Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PEMASARAN

“MARKETING MIX”

OLEH KELOMPOK 2:

SRI MULYANI P ( G2D1 19 023 )


LAODE MUH. KHALIFAH ( G2D1 19 034 )
LA ODE RAHMAT MALBAR ( G2D1 19 036 )
MASRIANI ( G2D1 19 071 )

JURUSAN ILMU MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................


i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................


1
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
3
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................


4
2.1 Definisi ........................................................................................
4
2.2 Pengukuran .................................................................................
6
2.3 Penelitian Terkait ........................................................................
11

BAB III PENUTUP ...........................................................................................


15
3.1 Kesimpulan .................................................................................
15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang

bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu

memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan

kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan

konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan

produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam mencapai

strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya

perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting

karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen

dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka

terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa

perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan

produk yang ditawarkan akan sia-sia.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama

berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi

keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh

karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk

menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila

strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan

produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi

faktor-faktor produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di dalamnya,

sehingga melalui pengembangan produknya tujuan yang ingin dicapai dapat

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan ada kesesuaian dengan keadaan

pasar dan Memahami Penetapan Harga.

Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan dapat

memenuhi harapan konsumen, sehingga memungkinkan konsumen untuk

melipatgandakan pembeliannya terhadap produk yang ditawarkan, yang pada

gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan memasarkan

produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga

kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.

Salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan.

Harga juga mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari

produk/merek perusahaan ke pasar. Harga ditetapkan melalui negoisasi antara

pembeli dan penjual dan harga beroperasi sebagai determinan utama pilihan

pembeli.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan

pembeli (konsumen) sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang

pemasarannya. Keberhasilan tersebut juga dapat ditentukan oleh ketetapan produk

yang dapat memenuhi selera konsumen yang biasanya ditentukan lewat penelitian

(research) sebelum produk tersebut dipasarkan.


Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan

mengadakan riset terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran pasar

atau pasar sasaran. Dalam hal ini sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran yang

dilakukan dapat menunjang keberhasilan kegiatan perusahaan yang berpedoman

kepada hasil produk yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu produk yang

dihasilkan harus memenuhi selera konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini ada tiga yaitu:

1. Bagaimana perkembangan definisi marketing mix?

2. Bagaimana pengukuran marketing mix?

3. Bagaimana penelitian terkait tentang marketing mix?

1.3 Tujuan Penulisan


Rumusan masalah dalam makalah ini ada tiga yaitu:

1. Untuk mengetahui perkembangan definisi marketing mix.

2. Untuk mengetahui pengukuran marketing mix.

3. Bagaimana penelitian terkait tentang marketing mix.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Chysnral (1992) mendefinisikan pemasaran berarti menemukan posisi

yang cocok di pasar. Mercer (1996) pemasaran yaitu memahami apa yang orang

inginkan dan mencari pasar dan pasokan dan penyediaan barang dan jasa dan

bertemu kebutuhan mereka dalam mencapai tujuan.

Swasta, (1996) Definisi marketing bersandar pada konsep inti yang

meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).

Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia

memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan

dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bisa juga

diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual.

Kotler, (1997) Marketing adalah g suatu proses sosial dan manajerial yang

di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang

bernilai kepada pihak lain.

Kohen (1998) mendefinisikan pemasaran yaitu kegiatan seperti jual beli

barang, transportasi dan penyimpanan. Baker (1998) Serangkaian kegiatan yang

disebut aliran komersial barang dan jasa dari produsen ke konsumen akhir, itu

akan memimpin.

Goharian (1990) mendefinisikan pemasaran yaitu struktur dan permintaan

pemasaran untuk produk dan layanan diperkirakan untuk memprediksi


penyebaran. Ranjbariyan (1993) Memuaskan kebutuhan manusia dan

mendefinisikan prosesnya dipertimbangkan dengan pasar. Di sisi lain, pembeli

dan penjual di pasar di mana ia berada.

