Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

LAPORAN
PERCOBAAN III
“UJI STERILITAS”

OLEH :

KELOMPOK I

ANGKATAN 2020

ASISTEN : NURFARADILLA PRATIWI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Farmasi merupakan salah satu bidang ilmu profesional kesehatan yang

merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan, ilmu fisika dan ilmu kimia. Dan

farmasi juga adalah seni dan ilmu meracik dan menyerahkan atau pembagian obat

(Ferrizat, 2020).

Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas dan mengkaji

mikroorganisme. Mikrobiologi juga sering disebut sebagai ilmu praktis biokimia

(Ridwan, 2021).

Laboratorium adalah tempat khusus (suatu ruang yang lengkap dengan

peralatan khusus atau masyarakat pada lokasi tertentu) yang digunakan sebagai

tempat praktik dan menjadi bagian dari kegiatan belajar (Ali Muhsin, 2020).

Uji sterilitas yang penting karena sediaan steril merupakan sediaan yang

sangat kritis dari segi pemakaiannya. Oleh karena itu, uji sterilitas perlu lakukan

pada semua sediaan siostatik yang diproduksi. Tujuannya adalah untuk

memastikan bahwa metode yang dipakai tidak dipengaruhi oleh bahan-bahan

dalam sediaan yang mungkin dapat menghambat pertumbuhan mikroba yang

mengontaminasi sediaan (Wahyuningsi Setyani, 2019).

Sediaan steril memiliki beberapa sifat bentuk takaran yang unik, seperti bebas

dari mikroorganisme, pirogen, dan bebas daripartikulat serta memiliki standard

yang sangat tinggi dalam hal kemurnian dan kualitas. Tujuan utama pembuatan
sediaan steril adalah mutlak tidak adanya kontaminasi mikroba (Tri Hardono,

2020).

Mikroorganisme dapat dikendalikan yaitu dihambat atau dimatikan dengan

menggunakan berbagai proses. Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua

kelompok umumnya yaitu fisik dan kimia meskipun sterilisasi dapat dicapai

dengan bahan kimia tertentu, umumnya metode fisik lebih handal. Salah- satu

metode paling efektif untuk memastikan mikroorganisme menggunakan suhu

tinggi. Salah-satu alat sterilisator menggunakan metode panas uap bertekanan

adalah intoclayet. An stoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam

peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan

uap air panas (Tri Handono, 2020).

Metode-metode sterilisasi yaitu steriliasi dengan pemijaran, sterilisasi dengan

udara panas dan kering, sterilisasi dengan mendidih dan lain sebagainya (Suprapti,

2018).

Alasan utama pengendalian mikroorganisme yaitu pengendalian pertumbuhan

mikrorganisme bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan infeksi,

membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi dan mencegah

pembusukan serta perusakan bahan oleh mikroorganisme (Utomo, 2018).

B. Maksud Percobaan

1. Agar dapat mengetahui, memahami, dan mempelajari uji sterilisasi.

2. Agar dapat mengetahui, memahami dan mempelajari suatu metode dalam

sterilisasi.
C. Tujuan percobaan

1. Untuk mengatahui, memahami dan mempelajari uji steril.

2. Untuk mengetahui suatu metode dalam sterilisasi.

D. Manfaat Percobaan

1. Mahasiswa dapat mengatuhi dan mepelajari uji sterilisasi

2. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan mempelajari suatu metode

dalam sterilisasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikrobiologi merupakan ilmu yan mempelajari tentang mahluk hidup yang

berukuran kecil, sehingga dalam kajiannya memerlukan mikroskop untuk melihat

dan mengetahui bentuk dan karakteristiknya (Burhanuddin Ihsan, 2021).

Mikroorganisme adalah jasad mikro yang tidak dapat terlihat oelh mata karean

ukurannya sangat kecil, bahkan beberpa jenis diantaranya hanya terdiri dari satu

sel. Contohnya bakteri, hanya dapat diamati sososknya jika mengguankan alat

tertentu , seperti mikroskop dengan pembesaran hingga seribu kali (Novizan,

2012).

Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme, yaitu bakteri,

protozoa, virus, algae, serta cendawan (jamur mikroskopik). Dengan demikian

linkup mikrobiologi meliputi bakteriologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang

bakteri, virology yaitu ilmu yang mempelajari tentang virus, mikologi yaitu ilmu

yang mempelajari tentang jamur dan algae dan parasitology yaitu ilmu yang

mempelajari tentang parasite (Meganada, 2021).

Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik

yang patoden (menimbulkan penyakit) maupun apatogen atau non pathogen (tidak

menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang

biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang

biak, tetapi melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat (Tim GMPT Pati,

2015).
Sterilitas didefinsikan sebagai suatu kondisi yang bebas secara sempuran dari

semua mikroorganisme hidup (Eka Indra, 2016).

Sterilisasi adalah proses pembunuhan dan pemindahan mikroorganisme dan

spora yang hidup dari sediian untuk menghasilkan keadaan yang steril dengan

cara yang mungkin (Robert, 2018).

Metode-metode utama sterilisasi adalah :

1. Metode fisik misalnya metode sterilisasi panas meliputi penggunaan uap

panas lembab (autoklaf atau uap bertekanan dan uap langsung). Sterilisasi

panas lembab dapat dilakukan dengan penggunaan autoklaf (uap bertekanan)

dan penggunaan uap langsung (tindalisasi atau sterilisasi fraksi). Steriliasi

panas kering dapat dilakukan dengan oven (udara panas) dan pembakaran.

Panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi,

karena uap air berkontaminasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan

panas sebanyak 636 kalori per gram uap air pada suhu 121℃ .

2. Metode kimia yaitu dengan menggunakan agen-agen kimia, misalnya metil

bromide dan formaldehid. Sterilisasi kimia dilakukan dengan menggunakan

agen-agen kimia.Untuk sterilisasi tanah ada berbagai disenfektan yang dapat

digunakan. Steriliasi kimia ini dapat lebih selektif dibandingkan metode fisika

sehingga dikenal berbagai subtansi kimia yang bertindak sebagai bakterisida,

sporosida, virisida dan fungisida.

Syarat-syarat ruangan dikatan steril adalah :

1. Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak ¿ 350.000 partikel

2. Jumlah jasad renik tidak ¿ 100/m3 udara


3. Suhu 18-22℃ .

4. Kelembaban 35-5-%

5. Ruangan dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filler

6. Tekanan udara dalam ruangan lebih positif dari pada tekanan udara diluar

ruangan (Wahyuningsih, 2019).

Alasan utama untuk mengendalikan mikroorganisme antara lain mencegah

penyebaran penyakit, membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi dan

mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme (Wahyuni,

2021).

Laminar Air Flow (LAF) untuk menenam eksipien kedalam botol dalam

kondisi steril atau melakukan sub kultur (Indie Rahmadami, 2018).

Lemari aseptis atau lemari steril yang digunakan sebagai ruangan akan

menanam mikroba. Lampu UV untuk meminimalisir kontanimasi bakteri agar

dapat bekerja secara aseptis (Indie Rahmadami, 2018).

Autoklaf digunakan untuk sterilisasi alat atau bahan atau media tertentu

dengan menggunakan uap panas bertekanan (masih steril). Alat yang dapat

disterilkan dengan aotuklaf adalah alat yang terbuat dari kaca. Alat ini

menggunakan suhu 121℃ dengan tekanan 1 atm (Indie Rahmadami, 2018).


B. Uraian Bahan

1. Alkohol (Ditjen POM, 1979 : 65)

Nama Resmi : AETHANOLUM

Nama lain : Etanol, alkohol

RM/BM : C2H5OH/18,02

Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, dan mudah menguap,bau

khas, rasa panas, mudah terbakar dan memberikan

nyala biru

Kelarutan : Sangat sudah larut dalam air dan eter, serta dalam

kloroform

Kegunaan : Zat pelarut.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Aquadest, air suling

RM/BM : H2O/18,02

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan

Kegunaan : Zat pelarut.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap


C. Uraian Medium

1. Natrium Agar (Dirjen POM, 1979 : 74)

Nama Resmi : AGAR

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Tidak berbau atau bau lemah, berasa muskily pada

lidah

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin dan larut dalam air

mendidih.

