LAPORAN PROYEK
Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa telah tersusun
laporan penelitian proyek yang berjudul Pengaruh Olahraga Dan Kebiasaan Merokok
Mahasiswa Laki-Laki Unnes Terhadap Kapasitas Vital Paru-Paru. Laporan penelitian
ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Fisiologi Hewan.
Terima kasih kami sampaikan pada Dra. Aditya Marianti, M.Si. dan drh. Wulan
Christijanti, M.Si yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan proyek
kami. Selain itu, kami sampaikan pula rasa terima kasih dari rekan-rekan yang telah
membantu penyusunan dan atas semua diskusi, saran, dan kritiknya sehingga
tersusunnya laporan proyek kami.
Kekurangan dan ketidaksempurnaan baik isi maupun susunan yang ada dalam
laporan ini, kami menyadari sepenuhnya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
nantikan demi penyempurnaan dan tercapainya penyusunan laporan proyek Fisiologi
Hewan yang dapat memberikan manfaat.
Tim Penyusun
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui pada
Hari : Selasa
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page ii
DAFTAR ISI
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page iii
1. Waktu Dan Tempat ........................................................................ 16
2. Rancangan Penelitian ................................................................... 16
3. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 17
3.1 Populasi ............................................................................. 17
3.2 Metode Pengambilan Sampel ........................................... 17
4. Variabel Penelitian ......................................................................... 18
4.1 Variabel Terikat ................................................................ 18
4.2 Variabel Bebas ................................................................... 18
5. Instrumen Penelitian ...................................................................... 18
6. Jenis Dan Cara Pereolahan Data .................................................... 18
6.1 Data Primer ......................................................................... 18
6.2 Data Sekunder ..................................................................... 18
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page iv
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Bernafas merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan oleh
tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memasok kebutuhan oksigen tubuh dan
membuang sisa metabolisme berupa CO2 yang akan berakibat buruk bila tidak
tubuh.Salah satu di antaranya yang paling vital dalam system pernafasan adalah paru-
paru.
Paru-paru berfungsi dalam pertukaran gas antara udara luar dan darah yaitu
oksigen dari udara masuk ke darah, dan karbondioksida dari darah ke luar ke
udara.Proses pertukaran gas terjadi melalui lapisan yang terdiri dari epitel alveoli,
membran basalis, cairan antarsel endotel kapiler, plasma, membran sel darah merah,
dan cairan intrasel darah merah.Di samping itu, terdapat selapis cairan tipis surfaktan
faktor, seperti jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan lain sebagainya.Proyek ini
kapasitas paru-paru.Faktor yang hendak diteliti adalah faktor aktivitas dan kebiasaan
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 1
2. Rumusan masalah
2.1.Apakah aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki Unnes
berpengaruh terhadap kapasitas vital paru-paru?
2.2.Bagaimana pengaruh aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-
laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru?
3. Tujuan
3.1.Mengetahui adanya pengaruh aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok
mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
3.2.Mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok
mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari proyek ini adalah mengetahui kapasitas vital paru-
paru manusia dari berbagai status fisiologi yang meliputi aktivitas dalam berolahraga
dan kebiasaan merokok responden.
5. Kegunaan
Kegunaan yang diharapkan dari hasil proyek ini adalah memberikan kontribusi
berupa wawasan mengenai berbagai macam faktor yang mempengaruhi kapasitas vital
paru-paru manusia. Selain itu juga dapat memberikan sumbangan edukasi secara
optimal bagi civitas akademika khususnya di jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Paru-paru berfungsi dalam pertukaran gas antara udara luar dan darah yaitu
oksigen dari udara masuk ke darah, dan karbondioksida dari darah ke luar ke udara.
Proses pertukaran gas terjadi melalui lapisan yang terdiri dari epitel alveoli, membran
basalis, cairan antarsel endotel kapiler, plasma, membran sel darah merah, dan cairan
intrasel darah merah. Di samping itu, terdapat selapis cairan tipis surfaktan di
pertukaran gas terjadi secara pasif, bergantung kepada selisih bagian gas yang ada di
tiap kompartemen. Proses pertukaran gas terjadi dengan cara difusi (Setiadji, et al.
2008).
