Dosis : 500 mg
I. PREFORMULASI
I.1 Nama Zat Aktif : Eritromisin
Struktur :
Penggunaan Terapi :
V. EVALUASI
A. Granul
1. Penetapan Kadar Air
Sebanyak 2 g granul ditimbang, kemudian disimpan dalam piring
dan ratakan, lalu masukkan kedalam alat moisture balance. Diamkan
beberapa waktu hingga skala menunjukkan angka yang tetap. Kadar air
granul dapat dibaca pada skala tetap.
2. Penetapan Bobot Jenis Sejati
Penetapan ditentukan dalam piknometer 10 mL dengan
menambahkan cairan pendispersi yang tidak melarutkan granul atau
serbuk.
3. Penetapan Bobot Jenis Nyata, Bobot Jenis Mampat, Kadar
Pemampatan, dan Porositas
Sebanyak 100 g (B) granul atau serbuk dimasukkan kedalam gelas
ukur 250 mL, catat volumenya (V0). Selanjutnya dilakukan pengetukan
dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50, dan 500 diukur, lalu
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
B
BJ nyata = V0 g/mL
B
BJ mampat = V g/ml
mampat
V0 Vmampat
Kadar Pemampatan = 100 0 0
V0
(1 BJ mampat )
Porositas= 100 0 0
BJsejati
4. Kecepatan aliran
a. timbang beker glass kosong (Wo)
b. set skala pada posisi 0
c. masukkan granul ke corong
d. alat dihidupkan
e. catat waktu alir (t)
f. timbang beker glass berisi granul (Wt)
Wt Wo
g. hitung aliran granul :
t
B. EVALUASI TABLET
1. Penampilan
Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidak homogenan zat
warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacatatan tidak dan bebas dari
noda atau bintik-bintik. Bau tablet tidak boleh berubah.
2. Keseragaman Ukuran
Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter tebalnya
menggunakan jangka sorong.
3. Keragaman Bobot
Diambil 20 tablet secara acak lalu timbang masing-masing tablet.
Hitung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
4. Uji Disolusi (FI IV)
Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera
dalam masing-masing monografi kedalam wadah, pasang alat, biarkan
Media disolusi hingga suhu 37°+0.5°, dan angkat termometer. Masukkan
satu tablet kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan
sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti
yang tertera dalam masing-masing monografi. Dalam interval waktu
yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan
pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian
atas dari keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1cm
dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi.
5. Kekerasan Tablet
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 20 tablet yang
diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan
tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan
kekerasan adalah kg/cm2. Dihitung kekerasan rata-rata dan standar
deviasinya.
6. Friabilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 tablet
yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet
terhadap bantingan selama waktu tertentu. Friabilitas dipengaruhi oleh
sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk
halus, pemakaian bahan yang tidak tepat, massa cetak terlalu kering.
a. diambil 20 tablet secaraacak
b. tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
c. tablet dimasukkan dalam alat
d. alat dinyalakan selama 4 menit
e. tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)
Tablet yang baik memiliki friabilitas kurang dari 1 %.
Wo Wt
f 100%
Wo
7. Friksibilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 tablet
yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet
terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu.
a. diambil 20 tablet secara acak
b. tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
c. tablet dimasukkan dalam alat
d. alat dinyalakan selama 4 menit
e. tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)
Wo Wt
f 100%
Wo
6.2 Logo
Label :
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
1. Nama Produk
ASTROMISINE
2. Nama Generik
Eritromisin 500 mg
3. Nama Industri Farmasi
PT. ASPHARM
4. Bentuk Sediaan
Tablet oral
5. Komposisi
Tiap tablet ASTROMISINE mengandung 500 mg eritromisin
6. Indikasi
Infeksi saluran pernapasan bagian atas ringan sampai sedang yang
disebabkan oleh Streptococcus pyogenes (Streptococci p-Hemolitik
Group A), Streptococcus pneumonlae (Diplococcus pneumoniae),
Haemophilus influenzae.
7. Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap eritromisin dan komponen lain
dalam obat. Pasien yang diketahui menderita penyakit liver.
Kontraindikasi jika digunakan bersamaan dengan turunan ergot,
pimozide, dan cisapride.
8. Efek samping
Gangguan pada saluran pencernaan seperti mual. muntah, diare.
Reaksi-reaksi kepekaan seperti urtikaria, ruam kulit, reaksi
anafilaksis dapat terjadi pada penderita yang hiper-sensitivitas.
Pengobatan dalam jangka waktu lama mungkin menimbulkan
superlnfeksi
9. Cara Kerja Obat
Eritromisin bekerja dengan cara menghambat sintesa protein tanpa
mempengaruhi sintesa asam nukleat. Pada pemakaian per oral
Eritromisin cepat diabsorpsi. terutama bila perut kosong,Setelah
diabsorpsi, Eritromisin terdifusi ke dalam cairan tubuh dan akan
dicapai kadar terapi yang efektif dari Eritromisin dalam darah selama
6 jam.
10. Aturan Pakai
Anak-anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kg berat badan/hari dibagi
dalam jumlah yang sama tiap 6 jam.
Dewasa dan anak-anak diatas 20 kg : 1 tablet 250 tiap 6 jam atau 1
tablet 500 tiap 12 jam (sebaiknya sebelum makan).
11. Perhatian
Eritromisin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan
penderita dengan gangguan fungsi hati.
Penggunaan jangka panjang atau berulang-ulang dapat menyebabkan
pertumbuhan yang berlebihan dari bakteri yang tidak peka atau
fungi.
Bila terjadi superinfeksi hentikan penggunaan dan ganti dengan
pengobatan yang sesuai.
12. Nomor Batch
Nomor ini merupakan suatu identitas produksi yang diberikan oleh
industri farmasi terhadap suatu obat dalam satu satuan produksi.
No.Batch : M6050130
Keterangan :
M6 : Tahun pembuatan obat
05 : Bulan pembuatan obat
01 : Sediaan peroral
30 : Nomor urut pembuatan/pengolahan/Batch ke-1 yang dibuat
13. Nomor registrasi
Nomor registrasi adalah nomor yang diberikan sebagai tanda obat
telah terdaftar di BPOM dan mendapat izin edar.
No. Registrasi : DKL1615105110A1
Keterangan :
D : Menunjukan nama dagang
K : Golongan obat keras
L : Obat jadi produksi dalam negeri (Lokal)
16 : Tahun pendaftaran obat jadi
151 : Menunjukan nomer urut obat jadi
051 : Nomor urut obat jadi yang disetujui oleh masing-masing
pabrik
10 : Menunjukkan bentuk sediaan obat jadi (tablet)
A : Sediaan obat jadi yang pertama disetuji
1 : Kemasan utama
14. Nama dan alamat industri farmasi
Nama dan alamat industri farmasi dituliskan sebagai identitas
industri yang memproduksi obat.
15. Tanggal kadaluwarsa
Tanggal kadaluwarsa merupakan istilah yang umum digunakan
untuk menunjukkan suatu waktu dimana produk sudah selayaknya
tidak digunakan lagi. Biasanya pada kemasan obat akan tertulis
sebagai “Exp. Date”.
Netto : 50 tablet
Mfg : Mei 2016
Exp : Mei 2018
DAFTAR PUSTAKA