PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamu merupakan salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki bangsa indonesia. Jamu telah
menjadi bagian budaya da kekayaan alam indonesia hasil riset kesehatan dasar tahun 2010
menunjukkan bahawa penggunaan jamu oleh masyarakat indonesia lebih dari 50% (Ernie, 2013).
Penggunaan jamu sudah dilaksaan secara turun temurun oleh bangsa indonesia dan sampai sekarang
masih ada dan mulai dikembangkan lagi.
Jamu merupakan salah satu jenis obat yang ada di indonesia. Jamu ini digunakan secaraluas
oleh masyarakat untuk menjaga dan mengatasi berbagai penyakit sejak berabad-abad lamanya
(Sampurno, 2014). Jamu merupakan salah satu obat tradisional yang dibuat dari campuran obat herbal
yang berasal dari bagian tanaman seperti akar, batang, daun, umbi, dan bahkan dari seluruh bagian
tanaman yang semuanya telah digunakan secara turun menurun oleh nenek moyang Indonesia sebagai
pengobatan untuk menyembuhkan atau mencegah suatu penyakit.
Pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam/obat herbal indonesia ini perlu mendapat
substansi ilmiah yang lebih kuat. Hal ini perlu ditingkatkanlai dalam bidang penelitian dan
standarisasi sehingga jamu (obat herbal) indonesia dapat diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan
nasional (WHO,2002). Penggunaan obat herbal semakin lama mulai meningat karena kesadaran
masyarakat untuk kembali ke bahan bahan alami yang tidak memiliki efek samping.
Salah satu produsen yang menggunakan bahan baku dari alam yang digunakan sebagai obat
tradisonal atau jamu dan merupakan unit usaha yang bergerak di bidang minuman jamu tradi sional
adalah UD. Firdaus Kabupaten Bangkalan. Oleh karena itu, penulis ingin melaporkan tentang salah
satu produk jamu madura yang diproduksi di UD. Firdaus. Selain itu, penulis akan melaporkan
tentang komposisi jamu, manfaat jamu, proses pembuatan jamu, dan mesin serta peralatan yang
digunakan pada proses tersebut.
1.3 Manfaat
1. Mendapatkan gambaran yang nyata tentang proses produksi (jamu manakani) yang dilakukan di
UD. Firdaus
2. Memiliki kemampuan dan pengalaman praktis dalam kunjungan lapang di UD. Firdaus,
khususnya dalam bidang pengolahan jamu Pegal Manjakani.
3. Mendapatkan pengalaman langsung dalam aktivitas UD. Firdaus.
Manfaat yang didapat oleh UD. Firdaus dari pelaksaan Kunjungan Lapang ini adalah memperoleh
perluasan jaringan kemitraan dengan mahasiswa Kunjungan Lapang.
2. Pelaksaan kunjungan
Tahap ini merupakan kegiatan langsung pada UD Jamu Firdaus Gg. IX, Pejagan, Kec.
Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69112 pada tanggal 11 november 2018.
Pelaksanaanya dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan berkenaan dengan jenis
produk yang diambil.
3. Pengumpulan Data
Merupakan suatu tahap atau kegiatan pengumpulan data yang dibutuhkan seperti komposisi
jamu, jenis jamu yang ada dan mesin yang digunakan. Mengamati secara langsung setiap tahapan
proses pengolahan jamu Manjakani kemudian menyimpulkan data yang diperoleh serta merumuskan
dalam bentuk kumpulan data. Pada pengumpulan data ini, terdapat dua jenis data yaitu:
a. Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan secara langsung melalui wawancara dengan staf dan
pegawai kantor UD. Firdaus Gg. IX, Pejagan, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur
69112 dan pengamatan secara langsung aktivitas di tempat Kunjungan Lapang mengenai kondisi
perusahaan. Data primer ini meliputi: sejarah perusahaan, dan proses produksi.
Terdapat tiga metode pengumpulan data primer yang digunakan pada Kunjungan Lapang ini
yaitu:
1) Metode Observasi
Metode ini adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan serta mencatat
terhadap obyek pelaksanaan (pada tahap ini membandingkan secara teori dan teknis di lapang
mengenai seluruh proses produksi.
2) Metode Interview
Metode ini adalah cara pengumpulan data melalui kegiatan interview atau wawancara.
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak karyawan di UD. Firdaus Gg. IX, Pejagan, Kec.
Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69112 yang disesuaikan dengan bagiannya,
seperti interview terhadap bagian proses produksi yang meliputi : komposisi jamu Manjakani dan
mesin yang digunakan di UD. Firdaus.
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi dalam bentuk foto.
Kegiatan ini di dapatkan dari Kunjungan Lapang yang dilakukan. Dokumentasi data yang akan di
ambil berupa foto-foto proses produksi jamu Manjakani di UD. Firdaus.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dengan mempelajari atau membaca buku-buku, jurnal, koran
serta artikel dari internet yang berkaitan dengan bidang yang ditulis. Data sekunder meliputi:
komposisi jamu Manjakani, manfaat jamu, proses produksi, dan mesin yang digunakan. Data
sekunder diperoleh dengan mengggunakan metode studi pustaka.
c. Pengolahan Data
Merupakan kegiatan untuk mengolah data dan informasi yang telah di dapat pada UD.
