Anda di halaman 1dari 12

IMAN KRISTEN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Nama : Eve Valentina Aruan


Nim : 31S18014
Prodi : S1 TB 2018

Sadarkah Saudara bahwa alam tempat tinggal kita ini makin rusak? Dalam peringatan Hari
Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni yang lalu, banyak orang menyoroti kerusakan lingkungan
hidup. Kita merasakan bumi yang makin panas, banjir, serta pencemaran udara, air, dan tanah;
semua itu adalah masalah yang menimbulkan banyak dampak negatif bagi manusia. Gaya hidup
manusia yang tidak ramah lingkungan dan eksploitasi alam yang berlebihan telah membuat alam
ini berduka. Lingkungan hidup menjadi rusak dan terjadilah ketidakadilan ekologi.

Mengapa lingkungan hidup kita menjadi rusak? Adakah cara pandang dan sikap manusia yang
salah terhadap alam? Tentu saja. Pemahaman dan cara pandang orang terhadap lingkungan hidup
memengaruhi sikap mereka dalam memperlakukan alam. Misalnya ada pandangan bahwa
manusia adalah pusat alam semesta (anthroposentris). Manusia dan kepentingannya dianggap
yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem. Alam dilihat hanya sebagai objek, alat, dan
sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya bernilai sejauh
menunjang kepentingan manusia. Tentu pandangan seperti itu menghasilkan sikap yang tidak
bersahabat dengan alam.

Adapun kerusakan alam yang terjadi oleh akibat manusi adalah sebagai berikut :

 Penyusutan Hutan

mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21% dari 133 juta hektar hutan Indo
Hilangnya hutan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, meningkatkan peristiwa bencana
alam, dan terancamnya kelestarian flora dan fauna. nesia hilang

 Pencemaran Air

Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran laut di
Indonesia. pada 2010, Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagai Sungai Paling Tercemar di
Dunia oleh situs huffingtonpost.com. World Bank juga menempatkan Jakarta sebagai kota
dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City

 Lenyapnya Tumbuhan dan Hewan Ratusan tumbuhan dan hewan

Indonesia yang langka dan terancam punah: • sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan 127
tumbuhan berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status terserang bahaya, serta • 205
jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan masuk kategori dalam bahaya, serta • 557 spesies hewan dan
256 tumbuhan berstatus rentan.
 Pencemaran Udara
Penyebab pencemaran udara yang paling utama adalah manusia dan yang merasakan dampaknya
pun manusia. Pencemaran udara adalah salah satu kerusakan lingkungan,  kerusakan lingkungan
ini berupa penurunan kualitas udara karena masuk nya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara
atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa
karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida dan masih banyak lagi yang lainnya.
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya pencemaran udara bisa
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab pencemaran udara
karena faktor alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas
vulkanik, kebakaran hutan, dan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa
berupa asap, debu, dan gas. 

 Banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan.[1] Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh
air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.[2] Dalam arti "air mengalir", kata ini juga
dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari
sungai itu..[3]Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan
pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah
yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain. Banjir juga dapat terjadi di
sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering
mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air
yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan
biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus
menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada
biaya kerusakan akibat banjir periodik.

SEMUANYA TERJADI KARENA MANUSIA


MANUSIA MEMENUHI KEBUTUHANNYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAM

Tindakan Manusia dalam Memperlakukan Alam Pembahasan Apakah kita pernah merenungi kembali


