Anda di halaman 1dari 7

UJIAN KULIATATIF

KANDUNGAN BORAK DAN FORMALIN DENGAN INDIKATOR ALAMI

PADA BAHAN MAKANAN (BAKSO)

Kelompok : 1
Agngota kelompok : 1. Ahmad dani
2. Ahmad qanzuaini
3. Tania Azizah Rahma
4.Suaibatin Nur Raihan
5. Zahra Syifa Aulia
I. Hari/Tanggal : Senin, 13 februari 2023
II. Tempat : Lab Kimia SMAN TITIAN TERAS
III. Judul Percobaan : Uji Boraks dan Formalin
IV. Tujuan Pecobaan : Setelah praktikum ini kita diharapkan dapat
mengidentifakasi adanya boraks dan formalin pada makanan

V. Dasar Teori
Boraks merupakan bahan kimia yang banyak dipergunakan untuk industri kertas,
pengawet kayu, pengontrol kecoa dan industry keramik. Di masyarakat luas boraks sering
disalahgunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk pembuatan kerupuk, mie basah,
lontong, bakso dan produk makanan lainnya. Akibat mengkonsumsi boraks dalam makanan
lama-kelamaan akan terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan
testis. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah,
kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.

Boraks merupakan garam natrium atau natrium tetraborat yang banyak digunakan di
berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik.
Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks
tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptik
kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat
didalamnya.Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya,
larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai
boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka
kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luar karena beracun
ketika terserap masuk dalam tubuh. Dalam pengidentifikasian boraks pada makanan jika
boraks direaksikan dengan kurkumin akan menghasilkan senyawa berwarna merah yang
disebut rososiania.

Formaldehid (HCOH) merupakan suatu bahan kimia dengan berat molekul 30,03
yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas
(menusuk) dan sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah
larut dalam etanol dan eter.
Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang biasa di
gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan mayat. Formalin merupakan
bahan kimia yang disalahgunakan pada pengawetan tahu, mie basah, dan bakso. Formalin
sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila digunakan secara benar,
formalin akan banyak kita rasakan manfaatnya, misalnya sebagai antibakteri atau pembunuh
kuman dalam berbagai jenis keperluan industri, yakni pembersih lantai, kapal, gudang dan
pakaian, pembasmi lalat maupun berbagai serangga lainnya. Dalam dunia fotografi biasanya
digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas. Formalin juga sering digunakan
sebagai bahan pembuatan pupuk urea, bahan pembuat produk parfum, pengawet bahan
kosmetika, pengeras kuku. Formalin boleh juga dipakai sebagai bahan pencegah korosi untuk
sumur minyak. Di bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk
produk kayu lapis (polywood). Dalam kosentrasi yang sangat kecil (< 1%) digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci
piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet.

VI. Alat dan Bahan


Alat :
•saringan teh
• pisau
•gelas ukur

Bahan :
•Larutan kunyit
•Larutan buah naga
•Sampel bakso

VII. rosedur Percobaan


Uji boraks

1. Bakso kita lumatkan di dalam krus porselen lalu angin-anginkan.


2. Tetesi bakso tersebut dengan air kunyit, air buah naga dan biarkan selama kurang
lebih lima menit.
3. Amati warna yang nampak pada bakso yang ditetesi air kunyit, air buah naga
4. Catat hasil pengamatan dan simpulkan

Uji formalin
1. Mengambil larutan formalin yang ada pada wadah plastik dengan menggunakan pipet
tetes.
2. Meneteskan larutan formalin tersebut pada bakso,
3. Menunggu beberapa saat sambil mengamati perubahan yang terjadi baik perubahan
pada bakso
4. Larutan atau sampel yang berubah menjadi warna coklat mengindikasikan formalin.
5. Mencatat hasil pengamatan berdasarkan pengamatan yang dilakukan

VIII. Hasil Pengamatan


Uji Boraks

No Sampel Kunyit Buah Naga


1 Bakso 1 Tidak ada indikasi Negatif terhadap
boraks indicator
2 Bakso 2 Tidak ada indikasi Negatif terhadap
boraks dengan indicator
konsentrasi rendah
3 Bakso 3 Negatif terhadap Negatif terhadap
indikator indicator

Uji Formalin

No. Sampel Hasil


Negatif Positif
1 Bakso 1 V -
2 Bakso 2 V -
3 Bakso 3 V -
IX. Pembahasan
Pada praktikum ini, ada dua uji yang digunakan yakni uji boraks dan uji formalin.
Boraks dan formalin merupakan zat kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet, namun
bukan sebagai pengawet makanan. Boraks biasa digunakan untuk mengawetkan kayu dan
keramik, sedangkan formalin biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Boraks dan
formalin apabila digunakan sebagai pengawet makanan dan jika dimakan dengan intensitas
yang tinggi maka akan terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan organ
seperti hati, otak dan testis.
Percobaan ini menggunakan beberapa sampel berupa bakso, dari daerah sekitar Jambi.
Untuk memudahkan dalam pengujian, sampel dilumatkan terlebih dahulu dengan
menggunakan mortal. Pada uji boraks bahan yang digunakan sebagai indikator adalah
kunyit, buah naga dan ubi ungu. Bahan-bahan tersebut digerus lalu disaring untuk diambil
cairannya. Sebelum menguji boraks dalam makanan, terlebih dahulu lakukan standarisasi
indikator dengan menambahkan larutan boraks dengan indikator yang berasal dari kunyit,
buah naga, dan ubi ungu. Apabila sampel yang mengandung boraks ditambahkan dengan
indikator kunyit maka akan berwarna merah kecoklatan, warna merah tersebut disebut
senyawa rososiania. Apabila sampel yang mengandung boraks ditambahkan dengan indikator
buah naga maka akan berubah warna dari ungu menjadi ungu kemerahmudaan. Sedangkan
sampel yang mengandung boraks jika ditambahkan indikator ubi ungu maka akan berubah
warna menjadi coklat muda.
Uji formalin pada perrcobaan ini digunakan larutan KMnO 4 1 M sebagai indikator,
larutan ini berwarna ungu pekat. Apabila sampel setelah ditetesi indikator KMnO 4 berubah
warna dari ungu menjadi kecoklatan maka sampel tersebut positif mengandung boraks.
Sedangkan uji negatifnya sampel tidak berubah warna (tetap ungu). Berdasarkan hasil
pengamatan, dari beberapa sampel yang telah diuji rata-rata sampel positif mengandung
boraks dan formalin. Bakso yang mengandung boraks atau formalin biasanya teksturnya kejal
dan warnanya agak keputihan. Dengan diperolehnya hasil tersebut maka diharapkan untuk
lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.
X. Kesimpulan
1. Sampel yang mengandung boraks apabila diuji dengan menggunakan indikator kunyit
akan berubah warna dari kuning menjadi merah kecoklatan.
2. Sampel yang mengandung boraks apabila diuji dengan menggunakan indikator buah naga
akan berubah warna dari ungu menjadi ungu kemerahmudaan..
3. Sampel yang mengandung formalin akan berubah warna dari ungu pekat menjadi
kecoklatan.
4. Bakso yang mengandung boraks atau formalin teksturnya kejal dan berwarna agak
keputihan

Lampiran

Sampel yang akan diuji buah naga yang sedang digiling

Anda mungkin juga menyukai