Oleh:
NIM : I011201138
KLS/KLP : B1/5
FAKULTAS PETERNKAN
2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui Fungsi, Mekanisme Kerja Dan Bagia-Bagian Dari Alat
Dan Bahan Yang Ada Di Laboratorium
1. Mikroskop
1 Keterangan Gambar :
12
1. Lensa ovuler
11 2. Revolver
3. Meja mikroskop
2 10 4. Diafragma
5. Cermin
3 9 6. Makrometer (memfokuskan bayangan
4 secara cepat)
8
7. Kaki mikroskop
5
7 8. Mikrometer (memfokuskan bayangan
secara lambat)
6 9. Klip
10. Lensa objektif
11. Lengan mikroskop
12. Tabung mikroskop
Fungsi : Untuk melihat benda bahkan makhluk hidup dengan ukuran terkecil atau
mikro. Benda-benda tersebut dilihat dengan memperbesar ukuran mereka menggunakan
mikroskop tersebut.
Mekanisme Kerja : Pertama tama menempatkan objek pada dua lensa objektif sampai
terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Kemudian melakukan pengamatan dengan
cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif dengan menggunakan tombol halus yang
digunakan untuk menemukan fokus. Setelah itu, lensa okuler akan memperbesar bayangan yang
akan dihasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 sampai 25x pembesaran. Selanjutnya, lensa
kondensor akan mengatur pencahayaan pada objek yang akan dilihat. Pengamatan dengan
mikroskop dapat dilakukan dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tidak
berakomodasi.
2. Inkubator
Keterangan Gambar :
1 1. Tombol panel
2. Pintu inkubator
2 3. Rak
Fungsi : Untuk memanaskan suatu zat atau benda, pada inkubator ini
menggunakan sumber energi aliran listrik. Fungsi lain dari inkubator adalah dapat
mempertahankan kondisi suhu.
3. Waterbath
Keterangan Gambar :
1
1. Tutup waterbath
2. Pegangan
2
3. Bath/chamber
6
4. Pengatur waktu
3 5. Saklar on/off
5 6. Pengatur suhu
4
Fungsi : Untuk menciptakan suhu yang konstan, menginkubasi pada analisis
mikrobiologi, melebur basis, menguapkan ekstrak untuk mereaksikan zat diatas suhu ruangan
dan aktifitas enzim.
Mekanisme Kerja : Pertama tama memanaskan air dengan heater sampai suhu air naik dan
sesuai dengan suhu yang kita pilih, heater akan berhenti memanaskan air ketika waktu yang telah
ditentukan telah tercapai.
4. Oven
1
Keterangan Gambar :
10 2
1. Set tombol
9
2. Lampu indikator
3. Program moniotor
3
8 4. Pintu oven
5. Pegangan pintu
7 4
6. Rak oven
7. Wadah
5
6 8. Katup
9. Body
10. Monitor suhu
Mekanisme Kerja : Pertama tama menghubungkan oven laboratorium dengan sumber listrik
yang ada. Selanjutnya, memasukan peralatan laboratorium yang ingin distrelisasi dan atur
dengan sebaik mungkin dan rapi kemudian tutup pintu oven hingga rapat. Setelah itu,
mengidupkan oven laboratorium dengan menekan tombol ON pada alat kemudian tunggu hingga
lampu oven berkedap kedip. Jangan lupa untuk mengatur suhu dan waktu yang diinginkan untuk
membuat alat-alat lab menjadi steril. Jika bahan dan alat yang ingin distrelisasikan berbahan
plastik maka sebaiknya jangan atur suhu diatas 100 derajat celcius. Suhu yang diatur 1700
derajat celcius diatur dalam waktu 1 jam sedangkan suhu 1600 derajat celcius diatur dalam
waktu 2 jam sedangkan untuk suhu 1400 derajat ialah 3 hingga 5 jam. Apabiila telah selesai
maka pengatur waktu akan kembali otomatis ke nol. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu
jangan langsung dikeluarkan dari oven laboratorium dan diamkan alat-alat tersebut sampai
dingin di dalam oven. Setelah dirasa cukup, keluarkan alat-alat lab tersebut dengan hati-hati dan
meletakkan kembali ke tempat semula. Jangan lupa untuk mencabut kabel listrik dan matikan
oven laboratorium.
5. Autoclave
2
Keterangan Gambar :
1
3 1. Pegangan autoclave
2. Pengukur tekanan
4 3. Katup uap
4. Sekrup (mengunci tutup
5 autoclave)
5. Body (tubuh autoclave
6 terluar)
6. Power cable (kabel power)
Fungsi : Untuk mensterilisasi bahan, alat, intrumen atau media dengan metode
penguapan suhu bertekanan tinggi yang dilengkapi pengatur suhu dan waktu yang dapat
disesuaikan untuk mendapatkan hasil atau tujuan tertentu.
