Anda di halaman 1dari 18

STUDI SANITASI INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN

TAHU DI KELURAHAN KEKALIK GERISAK KECAMATAN SEKARBELA


TAHUN 2021
Yassir Arafatul Ihsan1 Wahyudin2
Program Studi Teknik Lingkungan, STTL Mataram
( arafat.ihsan83@gmail.com2wahyudin.mts@gmail.com)
1

Abstrak: Masyarakat Kelurahan Kekalik Gerisak merupakan umumnya masyarakat yang


bergerak dalam industri pengelolaan industry tahu . Dalam pengolahan tahu masyarakat
Kelurahan Kekalik Gerisak harus menerapkan sanitasi yang baik untuk menghilangkan
kontaminan dan meningkatkan mutu serta umur simpan produk sehingga konsumen
terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunan makanan. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu 1) Untuk mendeskripsikan proses pengelolaan tahu
tempe di Kelurahan Kekalik Gerisak Tahun 2021, 2) Untuk mendeskripsikan sanitasi
industri rumah tangga dalam pengelolaan tahu tempe di Kelurahan Kekalik Gerisak Tahun
2021. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah
masyarakat penambang pasir, Kepala Desa dan masyarakat umumnya. Metode
pengumpulan data menggunakan observasi. wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis
data menggunakan analisis data model interaktif, Berdasarkan penjalasan dari bab-bab
terdahulu, maka dapat menarik suatu kesimpulan yaitu 1) Proses pengeiolaan tahu di
Kelurahan Kekalik Gerisak yaitu kedelai direndam selama kurang lebih enam jam atau
sampai kedelai terpisah dengan kulitnya. Kedelai selanjutnya digiling menggunakan mesin
dan diberi air untuk memudahkan penggilingan. Kemudian kedelai direbus di tungku
Kedelai disaring dengan menggunakan kain, untuk memisahkan ampas dan airnya,
dibiarkan terlebih dahulu agar sisa-sisa airnya menetes, dan sari tahu yang terdapat dalam
air mengendap, 2) Sanitasi industri rumah tangga dalam pengelolaan tahu tempe di
Kelurahan Kekalik Gerisak meliputi limbah cair, gas bio, sebagai sumber pupuk pertanian,
dan limbah padat.
Kata Kunci: Sanitasi, Industri Rumah Tangga, Pengelolaan Tahu.

1
PENDAHULUAN

2
Dalam suatu industri khususnya dalam komponen lain ke dalam air, udara/tanah
industri pangan diperlukan suatu usaha dan atau berubahnya tatanannya
untuk mencegah kontaminasi pada produk (komposisi) oleh kegiatan manusia atau
pangan yang diproduksi mulai dari bahan oleh proses alam, sehingga kualitasnya
baku sampai produk akhir, baik berupa turun sampai ke tingkat tertentu yang
biologi, kimiawi maupun kontaminasi menyebabkan air, udara/tanah menjadi
fisik, sehingga dapat dihasilkan pangan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
yang aman, layak, dan sehat untuk sesuai dengan peruntukannya.
dikonsumsi. Salah satu upaya yang Industri tahu tempe dalam proses
dilakukan yaitu dengan penerapan sanitasi pengolahannya menghasilkan limbah baik
pada industri pangan. limbah padat maupun cair. Limbah padat
Tahu tempe merupakan salah satu dihasilkan dari proses penyaringan dan
jenis makanan sumber protein dengan penggumpalan, limbah ini kebanyakan
bahan dasar kacang kedelai yang sangat oleh pengrajin dijual dan diolah menjadi
digemari oleh masyarakat Indonesia. tempe gembus, kerupuk ampas tahu tempe,
Sebagian besar produk tahu tempe di pakan ternak, dan diolah menjadi tepung
Indonesia dihasilkan oleh industri skala ampas tahu tempe yang akan dijadikan
kecil yang kebanyakan terdapat di Pulau bahan dasar pembuatan roti kering dan
Jawa. Industri tersebut berkembang pesat cake. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan
sejalan dengan peningkatan jumlah dari proses pencucian, perebusan,
penduduk. Namun, di sisi lain industri ini pengepresan dan pencetakan tahu tempe,
menghasilakan limbah cair yang berpotensi oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan
mencemari lingkungan. sangat tinggi. Limbah cair tahu tempe
Industri tahu tempe membutuhkan air dengan karakteristik mengandung bahan
untuk pemrosesannya, yaitu untuk proses organik tinggi dan kadar BOD, COD yang
sortasi, peredaman, pengupasan kulit, cukup tinggi pula, jika langsung dibuang
pencucian, penggilingan, perebusan dan ke badan air, jelas sekali akan menurunkan
penyaringan. pengertian pencemaran daya dukung lingkungan. Sehingga
sendiri adalah masuk atau dimasukannya industri tahu tempe memerlukan suatu
makhluk hidup, zat, energi dan atau pengolahan limbah yang bertujuan untuk

