Silv y Trience S.P 17.01.169 M.Ilyas Effendi Musa 17.01.130 Nur Indah Sari 17.01.156 Meilisa Palembangan 17.01.167 Andi Rizky Fauziah 17.01.139 Fitri Yaningsih 17.01.168 Eka Putri Fabanyo 18.01.429 Agnes Adeliana T. 17.01.147 Nurasmi Affendi 18.01.428 M. Taufiq Desvarinu 17.01.136 Wafiq Azizah 17.01.146 Gagal jantung kongestif adalah bagian spesifik dari gagal jantung yang ditandai dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri dan kelebihan volume yang muncul sebagai pembesaran jantung yang tersumbat darah. Klasifikasi NYHA : Class I : Penderita penyakit jantung tetapi tanpa batasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa tidak menyebabkan kelelahan yang tidak semestinya, dispnea, atau jantung berdebar. Class II : Pasien dengan penyakit jantung yang menghasilkan sedikit keterbatasan aktivitas fisik. Fisik biasa aktivitas menyebabkan kelelahan, palpitasi, dispnea, atau angina. Class III : Pasien dengan penyakit jantung yang ditandai pembatasan aktivitas fisik. Meskipun pasien nyaman saat istirahat, kurang dari aktivitas biasa akan mengarah untuk gejala. Class IV : Pasien dengan penyakit jantung yang menyebabkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa rasa tidak nyaman. Gejala gagal jantung kongestif juga ada saat istirahat. Dengan aktivitas fisik apa pun, ketidaknyamanan meningkat berpengalaman. Terapi farmakologi ACE Inhibitor Beta bloker Diuretik Digoksin Nitrat dan hidralazin Terapi non farmakologi Rehabilitasi jantung dan pembatasan asupan cairan Diet natrium Gejala penyakit gagal jantung yang dapat menjadi keluhan dari pasien antara lain : Dispnea, terutama saat aktivitas Orthopnea Dispnea nokturnal paroksismal Takipnea Batuk Mudah lelah Nokturia Hemoptisis Nyeri perut Anoreksia Mual Kembung Asites Perubahan status mental TES LABORATORIUM TANDA-TANDA VITAL • BNP> 100 pg / mL. • Rales paru • Elektrokardiogram: Mungkin normal atau • Edema paru bisa terlihat banyak kelainan termasuk • S3 gallop perubahan gelombang ST-T akut dari iskemia • Efusi pleura miokard, fibrilasi atrium, bradikardia, dan • Pernafasan Cheyne-Stokes hipertrofi ventrikel kiri. • Takikardia • Kreatinin serum: Dapat ditingkatkan karena • Kardiomegali hipoperfusi. Disfungsi ginjal yang sudah ada • Edema perifer dapat berkontribusi untuk volume yang • Distensi vena jugularis berlebihan. • Refluks hepatojugular • Hitung darah lengkap: Berguna untuk • Hepatomegali menentukan apakah gagal jantung karena berkurangnya kapasitas pembawa oksigen. • Rontgen dada: Berguna untuk mendeteksi pembesaran jantung, edema paru, dan efusi pleura. • Ekokardiogram: Digunakan untuk menilai ukuran LV, fungsi katup, efusi perikardial, kelainan gerakan dinding, dan fraksi ejeksi. Appleton & Lange. 2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition. The McGraw-Hill Companies : ney York. Barbara, G. Wells, dkk. 2009. Pharmacotherapy handbook sixth Edition. The McGraw-Hill Companies : ney York. Koda-Kimble, and young’s. 2013. Applied Terapeutikcs : the clinical use of Drug edition tenth. Lippicott Williams & wilkins : Philadelphia.