Kegunaan : Zat pelarut.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap.

2. Potato Dextrose Agar (Dhan, 2019) Mengandung :

Komposisi : Kentang (20%), glukosa (2%), dan agar (2%).


BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu :

1. Batang pengaduk

2. Botol semprot

3. Bunsen

4. Cawan petri

5. Erlenmeyer

6. Gelas kimia

7. Laminar air flow (LAF)

8. Lampu uv

9. Kaki tiga

10. Kawat kasa

11. Oven

12. Sendok tanduk

13. Spoit

14. Timbangan analitik.

B. Bahan

Adapun bahan yang diguanakan pada percobaan kali ini yaitu :

1. Alkohol

2. Aquadest
3. Kapas

4. Kertas

5. Nutrient agar (NA)

6. Potato dextrose agar (PDA).

C. Cara Kerja

1. Penyiapan Medium

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Diisi cawan petri steril dengan medium NA dan PDA cair secara aseptis

sebanyak 10 mL

c. Diinkubasi semua cawan petri yang berisi medium NA dengan suhu 37 ℃

selama 1 x 24 jam pada inkubator dengan medium PDA pada suhu kamar

3 x 24 jam.

d. Cawan petri yang tidak mempunyai mikroba diguankan untuk uji sterilitas

ruangan.

2. Penyiapan sterilisasi ruangan (LAF, lampu uv dan wc)

a. Lampu UV (Ultraviolet).

1. Disipakan alat dan bahan

2. Didiamkan selama 15 menit cawan petri yang berisi medium NA dan

1
medium PDA tutupnya dibuka bagian
3

3. Diinkubasi terbalik cawan petri steril bersuhu 37℃ selama 1 x 24

jam.

4. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.


b. Laminar Air Flow (LAF)

1. Disipakan alat dan bahan

2. Didiamkan selama 15 menit cawan petri yang berisi medium NA dan

1
medium PDA tutupnya dibuka bagian
3

3. Diinkubasi terbalik cawan petri steril bersuhu 37℃ selama 1 x 24

jam.

4. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

c. Wc

1. Disipakan alat dan bahan

2. Didiamkan selama 15 menit cawan petri yang berisi medium NA dan

1
medium PDA tutupnya dibuka bagian
3

3. Diinkubasi terbalik cawan petri steril bersuhu 37℃ selama 1 x 24

jam.

4. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan

Ruangan Uji
Kelompo UV LAF WC
k
1. +¿ +¿ +¿ +¿ +¿ +¿
2. +¿ +¿ +¿ +¿ +¿ +¿
3. +¿ +¿ +¿ +¿ +¿ +¿
4. +¿ +¿ +¿ +¿ +¿ +¿
5. +¿ +¿ +¿ +¿ +¿ +¿
6. +¿ +¿ +¿ +¿ +¿ +¿

Ket : + (Positif terdapat koloni mikroba)


−¿(Negatif tidak terhadap koloni bakteri)

B. Pembahasan

Steril adalah suatu kondisi absolut atau mutlak dari mikroorganisme, tidak

seberagam atau hamper steril.


Sterilisasi adalah proses pembunuhan dan pemindahan mikroorganisme dan

spora yang hidup dari sediaan untuk menghasilkan keadaan yang steril dengan

cara yang mungkin.

Uji sterilitas sangat penting karena sediaan steril merupakan sediaan yang

sangat kritis dari segi pemakaiannya.

Sediaan steril memiliki beberapa sifat bentuk takaran yaitu unik seperti bebas

dari mikroorganisme pathogen dan bebas dari parsikulat serta memiliki standard

yang sangat tinggi dalam hal kemurniaan dan kualitas.

Mikroorganisme dapat dikendalikan yaitu dihambat atau dimatikan dengan

menggunakan berbagai proses. Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua yaitu

fisik dan kimia. Umumnya metode fisik lebih andal salah satu metode paling

efektif yaitu untuk mematikan mikroorganisme.