Apabila bernapas kuat, maka jumlah udara yang masuk ke dalam saluran napas
dapat melebihi 500 ml udara. Kelebihan udara tersebut disebut volume udara cadangan
inspiratori, rata-rata 3.100 ml. Dengan demikian sistem pernapasan normal dapat
menarik 3.100 ml (volume udara cadangan respiratori) + 500 ml (volume udara tidal)
= 3.600 ml. Namun dalam kenyataan, lebih banyak lagi udara yang dapat ditarik bila
mendorong keluar 1.200 ml udara, volume udara tersebut adalah volume udara
sejumlah udara masih tetap berada dalam paru-paru, karena tekanan intrapleural lebih
rendah sehingga udara yang tinggal tersebut dipakai untuk mempertahankan agar
alveoli tetap sedikit menggembung, dan juga sejumlah udara masih tetap ada pada
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 3
saluran udara pernapasan.Udara yang masih berada pada saluran pernapasan tersebut
paru. Kapasitas inspiratori adalah keseluruhan kemampuan inspirasi paru, yaitu jumlah
volume udara tidal dan volume cadangan inspiratori = 500 ml + 3.100 ml = 3.600 ml.
Kapasitas residu fungsional adalah jumlah volume udara residu dan volume udara
cadangan ekspiratori = 2.400 ml. Kapasitas vital adalah volume udara cadangan
inspiratori = volume udara tidal + volume udara cadangan eskpiratori = 4.800 ml.
Akhirnya kapasitas total paru merupakan jumlah semua volume udara yaitu = 6.000
ml.
Sistem pernafasan akan menurun diketahui dari kapasitas vital, yaitu setelah
menginjak usia 40 tahun. Kapasitas vital yang paling tinggi didapatkan pada usia 20
tahun dan sampai usia 30 tahun. Kemudian setelah menginjak usia 60 tahun makin
Pada umumnya volume dan kapasitas paru-paru manusia hanya dipengaruhi oleh
usia dan jenis kelamin. Tetapi selain itu, faktor penyakit dan aktifitas seseorang juga
dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru.Seorang atlet dan pekerja bangunan atau kuli
Seorang yang mempunyai penyakit paru-paru atau asma juga mempunyai kapasitas
paru-paru yang berbeda dibandingkan dengan orang normal.Pada orang yang memiliki
sehingga aliran udara yang keluar masuk paru-paru menjadi berkurang. Hal tersebut
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).
Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 5
normal. Namun dalam keadaan ekstrim atau olahraga, siklus pernapasan memerlukan
matematis Kapasitas Total Paru-paru (KTP) dapat ditentukan dengan cara mengukur
hiperventilasi maksimal dalam satu menit, atau dengan kata lain Kapasitas Vital (KV)
ditambah Volume Residual (KR). Jadi nilai Kapasitas Total Paru-paru (KTP) = KV +
VR.Saat keadaan normal volume paru-paru manusia mencapai 4500 cc, yang disebut
sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Pada keadaan normal, kegiatan
inspirasi dan ekspirasi dalam pernapasan hanya mengunakan 500 cc volume udara
pernapasan atau disebut kapasitas tidal. Dari 500 cc udara pernapasan yang digunakan
untuk alveolus hanya sebesar 350 cc saja, sisanya hanya mengisi saluran pernapasan.
Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas
mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan
tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas
vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi
2.1.Olahraga
dengan konsumsi oksigen pada tingkat latihan yang berbeda. Pada saat latihan
yang intensif kebutuhan oksigen akan meningkat. Seorang atlet yang latihan
teratur mempunyai kapasitas paru yang lebih besar dibandingkan dengan individu
termonetral yaitu 12 kali/menit, dan volume tidal 500 ml. Namun pada saat latihan
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 6
secara intensif, laju respirasi meningkat 35-45 kali/menit. Pada seorang atlet yang
terlatih laju respirasi dapat mencapai 60-70 kali/menit selama latihan maksimal.
Volume tidal juga meningkat 2 liter atau lebih selama latihan. Pada atlet laki-laki,
paru dalam satu menit dapat mencapai 200 liter (Wilmore dan Haskel, 1972).