Hosseini (1991) mendefinisikan pemasaran adalah serangkaian kegiatan

manusia dan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan

masyarakat melalui proses pertukaran. Alvdary (2001) Proses di mana kelompok

orang, barang dan manfaat dari produksi dan pertukaran dengan orang lain untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Dhaimesta dan Irwan (2000), pengertian marketing mix adalah variabel-

variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau

melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.

Gugup Kismono (2001), pengertian marketing mix adalah kombinasi dari

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari

strategi produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat (place).

Palmer (2004) mendefinisikan bauran pemasaran bukanlah teori ilmiah,

tetapi hanya sebuah kerangka kerja konseptual yang mengidentifikasi manajer

mengambil keputusan utama dalam mengonfigurasi penawaran mereka agar

sesuai dengan kebutuhan konsumen. Alatnya bisa digunakan untuk

mengembangkan strategi jangka panjang dan program taktis jangka pendek.

Buchari Alma (2005), pengertian marketing mix adalah strategi

mengkombinasikan kegiatan-kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi

maksimal sehingga akan muncul hasil paling memuaskan.


Kotler (2009) mendefinisikan bauran pemasaran merupakan seperangkat

alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran.

Sumarni dan Soeprihanto (2010) menjelaskan: “bauran pemasaran adalah

kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran

yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix

adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat

mempengaruhi tanggapan konsumen”.

Riaz (2011) bauran pemasaran didefinisikan sebagai seperangkat alat

pemasaran yang dapat dikendalikan oleh suatu perusahaan untuk membuat

respons yang diinginkan di pasar yang ditargetkan. (alat yang dimaksud umumnya

disebut sebagai 4P’s tentang Pemasaran, yaitu product (Produk), price (Harga),

promotion (Promosi) dan place (Tempat).

Singh (2012) mendefinisikan bauran pemasaran adalah kombinasi dari

berbagai variabel keputusan pemasaran digunakan oleh perusahaan untuk

memasarkan barang dan jasa. Setelah mengidentifikasi pasar dan mengumpulkan

informasi dasar tentang itu, langkah selanjutnya adalah arah pemrograman pasar,

adalah untuk memutuskan instrumen dan strategi untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan dan tantangan pesaing. Ini menawarkan kombinasi optimal dari semua

bahan pemasaran jadi bahwa perusahaan dapat mewujudkan tujuan misalnya laba,

volume penjualan, pasar bagikan, pengembalian investasi, dll. Bauran pemasaran

dikelompokkan dalam empat elemen yaitu, Produk, Harga, Tempat, Promosi.


Menurut Sofjan Assauri (2013), marketing mix adalah kombinasi variabel

atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat di

kendalikan oleh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau

konsumen.

Sereikienė-Abromaitytė (2013) mendefinisikan bauran pemasaran berarti

strategi produk, distribusi, promosi dan penetapan harga untuk menghasilkan dan

melakukan pertukaran dan mencapai target pasar. "Bauran pemasaran - tindakan

yang saling terkait dan solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan untuk

mencapai tujuan pemasaran perusahaan, secara keseluruhan "

Rad, Akbari (2014) mendefinisikan bauran pemasaran adalah bagian yang

terkendali dari alat pemasaran yang memengaruhi permintaan dan

meningkatkannya (Jonathan Ivy, 2008: 298). Dengan senyawa, campuran, atau

sebuah kombinasi, ini berarti bahwa 4P’s (produk, harga, promosi, tempat) harus

memiliki pendekatan sistematis yang mapan dan terkoordinasi untuk memiliki

pengaruh yang efektif dalam membujuk pelanggan.

