Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengoperasian alat alat Kepala Puskesmas Aikmel
Laboratorium
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 4 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk dapat melihat benda atau objek dengan mikroskop maka perlu diketahui prinsip kerja mikroskop dan cara
penggunaanya.
3. Ruang lingkup Prosedur Penggunaan mikroskop yang baik dan benar
1
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Puskesmas Kepala Puskesmas Aikmel
Pelayanan : Pengoperasian alat-alat
Laboratorium
Satar, SKM.M.Kes.
Prosedur Pengoperasian Photometer NIP. 197212312000031039
Aikm humalyzer junior.
el
1. Nomor : 3 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk mengetahu cara pengoperasioan dan memprogram photometer humalyzer yunio
3. Ruang lingkup Prosedur Penggunaan photometer humalyzer yunio
2
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengoperasian alat-alat Kepala Puskesmas Aikmel
Laboratorium
Puskesmas
Aikmel
2. Nomor : 5 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
3. Tujuan Untuk memisahkankan endapan atau sedimen dalm urine, memisahkan sel-sel darah dengan serum/plasma
4. Ruang lingkup Prosedur Penggunaan centrifuge
9. Refrensi
3
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
4
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengambilan Spesimen Dan Kepala Puskesmas Aikmel
Penyimpanannya
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 6 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Memperoleh sampel darah dengan volume tertentu
3. Ruang lingkup Prosedur Pengambilan sampel darah vena yang baik dan benar sehingga di dapatkan sejumlah sampel
darah yang representative.
Prosedur penyimpanan spesimen darah
4. Uraian umum Melakukan Pengambilan darah Vena dan Penyimpanannya
5
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengambilan Spesimen Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 7 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Memperoleh sampel darah dengan volume tertentu
3. Ruang lingkup Prosedur Pengambilan sampel darah kapiler yang baik dan benar sehingga di dapatkan sejumlah
sampel darah yang representative.
2. Cara Kerja :
a) Tempat yang dipilih adalah ujung jari tangan atau cuping telinga dan pada bayi biasanya pada
ujung ibu jari kaki atau tumit.
b) Tempat yang akan diambil dibersihkan dahulu dengan desinfektan alakohol 70%, lalu
dikeringkan dengan kapas yang bersih.
c) Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antara dua jari.
d) Penusukan dengan bloodlancet dilakukan dengan gerakan cepat dan tepat, sehingga terjadi
luka sedalam 3 mm.
e) Tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas yang bersih dan kering, karena ini mungkin
tercampur dengan alakohol.
f) Tetesan darah yang keluar selanjutnya dapat dipergunakan.
6
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengambilan Spesimen dan Kepala Puskesmas Aikmel
Penyimpanan spesimen
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 7 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Memperoleh sampel Feases dengan volume tertentu
Pemeriksaan feses dilakukan untuk:
Melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini menggunakan kertas tes Guaiac.
Mendeteksi telur cacing dan parasit.
Mendeteksi virus dan bakteri.
3. Ruang lingkup Pengambilan sampel feases
4. Uraian umum Melakukan Pengambilan sampel feases dengan benar
7
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengambilan Spesimen dan Kepala Puskesmas Aikmel
Penyimpanan spesimen
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 7 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Memperoleh sampel urine dengan volume tertentu
Pemeriksaan Urine dilakukan untuk:Untuk mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan infeksi
saluran kemih, Ginjal,dll
3. Ruang lingkup Pengambilan sampel urine porsi tengah
4. Uraian umum Melakukan Pengambilan sampel urine dengan benar
5. Langkah-langkah Kegiatan 1. Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
a. Pot/wadah urine
b. sarung tangan/handscoon
c. media transport/media culture
d. Lemari pendingin.
2. Cara Kerja :
a. Terangkan pada pasien cara penampungan urine Bersihkan area penis/vagina dengan sabun dan
air atau dengan tisue khusus lalu keringkan
b. Biarkan urin yang keluar pertama tidak usah ditampung dimaksudkan untuk mendorong dan
mengeluarkan kotoran atau bakteri yang ada dibagian luar alat kelamin.
c. Beberapa waktu kemudian tampung urin yang ditengah.
d. Hati-hati memegang wadah penampung agar wadah tersebut tidak menyentuh area genital.
e. Jumlah yang diperlukan 30-60mL urin urine
f. Pengumpulan spesimen harus dilakukan sebelum pemberian terapi antibiotik, antidiare,dll
g. Waktu pengambilan spesimen disesuaikan dengan jenis pemeriksaan seperti : urine pagi, urine
sewaktu, urine postprandial,atau urine tampung 24 jam.
h. Beri label yang berisi identitas pasien ; Nama, tanggal,alamat,jenis pemeriksaan yang diminta.
3.Penyimpanan
a. Urine terbaik adalah urine segar atau baru
b. Urine tahan < 1 jam pada suhu ruang
c. Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Stuarts medium, ataupun Pepton water
d. Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang dengan menambahkan zat pengawet sedangkan >
24 jam pada suhu 4C
6. Waktu yang dibutuhkan 5-10 menit
7. Dokumen terkait 1. Register laboratorium
2. Rekam medis pasien
8. 8.Refrensi 1. Pedoman PemeriksaanLaboratorium dan diagnostic edisike 6,
Joeceleveferkee
2. Praktik system manajemen laboratorium Pengujian yang baik,
Charles. Jp
3. Pedoman Praktik laboratorium yang baik dan benar (GLP), depkes RI.
Puslabkes.
8
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
9
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengambilan dan Penyimpanan Kepala Puskesmas Aikmel
Spesimen
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 56 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mendapatkan sampel sputum yang representative untuk pemeriksaan BTA
2.Ruang lingkup Prosedur Pengumpulan Dahak yang baik dan benar sehingga di temukannya adanya parasit dalam darah.
3.Uraian umum Melakukan Cara Pengumpulan Spesimen Dahak
10
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 8 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Mengetahui kadar Haemoglobin di dalam sampel darah
3. Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Haemoglobin darah Metode Sahli yang baik dan benar sehingga di dapatkan
hasil yang akurat.
5. Langkah-langkah Kegiatan 1.Prinsip : hemoglobin diubah menjadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara
visual dengan standar dalam alat itu.
2.Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
a) Darah vena atau darah kapiler
b) Haemometer set (warna standar,pipet, sahli, batang pengaduk)
c) Pipet tetes
d) Aquadest
3. Cara Kerja :
a) Masukkan 5 tetes HCl 0,1 N sebanyak 2 gr % (5 tetes) ke dalam tabung haemometer
b) Tambahkan darah kapiler/vena dengan pipet hemoglobin/mikro pipet sampai garis tanda 20 l
c) Hapus darah yang melekat pada ujung pipet
d) Campur isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa diamkan 3-5 menit kemudian
tambahkan aquadest setetes demi setetes sehingga warna senyawa sama dengan warna
standar
e) Bacalah kadar Hb dalam gr%
4.Nilai normal
Pria : 14-18 gr %
Wanita : 12 -16 gr %
11
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 9 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Mengetahui kadar Haemoglobin di dalam sampel darah pasien
3. Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Haemoglobin darah Metode Cyanmeth yang baik dan benar sehingga di
dapatkan hasil yang akurat.
5. Langkah-langkah Kegiatan 1. Prinsip : Hemoglobin oleh K3Fe(CN)6 akan diubah menjadi met-Hb yang kemudian akan menjadi
hemoglobin oleh KCN.
3. Cara Kerja :
a) Pipet 1 ml/1000 larutan drabkins kedalam cuvet.
b) Ambil 5 l darah dengan mikropipet, campur dengan larutan darbkins tersebut hingga
homogen.
c) Inkubasi pada suhu kamar selam 3- 5 menit.
d) Baca pada potometer Humalizer junior dengan panjang gelombang 546 nm
4.Nilai normal
Pria : 14-18 gr %
Wanita : 12 -16 gr %
12
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
1. Nomor : 10 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
2. Tujuan Untuk Mengetahui kadar leukosit di dalam sampel darah pasien
3. Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan leukosit Metode Pipet yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
5. Langkah-langkah Kegiatan 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan turk dengan pengenceran tertentu dan sel-sel
leukositnya dihitung pada kamar hitung dengan mikroskop berbesaran obyektif 10 X.
Dengan menggunakan faktor konfersi jumlah lekosit per ul darah dapat diperhitungkan.
2. Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
Tabung g) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
Mikropipet h) Larutan turk : gantian violet 1% dalam
Tissue air 1 ml, as asetat glasial 1 ml dan
Pipet tetes aquadest ad 100ml
Kamar hitung
Mikroskop
3. Cara Kerja :
1. Isaplah darah (kapiler, EDTA atau oxalat) sampai kepada garis tanda 0,5 tepat.
2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
3. Masukkan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis tanda tadi dan
hisaplah larutan turk sampai tanda 11 sehingga pengenceran darah 20X. Hati-hatilah jangan
sampai terjadi gelembung hawa.
4. Angkatlah pipet dari larutan, tutup ujung pipet dan lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet itu selama 3 menit hati-hati, jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet.
6. Buanglah 3-4 tetes larutan dan sentuhkan ujung pipet kedalam kamar hitung dengan
menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan perlahan-lahan
dengan daya kapilernya sendiri.
7. Biarkan kamar hitung itu selama 2 atau 3 menit supaya leukosit-leukosit dapat mengendap.
8. Lakukan pengitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 10 kali pada 4
kotak lekosit
4. Perhitungan :
1 X P X N Ket :
5. Harga normal
Dewasa : 4000 11.000 /cmm
4 12 tahun : 4000 15.000/cmm
1 4 tahun : 6000 18.000/cmm
6. Dokumen terkait 1.
2.
7. Rujukan
13
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
Nomor : 11 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah sel leukosit di dalam sampel darah pasien
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah leukosit Metode Tabung yang baik dan benar sehingga di
dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan hitung jumlah Leukosit Metode Tabung
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan turk dengan pengenceran tertentu dan sel-sel
kegiatan leukositnya dihitung pada kamar hitung dengan mikroskop berbesaran obyektif 10 X.
Dengan menggunakan faktor konfersi jumlah lekosit per ul darah dapat diperhitungkan.
2. Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
a) Tabung g) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Mikropipet h) Larutan turk : gantian violet 1% dalam
c) Tissue air 1 ml, as asetat glasial 1 ml dan
d) Pipet tetes aquadest ad 100ml
e) Kamar hitung
f) Mikroskop
3. Cara Kerja :
5. Harga normal
Dewasa : 4000 11.000 /cmm
4 12 tahun : 4000 15.000/cmm
1 4 tahun : 6000 18.000/cmm
6. Dokumen terkait 1.
2.