tentang keberadaan kita saat ini? Kita sebagai manusia hidup di atas Bumi mulai dari lahir, kecil,
beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Ketika kita merenungi betapa besarnya kahidupa yang
didapatkan dari bumi, maka kita akan selalu merasa bahwa betapa besarnya hutang manusia terhadap
Bumi. Namun hal itu nampaknya tidak menjadi bahan renungan bagi kita, tetapi justru manusia hanya
mengikuti egonya yang hanya menganggap alam sebagai sebuah objek yang siap pakai, dan hanya bisa
dieksploitasi kapan saja tampa memberikan kontribusi yang mungkin bisa terus menjaga kestabilan alam
agar tetap bisa menadi pengerak kehidupan di muka bumi ini. Masalah ekologi sudah seharusnya
diberikan perhatian yang serius mengingat berbagai kerusakan terhadapnya sudah mencapai tingkat
yang begitu mengkhawatirkan. Dari tahun ke tahun kerusakan dan kekerasan terhadap ekologi
bukannya menurun, malah semakin meningkat secara drastis. Kebakaran, penebangan hutan,
penambangan dan pabrik kimia, pencemaran air, polusi udara, dan masih banyak yang lainnya, mungkin
merupakan fenomena yang umum terjadi di Indonesia.

Tindakan-tindakan manusia terhadapa alam yang hampir tak terkendalikan inilah yang menjadi
pemicu utama terhadap peristiwa-peristiwa alam di belahan dunia ini yang akhirnya juga
mengancam kelangsungan hidup alam dan manusia itu sendiri, misalkan semakin besarnya
tingkat terjadinya bencana alam seperti tanah longsor banjir, kekeringan,yang terjadi di berbagai
daerah di Indonesia, yang sering menelan korban jiwa yang cukup banyak. Masalah inilah yang
terus menjadi persoalan besar di dunia ini termasuk di Indonesia. Jika di tanya factor dari semua
ini jawabanya bisa bervariasi;
Pertama, pemahaman manusia terhadap alam dan lingkungan adalah keliru. Anggapan bahwa
alam beserta isinya diciptakan untuk manusia, dan manusia sebagai pusat penciptaan hampir
didukung oleh berbagai agama di dunia dengan berbagai variannya. Misalnya, antroposentrisme
(paham yang menganggap manusia sebagai pusat dan puncak segala ciptaan, paham inilah di
pakai pakai sebagai legitimasi teologis atas pelimpahan wewenang dari Tuhan kepada manusia
untuk menundukkan dan mengeksploitasi alam secara semena-mena demi memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Kedua, perilaku negatif manusia yang memiliki kecenderungan untuk mengeksploitasi alam
beserta isinya demi kepentingan dirinya dengan menggunakan media sains dan teknologi tanpa
mempedulikan hak-hak alam. dalam diri manusia terdapat kecenderungan dan keinginan untuk
berkuasa dan mendominasi (will to power), tidak hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga
terhadap alam. Persoalan lingkungan pada dasarnya merupakan persoalan moral sehingga
penanganannya pun harus melibatkan pertama-tama, perubahan paradigma terhadap alam dan
lingkungan, kemudian melakukan tindakan afirmatif untuk mengembangkan sikap bersahabat
dan berbuat baik kepada alam
ALAM BERGANTI NAMA

