Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifakasi adanya boraks dan formalin pada makanan Teori Boraks merupakan bahan kimia yang banyak digunakan untuk industri kertas, keramik, pengawet kayu, pengontrol. Banyak masyarakat menyalahgunakan boraks dalam makanan untuk pembuatan kerupuk, mie basah, lontong, bakso, dan produk makanan lain. Jika mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dalam waktu yang lama, akan terakumulasi (tertimbun) dalam organ hati, otak, dan testis. Boraks sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika" namun bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luar karena beracun. Dalam pengidentifikasian boraks pada makanan, jika boraks direaksikan dengan kurkumin akan menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut rosasiania. Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin, dan karpet. Alat dan Bahan : Pipet tetes Mortal atau sejenisnya Bahan : Larutan kunyit Larutan buah naga Larutan ubi ungu Sampel bakso Sampel tahu putih Sampel mie kuning Sampel pempek Prosedur : Uji boraks Bakso kita lumatkan lalu angin-anginkan, lalu tetesi bakso tersebut dengan air kunyit, air buah naga, dan air ubi ungu. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Amati warna yang nampak pada bakso yang ditetesi air kunyit, air buah naga, dan air ubi ungu. Lakukan dengan cara yang sama pada pempek ikan dan mie kuning. Catat hasil pengamatan dan simpulkan