7. Rujukan
14
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 12 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui Kecepatan Mengendapnya eritrosit pada sampel darah pasien sebagai pembanding
temuan uji laboratorium lain yg gunanya untuk mendiagnosis kondisi inflamasi.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan LED metode westegren yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah EDTA diencerkan dengan Natrium citrat 3,8% dengan perbandingan 1 :4 dan dibiarkan
kegiatan dalam tabung Westegren. Kecepatan mengendapnya eritrosit diukur dalam jangka waktu
tertentu dalam satuan milimeter.
.
2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Pipet westegren e) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Rak westegren f) Larutan Na Citrat 3,8 %
c) Botol/tabung
d) Push ball
3. Cara Kerja :
a) Pipet larutan Na Citrat 3,8% sampai tanda 150 pada tabung westegren.
b) Tambahkan 1 ml darah atau tanda 0 bila menggunakan pipet westegren.
c) Campur hingga homogen, pipet kembali campuran darah tersebut dengan pipet westegren
hingga tanda 0 dan tempatkan pada rak westegren dengan posisi lurus.
d) Tunggu selama satu jam, baca ketinggian endapan plasma sebagai endapan LED.
15
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 13 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui Kecepatan Mengendapnya eritrosit pada sampel darah pasien sebagai pembanding
temuan uji laboratorium lain yg gunanya untuk mendiagnosis kondisi inflamasi.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan LED metode westegren yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah EDTA diencerkan dengan Natrium citrat 3,8% dengan perbandingan 1 :4 dan dibiarkan
kegiatan dalam tabung Dragonmed. Kecepatan mengendapnya eritrosit diukur dalam jangka waktu
tertentu dalam satuan milimeter.
.
2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Botol/tabung d) Darah vena dengan anti koagulan
b) Alat Dragonmed EDTA
c) Mikropipet e) f) Larutan Na Citrat 3,8 %
3. Cara Kerja :
e) Pipet larutan Na Citrat 3,8% kedalam tabung Dragonmed sebanyak 0,32 ml.
f) Tambahkan 1,28 ml darah atau sampai tanda batas .
g) Tutup tabung dengan karet penutup kemudian campur hingga homogen,dengan membolak
balik 3 kali.
h) Masukkan kedalam alat dragonmed .
i) Tunggu selama 30 menit kemudian baca hasil LED.
4.. Harga normal
Pria : 0-10 mm/jam
b) Wanita : 0 -15 mm/jam
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
16
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
Nomor : 14 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui Persentase leukosit pada sampel darah pasien.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Diffrensial Count/ hitung jenis leukosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan
hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Diffrensial Count/ hitung jenis leukosit
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Dibuat hapusan darah kemudian dicat dengan gimsa, diamati di bawah mikroskop dalam 100
kegiatan sel lekosit dengan perbesaran obyektif 100 X.
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
Objek Glass e) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
Cover glass f) Cat Giemsa
Mikroskop g) Metanol
Counter
3. Cara Kerja :
a) Dibuat hapusan dengan cara : teteskan darah pada ujung slide sebelah kanan, kemudian
dengan ujung slide yang lain sentuhkan tetesan darah tersebut hingga menyebar pada sisi
slide kira-kira cm dari sudut kaca penggeser. Kemudian dorong kedepan dengan sudut 30-
45, sehingga terbentuk hapusan yang baik. Kering anginkan di udara.
b) Hapusan darah yang sudah kering tadi difiksir dengan methanol biarkan selama 5 menit atau
lebih lama dan dibiarkan sampai kering.
c) Tuangkan cat giemsa kerja dengan perbandingan 1 tetes gimsa induk : 1 ml larutan
penyanggah/bufer pH 6,4 atau dengan aguadest pH 6,4 berlebih diatas hapusan selama 20-
30 menit.
d) Bilas dengan air mengalir.
e) Keringkan dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 100 X + oil emersi.
4.. Harga normal
Basofil : 0 -1 %, Eosinofil: 1 - 6 %, Stab : 2 - 6 %, Segmen: 50 -70 %
Limposit : 20 - 40 %, Monosit :2-8%
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
17
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 15 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah sel erytrosit pada sampel darah pasien.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah erytrosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan hayem dalam pipet erytrosit, kemudian dimasukkan
kegiatan kedalam kamar hitung. Jumlah erytrosit dihitung dalam volume tertentu dengan menggunakan
faktor konversi jumlah erytrosit per l darah dapat diperhitungkan.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung e) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Mikropipet/pipet erytrosit f) Larutan hayem
c) Tissue g) Kamar hitung
d) Pipet tetes h) Mikroskop
3. Cara Kerja :
a) Isaplah darah kapiler/Vena sampai garis tanda 0,5 tepat. Dengan pipet erytrosit.
b) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
c) Masukkan ujung pipet dalam larutan hayem sambil menahan darah pada garis tanda tadi dan
hisaplah larutan hayem sampai tanda 101 sehingga pengenceran darah 200X. Hati-hatilah jangan
sampai terjadi gelembung hawa.
d) Angkatlah pipet dari larutan, tutup ujung pipet dan lepaskan karet penghisap.
e) Kocoklah pipet itu selama 3 menit hati-hati, jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet.
f) Buanglah 3-4 tetes larutan dan sentuhkan ujung pipet kedalam kamar hitung dengan menyinggung
pinggir kaca penutup.
g) Biarkan kamar hitung itu selama 2 atau 3 menit supaya sel-sel erytrosit dapat mengendap
h) Hitung jumlah erytrosit pada kamar hitung 5 kotak sedang (kotak erytrosit) perbesaran obyektif 45
kali.
4. Perhitungan
1 X P X N Ket :
10.000 N
18
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 16 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah sel trombosit pada sampel darah pasien.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan reesecker dalam pipet eritrosit, kemudian
kegiatan dimasukkan kedalam kamar hitung. Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan
menggunakan faktor konversi jumlah Trombosit per l darah dapat diperhitungkan
..2. Alat-alat, Bahan dan Reagent yang digunakan :
a) Mikropipet/pipet eritrosit e) Darah vena /kapiler
b) Tissue f) Larutan reesecker
c) Pipet tetes g) Kamar hitung
h) Mikroskop
3. Cara Kerja :
a) Isaplah darah kapiler/Vena sampai kepada garis tanda 0,5 tepat. Dengan pipet erytrosit.
b) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
c) Masukkan ujung pipet dalam larutan reesker sambil menahan darah pada garis tanda tadi dan
hisaplah larutan reesecker sampai tanda 101 sehingga pengenceran darah 200X. Hati-hatilah
jangan sampai terjadi gelembung hawa.
d) Angkatlah pipet dari larutan, tutup ujung pipet dan lepaskan karet penghisap.
e) Kocoklah pipet itu selama 3 menit hati-hati, jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet.
f) Buanglah 3-4 tetes larutan dan sentuhkan ujung pipet kedalam kamar hitung dengan menyinggung
pinggir kaca penutup.
g) Biarkan kamar hitung itu selama 10 menit supaya sel-sel trombosit dapat mengendap, untuk
mencegah kekeringan dimasukkan dalam pentridish berisi kapas basah.
i) Hitung jumlah trombosit pada kamar hitung 25 kotak sedang (kotak erytrosit) perbesaran obyektif
45 kali.
4. Perhitungan
1 X P X N Ket :
2.000 N
5. Harga Normal
150.000 400.000/cmm
6.Dokumen 1.
terkait 2.
19
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
7.Rujukan
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 17 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah sel trombosit pada sampel darah pasien.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan reesecker dalam tabung, kemudian dimasukkan
kegiatan kedalam kamar hitung. Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan
menggunakan faktor konversi jumlah Trombosit per l darah dapat diperhitungkan
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
d) Mikropipet/pipet eritrosit e) Darah vena /kapiler
e) Tissue f) Larutan reesecker
f) Pipet tetes g) Kamar hitung
h) Mikroskop
3. Cara Kerja :
a. Pengenceran Langsung
1) Buat pengenceran 200x dengan cara memipet larutan reseecker 4 ml kemudian
keluarkan 0,02ml/20 l kemudian tambahkan darah 0,02ml/20 l campur rata.
2) Dengan pipet tetes masukkan pengenceran tersebut kedalam kamar hitung
3) Inkubasi selama 10 menit dalam pebtridish berisi kapas basah.
b. Pengenceran berantai
1) Pipet 0,18 ml larutan reseecker ke dalam tabung 1
2) Pipet 0,38 ml larutan reseecker ke dalam tabung 2
3) Tambahkan 20 l darah pada tabung 1, dan campurkan sampai homogen
4) Pipet 20 l campuran larutan pada tabung 1, pindahkan ke tabung 2 campur sehingga
pengencerannya 200 X.
5) Dengan pipet tetes, ambil larutan pada tabung 2 dan masukkan ke dalam kamar hitung
6) Inkubasi 5-10 menit hingga trombosit mengendap dan mengisi ruang-ruang pada kamar
hitung
7) Lakukan pengitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 40 kali pada
25 kotak eritrosit.
4. Perhitungan
1 X P X N Ket :
2.000 N
5. Harga Normal
150.000 400.000/cmm
6.Dokumen terkait 1.
20
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
2.