3
mengurangi resiko beban pencemaran yang Perkiraan jumlah per 100 kg kedelai bahan
ada. baku akan menimbulkan 1,5-2 m3 limbah
Pabrik tahu dengan berbagai ukuran cair (Pramudyanti, 1991).
dan jumlah kapasitas produksi banyak Menurut MetCalf dan Eddy (1972),
dijumpai di Kota Mataram. Industri tahu batasan air limbah dikemukakan sebagai
yang ada di Kota Mataram sampai saat ini kombinasi dari cairan dan sampah-sampah
masih membuang limbah ke selokan atau cair yang masuk dari daerah pemukiman,
ke sungai-sungai disekitar industri, perdagangan, perkantoran dan industri,
sehingga menimbulkan bau yang tidak bersama-sama dengan air tanah, air
sedap dan pencemaran lingkungan permukaan, air hujan yang mungkin ada.
terutama pada musim kemarau dimana Karakteristik dari limbah industry tahu
volume air sungai mengalami penyusutan. yang masih mengandung kadar protein
Pembuangan limbah cair secara terus tinggi apabila dibuang langsung ke
menerus ke dalam badan air akan lingkungan tanpa ada pengolahan terlebih
menurunkan kualitas air sungai dan dahulu untuk menurunkan konsentrasi
merugikan kesehatan manusia (Sutiyani protein dalam limbah tersebut
dkk., 2002). mengakibatkan protein mudah terurai
Dilaporkan oleh Wiryani (1971) sehingga menimbulkan bau busuk yang
bahwa jika jumlah limbah yang terbuang mengganggu baik dari segi estetika
ke perairan banyak dengan kebutuhan maupun kesehatan selain itu dapat
oksigen untuk proses penguraiannya lebih menurunkan kualitas air pada badan air
besar dari pada pemasukan oksigen yang menerima.
kedalam perairan maka kandungan oksigen METODE STUDI
terlarut sangat rendah atau bahkan habis Rancangan Penelitian
sama sekali, hal ini akan membahayakan Rancangan penelitian yang dilakukan
kehidupan mahluk hidup diperairan. Selain adalah penelitian kualitatif, yang berbentuk
itu sisa-sisa bahan organik yang tidak gambar, kata atau kalimat. Penelitian
teruraikan secara aerobik akan diuraikan kualitatif yakni cara memecahkan masalah
oleh bakteri anaerob sehingga penelitian dengan memanfaatkan keadaan
menghasilkan aroma tidak sedap. obyek yang diselidiki kemudian

4
disimpulkan dengan kalimat (Arikunto, yang berbentuk kalimat, kata atau gambar
2002). atau data yang tidak dapat di ukur nilainya
Penelitian kualitatif biasanya peneliti secara langsung yang dinyatakan dalam
mengumpulkan data dengan cara bertatap bentuk tanggapan atau pertanyaan.
muka langsung dan berinteraksi dengan Sumber data dalam penelitian ini
orang-orang di tempat penelitian (Ningrat, adalah sumber yang diperoleh dari subyek
2000). Penelitian kualitatif juga bisa selama melakukan penelitian. Menurut
dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang Winarno Riyanto (2001), sumber data
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui menurut sifatnya digolongkan menjadi 2
prosedur statistik atau bentuk hitungan (dua) jenis yaitu sumber data primer dan
lainnya (Sumadi, 2011). sumber data sekunder.
Lokasi Penelitian a. Sumber data primer adalah sumber-
Penelitian ini dilaksanakan di sumber yang memberikan data
Kelurahan Kekalik Gerisak Kecamatan lansung dari tangan pertama.
Sekarbela Tahun 2021. Pemilihan b. Sumber data sekunder adalah sumber
Kelurahan Kekalik Gerisak Kecamatan mengutip dari sumber lain mencakup
Sekarbela karena berdasarkan hasil temuan dokumen-dokumen resmi, buku-buku,
awal di Kelurahan Kekalik Gerisak hasil-hasil penelitian yang berwujud
Kecamatan Sekarbela, bahwa Kelurahan laporan (Arikunto, 2008).
tersebut merupakan Kelurahan dengan Data primer yang digunakan dalam
tingkat indutri pengelolaan tahu tempe penelitian ini adalah data yang diperoleh
yang tertinggi atau sebagaian besar mata dari hasil wawancara dan observasi studi
pencaharian masyarakat sebagai pembuat Studi Sanitasi Industri Rumah Tangga
tahu tempe. Dalam Pengelolaan Tahu tempe di
Jenis dan Sumber Data Kelurahan Kekalik Gerisak Kecamatan
Menurut Sugiyono (2007), jenis data Sekarbela Tahun 2021. Data sekunder
dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai yang digunakan dalam penelitian ini
yakni data kualitatif dan data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil
Adapun jenis data yang digunakan dalam pencatatan dokumentasi profil di
penelitin ini adalah data kualitatif. Data

