Anda di halaman 1dari 13

BENTUK-BENTUK SUMBER BELAJAR

DOSEN PENGAMPU : NILAM SARI,S.Si.,M.Pd.


Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan mata
kuliah MEDIA DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA

Disusun oleh :

NAMA : SEPTIA ERNIANTI HUTAGALUNG

NPM : 1905030195

KELAS : 2A34

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS QUALITY
MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah

menolong saya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan

menyelesaikan dengan baik dan semoga makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan

melengkapi tugas “ MEDIA DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

MATEMATIKA” makalah ini memuat tentang Bentuk-bentuk sumber belajar.

Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang

cukup jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon

untuk saran dan kritiknya, terimakasih.


DATAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………….

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………..

C. TUJUAN MASALAH………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………

A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR……………………………………….

B. BENTUK-BENTUK SUMBER BELAJAR………………………………….

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………

B. SARAN………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kegiatan belajar siswa dalam melaksanakan proses pendidikan memerlukan peran

guru dalam pembelajaran di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan. Istilah pembelajaran

lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Hal ini diperkuat

dalam UU Sisdiknas 2003 yang menjelaskan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi

antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Melalui penjelasan ini dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika

tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil

jika pebelajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat

mewakili belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya

karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada satu

syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Syarat itu adalah adanya

interaksi antara pebelajar (learner) dengan sumber belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran dapat terjadi jika

ada interaksi antara guru, siswa, sumber belajar dalam lingkungan belajar. Sumber belajar

yang digunakan guru dalam pembelajaran diharapkan dapat mendukung timbulnya interaksi

tersebut. Untuk itu diperlukan kemampuan guru dalam menentukan, menggunakan,

memanfaatkan dn mengembangkan sumber belajar. Oleh karena itu pada makalah ini akan

dijelaskan  definisi sumber belajar, bentuk sumber belajar yang akan membantu guru

menciptakan pembelajaran yang baik dan menyenangkan.


2.       RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.    Apakah yang dimaksud dengan sumber belajar?

2.    Bagaimanakah bentuk-bentuk sumber belajar?

3.      TUJUAN MASALAH

1.    Untuk mengetahui pengertian sumber belajar.

2.    Untuk mengetahui bentuk-bentuk sumber belajar.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR

Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita
tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti kebenarannya yaitu bahwa peserta didik atau
siswa harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang memadai
sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya hasil belajar yang
optimal. Namun, apa sebenarnya sumber belajar itu? Perlu diketahui definisi sumber belajar
yang jelas.

AECT (1977) mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan
barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam
kombinasi untuk memperlancar belajar dan meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan
lingkungan. Sumber belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila
sumber belajar itu diatur sebelumnya (prestructured), didesain dan dipilih lalu
dikombinasikan menjadi suatu sistem instruksional yang lengkap sehingga mengakibatkan
belajar yang bertujuan dan terkontrol.

Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya: buku-buku atau bahan
bahan cetak lainnya.  Pengertian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar
guru. Misalnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat
komponen sumber belajar, dan pada ummnya akan diisi dengan buku teks atau buku wajib
yang dianjurkan.

Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar diberikan oleh Edgar Dale dalam
Rohani (2010) yang menyatakan bahwa pengalaman itu sumber belajar. Sumber belajar
dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena
segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa
pengalaman yang menyebabkan belajar.

Sedangkan menurut Percival & Ellington dalam Wijaya (2010), sumber belajar
dinyatakan sebagai a system, set of materials or situation that is deliberately created or set up
in order to enable an individual student to learn.
Menurut Hamalik dalam Trimo (2008) menyatakan bahwa sumber belajar adalah
semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa, baik sendiri-sendiri atau bersama-
sama dengan siswa lainnya, untuk memudahkan belajar. 

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah


segala sesuatu meliputi potensi, pengalaman, tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang

mengandung informasi yang dapat dimanfaatkan guru maupun siswa dalam


melakukan proses belajar.

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru apabila sumber
belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam
sekitar, benda, orang atau buku sekalipun hanya sekedar  tempat, benda, orang atau buku
yang tidak akan ada artinya apa-apa. Pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan
kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan
akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat
dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-
satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya. Secara garis
besar sumber belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.    Sesuatu daya atau kekuatan yang dapat memberi sesuatu yang diperlukan dalam
rangka proses pembelajaran

2.    Mempunyai nilai-nilai belajar: merubah dan membawa perubahan sesuai dengan


tujuan.

3.    Dapat dipergunakan secara keseluruhan ataupun sebagian.

Adapun fungsi dari sumber belajar sehingga sumber belajar menjadi salah satu
komponen yang sangat penting diantaranya adalah:

1.    Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:

(a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara
lebih baik.
(b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak
membina dan mengembangkan gairah.

2.    Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:

(a)  mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional

(b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan


kemampuannnya.

3.    Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:

 (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis

(b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4.    Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan

(a) meningkatkan kemampuan sumber belajar

(b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.

5.    Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:

(a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit

(b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6.    Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi


yang mampu menembus batas geografis.

