Anda di halaman 1dari 11

Rangkuman seminar nasional

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN

PRODUK HERBAL

OLEH

NAMA : GEDE YOGI PRANA WARDANA

NIM : F1F1 13 016

KELAS : FARMASI A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2014
“PELUANG DAN TANTANGAN PRODUK HERBAL”

WAKTU PELAKSANAAN : Sabtu, 18 oktober 2014 dan


Minggu, 19 oktober 2014

PEMATERI : Dita agismanto, Ph.D

Drs Sri Wahyono, Apt

Prof Dr Sahidin S,Si M,Si

Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, SPPDR

Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc, Apt


BAB 1

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK

TRADISONAL

Obat adalah bahan /ramuan bahan yang berupa bahan


tumbuhan,hewan,meneral sediaan atau campuran dari bahan tersebut.selain itu
obat tradisional dapat di devenisikan sebagai obat-obatan yang di olah secara
tradisional, turun temurun ,berdasarkan resep nenenk moyang,adat
istiadat,kepercayaan, atau kebiasan setempat,baik bersifat magic maupun
pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional
memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena
lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat
tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian
tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa di cerna oleh tubuh.
Regulasi obat tradisional :
1. Undang-undang no.36 tahun 2009
2. PERMENKES NO 38 tahun 2007
3. PERMENKES NO 006 tahun 2012
4. PERMENKES NO 007 tahun 2012
Suplemen kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi
makanan, yang mengandung 1 atau lebih bahan yang berupa vitamin, mineral,
tumbuhan atau bahan berasal dari tumbuhan asam amino. Regulasi suplemen
kesehatan yaitu uu no 36 tahun 2009.
Menurut permenkes no 006 tahun 2012 tentang industri dan usaha obat
tradisional, terdiri dari :
 Usaha mikro obat tradisional (UMOT)
1. Produksi : param, tapel, pilis, cairan obat luar (COL) dan ranjangan
 Usaha kecil obat tradisional (UKOT)
1. Penanggung jawab : sekurang-kurangnya 1 tenaga apoteker
2. Produksi : seluruh bentuk sediaan obat tradisional.
 Industri ekastra bahan alam (IEBA)
1. Penanggung jawab : sekurang-kurangnya 1 tenaga apoteker

Peluang pengembangan obat tradisional antara lain :


 Sumber daya hayati yang sangat melimpah.
 Jumlah penduduk di indonesia kurang lebih 240 juta orang
 Mengakibatkan pangsa pasar yang sangat besar, dan juga indonesia
menjadi incaran oleh negara-negara lain.
 Pertumubuhan ekonomi indonesia cukup tinggi.
 Daya beli masyarakat meningkat dan kesadaran terhadap pemeliharaan
kesehatan juga meningkat.
 Kecenderungan masyarakat ‘’back to nature’’ dan produk jamu sudah di
kenal
 Santifikasi jamu sesuai dengan permenkes No.003 tahun 2010,maka
peluang obat tradisional dalam pengobatan oleh dokter.
 Contoh ; klinik saintifikasi jamu Hortus Medicus di Tawang Mangu,
Karanganyer, Jawa Timur.

Perkembangan
 Industri obat tradisional
1 Tahun 2009 ; kurang lebih 15 industri
2 tahu 2014 ; 129 industri
 Dengan demikian, banyak industri farmasi yang membuat produk obat
tradisional, sehingga menunjukan bahwa pasar Obat Tradisional menarik
 UKOT dan UMOT pada tahun 2014 kurang lebih 1.118 Usaha.
 Estimasi Global Market
1. Tahun 2015 , untuk Obat Tradisional dan Suplemem Kesehatan kurang
lebih 100
Perkembangan pasar ekstrak bahan alam
a. Indofarama
b. Darya Varma
c. Haldin
d. Detome
e. Borobudur
f. Sido Muncul
g. Dexa Medica

Tantangan pengembangan Obat Tradisional


1. Jamu bahan kimia obat (BKO) Menurut BPOM tahun 2011-2014
terdapat kurang lebih 2,1 persen sehingga menimbulkan dampak antara
lain:
 Merusak image Obat Tradisional secara keseluruhan baik lokal
maupun ekspor.
 Efek samping bagi kesehatan konsumen pemakai.
2 Pruduk tanpa ijinedar/ilegal
 Menurut BPOM tahun 2011-2014 sarana distribusi (Obat Tradisional
kurang lebih 9,07 persen Suplemen Kesehatan kurang lebih 13,41
persen ) sehingga menimbulkan dampak :
 Kualitas,khasiat, dan keamaan produk tidak bisa di pertanggung
jawabkan sehingga dapat merugikan konsumen.