Mekanisme Kerja : Pertama tama cek volume air dalam Autoclave, pastikan tinggi air pada
batas yang telah ditentukan. Lebih baik gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari adanya
kerak atau karat. Selanjutnya, memasukan peralatan dan bahan. Pastikan semua bagian alat yang
akan disterilisasi terkena air, khususnya botol bertutup ulir kendorkan tutupnya agar air bisa
masuk. Setelah itu, menutup Autoclave dengan rapat dan kencang agar uap tidak keluar. Klep
pengaman Autoclave jangan dikencangkan dulu. Selanjutnya menyalakan Autoclave lalu atur
timer minimal 15 menit dengan suhu 121C. Tunggu air mendidih untuk menciptakan uap yang
memenuhi kompartemen Autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Setelah itu,
mengencangkan klep pengaman sampai selesai. Waktu 15 menit dihitung mulai dari tekanan
mencapai 2 atm. Jika alarm berbunyi tanda selesai, tunggu tekanan dalam kompartemen turun
sehingga tekanannya sama dengan udara di lingkungan (angka 0). Setelah itu, angkat isi
Autoclave dengan hati-hati.
6. Destilator
Keterangan Gambar :
1. Tombol power
2. Kondensor
3. Celah air masuk
4. Celah air keluar
5. Tempat keluarnya destilat
6. Konektor
7. Kabel listrik
Fungsi : Menyuling air/membuat aquades, atau memisahkan larutan kedalam
beberapa komponennya.
Mekanisme Kerja : Pertama tama memanaskan umpan dengan sistem yang dihasilkan
reboiler. Setelah mencapai titik didihnya, maka akan berbentuk uap yang akan naik ke atas
kolom distilasi, dan keluar melalui lubang keluaran uap. Uap yang dihasilkan lalu didinginkan
pada kondensor. Kemudian memanaskan bahan yang berada dibawah kolom distilasi oleh
reboiler sehingga bisa terbentuk fase uap. Bahan yang tidak teruapkan dikeluarkan melalui
lubang hasil bawah kolom distilasi sebagai waste.
7. Tube Shaker
Keterangan Gambar :
2
Mekanisme Kerja : Pertama tama menyalakan shaker dengan menghubungkan alat pada
sumber listrik. Kemudian, mengaktifkan mesin dengan menekan tombol power. Tombol ini
biasaya terletak di bagian depan shaker. Selanjutnya, meletakkan sampel pada bagian platform.
Perlu diperhatikan, gunakan wadah penampung sampel yang sesuai dengan jenis shaker.
Misalnya, untuk platform shaker gunakanlah wadah penampung beralas datar seperti labu
erlenmeyer agar sampel tetap stabil. Setelah itu, mengatur kecepatan getaran dengan memutar
tab speed. Beberapa jenis shaker mungkin memiliki pengaturan tambahan seperti sudut ayun dan
arah gerakan, Anda tinggal menyesuaikannya saja. Biarkan alat melakukan proses homogenisasi.
Kemudian, menghentikan alat jika sampel telah terlihat homogen.
8. Coloni Counter
7 1
Keterangan Gambar :
Mekanisme Kerja : Dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni atau dengan
menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat
pada colony counter.
4 Keterangan Gambar :
6
1 1. Penutup bunsen
2. Tempat alkohol dan sumbu
3. Dasar spritus
4. Penyangga
2
5. Kaki penyangga
3 6. Kawat
5
Fungsi : Bunsen berfungsi untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam proses. Kaki 3 berfungsi sebagai penyangga pembakar spiritus atau
bunsen. Kawat kasa berfungsi untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus.
Mekanisme Kerja : Mekanisme kerja bunsen adalah mengisi bunsen dengan spiritus, untuk
menghidupkannya gunakan korek api. Untuk kaki tiga, cara kerjanya dengan meletakkan alat
pembakar dibawah kaki tiga seperti pembakar bunsen dan meletakkan peralatan gelas diatasnya,
tetapi diantara kedua alat tersebut harus dipasang kawat kasa di atas kaki tiga. Sedangkan untuk
kawat kasa, dengan menyimpan kawat kasa tersebut di atas permukaan kaki tiga.
10. Pipet dan Propipet
Keterangan Gambar :
1. Badan pipet
2. Karet pipet
3. Aspirate
4. Suction
5. Exhause
6. Rubber bulp
Fungsi
- Pipet : untuk memindahakan larutan atau bahan yang akan digunakan dalam
praktikum dengan ketelitian yang kecil.
- Propipet : Untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair, digunakan untuk
mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian
yang menggelembung pada bagian tengah pipet.
Mekanisme Kerja : Bagian bola karet yang ada di atas pipet tetes dipencet dan tahan
kemudian dimasukkan ke dalam cairan, saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu
dilepaskan dan angkat dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain.
Keterangan gambar :
1
Tabung Reaksi :
1. Badan tabung
2. Mulut tabung
3
3. Dasar tabung
Rak Tabung :
Gegep Kayu :
1. Tempat penjepit
2. Tungkai pegangan
3. Tungkai pembuka penjepit
Fungsi
- Tabung reaksi : Sebagai wadah untuk mereaksikan 2 atau lebih larutan atau bahan kimia.
- Rak tabung : Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tegak.