     B.     BENTUK-BENTUK SUMBER BELAJAR

Adapun klasifikasi bentuk-bentuk sumber belajar menurut AECT adalah sebagai


berikut:

1. Pesan (messages), yaitu informasi yang ditransmisikan oleh komponen lain dalam


bentuk ide, fakta, seni, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua
bidang studi yang harus diajarkan kepada siswa.
2. Orang (peoples), bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Dalam
kelompok ini misalnya guru, tutor, peserta didik, tokoh masyarakat (yang mungkin
berinteraksi dengan masyarakat)

3. Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan
melalui penggunaan alat ataupun dirinya sendiri. Misalnya transparasi, slide, audio,
video, buku, majalah, dan lainnya. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca
secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa
bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta
tersebut sebagai sumber belajar.

4. Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan


yang tersimpan dalam bahan. Misalnya slide proyektor, video tape, pesawat radio,
televisi.

5. Teknik (tecniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan


bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Seperti belajar
sendiri, simulasi, demonstrasi, tanya jawab.

6. Lingkungan (setting), yaitu situasi di sekitar dimana pesan disampaikan, lingkungan


bisa bersifat fisik (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium,
museum, taman, lingkungan non fisik/ suasana belajar). Lingkungan merupakan salah
satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga
dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan
kegiatan belajar.

         Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar  terdiri dari : (1)
lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk
memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat
digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran
peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.

Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak dapat dilihat secara
parsial atau sebagian. Aneka sumber belajar harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh
dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu
dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran yang lebih baik. Dengan demikian
diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.

Menurut Sudjana (2007) ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan, ketika
akan memilih sumber belajar didasarkan atas criteria tertentu yang secara umum terdiri dari
dua macam ukuran, yaitu criteria umum dan criteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
Berikut rincian kriterianya:

Criteria umum, merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar,
misalnya:

a. Ekonomis. Pengadaan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dengan jangka waktu
yang lama (awet) akan lebih ekonomis karena tidak akan mengeluarkan banyak dana
dalam waktu singkat.

b. Praktis dan sederhana. Tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan


keterampilan khusus yang rumit agar tidak menghabiskan waktu dan dana yang cukup
besar.

c. Mudah diperoleh. Sumber belajar hendaknya yang bisa didapatkan dengan mudah.
Ini bisa diaplikasikan pada sumber belajar yang tidak dirancang karena dapat dicari di
lingkungan sekitar.

d. Bersifat fleksibel. Sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan


instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi,
nilai, budaya, keinginan berbagai pemakai sumber belajar itu sendiri, seperti halnya
kaset video.

e. Komponen-komponennya sesuai tujuan. Sering kali suatu sumber belajar


mempunyai tujuan yang sesuai dan pesan yang dibawa juga cocok. Hal ini merupakan
criteria yang penting.

Criteria berdasarkan tujuan, antara lain:

a. Sumber belajar untuk motivasi. Pemanfaatan sumber belajar yang mampu


membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan-pertanyaan
dan memperjelas masalah.
b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Criteria ini biasanya dipakai oleh para
guru untuk memperluas bahan pelajaran dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.

c. Sumber belajar untuk penelitian. Sumber belajar yang dapat membantu dalam
bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya. Jenis
sumber belajar ini diperoleh secara langsung dari masyarakat atau lingkungan melalui
penggunaan rekaman audio maupun video.

d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah.

Sekalipun telah dipisahkan menjadi 6 bentuk tersebut, sumber belajar dalam


kenyataannya satu sama lain masih saling berhubungan sehingga terkadang sulit
untuk memisahkannya. Misalnya seorang guru yang sedang menjelaskan penggunaan
jangka sorong dan memperagakan alat tersebut di laboratorium. Dalam hal tersebut
paling tidak si guru tersebut sedang menggunakan beberapa bentuk sumber belajar
sekaligus seperti laboratorium sebagai lingkungan, jangka sorong sebagai alat,
penjelasan sebagai tekniknya, guru itu sendiri juga berperan sebagai sumber
belajarnya dan materi tentang jangka sorong itu sendiri dapat dikatakan sebagai pesan
yang akan disampaikan kepada si pembelajar atau siswa. Pemanfaatan sumber belajar
yang baik dengan penggabungan berbagai macam sumber diharapkan akan
menghasilkan kegiatan belajar yang lebih maksimal.
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

1. Sumber belajar adalah adalah segala sesuatu meliputi potensi, pengalaman, tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yang dapat dimanfaatkan
guru maupun siswa dalam melakukan proses belajar.

2. Bentuk-bentuk sumber belajar diklasifikasikan menjadi enam yaitu: pesan (messages),


orang (peoples), bahan (materials), alat (devices), teknik (techniques), lingkungan (settings)

B. SARAN

Bagi para guru diharapkan dapat memahami bentuk-bentuk sumber belajar yang ia
gunakan dalam pembelajaran sehingga sumber belajar yang digunakan tersebut tepat sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
DAFTAR PUSTAKA

2007.  Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rohani, Ahmad.2010. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana,N dan Rivai,A.2007. Teknologi Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algensindo

Trimo, 2008. Pengelolaan Alat Bermain dan Sumber Belajar. Diakses dari: http://re-

searchengines.com/trimo50708.html. 02-10-2012

Wijaya. 2008. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar. Diakses

dari: http://wijayalabs.multiply.com/journal/item/146?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal

%2Fitem. 02-10-2012.

Anda mungkin juga menyukai