Pertanyaan di atas juga ini bisa didasarkan atas kondisi 'ekonomi' dan 'kepentingan' manusia.
Kemungkinan jawaban yang akan di lontarkan beberapa orang adalah, bahwa karena desakan
ekonomi yang semakin mengancam kehidupanya, sehingga pilihan yang di ambil adalah
misalkan memanfaatkan alam dengan melakukan pembalaka liar untuk bisa menghasilkan uang,
dan sering juga melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian seperti berkebun,
untuk tetap bisa menghasilkan pangan, untuk tetap bertahan hidup. Dan jawaban yang kedua
karena kepentingan, hal ini penulis lebih ke pengunaan tehknologi seperti pembangunan pabrik
di tengah pemukiman yang populasi penduduknya padat yang mungkin menumbulkan polusi
yang akhirnya bisa mengancam kesehatan, dan juga pencemaran lingkungan seperti limbah dari
pabrik yang berlebihan, karena hanya ingin memperoleh keuntungan perusahaanya, walaupun
sangat mengancam kehidupan mahluk hidup. Paradigma, Antroposentrisme
Di dalam lingkungan hidup, di prioritaskan campur tangan manusia  terhadap tatanan ekosistem.
Perlu diketahui bahwa lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan, ruang dengan
semua benda, daya, keadaan,  mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menetukan
perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan mahluk hidup lainya.
Manusia di dalam alam menyatakan, bahwa bagi manusia alam merupakan suatu "barang jadi"
yang tinggal diterimah saja oleh manusia sebagai barang jadi, alam adalah alam yang bersifat
tertata sebagai ciptaan khalik. Dilihat dari posisi dalam alam, manusia adalh posisi yang
teranyam di dalam sistem tatawi. Itu berarti, alam yang tatawi, adalah gelanggang bagi manusia
untuk bereksistensi, untuk meerealisasikan eksistensinya. Keteranyaman manusia dalam arti
yang demikian itu membawa konsekuensi sekalipun mempunyai kebebasan untuk enciptakan
kehidupan, di dalam menciptakan kehidupan manusia tertuntut untuk menghormati ketatawian
alam. Namun dengan bersandar dengan pandangan ini yang lebih ke pemahaman antroposentris,
justru membentuk ke serakahan manusia dalam memanfaatkan alam.
Dalam hubunganya dengan paham antroposentrisme, sifat manusia semakin terdorong dalam
memberikan sentuhan yang memikat bagi keberlangsungan alam, di mana dalam paham ini
mengngap bahwa manusia sebagai pusat dari alam. Paham  ini semkin berkembang dipelosok
dunia, dan dipraktekkan berbagai macam komunitas, baik komunitas petani, sektor ekonomi,
industri dan yang lainya semuanya memberikan efek yang tak sepantasnya di terimah oleh alam.
Ironisnya dalam beberapa dekade terakhir ini bisa kita amati berbagai macam fenomena alam
yang terjadi, seperti banjir, semakin panasnya suhu undara, pencemaran lingkungan, tetapi
seolah-olah manusi sebagai pelaku dalam merespon alam dengan berbagai tindakan, mulai dari
tindakan  yang tak bertanggung jawab, seperti pembalakan liar pembangunan yang tidak tertata
rapi, sepertinya menggambarkan tidak terjadi apa-apa. Buktinya ditengah ancaman-ancaman
keganasan alam, manusia masi saja tak peduli dan terus melakukan tindakan yang tak
bertanggung jawab terhadap alam.
Posisi manusi di atas bumi adalah merupakan penyebab utama terjadinya berbagai perubahan
alam. Dalam sudut pandang filafat juga dikatakan, bahwa manusia satu-satunya dutuntut
bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan hidup di mana ia berada di dalamnya, karena
manusia merupakan satu-satunya mahluk hidup yang diberi kebebasan untuk menguasai,
mengelolah dan memanfaatkan alam dalam mewujudkan kebebsan menciptakan kehidupanya.
Untuk itu manusia juga dikaruniai akal budi sehingga manusia dapat mewujudkan posisinya di
atas alam, di samping harus mengingat bahwa manusia juga tetap mempunyai posisi terikat alam
karena manusia tak dapat hidup mandiri tampa alam yang merupakan tempat dan sumber
perlengkapan dalam menciptakan kehidupanya Manusia dalam Hubunganya dengan Alam
Menjadi kepentingan ekonomi (kapitalisme)

Dalam berinteraksi dengan alam manusia dengan segala tindakanya dapat mewujudkan berbagai
pengaruh terhada alam, yang secara garis besar dikategorikan dalam tiga hal 1. Merusak alam
(deterioratif) 2. Melestarikan alam 3. Memperbaiki alam Sebagai manusia yang diberikan
kebebesan untuk menciptakan kehidupanya secara bertanggung jawab maka arah yang hendak
dicapai adalah memperbaiki alam agar alam selalu mampu menopang kehidupan manusia.
Segala perbuatan manusia hendaknya memberi makna pada alam sehingga alam lebih bermakna
bagi kehidupan manusia. Keadaaan planet bumi yang merupakan tempat tinggal manusia, yang
saat ini sedang memburuk; telah menjadi pusat perhatian dunia.
Ciri-ciri Kapitalisme
1. Pemilikan dan kontrol atas instrumen produksi, khususnya kapital
2. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pembentukan laba tanpa batas
3. Proses produksi berada dalam kontrol pemilik modal dan agenagen manajerial
4. Produksi adalah untuk dijual bukan dikonsumsi sendiri
5. Adanya pasar yang diatur oleh jalannya harga
6. Penggunaan uang dalam tukar menukar yang selanjutnya memberi peranan sistematis kepada
lembaga keuangan (Bank)
7. Berlakunya persaingan bebas