5
Kelurahan Kekalik Gerisak Kecamatan observasi dalam penelitian ini adalah
Sekarbela Tahun 2021. suatu metode pengumpulan data
Istrumen Penelitian dengan cara mengamati studi tentang
Instrumen penelitian yang digunakan Studi Sanitasi Industri Rumah Tangga
dalam penelitian ini adalah peneliti itu Dalam Pengelolaan Tahu tempe di
sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai Kelurahan Kekalik Gerisak
instrumen juga harus “di validasi” Kecamatan Sekarbela Tahun 2021.
seberapa jauh peneliti kualitatif siap 2) Metode Wawancara
melakukan penelitian yang selanjutnya Dalam penelitian ini penulis
terjun ke lapangan. Validasi terhadap menggunakan teknik wawancara tidak
peneliti sebagai instrumen meliputi terstruktur tentang Studi Sanitasi
validasi terhadap pemahaman metode Industri Rumah Tangga Dalam
penelitian kualitatif, penguasa wawasan Pengelolaan Tahu tempe di Kelurahan
terhadap bidang yang diteliti, kesiapan Kekalik Gerisak Kecamatan Sekarbela
peneliti untuk memasuki objek penelitian, Tahun 2021.
baik secara akademikmaupun logistiknya 3) Metode Dokumentasi
(Sugiyono, 2007). Dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
Teknik Pengumpulan Data berupa catatan, transkrip, buku, surat
Teknik pengumpulan data adalah cara kabar, majalah, prasasti, notulen
yang digunakan oleh peneliti untuk raport, lager agenda dan sebagainya
mengumpulkan data, dalam hal ini adalah (Arikunto, 2008). Atas dasar pendapat
proses diperolehnya data dari sumber data, para ahli tersebut maka yang
sumber data yang dimaksud berasal dari dimaksud dengan metode dokumentasi
subjek penelitian (Subana, 2008). adalah profil di Kelurahan Kekalik
Sehubungan degan metode pengumpulan Gerisak Kecamatan Sekarbela Tahun
data dalam peneltian ini, maka metode 2021.
pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut: Analisis Data
1) Metode Observasi

6
Penelitian ini peneliti menggunakan Sedangkan apabila menggunakan air jantu,
analisis model interaktif. Analisis interaktif perlu dilakukan pengadukan. Setelah sari
terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi tahu terpisah dengan air, sari tahu siap
secara bersama yaitu reduksi data, dicetak dengan cetakan yang sudah
penyajian data dan penarikan kesimpulan, tersedia atau dibentuk sesuai kebutuhan.
verifikasi (Sugiyono, 2007). Industri tahu termasuk industri ramah
Penarikan kesimpulan hanyalah lingkungan karena semua hasil akhir dari
sebagai suatu bagian konfigurasi yang proses pengolahan kedelai menjadi tahu
utuh, kesimpulan- kesimpulan juga dapat digunakan kembali. Air sisa proses
diverivikasi selama penelitian berlangsung. pemisahan tadi dapat digunakan sebagai
Analisis data dalam penelitian ini air jantu untuk pembuatan tahu berikutnya.
dilakukan setelah data terkumpul dan Air jantu juga dapat dimanfaatkan untuk
diseleksi. Pengolahan data dilakukan biogas. Di pabrik ini mempunyai satu
dengan menarik simpulan secara induktif. tabung reaktor biogas yang merupakan
bantuan dari pemerintah. Biogas tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN kemudian dimanfaatkan oleh sekitar dua
Proses Pengelolaan Tahu Tempe di belas rumah tangga sebagai bahan bakar
Kelurahan Kekalik Gerisak alternatif LPG. Selain itu, ampas tahu yang
Air jantu sendiri adalah air yang dihasilkan juga dapat diolah kembali
dihasilkan dari proses pemisahan air dan menjadi tempe gembus dan juga sebagai
sari tahu pada pembuatan tahu makanan ternak.
sebelumnya. Dalam penambahan cuka Proses produksi tempe dimulai dari
maupun air jantu ini tidak ada takaran proses perebusan kedelai sampai mendidih.
khusus, para pekerja cukup mengandalkan Setelah direbus, kedelai direndam bak air
perasaan untuk mengukur banyaknya cuka selama kurang lebih satu hari satu malam.
atau air jantu yang ditambahkan. Proses perendaman ini bertujuan untuk
Perbedaan antara cuka dan air jantu memisahkan kedelai dengan kulitnya.
terletak pada proses pemisahan air dan sari Setelah satu hari satu malam perendaman,
tahu. Apabila menggunakan cuka, air dan kedelai akan terpisah menjadi dua keping.
sari tahu akan terpisah dengan sendirinya. Selanjutnya kedelai tersebut direbus

