PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup)
dan logos (hidup). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang
sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus.
jazad renik) bukan nama dari suatu kelompok organism seperti hewan dan
organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat
yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk
berbahaya.
B. MAKSUD
C. TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Mikrobiologi berasal dari kata Yunani : mikros = kecil atau renik, bio=
hidup atau kehidupan, dan logos= ilmu atau pikiran. Jadi mikrobiologi
berarti, ilmu pegetahuan tentang makhluk hidup yang kecil atau jasad-jasad
renik. Istilah lain yang digunakan selain makhluk hidup yang keil atau renik
ialah : mikroorganisme, mikroba, asal kata : mikros= kecil, ba= bio= hidup).
Jasad-jasad renik yang demikian kecilnya itu tidak dapat dilihat dengan mata
telah di cat secara khusus. Pada berbagai infeksi bakteri misalnya dapat
ditentukan antibiotika yang paling cocok untuk pengobatan. Hal ini dilakukan
(Underwood, 1999).
banyak yang mempunyai aplikasi terapi yang potensial. Antibiotik sejauh ini
kandungan anti gizi atau bahan lain yang tidak dikehendaki, dan dapat
kultur campuran yang ditemukan adalah khamir dan bakteri asam asetat,
BAB III
METODE KERJA
BAB IV
A. HASIL PENGAMATAN
1. Mikroskop
Keterangan:
1. Lensa okuler
2. Tabung
3. Sekrup pengarah
4. Lensa objektif
5. Revolver
6. Pegangan
7. Pegangan sedia
8. Cermin
9. Sendi inklinasi
10. Kaki
2. Autoclave
Keterangan:
1. Rotor pengaduk
2. Belt rotor
3. Poros pengaduk
4. Gear box poros
5. Indikator pengaduk
6. Baut & mur
7. Flange
8. Gasket
9. Dinding tangki
10. Elemen pemanas
11. Isolator
12. Pengaduk
13. Termokopel
14. Sekring
15. Pengatur suhu
16. Indicator suhu
17. Powerstart
18. Pengatur kecepatan rotor
19. Kotak panel/dudukan
20. Pengambil sampel
21. Penguat dan baut
22. Masukan umpan
23. Motor
24. Pendingin motor
25. Penyangga
3. Inkubator
Keterangan:
1. Display set
2. Pintu penutup/pembuka
3. Pegangan
4. Rak
5. Pengatur suhu
4. Oven
Keterangan:
1. Pengatur suhu
2. Pintu pembuka/penutup
3. Rak
5. Hotplate
Keterangan:
1. Alas/ piringan
2. Pengatur suhu
6. Colony Counter
Keterangan:
1. Kaca pembesar
2. Bulpoin
3. Piringan objek
Keterangan:
1. Tombol on/off
2. Pintu geser kaca
3. Area kerja
4. Tombol kipas
5. Kaki
8. Cawan Petri
Keterangan:
1. Penutup
2. Wadah
3. Cawan petri ukuran kecil
9. Pipet Ukur
Keterangan:
1. Penghubung filler
2. Volume meter
3. Ujung/ keluarnya air
Keterangan:
1. Karet penyedot
2. Badan pipet
3. ujung/keluar masuknya
larutan
Keterangan:
1. Mulut tabung
2. Badan tabung
3. Dasar tabung
Keterangan:
1. Mulut labu
2. Leher labu
3. Skala
4. Dasar labu
Keterangan:
1. Mulut gelas
2. Badan gelas
3. Skala
4. Dasar gelas
Keterangan:
Lumpang:
1. Mulut lumpang
2. Badan lumpang
3. Dasar lumpang
Alu:
1. Pegangan
2. penggerus
Keterangan:
1. Sumbu
2. Mulut
3. Leher
4. Labu Bunsen
5. Penutup
6. Dasar labu
Keterangan:
1. Mulut gelas
2. Badan gelas
3. Skala
4. Dasar gelas
Keterangan:
1. Mulut tabung
2. Badan tabung
3. Dasar tabung
Keterangan:
19. Pinset
Keterangan:
1. Pangkal
2. Pegangan
3. Penjepit
20. Filler
Keterangan:
1. A (pengosong udara)
2. Labu karet
3. S
4. E (pengisi udara)
21. pH Meter
Keterangan:
1. Penampil pH
2. Ujung sensitivitas
Keterangan:
1. Penjepit
2. Pegangan
23. Mikropipet
Keterangan:
3 3. Badan mikropipet
4. Tip
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
1. Selang semprot
1 2. Tutup botol
3. Badan botol
2
27. Hemositometer
Keterangan:
1. Bilik hitung
2. Pipet throma leukosit
3. Pipet throma eritrosit
2 3
28. Enkas
Keterangan:
1. Lampu sinar UV
1
2. Pintu kaca
2 3. Lubang memasukkan
tangan
3 4. Sekelar
4
Keterangan:
1. Sakelar
2. Lampu
1
2 3. Blower
3 4. Meja kerja
5. Filter
4
Keterangan:
B. PEMBAHASAN
serta prinsip kerja dari alat tersebut. Alat-alatnya pun terbuat dari bahan
mikroskop cahaya, oven, laminar air flow dan sebagainya), ada yang terbuat
dari gelas dan keramik (contohnya: cawan petri, mortal dan sebagainya)
serta ada juga yang terbuat dari non gelas (contohnya: pinset, jarum ose
beda pada setiap alat-alat yang telah diamati pada praktikum. Alat-alat yang
dipelajari dalam praktikum ini antara lain mikroskop cahaya, cawan petri,
filler, tabung reaksi, labu erlenmeyer, bunsen, lumpang dan alu, gelas ukur,
pinset, skapel, jarum ent, jarum ose, kaca preparat, oven, dan autoklaf.
mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan
untuk melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur. Cara
keluar uap dibiarkan terbuka dan ditutup hingga tekanan uap naik 2 atmv
dan suhu 121o C selama 15-30 menit. Apabila sterilisasi telah selesai,
secara perlahan-lahan.
diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan
pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan pula
kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air
Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena
sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung
Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran dan untuk pengujian
mikrobiologis lainnya.
volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml,
materi cuplikan, seperti daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih
lanjut.
menggores MO yang terdiri dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat
digunakan sebagai wadah media berupa agar tegak dan agar miring.
mikroba atau tidak. Sebab salah satu faktor keberhasilan mikroba tersebut
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
alat dengan benar, mandapatkan hasil yang akurat, dan terhindar dari
kecelakaan kerja.
Alat – alat yang digunakan yaitu terdiri dari: pipet tetes, gelas beker,
pipet ukur, filler, tabung reaksi, cawan petri, lumpang dan alu, autoklaf,
oven, inkubator, hot plate, tabung durham, colony caunter, mikroskop, filler,
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Delfahedah, Y., Sumaryati S., dan Jamsari, 2013, Isolasi, Karakterisasi Dan
Identifikasi DNA Bakteri Asam Laktat (BAL) yang Berpotensi Sebagai
Antimikroba Dari Fermentasi Kakao Varietas Hibrid (Trinitario), Jurnal
Kimia Unand, Vol. 2, No. 2, Andalas.
Nur, H. S., 2009, Suksesi Mikroba Dan Aspek Biokimiawi Fermentasi Mandai
Dengan Kadar Garam Rendah, Makara Sains, Vol. 13, No. 1,
Banjarbaru.