I. PENDAHULUAN
kecenderungan meningkat.
berkhasiat sebagai obat dan 180 spesies telah digunakan dalam ramuan
1
3
No Komoditi Tahun
tanaman obat tahun 2000 hanya 50.414 ton, meningkat cukup signifikan
pada produksi tahun 2005 yaitu 176.357 ton, dengan persentase kenaikan
sebesar 71,4 persen dan rata-rata persentase kenaikan tiap tahun yaitu
untuk dikembangkan.
(BPOM) ada tiga kategori sediaan obat herbal yaitu jamu, obat herbal
obat herbal Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk
yaitu melalui uji pra-klinik (uji khasiat dan toksisitas pada hewan
bahan baku yang telah distandarisasi, telah dilakukan uji praklinik dan uji
5
herbal diyakini lebih aman tanpa efek samping, dapat dipakai seluruh
dan harga obat herbal relatif lebih murah. Karena itu, ada kecenderungan
untuk mengembangkan obat herbal. Hal ini disebabkan bahan baku yang
dan kompetensi produksi juga tersedia dan pasar yang menjanjikan baik
Salah satu obat herbal yang banyak diminati masyarakat saat ini
tekanan kejiwaan, kurang gizi, terlalu lelah, perubahan cuaca atau iklim
serta polusi. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan tubuh yaitu
herbal yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Saat ini
baku tanaman obat asli Indonesia. PT. Biofarindo baru didirikan tahun
konsep “back to nature” yang dilandasi oleh hasil uji dan riset.
dan kualitas serta efek efikasi dari setiap produknya sebagai jaminan
baru dalam industri obat herbal adalah penyebaran produk obat herbal
obat herbalnya.
harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-
(Assauri, 2004).
sebagai berikut :
Biofarmaka Indonesia?
Biofarmaka Indonesia?
Indonesia.
lainnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
bunga, buah, rimpang atau akar. Selain itu, definisi tanaman obat
bahan baku.
secara medis.
obat.
secara ilmiah. Obat tradisional ini berupa ramuan baik yang berasal dari
atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
kategori sediaan obat herbal yaitu jamu, obat herbal terstandar dan
13
Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah
ilmiah yaitu uji pra-klinik (uji khasiat dan toksisitas pada hewan
bahan baku yang telah distandarisasi, telah dilakukan uji praklinik dan uji
klinik (uji pada orang sakit) sehingga dapat diresepkan oleh dokter.
a. Obat tradisional mencakup juga obat jadi atau obat terbungkus, serta
bahan baku atau ramuan bahan. Definisi lama hanya mencakup bahan
baik yang belum maupun yang sudah memiliki data klinis. Definisi
pengalaman belaka.
kelompok yaitu:
penguat sistem kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh. Selain itu
optimal dalam menjaga tubuh agar tetap siaga dan kuat ketika diserang
ginjal, sulit buang air, disentri, hepatitis, ayan atau epilepsi dan
berbagai infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Ekstrak meniran
rerumputan.
3.1.1 Pemasaran
pada saat selesainya proses produksi juga tidak berakhir pada saat
efektif dan efisien dari para pesaing. Konsep pemasaran adalah suatu
Dengan demikian ada empat unsur pokok yang terdapat dalam konsep
terdiri dari 4-P yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi
bauran pemasaran.
21
3.1.4.1. Produk
lokasi, hanya mengenakan marjin yang kecil dan memasang iklan besar-
tersirat.
produk yang berhubungan erat k arena memiliki fungsi yang serupa, atau
karena dijual kepada kelompok konsumen yang sama atau dijual dengan
harga jual dalam suatu skala tertentu. Macam produk adalah jenis produk
23
3.1.4.2 Harga
pembayaran.
harga sasaran.
pesaing.
tidak langsung adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing,
konsumen.
dalam memilih salurn pemasaran adalah jenis dan sifat produk, sifat
ada.
langsung ke konsumen.
3.1.4.4 Promosi
pemasaran.
(bauran promosi) yang terdiri atas lima cara komunikasi utama yaitu,
Iklan
presentasi non- pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh
empat, diantaranya :
pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah
ada.