2.2.Kebiasaan merokok
baik untuk diri sendiri maupun orang di sekelilingnya.Dilihat dari sisi individu
Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang dikandung rokok
seperti nikotin, CO (karbon monoksida) dan tar akan memacu kerja dari susunan
syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah
meningkat dan detak jantung bertambah cepat (Kendal & Hammen, 1998),
pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis
Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negative dari perilaku merokok
jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan usia
mempertegas bahwa seluruh jumlah perokok yang ada didunia sebanyak 30%
adalah kaum remaja (Republika, 1998). Hamper 50% perokok di Amerika Serikat
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 7
termasuk usia remaja (Theodorus, 1994). Berdasarkan data tersebut dapat
dikatakan bahwa perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan sejak masa remaja.
fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan
merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas serta
jaringan paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran napas pada perokok akan
timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya (
Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofili) dan kelenjar
mukus bertambah banyak. Pada saluran pernapasan kecil, terjadi radang ringan
paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat
perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul fungsi paru-paru dan
segala macam perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya
3. Spirometer
Peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur volume udara yang masuk
mudah yaitu seseorang disuruh bernafas (menarik nafas dan menghembuskan nafas) di
mana hidung orang itu ditutup. Dari perbedaaan tekanan udara yang diberikan
seseorang ketika bernafas menyebabkan tabung yang berisi udara akan bergerak naik
turun, sementara itu drum pencatat bergerak memutar (sesuai jarum jam) sehingga alat
akan mencatat grafik pernapasan (sinyal respirasi) sesuai dengan gerak tabung yang
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 8
Spirometer adalah tes fisiologis untuk mengukur volume udara inspirasi dan
adalah volume atau aliran udara.Spirometer sangat bermanfaat sebagai tes screening
pergerakan udara yang masuk dan keluar dari paru, dengan proses yang dinamakan
istilah yaitu volume dan kapasitas paru paru. Latihan fisik akan menyebabkan otot
terbesar volume dan kapasitas paru-paru.Spirometri merekam secara grafis atau digital
volume ekspirasi paksa dan kapasitas vital paksa.Volume Ekspirasi Paksa (VEP) atau
Forced Expiratory Volume (FEV) adalah volume dari udara yang dihembuskan dari
paru-paru setelah inspirasi maksimum dengan usaha paksa minimum, diukur pada
jangka waktu tertentu.Biasanya diukur dalam 1 detik (VEP1). Kapasitas Vital paksa
atau Forced Vital Capacity (FVC) adalah volume total dari udara yg dihembuskan dari
paru-paru setelah inspirasi maksimum yang diikuti oleh ekspirasi paksa minimum.
paru secara lebih mendalam. Jenis gangguan fungsi paru dapat digolongkan menjadi
dua yaitu gangguan fungsi paru obstruktif (hambatan aliran udara) dan restriktif
paru obstruktif bila nilai VEP1/KVP kurang dari 70% dan menderita gangguan fungsi
paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibanding dengan nilai
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 9
4. Penyakit yang Mempengaruhi Kapasitas Paru-Paru Manusia
4.1.Tuberkulosis
mempengaruhi organ lain. Penyakit ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia
melalui tetesan cairan dari orang yang terinfeksi TB. TB paru-paru tetap menjadi
masalah kesehatan yang signifikan bagi manusia di dunia. Kira-kira 75% pasien
TB merupakan usia produktif. Kasus TB di Indonesia pada tahun 2012 yaitu 189
kasus dalam 100,000 populasi dan jumlah kematian yaitu 27/100,000. Kasus kota
Semarang tahun 2011, jumlah pasien yang terinfeksi yaitu 557 orang (Saraswati,
2014). Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal
dan sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kematian di dunia.1
tinggi.2 Pada tahun 2006, kasus baru di Indonesia berjumlah >600.000 dan
sebagian besar diderita oleh masyarakat yang berada dalam usia produktif (15–55
tahun). Angka kematian karena infeksi TB berjumlah sekitar 300 orang per hari
dan terjadi >100.000 kematian per tahun.3 Hal tersebut merupakan tantangan
bagisemua pihak untuk terus berupaya mengendalikan infeksi ini.Salah satu upaya
infeksi kronik, kelebihan mucus, dan edema pada epitel bronchiolis yang
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 10
dindingnya. Pelebaran ruang udara yang tidak disertai destruksi disebut
respiratorik), namun bila progresif, dilatasi dan destruktif dari dinding distal
alveoli juga akan terjadi. Secara khas perubahan akan lebih sering dan lebih berat
dibagian atas daripada dibagian zone bawah lobus, bentuk emfisema ini adalah
alveoli, serta hilangnya dinding batas antara duktus alveoli dan alveoli. Dengan
progresifitas dan destruktif dari dinding alveoli ini, ada simplikasi dari struktur
paru. Bila proses menjadi difus, biasanya lebih jelas tandanya pada lobus bawah,
bentuk emfisema ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa, walaupun perokok
dapat menyebabkan bentuk dari emfisema ini, namun hubungan tersebut tidak
c) Emfisema parasepta atau sub pleura ; biasanya terbatas pada zona sub pleura
gelembung bula yang besar langsung di bawah pleura, dan juga dapat
bentuk ini biasanya terbatas ekstensinya, karena itu hanya menyebabkan dampak
4.3.Pneumonia
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 11
Pneumonia ini mengakibatkan dua kelainan utama paru yaitu penurunan luas
4.4.Atelektasi
penyumbatan pada alveoli sehingga tahanan aliran darah meningkat dan terjadi
4.5. Asma
Penderita asma akan terjadi penurunan kecepatan ekspirasi dan volume inspirasi
(Anonim, 2011). Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau
dini hari.Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,
terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel.
Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau
pencetus inflamasi saluran napas pada penderita asma. Inflamasi terdapat pada
alergik, asma nonalergik, asma kerja dan asma yang dicetuskan aspirin (Anonim,
2012).
4.6. Bronkhitis
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 12
Bronkitis kronik merupakan penyakit saluran napas yang sering didapat di
kronis dan persisten dan progresif.Infeksi saluran nafas merupakan masalah klinis
yang sering dijumpai pada penderita bronkitis kronik yang dapat memperberat
akut dengan karakteristik perburukan gejala respirasi yang biasanya lebih parah
dari gejala normal dan biasanya akan merubah pengobatan (Putra, 2013).
mortalitas dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi eksaserbai, maka
mortalitas juga akan dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi
mortalitas.
3. Terjadi kolonisasi
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 13
BAB III
KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
1. Kerangka Teori
Bernafas merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan oleh
tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memasok kebutuhan oksigen tubuh dan
membuang sisa metabolisme berupa CO2 yang akan berakibat buruk bila tidak
dikeluarkan dari dalam tubuh. Kegiatan bernafas melibatkan beberapa organ tubuh.
Salah satu di antaranya yang paling vital dalam sistem pernafasan adalah paru-paru.
Paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dari
lingkungan luar dengan karbondioksida dari dalam darah.Organ ini terletak di rongga
dada sebelah kanan dan kiri (berjumlah sepasang).Di dalam paru-paru terdapat
alveolus yang berupa kantung-kantung tempat terjadinya pertukaran gas.Alveolus ini
merupakan semacam ruang yang mempunyai kapasitas maksimal untuk menampung
udara yang masuk ke dalam paru-paru.
Kapasitas paru-paru tiap orang berbeda-beda.Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan lain sebagainya.Proyek ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa faktor tersebut terhadap kapasitas
paru-paru. Faktor yang hendak diteliti adalah faktor aktivitas dan kebiasaan sehari-hari
yang sering dilakukan responden.
2. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini tidak semua faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas
vital paru-paru pada responden dari mahasiswa UNNES yang diteliti. Baik yang
diakibatkan oleh faktor umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan riwayat
penyakit.
Variabel yang akan diteliti adalah kebiasaan mahasiwa UNNES (laki-laki)
yakni kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraganya.
3. Hipotesis Penelitian
3.1.Hipotesis Mayor
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 14
Adanya hubungan antara pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa
laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
3.2.Hipotesis Minor
3.2.1. Orang yang tidak merokok memiliki kapasitas vital paru-paru lebih besar
daripada orang yang merokok.
3.2.2. Orang yang rutin berolahraga memiliki kapasitas paru-paru lebih besar dari
orang yang jarang berolahraga.
3.2.3. Orang yang tidak merokok dan rutin berolahraga memiliki kapasistas vital
paru-paru lebih besar daripada orang yang merokok dan jarang
berolahraga.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 15
BAB IV
METODE PENELITIAN
2. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian observasi analisis.
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
faktor terhadap kapasistas paru-paru responden. Faktor-faktor tersebut meliputi:
2.1. Aktivitas : keaktifan responden dalam memacu pernafasan, yaitu
berolahraga dan aktivitas lainnya.
2.2. Kebiasaan : kebiasaan-kebiasaan responden yang berpengaruh terhadap
paru-paru, yaitu kebiasaan merokok.
2.3. Jenis kelamin : mahasiswa laki-laki Unnes
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 16
MAHASISWA
LAKI-LAKI
UNNES
AKTIVITAS KEBIASAAN
OLAHRAGA MEROKOK
TIDAK TIDAK
BEROLAHRAGA MEROKOK
KAPASITAS PARU-PARU
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 17
4. Variabel Penelitian
4.1.Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian yaitu kapasitas paru-paru responden.
