BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik bentuk
dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia.
perolehan.
praktikan dapat memahami dan mengetahui cara dan tehnik sterilisasi yang
baik dan benar sehingga data dari praktikum yang dilakukan dapat diperoleh
dengan baik.
B. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara dan tehnik
menggunakan autoklaf.
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Mikrobiologi berasal dari kata yunani mikros yang artinya kecil atau
renik, bio yang artinya hidup atau kehidupan, dan logos artinya ilmu atau
tentang makhluk hidup yang kecil atau jasad-jasad renik. Istilah lain yang
digunakan selain makhluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme,
mikroba. Jasad-jasad renik yang demikian kecilnya itu tidak dapat dilihat
dengan mata kita sendiri, kita baru dapat melihatnya dengan menggunakan
alat untuk memperbesar benda yang dilihat, alat tersebut dikenal dengan
virus, bakteri, jamur, protozoa, dan cacing. Semua ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan langsung sampel yang berasal dari penderitaan atau dari kultur
berkaitan dengan mikroba. Sekalipun yang diuji atau diteliti adalah mikroba,
akan isu sosiosaintifik, karena sifat ilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar
mencegah dan menghindari kontaminasi, dan kegiatan ini hal mutlak yang
dan disikat dengan detergen kemudian dibilas air tawar, tunggu kering,
setelah itu ditutup rapat dengan alumunium foil dan plastik, sedangkan
tabung reaksi dan pipet ditutup kapas, dibungkus alumunium foil dan plastik
(Sari, 2012).
B. Uraian Bahan
RM/BM : C2H5OH/46,07
Rumus struktur : H H
H C C O H
H H
Khasiat : Antiseptikum
RM/BM : H2O/18,02.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
a. Autoklaf
b. Botol semprot
c. Cawan petri
d. Erlenmeyer
e. Gelas kimia
f. Kain kasa
g. Kapas
h. Kertas pembungkus
i. Pipet tetes
j. Plastic wrap
k. Spons
l. Tabung reaksi
m. Tisu
2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Sabun cuci
B. Prosedur kerja
3. Dicek dahulu bayaknya air dalam autoklaf. Gunakan air destilasi, untuk
5. Ditutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan buat pengaman agar tidak
ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan
suhu 1210C.
BAB IV
A. Hasil pengamatan
1. Untuk
1. Rotor mensterilkan
pengaduk berbagai macam
2. Belt rotor alat dan bahan
3. Poros yang digunakan
pengaduk dalam mikrobiologi
Autoklaf
4. Gear box poros menggunakan uap
5. Indikator air panas
pengaduk bertekanan.
6. Baut & mur
7. Flange
8. Gasket
9. Dinding tangki
10. Elemen
pemanas
11. Isolator
12. Pengaduk
13. Termokopel
14. Sekring
15. Pengatur suhu
16. Indikator suhu
17. Powerstart
B. Pembahasan
filtrasi.
untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu
benda. Pemilihan cara sterilisasi didasarkan pada sifat bahan yang akan
selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai
waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi
kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap
suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron)
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan
antibiotik.
api langsung), membakar alat pada api secara langsung, contoh alat yaitu
jarum inokulum, pinset, batang L, dll. kedua ialah panas kering, yaitu
untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
ketiga, dengan uap air panas. Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
autoklaf.
adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan medium yang ingin
Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga semua
tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara perlahan. Jangan
farmasis dapat mengetahui cara dan tehnik dalam prosedur sterilisasi alat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
perlu tau tentang sterilisasi alat-alat yang kita gunakan agar kita memperoleh
hasil yang benar dan tehindar dari kontaminasi mikroorganisme yang tidak
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A.Jr. dan A.L., Underwood. 1998, Kimia Analisis Kuantitatif, Erlangga:
Jakarta.
Nikhlesh, B., Zanwar A, S., Trividi V, Jain D, 2013, Review : Steam Sterilization
A Method Of Sterilization, Journal Of Biological And Scientifis Opinion,
Vol. 2 (1).
Rachmawati, F.J., dan Shofyatul Y.T., 2011, Perbandingan Angka Kuman Pada
Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia, Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, Vol.1(1).
Sari, I.P., dan Abdul, M., 2012. Pola Pertumbuhan Nannochloropsis Oculata
Pada Kultur Skala Laboratorium, Intermediet, Dan Massal. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan, Vol. 4(2).
Shofiyani A., dan Neni D., 2015, Pengembangan Metode Sterilisasi Pada
Berbagai Eksplan Guna Meningkatkan Keberhasilan Kultur Kalus
Kencur (Kaemferia galangal L), AGRITECH , Vol 17(1).
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
Alat-alat praktikum
Didinginkan