Promosi penjualan
murah, nilai yang baik, atau hadiah. Namun promosi penjualan tidak
dana iklan dan pajangan, dan barang gratis); serta promosi bisnis dan
Hubungan masyarakat
sebagai unsur yang sepele dalam bauran promosi. Menurut Swastha dan
Penjualan pribadi
Pemasaran langsung
peralatan bergerak.
2. Pemasaran
produk dan jasa; (5) menetapkan harga; (6) distribusi; (7) riset
3. Keuangan
yang handal.
sebagai berikut:
1. Lingkungan Makro
a. Lingkungan demografi
b. Lingkungan ekonomi
manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang
d. Lingkungan Teknologi
2. Lingkungan Mikro
kelas produk yang merupakan substitusi dekat satu sama lain. Persaingan
ini terjadi karena satu atau lebih pesaing melihat peluang untuk
2004).
yang lebih rendah, barang atau jasa yang lebih bermutu, dan penyerahan
Kegiatan operasional yang dilakukan oleh PT. Biofarindo saat ini dalam
upaya mencapai visi dan misi perusahaan adalah pengadaan bahan baku dan proses
produksi.
yang berasal dari pemasok utama dan pemasok lain. Pemasok utama adalah Pusat
Studi Biofarmaka (PSB) IPB yang mempunyai kebun budidaya tanaman obat di
pemasok lain berasal dari daerah Solo dan Semarang. PT. Biofarindo tidak terikat
dengan para pemasoknya. Sistem pembelian bahan baku yang dilakukan PT.
oleh PT. Biofarindo pada saat melakukan pembelian bahan baku adalah pemasok
yang menawarkan kualitas sesuai dengan standar bahan baku PT. Biofarindo dan
menawarkan harga yang bersaing. Pembelian bahan baku dari pemasok dilakukan
setiap satu bulan sekali dengan sistem pembayaran tunai dan sebagian dengan
cicilan.
5.1.2 Proses Produksi
kualitas bahan baku apakah sudah sesuai dengan standar. Sebelum menjadi produk
jadi simplisia akan melalui tahapan-tahapan dalam proses produksi yang meliputi
a. Sortasi
terdapatnya benda atau bahan asing yang tidak diinginkan masuk dalam proses
b. Pencucian
Simplisia yang sudah disortir dicuci dengan air bersih, pencucian dilakukan
c. Pengeringan
dikeringkan dalam oven pengering. Proses pengeringan dalam dua tahap ini
bertujuan untuk menjaga agar simplisia tetap berada dalam keadaan kering atau
baku bersih.
d. Penggilingan
Bahan baku bersih yang akan diolah menjadi produk jadi sebelum diracik
baku tersebut diayak menjadi serbuk halus sesuai standar yang ditentukan
e. Pencampuran
Bahan baku yang sudah berupa serbuk halus akan ditimbnag dan diracik
dengan bahan lain sesuai dengan formulasi produk. Setelah diracik bahan-
f. Pengemasan
serbuk yang lebih halus. Setelah diektrak bahan tersebut dipanaskan untuk
Setelah dinyatakan hygienis, ektrak diaduk dalam mixer dan ditimbang untuk
terlebih dahulu untuk menjaga kualitas kapsul agar tetap bersih dan bagus
5.2.3 Produk
Produk-produk yang dihasikan PT. Biofarindo merupakan hasil dari uji dan
riset Pusat Studi Biofarmaka terhadap tanaman obat yang mempunyai indikasi
1. Obat-obatan herbal untuk berbagai penyakit yang aman dan tanpa efek
samping dalam bentuk kapsul (ekstrak) , teh herbal dan simplisia (tanaman
obatnya menjadi beberapa macam jenis. Pada Tabel 11 berikut dapat dilihat
3. Permen herbal
makan.
tujuan perusahaan. Secara garis besar lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu
budaya, politik dan hukum serta teknologi. Lingkungan mikro terdiri dari pesaing,
6.1.1.1 Demografi
informasi mengenai ukuran dan tingkat pertumbuhan suatu kota, wilayah, dan
negara, distribusi dan bauran etnis, level pendidikan, pola rumah tangga pengambil
Populasi usia dewasa antara 15-65 tahun ke atas di Indonesia paling besar
yaitu 71,2 persen. Hal ini menyebabkan struktur penduduk Indonesia menjadi
struktur penduduk yang berciri tua. Penduduk berusia tua lebih rentan terkena
berbagai macam penyakit yang disebabkan virus dan bakteri maupun penyakit
degeneratif seperti kanker, diabetes, stroke dan lain lain karena pada usia ini daya
tahan tubuh menurun. Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah
dijadikan pasar sasaran oleh PT. Biofarindo dalam memasarkan produk Biomunos.
