Disusun oleh :
NPM : 1905030195
KELAS : 2A24
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah menolong saya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik dan
semoga makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “PENDIDIKAN IPA
KELAS TINGGI” makalah ini memuat tentang pembelajaran IPA terintegrasi di SD yang sangat
penting kita mempelajari nya dan menjaganya.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna
tapi juga memiliki detail yang cukup yang jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran
A. Latar Belakang
bangunan ilmu pengetahuan, IPA terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Bangunan
ilmu ini bersifat satu kesatuan dan saling mendukung. Pola bangunan keilmuan dari fakta sampai
dengan teori ini akan melahirkan arahan pola berpikir baik induktif maupun deduktif.
Serangkaian tahap atau cara berproses ilmiah dalam sains melahirkan cara penyelidikan.
Secara filosof, IPA sebagai bangunan ilmu dapat dikaji baik secara ontologi,
epistimologi dan aksiologi. IPA sebagai suatu bangunan ilmu yang mempunyai karakteristik
yang erat kaitannya dengan objek alam. Permasalahan yang terjadi pada objek alam bersifat
holistik. Keholistikan permasalahan ini membutuhkan pemecahan masalah dari berbagai bidang
Mata Pelajaran IPA adalah sebagai sarana untuk memahami alam dan melatihkan pola
pikir siswa dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan objek IPA. Amanah
kurikulum menghendaki IPA dibelajarkan secara terpadu sesuai dengan `namanya yaitu IPA
Terpadu. Namun demikian, konten materi dalam kurikulum IPA masih terpisah.
Keterpaduan baru sekedar dilihat dari perspektif penggabungan secara berlapis materi
fisika, kimia dan biologi. Perspektif dalam memadukan secara holistik belum disentuhkan. Hal
ini sesuai dengan sains yang mempelajari objek dari gejala dan fenomena secara holistik. Gejala
dan fenomena IPA pada objek permasalahan IPA merupakan kumpulan konsep yang utuh bukan
terpisah.Itulah sebabnya IPA perlu dibelajarkan secara holistik dalam bentuk IPA terpadu. Hal
ini bertujuan untuk membentuk pola pikir peserta didik yang holistik. Pola pikir peserta didik
yang holistik ini akan digunakan sebagai life skill dalam menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan.
merekomendasikan agar guru-guru IPA sekolah dasar dan menengah harus memiliki
kecenderungan interdisipliner pada IPA. Sebagai usaha untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka
guru-guru IPA sekolah dasar dan menengah hendaknya disiapkan untuk memiliki kompetensi
dalam biologi, kimia, fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA lainnya.
Saat ini, guru yang mengajar IPA di sekolah belum dari lulusan pendidikan IPA tetapi
masih berasal dari latar belakang pendidikan biologi, kimia dan fisika. Calon guru dari
Pendidikan IPA sudah dibekali kompetensi untuk mampu mengajar IPA secara terpadu. Namun
demikian ada kendala bagi guru di lapangan yang berasal dari latar belakang terpisah tadi. Selain
itu juga ditinjau dari konten struktur KTSP IPA yang masih dikemas terpisah. Maka dari itu
Tema ini menggambarkan permasalahan atau persoalan IPA untuk dicari pemecahan
masalah melalui serangkaian pembelajaran IPA. Tema yang disajikan harapannya menarik,
kontekstual untuk disajikan kepada siswa. Tema ini dapat disajikan melalui pembelajaran IPA
menggunakan connected model, webbed model dan integrated model. Dalam tema terkandung
kompetensi yang sesuai ditinjau dari aspek fisika, kimia dan biologi. Pemetaan ini tergambarkan
B. Rumusan Masalah
3. Apa Persamaan dan Perbedaan antara Pembelajaran Sains Terintegrasi dan Tematik?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran
dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam
pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut
persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya
(Hisyam Zaini, 2004: 4). Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran
adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa
belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan
mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan
mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39).
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi
alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara
Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan
atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan
masyarakat.
4. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.
berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini,
2007: 40)
Pembelajaran sains terintegrasi merupakan sebuah konsep yang dapat dianggap sebagai
suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan konsep – konsep dalam ilmu pengetahuan
untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna kepada anak didik. Integrasi
pembelajaran yang berpusat pada guru ke arah pembelajaran yang berpusat pada siswa, semua
aktifitas dilaksanakan oleh guru, guru cenderung mendominasi kelas dengan menggunkan
ceramah, mendengar sambil mencatat apa yang diucapkan oleh guru. Pembelajaran terpadu
adalah:
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tetentu sebagai pusat perhatian yang digunakan
untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain , baik dari bidang studi yang bersangkutan
4. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA sehingga melahirkan satu atau
memadukan materi beberapa mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema. Keterpaduan
dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar pembelajaran IPA lebih bermakna, efektif, dan
efisien. Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan
konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna,
1. Bersifat holistik (berhubungan dng sistem keseluruhan sbg suatu kesatuan lebih dp sekadar kumpulan
bagian)
disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran
terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi,
dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat
dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang, contohnya banjir,
pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi yang dibahas dari
2. Interdisiplin ilmu : mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu
Dalam arti tidak ada batas – batas antara ketiga bidang ilmu tersebut. Sedangkan
pembelajaran terpadu intraidisiplin ilmu mengintegrasikan topic atau konsep dalam disiplin ilmu.
Ada beberapa argument yang dapat dijadikan alasan perlunya penerapan cara pembelajaran
1. Pemahaman perserta didik terhadap topic lebih bermakna, karena topic kegiatan yang
disajikan lazimnya berkaitan dengan kehidupan sehari – hari atau dunia anak.
2. Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan pelajaran tidak berkotak
3. Menghindari penyajian materi yang berulang yang menyebabkan peserta didik bosan. Bila
penyajiannya secara terpadu (terkolerasi) pengulangan itu dapat berupa penguatan atau
kelanjutan materi. Tetapi kalau disajikan secara terpisah merupakan pengulangan yang tidak
diperlukan.
terpadu dengan tema pertumbuhan dapat ditinjau dari kajian fisika kimia, dan biologi, yang mana
ketiga kajian tersebut masih dalam satu bidang studi yaitu IPA terpadu. Dari mata pelajaran
fisika, aspek-aspek yang dikaji antara lain: faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada
tumbuhan seperti cahaya, dan suhu. Dari cahaya, materi akan akan dijabarkan menjadi sifat-sifat
cahaya, dispersi cahaya, pemantulan cahaya, dan pembiasan cahaya. Mata pelajaran yang
diterapkan dalam pembelajaran ini mengacu pada partikel-partikel materi (atom, molekul, dan
ion). Dalam tema di atas tersaji pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan,
khususnya nutrisi/makanan, air dan mineral. Air termasuk contoh dari molekul senyawa dengan
rumus H2O, selanjutnya mineral merupakan contoh unsur-unsur, seperti kalsium (Ca), kalium
(K), fosfor (P) dan lain-lain. Sedangkan dari mata pelajaran biologi, banyak aspek yang bisa
dikembangkan, misalnya gen, hormon, kelembaban, dan cahaya matahari, khususnya untuk
fotosintesis.
