PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik.
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi dan memerlukan
ilmu pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut
ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar
tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam,
struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum,
pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di
bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang
menjadi bermacam-macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikrobiologi,
mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri dan
sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau
menurut kemanfaatannya (Fifendy, 2017).
I. 2. 2 Tujuan Percobaan
1 Mengetahui cara membuat pengenceran bertingkat.
2 Mengetahui cara melihat jumlah bakteri pada berbagai jenis
sampel air.
3 Mengetahui cara uji mikrobiologi dari berbagai jenis bentuk
sediaan obat (tablet paracetamol, balsem geliga, dan tolak
angin), serta menghitung jumlah koloni.
I. 3. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah memahami dan mengetahui cara
membuat pengenceran bertingkat, cara melihat jumlah bakteri pada berbagai
jenis sampel air, dan cara uji mikrobiologi dari berbagai jenis bentuk
sediaan obat (tablet paracetamol, balsem geliga, dan tolak angin), serta
menghitung jumlah koloni.
I. 4 Prinsip percobaan
Prinsip dari percobaan ini yaitu dengan membuat medium uji dan larutan uji
yang telah dibuat pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 lalu larutan disebar pada
medium uji sebanyak 1 ml kemudian diinkubasi selama 24 jam lalu dihitung
jumlah koloni.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Dasar Teori
Uji mikrobiologis merupakan salah satu uji yang sangat penting karena
selain dapat menduga daya tahan simpan suatu produk juga dapat digunakan
sebagai indikator sanitasi dan keamanan makanan/minuman. Berbagai
macam uji mikrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan, uji
kuantitatif mikroba digunakan untuk menentukan mutu dan daya tahan
simpan suatu produk. Mutu mikrobiologi suatu produk pangan
menggambarkan sejauh mana aman dari kontaminasi mikroba dan aman
untuk dikonsumsi. Perhitungan total mikroba berperan dalam menentukan
status sanitasi makanan atau minuman. Bila setelah makanan/minuman
melalui proses pemanasan dan tetap ditemukan mikroba saat pengujian
maka hal ini terjadi rekontaminasi atau pertumbuhan mikroba kembali
(Ariyani dan Anwar, 2016).
Air merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Kadar air tubuh
manusia mencapai 68% dan untuk tetap hidup kadar air dalam tubuh harus
dipertahankan. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi mulai dari 2,1
liter hingga 2,8 liter perhari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya.
Agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia
maupun bakteriologis. Batas maksimal cemaran mikroba yang diizinkan
dalam Kualitas air minum menurut PerMenKes No.492/
Menkes/Per/IV/2010 berdasarkan kualitas mikrobiologisnya yaitu: Total
bakteri Escherichia coli maksimal 0 koloni/g (per 100 ml sampel) dan Total
bakteri Coiliform maksimal 0 koloni/g (per 100 ml sampel) (Rahayu dan
Gumilar, 2017).
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Obat tradisional
adalah bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Keamanan produk
makanan, minuman, kosmetik, sediaan obat atau obat tradisional (jamu)
merupakan suatu tuntutan yang telah dikemukakan sejak munculnya
gangguan kesehatan manusia akibat cemaran mikroorganisme. Produk yang
tercemar mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan timbulnya penyakit
(Yuliana dan wulandari, 2016)
(Pubchem)
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa
sedikit pahit
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium
hidroksida 1 N,; mudah larut dalam etanol
Khasiat : Zat aktif
Kegunaan : Zat aktif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya
Persyaratan kadar : Paracetamol mengandung tidak kurang dari
98,0% dan tidak lebih dari 101,0%
C8H9NO2, dihitung tehadap zat anhidrat
3. Tolak angin
Nama sediaan : Tolak angin
Komposisi : Foeniculli fructua (adaa), isorae fructus
(kayu ules), caryophylli folium (daun
cengkeh), zingiberia rhizome (jahe),
menthae arvensitis herba (daun mint), mel
depuratum (madu).
