula dan lemak nabati yang kemudian sebagian
air dihilangkan hingga mencapai kepekatan tertentu, atau
merupakan hasil rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan
gula dan lemak nabati/minyak nabati dan bahan. Krimer kental
manis umumnya digunakan untuk menambah cita rasa pada
makanan dan minuman (Hasrini & Khoiriyah, 2019).
c. Gula Pasir
5
Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana karena dapat
larut dalam air dan langsung diserap oleh tubuh untuk diubah
menjadi energi. Gula digunakan sebagai pemanis dimakanan
ataupun minuman. Selain sebagaai pemanis, gula juga
digunakan sebahaai stabilitizer dana pengawet. Gula pasir atau
sukrosaa adalah salah suatu disaakarida yang dibentuk dari
monomer-monomernya yang berupa glukogan dan fruktosa
dengan rumus molekul C12H22O11 (Tanjung et al., 2018).
Gula pasir adalah sukrosa yang dimurnikan dan
dihablurkan yaitu bahan makanan berbentuk butiran-butiran
kristal bewarna putih berasa manis. Gula pasir diperoleh dari
tanaman tebu yang mengandung cairan kurang lebih 12 - 14%
sukrosa. Gula pasir berfungsi sebagai pemanis, pengawet dan
bahkan sebagai pengkristal untuk minuman serbuk instan
(Ramadina, 2013).
Sumber energi yang utama dari berbagai jenis makanan
berasal dari karbohidrat. Salah satu sumber karbohidrat adalah
gula. Komposisi terbanyak dari semua jenis permen adalah
gula pasir atau sukrosa dan gula lainnya seperti glukosa. Gula
pasir dalam permen diperlukan untuk menghasilkan rasa manis
dan dapat digunakan sebagai pengawet sehingga memiliki daya
simpan yang lebih lama. Selain menentukan cita rasa, peran
gula pasir juga digunakan untuk menentukan tekstur suatu
permen karena mempengaruhi proses karamelisasi (Sistanto et
al., 2014).
d. Sirup Glukosa
Fungsi pemberian sirup glukosa pada pembuatan permen
karamel susu yaitu dapat menyebabkan proses karamelisasi
berlangsung lebih cepat karena sirup glukosa lebih peka
terhadap panas dan dapat memperbaiki tekstur, kekenyalan dan
warna lebih cerah pada permen karamel.
6
Semakin banyak sirup glukosa yang ditambahkan dalam
pembuatan permen susu kedelai, semakin lunak permen susu
kedelai yang dihasilkan. Hal ini diduga karena sirup glukosa
memiliki sifat higroskopis lebih tinggi dibanding sukrosa
(Laili, 2018).
Pemberian sirup glukosa pada pembuatan permen dapat
memberikan tekstur yang lunak karena sirup glukosa dapat
menghambat terjadinya kristalisasi. Interaksi antara dosis
sukrosa dan dosis sirup glukosa berpengaruh nyata terhadap
kadar air, kadar gula reduksi, dan sifat fisik (tekstur), tetapi
tidak berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat, kadar
lemak, dan kadar protein permen karamel susu (Rofiah &
Machfudz, 2014).
e. Pewarna Makanan
Zat pewarna adalah bahan yang digunakan untuk pemberi
warna atau bahan perbaiki warna. Zat pewarna terbagi dua:
Certified colour merupakan zat pewarna alami dari ekstrak
pigmen tumbuh-tumbuhan dan Uncertified colour atau pewarna
sintetis. Zat pewarna alami berasal dari tanaman atau buah-
buahan, sehingga secara kuantitas dibutuhkan zat pewarna
alami yang lebih banyak daripada zat pewarna sintetis untuk
menghasilkan tingkat warna yang sama pada suatu bahan yang
diwarnai atau penyempurnaan warnanya (Aji & Ferani, 2013).
2.1.4 Evaluasi Permen Susu Jahe
1. Uji Organoleptis
Uji organoleptis merupakan uji yang dilakukan dengan
menggunakan indera manusia sebagai alat untuk pengukuran
daya penerimaan suatu sediaan. Indera yang digunakan dalam
pengukuran yaitu indera penglihatan, indera pembau, indera
perasa, karena yang diamati meliputi warna, bau dan rasa dari
permen susu jahe (Suryono et al., 2018).
7
2. Uji Hedonik
Uji kesukaan adalah pengujian terhadap suatu produk
dengan cara meminta tanggapan dari panelis mengenai
kesukaan atau tidak suka. Selain diminta tanggapan tentang
suka atau tidak, panelis juga diminta untuk mengemukakan
tingkat kesukaannya. Pengujian kesukaan ini juga disebut uji
hedonik Suka atau tidaknya suatu produk dipengaruhi bau, rasa
dan rangsangan mulut (Nurdianti & Tuslinah, 2017).
Uji Organoleptis
Permen Susu Jahe
Uji Hedonik
Permen jahe
+
Susu
8
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metodologi
Metode yang digunakan pada pengolahan simplisia yaitu dengan
pengolahan modifikasi pangan dengan diformulasikan permen keras dari
sari jahe dengan penambahan susu untuk menambah cita rasa, manfaat
dari jahe selain menghangatkan tubuh juga dapat melegakan tenggorkan
dan memberikan rasa khas alami.
Formulasi produk permen jahe susu
9
Ditimbang syrup glukosa 1 liter, disisihkan.
