PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
ANALISIS JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN II
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURINAYAH
NIM : G70118179
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik.
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi dan memerlukan
ilmu pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut
ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar
tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam,
struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum,
pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di
bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang
menjadi bermacam-macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikrobiologi,
mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri dan
sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau
menurut kemanfaatannya (Fifendy, 2017).
Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan beragam, dan mereka
terdapat diberbagai tempat dialam, baik di udara, tanah dan perairan. Didalam
setiap gram tanah subur terdapat berjuta-juta mikroorganisme. Sesungguhnya
telah dihitung massa mikroorganisme di bumi melebihi massa semua
organisme lain. Mikroorganisme terdapat paling banyak adalah tempat-tempat
yang mengandung nutrient, kelembapan, dan suhu
yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya.
Mikroorganisme sangat erat dengan kehidupan manusia baik
menguntungkan maupun merugikan manusia (Lestari & Hartati, 2017).
I. 2. 2 Tujuan Percobaan
Mengetahui analisi KLT Bioautografis senyawa antimikroba pada
ekstrak kelor (Moringa oleifera L.) dan benalu batu (Begonia sp.)
dengan mengamati adanya zona bening.
I. 3. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah memahami dan mengetahui analisis KLT
Bioautografis senyawa antimikroba pada ekstrak kelor (Moringa oleifera
L.) dan benalu batu (Begonia sp.) dengan mengamati adanya zona bening.
I. 4 Prinsip percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bioautografi, berasal dari kata bio yang berarti makhluk hidup dan autografi
berarti melakukan aktivitas sendiri. Bioautografi adalah suatu metode
pendeteksian untuk menemukan suatu senyawa antimikroba yang belum
teridentifikasi dengan cara melokalisir aktivitas antimikroba tersebut pada
suatu kromatogram. Metode ini memanfaatkan pengertian kromatografi
lapis tipis (Paputungan, dkk, 2019).
Menurut Lestari & Hartati (2017) Syarat-syarat media agar mikroba dapat
tumbuh dan berkembang baik di dalam media, yaitu:
a. Bahwa di dalam medin harus terkandung semua unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
b. Media barus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukuan, dan pH
yang sesuai dengan kebutuhan mikrobu.
c. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanam mikroba
yang dimaksud, tidak ditumbuhi mikroba lain yang tidak diharapkan
Keasaman (pH) medium amat penting bagi pertumbuhan organisme,
terutama untuk kerja enzim. Sebagian besar bakteri tumbuh dengan baik
pada pH 7, karena itu medium dibuat dengan pH yang sesuai dengan
pertumbuhan bukteri yaitu antara pH 6,8-7. Sedangkan medium untuk
bakteri puthogen sekitar pH 7.3.
III. 1. 2 Bahan
1. NaCL fisiologis
2. Alkohol
3. Sabun cuci
4. Masker
5. Handscoon
6. Kertas HVS
7. Tisu
8. Label
9. Kapas
III. 1. 3 Sampel
1. Daun kelor (Moringa oleifera L.)
2. Benalu batu (Begonia sp.)
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani D., dan Anwar F., (2016). Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan Di
Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1): 44-50.
Lestari, P.B. & Hartati T.W, (2017). Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Malang :
Gunung Samudra.