Firdaus Gg. IX, Pejagan, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69112. Data yang akan
diolah ini meliputi proses produksi. Membahasnya sesuai dengan teori atau pustaka yang ada.
d. Analisis Data
Merupakan kegiatan untuk menganalisis data yang diperoleh sesuai dengan teori atau pustaka
yang ada. Dalam analisis data ini, data primer dan data sekunder ditabulasi, kemudian diolah dengan
mengggunakan pendekatan metode deskriptif. Pendekatan deskriptif dalam Kunjungan Lapang ini
yaitu data yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung kondisi UD. Firdaus mengenai proses
produksi jamu Manjakani.
e. Laporan Akhir
Merupakan penulisan laporan mengenai hasil dari Kunjungan lapang yang telah
dilaksanakan, misalnya arsip-arsip, berkas-berkas mengenai UD. Firdaus tersebut dan studi pustaka.
Metode pustaka yang digunakan berupa acuan atau rujukan ilmiah dari hasil penelitian orang lain
yang behubungan dengan UD. Firdaus Gg. IX, Pejagan, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa
Timur 69112.
1. Semua bahan disortir terlebih dahulu untuk memisahkan tanaman yang kurang baik mutunya.
2. Selanjutnya bahan dicuci agar benar-benar bersih dari kotoran yang menempel.
3. Bahan dikupas dan dihaluskan untuk memperoleh sari.
4. kemudian sari dari bahan di sangrai untuk memperoleh bulir bulir ekstrak kering dari bahan
tersebut.
5. Selanjutnya bahan kering digiling agar lebih halus
6. Setelah bahan benar benar halus, bahan dicampur dengan madu agar bahan dapat menggumpal
dan dapat disatukan
7. Setelah itu dilakukan proses pengovenan
8. Ramuan disimpan dalam etalase dan jika ada pembeli ramuan siapdi racik, dikemas dan
dipasarkan
4.6 Pemasaran
Produk dari UD. Firdaus terbilang cukup maju dalam segi pemasaran, karena selain
dipasarkan disekitar tempat produksi, produk UD. Firdaus juga dipasarkan dengan cara online,
biasanya dipasarkan di Sulawesi, Kaltim, Batam, dan seluruh wilayah Indonesia yang lainnya.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jamu madura merupakan salah satu ramuan yang berhasiat untuk menjaga kesehatan.
Terdapat banyak jenis bahan dalam satu ramuan madura, hal ini yang membuat jamu Madura
memiliki ciri khas yang berbeda dengan jamu yang lain. Namun saat ini hanya bebarapa produsen saja
yang terus mempertahankan ramuan asli madura. Salah satunya adalah UD. Firdaus yang
memproduksi berbagai ramuan tradisional madura seperti jamu Manjakani.
Jamu Manjakani adalah salah satu jamu yang bahan-bahannya terdiri dari herbal alami seperti
buah manjakani, kayu rapet, kunci, kunir, dll. Bentuk sediaan jamu yang umumnya disukai adalah
bentuk seduhan jamu. Namun dalam produksinya, UD. Firdaus membuat produk jamunya dalam
bentuk pil yang dikemas dengan cantik, sehingga mampu menarik perhatian pembeli.
5.2 Saran
Saat ini jamu tradisional hanya diminati segelintir orang saja, dan lama kelamaan dapat
hilang. Disarankan untuk produsen jamu tradisional agar berusaha mengembangkan produk jamu
madura yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Sementara itu juga diperlukan kesadaran dari
masyarakat untuk ikut serta memperthankan warisan produk jamu ini. Dengan cara ikut serta
mempromosikan jamu madura bersama pemerintah daerah yang dapat menjadikan jamu sebagai salah
satu ikon madura.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika Indonesia (Vol. V). Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Ernie purwaningsih H. 2013. Jamu, obat tradisional asli indonesia psang surut pemanfaatannya di
indonesia. Jurnal jamu, obat trdisional vol 1 :1-5
Halimah N. 2010. Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalyphaindica
L.) terhadap Larva Udang Artemiasalina Leach. Skripsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Handayani L. 2003. Membedah Rahasia Ramuan Madura. Jakarta: Agromedia Pustaka Press.
Himalaya, D. 2017. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Manjakani (Quercus Infectoria Gall)Terhadap
Bakteri Vaginosis Dan Candida Penyebab Keputihan (Leukorrhea). Journal Of Midwifery. 5 (1). 48 -
44
Maulana, A et al. 2011. Makalah Konsep Herbal Indonesia. Masalah Saintifikasi Jamu dan Kaitannya
Dengan Program Magister Herbal. Program Magister Herbal.
Sampurno.2014. obar herbal dalam prespektif medik dan bisnis. Fakultas farmasi universitas gajah
mada.
WHO. 2002. WHO Traditional Medicine Strategy.