No. Reg : POM. HT. 122 600 301
No. Batch : -
Diproduksi : PT. Industri Jamu dan Farmasi (sidomuncul)
oleh
Interaksi obat : -
III. 1. 3 Sampel
1. Tablet paracetamol
2. Balsem geliga
3. Tolak angin
4. Air keran
Erlenmeyer
Autoklaf
2. SterilasiAlat
- Disterilkan
Cawan petri dan tabung
Oven
-Dimasukkan 9 ml NaCl
+ 1 ml air +1 ml larutan tabung +1 ml larutan tabung
wc/sediaan obat 1 (10-1) sediaan obat 2 (10-2) sediaan obat
-2 -1
Tabung
Tabung2 1(10
(10 )) Tabung 3 (10-3)
Cawan petri
+51ml
+5ml mediumNa
medium Na Cawan petri
+5 ml2 medium Na Cawan petri 3
- -Didiamkan
Didiamkanhingga
hingga - Didiamkan hingga
memadat
memadat memadat
+ 1 ml sampel + 1 ml sampel + 1 ml sampel
tabung 1 tabung 2 tabung 3
-Diinkubasi
Inkubator selama 24
jam 37oC
Hitung koloni
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10-1
93 koloni
10-2
34 koloni
10-3
17 koloni
2. Sediaan obat
Pengenceran Gambar Jumlah koloni
10-1
112 koloni
10-2
80 koloni
10-3
31 koloni
3. Sampel jamu
Pengenceran Gambar Jumlah koloni
10-1
12 koloni
10-2
23 koloni
10-3
6 koloni
4. Sampel salep
Pengenceran Gambar Jumlah koloni
10-1
0
10-2
0
10-3
0
IV. 1 Pembahasan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik.
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi dan memerlukan
ilmu pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut
ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar
tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam,
struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum,
pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di
bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang
menjadi bermacam-macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikrobiologi,
mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri dan
sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau
menurut kemanfaatannya (Fifendy, 2017).
Prinsip dari percobaan ini yaitu dengan membuat medium uji dan larutan uji
yang telah dibuat pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 lalu larutan disebar pada
medium uji sebanyak 1 ml kemudian diinkubasi selama 24 jam lalu dihitung
jumlah koloni.
Cara kerja dari percobaan ini yaitu pertama membuat media dengan
menyiapkan alat dan bahan yang diperluan. Kemudian timbang Na 5 gram
dan masukkan ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan aquadest 250 ml. lalu
disterilkan dengan menggunakan autoklaf. Alasan dilakukan sterilasi yaitu
agar medium yang dibuat tidak tercemar oleh mikroba yang berada diudara,
Cara kerja dari uji mikrobiologi air dan sediaan farmasi yaiu pertama
disiapkan alat bahan yang digunakan. Kemudian dimasukkan 9 ml NaCl
dalam tabung reaksi 1, 2, dan 3. Lalu tambahkan 1 ml air kedalam tabung 1
(10-1). Selanjutnya diambil 1 ml larutan tabung 1 (10-1) dan dimasukkan
dalam tabung2 (10-2). Setelah itu diambil 1 ml larutan tabung 2 (10-2) dan
dimasukkan dalam tabung 3 (10-3). Ulangi prosedur untuk masing-masing
sampel uji. Kemudian tambahkan 5 ml medium Na dalam cawan petri 1, 2,
dan 3, didiamkan hingga memadat. Lakukan prosedur ini untuk masing-
masing sampel uji. Setelah memadat ditambahkan 1 ml sampel tabung 1
pada cawan petri 1, 1 ml sampel tabung 2 pada cawan petri 2, dan 1 ml
sampel tabung 3 pada cawan petri 3. Lakukan prosedur ini untuk masing-
masing sampel uji. Kemudian diinkubasi di incubator selama 24 jam pada
suhu 37°C. lalu hitung jumlah koloninya dan dokumentasikan.
