BAB 1
PENDAHULUAN
Pada umumnya boraks digunakan sebagai antiseptik dan zat pembersih. Selain
itu boraks juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan detergen, pengawet kayu,
antiseptik, pengontrol kecoakdanlainnya, terutama pada industri rumahan. Karena banyak
orang yang tidak mengerti efek samping dari penggunaan boraks,maka para pengguna
bahan ini mencampurkannya pada makanan yang mereka buat, dengan tujuan agar
makanan tersebut menjadi lebih kenyal dan terlihat lebih menarik.
Kasus keracunan boraks yang bukan dari makanan dilaporkan pada tahun 1907. Menurut
laporan tersebut banyak anak usia dini menderita sariawan pada mulut, kemudian
dioleskanmadu dan boraks. Ternyata kelainan paska pengolesan pada kulit terjadi eritema
dan wajah tampak keriput. Di indonesia tepatnya di palembang Sumatera selatan terjadi
kasus keracunan boraks yang berasal dari makanan pada pertengahan 1994. Dilaporkan 5
orang meninggal dunia dan 56 orang terpaksa dirawat di rumah sakit. Pada tahun 2009
Dinas Kesehatan Kota Depok, mengumunkan hasil pengujian dikantin sekolah dasar yang
rata-rata menjajakan jajanan khas sekolah terbukti 30% mengandung boraks.
BAB 2
METODE PENELITIAN
2.1. Rancangan Penelitian
2. Bakso / pentol
4. Kunyit
5. piring
B. Cara kerja :
2. Baluri tusuk gigi dengan kunyit selama 30 menit yang sebelumnya telah dihaluskan
3. Tusukkan tusuk gigi pada makanan yang ingin di uji cobakan ( bakso, tahu, tempe )
4. jika makanan mengandung borak atau formalin maka makanan akan berubah menjadi merah
bata
Inilah hasil makanan yang tidak mengandung borak
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan :
a. Sebagian besar bahwa kita telah mengetahui tentang boraksa dan formalin secara pasti tapi
sebagian lainnya belum mengetahui apa itu boraks dan formalin karena banyak yang
menyalahgunakan.
b. Kita harus mewaspadai sasaran penggunaan boraks melalui makanan yang sering kita jumpai
seperti bakso.
c. Pemerintah masih kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan
formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal yang terjadi.
3.2. Saran :
1. Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin,
pengertian, fungsi serta dampaknya
3. Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya apabila
mengandung formalin atau boraks dan bisa diuji.