7.Rujukan
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 18 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah eosinofil dalam sel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan eosinofil yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan eosinofil dalam sempel darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan pengencer eosin kemudian jumlah eosinofil dihitung dalam
kegiatan kamar hitung
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
Pipet lekosit dari thoma Larutan penegencer eosin 1% :
Kamar hitung Eosin 1% 5 ml
Tissue Aceton 5 ml
Aquadest 100 ml
3. Cara Kerja :
11,11 N
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
21
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 19 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah reticulocyt dalam sel darah sebagai indikasi adanya perdarahan atau trauma
dan kelainan pada sumsum tulang
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan reticulocyt yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan reticulocyt dalam sempel darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dicat secara supra vital lalu jumlah reticulocyt dibandingkan dengan jumlah eritrocit dan
kegiatan dinyatakan dalam persen atau promil
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a Obyek gelas f. larutan brilian cresil blue
b Cover gelas g.new methylen blue
c Pipet tetes
d Tabung reaksi
e Mikroskop
3. Cara Kerja :
a Ambil 2 tetes darah vena atau kapiler lalu masukkan ke dalam tabung reaksi
b Buat larutan dengan 2 tetes BCB dan 1 tetes NMB
c Campur larutan yang sudah dibuat dengan darah yang disediakan
d Campur dengan baik dan tunggu 15 menit
e Kocok lagi
f Ambil 1 tetes campuran darah tersebut tempatkan di atas obyek gelas lalu tutp dengan cover gelas
lalu tekan cover gelas hingga terjadi lapisan darah yang tipis
g Biarkan 2-3 menit untuk mencegah kekeringan beri vaselin pada pinggir cover gelas atau diamkan
dalam pentridis berisi kapas basah
h Hitung jumlah retikulosit dalam 100 eritrosit dengan mikroskop perbesaran obyektif 100 kali di
tambah oil emersi
4.Perhitungan : retikulosit x 100%
1000 ertrosit
4. Harga Normal : Dewasa = 0,5 1,5 %
Bayi = 2 5 % (selama 2-5 hari).
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
22
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 20 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jumlah retikulosit dalam sel darah sebagai indikasi adanya perdarahan atau trauma
dan kelainan pada sumsum tulang
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan retikulosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan retikulosit dalam sel darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dicat secara supravital lalu jumlah retikulosit dibandingkan dengan jumlah erytrosit dan
kegiatan dinyatakan dalam persen atau promil
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Obyek gelas f) f. larutan brilian cresil blue
b) Cover gelas g) g.new methilen blue
c) Pipet tetes
d) Tabung reaksi
e) Mikroskop
3. Cara Kerja :
23
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 21 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui nilai hematrokit yaitu volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan disebut % dari
volume darah itu
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan nilai hematrokit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dimasukkan dalam tabung makro hematokrit kemudian diputar dengan kecepatan
kegiatan tertentu. Hasil ditetapkan dengan membaca tinggi eritrosit.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
Tabung makrohematokrit
Sentrifuger
Darah vena dengan EDTA
3. Cara Kerja :
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
24
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 22 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui nilai hematrokit yaitu volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan disebut % dari
volume darah itu
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan nilai hematrokit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dimasukkan dalam tabung mikro hematokrit kemudian diputar dengan kecepatan
kegiatan tertentu. Hasil ditetapkan dengan membaca tinggi eritrosit.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
Tabung mikrohematokrit
Sentrifuger mikrohematrokrit
Darah vena dengan EDTA
3. Cara Kerja :
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
25
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 23 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui fungsi kapiler dan menguji trombosit
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Bleeding time yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Mencatat waktu yang diperlukan mulai keluarnya darah dari luka yang dibuat sampai darah
kegiatan terhenti mengalir.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
Lancet
Stopwatch
Kertas saring
Kapas alkohol 70 %
3. Cara Kerja :
a) Cuping telinga didesinfektan dengan kapas alkohol 70 %, ditegangkan dengan jari dan tusuk
menggunakan lancet steril.
b) Pada waktu darah mulai keluar, stopwatch dijalankan.
c) Darah yang keluar setiap 30 detik dihapus dengan kertas saring sampai darah berhenti
mengalir, matikan stopwatch dan catat waktunya.
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
26
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 24 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui fungsi kapiler dan menguji trombosit
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan clotting time yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Mengukur waktu yang diperlukan mulai dari perdarahan sampai terbentuknya bekuan.
kegiatan ..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
Spuit
Slide
Stopwatch
Kapas Alkohol 70 %.
3. Cara Kerja :
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
27
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Haematologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 25 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk Mengetahui jenis golongan darah seseorang
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan galongan darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Antigen dalam Darah sampel direaksikan dengan antisera (anti A,B dan AB) kemudian dilihat
kegiatan terjadinya reaksi berupa aglutinasi
3. Cara Kerja :
b) Teteskan darah pada kartu golongan darah atau di atas slide sebanyak 4 tetes .
c) Tambahkan masing-masing 1 tetes antisera A, B, AB dan Rh disamping tetesan darah.
d) Aduk kemudian digoyang-goyangkan selama beberapa detik.
e) Amati terbentuknya gumpalan.
4. Interpretasi Hasil :
a) Golongan darah A : terjadi aglutinasi pada antisera A dan AB
b) Golongan darah B : terjadi aglutinasi pada antisera B dan AB
c) Golongan darah A B : terjadi aglutinasi pada antisera A, B dan AB
d) Golongan darah O : tidak terjadi aglutinasi pada antisera A, B dan AB
e) Rh (+) : terjadi aglutinasi dengan antisera Rh
f) Rh (-) : tidak terjadi aglutinasi dengan antisera Rh
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
28
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Seroimunologi Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 26 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untu mendeteksi adanya antibody terhadap salmonella typi, salmonella paratypi dalam rangka membantu
menegakkan diagnosis penyakit thypoid
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan widal slide yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan widal slide
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Terjadi Aglutinasi antara antigen salmonella dengan antibody spesifik yang terdapat dalam serum
kegiatan penderita demam tipoid atau paratipoid
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Objek glass/kramik porselin/wel e) Serum
b) Batang pengaduk f) Antisera salmonela typi O, typi H,
c) Tissue Paratypi AH dan paratypi BH
d) Mikropipet
3. Cara Kerja :
Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
Kualitatif :
a) Teteskan 4 tetes serum pada masing-masing wel sebanyak 20l
b) Tambahkan masing-masing satu tetes antisera Salmonella typi O, typi H, paratypi BH dan
paratypi AH, campur dengan batang pengaduk
c) Campur dan putar di atas rotator selama 1 menit
d) Amati terbentuknya aglutinasi.
e) Lanjutkan kepemeriksaan kuantitatif bila hasil positif.
Kuantitatif
f) Buat pengenceran : Teteskan 20 l, 10 l, 5 l serum
g) Tambahkan masing masing antisera salmonella typi dan para typi sehingga pengenceran 1/80,
1/160 dan 1/320.
h) Campur dan putar di atas rotator selama 1 menit
i) Amati terbentuknya aglutinasi. Dan lihat titer tertingginya.
4. Interpretasi Hasil :
Positif : Bila terjadi aglutinasi
Negatif : Bila tidak terjadi aglutinasi
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
29
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Seroimunologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 27 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untu mendeteksi adanya antigen hepatitis B dalam serum penderita dengan menggunakan metode
Imonokromatografi Tes/ ICT(stik)untuk pemeriksaan kualitatif
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan HBsAG stik yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan HBsAG kualitatif metode stik
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Terjadi reaksi antara antibody spesifik dalam stik dengan antigen Hepatitis B yang terdapat dalam
kegiatan serum penderita Hepatitis B yang dapat dilihat dengan adanya garis merah dua pada stik
(imonokromatografi).
3. Cara Kerja :
4. Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis merah pada tes dan kontrol
Negatif : terbentuk satu garis merah pada kontrol .
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
30
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Seroimunologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 28 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untu mendeteksi adanya antibody terhadap hepatitis B dalam serum penderita dengan menggunakan
metode Imonokromatografi Tes/ ICT(stik)untuk pemeriksaan kualitatif
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Anti HBs stik yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Anti HBs kualitatif metode stik
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Terjadi reaksi antara antigen Hepatitis B dengan antibody spesifik yang terdapat dalam serum
kegiatan penderita Hepatitis B yang dapat dilihat dengan adanya garis merah dua pada stik
(imonokromatografi)
3. Cara Kerja :
4. Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis merah pada tes dan kontrol
Negatif : terbentuk satu garis merah pada kontrol .
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
31
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Seroimunologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 29 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untu mendeteksi adanya antibody non treponema (Reagin) yaitu bahan-bahan yang dilepaskan akibat
kerusakan sel pada penderita sepilis
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan VDRL yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan VDRL test
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Pada penderita sepilis akan terbentuk reagin. Dimana reagin dalam serum penderita akan
kegiatan berflokulasi bila ditambahkan kardiolipin yaitu antigen yang berasal dari ekstraksi hati sapi
(kardiolipin).
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Slide tes/kramik berwarna gelap c) Antigen VDRL (kardiolipin)
b) Pipet serologi d) Rotator
3. Cara Kerja :
Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
Kualitatif :
a) Pipet 50 l,sampel serum letakkan pada slide tes
b) Tambahkan 1 tetes Antigen VDRL latex
c) Campur 8 menit diatas rotator
d) Lihat hasil bila positif akan terjadi flokulasi
Kuantitatif
a) Buat pengenceran berantai sd 1/32 kali dengan mengisi tabung dengan NaCl 0,85% masing-
masing sebanyak 0,25 ml kemudian pada tabung pertama tambahkan serum sampel sebanyak 0,25
ml sehingga pengenceran campur kemudian pindahkan ke tabung kedua sebanyak 0,25ml
sehingga pengenceran menjadi campur hingga tabung terakhir sehingga pengenceran 1/32.
b) Dari masing-masing pengenceran diambil 0,05 ml sampel serum letakkan pada slide tes .Tambahkan
masing-masing pengenceran 1 tetes Antigen VDRL (kardiolipin).
c) Campur dan putar di atas rotator selama 8 menit
d) Lihat hasil bila positif terjadi flokulasi dan lihat titer tertingginya.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
32
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Demam Berdarah Kepala Puskesmas Aikmel
Dengue
Prosedur : Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue
Antigen Rapid Test Metode
imonokromatografi/ICT (Stik) Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 30 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mendeteksi adanya antibody spesifik terhadap Ig G dan Ig M pada penderita diduga Demam Berdarah
dengue. secara kualitatif dan hasil terpisah.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue Antigen Rapid Test Metode imonokromatografi/ICT (Stik) yang
baik dan benar .
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue Antigen Rapid Test Metode imonokromatografi/ICT (Stik).
Menyiapkan sampel serum untuk pemeriksaan
4.Langkah- .1. Prinsip : Protein-protein pengikat spesifik untuk Ig G dan Ig M dilekatkan terpisah sebagai garis tes Ig G dan Ig
langkah kegiatan M pada alat/lempeng tes (garisT). Bila ada antibody spesifik terhadap Ig G dan Ig M dalam serum
pasien diduga DBD, antibody akan bereaksi dengan konjugat koloid emas antigen vekombinan
spesifik yang berwarna.