6.1.1.2 Ekonomi
cenderung berfluktuatif dapat dilihat pada Tabel 12 . Pada tahun 2002, inflasi
mencapai 9,35 persen dan mengalami penurunan menjadi 5,06 persen pada tahun
2003. Namun pada tahun 2004 inflasi kembali mengalami peningkatan menjadi
6,40 persen. Peningkatan yang cukup tajam terjadi di tahun 2005 dimana inflasi
mencapai 17,11 persen. Pada tahun 2006 perekonomian mulai kembali membaik
harga-harga secara umum. Inflasi IHK 2007 dapat dikendalikan dalam kisaran
sasaran yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,0 persen ± 1 persen. Untuk tahun
dengan kenaikan beberapa komoditas utama seperti harga minyak dunia (BBM),
harga bahan pangan dan lain-lain. Kenaikan inflasi ini menyebabkan daya beli
negatif yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat. Dampak negatif dari
infeksi akibat virus dan bakteri, gelombang panas yang semakin lama semakin
panas, dan cuaca yang ekstrem telah mengakibatkan kematian ribuan jiwa setiap
terjangkit penyakit.
perubahan iklim seperti gelombang panas dan musim dingin yang ekstrim,
sehingga mempengaruhi suhu tubuh. Suhu nyaman bagi manusia 20-25 0C,
sehingga jantung perlu berpacu lebih keras agar bisa mendinginkan tubuh. Selain
tidak langsung, adanya perubahan penyakit yang ditularkan nyamuk atau hewan
penyebab sakit malaria dan demam berdarah. Diperkirakan, jika suhu meningkat
30C pada tahun 2100, maka akan terjadi peningkatan proses penularan penyakit
oleh nyamuk dua kali lipat. Misalnya malaria, demam berdarah dengue,
(pernapasan akut), west nile virus, dan hantaman virus. Penyakit ini diduga akan
typhoid, parasit, dan leptospirosis. Selain itu penyakit tidak menular yang
diakibatkan pencemaran lingkungan dan bahan toksin juga dapat terbawa oleh
persediaan air bersih dan dapat berakibat mudahnya terjadi penularan diare, kolera
dengan pola hidup sehat dan mengkonsumsi obat herbal jenis immunomodulator
untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Hal ini merupakan
peluang bagi PT. Biofarindo untuk meluncurkan produknya ke pasar saat ini.
6.1.1.4 Teknologi
perkembangan produk baru dan lebih baik, serta mengubah posisi biaya bersaing.
kualitas dan relatif dalam suatu industri. Kemajuan teknologi yang terus
komputer. Secara garis besar ada tiga kelompok teknologi produksi yang perlu
teknologi untuk pengadaan bahan baku yang meliputi teknologi panen dan pasca
panen, teknologi ekstraksi dan teknik analisa mutu. Teknologi lainnya yang
biasanya melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah berbentuk produk jamu, tahap
kedua berbentuk produk herbal terstandar yang telah diuji dan dinyatakan aman
pada hewan, dan tahap ketiga adalah fitofarmaka yang telah diuji klinis dan
dinyatakan aman pada manusia. Biaya uji klinis untuk fitofarmaka dapat mencapai
Rp 2-4 milyar. Biaya sebesar itu merupakan ancaman bagi PT. Biofarindo karena
sulit untuk memenuhi standar obat fitofarmaka yang dapat disamakan dengan obat
farmasi.