  Jika kita sring mengamati siaran TV berita koran radio, selalu saja menyajikan berita tentang
tekanan yang berkenan dengan lingkunga. Baik itu tentang  permasalahan  pangan, energi,
kemingkinan terjadi pemanasan global, penipisan lapisan ozon, ledakan penduduk, banjir,
kerusakan hutan,  erosi plasma dan sebagainya. Kalau manusia  menempuh jalan yang bersufat
deterioratif maka keadaan itu boleh dikatakan sangat menggelisakan. Sudah seharusnya manusia
membenahi perilakunya mulai sekarang. Relasi eksistensial manusia dengan alam yang demikian
itu menempatkan manusia di dalam keterikatan pada alam yang  tak terhindar. Dan dengan
mendasarkan diri pada pengertian bahwa di dalam keterkaitan itu manusia harus mengelolah
alam, kita dapat menyebut situasi eksistensi terhadap alam itu dengan istilah teksnis situasi
eksistensi. Dari sini kita mengetahui bahwa pada manusia menciptakan dan mengelolah alam dan
mengunakan alam. Seluruh usaha manusia untuk menciptakan dan menjalankan kehidupanya
dengan menguasai dan mengelolah dan menggunakan alam itu dapat dengan istilah teknis, kita
sebut "membudaya".
Ciri ke 2 2. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pembentukan laba tanpa batas

Dari sejarah manusia mungkin kita sudah mengetahui bahwa sejarah pembudayaan manusia
berjalan melalui proses perkembangan maju, yang pertama dalam hal kesadaran manusia
mengenai posisi dirinya bahwa dia di atas alam  (Transenden terhadap alam) dan harus
menguasai, dan mengelolah alam, kedua. Penguasaan , pengelolaan dan penggunaan alam oleh
manusia, ketiga, penciptaan kehidupan, dengan menekankan perkembangan atau kemajuan
pengelolaan alam oleh manusia memang kita dapat menyebut proses itu kulturalisasi. Memang
pada satu segi alam bagi manusia adalah barang jadi yang tatawi yang manusia tinggal terimah.
Tetapi ketatawianwian alam itu tidak membuat alam menjadi sesuatu yang "statis" yang tak
terubahkan oleh manusia, sebab pada segi yang lain, manusia adalah di atas alam menguasai
alam, berusaha mengelolah alam untuk menopang kehidupanya. Sebagai sumber perlengkapan
kehidupan manusia, alam justru menuntut manusia untuk menguasainya, dan mengunakanya,
tetapi manusia juga harus memanusiawikan alam, dalam arti mengaktualisasikan potensi
manusia, maka dengan demikian alam akan memberikan makna yang berarti bagi kehidupan
mausia, dan ctetap menopang semua mahluk hidup yang ada di atas muka bumi. 