4.2.Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini meliputi aktifitas olahraga dan kebiasaan merokok
responden.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data terlampir pada halaman
selanjutnya.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 18
Tabel 2. Instrumen Penelitian
Data Probandus Penghitungan Kapasitas Vital Paru-Paru Manusia
Tanggal : 30 April 2014 & 4 Mei 2014
Lokasi pengambilan data : Depan Kebun Biologi Unnes
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 19
BAB V
DATA DAN ANALISIS DATA
2. Analisis data
Penelitian ini merupakan eksperimen yang terdiri atas satu variabel terikat yakni
kapasitas vital paru-paru responden dengan 4 kelompok treatment sebagai variabel
bebasnya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian atau Anava.
Berikut analisis data yang telah diperoleh :
2.1. Hipotesis yang hendak diuji adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga dan
merokok laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga dan merokok
laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 20
(61,4) 2
=197,875 – 20
3769,96
= 197,875 – 20
= 197,875 – 188,498
= 9,377
(Σ X2 ) (Σ Xtot 2 )
b. JKant = Σ -
𝑛 𝑁
(19,92 ) (16,752 ) (13,32 ) (11,452 ) (61,4) 2
=[ + + + ]–
5 5 5 5 20
= 197,875 – 196,913
= 0,962
2.3. Menentukan derajat kebebasan (db)
a. dbtot =( n-1 ) = 20-1= 19
b. dbdal =( n-k ) = 20-4 =16
c. dbant =( k-1) = 4-1 = 3
2.4. Menghitung Mean Kuadrat dalam kelompok (MKdal) dan Mean Kuadrat antar
kelompok (MKant)
JK
a. MKant = 𝑑𝑏𝑎𝑛𝑡
𝑎𝑛𝑡
8,145
= 3
= 2,715
JK
b. MKdal = dbdal
𝑑𝑎𝑙
0,962
= 16
= 0,060125
2.5. Menghitung Rasio F
MK 2,715
a. Fhitung = MK𝑎𝑛𝑡 =0,060125 = 45,16
𝑑𝑎𝑙
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 21
Sumber Ftabel
db JK MK Fhitung
Varians 0,05 0,01
Kelompok
3 8,415 2,715 45,16 3,24 5,29
(antar)
Dalam
16 0,962 0,060125
(D)
Total (T) 19 9,377
Tabel 4. Tabel Data Sumber Variasi
Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga
dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-
paru.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 22
BAB VI
PEMBAHASAN
Respirasi merupakan salah satu hal yang mencirikan makhluk hidup. Respirasi
atau bernafas bertujuan untuk memasok kebutuhan O2 ke dalam tubuh manusia dan
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 yang akan mengganggu aktivitas
metabolisme tubuh bila tertimbun di dalam tubuh. Dalam melakukan respirasi,
terdapat berbagai organ tubuh yang berfungsi mendukung keterlaksanaannya respirasi
tersebut.
Paru-paru merupakan salah satu organ yang sangat vital dalam proses respirasi.
Dalam hal ini, paru-paru memegang peranan penting dalam proses pertukaran gas
yang terjadi dalam alveoli. Sebagai organ respirasi, paru-paru memiliki berbagai
kapasitas udara sebagaimana telah dijelaskan pada bagian tinjauan pustaka.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kapasitas vital paru-paru manusia, khususnya faktor kebiasaan merokok dan
olahraga. Kapasitas vital paru-paru merupakan jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan oleh seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Kita
ketahui bahwa kapasitas vital paru-paru normal pada laki-laki adalah sekitar 3100
mL. Berdasarkan data yang telah kita peroleh, secara kasat mata (tanpa analisis
statistik) dapat kita ketahui bahwa kapasitas vital paru-paru antar responden berbeda-
beda. Selain itu, setelah dilakukan analisis data secara statistik menggunakan analisis
varian satu arah, didapat hasil bahwa kebiasaan merokok dan berolahraga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kapasitas vital paru-paru.