ancaman bagi sektor agribisnis. Kondisi politik dan keamanan di Indonesia yang
dirasa masih kurang stabil dan adanya rasa ketidakpercayaan masyarakat industri
farmasi yang banyak dikembangkan oleh industri besar, padahal industri obat
herbal masih didominasi oleh Usaha Kecil Menengah (UKM). Selama ini produk
obat herbal harus mengikuti peraturan yang dirancang dengan standar obat-obatan
farmasi dari negara- negara barat, mulai dari uji klinis, tata bahasa periklanan, serta
ketentuan lain yang menyebabkan industri obat herbal tidak berkembang optimal di
empiris yang akhirnya menjadi kebiasaan turun temurun. Seiring dengan adanya
konsep back to nature yang memberikan kesan aman dikonsumsi seluruh keluarga,
maka obat herbal menjadi pilihan utama, selain itu minum obat tradisional sudah
sejak zaman nenek moyang. Hal diatas merupakan peluang bagi PT. Biofarindo
6.1.1.4 Pesaing
kecil karena industri ini masih terbilang baru. Beberapa perusahan yang sukses
mengeluarkan produk obat herbal jenis immunomodulator adalah PT. Dexa Medica
dengan merek Stimuno, PT. SOHO dengan merek Imboost dan PT. Lapi
Pesaing yang menawarkan berbagai variasi kemasan merupakan ancaman bagi PT.
sebagai obat bebas (Over The Counter/OTC). PT. Dexa Medica mengeluarkan
Biofarindo terlihat bahwa usia pelanggan rata-rata berusia 35-55 tahun. Usia ini
cukup rentan terken penyakit dan daya tahan tubuh juga mulai berkurang. Usia ini
obat herbal jenis immonomodulator bagi dirinya dan keluarga untuk menjaga daya
tahan tubuh.
6.1.1.6 Pemasok
menggunakan tanaman obat asli Indonesia yaitu meniran. Tanaman obat meniran
didatangkan dari pemasok mitra yaitu Pusat Studi Biofarmaka dan pemasok
lainnya dari luar kota yaitu Solo, Semarang dan lain-lain. Pembelian bahan baku
dilakukan setiap bulan sesuai dengan target produksi. Pembelian dilakukan dengan
melihat kualitas bahan baku dan penawaran harga. Setiap melakukan pembelian,
faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidang
manajemen.
6.2.1 Manajemen
tenaga muda profesional dari berbagai disiplin ilmu dan lulusan berbagai
kegiatan sehari-harinya PT. Biofarindo dipimpin oleh seorang Direktur Utama, dan
administrasi dan keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi serta beberapa
karyawan di setiap bagian. Saat ini karyawan yang dimiliki oleh PT. Biofarindo
berjumlah 10 orang yang terdiri dari 3 orang di bagian produksi, 2 orang di bagian
herbal ini.Sebagai Satuan Usaha Akademik (SUA) IPB, PT. Biofarindo didukung
oleh Pusat Studi Biofarmaka IPB dalam pengembangan produknya dan PIUP IPB
6.2.2 Pemasaran
oleh perusahaan di bawah tanggung jawab direktur pelaksana. Produk obat herbal
merupakan ekstrak tanaman obat meniran (Phyllantus niruri) yang dikemas dalam
kapsul. Untuk saat ini kemasan Biomunos hanya terdiri dari satu kemasan botol isi
30 kapsul. Biomunos memiliki efek efikasi yang terjamin dengan kualitas produk
yang baik karena didukung oleh adanya Quality Control yang dilakukan oleh
perusahaan mulai dari pengadaan bahan baku sampai bahan jadi dikemas.
jual satu botol Biomunos (Rp 22.750 dengan isi 30 kapsul) lebih murah
dibandingkan pesaingnya dengan rata-rata Rp 23.000 dengan isi 10 kapsul.
Promosi yang telah dilakukan oleh PT. Biofarindo yaitu melalui pameran dan
dan jenis-jenis obat herbal unggulan perusahaan disertai khasiat dan kegunaannya.
Salah satu obat herbal unggulan PT. Biofarindo adalah Biomunos. PT. Biofarindo
Satuan Usaha Akademik (SUA) IPB, pemasaran produk PT. Biofarindo dibantu
oleh mitranya yaitu PIUP IPB dalam hal distribusi dan promosi.
Modal yang dimiliki PT Biofarindo berasal dari dua investor dengan sistem
pengembalian bunga tiap bulan sesuai dengan persentase yang telah disepakati.
keuangan menggunakan dasar harga perolehan dan laporan keuangan yang disusun
oleh perusahaan antara lain, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan laporan
permintaan pasar. Kapasitas produksi untuk Biomunos yaitu 10 kg setiap bulan (20
botol). Kapasitas produksi PT. Biofarindo yang terbilang kecil menyebabkan biaya
operasional produksi menjadi besar. Saat ini mesin produksi yang dimiliki PT.