ALAM, TERMASUK MANUSIA ADALAH CIPTAAN


Penciptaan seluruh jagat raya
 Pada mulanya: Langit dan Bumi
 Hari pertama: Terang
 Hari Kedua: Cakrawala
 Hari ketiga: Darat, Laut, Tumbuh-tumbuhan
 Hari ke empat: Benda-benda penerang
 Hari ke lima: Bintang-binatang laut dan burung-burung yang bersayap
 Hari ke enam: binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata, dan manusia
Di Mazmur 104, manusia disebut dalam urutan yang sama dengan makhluk yang lain dan habitatnya. Manusia
mempunyai kedudukan yang setara dengan makhluk hidup yang lain. Manusia memang merupakan penguasa
alam, tetapi manusia itu juga ciptaan Allah, artinya ia rapuh dan bergantung kepada Allah.  Mungkin saat ini
banyak orang berpendapat bahwa untuk dapat menjaga atau menata alam, maka saat ini manusia harus
memiliki otoritas terlebih dahulu. Namun yang dibicarakan adalah mengenai menjaga alam dan bukan hanya
sekedar manusia mengelola alam yang mengandalkan pada wewenang sebagai penguasa. Manusia yang ingin
menata alam dalam rangka menyelamatkan alam, harus terlebih dahulu menyadari bahwa sebelum manusia
yang menata alam, sudah ada Tuhan yang lebih dahulu menata. Tuhan menatanya dengan adil, sehingga
penataan tersebut memperlihatkan irama yang teratur. Kita manusia yang ditata Allah, ternyata merupakan
bagian dari alam, maka dari itu dalam Mazmur 104 digambarkan bahwa habitat itu menentukan. 

Poin penting menyatakan kesamman manusia dengan semua jenis ciptaan tuhan adalah

 Seluruh ciptaan berasal dari Pencipta yang sama.


 Seluruh ciptaan berada dalam pemeliharaan Pencipta secara sama
 (Manusia bukan mahkota ciptaan)
Enam hari lamanya dunia di ciptakan maka pada hari ketujuh adalah hari peristirahatan dimana ini
tertulis di Hukum taurat yang ke 4
Hari Ketujuh (Mahkota Ciptaan)

 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.


 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Hari Peristirahatan Allah
 Seluruh ciptaan sudah sempurna.
 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bum, pada hari ke tujuh sudah sempurna.
 Langit disebut terlebih dahulu, barulah bumi: langit dengan tentaranya dan kemuliaannya,
bumi dengan segala isinya; semuanya itu adalah ciptaan Allah.
 Allah selalu digambarkan datang melewati langit menuju bumi: langit dan bumi menjadi
persekutuan dengan Allah.
 Pada hari ketujuh, persekutuan langit dan bumi dirayakan, dan itu jugalah persekutuan
seluruh ciptaan.