Penutup
1. Peluang pengembangan Obat Tradisional masih sangat terbuka melalui
industri atau Usaha Obat Tradisional yang sesuai
2. Pelaku usaha, pemerintah,profesi apoteker dan pemangku kepentingan
yang lain harus satu visi untuk menghasilkan pruduk-pruduk Obat
Tradisional yang aman,berkualitas,dan berkhasiat untuk di konsumsi oleh
masyarakat.
3. Dalam menghadapi pasar bebas ,jadikan Onat Tradisional sebagai tuan
rumah di negeri sendiri dan tamu terhormat di negara lain.
BAB II
‘’ DINAMIKA PENGOBATAN DENGAN HERBAL”
Menurut WHO, pengobatan tradisional harus di kembangkan di wilayah
masing-masing
Evidences (bukti) yang di perlukan \:
 Bukti Empirik
 Bukti Imiah
 Medikal Herbal
 Jamu
 Obat Herbal Terstandar adalah zat yang berkhasiat, sudah di ketahaui dan
sudah di uji coba pada hewan coba, dan tidak menimbulkan efek samping

Prinsip medikal herbal

 Keamanaan
 Kualitas
 Efektif

Pemecahan masalah : Medikal Herbal untuk peradangan Kunyit mengadung;


 Curcuminoid
 Minyak atsiri
 Frukotsa
 Glukosa
 Mineral
 Tanin
 Arabinosa

Efek yang di timbulkan


 Anti inflamasi
 Anti Oksidan
 Anti tumor
Pemecahan masalah: Herbal untuk diabetes
1. Kencing manis
 Sambiloto
 Pare
 Brotowali
2. Pare, mengandung Glikosida mormordindan charantin,alkoloid
3. Sambiloto, meransang pankreas untuk menghasilkan insulin.
4. Brotowali: merangsang senkresi insulin
5. Kayu Manis : merangsang kadar glukosa
Persyaratan Obat Herbal yang dapat di gunakan antara lain :
 Testandar
 Aman
 Bermanfaat
BAB III

“ REGULASI KOSMETIK DI INDONESIA “

Kosmetik adalah substansi yang hanya kontak dengan kulit tubuh bagian luar

(Epidermis,rambut,kuku,pasta gigi,) yang berfungsi untuk

membersihkan,mewangikan, dan menghilangkan bau badan.

Syarat kosmetik beredar antara lain:

 Standar

 Persyaratan mutu,keamanaan dan kemanfaatan

Kriteria kosmetik yaitu:

 Mutu

 Penandaan

Komposisi Kosmetik

 Negativ List : bahan yang di larang

 Restricted list : Bahan dengan pembatasan dan persyaratan, penggunaan

 Posotiv List : Pewarna,pengawet,tabir surya

 Tidak termasuk dalam bahan obat yang di larang

 Bila termasuk dalam daftar bahan

Tujuan penggunaan bahan alam dalam kosmetik:

 Kosmetik(kecantik)

 Obat (isolat zat aktif)


 Obat Tradisional(pengelolahan sederhana)

 Suplemen(Ekstrak)

 Pangan(nilai gizi)

Contoh kosmetik

 Pemutih

 Tabir surya

 Pewarna rambut

 Anti inflamasi

 Pengawat

 Pasta Gigi

Penilaian keamaan dalam kosmetik:

 Struktur Kimia

 Toksisitas bahan

 Konsentrasi dan tingkatan paparan bahan kosmetik

 Implikasi terhadap produk jadi

Tanaman herbal yang dapat di gunakan sebagai kosmetik:

 Pepaya

 Pegagan

 Lidah Buaya

 Mangga

 Kelapa

 Teh hijau
 Pare

 Lemon

Anda mungkin juga menyukai