Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAASAR

(Judul Acara)

ACARA I

Oleh:
Muhamad Ridho Ilham At’tamimi
C1K022046

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya


di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Disusun oleh :
Nama : Muhamad Ridho Ilham At’tamimi
NIM : C1K022046
Kelompok : 5

Mataram, ……. 20..

Menyetujui :

Asisten Praktikum, Praktikan,

Sri Indah Juniyastuti Muh Ridho Ilham At’tamimi


NIM. C1K021063 NIM. C1K022046

Tanggal ACC : (diisi oleh Asisten)


iii

DAFTAR ISI

Halaman
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1.
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah cabang ilmu yang berfokus pada penyelidikan tentang
mikroorganisme, organisme kecil, serta cara mereka berinteraksi dengan
lingkungan dan manusia. Dalam konteks perikanan, mikroorganisme memiliki
dampak yang bervariasi, contoh sederhana yang termasuk dalam manfaat positif
mikroorganisme seperti penggunaannya sebagai pakan alami atau dalam menjaga
kesehatan ikan.
Untuk dapat mengetahui dan mengidentifikasi mikroorganisme yang
berukuran sangat kecil atau yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia,
diperlukan peralatan atau metode khusus untuk dapat mengamati mikroorganisme.
Pengamatan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dapat dilakukan di dalam
laboratorium dengan menggunakan peralatan khusus, salah satu peralatan tersebut
adalah mikroskop. Mikroskop adalah alat yang memungkinkan kita untuk melihat
jenis mikroorganisme dengan tingkat detail yang tinggi.
Mikroskop adalah salah satu peralatan yang sering atau umumnya kita
temukan di laboratorium dikarenakan fungsinya sebagai alat bantu manusia untuk
mengamati objek-objek kecil yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang atau
mata manusia secara langsung. Tidak hanya mikroskop, tetapi juga terdapat
banyak peralatan lain di laboratorium, terutama ketika kita ingin melakukan
pengamatan atau studi terhadap mikroorganisme atau organisme berukuran kecil.
Seperti yang telah kita ketahui, mikroorganisme memiliki pengaruh
terhadap lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya, baik dampak negatif
maupun positif. Oleh karena itu, perlunya dilakukan praktikum pengenalan
peralatan laboratorium ini agar dapat menjadi langkah awal yang penting dalam
mengetahui fungsi alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengamatan
mikroorganisme, sekaligus untuk mengurangi risiko kecelakaan saat berada di
laboratorium.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakn sebagai berikut:
2

a. Mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium


mikrobiologi
b. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat-alat laboratorium mikrobiologi

1.3 Manfaat Praktikum


Sedangkan manfaat dari praktikum yang telah dilaksanakan adalaah, kita
jadi mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan mulai dari nama hingga
fungsinya di dalam laboratorium mikrobiologi
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah cabang ilmu yang berfokus pada kehidupan


mikroorganisme, yang mencakup aspek-aspek seperti morfologi, fisiologi,
reproduksi, dan penyebaran mikroorganisme. Tidak hanya itu mikrobiologi
memiliki berbagai subbidang, seperti virologi, parasitologi, mikologi, dan
bakteriologi. Salah satu contoh organisme mikroskopis, yaitu eukariot seperti
jamur dan protista, serta prokariot seperti bakteri dan beberapa alga, bahkan, virus
juga termasuk dalam cakupan mikrobiologi(Sumampouw, 2019).
Mikrobiologi merupakan salah satu ilmu yang dimana didalamnya berfokus
mempelajari mengenai mikroorganisme yang berukuran mikroskopik seperti alga,
bacteri, jamur(fungi), virus serta jenis protozoa. Untuk meneliti mikroorganisme
maka dilakukanlah dengan skala laboratorium maka diperlukanlah alat-alat
laboratorium yang nantinya akan membantu dalam proses penelitian/pengamatan
di dalam laboratorium (Vadiska et all, 2015).
Beberapa contoh peralatan yang dapat ditemui di laboratorium termasuk
peralatan gelas dan non-gelas laboratorium seperti gelas beker Pyrex dengan
kapasitas 250mL dan 500mL, pipet ukur Pyrex sebesar 10 mL, batang pengaduk,
termometer, set alat refluks, hot plate stirrer, magnetic stirrer, Buchner, oven,
lemari asam, sentrifuge, ultrasonikator, freezer pengering, FTIR, XRD, mikroskop
elektron pemindaian (SEM), dan lain sebagainya (Triyastiti & Krisdiyanto, 2018).
Maka perlulah kita mengenal alat-alat laboratorium dimana hal ini akan
membantu kita untuk keselamatan kerja disaat kita melakukan penelitian didalam
laboratorium, karna kemungkinan alat-alat dalam laboratorium bisa rusak jika
tidak digunakan sesuai dengan prosedurnya. Karna pada saat melakukan
penelitian sangat diharapkan mendapatkan data yang akurat. Ada 3 golongan alat
yang biasanya digunakan di laboratorium diantaranya yaitu: alat golongan
elektrik, gelas dan non gelas (Andriani, 2016).
Alat-alat yang digunakan di laboratorium, alat transfer terdiri atas beberapa
jenis pipet diantaranya: pipet volumenter, pipet ukur, rubbel bulb. Alat berikutnya
untuk pengukuran sebagai berikut: neraca analitik, Erlenmeyer, glas beaker, gelas
ukur. Alat homogensisasi atau penghancur: Hot plate, dan vortex mixer. Alat
4