Biofarindo hanya untuk mengolah simplisia tanaman obat menjadi ekstrak serbuk
Biomunos dalam bentuk cair (sirup) maupun yang lainnya.Untuk menjaga kualitas
Dalam hal ini adalah simplisia tanaman obat. Simplisia tanaman obat merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan produksi. Setelah simplisia diterima dari
baku dari PT. Biofarindo. Simplisia yang tidak sesuai dengan standar akan
dikembalikan atau dibuang dan perusahaan tidak akan memakai bahan baku dari
menerapkan Sistem informasi Manajemen. Hal ini terlihat dari proses pengolahan
kelemahan serta lingkungan eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang
disusun matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor
Evaaluation (EFE). Setelah disusun matriks IFE dan EFE selanjutnya hasil analisis
matriks SWOT.
Kelemahan
dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
Peluang
Ancaman
rating atas faktor-faktor internal dan eksternal melalui proses pengisian kuisioner.
Responden dari kuisioner ini yaitu direktur utama dan direktur pelaksana atau
Opportunities, dan Threats). Analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat
layak terkait dengan posisi perusahaan pada sel II (tumbuh dan kembangkan)
sebagai berikut: strategi S-O, S-T, W-O dan W-T yang diringkas dalam Tabel 16.
a. Strategi S-O
pemasaran dengan para mitra kerja. (S2,S4, O1,O2,O3). PT. Biofarindo dapat
kerja. PT. Biofarindo juga dapat membangun kemitraan untuk membuka klinik
pelanggannya.
b. Strategi S-T
1. Mempertahankan harga jual produk yang lebih murah dari para pesaing.
(S5,T1
,T2,T5). Strategi harga jual produk yang lebih murah dilakukan untuk
jual produk.
66
c. Strategi W-O
cara yang efektif untuk meyakinkan konsumen akan khasiat obat herbal
Melakukan promosi yang aktif, baik terhadap konsumen maupun agen penjualan.
Promosi yang dapat dilakukan antara lain iklan di media cetak yang sesuai dengan
sasaran pasar seperti di majalah kesehatan, dan majalah gizi. Perusahaan dapat
bekerjasama dengan majalah yang memiliki asosiasi dengan IPB. PT. Biofarindo
juga dapat berpromosi melalui jurnal informasi IPB. Promosi penjualan kepada
agen penjualan dan sales penjualan berupa bonus juga perlu dilakukan untuk
jaringan radio IPB yaitu Agri FM untuk melakukan edukasi kepada masyarakat
d. Strategi W-T
1. Membuat variasi kemasan produk berupa kemasan strip isi 10 kapsul agar
kemampuannya.
pasiennya.
Tabel 16. Hasil Pemetaan Matriks SWOT pada PT. Biofarmaka Indonesia
68
8.1 Kesimpulan
kekuatan yang saat ini dimiliki oleh perusahaan, yaitu Memiliki tenaga ahli
produk yang kompetitif, kualitas dan khasiat produk yang baik. Sedangkan
penduduk usia dewasa yang besar, semakin mahalnya harga obat farmasi,
menjadi ancaman bagi perusahaan adalah masuknya produk dari luar negeri,
berikut (1) mempertahankan harga jual produk yang lebih murah dari para
pesaing, (2) membuat variasi kemasan produk berupa kemasan strip isi 10
kapsul agar harga jual produk lebih terjangkau, (3) meningkatkan kualitas
dan toko obat sebagai agen penjualan, (6) membangun saluran distribusi
8.2 Saran
untuk melakukan penetrasi pasar. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
produk dengan harga produk yang lebih terjangkau. Salah satu yang dapat
dilakukan adalah membuat kemasan strip isi 10 kapsul sehingga harga per
2. Strategi produk yang memiliki kualitas tinggi dan khasiat baik untuk
konsumen.
strategi dari mulut ke mulut mengenai khasiat produk, iklan di media cetak
kepada pelanggan yang datang ke kios herbal dan di pameran dan melakukan
kesehatan.
pengobatan tradisional.