Pruskus (2015) mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat

faktor dan solusi yang relevan itu memungkinkan pelanggan untuk memenuhi

kebutuhan (nasional) dan mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

2.2 Pengukuran
Menurut Mc Carthy (2007) Bauran pemasaran meliputi 4 elemen (4P)

yaitu :

1. Product (produk) merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada target market, yang harus memperhatikan keinginan dan


kebutuhan konsumen, Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginanpasar bersangkuatan, baik

berupa barang maupun jasa, produk dapat diukur diantaranya melalui (Kotler,

2005, h.55):

a. Variasi produk

b. Kualitas produk

c. Tampilan produk

2. Price (harga), jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk, dengan memperhatikan cost yang ditanggung konsumen.

Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja

dengan mempertimbangkan berbagai hal. Harga dikatakan mahal, murah, atau

biasa-biasa saja bagi setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari

individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu.

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-

satunya unsur marketing mix yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi

perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi)

menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Di samping itu harga merupakan

unsur marketing mix yang bersifat flexibel, artinya dapat diubah dengan cepat.

Harga sangat penting karena menentukan keuntungan dan kelangsungan

hidup perusahaan. Penentuan harga memiliki dampak pada penyesuaian strategi


pemasaranyang diambil. Elastisitas harga dari suatu produk juga akan

mempengaruhi permintaan dan penjualan.

Harga dapat diukur diantaranya melalui . Chandra (2002)

1. Harga produk pesaing

2. Diskon (potongan harga)

3. Variasi sistem pembayaran

3. Place (distribusi) adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia

bagi konsumen sasaran, dengan memperhatikan kemudahan akses konsumen.

Tempat bukan berarti hanya lokasi perusahaan saja tapi juga termasuk di

dalamnya : saluran pemasaran, kumpulan dan pengaturan lokasi, persediaan serta

transportasi. Dalam industri jasa, tempat terutama mengacu pada lokasi dan

distribusi yang dapat memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh

jasa perusahaan. Lokasi bisa diukur melalui seberapa strategis tempat tersebut,

fasilitas yang bisa didapat oleh calon konsumen, serta kemudahan dalam

mengakses lokasi tersebut. Keputusan-keputusan lokasi dan saluran penjualan

meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaian produk kepada pelanggan dan

dimana produk harus ditempatkan.

4. Promotion (promosi) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan

produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya, dengan melakukan

komunikasi pada konsumen. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia


menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan.

Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain

periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, dan

pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan

pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.

Promosi dapat diukur secara garis besar melalui (Tjiptono, 2005, h.22):

1. Tingkat kemenarikan iklan

2. Publisitas pesaing

Empat elemen bauran pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P”

dikembangkan menjadi “7P” yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa

Menurut Kotler dan Keller (2008) 7P didefinisikan sebagai berikut:

1) Produk (product) Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is

a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need”. Produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu

keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang

menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.

2) Harga (price) Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the

amount of money charged for a product or service”. Harga adalah sejumlah uang

yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang

bersifat fleksibel di mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu
tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada

pendapatan dari hasil penjualan.

3) Tempat/distribusi (place) Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi

adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and

available to target customer”. Tempat merupakan berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan

tersedia pada konsumen sasaran. Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting

dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan

tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan

diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4) Promosi (promotion) Definisi promosi menurut Kotler adalah : “Promotion

includes all the activities the company undertakes to communicate and promote its

product the target market”. Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada

pasar sasaran

5) Orang (people) People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan,

dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan

perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

6) Bukti fisik (physical evidence) Bukti fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti

yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan

nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan

kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.


7) Proses (process) Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran

aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas

operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234).

Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk

barang atau jasa kepada calon pelanggan.

Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran

(marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan

pendekatan 8P’s, yaitu: product elements, place, cyberspace, and time, promotion

and education, price and other user outlays, process, productivity and quality,

people, and physical evidence.

1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang

menciptakan nilai bagi pelanggan.

2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai

kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada

pelanggan.

3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan

perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang

dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.

4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha

yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk

dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.


5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan

yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik

kepada pelanggan

6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi

masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil

layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas

adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena

dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.

7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan

memproduksi produk dan layanan (service production).