7
kembali untuk menyempurnakan proses baik, maka kedele yang akan kita olah
pematangan kedelai. pun harus kedele yang nomor satu.
Kedelai yang telah diberi ragi, Untuk membuat, kedele putih (kuning)
kemudian dibungkus dengan plastik yang kita pakai.
berbagai ukuran yang sebelumnya telah Bahan mentah yang disiapkan adalah
dilubangi kecil-kecil. Lubang tersebut biji kedelai yang bagus sehingga hasil
berguna untuk mempercepat proses tahu tempe diperoleh cukup
pertumbuhan ragi tempe. Tempe yang berkualitas. Kedelai yang telah dipilih
sudah dibungkus ditata pada rak-rak di dibersihkan dan disortasi.
dalam suatu ruangan khusus yang memiliki Pembersihan dilakukan dengan
sirkulasi udara dan cahaya matahari yang ditampi atau menggunakan alat
cukup. Apabila cuaca stabil, kedelai akan pembersih.
menjadi tempe dua hari setelah proses b. Merendam kedelai
peragian. Setelah memilih kedelai selesai,
Hasil produksi tahu dan tempe kemudian kedelai tersebut direndam
dipasarkan di beberapa pasar di Kota dalam bak air selama 6-7 jam, agar
Mataram seperti Pasar Pagesangan, Kebun cukup empuk untuk digiling. Bak ini
Roek, Dasan Agung dan sebagainya. terbuat dari semen, seperti bak air
Pemasaran tahu dan tempe dilakukan kamar mandi dan harus tersedia cukup
sendiri oleh para pekerja yang sebelumnya banyak air.
terlibat dalam proses produksi. Kegiatan Selama direndam kedelai tersebut
pemasaran, selain dipasarkan langsung ke akan mekar dan kulitnya akan mudah
pasar-pasar terlibat dalam proses produksi. untuk dilepas, perendaman ini dapat
Proses pengelolaan tahu tempe di dilakukan sejak pagi hingga malam
Kelurahan Kekalik Gerisak Kecamatan dapat segera diproses dann pagi hari
Sekarbela melalui tahap-tahap sebagai berikutnya tahu sudah siap dipasarkan.
berikut. c. Menggiling kedelai
a. Memilih kedelai Kedelai yang telah cukup empuk itu
Agar tahu yang akan buat itu benar- kemudian dipindahkan kedalam tong
benar memuaskan dan berkualitas kayu yang diletakkan didekat batu

8
penggiling agar mudah dan cepat berbusa, agar busa tersebut tidak
mengambil kedelainya. tumpah maka bubur diaduk-aduk
Dengan menggunakan gayung atau setelah busa tersebut berkurang, maka
sendok besar Kedelai rendaman itu bubur tersebut akan berbusa kembali
sedikit demi sedikit dimasukkan dan setelah 2 kali bubur Kedelai
kedalam lubang bagian atas batu berbusa maka sudah waktunya
gilingan yang terus berputar karena diangkat dari wajan catatan jika bubur
batu gilingan bagian atas itu terus Kedelai digodog terlalu lama maka
berputar cepat, Kedelai digiling tahu yang dihasilkan tidak seperti
sampai halus dan menjadi bubur, yang diharapkan, atau malah akan
bubur putih itu mengalir dengan gagal.
sendirinya kedalam tong penampung. e. Menyaring bubur
Penggilingan juga dapat dilakukan Bubur yang masih mendidih itu segera
dengan mengguanakan mesin diturunkan dan disaring untuk
penggiling. menyaringnya digunakan kain blacu
d. Penggodogan bubur Kedelai atau mori kasar yang telah diletakkan
Proses selanjutnya yang dilakukan dalam sangkar bamboo. Sangkar
adalah penggodokan bubur Kedelai bamboo ini ditaruh terbalik menutup
tersebut. Untuk menggodog biasanya mulut tong kayu dan harus diletakkan
diperlukan wajan yang berukuran sedemikian rupa agar kuat menahan
besar, atau membuat tempat bubur panas yang dituangkan dalam
penggodogan sendiri yang berukuran saringan tersebut.
besar. Dalam menggodog perlu Setelah terasa cukup maka kain blacu
tambahan air, perbandinganya satu itu ditutupkan pada bubur dengan
takaran bubur kedelai dicmapur satu menyatukan ke empat ujung kain.
takaran air panas. Agar bubur dapat disaring sekuat-
Api yang digunakan tidak boleh kuatnya, diletakkan sebuah papan
terlalu kecil, harus dijaga agar api kayu pada kain itu, lalu ada satu orang
tetap besar sehingga bubur cepat naik diatasnya dan mengoyang-
mendidih. Bubur kedele tersebut akan goyang supaya terperas semua air

