2. Efektivitas
Cara sterilisasi yang dipilih harus memberikan hasil maksimal
dengan proses yang sederhana, cepat dan biaya yang murah
3. Waktu
Waktu sterilisasi ditentukan oleh bentuk, jenis, sifat zat dan
kecepatan tercapainya suhu sterilisasi yang merata
CARA STERILISASI
Menurut Farmakope Indonesia Ed III, cara sterilisasi dapat dibedakan menjadi:
1. Cara A, yaitu pemanasan secara basah dengan uap air panas, menggunakan
autoklaf pada suhu 115-116°C selama 30 menit
3. Suhu yang digunakan lebih tinggi, kira kira 150°C (menurut FI III) hingga 250°C
(menurut FI IV). Sebanyak 1 g udara pada suhu 100°C jika didinginkan menjadi
99°C akan membebaskan 0,237 kalori
4. Waktu yang diperlukan lebih lama, antara 1 jam hingga 2 jam (menurut FI III),
kecuali dengan menggunakan pemijaran
3. Tindalisasi/ Pasteurisasi
Tindalisasi/ Pasteurisasi digunakan untuk bahan yang tidak tahan terhadap
pemanasan tinggi dan tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri
( misalnya emulsi dan suspensi)
ALAT STERILISASI DENGAN PEMANASAN BASAH
STERILISASI DENGAN PEMANASAN BASAH DAPAT
DILAKUKAN DENGAN CARA
Pesteurisasi dilakukan dengan cara :
a. Pemanasan menggunakan uap air pada suhu 70-80°C atau 60-65°C selama
40-60 menit (mematikan bentuk vegetatif)
b. Pendinginan dan penyimpanan pada suhu 30°C selama 24 jam (mengubah
spora menjadi bentuk vegetatif)
c. Ulangi pemanasan selama 3-5 hari berturut turut
Zat yang sering ditambahkan pada sterilisasi dengan cara ini dapat
digolongkan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Disinfektan (pencuci hama) : mematikan mikroba patogen pada
obyek atau benda benda mati sehingga dapat juga disebut pencegah
infeksi (germisida), mematikan bakteri (bakterisida), serta
mematikan cendawan atau jamur (fungisida)
2. Antiseptik : mematikan mikroba patogen pada obyek atau benda
benda mati
3. Bakteriostatik : Mencegah pertumbuhan bakteri
4. Zat pengawet : Mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur dalam
makanan atau minuman
5. Fungiostatik : Mencegah pertumbuhan jamur
6. Antibiotik : Golongan zat yang berhasil secara alami atau sintetik
untuk melawan bakteri atau jamur
STERILISASI DENGAN PENAMBAHAN ZAT TERTENTU
3. Sinar gama
Sterilisasi sinar gama dilakukan dengan menggunakan isotop
radioaktif, misalnya Kobalt 60