Pertumbuhan
Kimia
- Peranan atom, molekul dan ion dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Biologi
Fisika
1. Tujuan
- Daun
- Potongan lidi
1. Sumber Bahan
i. GBPP
2) Contoh pertanyaan :
Pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering
merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual
maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari
Kemudian contoh pembelajaran terpadu intrakurikulum, dengan topic listrik. Dalam hal
ini, topic listrik dijadikan sebagai topic inti. Dalam kurikulum SD topic listrik di berikan pada
kelas – kelas akhir yaitu kelas V dan VI. Adapaun tahap – tahap dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut
sifatnya. Hal – hal apa saja yang dapat disajikan sebagai sumber listrik, serta meminta siswa
untuk membuktikan contoh alat – alat apa saja yang dapat membangkitkan tenaga listrik. Dalam
hal ini pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu sederhana seperti penggaris
plastic, kain wol, serpihan kertas, balon karet dan sebagainya. Selama pembelajaran berlangsung
diperlukan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Pertanyaan – pertanyaan yang
beberapa pertanyaan seperti: Apakah manfaat listrik bagi kehidupan kita? Apakah alat – alat atau
perabotan dirumahmu yang menggunakan listrik? Apakah anda menggunakan listrik sebagai
sumber penerangan di malam hari? Apakah hubungan listrik dengan cahaya? Pertanyaan –
pertanyaan ini akan menggiring siswa kepada kaitan cahaya dengan listrik. Dengan perkataan
Ketiga, anda dapat berpindah pada topic energy, gaya dan kerja. Dalam hal ini dapat
dikaitkan dengan topic listrik. Sebagai gambaran pada saat ini banyak peralatan dirumah yang
menggunakan listrik, bahkan dibeberapa tempat alat angkutan seperti mobil ada yang
menggunakan listrik sebagai sumber energy, kipas listrik dapat berputar karena dihubungkan
listrik. Contoh – contoh lain dapat diungkap dengan memancing kreatifitas siswa untuk
menceritakan pengalaman siswa sehari – hari dirumah atau dari bahan bacaan atau dri TV dan
sebagainya.
Selanjutnya anda dapat mengaitkan topic listrik dengan populasi dalam biologi.
Hubungan antara jumlah listrik yang harus disiapkan oleh PLN dalam suatu wilayah dalam hal
Dengan pelajaran Kimia, secara sederhana dapat disebutkan bahan – bahan kimia apa
saja yang terkandung dalam baterai sehingga dapat menimbulkan arus listrik. Di samping itu
dapat pula disebutkan apa kelebihan – kelebihan atau kelemahan – kelemahan baterai sebagai
sumber listrik dibandingkan dengan sumber energy lainnya seperti energy matahari, air terjun
dan sebagainya.
pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan-bahan pelajaran secara terpadu, yaitu dengan
menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri
1. Integratif Internal yaitu keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran itu sendiri, misalnya
pada waktu pelajaran bahasa dengan fokus menulis kita bisa mengaitkan dengan membaca dan
mendengarkan juga.
2. Integratif Eksternal yaitu keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan bidang studi
yang lain, misalnya bidang studi bahasa dengan sains dengan tema lingkungan maka kita bisa
meminta siswa membuat karangan atau puisi tentang banjir untuk pelajaran bahasanya untuk
pelajaran sainsnya kita bisa menghubungkan dengan reboisasi atau bisa juga pencemaran sungai.
memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan
atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan seperti ini disebut juga dengan kurikulum
(DEPDIKBUD, 1990: 3), atau pengajaran lintas bidang studi (Maryanto, 1994: 3). Menurut
Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran
terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan
progresif yaitu:
mata pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna
sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada.
2. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari sesuatu kelas pada hari tertentu untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa
mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
konsep yang dapat dianggap sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan
konsep – konsep dalam ilmu pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih
bermakna kepada anak didik. Integrasi berati pembauran, penggabungan sehingga menjadi satu.
cakupan materi yang akan di integrasikan yaitu, intrakurikulum adalah mengintegrasikan topik-
topik yang terdapat di dalam satu rumpun bidang studi misalnya IPA terdiri dari:
B. Saran
Sebagai calon guru yang nantinya akan mengajar, sebaiknya kita harus memiliki
wawasan yang luas tentang bagaimana cara mengajar dan membuat rancangan belajar yang
http://www.jamarismelayu.com/2014/09/pembelajaran-tematik-terpadu-tingkat.html
http://sagamulya.blogspot.co.id/2015/05/pembelajaran-ipa-terintegrasi.html
http://febrimasterphysic.blogspot.co.id/2014/09/pembelajaran-ipa-terpadu.html
https://bioners.wordpress.com/2013/11/07/pembelajaran-ipa-secara-terpadu-menurut-kurikulum-
2013/