9
yang masih ada pada bubur kedele. cukanya sudah cukup. Sambil
Hasil penyaringan ini berupa ampas menunggu agar campuran tersebut
tahu. Kalau perlu ampas tahu diperas menjadi dingin, dan jonjot-jonjot itu
sekali lagi dengan menyiramkan air mengendap mulailah dipersiapkan alat
panas. Kalau air saringan ini sudah pencetaknya.
tidak lagi, yaitu sudah menjadi bening, Selain asam cuka dapat juga
maka ampas tahu ini dapat digunakan batu tahu sebagai
dipindahkan ketempat lain. Pekerjaan pengantinya. Tetapi tahu yang dibuat
penyaringan ini dilakukan berkali-kali dengan campuran batu tahu tidak akan
hingga bubur kedele itu habis. sepadat bila dibuat dengan asam cuka.
f. Menimbulkan tahu Caranya pemakaian batu tahu ialah
Air saringan yang tertampung dalam dengan mencampurkan tumbukan
tong itu berwarna kekuning-kuningan, halus batu tersebut kedalam bubur
dancairan itulah yang nantinya akan kedele yang telah disaring. Akhirnya
menjadi tahu. Unutk menimbulkan nanti akan timbul jonjot-jonjot putih,
tahunya, cairan tersebut harus tetapi tidak segera mengumpal. Itulah
dicampuri dengan asam cuka. Cuka ini calon tahu air yang memang tidak
tidak berbeda dengan air yang kita sepadat tahu pada umumnya.
gunakan untuk membuat acar. Agar g. Mencetak tahu
tahu yang dihasilkan tidak asam, maka Jonjot-jonjot putih yang mulai
harus diperhitungakan sedemikian mengendap itulah yang nantinya akan
rupa ukuran pencampuran asam cuka kita cetak menjadi tahu. Namun
ini (1 botol asam cuka untuk sebelum pekerjaan mencetak
dicampuri dengan lebih kurang 36 liter dilakukan, air asam yang ada diatas
air) tidak ada ukuran pasti tetapi endapan itu harus dipisahkan ketempat
sambil mencampur kita perhatikan lain tetapi jangan dibuang, sebab air
apakah dalam campuran itu telah asam cuka itu masih dapat digunakan
timbul jonjot-jonjot lagi.
(gumpalan putih) atau belum. Kalu Pengempaan ini dilakukan dengan
sudah tampak, itu berarti asam jalan meletakan kotak berisi adonan

10
itu dibawah alat pengempa yang sangat sederhana seperti kayu bakar
mampu menekan tutup kotak dan serbuk gergaji.
sedemikian rupa hingga air yang 3) Tidak ada rekapitulasi yang jelas
tercampur dalam adonan itu terperas antara input (modal yang
habis. Pengempaan ini dilakukan diperlukan) dengan output
kurang lebih selama 1 menit dan (pendapatan yang dihasilkan).
kemudian baru dibuka. Tahu itu sudah Prinsip dari usaha ini adalah laba
menjadi padat dan tercetak sesuai yang diperoleh dapat mencukupi
dengan ukuranya. Ada juga yang untuk makan hari ini dan produksi
dipotong-potong dengan ukuran 5x5 esok hari.
cm (ukuran umum) setelah tahu 4) Pemilik usaha tidak berusaha untuk
dikempa terlebih dahulu meningkatkan inovasi produk,
Dari hasil pengamatan industri tahu dan seperti misalnya tahu aneka rasa
tempe, industri tahu dan tempe atau tempe berbagai bentuk, dan
memiliki beberapa karakteristik, yaitu: lain sebagainya. Hal ini
1) Memiliki tenaga kerja dalam dikarenakan pemilik usaha hampir
jumlah kecil dimana tidak ada tidak pernah melakukan evaluasi
hierarki yang jelas antara pekerja terhadap produk dan hasil
satu dengan lainnya. Pekerjaan penjualannya selama ini.
dilakukan secara bersama-sama 5) Tidak memiliki strategi pemasaran
dengan pembagian tugas yang tidak khusus untuk meningkatkan omset
teratur. penjualan produk. Pemasaran
2) Proses produksi yang masih produk hanya dilakukan berkisar
sederhana dengan alat-alat pada tempat-tempat yang
tradisional. Kegiatan produksi cenderung tetap dari waktu ke
sebagian besar dikerjakan secara waktu. Sehingga jangkauan pasar
manual oleh tenaga manusia. Selain cenderung tidak berkembang luas.
itu, bahan bakar yang digunakan Sanitasi Industri Rumah Tangga Dalam
untuk operasional mesin masih Pengelolaan Tahu Tempe di Kelurahan
Kekalik Gerisak Kecamatan Sekarbela

