Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN SUMBER DAN BAHAN AJAR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran

Dosen pengampu: H. Sugiro M.Pd

Disusun oleh:
Dhenok Agustin 2186206037
Siti Rukmana 2186206055
Tegar Surya Jagat 2186206058
Winna Anjani 2186206061

PGSD 5B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP NU INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kita
curahkan pada Rasulullah SAW. Risalah beliaulah yang bermanfaat bagi kita semua
sebagai petunjuk menjalani kehidupan dan semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.

Makalah dengan judul "PENGEMBANGAN UMBER DAN BAHAN AJAR"


dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran. Makalah ini
kami susun dengan menggunakan berbagai referensi baik berupa jurnal, buku maupun
sumber bacaan lainnya.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan baik dalam penulisan, baik isi maupun bahasa. Maka kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan semoga dapat menjadi sumber rujukan
yang menambah wawasan pengetahuan mengenai klasifikasi kata kelas terbuka.
Mudah-mudahan amal baik kita mendapat Ridho dan magfiroh-Nya. Amin.

Indramayu, 10 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
C. Tujuan Masalah.....................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................2

A. Pengertian Sumber Belajar..............................................….2


B. Pengertian Bahan Ajar.....................................................….5

BAB III PENUTUP..........................................................................14

A. Kesimpulan............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan ajar merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan,
karena bahan ajar merupakan salah satu sarana untuk mendukung berjalannya proses
belajar. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila dikembangkan
sesuai kebutuhan guru dan siswa serta dimanfatkan secara benar akan merupakan
salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Dengan adanya bahan ajar maka peran guru dan siswa dalam proses
pembelajaran bergeser. Semula guru di anggap sebagai satu-satunya sumber informasi
di kelas, sementara siswa diposisikan sebagai penerima informasi pasif. Dengan
bahan ajar ini pula, maka guru tidak lagi merupakan satu-satunya sumber belajar di
dalam kelas. Dalam hal ini, guru lebih diarahkan untuk berperan sebagai fasilitator
yang membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Serta dengan
memanfaatkan bahan ajar yang telah dirancang sesuai kebutuhan pembelajaran, siswa
diarahkan lebih lagi untuk menjadi pelajar aktif yang mempelajari setiap materi dalam
bahan ajar dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu sumber belajar?

2. Apa saja jenis Fungsi pada Sumber Belajar?

3. Jelaskan Pengertian dari jenis Bahan Ajar?

C. Tujuan Masalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi dan jenis dari
Sumber dan Bahan ajar. Selain itu makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah serta untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber belajar

Sering kita dengar istilah sumber belajar learning resource orang juga banyak
yang telah memanfaatkan sumber belajar namun umumnya yang diketahui hanya
perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. padahal secara tidak terasa apa yang
mereka gunakan,orang dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan


dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan
video format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat
digunakan oleh siswa ataupun guru

Dengan demikian, sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.

Dari pengertian tersebut sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut

a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu di mana saja seseorang dapat
melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat
dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar misalnya
perpustakaan pasar museum sungai gunung tempat pembuangan sampah kolam
ikan dan sebagainya
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
bagi peserta didik maka benda itu dapat dikategorikan sumber belajar misalnya
situs candi benda peninggalan lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat
belajar sesuatu maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber
belajar misalnya guru ahli geologi polisi dan ahli-ahli lainnya
d. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta
didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar misalnya buku pelajaran buku
teks kamus ensiklopedia fiksi dan lain sebagainya
e. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi misalnya peristiwa kerusuhan peristiwa
bencana dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta
sebagai sumber belajar.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru
apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan
seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat
atau lingkungan alam sekitar, benda, orang dan atau buku hanya sekedar tempat,
benda, orang, atau buku yang tidak berarti apa-apa.
Sumber belajar harus dipergunakan secara efektif sehingga melakukan kontak
pada pelajar secara tepat. Untuk memperoleh kegiatan seperti itu personalia yang
terlibat di dalamnya harus melakukan fungsinya. Fungsi tidak sama dengan pekerjaan
( job) tetapi lebih cenderung mengandung arti pengelompokan tugas-tugas atau
kegiatan, dan tugas-tugas ini berada dalam lingkungan fungsi. Menurut Cece Wijaya
(1992: 36) ada 6 jenis fungsi dalam pengembangan sumber belajar, yaitu :
1) Fungsi riset dan teori
Tujuan fungsi riset dan kategori ialah menghasilkan dan mengetes
pengetahuan yang pertalian dengan sumber-sumber, belajar, pelajar dan fungsi
tugas. Tujuan ini bisa diperoleh dengan merencanakan riset, melakukan riset,
meninjau kembali (review) literatur riset dan mempraktekkan informasi ke
dalam belajar. Tujuan lain dari fungsi riset dan teori ini adalah untuk
mengembangkan keunikan teori terhadap teknologi pendidikan. Pengetahuan
yang diperoleh dari fungsi ini dapat membimbing kegiatan fungsi yang lain.
2) Fungsi desain
Tujuan fungsi desain ialah menjabarkan secara garis besar teori
teknologi pendidikan berikut isi mata-mata pelajarannya ke dalam spesifikasinya
untuk dipakai sebagai sumber belajar. Desain di sini tidak sama dengan
pengembangan (development). Pengembangan dianggap lebih besar dan luas
termasuk fungsi desain, fungsi produksi dan fungsi evaluasi.
Dalam desain orang berusaha menganalisis dan mensistemasi kebutuhan,
tujuan, sifat, murid, tugas, kondisi belajar, kegiatan instruksional dan
sumber-sumber khusus. Output dari fungsi desain ialah berupa (1). Produksi
sumber-sumber khusus (2) identifikasi sumber-sumber yang ada.
3) Fungsi produksi dan penempatan
Tujuan fungsi ini ialah menjabarkan secara khusus sumber-sumber
belajar ke dalam sumber-sumber konkrit. Output dari fungsi produksi dan
penempatan ialah produk konkrit dalam bentuk prototipe atau bahan-bahan
produk untuk sumber belajar.
4) Fungsi evaluasi dan seleksi
Tujuan fungsi ini ialah untuk menentukan atau menilai penerimaan
atau sejenis kriteria sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain. Hal ini bisa
dilakukan oleh metode eksperimental yang praktis dan objektif. Tujuan
penelitian itu menyangkut hal-hal :
a) keefektifan sumber dalam mencapai tujuan
b) kemampuan sumber-sumber dalam mencapai standar produksi
c) kemampuan sumber-sumber untuk dipahami (organization supply)
d) kemampuan sumber-sumber hidup dalam belajar memenuhi kebutuhan
khusus (utilization)
Setelah evaluasi dilaksanakan kemudian dilakukan seleksi.
5) Fungsi organisasi dan pelayanan.
Tujuan fungsi ini ialah untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber dan
informasi mudah diperoleh bagi kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi
para siswa. Produksi output fungsi ini mungkin berupa sistem katalog di
perpustakaan, sistem assembling, sistem distribusi, sistem operasi dan sebagainya.

Adapun tahapan-tahapan dalam mengelola sumber belajar adalah sebagai berikut :

1) membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana pembelajaran


yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas atau di sekolah
2) golongkan ketersediaan alat bahan dan sumber belajar tersebut
3) bila sumber belajar tersebut tersedia pikirkan sesuai dengan kegunaannya, bila
belum, lakukan modifikasi bila diperlukan.

B. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar
memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar
secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu.

Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru atau
instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. ( Nasional sensor for vocation
education research Ltd/ national center for competency based training).
Pengelompokan bahan ajar menurut faculte' de psyschologie et des Sciences
deb l’Education Universite de geneve dalam website-nya adalah media tulis, audio
visual, elektronik dan interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai
medienverbund (bahasa Jerman berarti media terintegrasi) atau media mix. Sebuah
bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain :
1) Ppetunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru)
2) kompetensi yang akan dicapai
3) informasi pendukung
4) latihan-latihan
5) petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK)
6) evaluasi

a. Jenis bahan ajar


Dari berbagai pendapat di atas dapat disajikan bahwa bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
Dengan demikian bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan
menjadi 4 yaitu :

1) Bahan cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, welchart, foto/ gambar, model/ maket.
2) Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact
disk audio
3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video Compact disk,
film.
4) Bahan ajar interaktif (interaktif teaching material) seperti kompleks
interaktif.
1. Bahan ajar cetak
Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan aja
cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa
keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Pieter ballstaedt, (1994)
yaitu :
1) bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi sehingga memudahkan
guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang
sedang dipelajari.
2) Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
3) bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah dipindah-
pindahkan
4) menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
5) bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
6) bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan
aktivitas seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.
7) bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai
besar
8) pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.

a) Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. menurut kamus Oxford halaman
389 handout adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara.
Biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki referensi
dengan materi yang dihasilkan atau kompetensi dasar dan materi pokok
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh
dengan berbagai cara antara lain dengan cara download dari internet atau
menyalin dari sebuah buku.
b) Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Oleh
pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya hasil penelitian,
hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman otobiografi atau hasil imajinasi
seseorang yang disebut sebagai fiksi. Menurut kamus Oxford halaman 94,
buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang
dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang
berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam
bentuk tertulis.
Buku yang baik adalah buku yang tertulis dengan menggunakan
bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik
dilengkapi dengan gambar dan keterangan keterangannya, isi buku juga
menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Buku
pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh
peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang pikiran-pikiran
fiksi si penulis dan seterusnya.

c) Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru
sehingga model berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan
ajar yang telah disebutkan sebelumnya
Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah
menggunakannya. Pembelajaran dengan modul menggunakan seorang
peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih
cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan
dengan peserta didik lainnya dengan demikian maka modul harus
menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik
disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik menarik dilengkapi
dengan ilustrasi.

d) Lembar kerja kegiatan siswa


Lembar kerja kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar
kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat
digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar
kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila
tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan
materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat
berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas
membaca sebuah artikel tertentu kemudian membuat resume untuk
dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis adalah berupa kerja laboratorium
atau kerja lapangan, misalnya survei tentang harga cabe dalam kurun
waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran bagi siswa akan
belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas
tertulis. Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja
harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau
tidaknya sebuah kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik.
e) brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah
yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang
berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi
(kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua balai pustaka 1996). Dengan
demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama
sajian brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh
siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik karena
bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu
banyak, maka brosur di desain hanya memuat satu kompetensi dasar saja
ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik
untuk menggunakannya.
f) leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat
tapi tidak dimatikan atau dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet
didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan
bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai
bahan ajar juga harus memuat materi yang akan menggiring peserta didik
untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.

g) Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagian
siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.
Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka
wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan
proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu
mengajar namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar titik
karena didesain sebagai bahan ajar, wallchart harus memenuhi kriteria
sebagai bahan ajar antara lain memiliki kejelasan tentang kompetensi dasar
dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik diajarkan untuk
berapa lama dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh
wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan
lingkungannya.
h) foto/ gambar
Foto/ gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan
dengan tulisan. Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan
satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto atau gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada
akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar. Menurut
weidenmann dalam buku lehren mit bildmedien menggambarkan bahwa
melihat sebuah kota atau gambar lebih tinggi maknanya daripada
membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya
10%, dari mendengar 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto atau
gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan
bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya
dan atau bahan tes.
Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagai
berikut :
1) gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan
informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak
mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari.
2) gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga si pembaca gambar
benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.
3) lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya
diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin
informasi yang berakibat penggunaannya tidak belajar apa-apa.

i) model/maket
Model/maket yang didesain secara baik akan memberikan makna yang
hampir sama dengan benda aslinya. Weidermann mengemukakan bahwa
dengan melihat benda aslinya yang berarti dapat dipegang maka peserta didik
akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Misalnya dalam pelajaran biologi
siswa dapat melihat secara langsung bagian-bagian tubuh manusia melalui
sebuah model. Biasanya model semacam ini dapat dibuat dengan skala 1 : 1
artinya benda yang dilihat memiliki besar yang persis sama dengan benda
aslinya atau dapat juga dengan skala yang lebih kecil, tergantung pada benda
yang akan dibuat modelnya titik bahan ajar semacam ini tidak dapat berdiri
sendiri melainkan harus dibantu dengan bahan tertulis agar memudahkan guru
dalam mengajar maupun siswa dalam belajar titik dalam memanfaatkan
model/maket sebagai bahan ajar harus menggunakan kompetensi dasar dalam
kurikulum sebagai acuannya.