stelirisasi dan aseptis: outoklaf, oven, bunsen bumer. Alat inokulasi serta
kultivikasi mikroorganisme: Cawan petri, tabung reaksi, jarum ose, pinset. Alat
yang digunakan untuk menyimpan serta menjaga suhu: wather bath, rak tabung
reaksi. Alat perhitungan serta alat observasi: berbagai jenis Mikroskop, kaca
preparat, cover preparat, alat-alat pelengkap cetrifuge, spektropotometer (Hafsan,
2014).
5

III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum mikrobiologi dasar ini dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Agustus
2023 pada pukul 10.50 di Laboratorium kesehatan ikan, Budidaya perairan,
Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat yang di gunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
3.2.1.1 Tabel Alat
No Nama Alat Fungsi
1 Autoklap Umtuk mengsterilkan alat dan bahan dari
bakteri (plastik)
2 Batang pengaduk Mengaduk/menghomogen larutan
3 Bunsen Untuk meminimalisir kontan dari bacteri
yang ada di udara dan juga berfungsi
sebagai sumber api/pemanasan
4 Bulb Sebagai bantuan untuk mengambil media
dengan pipet serologis
5 Cawan petri Sebagai media atau wadah culture bacteri
dan jamur(biasanya pada media yang
padat seperti agar)
6 Centrifugator Memisahkan partikel padat dengan
partikel cair
7 Cover glass Untuk menutupi kaca preparat setelah
ditaruhkan objek
8 Driglaski(spread) Untuk menebar bakteri pada media padat
9 Ependop Menyimpan media dalam skala kecil
10 Erlenmeyer Wadah penyimpanan cairan
11 Gelas beaker Untuk menyimpan baik cairan, benda
padat / bubuk
12 Gelas ukur Mengukur volume cairan
13 Gunting Sebagai pemotong media
14 Handtally counter Sebagai penghitung bakteri
15 Hot plate Untuk memanaskan sekaligus untuk
menghomogenkan media cair dengan
magnetic spine
16 Jarum ose Untuk mengambil atau memindahkan
bakteri
6

17 Kaca pembesar (loop) Untuk membesarkan objek


18 Kaca preparate Tempat diletakkannya objek yang akan di
amati di bawah mikroskop
19 Kulkas Untuk menyimpan bakteri. Media dan
bahan lainnya
20 Mikro pipet Memindahkan cairan dalam skala kecil
dengan satuan mikron
21 Mikroskop Sebagai alat bantu untuk melihat objek
yang kecil dan tidak dapat dillihat mata
secara langsung
22 Mortar dan Alu Untuk menghaluskan media agar mudah
dimakan/diminum
23 Oven Untuk memanaskan/mengeringkan bahan
24 Pipet serologi Memindahkan cairan dalam jumlah yang
besar
25 Pipet tetes Memindahkan cairan dalam jumlah yang
kecil
26 Penyangga Sebagai tempat diletakkannya tabung
reaksi
27 Tabung centrifius Menyimpan cairan/sebagai wadah
mengculture bacteri dalam media cair dan
memisahkan cairan dengan padatan
28 Tabung reaksi Menyimpan media cair/sebagai wadah
culture bacteri pada media cair
29 Timbangan analitik Untuk mengukur massa suatu benda
dengan tingkat ketelitian yang tinggi
(dengan akurasi 2 angka dibelakang koma)
30 Tip Sebagai alat bantu mikropipet dalam
proses pemindahan cairan