11
Tahu tempe dibuat oleh para pengrajin proses an aerobik yang dapat dimanfaatkan
rumah tangga dimana teknologi dan untuk memasak.
peralatannya pun masih sangat sederhana. Sanitasi Industri Rumah Tangga Dalam
Walaupun protein tahu tidak sebaik protein Pengelolaan Tahu Tempe di Kelurahan
hewani,tetapi perannya dalam kehidupan Kekalik Gerisak Kecamatan Sekarbela
masyarakat Indonesia sangat berarti dalam yaitu sebagai berikut:
memperbaiki nilai gizi masyarakat. 1. Limbah cair
Disamping harganya murah juga Kebersihan adalah sesuatu yang
mempunyai nilai protein yang berbeda mutlak harus selalu dijaga, kebersihan
dengan protein hewani. Di Kota Mataram disini artinya bukan hanya lantai bebas
keberadaan industri tahu dapat dari sampah tetapi kebersihan segala
meningkatkan perekonomian masyarakat. hal. Karena dalam proses pembuatan
Hal tersebut dapat ditunjukkan adanya tahu ini memerlukan banyak air, maka
industri tahu yang cukup banyak dan harus diperhatikan kelancaran saluran
bersaing satu sama lain. Sentral industri pembuangan air. Jangan sampai disana
tahu yang merupakan daerah lingkup sini terdapat genangan air yang dapat
penghasil tahu banyak terdapat Kota membuat tempat itu menjadi becek
Mataram. dan berbau tidak sedap dan tempat
Disamping tahu sebagai hasil produk tersebut harus bebas dari ceceran
yang utama, industri tahu juga ampas tahu, kulit kedelai atau sisa-sisa
menghasilkan limbah cair tahu yang bahan lainya. Hal ini akan
mengandung protein dan bahan organik mengandung lalat dating. Peralatan
yang dibuang langsung ke lingkungan yang harus kita pakai pun harus dicuci
sehingga dapat menjadi sumber bersih-bersih setelah dipakai. Jangan
pencemaran lingkungan. Disamping itu sampai tahu yang kita produksi
juga menghasilkan limbah padat yang mengandung bibit penyakit. Dan yang
berupa ampas tahu yang dimanfaatkan terpenting adalah jika lingkungan
untuk pakan ternak dan pembuatan tempe kerja bersih dan teratur, maka orang
gembus, limbah cair dari industri tahu juga yang bekerjapun akan merasa senang
dapat untuk dijadikan gas bio melalui serta bersemangat dan sehat.

12
Sebagian besar dari buangan industri 2. Gas bio
tahu adalah limbah cair yang mengandung Beberapa industri menggunakan bak
sisa dari susu tahu yang tidak tergumpal penampungan dalam pengelolaan air
menjadi tahu. Biasanya air limbah tahu limbah tahu. Bak-bak penampungan
mengandung zat organik misalnya protein, tersebut ada yang dibuat sistem kedap
karbohidrat dan lemak. Disamping zat udara/rapat udara dan ada yang sistem
tersebut juga mengandung padatan zat terbuka. Bak sistem kedap udara
tersuspensi atau padatan terendap misalnya dengan proses anaerobik yang dapat
potongan tahu yang hancur pada saat menghasilkan gas alami (bio gas) yang
pemrosesan yang kurang sempurna. kemudian ditampung dengan drum
Padatan tersuspensi maupun terlarut kemudian gas tersebut disalurkan
tersebut akan mengalami perubahan fisik, melalui selang ke dapur yang dapat
kimia dan hayati yang menghasilkan zat dimanfaatkan untuk kegiatan
toksin atau zat cemar lingkungan. Juga memasak.
apabila dibiarkan dilingkungan akan 3. Sebagai sumber pupuk pertanian
menjadi busuk dan sangat mengganggu Air limbah tahu yang mengandung zat
estetika. Dan juga akan mempengaruhi organik oleh industri langsung
lingkungan. dibuang ke saluran irigasi dapat
Salah satu contoh penggunaan bahan dimanfaatkan untuk kesuburan tanah
limbah lokal adalah menggunakan limbah pertanian. Air limbah tahu merupakan
cair tahu. Limbah tahu dapat dipakai limbah organik mudah terurai dan baik
sebagai pupuk dan pestisida bahkan untuk pertanian.
fungisida organik dengan bantuan 4. Limbah padat
tambahan dari bahan yang lain, Ampas tahu yang dihasilkan biasanya
diantaranya adalah menggunakan bahan oleh industri tahu dijual untuk
empon-empon atau tanaman herba melalui dimanfaatkan dalam pembuatan tempe
proses fermentasi. Sedangkan limbah cair gembus. Selain itu ampas tahu oleh
tahu banyak mengandung sisa protein dan peternak digunakan untuk pakan
asam cuka sehingga mampu mendukung ternak sapi, kambing dan babi serta
efektifitas fermentasi. itik.