Digaris T kompleks konjugat antigen ini akan bereaksi dengan Ig M dan atau Ig G spesifik yang akan
menampilkan warna pada garis tes Ig G atau Ig M.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
33
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 31 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar glucose dalam darah , untuk deteksi penyakit Diabetus Melitus
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Glukose darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Glukose darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 10 l -
Standar - - 10 l
b). Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu suhu 37C
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : 75-115 mg/dl atau 4.1-6.4 mmol/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
34
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Cholesterol Metode
CHOD-PAP (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 32 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Cholesterol dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Cholesterol darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Cholesterol darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 10 l -
Standar - - 10 l
b). Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu suhu 37C 10 menit suhu kamar
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : 220 mg/dl - 260 mg/dl
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
35
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Trigliserida Metode
GPO-PAP (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 33 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Trigliserida dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Trigliserida darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Trigliserida darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 10 l -
Standar - - 10 l
b). Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu suhu 37C 10 menit suhu kamar
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : 150 mg/dl 200 mg/dl atau 1.71 mmol/l 2.28 mmol/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
36
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Dasan Lekong
Prosedur : Pemeriksaan Uric Acid Metode PAP
(Reagen Human)
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 34 Terbitan ke : 1 (PERTAMA) Tanggal : 1 Januari 2015
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 20 l -
Standar - - 20 l
b). Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu suhu 37C
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : Laki-laki : 3.4-7.0 mg/dl atau 200-420 mol/l
Wanita : 2.4 5.7 mg/dl atau 140-340 mol/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
37
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Ureum Metode
Berthelot (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 35 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Ureum dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Ureum darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Ureum darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Urea merupakan hasil hidrolisa H2O2 dan urease membentuk ion amoniak dengan hipoklorit dan
kegiatan salicylate pada metode Berthelot akan membentuk warna hijau.
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen Urea human :
b) Mikropipet + yellow tip Reagen kerja : 100 ml reagent 1 + 1 ml
c) Photometer humalyzer junior enzim
d) Serum sampel Reagen 2
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel
Reagen kerja 1 ml 1 ml
Serum - 10 l
38
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Creatinin metode
kinetik tanpa deproteinisasi
(Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 36 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Creatinin dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Creatinin darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah
kegiatan 1. Prinsip : Creatinin + Picric acid ctreatinin pikrat compleks
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen Creatinin human :
b) Mikropipet + yellow tip Reagen 1 : Campur NaOH 1 bagian dengan
c) Photometer humalyzer Aquades 4 bagian
junior Reagen Kerja : Campur reagen 1 dengan
d) Serum sampel reagen 2 (Pikrat acid) dengan perbandingan
1:1
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel
Reagen kerja 1 ml 1 ml
Serum - 100 l
b). Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga normal :
Laki-laki : 0.6-1.1 mg/dl atau 53-97 mol/l
Wanita : 0.5 0.9 mg/dl atau 44-80 mol/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
39
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Bilirubin Direk Metode
Jendrassik /Grof (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 37 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direk dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Bilirubin Direk darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Bilirubin Direk darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). ). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Sampel
Reagen 1 1 ml 1 ml
b). Campur dan inkubasi selama 5 menit tepat pada suhu kamar
c). Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal
Dewasa : 0.25 mg/dl atau 4.3 mol /l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
40
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Bilirubin Total
Metode Jendrassik /Grof (Reagen
Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 38 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Bilirubin Total dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Bilirubin Total darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Bilirubin Total darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Sampel
Reagent 1 1 ml 1 ml
b). Campur dan inkubasi selama 10-30 menit tepat pada suhu kamar
c). Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
Bayi baru lahir : 5 mg/dl atau 85.5 mol/l
Bayi 1 minggu : 12 mg/dl atau 205.0 mol/l
Bayi 1 bulan : 1.5 mg/dl atau 25.6 mol/l
Dewasa : 1.1 mg/dl atau 18.8 mol/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
41
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Enzim SGOT metode
enzimatik ASAT (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 39 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Enzim SGOT dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Enzim SGOT darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- GOT
langkah 1. Prinsip : 2- Oxoglutarate + L- aspartate L-glutamate + oxaloacetate
kegiatan Oxaloacetate + NADH + H* MDH L- malate + NAD *
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 100 ul serum ditambah 1 ml reagen kerja.
b) Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program .
5. Harga normal :
Temperatur 25C 30C 37C
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
42
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Enzim SGPT metode
enzimatik ALAT (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 40 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Enzim SGPT dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Enzim SGPT darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- GOT
langkah 1. Prinsip : 2- Oxoglutarate + L- aspartate L-glutamate + oxaloacetate
kegiatan Oxaloacetate + NADH + H* MDH L- malate + NAD *
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 100 ul serum ditambah 1 ml reagen kerja.
b) Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program .
5. Harga normal :
Temperatur 25C 30C 37C
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
43
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan Alkali Phospatase metode
kinetik (Reagen Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 41 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Alkali Phospatase dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Alkali Phospatase darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : AP
langkah p- Nitrophenylphosphate + H2O2 phosphate + p nitrophenol
kegiatan
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen Alkali Phospatase human :
b) Mikropipet + yellow tip Larutkan 1 botol Buffer (8 ml) dengan 2 ml
c) Photometer humalyzer junior Substrat, stabil pada suhu 2-8C selama 4
d) Serum sampel minggu dan 5 hari pada suhu 15-25 C.
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 20 ul serum ditambah 1 ml reagen kerja.
b) Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga normal :
Temperatur 25C 30C 37C
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
44
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 42 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Albumin dalam sampel darah
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Albumin darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : Bromocresol green dengan albumin didalam buffer citrate akan membentuk warna kompleks, absorben
langkah dari senyawa kompleks tersebut merupakan proposional kosentrasi albumin didalam sampel serum.
kegiatan
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen albumin human :
b) Mikropipet + yellow tip
c) Photometer humalyzer junior
d) Serum sampel
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
Pipet 10 ul sampel serum tambahkan 1 ml reagen.
Campur dan inkubasi 5 menit suhu kamar.
Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
3,8 g/dl - 5.1 g/dl atau 38g/l 51 g/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
45
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
4.Langkah- 1. Prinsip : Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam media alkalis membentuk kompleks ungu. Absorben
langkah kompleks ini sebanding dengan kosentrasi protein dalam sampel.
kegiatan Protein + Cu Protein Kompleks
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 20 l -
Standar - - 20 l
b). Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu suhu kamar dan 5 menit pada suhu 37C
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga normal :
Bayi lahir : 4,6 7 gr/dl
Anak-anak- Dewasa ; 6,6 8,7 gr/dl
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
46
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 44 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar HDL Cholesterol dalam sampel darah sebagai komponen lemak pencegah terhadap
penyakit jantung koroner.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan HDL Cholesterol yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : - Chylomicron, VLDL dan LDL Cholesterol dikurangi dan dihancurkan secara khusus melalui reaksi
langkah enzimatik.
kegiatan - Cholesterol yang tertinggal dari fraksi HDL diukur melalui reaksi Enzymatik khusus oleh adanya
surfactant spesifik HDL
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Hangatkan reagent dan cuvet sampai 37C. Suhu harus dijaga konstan (0,5) selama tes.
Pipet ke dalam cuvet Blanko reagent (RB) Standar/ Sampel
Air/ Aguadest 10 l -
Standar/sampel - 10 l
R1 750 l 750 l
R2 250 l 250 l
b). Campur dengan hati-hati dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 37C
c). Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
> 60 mg/dl : Resiko menurun untuk kasus jantung koroner
< 35 mg/dl : Resiko meningkat untuk kasus jantung koroner
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
47
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Kimia darah Kepala Puskesmas Aikmel
Prosedur : Pemeriksaan LDL Cholesterol metode
kolorimetri-Enzymatik ( reagent Human)
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 45 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar LDL Cholesterol dalam sampel darah sebagai komponen lemak yang menaikkan resiko
penyakit jantung koroner.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan LDL Cholesterol yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : - Chylomicron, VLDL dan HDL Cholesterol dikurangi dan dihancurkan secara khusus melalui reaksi
langkah enzimatik.
kegiatan - Cholesterol yang tertinggal dari fraksi LDL diukur melalui reaksi Enzymatik khusus oleh adanya
surfactant spesifik LDL
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Hangatkan reagent dan cuvet sampai 37C. Suhu harus dijaga konstan (0,5) selama tes.
Pipet ke dalam cuvet Blanko reagent (RB) Standar/ Sampel
Air/ Aguadest 10 l -
Standar/sampel - 10 l
R1 750 l 750 l
R2 250 l 250 l
b). Campur dengan hati-hati dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 37C
c). Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
Laki-laki : < 50 mg/dl
Wanita : < 63 mg/dl
Meningkat pada kondisi :
Laki-laki : > 172 mg/dl
Wanita : > 167 mg/dl
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
48
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Urinalisa Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 46 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Glukose, protein, Bilirubin, urobilin, keton, nitrit, erytrosit, lekosit, Ph, dan Bj dalam
sampel urine.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Glukose, protein, Bilirubin, urobilin, keton, nitrit, erytrosit, lekosit, Ph, dan Bj dalam
sampel urine. yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Glukose, protein, Bilirubin, urobilin, keton, nitrit, erytrosit, lekosit, Ph, dan Bj dalam
sampel urine.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Membandingkan warna stik urine setelah dicelupkan dalam sampel urine dengan deret warna
kegiatan standar pada masing-masing parameter pemeriksaan.
3. Cara Kerja :
Cara kerja :
a) Masukkan urine ke dalam tabung sebanyak kurang lebih 5 ml
b) Celupkan multi stik ke dalam urine selama beberapa detik
c) Bandingkan dengan warna standar
4. Pelaporan hasil :
Bandingkan perubahan warna yang terjadi pada stik dengan warna yang ada pada standar :
Negatif : bila tidak terjadi perubahan warna.
Positif : bila terjadi perubahan warna dan disamakan dengan gradasi warna positif pada standar
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
49
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Urinalisa Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 47 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Glukose dalam sampel urine.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Glukose metode Benedict dalam sampel urine. yang baik dan benar sehingga di dapatkan
hasil yang akurat.
3. Cara Kerja :
Cara kerja :
a) Pipet 5 ml reagen Benedict masukkan kedalam tabung reaksi
b) Tambahkan 0,5 ml urine (8-10 tetes pipet tetes)
c) Panaskan pada penangas air/water bath selama 5 menit atau diatas nyala api spritus
d) Lihat dan baca hasilnya.