Setelah dilakukan uji data menggunakan anava satu arah, terdapat perbedaan
rasio F hitung dengan F tabel. Perbedaan tersebut sangat besar yakni F tabel dengan α
0,05 sebesar 3,24 dan α 0,01 didapat F tabel 5,29 memiliki selisih yang sangat jauh
dengan F hitung yang didapat hasil sebesar 45,16. Hal ini menunjukkan bahwa
aktifitas olahraga dan kebiasaan merokok memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kapasitas vital paru-paru manusia.
Perbedaan pengaruh antar kategori yang diamati dapat kita prediksi dari Mean
data tiap kategori variabel bebasnya. Dimana kapasitas vital paru-paru mahasiswa
laki-laki Unnes yang memiliki kebiasaan merokok dan jarang berolahraga volumenya
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 23
paling sedikit daripada kapasitas paru-paru responden lainnya. Urutan kedua yang
kapasitas vital paru-parunya lebih kecil adalah kategori mahasiswa laki-laki Unnes
yang memiliki kebiasaan merokok dan rutin berolahraga, disusul oleh kategori
mahasiswa laki-laki Unnes yang tidak memiliki kebiasaan merokok dan jarang
berolahraga. Mean data kapasitas vital paru-paru mahasiswa laki-laki Unnes yang
paling besar terdapat pada kategori responden yang tidak merokok dan rutin
berolahraga.
1. Mahasiswa laki-laki Unnes yang tidak merokok dan rutin melakukan aktifitas
olahraga.
Data probandus dengan kategori perilaku ini memiliki rata-rata data kapasitas
paru-paru tertinggi dibandingkan kategori lainnya. Kebiasaan aktifitas olahraga
yang dilakukan probandus merupakan salah satu latihan yang dapat meningkatkan
kapasitas paru-paru manusia. Aktifitas olahraga memicu peningkatan kebutuhan
akan O2. Hal ini dapat meningkatkan laju respirasi probandus yang mana bila
dilakukan secara rutin akan berpengaruh terhadap kemampuan alveoli dalam
menampung oksigen. Semakin intensif aktifitas olahraga yang dilakukan, maka
akan semakin menambah kemampuan alveoli dalam menampung oksigen. Hal ini
yang mengakibatkan kapasitas paru-paru bertambah.
Namun keadaan ini tidak dapat dipastikan benar-benar seberapa besar
pengaruhnya. Hal ini dikarenakan terdapat banyak hal mengenai aktifitas olahraga
yang perlu diperhatikan seperti kontinuitas aktifitas olahraga dan macam olahraga
yang dilakukan.
Selain aktifitas olahraga, kebiasaan tidak merokok merupakan hal yang
berdampak positif pada kapasitas paru-paru manusia. Merokok merupakan salah
satu kebiasaan yang dapat merusak alveoli. Kebiasaan ini dapat menyebabkan
perubahan struktur anatomi dan fungsi saluran nafas dan jaringan paru-paru.
Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan secara tinjauan pustaka, bahwa
responden kategori ini akan memiliki kapasitas paru di atas kategori lain, atau
setidaknya kapasitas paru yang normal karena aktifitas fisik dan kebiasaan tidak
merokok yang mendukung kondisi keterbaikan kondisi paru.
2. Mahasiswa laki-laki Unnes yang tidak merokok dan jarang melakukan aktifitas
olahraga.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 24
Ketika jarang melakukan aktivitas dalam olahraga, paru-paru tidak mendapat
latihan yang intensif untuk melatih laju inspirasi pernafasan. Kurangnya aktifitas
fisik akan membuat daya tahan otot tidak mengalami peningkatan sehingga fungsi
pernafasan juga tidak meningkat. Aktifitas olahraga setidaknya memiliki
hubungan terhadap kapasitas paru manusia. Namun dalam Anonim (2008d)
menyebutkan bahwa terdapat hubungan kecil antara volume dan kapasitas paru-
paru dengan bermacam jenis olahraga. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa responden kategori ini memiliki kapasitas paru yang tidak jauh dari angka
normal. Seperti dalam data yang diperoleh, probandus kategori ini memiliki rata-
rata kapasitas paru sebesar 3350 liter.
Rata-rata kapasitas paru yang tak jauh dari nilai normal meskipun kurang aktifitas
fisiknya, didukung dengan tidak adanya kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kapasitas paru, sehingga tidak
adanya aktifitas merokok membuat probandus kategori ini masih memiliki
kapasitas paru yang normal.
