Disusun oleh:
Rendis Swandi
FAKULTAS PERTANIAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Proses penyaringan
tisu
Proses penyaringan
batok kelapa
Proses penyaringan
kerikil besar
Proses penyaringan
kerikil kecil
Proses penyaringan
pasir
Proses penyaringan
kapas
Pengamatan
Air hasil
penyaringan
BAB IV
PEMBAHASAN
2.1. Hasil
Hasil penjernihan bisa dilihat melalui gambar sebelumnya. Dimana air limbah
yang semualnya kotor menjadi lebih bening. Hal karena bahan – banahn yang
digunakan, seperti pasir halus, batu, kapas, arang.
Adapun batu – batu yang digunakan pada penjernihan air. Sederhana tersebut
adalah untuk menyaring material – material yang berukuran besar, contoh : daun –
daun, lumut, gaguan dll. Sedangkan arang berfungsi untuk menyarig atau
menghilangkan bau, warna, zat pencemar, dalam air, sebagai pelindung dan
penukaran resin dalam atau penyuling air.
2.2. Pembahasan
Cara manusia untuk mendapatka air bersih melalui peroses pembuatan alat
penyaringan atau penjernihan air. Ada beberapa cara penjernihan/ penyaringan untuk
mendapatkan air yang layak digunakan manusia. Cara tersebut bersifat mekanik atau kimiawi
tergantung kondisi air. Kami disini akan membahas tentang sistem penjernihan dan
penyaringan dengan memperlambat aliran. Sistem ini akan mengunakan bahan penyaingan
seperti, kapas, arang batok kelapa, batu kerikil, pasir halus. Air yang melewati penyaringan
tersebut akan tersaring sehingga menghasilkan air yang jernih.
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang bersar dari rumbah
tangga, insdustri maupun tempat – tempat umum lainnya, pada umumnya mengandung bahan
– bahan atau zat – zat yang dapat membahayakan bagi kesehata manusia serta menggangu
lingkungan hidup. Air keruh dapat menjad jernih setelah melewati peroses penyaringan
sederhana , bau, teksutur, dan warna dilakukan penyaringan atau penjernihan air limbahn
tekstrunya tetap cari dan tidak berubah, dan bau air limbah setelah dilakukan penjernihan
tidak terlalu menyengat dibandingkan sebelum di proses penjernihan dan tidak berbau air
limbah tahu.
penyaringan atau filtrasi adalah pemisahan yang dilakukan untuk memisahkan zat
padat dari suatu suspensi. Prinsip-prinsip kerja penyaringan didasari oleh perbedaan ukuran
partikel zat-zat yang bercampur di mana yang satu lolos melewati saringan (ukuran kecil).
Partikel zat yang berukuran lebih besar akan tertahan saat disaring. Memisahkan ampas tahu
dengan menggunakan kertas saring Hasil dari proses ini akan membuat limbah tahu dan
ampas yang telah dilarutkan akan melewati lubang penyaringan dan material – material besar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pembahsaan dapat diambil kesimpulan seagai berikiut :
1. Air keruh dapat menjad jernih setelah melewati peroses penyaringan
sederhana , bau, teksutur, dan warna
2. dilakukan penyaringan atau penjernihan air limbahn tekstrunya tetap cari dan
tidak berubah, dan bau
3. air limbah setelah dilakukan penjernihan tidak terlalu menyengat
dibandingkan sebelum di proses penjernihan dan tidak berbau air limbah tahu.
4. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang bersar dari
rumbah tangga, insdustri maupun tempat – tempat umum lainnya, pada
umumnya mengandung bahan – bahan atau zat – zat yang dapat
membahayakan bagi kesehata manusia serta menggangu lingkungan hidup.
Saran
Sebelum memulai peroses filtrasi sebaiknya alat dan bahan yang digunakan harus di
cuci sampai bersih, agar pada saat proses filtrasi bahan yang digunakan untuk filtrasi tidak
ikut tercampur
DAFTAR PUSTAKA
Azhari, M. 2014. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Nata De Soya dengan
Menggunakan Air Rebusan Kecambah Kacang Tanah dan Bakteri Acetobacter
Xylinum. Tesis. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Husni, H. Esmiralda, MT. 2010. Uji Toksisitas Akut Industri Tahu Terhadap Ikan Mas
(Cyprinus carpio Lin)(Studi Kasus: Limbah Cair Industri Tahu “SUPER”, Padang).
Universitas Andalas.
Kaswinarni, F. (2007). Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu.
Tesis. Program Study Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro. Semarang.
Moertinah, dkk. 2010. Kajian proses anaerobik sebagai alternatif teknologi pengolahan air
limbah industri organik tinggi. Jurnal. Vol. 1 (2). November. 104-114.
Nuraeni. 2012. Tes Psikologi: Tes Intelegensi dan Tes Bakat. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah (UM).
Sarudji, D. 2010. Kesehatan Lingkungan. Bandung: CV. Karya Putra Darwati
Thamzil. 2004. Potensi Zeolit Untuk Mengolah Limbah Industri Dan Radioaktif.
http://batan.go.id. 20 Mei 2016 (20:47).
Wahistina R, dan Pujiati RS. 2014. Analisis Perbedaan Penurunan Kadar Bod Dan Cod Pada
Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Zeolit (Studi Di Pabrik Tahu Di Desa
Kraton Kecamatan Kencong Kabupaten Jember). Artikel Ilmiah Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember. repository.unej.ac.id. 20 Mei 2016 (21:03).