Alasan dilakukan pengenceran bertingkat pada tiap sampel uji yaitu untuk
memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersspensi dalam
cairan. Alasan dilakukan inkubasi pada suhu 37°C yaitu karena kebanyakan
organisme sel mamalia akan tubuh dengan sangat baik pada suhu tersebut.
Alasan dilakukan hitung koloni yaitu untuk mengetahui jumlah bakteri yang
terdapat pada tiap konsentrasi pengenceran. Alasan dilakukan sterilisasi
pada bidang mikrobiologi diantaranya adalah untuk mencegah pencemaran
organisme luar, untuk mempertahankan keadaan aseptis, sedangkan pada
pembuatan makanan dan obat-obatan, sterilisasi berfungsi untuk menjamin
keamananterhadap pencemaran oleh mikroorganisme. Alasan menggunakan
tabung reaksi untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Alasan
menggunkan cawan petri yaitu sebagai tempat untuk membiakan
mikroorganisme. Alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu
dibungkus dengan alumunium foil dan bagian mulutnya ditutup dengan
kapas. Hal ini dilakukn untuk menghindari terbentuknya uap air didinding
dan didalam alat-alat yang dipanaskan.
Hasil dari percobaan ini yaitu pada sampel uji air wc jumlah koloni pada
pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 yaitu 93, 34 dan 17. Pada
sampel ujiparacetamol jumlah koloni pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-
3 yaitu 112, 80,31. Pada sampel uji tolak angin (jamu), jumlah koloni pada
pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 yaitu 12, 23, 6. Pada sampel uji balsem
geliga (salep) 10-1, 10-2 dan 10-3 yaitu 0 untuk semua cawan petri. Hasil
percobaan ini sesuai dengan literatur.
Menurut BPOM RI (2014 dan 2019) jumlah batas cemaran mikroba pada
sediaan salep dan tablet yaitu ≤ 103 koloni/g dan ≤ 105 koloni/g. Sedangkan
menurut Hadijah (2015) jumlah batas cemaran mikroba untuk jamu adalah
106 cfu/ml. Dari ini dapat dilihat bahwa jumlah cemaran mikroba dalam
sediaan farmasi masih dalam batas yang normal atau dapat ditoleransi oleh
tubuhmanusia.
BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan tersebut, dapat diisimpilkan sebagai berikut:
1. Mikrobiologi adalah kajian organisme yang terlalu kecil untuk dapat
dilihat dengan jelas menggunakan mata telanjang, kajian ini mencakup
virus, bakteri, archaca, protozoa, algae, dan jamur.
2. Hasil dari percobaan ini yaitu pada sampel uji air wc jumlah koloni pada
pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 yaitu 93, 34 dan 17. Pada
sampel ujiparacetamol jumlah koloni pada pengenceran 10-1, 10-2 dan
10-3 yaitu 112, 80,31. Pada sampel uji tolak angin (jamu), jumlah koloni
pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 yaitu 12, 23, 6. Pada sampel uji
balsem geliga (salep) 10-1, 10-2 dan 10-3 yaitu 0 untuk semua cawan
petri.
V. 2 Saran
Sebaiknya saat pertemuan praktikum materi yang dibahas sebaiknya harus
lebih mendalam agar praktikan mendapat pengetahuan yang lebih
disamping pengetahuan dasar dari materi tersebut atau mempunyai modul
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani D., dan Anwar F., (2016). Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan Di
Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1): 44-50.
Nakhil U., dkk, (2018). Uji Stabilitas dan Penentuan Formula Optimum pada Gel
Madam ”Gel Ekstrak Daun Adam Hawa (Rheo Discolor) sebagai Gel
Antiinflamasi” untuk Penelitian Lanjutan. Universitas Muhammadiyah
Magelang.
Novita R., dan Hayati R., (2017). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Pliek
U Sebagai Antibakteri. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal; 2(2): 103-
108.
Rahayu S.A., dan Gumilar M.H., (2017). Uji Cemaran Air Minum Masyarakat
Sekitar Margahayu Raya Bandung Dengan Identifikasi Bakteri Escherichia
coli. IJPST Volume 4, Nomor 2.