4. Pelaporan hasil :
Negatif : bila tidak terjadi perubahan warna/biru jernih
Positif 1 : bila terjadi perubahan warna hijau dengan endapan kuning
Positif 2 : bila terjadi perubahan kuning
Positif 3 : bila terjadi perubahan warna oranye/jingga
Positif 4 : bila terjadi perubahan warna merah bata
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
50
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Urinalisa Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 48 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui kadar Protein dalam sampel urine.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Protein urine metode As. Sulfosalisilat dalam sampel urine. yang baik dan benar sehingga
di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Protein dalam sampel urine.
Menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan
Memusnahkan limbah sisa pemeriksaan
Pencatatan dan pelaporan
4.Langkah- 1. Prinsip : Dalam suasana asam protein akan membentuk endapan atau menggumpal
langkah .2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
kegiatan a) Tabung reaksi c) Pipet tetes
b) Pipet ukur d) Tisue
e) Reagent asam sulfosalisilat
3. Cara Kerja :
Cara kerja :
a) Pipet 5 ml sampel urine masukkan kedalam tabung reaksi
b) Tambahkan 0,5 ml reagent asam sulfosalisilat (8-10 tetes pipet tetes)
c) Lihat dan baca hasilnya.
4. Pelaporan hasil :
Negatif : bila tidak terjadi kekeruhan/jernih
Positif 1 : Kekeruhan sedikit berbutir-butir (10-50mg%)
Positif 2 : Kekeruhan jelas berbutir-butir (50-200mg%)
Positif 3 : Kekeruhan hebat berkeping-keping (200-500mg%)
Positif 4 : Menggumpal sampai memadat (>500mg%)
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
51
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Urinalisa Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 49 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui sediment zat-zat tersuspensi dalam sampel urine.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Sediment dalam sampel urine. yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : Urine diputar dengan sentrifuger agar terpisah antara sediment sel-organik dan anorganik dengan
langkah supernatan urine
kegiatan
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung sedimentasi
b) Sentrifuger
c) Tisue
d) Urine
3. Cara Kerja :
a) Masukkan urine ke dalam tabung kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 3 menit,
buang supernatan dan sedimen yang di dapat diteteskan di atas obyek gelas.
b) Tutup dengan cover glas
c) Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyaktif 40 kali
4. Pelaporan hasil :
Mikroskopis :
Lekosit : . /LPB
Erytrosit :/LPB
Epitel :/LPK
Slinder:./LPK
Kristal :/LPK
Bakteri........................./LPB
Jamur........................./LPB
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
52
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksaan Urinalisa Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 50 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mendeteksi adanya Hormon Chorionic Gonodotropin ( HCG) dalam sampel urine sebagai indikasi adanya
proses pembuahan (Hamil).
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan PPT ( Pregnoticone Plano Test ) untuk deteksi Hormon Chorionic Gonodotropin ( HCG)
dalam sampel urine. yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan PPT ( Pregnoticone Plano Test ) dalam sampel urine.
4.Langkah- 1. Prinsip : Terjadi reaksi antara Pregnoticone dalam stik dengan Hormon Chorionic Gonodotropin (HCG) yang
langkah terdapat pada urine pasien terduga hamil yang dapat dilihat dengan adanya garis merah dua pada
kegiatan stik (kromatografi).
3. Cara Kerja :
a) Masukkan urine ke dalam tabung/pot urine
b) Celupkan stik PPT ke dalam urine selama beberapa detik
c) Baca terbentuknya garis
4, Interpretasi hasil :
Positip : garis merah dua
Negatif : garis merah satu.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
53
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Malaria Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 51 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui cara pengambilan sampel sediaan darah Malaria
Untuk menjamin sampel sediaan darah malaria yang diambil memenuhi syarat pemeriksaan.
2.Ruang lingkup Prosedur pengambilan sampel sediaan darah malaria untuk bahan pemeriksaan yang terbaik adalah Dilakukan oleh
petugas laboraturium yang ada di sarana kesehatan
3.Uraian umum Menyiapkan semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel sediaan darah malaria.
4.Langkah- .
langkah 1. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
kegiatan a) Slide/Kaca sediaan ( Object Glass)
b) Lancet Steril
c) Kapas Alkohol
d) Tisue
a) Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau permukaan yang rata.
b) Untuk membuat SD tipis, ambil object glass baru ( object glass kedua ) tetapi bukan cover glass.
c) Tempelkan ujungnya pada tetes darah kecil sampai darah tersebut menyebar
d) sepanjang object glass.
e) Dengan sudut 45 geser object glass tersebut dengan cepat ke arah yang berlawanan dengan tetes darah
tebal,sehingga didapatkan sediaan hapus ( seperti bentuk lidah)
f) Untuk SD tebal, ujung Object glass kedua ditempelkan pada ketiga tetes darah tebal.
g) Darah di buat homogen dengan cara memutar ujung objegt glass searah jarum jam,
h) sehingga terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm.
i) Pemberian label/etiket dilakukan pada bagian pangkal SD tipis yang sudah kering dengan pensil.
j) Tulis nama penderita,nomor dan tanggal pembuatan. Jangan menggunakan ballpoint atau spidol dalam
pembuatan label.
k) Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan-lahan ditempat yang datar.Tidak dianjurkan
menggunakan lampu ( termasuk lampu mikroskop ), hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD menjadi
retak - retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
l) Kipas angin dapat di gunakan untuk mengeringkan SD.
m) Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan serangga ( semut, lalat,kecoa dll), debu,
panas, kelemababan yang tinggi dan getaran.
n) Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai.
o) Pada keadaan tidak memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam SD harus sudah di warnai.
54
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Malaria Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 52 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui cara pengecatan sediaan darah malaria yang baik dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur pengecatan sediaan darah malaria menggunakan Gimsa Stock dengan kualitas yang baik.
3.Uraian umum Menyiapkan semua alat dan bahan untuk pengecatan sediaan darah malaria.
55
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
4.Langkah-
langkah .1. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
kegiatan a) Rak Pengectan f) Larutan Giemsa
b) Gelas ukur g) Aquades
c) Pipet tetes h) Methanol
d) Botol semprot
e) Larutan buffer (pH 7.2)
2. Cara Pengecatan
a) SD tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol.Jangan sampai terkena SD tebal.
b) Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada diatas.
c) Siapkan 3% larutan Giemsa dengan mencampur 3cc giemsa stock dan 97cc larutan buffer ( untuk 1 SD
campur 8 tetes Giemsa stock dengan 5cc larutan buffer ).
d) Tuang larutan Giemsa 3 % dari tepi hingga menutupi seluruh permukaan object glass.
e) Biarka selama 30-45 menit.
f) Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass sampai larutan Giemsa yang terbuang
menjadi jernih.
g) Angkat dan keringkan SD. Setelah kering, SD siap diperiksa.
h) Pada keadaan darurat dapat dipakai pewarnaan cepat dengan perbandingan 2 tetes giemsa stock
ditambah 1ml larutan buffer selama 15 menit.
i) Dalam hal ini pewarnaan standar tetap dilakukan.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
56
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Malaria Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 53 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui Adanya Parasit Malaria dalam Sample Sediaan Darah Malaria
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Sediaan darah Malaria yang baik dan benar sehingga di temukannya adanya parasit dalam
darah.
3.Uraian umum Melakukan pemeriksaan sediaan darah Malaria
4. Pelaporan hasil :
a) Pl F + : Plasmodium falcifarum bentuk cincin/tropozoit
b) Pl f+g : Plasmodium falcifarum bentuk tropozoit dan gametosit
c) Pl Fg + : Plasmodium falcifarum bentuk gamet
d) Pl V + : Plasmodium Vivax semua stadium.
e) Pl M + : Plasmodium Malariae semua stadium
f) Mix : Infeksi Campuran
g) Negatif : Tidak ditemukan parasit malaria.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
57
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
58
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Malaria Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 54 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mendeteksi histidin-rich protein II (HRP II) spesifik terhadap plasmodium falcifarum dan plasmodium laktat
dehidrogenase (pLDH) spesifik untuk seluruh spesies plasmodium secara kualitatif dan hasil terpisah.
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Sediaan darah Malaria Metode imonokromatografi/ICT (Stik Bioline) yang baik dan benar
sehingga di temukannya adanya parasit dalam darah.
3.Uraian umum Melakukan pemeriksaan sediaan darah Malaria Metode imonokromatografi/ICT (Stik Bioline))
4.Langkah- .1. Prinsip : SD Bioline malaria antigenP.Falcifarum/Pan terdiri dari membran strip, yang disalut ulang dengan 1
langkah monoklonal antibody dan 1 poliklonal antyboi berbentuk dua garis yang terpisah pada permukaan kit tes.
kegiatan Monoklonal antibody pertama (testlineP.F) spesifik terhadapn HRP2 Plasmodium falcifarum dan
poliklonal antibody kedua (Pan) spesifik terhadap laktatdehidrogenase Plasmodium(P.f, P v, P ovale dan
malariae).
4. Pelaporan
Negatif : Muncul hanya 1 garis pada C (control)
Positif : Plasmodium falsifarum positif bila muncul 2 garis ( garis control pada C dan garis Tes P.f) atau
3 garis merah (garis Tes P.f, Pan dan garis control C)
Pan positif (P.vivak, malariae dan ovale) bila muncul 2 garis merah (garis tes Pan dan garis
control C)
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
59
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Filariasis Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 55 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui cara pengambilan sampel sediaan darah mikrofilaria
Untuk menjamin sampel sediaan darah mikrofilaria yang diambil memenuhi syarat pemeriksaan.
2.Ruang lingkup Prosedur pengambilan sampel sediaan darah mikrofilaria untuk bahan pemeriksaan yang terbaik adalah
Dilakukan oleh petugas laboratorium yang ada di sarana kesehatan
3.Uraian umum Menyiapkan semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel sediaan darah malaria,
pembuatan sediaan, pengecatan dan pemeriksaan sediaan darah microfilaria.