10
Diaduk sampai larut
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami membuat permen jahe susu yang memiliki
banyak manfaat. Pembuatan permen susu menggunakan pemanasan tinggi untuk
mencapai titik lebur sukrosa agar terjadi reaksi karamelisasi. Pemanasan pada
suhu tinggi dalam proses karamelisasi permen susu dapat menyebabkan
kandungan gizi permen susu menjadi rendah, akan tetapi tidak hilang seluruhnya.
Pembuatan permen susu secara konvensional dilakukan diatas wajan dengan
pengadukan terus menerus hingga reaksi karamelisasi gula. Pembuatan permen
jahe susu menggunakan bahan-bahan seperti jahe, susu kental manis, gula pasir,
sirup glukosa, dan pewarna makanan. Jhe yang digunakan sebanyak 250 gram,
gula pasir 1 kg, sirup glukosa 1 liter, susu kental manis 6 sachet.
12
kecil, masukan susu kentak manis, masukan sirup glukosa, diaduk hingga
tercampur dan larut, tambahkan sedikit pewarna makanan,. Setelah kental
kemudian dituang kedalam cetakan permen, tunggu sampai dingin. Lalu dikemas
dengan pembungkus.
Setelah itu dilakukan uji organoleptis dan uji hedonik (uji kesukaan). Uji
organoleptis merupakan uji yang dilakukan dengan menggunakan indera manusia
sebagai alat untuk pengukuran daya penerimaan suatu sediaan. Indera yang
digunakan dalam pengukuran yaitu indera penglihatan, indera pembau, indera
perasa, karena yang diamati meliputi warna, bau dan rasa dari permen susu jahe.
Uji kesukaan adalah pengujian terhadap suatu produk dengan cara meminta
tanggapan dari panelis mengenai kesukaan atau tidak suka terhadap produk
permen jahe.
13
BAB V
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A., & Ferani, A. S. (2013). Pembuatan Pewarna Makanan dari Kulit Buah
Manggis dengan Proses Ektraksi. Teknologi Kimia Unimal, 2(2), 1–15.
Amri, M. N. (2015). OPTIMASI KARAKTERISTIK FISIK PERMEN SUSU
MENGGUNAKAN EVAPORATOR VAKUM DOUBLE JACKET
DENGAN KAJIAN PENGENDALIAN SUHU BERBASIS LOGIKA
FUZZY DAN KECEPATAN PENGADUKAN. Universitas Brawijaya.
Fitaloka, D. T. (2021). Rimpang Tanaman Jahe (Zingiber officinale) Sebagai
Analgetik. Universitas Bhakti Kencana, 09.006.000/PN/S1FF-SPMI, 1–25.
http://repository.bku.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3526/DIANA
TRI FITALOKA 191FF04015-1-25.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Hasrini, R. F., & Khoiriyah, A. (2019). Analisis Produk Krimer Kental Manis
Dalam Rangka Pengembangan Standar Nasional Indonesia Baru. Jurnal
Standardisasi, 20(3), 231. https://doi.org/10.31153/js.v20i3.727
Laili, I. N. (2018). Pengaruh Penaambahan Sari Kedelaai (Glycine max L.)
Terhadap Kadar Protein, Kadar Gula Redukasi, Kadar Air, dan Tekstur
Permen Karamel Susu.
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi penelitian kesehatan, kementrian
kesehatan republik indonesia. In Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (Vol. 4, Issue 1, pp. 88–100).
Nurdianti, L., & Tuslinah, L. (2017). UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L)
Merr) TERHADAP DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis
Kesehatan Dan Farmasi, 17(1), 87. https://doi.org/10.36465/jkbth.v17i1.194
Pramitasari, D. (2010). PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale
rosc.) DALAM PEMBUATAN SUSU KEDELAI BUBUK INSTAN
DENGAN METODE SPRAY DRYING : KOMPOSISI KIMIA ,.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ramadina, A. (2013). Pengaruh Penggunaan Jumlah Gula Terhadap Karakteristik
Inderawi Minuman Instan Serbuk Sari Daun Sirsak (Annona Muricata L). In
Skripsi.
Redi Aryanta, I. W. (2019). Manfaat Jahe Untuk Kesehatan. Widya Kesehatan,
1(2), 39–43. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v1i2.463
15
Rofiah, A., & Machfudz. (2014). Kajian Dosis Sukrosa Dan Sirup Glukosa
Terhadap Kualitas Permen Karamel Susu. Nabatia, 11(1), 55–65.
Sinurat, E., & Murniyati, M. (2014). Pengaruh Waktu dan Suhu Pengeringan
terhadap Kualitas Permen Jeli. Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi
Kelautan Dan Perikanan, 9(2), 133. https://doi.org/10.15578/jpbkp.v9i2.106
Sistanto, Edi, S., & Saepudin, R. (2014). Physical-chemical and Organoleptic
Characteristics of Milk Candy ( Caramel ) with Ginger ( Zingiber officinale
Roxb). Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 9(2), 81–90.
Suryono, C., Ningrum, L., & Dewi, T. R. (2018). Uji Kesukaan dan Organoleptik
terhadap 5 kemasan dan produk kepulauan seribu secara deskriptif. Jurnal
Pariwisata, 5(2), 95–106.
Tanjung, R. A., Karo-Karo, T., & Julianti, E. (2018). Pengaruh Penambahan Gula
Pasir dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Gula Semut Nira Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis, Jacq.). Journal of Food and Life Sciences, 2(2), 123–132.
Wiraharja, R. . (2011). Kegunaan Jahe Untuk Mengatasi Gejala Mual Dalam
Kehamilan. Damianus Journal of Medicine, 3(10), 161–170.
16