Allah membagi secara sama, makanan bagi ciptaanNya


Rick Warren dalam bukunya The Purpose Driven Life, menjelaskan bahwa tujuan hidup orang
Kristen jauh lebih besar daripada prestasi pribadi, karier, ambisi, ketenangan pikiran, bahkan
lebih besar dari sekadar tujuan keluarga. Lebih lanjut dia mengatakan "jika Anda ingin tahu
mengapa Anda ditempatkan di planet ini, Anda harus memulainya dengan Allah, Anda
dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya." Jika kita ingin mengetahui tujuan yang Allah
tetapkan bagi manusia dan khususnya bagi orang Kristen, kita harus melihat apa yang Tuhan
tuliskan di dalam Kitab Suci.
Sejak awal penciptaan Allah memberikan mandat kepada manusia yaitu untuk memenuhi bumi
dan untuk mengelola seluruh alam ciptaan-Nya (Kejadian 1:27-28). Namun, jauh daripada
sekadar mendirikan pernikahan dan keluarga (beranak cucu) serta mengelola bumi, tentu ada
tujuan yang lebih utama dari semua itu. Dengan kata lain bagi orang Kristen, pencapaian cita-
cita, kedudukan atau kekuasaan, kekayaan atau kesuksesan bukanlah tujuan hidup yang utama,
semua itu hanyalah alat untuk mencapai tujuan yang lebih utama (tertinggi). Pertanyaan pertama
dalam Katekismus Westminster menanyakan "Apakah tujuan utama (tertinggi) manusia?"
Jawabannya adalah "untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya." Fokus dari
jawaban tersebut adalah memuliakan Allah, yang harus menjadi tujuan utama dari semua
aktivitas dan gerak hidup orang Kristen. Hal ini secara sederhana disimpulkan dalam 1 Korintus
10:31, "Jadi, entah kamu makan atau minum, atau apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah
semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
Ayat firman Tuhan
 Kej 1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
 Kej 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuhtumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
 Kol. 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di
sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
 Rom 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
KEISTIMEWAAN MANUSIA DI ANTARA SESAMA CIPTAAN
 Segambar dengan Allah: tanpa takut akan kematian dan rasa melimpah dengan kebaikan
Tuhan.
Karena itu, pemahaman saya tentang gambar Allah adalah ini: bahwa Adam memiliki gambar itu
dalam keberadaannya dan bahwa ia tidak hanya mengenal Allah dan percaya bahwa Allah itu
baik, tetapi bahwa Adam menjalani kehidupan yang sepenuhnya saleh; yaitu, dia tanpa rasa takut
akan kematian dan bahaya lainnya dan puas dengan kebaikan Tuhan.
 Diciptakan dari tanah dengan anugerah nafas kehidupan
Dalam ciptaan lainnya, Tuhan dikenali sebagai rancangan Tuhan; tetapi di dalam manusia,
khususnya di Adam, [Tuhan] benar-benar diakui, karena di dalam [Adam] ada kebijaksanaan,
keadilan, dan pengetahuan tentang segala hal sehingga ia dapat dengan tepat disebut dunia dalam
miniature
Mazmur 8
(8-2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu
yang mengatasi langit dinyanyikan.
(8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan
karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
(8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang
Kautempatkan: (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya?
(8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
(8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di
bawah kakinya:
(8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
(8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
(8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
MANUSIA = TANAH
Manusia di ciptakan dari debu tanah oleh Allah
TANAH
• Tanah: adalah milik Allah.
• Tanah dianugerahkan Allah pada manusia (penuh susu dan madu)
• Tanah tidak boleh dimiliki manusia = hak pakai boleh
• Manusia akan kembali menjadi Tanah
WUJUD KESATUAN MANUSIA DAN ALAM LAINNYA
Disatukan pada pengakuian iman rasuli (HKBP)
Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa
Khalik langit dan bumi
Aku percaya kepada Yesus Kristus
Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita

    Yang dikandung daripada Roh Kudus


    Lahir dari anak dara Maria
    Yang menderita dibawah pemerintahan
    Pontius Pilatus
    Disalibkan,mati,dan dikuburkan
    Turun dalam kerajaan maut
Pada hari yang ke-3
Bangkit pula daripada orang mati
Naik ke Surga
Duduk disebelah kanan Allah yang Mahakuasa

    Aku percaya kepada Roh kudus


    Gereja yang Kudus dan Am
    Persekutuan orang kudus
    Pengampunan dosa
    Kebangkitan daging
    Dan,hidup yang kekal
    AMIN.