NA (Nutrien agar) merupakan suatu medium yang berbentuk padat dibuat

dari campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai

pemadat. PDA (Potato Dexrose Agar) adalah media untuk pertumbuhan jamur

karena memiliki ph yang rendah sehingga menghambat pertumbuhan bakteri

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu batang pengaduk,

botol semprot, bunsen, cawan petri, erlenmeyer, gelas kimia, laminar air flow

(LAF), lampu uv, kaki tiga, kawat kasa, oven, sendok tanduk, spoid dan

timbangan analitik

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu alkohol,

aquades, kapas, kertas, nutrien agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA) dan

benang godam.
Adapun cara untuk menyiapkan medium NA dan PDA yang di siapkan alat

dan bahan diisi cawan petri dengan medium NA dan PDA sebanyak 10 mL lalu

biarkan memadat diinkubasi semua cawan petri selama 1 x 24 jam pada suhu 37

℃ dalam inkubator digunakan cawan petri yang tidak mempunyai mikroba untuk

uji sterilitas.

Adapun cara kerja untuk penyiapan sterilisasi ruangan (WC, LAF, UV) yaitu

disiapkan alat dan bahan, cawan petri yang berisi medium NA dan PDA ditutup

lalu dibuka satu pertiga bagian didiamkan selama 15 menit, cawan petri kemudian

diinkubasi terbalik pada inkubator bersuhu 30℃ untuk PDA selama 3 x 24 jam

dan untuk NA 1 x 24 jam kemudian diamati ada tidaknya mikroba.

Adapun hasil yang didapatkan setelah pengamatan pada lampu uv, wc dan

LAF yaitu hasilnya positif yang menandakan adanya koloni bakteri pada semua

cawan petri.

Hubungan antara sterilisasi dengan formasi yaitu untuk membunuh mikroba

anaerob menjamin keamanan secara mikrobiologi yaitu bebas dari mikroba

maupun jamur (Rini Anggraini, 2021)

Perbandingan literatur jika medium NB diletakkan pada LAF steril yang

ditunjukkan adalah tidak ada pertumbuhan mikroba dalam cawan media yang

pertumbuhan jika dibandingkan dengan hasil praktikum kami berbeda karena

terdapat pertumbuhan mikroba

Perbandingan literatur jika medium NB diletakkan pada lampu uv tidak ada

pertumbuhan mikroba karena cahaya lampu uv dapat merusak sel bakteri tetapi

hasil yang didapatkan dalam praktikum terdapat pertumbuhan mikroba.


Perbandingan literatur jika medium NB disimpan di wc terdapat

mikroorganisme hal ini karena kelembaban dalam ruangan wc dapat

mempermudah perkembangan mikroba hal ini sesuai dengan hasil praktikum

kami pernah terdapat pertumbuhan mikroba.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Uji sterilitas atau steriliasi adalah suatu proses pembunuhan atau pemindahan

mikroorganisme yang hidup dari sediaan untuk menghasilkan keadaan steril

dengan cara yang mungkin.

2. Metode-metode utama uji sterlitas yaitu medode fisik dan metode kimia.

Metode fisik misalnya metode sterilisasi panas meliputi penggunaan uap

panas lembab (autoklaf atau uap bertekanan dan uap langsung). Steriliasi

panas lembab dapat dilakukan dengan oven (udara panas) dan pembakaran.

Metode kimia yaitu dengan menggunakan agen-agen kimia, misalnya metil

bromide dan formaldehid. Steriliasi kimia ini dapat lebih selektif

dibandingkan metode fisika sehingga dikenal berbagai subtansi kimia yang

bertindak sebagai bakterisida, sporosida, virusida dan fungisida.


B. Saran

1. Laboratorium

Diharapkan alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum bisa

dilengkapi agar terjamin proses praktikum.

2. Asisten

Kinerja kakak asisten dalam membimbing kami baik didalam maupun

diluar lab sudah sangat baik dan bisa dipertahankan.