4.Langkah- 1. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
langkah kegiatan a) Slide/Kaca sediaan ( Object Glass) e) Pipet kapiler
b) Lancet Steril f) Cat gimsa dan metanol
c) Kapas Alkohol g) Mikroskop
d) Tisue h) Oil emersi
i) Rak pewarna
: 2. Cara Pengambilan Sampel darah untuk pemeriksaan microfilaria
a) Sampel darah untuk pemeriksaan microfilaria diambil pada waktu malam hari.
b) Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas
c) Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah diambil dari ujung ibu jari kaki dan bayi
<6 bulan darah diambil dari tumit ).
d) Bersihkan jari dengan kapas alkohol untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menempel pada jari
tersebut.
e) Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak terkumpul di ujung jari.
f) Tusuk bagian ujung jari (agak di pinggir, dekat kuku) secara cepat dengan menggunakanlancet.
g) Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan tisue,untuk menghilangkan bekuan darah dan sisa
alkohol.
h) Tekan kembali ujung jari sampai darah keluar, ambil object glass bersih (pegang object glass di bagian
tepinya).
i) Ambil darah dengan menggunakan pipet kapiler kemudian teteskan pada objek gelas tersebut.
3. Pembuatan sediaan
a) Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau permukaan yang rata.
b) Kemudian lebarkan tetesan darah tersebut membentuk bulat oval dengan menggunakan ujung pipet
kapiler tersebut dengan panjang diameter 2 cm.
c) Pemberian label/etiket dilakukan pada bagian pangkal SD tipis yang sudah kering dengan pensil.
d) Tulis nama penderita,nomor dan tanggal pembuatan. Jangan menggunakan ballpoint atau spidol dalam
pembuatan label.
e) Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan-lahan ditempat yang datar.Tidak dianjurkan
menggunakan lampu ( termasuk lampu mikroskop ), hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD menjadi
retak - retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
f) Kipas angin dapat di gunakan untuk mengeringkan SD.
g) Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan serangga ( semut, lalat,kecoa dll),
debu, panas, kelemababan yang tinggi dan getaran.
h) Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai.
i) Pada keadaan tidak memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam SD harus sudah di warnai.
4. Pengecatan sediaan darah Mikrofilaria
a) Letakkan sedian darah yang sudah kering pada rak pewarna dengan posisi darah berada diatas.
b) Siapkan 3% larutan Giemsa dengan mencampur 3cc giemsa stock dan 97cc larutan buffer ( untuk 1
SD campur 8 tetes Giemsa stock dengan 5cc larutan buffer ).
c) Tuang larutan Giemsa 3 % dari tepi hingga menutupi seluruh permukaan object glass.
d) Biarka selama 30-45 menit.
e) Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass sampai larutan Giemsa yang terbuang
menjadi jernih.
60
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
61
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
62
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Tuberculosis Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 57 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk melakukan pembuatan hapusan sediaan pada sampel sputum yang yang baik dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan Sediaan Hapus dahak yang baik dan benar dengan metode fujiki sehingga di temukannya
BTA yang merata.
3.Uraian umum Melakukan Pembuatan Sediaan Hapus sputum Metode Fujiki
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
63
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Tuberculosis Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 57 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk melakukan pengecatan pada sampel sputum yang yang baik dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur pengecatan Sediaan Hapus dahak yang baik dan benar dengan metode zielh Nelsen sehingga di
temukannya BTA yang merata.
3.Uraian umum Melakukan Pengecatan Sediaan Hapus sputum Metode Zielh Nelsen
64
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita Tuberculosis Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 58 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk melakukan Pembacaan Sediaan sputum BTA yang yang baik dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur Pembacaan Sediaan sputum BTA yang baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan Pembacaan Sediaan sputum BTA Metode Zielh Nelsen
C. Pelaporan :
Apa yang terlihat Apa yang dilapor
1 9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang ditemukan / 100
lapang pandang
65
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
Disahkan Oleh
Pelayanan : Penemuan Penderita BTA Kusta Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 59 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mendeteksi BTA pada sampel reizt serum pada penderita diduga Kusta type MB dan sampel kerokan kulit
pada penderita kusta diduga type PB
2.Ruang lingkup Prosedur pemeriksaan Sediaan reizt serum dan kerokan kulit yang baik dan benar dengan metode zielh Nelsen
sehingga di temukannya Mycobakterium leprae penyebab penyakit kusta.
3.Uraian umum Melakukan pembuatan Sediaan, pengecatan dan pemeriksaan sampel reizt serum dan kerokan kulit pada
penderita diduga kusta
B. cara kerja
l) Bagian tubuh pasien yang mati rasa dan mengalami penebalan serta pembengkakan ditekan kemudian
dibuat luka sayatan dangkal sampai keluar reizt serum tetapi jangan sampai keluar darahnya.
m) Tempelkan obyek gelas pada luka sayatan sehingga reizt serum menempel pada obyek gelas lalau
lebarkan dengan ujung obyek gelas lainnya dengan diameter 1-2 cm.
n) Keringkan sediaan dan lakukan pewarnaan BTA merode zeihl nelson.
o) Letakkan sediaan pada rak pewarna yang telah diberi desinfektan menghadap ke atas dengan jarak 1
jari .Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbon fuchsin
p) Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai
mendidih. Diamkan selama minimal 5 menit.
q) Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir jangan ada percikan ke sediaan lain
r) Miringkan sediaan menggunakan pinset atau penjepit kayu untuk membuang air sisa bilasan.
s) Genangi dengan menggunakan asam alcohol sampai tidak tampak warna merah karbon fuchisin.Diamkan
selama 5 menit.
t) Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir jangan ada percikan ke sediaan lain.
u) Miringkan sediaan menggunakan pinset atau penjepit kayu untuk membuang air sisa bilasan.
v) Genangi sediaan dengan methylene blue selama 10 detik.
w) Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir
x) Miringkan sediaan menggunakan pinset atau penjepit kayu untuk membuang air sisa bilasan.
y) Keringkan sediaan pada rak pengering, jangan keringkan dengan kertas tisu.
d) Putar lensa obyektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan hapus. Sesuaikan focus dengan hati-hati
sampai sel-sel terlihat dengan jelas. Lakukan pemeriksaan sediaan hapus pada bagian garis tengah
hapusan darah dari ujung kiri ke kanan.
e) Setelah selesai pembacaan , bersihkan minyak dari sediaan hapus menggunakan pelarut organik (xilol).
f) .Bersihkan mikroskop setelah digunakan sebelum disimpan.
D. Pelaporan :
Apa yang terlihat Apa yang dilapor
1+
2+
3+
4+
5+
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
67
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan mikrobiologi Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 60 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengidentifikasi sifat dan bentuk bakteri yang termasuk ke dalam gram positif maupun gram negatif yang
baik dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan sediaan, pengecatan gram dan pembacaan mikroskopis bakteri gram positif dan gram
negatif yang baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan pembuatan sediaan , melakukan pengecatan gram dan pembacaan mikroskopis untuk mengidentifikasi
bentuk dan sifat gram bakteri.
4.Langkah- 1. Prinsip : Bakteri gram positif akan mempertahankan cat pertama (gram1) setelah dilunturkan dengan alkohol
langkah memberikan warna biru atau unggu sedangkan bakteri gram negatif tidak mempertahankan sehingga cat
kegiatan terakhir yang diikat yaitu warna merah (gram4).
3. Cara kerja :
a) Siapkan obyek gelas yang bersih dan kering fiksasi untuk menghilangkan debu dan lemak.
b) Buat sediaan kering dengan mengoleskan spesimen dengan ose atau lidi keprak.
c) Fiksasi diatas nyala api atau dikering anginkan.
d) Sediaan yang sudah jadi diletakkan di bak pengecat.
e) Tuangkan beberapa tetes cat gram 1 pada daerah suspensi bakteri kering yang sudah jadi dan diamkan
selama 1 menit.
f) Cuci dan bilas dengan air yang mengalir.
g) Tuangkan lagi spesimen tersebut dengan cat gram 2 diamkan selama 2 menit
h) Cuci dan bilas dengan air.
i) Tuangkan spesimen dengan cat gram 3 selama 30 detik.
j) Cuci dan bilas dengan air hingga bersih.
k) Tuangi spesimen tersebut dengan cat gram 4 diamkan selama 30 detik.
l) Bilas dengan air dan keringkan.
m) Kemudian baca sediaan dengan mikroskopis perbesaran 100 x T oil emersi.
4. Pelaporan hasil :
Bakteri berbentuk Bulat merah : bakteri cocos gram negative
Bakteri berbebtuk batang merah : bakteri basil gram negative
Bakteri berbentuk bulat biru/unggu : bakteri kokus gram positif
Bakteri berbentuk batang biru/ungu : bakteri basil gram positif.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
68
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan feases lengkap Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 61 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengidentifikasi adanya telur cacing, darah amoeba didalam feases yang baik dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan sediaan dan pembacaan feases lengkap yang baik dan benar
4.Langkah- 1. Prinsip : Memberikan warna sebagai kontras sehingga telur cacing, amoeba ,jamur, erytrosit didalam feases
langkah dapat terlihat dengan bantuan mikroskopis.
kegiatan 2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a. Obyek gelas d Tisue
b. Cover glas e. Larutan eosin 2 %
c. lidi f. Faeces
3. Cara kerja :
a. Siapkan obyek gelas yang bersih dan kering
b. Teteskan larutan eosin 2 % sebanyak 1 tetes di atas obyek gelas
c. Ambil faeces secukupnya dengan lidi, campurkan pada larutan eosin tersebut
d. Tutup dengan cover glas
e. Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 40 kali atau 10 kali.
4. Pelaporan hasil :
Makroskopis :
Bau : Khas
warna : Kuning- coklat
Kosistensi : Berlendir/keras/lembek
Mikroskopis :
Eritrosit : ......./lpb
Leukosit :../lpb
Telur cacing :/lpk
Amuba : /lpb.
Jamur/Lpb
Lemak/lpb
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
69
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan Jamur supervisial Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 62 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengidentifikasi adanya Jamur supervisial pada kulit yang mengalami lesi atau perubahan warna yang baik
dan benar
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan sediaan dan pembacaan jamur supervisial yang baik dan benar
4.Langkah- 1. Prinsip : Memberikan warna sebagai kontras sehingga spora, hifa maupun jamur pada kerokan kulit dapat
langkah terlihat dengan bantuan mikroskopis.
kegiatan
2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a. Obyek gelas d Tisue
b. Cover glas e. Larutan KOH 10% / NaCl 0,85% / eosin 2 %,
c. Spatel Methelin blue 0,3%
3. Cara kerja :
a. Siapkan obyek gelas yang bersih dan kering
b. Teteskan larutan KOH 10%/NaCl 0,85%, eosin 2 %,MB 0,3% sebanyak 1 tetes di atas obyek gelas
c. Ambil kerokan kulit secukupnya dengan spatel, campurkan pada larutan KOH 10%, NaCl 0,85%, eosin
2%, MB 0,3% tersebut
d. Tutup dengan cover glas
e. Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 40 kali atau 10 kali.
