Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI DI SD ”


PENDIDIKAN IPA KELAS TINGGI

DOSEN PENGAMPU : RINCI SIMBOLON M.pd

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan mata


kuliah PENDIDIKAN IPA KELAS TINGGI

Disusun oleh :

NAMA : SEPTIA ERNIANTI HUTAGALUNG

NPM : 1905030195

KELAS : 2A24

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS QUALITY
MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah menolong saya

menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik dan

semoga makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “PENDIDIKAN IPA

KELAS TINGGI” makalah ini memuat tentang pembelajaran IPA terintegrasi di SD yang sangat

penting kita mempelajari nya dan menjaganya.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna

tapi juga memiliki detail yang cukup yang jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran

dan kritiknya, terimakasih.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat dilihat sebagai bangunan ilmu (body of

knowledge), cara berpikir (way of thinking), cara penyelidikan (way of investigation). Sebagai

bangunan ilmu pengetahuan, IPA terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan  teori. Bangunan

ilmu ini bersifat satu kesatuan dan saling mendukung. Pola bangunan keilmuan dari fakta sampai

dengan teori ini akan melahirkan arahan pola berpikir baik induktif maupun deduktif.

Serangkaian tahap atau cara berproses ilmiah dalam sains melahirkan cara penyelidikan.

Secara filosof, IPA sebagai bangunan ilmu dapat dikaji baik secara ontologi,

epistimologi dan aksiologi. IPA sebagai suatu bangunan ilmu yang mempunyai karakteristik

yang erat kaitannya dengan objek alam. Permasalahan yang terjadi pada objek alam bersifat

holistik. Keholistikan permasalahan ini membutuhkan pemecahan masalah dari berbagai bidang

interdisipliner, khususnya bidang IPA.

Mata Pelajaran IPA adalah sebagai sarana untuk memahami alam dan melatihkan pola

pikir siswa dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan objek IPA. Amanah

kurikulum menghendaki IPA dibelajarkan secara terpadu sesuai dengan `namanya yaitu IPA

Terpadu. Namun demikian, konten materi dalam kurikulum IPA masih terpisah.

Keterpaduan baru sekedar dilihat dari perspektif penggabungan secara berlapis materi

fisika, kimia dan biologi. Perspektif dalam memadukan secara holistik belum disentuhkan. Hal

ini sesuai dengan sains yang mempelajari objek dari gejala dan fenomena secara holistik. Gejala

dan fenomena IPA pada objek permasalahan IPA merupakan kumpulan konsep yang utuh bukan

terpisah.Itulah sebabnya IPA perlu dibelajarkan secara holistik dalam bentuk IPA terpadu. Hal
ini bertujuan untuk  membentuk pola pikir peserta didik yang holistik. Pola pikir peserta didik

yang holistik ini akan digunakan sebagai life skill dalam menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan.

NSTA (Standasrs for Science Teacher Preparation) dalam Insih Wilujeng (2010:353),

merekomendasikan agar guru-guru IPA sekolah dasar dan menengah harus memiliki

kecenderungan interdisipliner pada IPA. Sebagai usaha untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka

guru-guru IPA sekolah dasar dan menengah hendaknya disiapkan untuk memiliki kompetensi

dalam biologi, kimia, fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA lainnya.

Saat ini, guru yang mengajar IPA di sekolah belum dari lulusan pendidikan IPA tetapi

masih berasal dari latar belakang pendidikan biologi, kimia dan fisika. Calon guru dari

Pendidikan IPA sudah dibekali kompetensi untuk mampu mengajar IPA secara terpadu. Namun

demikian ada kendala bagi guru di lapangan yang berasal dari latar belakang terpisah tadi. Selain

itu juga ditinjau dari konten struktur KTSP IPA yang masih dikemas terpisah. Maka dari itu

perlunya pengemasan pembelajaran IPA secara menarik melalui penyajian tema.

Tema ini menggambarkan permasalahan atau persoalan IPA untuk dicari pemecahan

masalah melalui serangkaian pembelajaran IPA. Tema yang disajikan harapannya menarik,

kontekstual untuk disajikan kepada siswa. Tema ini dapat disajikan melalui pembelajaran IPA

menggunakan connected model, webbed model dan integrated model. Dalam tema terkandung

kompetensi yang sesuai ditinjau dari aspek fisika, kimia dan biologi. Pemetaan ini tergambarkan

dalam peta kompetensi.