3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
3.2.2.1 Tabel Bahan
No Nama Bahan Fungsi
1 Alkohol Sebagai media pengsterilisasi
2 Aluminium Foil Sebagai penahan panas
3 Silk Sebagai pembungkus
7

3.3 Prosedur Praktik


Adapun prosedur kerja dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Jas lab selalu dipakai selama bekerja di laboratorium.
2. Meja laboratorium dibersihkan setiap memulai ataupun mengakhiri
pekerjan dilaboratorium dengan desinfektan.
3. Tangan harus dicuci dengan air mengalir/semprot dengan
alkohol/etanol dan sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
dilaboratorium.
4. Dilarang makan dan minum dilaboratorium
5. Diperhatikan dengan hati-hati semua biakan mikroorganisme,
diusahakan jangan dibawa keluar dari laboratorium dan dibersihkan
dengan desinfektan apabila tercecer dilantai saat dipindahkan.
6. Disiapkan penyangga apabila ingin menggunakan pipet yang sama
lebih dari satu kali.
7. Setelah semua sudah terlaksana selanjutnya melakukan sterilisasi
terhadap alat-alat yang akan digunakan, dengan cara membukusnya,
terus dimasukan kedalam oven dan seterusnya, agar tidak ada bakteri
yang menempel/terkontaminasi ketika alat tersebut akan digunakan
untuk melakukan pekerjaan di laboratorium.
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil dari praktikum yang telah di laksanakan yang tersaji dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Nama Alat Gambar Fungsi
No
1 Aluminium foil Sebagai penahan panas

Sumber: Dokumen pribadi


2 Autoklap Umtuk mengsterilkan alat
dan bahan dari bakteri
(plastik)

Sumber: Dokumen pribadi


3 Batang pengaduk Mengaduk/menghomogen
larutan

Sumber: Dokumen pribadi


9

4 Bunsen Untuk meminimalisir


kontan dari bacteri yang
ada di udara dan juga
berfungsi sebagai sumber
api/pemanasan

Sumber: Dokumen pribadi


5 Bulb Sebagai bantuan untuk
mengambil media dengan
pipet serologis

Sumber: Dokumen pribadi


6 Cawan petri Sebagai media atau wadah
culture bacteri dan
jamur(biasanya pada media
yang padat seperti agar)

Sumber: Dokumen pribadi


7 Centrifugator Memisahkan partikel padat
dengan partikel cair

Sumber: Dokumen pribadi


8 Cover glass Untuk menutupi kaca
preparat setelah ditaruhkan
objek
10

Sumber: Dokumen pribadi


9 Driglaski(spread) Untuk menebar bakteri
pada media padat

Sumber: Dokumen pribadi


10 Ependop Menyimpan media dalam
skala kecil

Sumber: Dokumen pribadi


11 Erlenmeyer Wadah penyimpanan cairan

Sumber: Dokumen pribadi


12 Gelas beaker Untuk menyimpan baik
cairan, benda padat / bubuk

Sumber: Dokumen pribadi


11

13 Gelas ukur Mengukur volume cairan

Sumber: Dokumen pribadi


14 Gunting Sebagai pemotong media

Sumber: Dokumen pribadi


15 Handtally Sebagai penghitung bakteri
counter

Sumber: Dokumen pribadi


16 Hot plate Untuk memanaskan
sekaligus untuk
menghomogenkan media
cair dengan magnetic spine

Sumber: Dokumen pribadi


12

17 Jarum ose Untuk mengambil atau


memindahkan bakteri

Sumber: Dokumen pribadi


18 Kaca pembesar Untuk membesarkan objek
(loop)

Sumber: Dokumen pribadi


19 Kaca preparat Tempat diletakkannya
objek yang akan di amati di
bawah mikroskop

Sumber: Dokumen pribadi


20 Kulkas Untuk menyimpan bakteri.
Media dan bahan lainnya

Sumber: Dokumen pribadi


13

21 Mikro pipet Memindahkan cairan dalam


skala kecil dengan satuan
mikron

Sumber: Dokumen pribadi


22 Mikroskop Sebagai alat bantu untuk
melihat objek yang kecil
dan tidak dapat dillihat
mata secara langsung

Sumber: Dokumen pribadi


23 Mortar dan Alu Untuk menghaluskan media
agar mudah
dimakan/diminum

Sumber: Dokumen pribadi


24 Oven Untuk
memanaskan/mengeringkan
bahan

Sumber: Dokumen pribadi


14

25 Pipet serologi Memindahkan cairan dalam


jumlah yang besar

Sumber: Dokumen pribadi


26 Pipet tetes Memindahkan cairan dalam
jumlah yang kecil

Sumber: Dokumen pribadi


27 Penyangga Sebagai tempat
diletakkannya tabung reaksi

Sumber: Dokumen pribadi


28 Silk Sebagai pembungkus

Sumber: Dokumen pribadi


15

29 Tabung Menyimpan cairan/sebagai


centrifius wadah mengculture bacteri
dalam media cair dan
memisahkan cairan dengan
padatan

