Rahma Sari Siregar 1(k), Khairul Saleh 2, Khairul Saleh 2 Rika Fitri Ilvira3 Asih Nurpani4
Prodi S1 Agribisnis Universitas Medan Area, Indonesia
Email Penulis Korespondensi (K) : rahmasarisiregar@gmail.com
Abstrak
Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah diwarisan
secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan taraf
atribut suatu produk dan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan bagi konsumen
jamu pagi dan konsumen jamu malam. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Denai,
Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan
metode purposive (sengaja). Penentuan lokasi ini didasari dengan pertimbangan karena di
Kecamatan Medan Denai diketahui terdapat adanya Sentra Penjual Bahan-Bahan Jamu, Toko
penjual jamu serbuk, dan jamu gilingan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
metode purposive (sengaja) yaitu responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang
sedang membeli jamu pada saat penelitian dilakukan yaitu sejumlah 60 konsumen. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dengan wawancara langsung menggunakan koesioner.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif untuk mengetahui tingkat
kepentingan atribut dan untuk mengetahui perilaku konsumen pengambilan keputusan
konsumen. atribut jamu yang paling di pertimbangkan konsumen jamu pagi dan konsumen
jamu malam berturut-turut adalah khasiat, rasa, jenis, dan harga. Khasiat mendapat persentase
paling tinggi. Keampuhan khasiat jamu merupakan faktor penilaian utama yang mendorong
konsumen jamu untuk menentukan jamu yang diminum mempunyai dampak yang baik untuk
kesehatan.
Kata kunci: preferensi, atribut produk, perilaku konsumen.
Abstract
Jamu is a traditional medicine made from natural cultural heritage that has been
passed down from generation to generation. This study aims to determine the level of
importance of the attribute level of a product and to determine the decision-making process
for consumers of herbal medicine and herbal medicine consumers. This research was
conducted in Medan Denai District, Medan City, North Sumatra Province.Determination of
the location of this research is done by purposive method (deliberately).Determination of this
location is based on considerations because in Medan Denai District it is known that there is a
center for selling herbal ingredients, a shop selling herbal powders, and milling herbs.The
sampling method was carried out by purposive (deliberate) method, namely the respondents in
this study were consumers who were buying herbal medicine at the time of the study, namely
a number of 60 consumers.The data collected is primary data by direct interview using a
questionnaire. The analytical method used is descriptive analysis method to determine the
level of importance of attributes, and to determine consumer behavior in consumer decision
making.The attributes of herbal medicine that are considered the most by consumers of herbal
medicine in the morning and consumers of herbal medicine at night are efficacy, taste, type,
and price.Efficacy gets the highest percentage. The efficacy of herbal medicine is the main
assessment factor that encourages herbal consumers to determine which herbs they drink have
a good impact on health.
Keywords: preferences, product attributes, consumer behavior.
1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara besar Leo, Sido Muncul, Jamu Simona, Jamu
yang terkenal karena keanekaragamannya, Borobudur, Jamu Dami, Jamu Air Mancur,
salah satunya adalah keanekaragaman Jamu Pusaka Ambon, Jamu Bukit Mentjos,
hayati (megabiodiversity) khususnya dan tenaga Tani Farma (Aceh). Hingga
tumbuhan. Selain itu Indonesia juga saat ini keberadaan jamu terus berkembang
memiliki keanekaragaman etnis yang (evrina, 2013).
memiliki berbagai macam pengetahuan Jamu adalah obat tradisional
tentang obat tradisional yang berbahan alami warisan budaya yang telah
menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. diwariskan secara turun-temurun dari
Banyak dari jenis tumbuhan itu telah generasi ke generasi untuk kesehatan.
ribuan tahun digunakan oleh nenek Pengertian jamu dalam Permenkes
moyang bangsa Indonesia dan dokter No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan
sebagai bahan obat atau jamu tradisional atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan,
untuk berbagai macam penyakit dan bahan hewan, bahan mineral, sediaan
memberikan hasil yang baik bagi sarian (galenik), atau campuran dari bahan
pemeliharaan kesehatan serta pengobatan tersebut yang secara turun-temurun telah
{Formatting Citation} digunakan untuk pengobatan, dan dapat
Sudah banyak usaha yang diterapkan sesuai dengan norma yang
dilakukan pemerintah dalam usaha berlaku di masyarakat. Sebagian besar
perluasan dan pemerataan pelayanan masyarakat mengkonsumsi jamu karena
kesehatan ini, Disamping itu, terdapat juga dipercaya memberikan andil yang cukup
obat tradisional yang dikenal dengan besar terhadap kesehatan baik untuk
sebutan jamu. Perkembangan industri jamu pencegahan dan pengobatan terhadap suatu
di Indonesia sendiri baru dimulai Sekitar penyakit maupun dalam hal menjaga
tahun 1900-an dimana pabrik-pabrik jamu kebugaran, kecantikan dan meningkatkan
besar mulai berdiri di Indonesia seperti stamina tubuh.