B.     Rumusan Masalah

1.      Jelaskan Hakikat dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD!


2.      Bagaimana Pembelajaran Sains Terintegrasi?

3.     Apa Persamaan dan Perbedaan antara Pembelajaran Sains Terintegrasi dan Tematik?

C.     Tujuan Penulisan

1.    Mengetahui Hakikat dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD.

2.      Mengetahui Pembelajaran Sains Terintegrasi.

3.      Mengetahui Rancangan Pembelajaran Sains Terintegrasi.

4.      Mengetahui Persamaan dan Perbedaan Pembelajaran Sains Terintegrasi dan Tematik


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Hakikat dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan

dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran

dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan

guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam

pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut

persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya

(Hisyam Zaini, 2004: 4). Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran

adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa

belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan

mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan

konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu

dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau

prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39).  
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi

alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang

dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi

tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara

lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

 Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan

atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam

(Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu

yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi,

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan

dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di SD, antara lain :

1.      Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan

masyarakat.

2.      Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah

dan membuat keputusan.

3.      Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat

dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4.      Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.

5.      Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.


6.      Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai

berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini,

2007: 40)

B.     Pembelajaran Sains Terintegrasi

Pembelajaran sains terintegrasi merupakan sebuah konsep yang dapat dianggap sebagai

suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan konsep – konsep dalam ilmu pengetahuan

untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna kepada anak didik. Integrasi

berati pembauran, penggabungan sehingga menjadi satu.

Perkembangan pembelajaran IPA SD dewasa ini mengalami pergeseran dari

pembelajaran yang berpusat pada guru ke arah pembelajaran yang berpusat pada siswa, semua

aktifitas dilaksanakan oleh guru, guru cenderung mendominasi kelas dengan menggunkan

ceramah, mendengar sambil mencatat apa yang diucapkan oleh guru.  Pembelajaran terpadu

adalah:

1.      Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tetentu sebagai pusat perhatian yang digunakan

untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain , baik dari bidang studi yang bersangkutan

maupun dari bidang studi lainya.

2.      Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang

mencerminkan dunia nyata.

3.      Suatu cara untuk mengajarkan pengetahuan atau keterampilan secara simultan.

4.      Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda

dengan harapan siswa akan belajar dengan baik.


Makna terpadu dalam pembelajaran IPA adalah adanya keterkaitan antara berbagai

aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA sehingga melahirkan satu atau

beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang

memadukan materi beberapa mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema. Keterpaduan

dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar pembelajaran IPA lebih bermakna, efektif, dan

efisien. Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman

langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan

konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna,

autentik dan aktif. Berikut ini adlah Karakteristik Pembelajaran terpadu:

1. Bersifat holistik (berhubungan dng sistem keseluruhan sbg suatu kesatuan lebih dp sekadar kumpulan

bagian)

2. Berpusat pada anak didik

3. Memberi pengalaman langsung kepada siswa

4. Pemisahan materi tidak begitu jelas

5. Menyajikan konsep-konsepberbagai topic

6. Hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangan anak

Pada pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran IPA, perangkat pembelajaran

disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran

terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi,

dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat

dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang, contohnya banjir,

pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi yang dibahas dari

berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.


C.     Rancangan Pembelajaran Sains Terintegrasi

Secara garis besar Pembelajaran  terpadu dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan

cakupan materi yang akan di integrasikan yaitu :

1.      intrakurikulum : mengintegrasikan topik-topik yang terdapat di dalam satu rumpun bidang

studi misalnya IPA terdiri dari: Biologi,Fisika,Kimia,

2.      Interdisiplin ilmu : mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu

Dalam arti tidak ada batas – batas antara ketiga bidang ilmu tersebut. Sedangkan

pembelajaran terpadu intraidisiplin ilmu mengintegrasikan topic atau konsep dalam disiplin ilmu.

Ada beberapa argument yang dapat dijadikan alasan perlunya penerapan cara pembelajaran

secara inter dan intradisiplin ilmu, di antaranya:

1.      Pemahaman perserta didik terhadap topic lebih bermakna, karena topic kegiatan yang

disajikan lazimnya berkaitan dengan kehidupan sehari – hari atau dunia anak.

2.      Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan pelajaran tidak berkotak

– kotak oleh pemilahan mata pelajaran.

3.      Menghindari penyajian materi yang berulang yang menyebabkan peserta didik bosan. Bila

penyajiannya secara terpadu (terkolerasi) pengulangan itu dapat berupa penguatan atau

kelanjutan materi. Tetapi kalau disajikan secara terpisah merupakan pengulangan yang tidak

diperlukan.