Sumber: Dokumen pribadi


30 Tabug reaksi Menyimpan media
cair/sebagai wadah culture
bacteri pada media cair

Sumber: Dokumen pribadi


31 Timbangan Untuk mengukur massa
analitik suatu benda dengan tingkat
ketelitian yang tinggi
(dengan akurasi 2 angka
dibelakang koma)

Sumber: Dokumen pribadi


32 Tip Sebagai alat bantu
mikropipet dalam proses
pemindahan cairan

Sumber: Dokumen pribadi


4.2 Pembahasan
(jelaskan laboratorium)Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang
telah dilaksanakan, alat-alat di laboratorium mikrobiologi akuakulture
digolongkan menjadi 4 golongan yaitu: peralatan golongan kaca, peralatan
golongan besar, peralatan golongan transfer dan peralatan golongan penunjang.
16
17

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan praktikum

5.2 Saran
Saran sebaiknya mengarah ke implikasi atau tindakan lanjutan yang harus
dilakukan sehubungan dengan praktikum
18

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal:

Buku:
Allen, P.G., Botsford, L.W., Schuur, A.M., Johnston, W. E. (1984).
Bioeconomics of Aquaculture. Amsterdam: Elsevier.
Boyd, C.E. (1979). Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Auburn: Fisheries
and Allied Aquacultures Departmental, Auburn University.
[NRC] National Research Council. (1977). Nutrients Requirements of Warmwater
Fishes. Washington, DC: National Academy of Sciences.
Pillay TVR. (1992). Aquaculture and the Environment. New York: Wiley.

Bab dalam buku:


Busacker, G.P., Adelman, I.R., Goolish, E.M,. (1990). Growth. Di dalam:
Schreck, C.B., Moyle, P.B., editors. Methods for Fish Biology. USA:
American Fisheries Society. (pp. 58-87).
Donaldson, E.M., Fagerlund, U.H.M., Higgs, D.A., McBride, J.R. (1979).
Hormonal Enhancement of Growth. Di dalam: Hoar WS, Randall DJ, Brett
JR, editors. Fish Physiology. Vol. VIII. New York: Academic Press. hlm.
455-497.

Abstrak:
Hamper, L. (2011). Best management practices on shrimp farms in Texas.
Abstrak. Symposium of World Aquaculture Society. Lake Buena Vista, FL.,
21–25 January 2001, hlm. 270.

Prosiding:
Dedi, J. Probosasongko DAM, Mokoginta I. (2013). Pengaruh kadar silase
jeroan ikan patin yang berbeda dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan
patin Pangasius hypopthalmus ukuran sejari. Prosiding Semi-loka Aplikasi
19

Teknologi Pakan dan Peranannya bagi Perkembangan Usaha Perikanan


Budi Daya. Bogor, 9 September 2003, hlm. 91-95.
Hardy RW. (2011). Fish hydrolisates: Production and used in aquaculture feeds.
Di dalam: Akiyana DM, Ronnie KH (editor). Proceeding of the Aquaculture
Feed Processing and Nutrition Workshop. Singapore and Indonesia, 19-25
September 1991, hlm. 109-115.

Skripsi/Tesis/Disertasi:
Sukendi. (2010). Biologi reproduksi dan pengendaliannya dalam upaya
pembenihan ikan baung Mystus nemurus di perairan Sungai Kampar, Riau.
Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Syauqi, A. (2009). Kelangsungan hidup benih bawal air tawar Colossoma
macropomum Cuvier pada sistem pengangkutan tertutup dengan padat
penebaran 43, 86, 129 ekor/liter. Skripsi. Bogor: Program Studi Teknologi
dan Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Informasi dari internet:


Syvokiene, J., Mickeniene, L., Jankauskiene, R. (2013). Hydrocarbon-degrading
bacteria in the bacteriocenosis of higher crustaceans and fish. 5 Januari
2015. http://www.ices.dk/iceswork/asc/abstracts/J.pdf
20

LAMPIRAN

Lampiran 1. Memuat cover dan bagian jurnal/buku/prosiding/skripsi/tesis yang


dikutip

Anda mungkin juga menyukai