8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam

menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan

2.3 Penelitian Terkait


Gholipour Soleimani (2009) dalam penelitiannya berjudul

memprioritaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran hotel industri

dengan teknik AHP, memprioritaskan delapan elemen bauran pemasaran sebagai

Harga, produk, tempat, promosi, proses, bukti fisik, orang dan produktivitas.

Berdasarkan penelitian ini, "harga" di antara bauran pemasaran, mendapat

prioritas tertinggi dalam kepuasan pelanggan. Setelah harga, orang, produk,

promosi, tempat, proses, bukti fisik, dan efisiensi menjadi prioritas kedua.

Kim dan Hyun (2010) dalam sebuah penelitian menyelidiki evaluasi

efektivitas bauran pemasaran dan citra perusahaan dalam tiga dimensi nilai merek

dan nama sebagai: kesadaran dan asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas

untuk merek. Dalam penelitian ini, mengubah citra perusahaan sebagai variabel
mod menghapus efek bauran pemasaran terhadap nilai merek disesuaikan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja bauran pemasaran berhubungan positif

dengan nilai merek dan citra perusahaan yang dimodifikasi efek pemasaran

campuran pada ketiga komponen dari nilai merek.

Chitsazian (2010) dalam sebuah studi berjudul desain dan peringkat

elemen bauran pemasaran internal PT Iran's Carpet, memberi peringkat lima

elemen kunci produk sebagai harga, promosi, sejarah dan artistik auten-

keracunan. Untuk menentukan pentingnya setiap indikator, uji tanda dan uji

Friedman digunakan untuk menentukan peringkat masing-masing indikator. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penting yang digabungkan adalah:

orisinalitas, artistik, sejarah, promosi dan iklan, produk, harga, dan tempat.

Alipour (2012) melakukan penelitian yang bertujuan memberi peringkat

dan mengklasifikasikan elemen bauran pemasaran itu mempengaruhi perilaku

konsumen pemanas listrik industri di kota industri Kaveh untuk meningkatkan

penjualan produsen pemanas listrik. Populasi statistik adalah perusahaan kota

industri Kaveh. Dalam desain penelitian, setelah menggambarkan pentingnya

penelitian dan menetapkan tujuan, empat hipotesis diperiksa bahwa variabel

mereka adalah harga, produksi, promosi (peningkatan) dan distribusi. Hipotesis

dikonfirmasi dan didukung dengan menggunakan uji t dan faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen membeli pemanas listrik diklasifikasikan oleh

uji Freedman. Mereka menemukan bahwa produsen selain memberikan barang

berkualitas tinggi bagi konsumen harus memiliki sistem distribusi yang kuat untuk

menarik dan mempertahankan lebih banyak pelanggan. Faktor lain dari bauran
pemasaran yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah harga dan promosi di

Indonesia klasifikasi kemanjuran berikutnya, masing-masing.

Shekofteh (2012) dalam sebuah penelitian mencoba mengidentifikasi dan

memberi peringkat faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen dalam membeli teh (studi kasus: kota Bojnord).

Analisis data dilakukan Menggunakan SPSS, dengan uji Wilcoxon dan peringkat

Friedman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan PT "Tanda standar

nasional" pada kemasan memiliki pengaruh paling besar dan iklan memiliki

pengaruh paling kecil keputusan pembelian konsumen.

Mahdavi (2013) dalam sebuah penelitian mencoba untuk menentukan

peringkat bauran pemasaran dalam pariwisata peziarah Iran (Studi Kasus:

Masyhad). Dalam penelitian ini, metode AHP digunakan. Hasilnya adalah inisiatif

harga, orang, pariwisata, promosi, tempat mendapat prioritas tertinggi.