4. Pelaporan hasil :
Negatif : Bila tidak ditemukan bentuk spora, hifa, jamur
Positif : Bila ditemukan bentuk spora, hifa atau jamur
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
70
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan Laboratorium Infeksi Kepala Puskesmas Aikmel
Menular Seksual (IMS)
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 62 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengidentifikasi adanyaDuh tubuh vagina (DTV), whiff test /bau amis, Ph dan Clue sells yang merupakan
bagian dari deteksi bakterial vaginosis
Untuk mengidentifikasi yeast candida albikan dan Parasit Tricomonas vaginalis
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan sediaan basah sekret vagina dan pengecatan dengan menggunakan NaCl 0,9 % dan KOH 10
% yang baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan pembuatan sediaan, pengecatan dan pembacaan sediaan basah sekret vagina
4.Langkah- Bahan pemeriksaan
langkah Bahan pemeriksaan berupa sekret vagina
kegiatan Alat Pemeriksaan
1. Swab kapas steril
2. Slide/kaca preparat
3. Mikroskop Perbesaran obyektif 10 x dan 40 x
C. Reagent Pemeriksaan
1. NaCl 0,9 %/ garam fisiologis
2. KOH 10 %
3. Kertas Ph
Cara Kerja
1. Oleskan duh vagina pada kertas pH secukupnya dan ratakan dengan menggunakan kapas lidi, Bandingkan
warna yang terbentuk pada skala warna pH yang ada .
2. Ambil sekret vagina dengan menggunakan lidi kapas kemudian oleskan/hapuskan sekret vagina pada slide
membentuk lingkaran sebanyak 2 hapusan
3. Teteskan hapusan pertama dengan NaCl 0,9 % sebanyak 1 tetes untuk mengidentifikasi adanyaTricomonas
dan clue cells sedangkan hapusan kedua dengan KOH 10 % sebanyak 1 tetes untuk mengidentifikasi
adanya jamur kandida.
4. Kemudian tutup dengan menggunakan kaca penutup secara hati-hati agar tidak menimbulkan gelembung
udara
5. Periksa sedian sesegera mungkin dengan menggunakan mikroskop perbesaran obyektif 10x dan 40 X untuk
mengetahui adanya yeast, tricomonas atau clue cells dan adanya bau amis/whiff tes/odor.
6. Laporkan hasil pemeriksaan dan tulis dalam blanko hasil pemeriksaan
E. Interprestasi Hasil
pH normal : 3,8-4,2 - Candida normal : Tidak ditemukan (negatif)
pH positif bila > 4,5 - Candida Psitif : Bila ditemukan Yeast candida 1
Tricomonas Vaginali normal : Bila tidak ditemukan
Tricomonas positif ; Bila ditemukan parasit tricomonas 1 .
Clue cells positif : bila ditemukan 25 % dari epitel ditutupi permukaan oleh bakteri.
Bakterial vaginosis (BV) positif bila : DTV positif, Cluee sel positif, Odor/whiff test positif dan pH positif.
5. Total 20 menit
waktu yang
dibutuhkan
6.Dokumen 1. Register Pemeriksaan Laboratorium IMS
terkait 2. Rekam Medis Pasien IMS
7.Refrensi 1. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis
Laboratorium, FHI
2. Training Modules for the sydromic Management of Sexually transmitted
infection,2nd edition,WHO,2007
3. Pedoman Pelaksanaan Infeksi Menular Seksual , Depkes RI,2006
Penyakit menular Seksual FKUI
71
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan Laboratorium Infeksi Kepala Puskesmas Aikmel
Menular Seksual
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 62 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengidentifikasi adanya bakteri gonokokus pada sediaan sekret serviks atau sekret uretra
2.Ruang lingkup Dapat melakukan pembuatan spesimen dan pengecatan gonokokus dari sampel Duh tubuh pasien dengan baik
dan benar
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan bakteri gonokokus dari duh tubuh pasien
4.Langkah-
langkah Bahan Pemeriksaan
kegiatan 1. Hapusan uretra
2. Hapusan servikal
3. Hapusa Rektal
B. Reagensia
1. Reagen gram
2. Methelin blue 0,3%-1%
3. Minyak emersi
4. Lampu spritus
C. Prosedur Kerja
Pewarnaan Gram
1. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
2. Sediaan harus diterima bersamaan dengan formulir catatan medisnya
3. Cocokkan nomor kode sediaan dengan nomor kode di catatan medisnya
4. Sediaan berisi satu hapusan
5. Keringkan sediaan di udara Fiksasi dengan melewatinya di nyala api sebanyak 7 kali
6. Genangi/tetesi sediaan dengan larutan gram 1(kristal violet)selama 1 menit
7. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
8. Genangi sediaan dengan larutan gram 2 (iodine ) selama 1 menit
9. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
10. Genangi dengan larutan gram 3 (etanol) sampai warna biru hilang
11. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
12. Genangi sediaan dengan larutan gram 4(safranin atau carbol fuksin ) selama 1 menit
13. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
14. Keringkan sediaan
15. Periksa sediaan dibawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100 X untuk melihat adanya PMN dan
Gonokokus intraseluler
16. Setelah selesai melakukan pemeriksaan letakkan sediaan diatas tisue dengan posisi yang terkena oil
emersi menempel di tisue
17. Catat hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku register laboratorium IMS
18. Berikan lembar catatan medis pada ruang konseling dan pengobatan.
Pewarnaan Methelin Blue
1. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
2. Sediaan harus diterima bersamaan dengan formulir catatan medisnya
3. Cocokkan nomor kode sediaan dengan nomor kode di catatan medisnya
4. Sediaan berisi satu hapusan
5. Keringkan sediaan di udara Fiksasi dengan melewatinya di nyala api sebanyak 7 kali
6. Genangi sediaan dengan larutan Methelin Blue 0,3%-1% selama 2-3 menit
7. Cuci dengan air mengalir
8. Keringkan sediaan
9. Periksa sediaan dibawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100 X untuk melihat adanya PMN dan
Gonokokus intraseluler
10. Setelah selesai melakukan pemeriksaan letakkan sediaan diatas tisue dengan posisi yang terkena oil emersi
menempel di tisue
11. Catat hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku register laboratorium IMS
12. Berikan lembar catatan medis pada ruang konseling dan pengobatan.
C. Interprestasi Hasil
Hapusan Uretra : PMN positif bila ditemukan >5 PMN/LPB
72
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
6. Total 20 menit
Waktu yang
dibutuhkan
7.Dokumen 1. Register Pemeriksaan Laboratorium IMS
terkait 2. Rekam Medis Pasien IMS
8.Refrensi 1. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis Laboratorium,
FHI
2. Training Modules for the sydromic Management of Sexually transmitted
infection,2nd edition,WHO,2007
3. Pedoman Pelaksanaan Infeksi Menular Seksual , Depkes RI,2006
4. Penyakit menular Seksual FKUI
73
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan Laboratorium Infeksi Kepala Puskesmas Aikmel
Menular Seksual (IMS)
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 62 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk menentukan adanya antibody reagin yang terbentuk pada tubuh seseorang terhadap antigen tidak
spesifik (non treponema )
2.Ruang lingkup Melakukan pemeriksaan RPR dengan baik dan benar
3.Uraian umum
4.Langkah-langkah
kegiatan Prinsip reaksi : reagin (antibody terhadap treponema) dapat bersatu dengan suspensi ekstrak lipid dari
binatang atau tumbuhan, menggumpal membentuk masa yang dapat dilihat pada tes
flokulasi
Reagent:
1. RPR Shield @500test yang dilengkapai dengan kontrol positif dan negatif
2. NaCl 0,9%
3. Hipocliride
Bahan Pemeriksaan : Serum/Plasma
Alat Pemeriksaan :
1. Rotator
2. Sentrifuger
3. Mikropipet 5-50ul/yellow tip
4. Handscoon
Cara Kerja :
1. Keluarkan reagensia RPR dari kotak penyimpanan dan biarkan pada suhu ruangan selama 30
menit
2. Siapkan test card
3. Beri nomor dan tuliskan pada test card
4. Isi antigen pada botol penetesnya dengan cara menghisapnya langsung pada botol reagent, lalu
pasang tutup/jarum dispensernya
5. Ambil sampel 1 tetes dengan pipet yang tersedia didalam kit reagent
6. Lebarkan tetesan sampel tersebut
7. Tambahkan 1 tetes antigen , tidak perlu mengocok antigen dengan sampel
8. Letakkan diatas rotator dan putar selama 8 menit dengan kecepatan 1002 rpm
9. Sertakan kontrol positif dan negatif dalam setiap tes dimana perlakuannya sama dengan tes.
10. Baca hasilnya dan tuliskan pada formulir hasil dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
11. Bila positif lakukan pengenceran RPR dan pemeriksan TPHA
Pengenceran RPR
1. Lakukan serial dilution
2. Pipet kedalam 6 lingkaran pada kartu pemeriksan RPR masing-masing 50 ul NaCl 0,9% dengan
mikropipet mulai kolom 2 sampai kolom 7
3. Pipet 50ul serum spesimen pada kolom 1 dan 2
4. Campurkan dengan NaCl 0,9 % pada lingkaran ke 2 dengan cara menghisap dan mengeluarkannya
5-10x didalam kartu pertama pemeriksaan .