Arti Pengakuan Iman Rasuli Bagian Pertama


1. Allah menciptakan aku dan seluruh ciptaan lainnya.
2. Dia memberikan padaku tubuh dan jiwaku, mata, telinga, dan seluruh anggota tubuhku, akal-
budiku dan seluruh kemampuanku berfikir, dan Dia masih tetap memeliharanya sampai
sekarang.
3. Dia memberikan padaku pakaian dan sepatu, makanan dan minuman, rumah dan halaman,
pasangan hidup dan anakanak, ladang dan ternak, dan segala yang baik bagiku.
4. Dia menyediakan bagiku dengan berlimpah setiap hari semua yang aku perlukan untuk
mendukung tubuhku dan hidupku.
5. Dia melindungiku dari segala bahaya dan menjaga aku dan memelihara aku dari segala yang
jahat.
6. Dia melakukan semuanya ini adalah karena kebaikanNya sebagai Bapa dan Allah serta kasih-
karuniaNya, bukan karena upah kebaikanku dan bukan karena aku layak.
7. Karena semuanya itu, aku harus mengucap syukur padaNya, memuji Dia, melayani Dia dan
taat padaNya. Ini sungguhsungguh benar
Allah menciptakan aku dan seluruh ciptaan lainnya.
• Manusia adalah ciptaan Allah.
• Ciptaan lainnya adalah ciptaan Allah (planet laiinnya , air, tanah, udara, tumbuhan, hewan,) •
Maka Manusia dan ciptaan lainnya sama di hadapan Allah, sama-sama ciptaan.
 (Manusia bukan mahkota ciptaan.
 Hari Sabbat adalah akhir seluruh Ciptaan.
 Namun manusia mempunyai kedudukan khusus oleh Allah)
• Allah memeliharanya sampai sekarang (menopang, meneguhkan dan melindungi)
• Maka aku akan memperlakukan semuanya itu sebagai kepunyaan Allah.
Dia memberikan padaku tubuh dan jiwaku, mata, telinga, dan seluruh anggota tubuhku,
akal-budiku dan seluruh kemampuanku berfikir, dan Dia masih tetap memeliharanya
sampai sekarang.
• Seluruh anggota tubuh bukan milik kita sendiri, tetapi milik Allah.
• Seluruh anggota tubuh diberikan kepadaku oleh Allah, tidak untuk menjadi milikku karena itu
semua adalah milik Allah.
• Akal budi, kemampuan berfikir, itu pun milik Allah dan dianugerahkan kepadaku.
• Di sini yang dimaksud adalah pemerintahan hidup.
• Semuanya adalah perantara Allah memberi yang terbaik.

• Itulah “Larva Dei” (topeng Allah )


WUJUD KESATUAN MANUSIA DAN ALAM LAINNYA

Jadi kata akhir yang dapat kita lakukan adalah sudah saatnya kita membentuk terobosan baru
dalam memperlakukan alam sebagaimana mestinya, tidak hanya manusia yang selalu
mengeksploitasi isi alam tampa kontribusi timbal balik. Memang alam menuntut manusia untuk
menguasainya, dan mempergunakanya dalam memenuhi kebutuhan hidup tetapi bukan berarti
kekayaan alam hanya dapat dikuasai tampa ada aksi koaksi yang di bangun manusia dalam
menyikapi kembali alam. Pilihan yang menurut penulis adalah menopang alam dengan basis
ilmu pengetahuan.

Maka: kebudayaan bukan alat produksi

Kebudayaan adalah prestasi atau hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam alam ini.
Kemampuan untuk berprestasi/berkarya ini merupakan sikap hakiki yang hanya ada pada
manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Karena itu sejal penciptaan, manusia
telah diberi amanat kebudayaan (Kej 1:26-30). Namun kejatuhan manusia dalam dosa telah
menyebabkan manusia hanya mampu menghasilkan kebudayaan yang menyimpang dari rencana
Allah dan hanya demi kemuliaan diri manusia sendiri. Manusia lalu berusaha untuk mengisi
keadaan kosong dalam hatinya dengan kebudayaan (agama, ilmu dan teknologi, seks, hiburan,
harta, kesalehan, kedudukan tinggi, dll.) Namun kebudayaan manusia tidak akanpernah dapat
memulihkan keadaan manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Pemulihan keadaan manusia dan
kebudayaannya terjadi ketika Anak Allah yang Tunggal turun ke dalam dunia untuk menebus
dosa manusia.
Ciri-ciri khas kebudayaan adalah:
A.      Bersifat historis.
Manusia membuat sejarah yang bergerak dinamis dan selalu maju yang diwariskan secara turun
temurun;
B.      Bersifat geografis.
Kebudayaan manusia tidak selalu berjalan seragam, ada yang berkembang pesat dan ada yang
lamban, dan ada pula yang mandeg (stagnan) yang nyaris berhenti kemajuannya. Dalam interaksi
dengan lingkungan, kebudayaan kemudian berkembang pada komunitas tertentu, dan lalu meluas
dalam kesukuan dan kebangsaan/ras. Kemudian kebudayaan itu meluas dan mencakup
wilayah/regiona, dan makin meluas dengan belahan-bumi. Puncaknya adalah kebudayaan kosmo
(duniawi) dalam era informasi dimana terjadi saling melebur dan berinteraksinya kebudayaan-
kebudayaan;
C.      Bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu.
Dalam perjalanan kebudayaan, manusia selalu berusaha melampaui (batas) keterbatasannya. 

