STERILISASI PERSONAL
KELOMPOK V (LIMA):
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Percobaan 2
C. Prinsip Percobaan 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA 3
A. Teori Umum 3
B. Uraian Bahan 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat
menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami
atau dengan bantuan manusia.Mikroorganisme yang dikembangkan oleh
manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal
ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan
juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya. Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan ini harus
disterilkan terlebih dulu, supaya mikroorganisme yang tidak di inginkan tidak
tumbuh, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme
(Dwijeseputro,1998) .
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ketika anda
untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik,
sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran.
Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai dalam pekerjaan
mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai
metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1993).
Ada tiga cara yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu penggunaan
panas, penggunaan bahan kimia dan penyaringan (Filtrasi). Bila panas
digunakan bersama – sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembut
atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi panas
kering atau sterilisasi kering (Hadioetomo, 1993).
Ada beberapa teknik sterilisasi, yaitu dengan cara fisik dengan panas,
mekanik dengan filtrasi dan kimia dengan senyawa-senyawa kimia. Dalam
praktikum ini kami mencoba mempelajari bagaimana cara mensterilisasi cawan
petridis dengan menggunakan autoclave dan mensterilisasi jarum ose
menggunakan lampu Bunsen.
1
B. Tujuan Praktikum
C. Prinsip Praktikum
Mengambil sampel bakteri dari tubuh seseorang untuk membuktikan ada atau
tidaknya koloni bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
A. Teori Umum
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik
yang dapat berkembang biak.sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang
paling tahan panas yaitu spora bakteri (fardiaz,1992) adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung
dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna,
maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan
mikrobia akan diluluhkan (lay dan hastow,1992)
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila
panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas
lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi
panas kering atau sterilisasi kering. Di lain pihak, sterilisasi kimiawi dapat
dilakukan dengan mengunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan
pada sifat bahan yang disterilkan (Ratna, 1993).
3
Sterilisasi kering atau sterilisasi panas kering dapat diterapkan dengan
cara pemanasan langung sampai merah, meayangkan di atas nyala api,
pembakaran dan sterilisasi dengan udara panas (oven). Pemanasan kering
sering digunakan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium.Dalam
sterilisasi panas kering, bahan yang sering disterilkan adalah pipet, tabung
reaksi, cawan petri dari kaca, dan barang-barang pecah belah lainnya. Bahan-
bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus,
menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah
kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.
3. Sterilisasi uap
Uap panas pada suhu 100°C dapat digunakan dalam bentuk uap
mengalir. Prinsip dari metode ini adalah pada saat pemaparan pertama, uap
membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya.
4. Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan telah banyak digunakan untuk mensterilkan medium
laboratorium dan larutan yang dapat mengalami kerusakan jika dipanaskan.
B. Uraian Bahan
1. Alkohol (FI edisi III, 1979)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol
Pemerian :Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya; di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
2. Hipoklorit (FI Edisi III, 1979)
4
Nama resmi : Natrium hipoklorit
Nama lain : Natrium hipoklorit
Pemerian : Cairan jernih; kuning kehijauan pucat; bau klor
Kelarutan : Larutan dalam air, mengandung tidak kurang dari
10,0% b/v dan tidak lebih dari 16,0% b/v Cl.
Penyimpanan : Dalam wadah terlindung dari cahaya, pada suhu
dibawah 25°.
BAB III
METODE KERJA
5
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Cawan petri
b. Cotton bud
c. Ose
2. Bahan
a. Alkohol
b. Hypoclorite
c. Media NA
B. Prosedur Kerja
C. Skema Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
7
No Ujung jari Ujung jari tanpa jerawat Belakang
. menggunakan handsanitizer telinga
handsanitizer
1. Tidak tumbuh Tumbuh banyak Tumbuh Tumbuh
bakteri bakteri banyak banyak
bakteri bakteri
B. Pembahasan
Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk
membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu
bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang
patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatip walaupun bentuk
nonvegetatif (spora).
Sebelum melakukan sterilisasi kita harus membersihkan meja terlebih
dahulu dengan menyemprotkan alkohol dan hipoclrid agar terhindar dari bakteri
dan tempat yang kita pakai untuk bekerja tetap terjaga dan steril.alat yang akan
disterilkan seperti cawan petri dibungkus menggunakan kertas bekas dan
dimasukan kedalam oven.
Dari percobaan pertama yaitu, telapak tangan dengan menggunakan
handsanitizer, pada cawan petri tidak tumbuh bakteri. Percobaan kedua telapak
tangan tanpa handsanitizer, pada cawan petri tumbuh banyak bakteri. Percobaan
ketiga menggunakan jerawat, pada cawan petri tumbuh banyak
bakteri.percobaan keempat menggunakan belakang telinga, pada cawan petri
tumbuh bnayak bakteri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada media yang diletakkan ujung jari menggunakan handsanitizer
terdapat banyak bakteri, dapat disimpulkan bahwa sterilisasi terhadap personal
8
terutama mencuci tangan sangatkan penting untuk kita. Pada media yang
diusapkan tangan dengan handsanitizer terdapat banyak bakteri, dapat
disimpulkan bahwa handsanitizer yang digunakan tidak memenuhi standar atau
tidak dapat membunuh bakteri. Pada media yang diletakkan cottobud yang
diusapkan pada jerawat dapat disimpulkan bahwa membersihkan wajah
sangatlah penting.pada media yang diletakkan cottonbud yang diusapakan pada
belakang telinga dapat disimpulkan bahwa pentingnya kebersihan belakang
telinga.
B. Saran
Dalam melakukan sterilisasi cawan petri harus lebih teliti agar tidak mudah
terkontaminasi dengan organisme lain
DAFTAR PUSTAKA
(Hadioetomo, & Ratna , S (1993). Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
10
Pengusapan ujung Pengusapan bakteri pengambilan sampel
bakter
HS Di media
Ke media
11