3. Praktikan

Diharapkan agar pada praktikan bisa lebih kompak dan teliti dalam

melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Midjin. 2014. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya Media. Bhakti


Perdana : Bandung.

Burhanuddin Ihsan. 2021. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Ihsan Cendekia Mandiri :


Sumatra Barat.

Eka India. 2016. Formula dan Teknologi Sediaan Steril. Universitas Udayana

Indie Rahmadani. 2019. Dasar-Dasar Praktikum Mikrobiologi. Jawa Tengah : CV


Pena Pusada.

Meganada Hariani Putri. 2021. Mikrobiologi Keperawatan Gigi. PT Nasya


Expanding Management : Jawa Tengah

Novizan. 2012. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.


Agromedia Pustka : Jakarta

Ridwan. 2021. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya. Widina Bhakti


Persada Bandung.

Robert Tungadi. 2017. Teknologi Sediaan Steril. CV Agens Satu : Jakarta

Septianti Dian. 2012. Dasar Teknik Kultur Jaringan Tanaman. CV Nudi Utama :
Yogyakarta.
Tim GMPT Pati. 2015. Ilmu Resep Teori III. Deepublish : Yogyakarta

Tri Hardono. Kuat Supriyadi. 2020. Modifikasi Autoklaf Berbasis Almega S28
(Suhu) : Universitas Muhammadiyah : Yogyakarta

Wahyuning Setiani. 2019. Resep dan Peracikan Obat. Sata Paharma University
Press : Yogyakarta.

Wahyuni Apriani. 2019. Upaya Memutuskan Rantai Infeksi. Universitas Gadjah


Mada : Yogyakarta.

LAMPIRAN

A. Skema Kerja

1. Penyiapan Medium

Disiapkan alat dan bahan

Diisi cawan petri steril dengan medium NA dan PDA cair secara
aseptis sebanyak 10 mL

Diinkubasi semua cawan petri yang berisi medium NA dengan


suhu 37℃ selama 1 x 24 jam pada inkubator dengan medium PDA
pada suhu kamar 3 x 24 jam.

Cawan petri yang tidak mempunyai mikroba diguankan untuk uji


sterilitas ruangan

2. Penyiapan Steriliasi ruangan (Lampu uv, LAF dan Wc).

a. Lampu Uv (Ultraviolet)

Disiapkan alat dan bahan


Didiamkan selama 15 menit cawan petri yang berisi medium NA
1
dan medium PDA tutupnya dibuka bagian
3

Diinkubasi terbalik cawan petri steril bersuhu 37℃ selama 1 x


24 jam.

Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

b. Laminar Air Flow (LAF)

Disiapkan alat dan bahan

Didiamkan selama 15 menit cawan petri yang berisi medium NA


1
dan medium PDA tutupnya dibuka bagian
3

Diinkubasi terbalik cawan petri steril bersuhu 37℃ selama 1 x


24 jam.

Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

c. WC
Disiapkan alat dan bahan

Didiamkan selama 15 menit cawan petri yang berisi medium NA


1
dan medium PDA tutupnya dibuka bagian
3
Diinkubasi terbalik cawan petri steril bersuhu 37℃ selama 1 x
24 jam.

Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

B. Perhitungan

1. Medium Nutrien Agar

20
NA = × Jumlah Sampel
1000 mL

20
= × 60 mL
1000 mL

= 1,2 gram

2. Medium Potato Dextrose Agar

39
PDA = × Jumlah Sampel
1000 mL

39
= × 60 mL
1000 mL

= 2,34 gram
C. Foto Pengamatan

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY

Ket : Dibuat medium NA dan PDA Ket : Disterilkan dalam autoklaf

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY


Ket : Dimasukkan medium ke dakam Ket : Diinkubasi medium NA dan PDA
cawan petri

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY

Ket : Dibuat medium NA dan PDA Ket : Disterilkan dalam autoklaf

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY


Ket : Hasil medium NA pada wc Ket : Hasil medium PDA pada LAF

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY

Ket : Hasil medium PDA pada lampu uv Ket : Hasil medium PDA pada wc

Anda mungkin juga menyukai