5 macam sikap umat Kristien terhadap kebudayaan, yakni:


1. Antagonistis atau oposisi
Sikap antagonistis atau oposisi terhadap kebudayaan ialah sikap yang melihat pertentangan
yang tidak terdamaikan antara agama Kristen dan kebudayaan.Sebab akibatnya, sikap ini
menolak dan menyingkirkan kebudayaan pada semua ungkapannya. Gereja dan umat
beriman memang harus berkata tidak atau menolak ungkapan kebudayaan tertentu, yakni
kebudayaan yang ; MenghinaTuhan, Menyembah berhala dan yang merusak kemanusiaan.
2. Akomodasi atau persetujuan
Kebalikan dari sikap antagonis adalah mengakomodasi, menyetujui atau menyesuaikan diri
dengan kebudayaan yang ada. Terjadilah sinkritisme. Salah satu sikap demikian ditujukan
untuk membawa orang pada cara berfikir, cara hidup dan berkomunikasi atau berhubungan
dengan orang lain sedemikian rupa sehingga seolah-olah semua agama sama saja.

3. Dominasi atau sintesis


Dalam gereja yang mendasari ajarannya pada teologi Thomas Aquinas. Ia menganggap
bahwa sekalipun kejatuhan manusia kedalam dosa telah membuatcitra ilahinya merosot pada
dasarnya manusia tidak jatuh total, manusia masihmemiliki kehendak bebas yang mandiri.
Itulah sebabnya didalam menghadapi kebudayaan kafir sekalipun, umat bias melakukan
akomodasi secara penuh dan menjadikan kebudayaan kafir itu sebagai bagian imam, namun
kebudayaan itu disempurnakan dan disucikan oleh sakramen yang menjadi anugrah Ilahi.
4. Dualisme atau pengutuban
Yang dimaksud dengan sikap dualistis atau pengutuban terhadap kebudayaan ialah pendirian
yang hendak memisahakan iman dari kebudayaan ialah ; terdapatpada kehidupan kaum
beriman kepercayaan kepada karya Allah kepada TuhanYesus Kristus, namun manusia tetap
berdiri didalam kebudayaan kafir. Peran penebusan Tuhan Yesus yang mengubah hati
manusia berdosa menjadi manusia yang hidup didalam iman tidak lagi berarti menghadapi
kebudayaan.
5. Pengudusan atau pertobatan
Sikap pengudusan adalah sikap yang tidak menolak, namun tidak juga menerima, tetapi sikap
keyakinan yang teguh bahwa kejatuhan manusia kedalam dosa tidak menghilangkan kasih
Allah atas manusia. Manusia dapat menerima kebudayaan selama hasil hasil itu memuliakan
Allah, tidak menyembah berhala, mengasihi sesama dan kemanusiaan. Sebaliknya, bila
kebudayaan itu memenuhi salah satu atau keempat sikap budaya yang salah satu itu, umat
beriman harus menggunakan firman Tuhan untuk menguduskan kebudayaan itu, sehingga
terjadi transformasi budaya kearah budaya yang, memuliakan Allah.

Kebudayaan yang dinyatakan dalam alkitab, pada mulanya dan seharusnya bertujuan untuk
memuliakan Allah (Vertikal), dan untuk meningkatkan kehidupan manusia (Horizontal).
kebudayaan yang diberikan Allah untuk meningkatkan, mempermudah manusia untuk
melakasanakan pekerjaannya. Contoh: kalau manusia ingin bekerja disawah hanya
mengandalkan cangkul tetapi di zaman modern ini manusia dipermudah dengan kehadiran alat –
alat pertanian yang serba modern. Kenyataan yang kita lihat banyak sekali hasil kebudayaan
yang dipergunakan bukan untuk mengasihi Allah dan sesama manusia,

Anda mungkin juga menyukai