13
Apabila ampas tahu masih tersisa kalangan bawah hingga atas.
harus segera dilakukan penanganan, Keberadaannya sudah lama diakui sebagai
karena kita tahu bahwa ampas tahu itu makanan yang sehat, bergizi dan harganya
cepat basi dan berbau tidak sedap murah. Hampir ditiap kota di Indonesia
banyak masyarakat mengeluh akan dijumpai industri tahu dan tempe.
adanya pabrik tahu sebab bau yang umumnya industri tahu dan tempe
ditimbulkan dari limbah ampas tahu termasuk ke dalam industri kecil yang
ini yang menjadi pokok dikelola oleh rakyat dan beberapa di
permasalahanya dan limbah air sisa antaranya masuk dalam wadah Koperasi
produksi, ini harus benar-benar Pengusaha Tahu dan Tempe (KOPTI).
ditangani dengan baik.untuk ampas Proses pembuatan tahu dan tempe
tahu harus dijemur sampai kering, masih sangat tradisional dan banyak
ampas yang kering tersebut dapat memakai tenaga manusia. Bahan baku
disimpan dalam waktu yang lebih utama yang digunakan adalah kedelai
lama dan mengurangi sedikit bau dari (Glycine spp). Konsumsi kedelai Indonesia
ampas tahu. Itu semua manfaat dari pada Tahun 1995 telah mencapai
ampas tahu untuk hewan. Untuk 2.287.317 Ton (Sri Utami, 1997).
manusia sendiri amapas tahu juga Sarwono (1989) menyatakan bahwa lebih
bermanfaat bahkan bernilai ekonomis, dari separuh konsumsi kedelai Indonesia
ampas tahu dapat dibuat tempe yang dipergunakan untuk diolah menjadi tempe
sering kita dengar dengan nama tempe dan tahu. Shurtleff dan Aoyagi (1979)
gembus, yang rasanya gurih apabila memperkirakan jumlah pengusaha tahu di
dimakan dalam keadaan hangat setelah Indonesia sekitar 10.000 buah, yang
digoreng kering, adapula makanan sebagian besar masih berskala rumah
hasil olahan dari limbah ampas tahu tangga, dan terutama terpusat di Pulau
ini yaitu perkedel yang bermacam- Jawa, sebagai bandingan di Jepang sekitar
macam. 38 000 buah, di Korea 1 470 buah,
Proses Pengelolaan Tahu di Kelurahan Taiwan 2 500 buah dan Cina 158 000
Kekalik Gerisak merupakan makanan yang buah.
digemari masyarakat, baik masyarakat

14
Air banyak digunakan sebagai bahan agar kandungan zat organik di dalan air
pencuci dan merebus kedelai untuk proses limbah memenuhi standar air buangan
produksinya. Akibat dari besarnya yang boleh.
pemakaian air pada proses pembuatan tahu Sanitasi Industri Rumah Tangga
dan tempe, limbah yang dihasilkan juga Dalam Pengelolaan Tahu Tempe di
cukup besar. Sebagai contoh limbah Kelurahan Kekalik Gerisak Kecamatan
industri tahu tempe di Semanan, Jakarta Sekarbela. Untuk limbah industri tahu
Barat kandungan BOD 5 mencapai 1 324 tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan
mg/l, COD 6698 mg/l, NH 4 84,4 mg/l, yakni karakteristik fisika dan kimia.
nitrat 1,76 mg/l dan nitrit 0,17 mg/l Karakteristik fisika meliputi padatan total,
(Prakarindo Buana, 1996). Jika ditinjau suhu, warna dan bau. Karakteristik kimia
dari Kep-03/MENKLH/11/1991 tentang meliputi bahan organik, bahan anorganik
baku mutu limbah cair, maka industri tahu dan gas.
dan tempe memerlukan pengolahan Suhu buangan industri tahu berasal
limbah. dari proses pemasakan kedelai. Suhu
Pada saat ini sebagian besar industri limbah cair tahu pada umumnya lebih
tahu tempe masih merupakan industri kecil tinggi dari air bakunya, yaitu 400C sampai
skala rumah tangga yang tidak dilengkapi 46 0C. Suhu yang meningkat di
dengan unit pengolah air limbah, lingkungan perairan akan mempengaruhi
sedangkan industri tahu dan tempe yang kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan
dikelola koperasi beberapa diantaranya gas lain, kerapatan air, viskositas, dan
telah memiliki unit pengolah limbah. Unit tegangan permukaan.
pengolah limbah yang ada umumnya Bahan-bahan organik yang terkandung
menggunakan sistem anaerobik dengan di dalam buangan industri tahu pada
efisiensi pengolahan 60-90%. Dengan umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa
sistem pengolah limbah yang ada, maka organik di dalam air buangan tersebut
limbah yang dibuang ke peraian kadar zat dapat berupa protein, karbohidrat, lemak
organiknya (BOD) masih terlampau tinggi dan minyak. Di antara senyawa-senyawa
yakni sekitar 400 – 1 400 mg/l. Untuk itu tersebut, protein dan lemaklah yang
perlu dilakukan proses pengolahan lanjut jumlahnya paling besar, yang mencapai