Budi Rustandi Kartawinata dan Aditya Wardhana (2013), Penelitian ini

menyelidiki strategi pemasaran yang mencakup penerapan strategi pasar dan

strategi bauran pemasaran yang mempengaruhi kinerja pemasaran Masyarakat

Klasifikasi Kapal Indonesia. Dalam penelitian ini Strategi pemasaran berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pemasaran sebesar 21,3%. Strategi bauran pemasaran

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran sebesar 22,8%. Strategi

pemasaran berpengaruh signifikan terhadap strategi bauran pemasaran sebesar

49,4%. Strategi pemasaran yang termasuk strategi pasar dan strategi bauran

pemasaran secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

pemasaran sebesar 34,4%.


Kasumawati (2014), dalam studinya tentang penentuan bauran pemasaran

7P pada niat pelanggan untuk membeli alat musik, menyimpulkan bahwa harga

memainkan peran penting dalam pembelian produk ini oleh pelanggan.

Kushawa & Agrawal (2015) dalam studi mereka, mengevaluasi elemen

bauran pemasaran 7P pada pelanggan bank di India secara berurutan untuk

menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi nasabah bank. Mereka

menemukan, melalui penggunaan struktural teknik persamaan dan analisis faktor,

bahwa manajemen harga, promosi, dan produk kurang penting dibandingkan

dengan manajemen tempat dan pemasaran interaktif, seperti orang, bukti fisik, dan

proses, untuk pelanggan bank.

Ramin Bashir Khodaparasti, Aboulfazl Aboulfazli dan Reza Isakhajelou

(2015), meneliti peringkat bauran pemasaran yang paling penting dan efektif

dalam penjualan produk perusahaan Javid Darb Company di provinsi Azerbaijan

Barat, Iran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat elemen efektif pertama

dalam urutan prioritas adalah produk, harga, promosi dan tempat.

Margarita Isora (2016), meneliti aspek teoritis bauran pemasaran untuk

pengaturan tujuan dan ukuran anggaran pemasaran. Hasilnya elemen pemasaran:

produk, harga, tempat dan promosi digunakan untuk tujuan pemasaran. Instrumen

ini beroperasi paling efisien ketika semua elemen digabungkan dan bekerja

bersama.

Malolos Chanchai Supaartagorn (2017) meneliti faktor bauran pemasaran

terhadap pengambilan keputusan dalam pembelian barang dan jasa melalui

Facebook di kabupaten Muang, provinsi Ubonrajchathani, Thailand. Dalam


penelitian mengungkapkan bahwa semua aspek 4Ps termasuk Produk, Harga,

Tempat dan Promosi secara signifikan mempengaruhi keputusan konsumen ketika

membeli barang dan layanan melalui Facebook. Selain itu, jenis kelamin,

pekerjaan dan pendapatan bulanan memiliki korelasi yang signifikan dengan tipe

barang yang dibeli. Tidak ada korelasi antara jenis kelamin, usia, pendidikan,

pekerjaan, dan pendapatan dengan bauran pemasaran.

Thabit H. Thabit & Manaf B. Raewf (2018) menyelidiki pengaruh elemen

bauran pemasaran (marketin mix) (produk, harga, tempat atau distribusi, dan

promosi) untuk meningkatkan efektivitas promosi produk dan perannya dalam

mengurangi masalah organisasi di Perusahaan Al-Saaeda untuk teknologi

peralatan medis. Dalam penelitian ini promosi memiliki tingkat dampak yang

sangat tinggi untuk meningkatkan penjualan produk, distribusi produk yang baik

dapat berdampak positif pada kepuasan pelanggan, kebijakan perusahaan untuk

mempromosikan memiliki refleksi yang sangat baik pada peningkatan penjualan

produk.

Mojtaba Alipour, Behnam Mohammad Pour dan Ali Darbahaniha (2018),

meneliti efek dari masing-masing elemen bauran pemasaran 7P terhadap kepuasan

pelanggan barang olahraga di Kota Teheran. Dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa elemen bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan barang olahraga.