4.      Memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari beberapa topic

berbagai mata pelajaran.

5.      Pembelajaran akan lebih menarik dan menantang.

Sebagai contoh pembelajaran IPA SD secara Interdisiplin Ilmu yaitu Pembelajaran

terpadu dengan tema pertumbuhan dapat ditinjau dari kajian fisika kimia, dan biologi, yang mana
ketiga kajian tersebut masih dalam satu bidang studi yaitu IPA terpadu. Dari mata pelajaran

fisika, aspek-aspek yang dikaji antara lain: faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada

tumbuhan seperti cahaya, dan suhu. Dari cahaya, materi akan akan dijabarkan menjadi sifat-sifat

cahaya, dispersi cahaya, pemantulan cahaya, dan pembiasan cahaya. Mata pelajaran yang

diterapkan dalam pembelajaran ini mengacu pada partikel-partikel materi (atom, molekul, dan

ion). Dalam tema di atas tersaji pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan,

khususnya nutrisi/makanan, air dan mineral. Air termasuk contoh dari molekul senyawa dengan

rumus H2O, selanjutnya mineral merupakan contoh unsur-unsur, seperti kalsium (Ca), kalium

(K), fosfor (P) dan lain-lain. Sedangkan dari mata pelajaran biologi, banyak aspek yang bisa

dikembangkan, misalnya gen, hormon, kelembaban, dan cahaya matahari, khususnya untuk

fotosintesis.   

Pertumbuhan

Kimia

-    Mendefinisikan pengertian pertikel materi (atom, molekul dan ion)

-    Memberikan contoh atom, molekul dan ion

-    Peranan atom, molekul dan ion dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Biologi

-    Menjelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan

-    Melakukan kesperimen tentang factor factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan

tumbuhan dan perkembangannya

Fisika

-    Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat – sifat cahaya

-    Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


 

1.      Tujuan

Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan dasar tentang :

a. Pertumbuhan pada tumbuhan

b. Factor – factor yang mempengaruhi tentang pertumbuhan tumbuhan

c. Factor – factor yang mempengaruhi tentang perkembangan tumbuhan

d. Dapat melakukan eksperimen mengenai pertumbuhan pada tumbuhan

2.      Alat, bahan dan sumber bahan

a. Alat dan Bahan

- Daun

- Biji kacang hijau

- Potongan lidi

- Gambar – gambar mengenai tumbuhan

- Kertas dan sebagainya

1. Sumber Bahan

i. GBPP

ii. Buku Paket

iii. Buku Pedoman

iv. Buku Sumber lain

1) Kegiatan belajar mengajar

a. Kegiatan Tanya jawab

2) Contoh pertanyaan :

1. Apa pengertian pertumbuhan?

2. Apa saja factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?


3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman?

4. Apakah yang di butuhkan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan subur?

Pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering

disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya

merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual

maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara

holistik dan autentik (Depdikbud, 1996:3).

Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan

mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Dengan

demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari

secara menyeluruh (holistik), bermakna, autentik dan aktif.

Kemudian contoh pembelajaran terpadu intrakurikulum, dengan topic listrik. Dalam hal

ini, topic listrik dijadikan sebagai topic inti. Dalam kurikulum SD topic listrik di berikan pada

kelas – kelas akhir yaitu kelas V dan VI. Adapaun tahap – tahap dalam pembelajaran adalah

sebagai berikut

Pertama, dalam pembelajaran dikelas perlu di ubgkap pengertian listrik serta sifat –

sifatnya. Hal – hal apa saja yang dapat disajikan sebagai sumber listrik, serta meminta siswa

untuk membuktikan contoh alat – alat apa saja yang dapat membangkitkan tenaga listrik. Dalam

hal ini pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu sederhana seperti penggaris

plastic, kain wol, serpihan kertas, balon karet dan sebagainya. Selama pembelajaran berlangsung

diperlukan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Pertanyaan – pertanyaan yang

akan diajukan sebaiknya disiapkan telebih dahulu.

Kedua, kemudian anda dapat berpindah pada topic cahaya. Dengan mengajukan

beberapa pertanyaan seperti: Apakah manfaat listrik bagi kehidupan kita? Apakah alat – alat atau
perabotan dirumahmu yang menggunakan listrik? Apakah anda menggunakan listrik sebagai

sumber penerangan di malam hari? Apakah hubungan listrik dengan cahaya? Pertanyaan –

pertanyaan ini akan menggiring siswa kepada kaitan cahaya dengan listrik. Dengan perkataan

lain lampu memancarkan cahaya setelah dialiri listrik.

