BP
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI 2
JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN II
“PENETAPAN KADAR INH DAN VITAMIN B6 DALAM SEDIAAN OBAT”
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURHIKMA
NIM : G701 18 155
KELAS / KELOMPOK : B / V (LIMA)
HARI/ TANGGAL :
ASISTEN : MOH. FIRYAL HAQ
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui cara
menganalisis kadar INH dan Vitamin B6 dalam sediaan obat menggunakan
spektrofotometer UV-Vis serta mengetahui batas-batas rentang banyaknya kadar
INH dan Vitamin B6 dalam suatu obat agar dapat memberikan efek terapi. Hal
inilah yag melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini.
I.2 Maksud dan Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Penetapan kadar zat berkhasiat dalam berbagai sediaan obat merupakan bagian
yang penting di instansi yang melakukan penetapan kadar obat seperti Badan
Pengawas Obat dan Makanan dan industri obat. Spektrofotometri adalah
metode yang sederhana, cepat dan relatif lebih murah bila dibandingkan dengan
metode lainnya. Metode yang dapat digunakan pada penetapan kadar tablet
vitamin B6 bentuk tunggal yaitu dengan metode titrasi bebas air dan
spektrofotometri UV. Penetapan kadar INH dan vitamin B6, masing-masing
dalam bentuk tunggal dapat ditetapkan dengan spektrofotometri ultraviolet
dalam pelarut asam, INH pada panjang gelombang 266 nm dan vitamin B6
pada panjang gelombang 290 nm (Nasution dan Rimayani L., 2018).
Validasi metode penetapan kadar INH dan vit B6 dalam sediaan sirup perlu
dilakukan untuk menjamin bahwa obat yang diproduksi pabrik memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. Obat yang akan dikonsumsi akan memberikan
efek terapi jika kadarnya berada direntang persyaratan yang ditetapkan. Tetapai
apabila kadar obat berada di atas rentang persyaratan maka obat tersebut akan
memberikan efek toksik terhadap konsumen. Sedangkan bila berada di bawah
rentang persyaratan, maka obat tersebut tidak dapat memberikan efek terapi.
INH dan Vit B6 dapat ditetapkan kadarnya menggunakan kromatografi cair
kinerja tinggi (KCKT) (Budiarti A., dan Herdiyanti N.Y., 2018).
II.2 Uraian Bahan
No batch :
2. Pehadoxinforte
No batch :
3. INH ciba
No batch :
4. SantibiPlus
No batch :
5. BacbutINHForte
No batch :
II.3 Prosedur Kerja (Tim Dosen, 2020)
a. Pembuatan Larutan induk INH (2244 ppm) dan Larutan Induk
Pyrodixine
1. Menimbang INH sebanyak 50 mg, dilarutkan dengan etanol dalam beker
gelas. Cukupkan volumenya sampai tanda tera menggunakan labu ukur 25
mL, dan dihomogenkan.
III.1.2 Bahan
1. Isoniazid
2. Piridoxin HCl (Vitamin B6)
3. Etanol 95%
4. Aquades
III.1.3 Sampel
1. TB vitamin 6
2. Phdoxinforte
3. INH ciba
4. Santibi Plus
5. Bacbutinh F
BAB IV
IV.2 Perhitungan
IV.3 Reaksi
IV.4 Pembahasan
Vitamin adalah senyawa organik penting untuk kehidupan manusia. Fungsi
utama dari vitamin yaitu agar pengaturan proses metabolisme tubuh agar
berjalan lancar, dan mengatur fungsi otak (Fauziah F., dkk, 2016).
Tujuan dari percobaan kali ini yaitu untuk mengetahui cara menganalisis kadar
INH dan Vitamin B6 dalam sediaan Obat.
Prinsip percobaan kali ini yaitu dengan menentukan kadar INH dan Vitamin B6
dalam sediaan obat dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan
melihat nilai absorbansi dari INH dan Vitamin B6 dan menghitung kadarnya.
Cara kerja pada percobaan kali ini yaitu pada pembuatan larutan induk INH
(2244 ppm) dan larutan induk pyrodixine, pertama disiapkan alat dan bahan lalu
ditimbah INH sebanyak 50mg dan dilarutkan INH dengan etanol dalam beaker
glass, kemudian dibuat seri larutan baku INH dengan konsentrasi 6,732 ppm,
11,22 ppm, 15,71 ppm, 22,44 ppm, 29,17 ppm dan 35,90 ppm dan larutan baku
induk piridoksin (1008 ppm) 50,4 mg, setelah itu dibuat seri larutan baku
piridoksin dengan konsentrasi 3,03 ppm, 5,04 ppm, 7,06 ppm, 10,08 ppm, 13,10
ppm, 16,13 ppm dengan cara memipet secara berturut-turut sebanyak 30 μL, 50
μL, 70 μL, 130 μL, 160 μL, terakhir diukur absorbansinya masing masing.
Kemudian pada penetapan kadar Vitamin B6 dilakukan dengan cara disiapkan
alar dan bahan, ditimbang seksama 25 mg INH dan Pyrodixine dan dilarutkan
dengan etanol sebanyak 25mL kemudian disaring menggunakan kertas
whatman lalu dipipet filtrate sebanyak 300 μL dengan mikropipet, setelah itu
diencerkan dengan etanol sampai batas tera dan diukur absorbansinya, terakhir
ditentukan kadar INH dan pyrodixine.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti A., dan Herdiyanti N.Y., (2018). Validasi Metode Penetapan Kadar
Isoniazid dan Vitamin B6 Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
serta Aplikasinya dalam Sediaan Sirup Obat Tuberkulosis. Jurnal Ilmiah
Cendekia Eksakta 3(2).
Nasution dan Rimayani L., (2018). Analisis Simultan Isoniazid dan Vitamin B6 pada
Sediaan Tablet Secara Spektofotometri Ultraviolet dengan Metode Mean
Centering Of Ratio Spectra dan Area Under Curve. Repositori Institusi USU
Tim Dosen. (2020). Penuntun Praktikum Kimia Analisis Farmasi II. Palu :
Universitas Tadulako.