Ernest Reynand Naibaho, Amrin Fauzi dan Isfenti Sadalia (2020), meneliti

pengaruh bauran pemasaran dari layanan dalam produk, harga, lokasi, promosi,

orang, proses dan bukti fisik pada kepuasan pelanggan di PT AIA Financial
Branch Phoenix Medan. Hasilnya menunjukkan bahwa bauran pemasaran layanan

terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik secara

bersamaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Marketing Mix (Bauran Pemasaran) merupakan salah satu konsep kunci

dalam teori pemasaran modern yang terdiri dari variabel-variabel yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan, yang dikenal dengan konsep 4P yakni product

(produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi). Keempat

variabel tersebut menjadi hal yang sangat penting dan selalu menjadi

pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan

Bauran pemasaran meliputi 4 elemen yaitu product (produk), price

(harga), place (distribusi), dan promotion (promosi)

1. Product (produk) merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada target market, yang harus memperhatikan keinginan dan

kebutuhan konsumen,

2. Price (harga), jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk, dengan memperhatikan cost yang ditanggung konsumen.

3. Place (distribusi) adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia

bagi konsumen sasaran, dengan memperhatikan kemudahan akses konsumen.

4. Promotion (promosi) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan

produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya, dengan melakukan

komunikasi pada konsumen.

Empat elemen bauran pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P”

dikembangkan menjadi “7P” yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa yaitu
product (produk), price (harga), place (distribusi), promotion (promosi), people

(Orang/ partisipan), physical evidence (Bukti fisik), dan process (Proses).


DAFTAR PUSTAKA

Alipour, Mojtaba, Behnam Mohammad Pour, dan Ali Darbahaniha. 2018, The
Effectsof The 7P Marketing Mix Components On Sporting Goods Customer
Satisfaction. International Journal of Business and Management Invention
(IJBMI), (Online) 7, 20-26 (www.ijbmi.org) diakses 25 maret 2020

Chen, Hui-Chu dan Robert D. Green. 2009, Marketing Mix and Branding:
Competitive Hypermarket Strategies. International Journal of Management and
Marketing Research, 2, 17-34

Eavani, Farzad dan Kamran Nazari. 2012, Marketing mix: a critical review of the
concept. Elixir International Journal (online) 49, 9914-9920
(www.elixirpublishers.com) diakses 25 maret 2020

Guzman, Cecilia D. de. 2016, Marketing Mix and Its Influence on Income, Per
Day Customer and Employee Turnover: An Analysis of Selected Food
Establishments in Robinson’s Place Malolos. International Journal of Education
and Research. 4, 191-200

Isora, Margarita. 2016. Marketing Mix Theorretical Aspects. International


Journal of Research-Granthaalayah, 4, 25-37.

Kartawinata, Budi Rustandi dan Aditya Wardhana. (2015), Marketing Strategies


and Their Impact on Marketing Performance of Indonesian Ship Classification
Society. International Journal of Science and Research (IJSR) (Online) 4, 69-74
(www.ijsr.net) diakses 25 maret 2020

Khodaparasti, Ramin Bashir, Aboulfazl Aboulfazli dan Reza Isakhajelou. 2015,


Ranking the most eff ective marketing mix elements on the sales of Javid Darb
company products: an AHP technique. Journal of International Studies, 8, 164-
173

Naibaho, Ernest Reynand, Amrin Fauzi, dan Isfenti Sadalia. 2020, The Effect of
Marketing Mix on Satisfaction of Customer Insurance Products Unit Link
(Empirical Study in PT AIA Financial Branch Phoenix Medan). International
Journal of Research and Review, 7, 47-55

Supaartagorn, Chanchai. 2017, Marketing Mix Factors Toward Decision Making


in the Purchasing Goods and Services Via Facebook: in the Case of Muang
District, Ubonrajchathani Province, Thailand. International Journal of
Management and Applied Science, 3, 50-54

Thabit, Thabit H. dan Manaf B. Raewf. 2018, The Evaluation of Marketing Mix
Elements: A Case Study. International Journal of Social Sciences & Educational.
4, 100-109

Anda mungkin juga menyukai