2. Bahan ajar dengar (audio)


a. kaset/piringan hitam/ Compact disk
Sebuah kaset yang direncanakan sedemikian rupa sehingga menjadi
sebuah program yang dapat dipergunakan sebagai bahan ajar. Media kaset
dapat menyimpan suara yang dapat secara berulang-ulang diperdengarkan
kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar
kaset biasanya digunakan untuk pembelajaran bahasa atau pembelajaran
musik. Bahan ajar kaset tidak dapat berdiri sendiri dalam penggunaannya
memerlukan bantuan alat dan bahan lainnya seperti tape recorder dan
lembar skenario guru.
b. Radio
Radio broadcasting adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu titik
radio juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar titik program radio
dapat dirancang sebagai bahan ajar misalnya pada jam tertentu guru
merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio. Misalnya
mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian atau fakta yang
sedang berlangsung.

3 bahan ajar pandang dengar (audio visual)


a. video/ film
Seperti halnya wall chart, video/film juga alat bantu yang didesain
sebagai bahan ajar. Program video/film biasanya disebutkan sebagai alat
bantu pandang dengar (audio visual aids/audio visual media). Umumnya
program video telah dibuat dalam rancangan lengkap, sehingga setiap
akhir dari penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih
kompetensi dasar. Baik tidaknya program video tentu saja tergantung pada
desain awalnya, mulai analisis kurikulum penentuan media, skema yang
menunjukkan sekuensi dikenal dengan skenario dari sebuah program
video/film, script pengambilan gambar dan proses editingnya. Beberapa
keuntungan yang didapat jika bahan ajar disajikan dalam bentuk
video/film, antara lain:
1) dengan video/film seseorang dapat belajar sendiri
2) sebagai media pandang dengar video/film menyajikan situasi yang
komunikatif dan dapat diulang-ulang
3) dapat menampilkan sesuatu yang detail dari benda yang bergerak,
kompleks yang sulit dilihat dengan mata
4) video dapat dipercepat maupun diperlambat, dapat diulang pada bagian
tertentu yang perlu lebih jelas dan bahkan dapat diperbesar
5) memungkinkan pula untuk membandingkan antara dua adegan berbeda
diputar dalam waktu bersamaan
6) video juga dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu adegan,
mengangkat suatu situasi diskusi, dokumen tasi, promosi suatu produk,
interview, dan menampilkan sesuatu percobaan yang berproses.

Kekurangan dari program video adalah proses pembuatannya yang


memerlukan waktu relatif lama dan biaya besar. Namun demikian jika
diproduksi oleh organisasi tertentu dan dalam jumlah yang besar, maka
harganya akan mencapai lebih murah apalagi dibandingkan dengan
kemanfaatannya. Apalagi film yang memerlukan proses lebih rumit
dibandingkan dengan video. Saat ini film sudah jarang digunakan bahkan
pembuatan film untuk komersial pun sudah sangat berkurang dibandingkan
dengan program video.

b. Orang/Narasumber
Orang sebagai sumber belajar dapat dikatakan sebagai bahan ajar
yang dapat dipandang dan didengar, karena dengan orang seseorang dapat
belajar misalnya karena orang tersebut memiliki keterampilan khusus
tertentu titik melalui keterampilannya seseorang dapat dijadikan bahan
belajar, bahkan seorang guru dapat dijadikan sebagai bahan ajar titik agar
orang dapat dijadikan bahan ajar secara baik maka rancangan tertulis
diturunkan dari kompetensi dasar harus dibuat titik rancangan yang baik
akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Dengan demikian dalam
menggunakan orang sebagai bahan ajar tidak dapat berdiri sendiri
melainkan dikombinasikan dengan bahan ajar tertulis.

4. Bahan Ajar Interaktif


Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media
(audio, text, grafik, gambar, animasi dan video ) yang oleh penggunanya
dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu
presentasi titik saat ini sudah mulai banyak orang memanfaatkan bahan ajar
ini, karena di samping menarik juga memudahkan bagi penggunanya dalam
mempelajari suatu bidang tertentu titik biasanya bahan ajar multimedia
dirancang secara lengkap mulai dari petunjuk penggunaannya hingga
penelitiannya.
Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan
dan keterampilan pendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan
peralatan seperti komputer kamera video, dan kamera foto. Bahan ajar
interaktif biasanya disajikan dalam bentuk Compact Disk (CD)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan


dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan
video format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat
digunakan oleh siswa ataupun guru. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis.
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.

2015. Bandung

Anda mungkin juga menyukai