5. Kemudian pipet 50ul campuran pada lingkaran ke2 pengenceran 1/2, pindahkan ke pada lingkaran
ke3campur pengenceran 1/4,lakukan seterusnya sampai lingkaran 7 dan buang 50ul campuran
terakhir sehingga didapatkan pengenceran 1/8,1/16,1/32 dan lingkaran ke 7 pengenceran 1/64
6. Kemudian teteskan masing-masing 1 tetes antigen, tidak perlu mengocok antigen dan sampel
tersebut
7. Letakkan diatas rotator kemudian putar rotator selama 8 menit dengan kecepatan 1002rpm
8. Baca hasilnya dengan melihat adanya flokulasi pada setiap pengenceran dan tuliskan pada formulir
hasil pemeriksaan IMS
9. Hasil titer untuk RPR positif harus dituliskan pada catatan medis dan registrasi laboratorium.
5. Total waktu 20 menit
yang
dibutuhkan
6.Dokumen 1. Register Laboratorium IMS
terkait 2. Catatan Rekam Medis IMS
74
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 62 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui adanya antibodi terhadap treponema pada sampel serum penderita
2.Ruang lingkup Dapat melakukan pemeriksaan Treponema Palidum rapid dari spesimen serum, plasma atau darah pasien dengan
baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan treponema Palidum rapid
4.Langkah- 5. Determine Sifilis
langkah Metode : Immunochromatography
kegiatan Reagensia : Determine Sifilis
Peralatan : Mikropipet 5-50ul
Bahan pemeriksaan : Serum, Plasma dan Whole blood
Cara Kerja
Serum/Plasma
a. Buka strip test dari penutup
b. Ambil 50ul sampel dengan mikropipet dan teteskan pada bantalan sampel
c. Tunggu 15 menit
d. Baca Hasilnya
Whole blood
a. Buka strip test dari penutup
b. Ambil 50ul sampel dengan mikropipet dan teteskan pada bantalan sampel
c. Tunggu 1 menit
d. Tambahkan 1 tetes chase buffer pada bantalan sampel
e. Tunggu 15 menit
f. Baca hasilnya
6. SD Bioline Syphilis 3.0
Metode : Rapid test
Reagensia : SD Syphilis 3.0
Bahan Pemeriksaan : serum/Plasma/Darah lengkap
Peralatan : Mikropipet ukuran 5-50ul
Cara Kerja
b. Biarkan reagen pada suhu kamar
c. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
d. Ambil serum sebnyak 10ul kalau whole blood sebanyak 20ul dengan mikropipet lalu teteskan ke
lubang sampel
e. Tunggu dan biarkan menyerap
f. Tambahkan 4 tetes buffer 110ul
g. Baca hasilnya dalam waktu 5-20 menit jangan melebihi 30 menit
h. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
7. Interprestasi hasil
Positif : Terdapat 2 garis merah pada control dan test
Negatif : Terdapat 1 garis merah pada garis kontrol
Invalid : Tidak ada garis merah baik garis kontrol dan garis pasien
5. Total 20 menit
waktu yang
dibutuhkan
6.Dokumen 1. Register Laboratorium IMS
terkait 2. Catatan Rekam Medis IMS
7.Refrensi 1. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis Laboratorium,
FHI
75
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pemeriksan Laboratorium Infeksi Kepala Puskesmas Aikmel
Menular Seksual (IMS)
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 62 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk mengetahui adanya antibodi terhadap HIV pada sampel serum penderita
2.Ruang lingkup Dapat melakukan pemeriksaan HIV rapid dari spesimen serum, plasma atau darah pasien dengan baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan HIV Rapid
4.Langkah-
langkah 1. Siapkan Bahan pemeriksan
kegiatan Bahan pemeriksaan dapat berupa serum, plasma, whole blood, sesuai dengan petunjuk dari
reagensia yang dipakai.
Serum diperoleh setelah dilakukan pemisahan dari sel darah dengan cara sentrifugasi terhadap
darah yang telah beku (Clotted Blood). Plasma diperoleh dengan cara segera memisahkannya dari
sel darah setelah dilakukan sentrifugasi terhadap darah dengan antikoagulan.
2. Siapkan Reagensia Pemeriksaan
Pemeriksaan sampel pasien untuk anti-HIV mengikuti standar pemeriksaan anti-HIV-diagnostik
(strategi III) sesuai dengan Kepmenkes no 241/menkes/SK/IV/2006
Reagensia yang dipilih untuk dipakai pada tiap strategi pemeriksaan didasarkan pada sensitivitas
dan spesifisitas tiap jenis reagensia.
Reagensia pertama harus memiliki sensitivitas tertinggi, 99 %, sedangkan reagensia kedua
memiliki spesifisitas 98% serta lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama dan reagensia
ketiga memiliki spesifisitas 99% serta lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama atau kedua.
Kombinasi reagensia yang benar adalah bila hasil indeterminate atau ketidaksesuaian hasil pada
salah satu atau lebih dari pada ketiga pemeriksaan 5%.
Reagensia berprinsip EIA, imunokromatografi atau aglutinasi (rapid test)
3. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan oleh laboratorium pemeriksa antiHIV adalah:
- jas laboratorium
- sarung tangan
- Spuit/syring 3 cc
- sentrifus
- lemari pendingin
- pipetmikro dan disposable tip
4. Pemeriksaan sampel
Semua bahan pemeriksaan diperiksa pertama kali dengan satu reagensia EIA atau rapid test, dan
yang memberikan hasil reaktif dilanjutkan dengan reagensia yang berbeda.
Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil nonreaktif pada pemeriksaan pertama dianggap tidak
mengandung antiHIV.
Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil reaktif pada pemeriksaan pertama dan nonreaktif pada
pemeriksaan kedua harus diperiksa ulang dengan kedua reagensia yang sama dengan sampel
yang sama.
Pada strategi III diperlukan pemeriksaan ketiga bila hasil pemeriksaan kedua reaktif atau pada
pemeriksaan ulang dengan reagensia pertama tetap reaktif dan pemeriksaan dengan reagensia
kedua negatif. Ketiga reagensia yang dipakai pada strategi ini harus memiliki asal antigen dan/atau
76
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
77
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
5. Total 30 menit
waktu yang
dibutuhkan
6.Dokumen 1. Register Laboratorium IMS/HIV
terkait 2. Rekam Medis Pasien VCT
7.Refrensi 1. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis Laboratorium,
FHI
2. Training Modules for the sydromic Management of Sexually transmitted
infection,2nd edition,WHO,2007
3. Pedoman Pelaksanaan Infeksi Menular seksual , Depkes, RI tahun 2006
4. The Use of Rapid Oncoprobe HIV 1 &2 Antybody Rapid test generasi ke 4
5. The Use of one step anti - HIV 1 & 2 tri-line test advanced quality
6. The Use of Vikia rapid test anti HIV
7. Kepmenkes no 241/menkes/SK/IV/2006
8. PMK no 15 tahun 2015 tentang pelayanan pemeriksaan HIV dan oportunistik
78
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengelolaan Limbah sisa pemeriksaan Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 63 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk memusnahkan sisa bahan-bahan pemeriksaan darah sehingga tidak membahayakan dan mencemari diri,
masyarakat dan lingkungan.
2.Ruang lingkup Prosedur memusnahkan sisa bahan-bahan pemeriksaan darah yang baik dan benar
3.Uraian umum Menyiapkan alat dan prasarana untuk melakukan pemusnahan bahan sisa.
Melakukan memusnahkan sisa bahan-bahan pemeriksaan darah
4.Langkah- 1. Prinsip : Menjadikan limbah sisa pemeriksaan darah yang infeksius menjadi aman sebelum dibuang ke saluran
langkah draenase.
kegiatan
2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Ember e) Kompor
b) Desinfektan (hypocloride 5%, Phenol f) Panci
5%0 g) Sterilisator
c) Deterjen h) Septytank
d) Air Mengalir
3. Cara kerja :
a) Botol sampel, tabung reaksi berisi sisa sisa sampel darah dikumpulkan di ember atau wadah pencuci.
b) Rendam dengan desinfektan (hypoclorit 5%/phenol 5%/Edel) biarkan minimal 2 jam.
c) Atau masukkan botol sampel, tabung reaksi berisi sisa sampel darah ke dalam panci tambahkan air dan
deterjen kemudian masak hingga mendidih, kemudian biarkan selama 15 menit.
d) Setelah itu cuci wadah, botol sampel dan tabung reaksi dengan deterjen dan air mengalir
e) Aliran air sisa pencucian dialirkan ke saluran draenase menuju septytank.
f) Keringkan btol sampel, tabung reaksi dan alat-alat lainnya setelah itu sterilkan dengan alat sterilisator .
6.Waktu 1.
yang di 2.
butuhkan
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
79
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN LABOARATORIUM
Disahkan Oleh
Pelayanan : Pengelolaan Limbah sisa pemeriksaan Kepala Puskesmas Aikmel
Puskesmas
Aikmel
.Nomor : 64 Terbitan ke : 1 (PERTAMA)
1.Tujuan Untuk memusnahkan sisa bahan-bahan pemeriksaan sputum BTA sehingga tidak membahayakan dan
mencemari diri, masyarakat dan lingkungan.
2.Ruang lingkup Prosedur memusnahkan sisa bahan-bahan pemeriksaan sputum BTA yang baik dan benar
3.Uraian umum Menyiapkan alat dan prasarana untuk melakukan pemusnahan bahan sisa.
Melakukan memusnahkan sisa bahan-bahan pemeriksaan sputum BTA
4.Langkah- 1. Prinsip : Menjadikan limbah sisa pemeriksaan sputum BTAyang infeksius menjadi aman sebelum dibuang ke
langkah kegiatan saluran draenase , ditimbun atau dibakar
2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Ember e) Kantong plastic
b) Desinfektan (hypocloride 5%, Phenol 5%0 f) Botol plastik
c) Deterjen g) incenerator
d) Air Mengalir h) Septytank
3. Cara kerja :
a. Bila ada tumpahan sputum pada meja kerja, segera tbersihkan dengan desinfektan atau tutup dengan
kapas yang telah dibasahi dengan desinfektan Phenol 5% atau hypoclorit 0,5% biarkan minimal 2 jam.
b. Limbah tusuk gigi, batang bambu, tusuk sate, kertas tisue, sediaan hapus BTA, kertas lensa, kapas bekas
tutup tumpahan spesimen dimasukkan kedalam ember plastik yang telah dilapisi kantong plastik dan berisi
desinfektan Phenol 5% atau hypoclorit 0,5% rendam semalam.
c. Pot berisi sputum sisa pemeriksaan, buka tutup pot dan isi desinfektan sama banyak dengan sisa dahak,
tutup kembali, kemudian masukkan kedalam ember yang telah berplastik dan berisi desinfektan Phenol
5% atau hypoclorit 0,5%.
d. Untuk limbah cair bekas pewarnaan ditampung di bak pewarnaan yang telah diberi desinfektan Edel,
carbon, phenol 5% atau hypoklorid 0,5%, kemudian dibuang kesaluran air kotor.
e. Semua bahan bekas pakai yang direndam dalam desinfektan selama minimal 12 jam, kemudian bakar
ditempat pembakarankhusus/incenerator atau kubur kantong plastik dan isinya dalam lubang sedalam
minimal 1,5 meter.
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
80