15
40% - 60% protein, 25-50% karbohidrat, Kecamatan Sekarbela yaitu kedelai
dan 10% lemak. Semakin lama jumlah dan direndam selama kurang lebih enam
jenis bahan organik ini semakin banyak, jam atau sampai kedelai terpisah
dalam hal ini akan menyulitkan dengan kulitnya. Setelah melalui
pengelolaan limbah, karena beberapa zat proses perendaman, kedelai
sulit diuraikan oleh mikroorganisme di selanjutnya digiling menggunakan
dalam air limbah tahu tersebut. Untuk mesin dan diberi air untuk
menentukan besarnya kandungan bahan memudahkan penggilingan. Setelah
organik digunakan beberapa teknik digiling, kemudian kedelai dimasak
pengujian seperti BOD, COD dan TOM. atau direbus di tungku yang berbahan
Uji BOD merupakan parameter yang bakar serbuk gergaji sampai mendidih.
sering digunakan untuk mengetahui tingkat Setelah melalui tahap perebusan,
pencemaran bahan organik, baik dari kedelai disaring dengan menggunakan
industri ataupun dari rumah tangga. kain, untuk memisahkan ampas dan
Suatu alternatif pengolahan limbah airnya. Setelah disaring, dibiarkan
yang cukup sederhana adalah pengolahan terlebih dahulu agar sisa-sisa airnya
secara biologis, yakni dengan kombinasi menetes, dan sari tahu yang terdapat
proses biologis "Anaerob-Aerob". Sistem dalam air mengendap. Setelah
ini cocok diterapkan pada pengolahan didiamkan beberapa saat, kedelai yang
limbah yang banyak mengandung bahan- telah digiling diberi sedikit cuka untuk
bahan organik. Limbah industri tahu/tempe memisahkan air dan sari kedelainya.
merupakan salah satu jenis limbah yang Selain menggunakan cuka, untuk
banyak mengandung bahan-bahan organik. memisahan air dan sari kedelai juga
dapat menggunakan air jantu dan
KESIMPULAN dilakukan proses pengadukan secara
Berdasarkan hasil penelitian dan manual. Setelah air dan sari
pembahasan maka dapat dapat ditarik kedelainya dipisahkan, airnya dibuang
kesimpulan yaitu sebagai berikut : dan sari kedelainya dicetak pada
1. Proses pengelolaan tahu tempe di cetakan yang sudah disediakan, atau
Kelurahan Kekalik Gerisak dibentuk sesuai dengan keinginan.

16
Ampas tahu, dapat dimanfaatkan Pramudyanti, N. 1991. Penanganan Air
untuk pembuatan tempe gembus atau Limbah Pabrik Tahu. Penerbit
sebagai campuran makanan ternak. Yayasan Bina Karya Lestari
Air jantu, selain dimanfaatkan dalam (Bintari), Semarang.
proses pembuatan tahu selanjutnya, Sarwono, B & Saragih, Y.P. 1989.
dapat juga digunakan dalam Membuat Aneka Tahu. Penebar
pembuatan biogas. Tahu yang sudah Swadaya, Jakarta.
jadi dan siap dipasarkan. Shurtleft, W & Aoyogi, A. 1979. The Book
2. Sanitasi industri rumah tangga dalam of Tofu Food for Mankind.
pengelolaan tahu di Kelurahan Autum Press. Kanagara
Kekalik Gerisak Kecamatan Sekarbela Sugiyono, 2007. Metode Penelitian
meliputi limbah cair, gas bio, sebagai Pendidikan, Pendekatan
sumber pupuk pertanian, dan limbah Kuantitatif, Kualitatif dan
padat. R&D, Bandung : Alfabeta, CV

SARAN Sutiyani, S., Wignyanto & Sukardi. 2002.


Berdasarkan hasil penelitian Pemanfaatan Limbah Cair
pengembangan yang telah dilakukan, (Whey) Industri Tahu Menjadi
terdapat beberapa kekurangan yang perlu Nata De Soya dan Kecap
dilakukan kajian sebagai tindak lanjut dari Berdasarkan Perbandingan
Nilai Ekonomi Produksi.
DAFTAR PUSTAKA Teknik Pertanian. 4 (1): 70 –
Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian. 8383.
Jakarta. Rineka Cipta.
MetCalf and Eddy. 1972. Waste Water Wiryani, E. 1971. Analisis Limbah Cair
Engineering Collection Pabrik Tempe Kedelai dan
Treatment Disposal, Upaya Pengelolaannya dengan
MC graw – Hill Book Proses Anaerobik. Tesis. Fakultas
Company, London. Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

17
18

Anda mungkin juga menyukai