- Gegep Kayu : Disebut juga penjepit kayu berfungsi untuk menjepit tabung reaksi pada
saat pemanasan atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada
kondisi panas.
Mekanisme Kerja :
- Tabung reaksi : Pertama yaitu mensterilisasikan alat yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan. Setelah itu, memasukkan tabung reaksi yang telah di sterilkan
pada rak tabung reaksi. Selanjutnya, memasukkan bahan yang akan dilarutkan pada
tabung reaksi.
- Rak tabung : Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
- Gagap kayu : Menjepitkan kedua jari pada gegep tekan lalu menjepit benda yang ingin
di jepit.
Keterangan Gambar :
3
8
1. Mulut/permukaan gelas
1
2. Skala
7
3. Mulut gelas
4. Skala
2 6 5. Dasar gelas
4 6. Dasar erlenmeyer
5
7. Skala
8. Mulut erlenmeyer
Fungsi : Gelas piala berfungsi sebagai wadah penampung yang digunakan untuk
mengaduk, mencampur dan memansakan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan atau sebagai tempat untuk
menyimpan larutan. Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan bahan atau cairan, untuk
meracik dan mengolah bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba
dalam kultur cair dan berfungsi untuk tempat larutan hasil titrasi.
Mekanisme Kerja : Gelas piala, pada dasarnya untuk menggunakan gelas piala ini tidak jauh
dengan saat menggunakan gelas ukur, pertama tama memasukkan cairan ke dalam gelas ini harus
sesuai dengan takaran yang dibutuhkan dalam laboratorium. Dalam memasukkan cairan ini,
tidak boleh berlebihan dan juga tidak boleh kurang sebab hal ini nantinya akan berpengaruh
terhadap eksperimen yang dilakukan. Gelas ukur, dengan mengukur volume larutan yang tidak
berwarna harus memperhatikan batas meniskus cekung bagian bawah gelas ukur harus
diletakkan pada daerah yang datar dan meniskus dibaca sejajar dengan mata sedangkan untuk
mengukur volume raksa Anda harus memperhatikan batas meniskus cembung yang dilihat
sejajar dengan mata dan meletakkan gelas ukur pada bidang yang rata. Erlenmeyer, dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan
cara hati-hati.
1. Inoculating needle
4
2. Pegangan
3. Alat OSE
5 4. Preparat
5. Kaca penutup
Fungsi
- Cover Glass : Untuk menutup objek yang telah diletakkan diatas kaca preparat.
Mekanisme Kerja : Ose yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu mensterilkan
dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ose dingin sebelum
digunakan untuk mencegah matinya bakteri. Objek Glass, pertama tama membersihkan preparat
terlebih dahulu kemudian meletakkan objek yang akan dilihat di bawah mikroskop, lalu menutup
dengan cover glass. Kemudian meletakkannya di meja preparat dari mikroskop. Cara memegang
objek glass adalah dibagian pinggirnya, jangan memegang dibagian tengah objek glass karena
hal tersebut dapat meninggalkan bekas dan bahan amatan di bawah mikroskop yang susah untuk
diamati. Cara kerja untuk Cover Glass yaitu memiringkan 45 diatas kaca preparat kemudian
menjatuhkan pada objek di preparat tersebut hingga objek dapat tertutup dengan baik.
4 Labu Semprot
1. Selang botol
2. Cairan
3. Badan botol
4. Leher botol
Cawan petri :
Fungsi
- Labu Semprot : Digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci
ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
- Cawan Petri : Digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian
Mekanisme Kerja : Labu semprot yaitu dengan cara menekan botol maka aquades akan
keluar. Sedangkan cawan petri yaitu menuangkan medium ke cawan bagian atas sebagai
penutup.
URAIAN FUNGSI DESKRIPSI BAHAN
1. Aquades Sebagai pelarut saat Aquades berwarna bening
melarutkan senyawa tidak berbau dan tidak
memiliki rasa
11. Lactofenol Cotton Digunakan sebagai pewarna Campuran dari metil biru,
Blue untuk jamur dan pewarnaan histologis dan
mengembangkan jamur lakofenol (larutan fenol, asam
laktat, dan gliserol dalam air)
12. Melachit Green Berfungsi untuk melihat ada Zat warna dasar untuk celup,
tidaknya endospora pada merupakan garam dari warna
bakteri dasar organik yang
mengandung amino dan
imino, kelompok dan juga
dikombinasikan dengan
warna asam, seperti asam
klorida. Mempunyai warna
yang paling cemerlang
dibandingkan bahan celup
sintetis lainnya.
URAIAN FUNGSI DESKRIPSI BAHAN
PDA (Potato Dextrose Agar) Untuk media pertumbuhan PDA mengandung sumber
kapang (jamur) dan khamir. karbohidrat dalam jumlah
Selain itu PDA juga cukup yaitu terdiri dari 20%
digunakan untuk enumerasi ekstrak kentang dan 2%
yeast atau produk makanan glukosa sehingga baik untuk
pertumbuhan kapang dan
khamir. Komposisi PDA
berupa kentang (4g/L
(berasal dari 200 gr
kentang)), dektrose (15g/L)
dan aquades 1L.