FARMAKOGNOSI ANALITIK
“ANALISIS ANTALGIN (METAMPIRON) PADA OBAT
TRADISIONAL PEGAL LINU”
OLEH :
KELOMPOK II
STIFA C 2017
Pada bulan Mei 2003, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Pekanbaru menarik 9.708 kotak obat tradisional dari peredaran dan
memusnahkannya. Obat yang ditarik dari peredarannya sebagian besar
berupa jamu-jamuan yang mengandung bahan-bahan kimia obat (BKO)
berbahaya bagi tubuh pemakainya. Bahan-bahan kimia obat yang biasa
dicampurkan itu adalah parasetamol, coffein, piroksikam, theophylin,
deksabutason,CTM, serta bahan kimia penahan rasa sakit seperti antalgin
dan fenilbutazon (Kompas, 31 Mei2003).
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
orang yang memproduksi dan atau mengedarkan obat tradisional yang
mengandung bahan kimia obat diancam pidana penjara paling lama lima
tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 100 juta.Tindakan
pelanggaran itu, menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, juga diancam hukuman pidana penjara selama lima
tahun dan atau denda paling banyak Rp 2 miliar (Kompas, 4 Juni 2009)
Bahan-bahan kimia obat tersebut dapat menimbulkan efek negatif di
dalam tubuh pemakainya jika digunakan dalam jumlah banyak. Bahan kimia
seperti antalgin misalnya,dapat mengakibatkan kerusakan pada organ
pencernaan, berupa penipisan dinding usus hingga menyebabkan
pendarahan. Fenilbutazon dapat menyebabkan pemakainya menjadi gemuk
pada bagian pipi, namun hanya berisi cairan yang dikenal dengan istilah
moonface, dan jika digunakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
osteoporosis (Lusia, 2006).
Untuk menekan sekecil mungkin resiko yang merugikan, dilakukan
pengawasan tiga lapis:
1. Pengawasan yang dilakukan oleh produsen dengan menerapkan system
mutu, sehingga produk yang dihasilka memenuhi standar mutu yang
ditetapkan.
2. Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dengan membuat
peraturan atau kebijakan serta melakukan tindakan yntuk mencegah
terjadinya produk yang berbahaya beredar di pasaran.
3. Pengawasan oleh konsumen melalui peningkatan kesadaran dan
peningkatan pengetahuan mengenai kualitas produk yang digunakannya
dan cara-cara penggunaan produk yang rasional.
Pengawasan oleh masyarakat sendiri sangat penting dilakukan karena
pada akhirnya masyarakatlah yang mengambil keputusan untuk membeli
dan menggunakan suatu produk. Konsumen dengan kesadaran dan tingkat
pengetahuan yang tinggi terhadap mutu dan kegunaan suatu produk, di satu
sisi dapat membentengi dirinya sendiri terhadap penggunaan produk-produk
yang tidak memenuhi syarat dan tidak dibutuhkan, sedangkan di sisi lain
akan mendorong produsen untuk ekstra hati-hati dan menjaga kualitasnya.
Leba, Maria Aloisia uron. 2017. Ekstraksi dan Real Kromatografi. CV Budi
Utama: Yogyakarta