Ketiga, anda dapat berpindah pada topic energy, gaya dan kerja. Dalam hal ini dapat

dikaitkan dengan topic listrik. Sebagai gambaran pada saat ini banyak peralatan dirumah yang

menggunakan listrik, bahkan dibeberapa tempat alat angkutan seperti mobil ada yang

menggunakan listrik sebagai sumber energy, kipas listrik dapat berputar karena dihubungkan

listrik. Contoh – contoh lain dapat diungkap dengan memancing kreatifitas siswa untuk

menceritakan pengalaman siswa sehari – hari dirumah atau dari bahan bacaan atau dri TV dan

sebagainya.

Selanjutnya anda dapat mengaitkan topic listrik dengan populasi dalam biologi.

Hubungan antara jumlah listrik yang harus disiapkan oleh PLN dalam suatu wilayah dalam hal

ini dikaitkan dengan bertambahnya populasi penduduk dan sebagainya.

Dengan pelajaran Kimia, secara sederhana dapat disebutkan bahan – bahan kimia apa

saja yang terkandung dalam baterai sehingga dapat menimbulkan arus listrik. Di samping itu

dapat pula disebutkan apa kelebihan – kelebihan atau kelemahan – kelemahan baterai sebagai

sumber listrik dibandingkan dengan sumber energy lainnya seperti energy matahari, air terjun

dan sebagainya.

D.    Persamaan dan Perbedaan Pembelajaran Sains Terintegrasi dan Tematik

Pengertian Pendekatan Integratif atau terpadu adalah rancangan kebijaksanaan

pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan-bahan pelajaran secara terpadu, yaitu dengan
menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri

sendiri atau terpisah-pisah. Pendekatan terpadu terdiri dari dua macam :

1.       Integratif Internal yaitu keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran itu sendiri, misalnya

pada waktu pelajaran bahasa dengan fokus menulis kita bisa mengaitkan dengan membaca dan

mendengarkan juga.

2.       Integratif Eksternal yaitu keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan bidang studi

yang lain, misalnya bidang studi bahasa dengan sains dengan tema lingkungan maka kita bisa

meminta siswa membuat karangan atau puisi tentang banjir untuk pelajaran bahasanya untuk

pelajaran sainsnya kita bisa menghubungkan dengan reboisasi atau bisa juga pencemaran sungai.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba

memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan

atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan seperti ini disebut juga dengan kurikulum

(DEPDIKBUD, 1990: 3), atau pengajaran lintas bidang studi (Maryanto, 1994: 3). Menurut

Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran

terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan

progresif yaitu:

1.       Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kegiatan menata keterpaduan berbagai materi

mata pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna

sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada.

2.       Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari sesuatu kelas pada hari tertentu untuk

mempelajari atau mengerjakan berbagai kegiatan sesuai dengan minat mereka.


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di

alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa

mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang

diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,

penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pembelajaran sains terintegrasi merupakan sebuah

konsep yang dapat dianggap sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan

konsep – konsep dalam ilmu pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih

bermakna kepada anak didik. Integrasi berati pembauran, penggabungan sehingga menjadi satu.

Secara garis besar Pembelajaran  terpadu dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan

cakupan materi yang akan di integrasikan yaitu, intrakurikulum adalah mengintegrasikan topik-

topik yang terdapat di dalam satu rumpun bidang studi misalnya IPA terdiri dari:

Biologi,Fisika,Kimia. Dan Interdisiplin ilmu  adalah mengintegrasikan topik atau konsep dalam

berbagai disiplin ilmu

B.     Saran

Sebagai calon guru yang nantinya akan mengajar, sebaiknya kita harus memiliki

wawasan yang luas tentang bagaimana cara mengajar dan membuat rancangan belajar yang

menarik bagi siswa.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.jamarismelayu.com/2014/09/pembelajaran-tematik-terpadu-tingkat.html

http://sagamulya.blogspot.co.id/2015/05/pembelajaran-ipa-terintegrasi.html

http://febrimasterphysic.blogspot.co.id/2014/09/pembelajaran-ipa-terpadu.html

https://bioners.wordpress.com/2013/11/07/pembelajaran-ipa-secara-terpadu-menurut-kurikulum-

2013/

Anda mungkin juga menyukai