Jamu Jago, Mustika Ratu, Nyonya Meneer,
Tabel 1. Jenis Tanaman Obat yang Dominan Dipasok Negara-negara Industri
Farmasi.
Bagian
No Komoditas Nama Ilmiah Tanaman yang Negara Tujuan Ekspor
Digunakan
1 Tapak dara Catharanthus roseus Daun Amerika Serikat, Jepang,
2 Kecubung Datura metel Daun Jerman, Prancis,
3 Liquorice Glyzirizha glabara Akar Switzerland, United
Kingdom
4 Jahe Zingiber officinale Rimpang
5 Pulai punduk Rauwolfia vomitoria Akar
6 Valeria Valerian officianls Akar
Sumber : Dirjen Bina Produksi Hortikultura, Departemen Pertanian (2004)
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat jahe. Beberapa negara industri farmasi dan
berbagai jenis tanaman obat Indonesia negara tujuan ekspor komoditas tanaman
banyak diminta oleh pasar dunia obat Indonesia yang memiliki potensi pasar
internasional, beberapa diantaranya yang yang baik dan berprospek adalah USA,
mendapat perhatian dan memiliki prospek Perancis, Jepang, Jerman, Switzerland dan
cerah adalah tapak dara, kecubung, dan Inggris.
Tabel 2. Sentra Produksi Tanaman Obat/Biofarmaka di Indonesia
No Provinsi Luas (ha) No Provinsi Luas (ha)
1 Sumatra Utara 350 9 Banten 190
2
2 Riau 160 10 Bali 170
3 Jambi 70 11 Kalimantan Barat 40
4 DKI Jakarta 2 12 Kalimantan Timur 30
5 Jawa Barat 4200 13 Sulawesi Utara 30
6 Jawa Tengah 3290 14 Sulawesi Selatan 220
7 DI Yogyakarta 570
15 Gorontalo 10
8 Jawa Timur 2570
Sumber : Dirjen Bina Produksi Hotikultura, Departemen Pertanian (2004)
3. Atribut Harga Jamu Konsumen Jamu Pagi dan Konsumen Jamu Malam
Dari hasil penelitian dilokasi bahwa harga tidak menjadi faktor utama konsumen
mengevaluasi suatu produk karna untuk harga jamu masih tergolong murah dan standar untuk
semua kalangan konsumen mulai dari anak muda sampai orang tua.
Tabel 6. Atribut Harga Jamu Konsumen Jamu Pagi dan Konsumen Jamu Malam
Konsumen Jamu
No Atribut Harga Pagi Malam
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
1 Murah 20 67 4 13
2 Sedang 9 30 24 80
3 Mahal 1 3 2 7
Jumlah 30 100 30 100
Sumber: Data Primer diolah 2020
Berdasarkan tabel 6. untuk pada umumnya perempuan
harga tertinggi jamu pada berstatus sebagai ibu rumah tangga
konsumen jamu pagi yaitu murah dan konsumen jamu pagi biasanya
dengan persentase 67%. hanya mengkonsumsi jenis jamu
Berdasarkan hasil penelitian tradisional. Hal ini menunjukkan
dilokasi bahwa untuk harga jamu bahwa pedagang jamu pagi untuk
pagi lebih murah dibandingkan jenis jamu yang dijual tidak
dengan harga jamu malam. dilihat lengkap seperti pedagang jamu
dari sasaran konsumen jamu pagi malam yang menyediakan banyak
6
jenis jamu modern (sachet). murah (Rp 3.000-8.000/gelas),
Sedangkan untuk konsumen jamu Sedang (Rp 9.000-14.000/gelas),
malam harga tertinggi jamu dengan dan Mahal (Rp.
harga sedanng. Dimana untuk 15.000-20.000/gelas).
kategori harga jamu mulai dari
4. Atribut Khasiat Jamu Konsumen Jamu Pagi dan Konsumen Jamu Malam
Tabel 8. Rata-rata Preferensi Konsumen Jamu Pagi dan Konsumen Jamu Malam
Merasa ada
Jamu
yang Keluarga Puas
30- Keliling
kurang
Pagi 40 P M SMA W <1.000.000 Pencegahan
Thn
Memelihara Potongan Harian, dan Tetap
Kesehatan Harga Terencana membeli
Malam Jamu
Biasa saja Teman Puas
Menetap
30-
40 L M SMA W >2.000.000 Pencegahan Mingguan,
Thn Memelihara Potongan dan Tetap
Kesehatan Harga Tergantung membeli
situasi