3. Mahasiswa laki-laki Unnes yang merokok dan rutin melakukan aktifitas olahraga.
Kebiasaan merokok telah dijelaskan bahwa memiliki pengaruh negatif terhadap
kapasitas paru- paru manusia. Kebiasaan ini menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran nafas serta jaringan paru-paru. Akibat perubahan anatomi pada
saluran nafas pada perokok akan mengakibatkan timbulnya perubahan pada fungsi
paru-paru dengan jsegala macam gejala klinisnya. Berdasarkan penelitian Muis M
et al (2008), dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa dari 21
responden yang termasuk perokok ringan, terdapat 9 orang (42,9 %) yang
memiliki kapasitas paru normal dan 12 orang (57,1%) yang memiliki kapasitas
paru tidak normal. Dari 6 responden yang termasuk perokok sedang, terdapat 2
orang (33,3%) yang memiliki kapasitas paru normal dan 4 orang (66,7%) yang
memiliki kapasitas paru tidak normal. Sedangkan untuk 3 responden yang
termasuk perokok berat, terdapat 2 orang (66,7%) yang memiliki kapasitas paru-
paru normal dan 1 orang yang (33,3%) yang memiliki kapasitas paru tidak
normal.
Identifikasi komponen kimia tembakau telah dilakukan secara intensif selama
lebih dari 50 tahun menyebutkan ada sekitar 100 komponen kimia pada asap
rokok yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Terdapat 2500
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 25
komponen kimia tembakau siap dibuat rokok yaitu tembakau yang telah selessai
proses fermentasi selama 1—3 tahun dengan 1100 komponen diturunkan menjadi
asap tanpa perubahan akibat pembakaran. Sebanyak 1400 lainnya terpecah ,
bereaksi dengan komponen lain dan membentuk komonen kimia baru dalam asap.
Nikotin, tar, gas CO (carbon monoxide), TSNA (tobacco specific-nitrosamine), B-
a-P (benzo-a-pyrene), residu pestisida, dan lain lain terkandung dalam asap rokok.
Tembakau harus difermentasikan terlebih dahulu sebelum siap pakai untuk
pembuatan rokok. Fermentasi tersebut menghasilkan gula yang berasal dari sel-sel
tembakau yang menyebabkan iritasi tenggorokan saat dirokok.
Senyawa kimia lain yang berbahaya antara lain nikotin merupakan senyawa
alkaloid yang jumlahnya meningkat pada tanaman tembakau karena pemupukan
nitrogen, pemangkasan tanaman awal yang diikuti pembuangan tunas ketiak
secara intensif, daerah tumbuh dll yang dapat berdampak pada gangguan jantung
serta paru-paru dan mengakibatkan ketagihan. Senyawa yang terkandung dalam
daun tembakau dalam jumlah yang kecil tetapi kemudian meningkat akibat
adanya pengovenan daun tembakau yaitu TSNA, yang dapat meningkat
kandungannya aibat kegiatan bakteri penghasil nitrit. TSNA merupakan bahan
karsinogenik yang juga terdapat pada bahan makanan yang diolah dengan cara
pengasapan maupun pembakaran. Residu pupuk dan pestisida seperti klor,
cadmium, sipermetrin, provenofos dan bahan lain terbawa tembakau (NTR=
nontobacco relates-material) misalnya bahan plastic juga bersifat karsinogen
terhadap tubuh manusia. Rokok dapat disebut sebagai oksidan utama dalam tubuh
manusia yang bersifat eksogen dan dapat mengakibatkan kanker paru karena
oksidan yang berkelebihan dapat mematahkan struktur molekul DNA, merusak
dinding sel, merusak struktur protein sel serta enzim sehingga menimbulkan
mutasi yang tidak dikehendaki.
Rokok juga dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mucus bertambah banyak (hyperplasia). Pada saluran napas kecil,
terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan
penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel
radang dan kerusakan alveoli.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 26
Dengan demikian dapat kita ketahui seberapa besar pengaruh kebiasaan merokok
terhadap kapasitas paru paru manusia. Sebagaimana data yang diperoleh,
kapasitas paru responden kategori ini berada di bawah normal, meskipun
didukung oleh aktifitas olahraga yang rutin. Karena aktifitas olahraga tidak
memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kapasitas paru. Sehingga Mean
datanya berada di urutan ketiga setelah dua kategori yang telah dibahas
sebelumnya.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kapasitas paru yang
memperhatikan faktor kebiasaan olahraga dan merokok saja. Sementara faktor-faktor
lain yang juga terdapat pada probandus tidak diperhitungkan. Faktor-faktor tersebut
seperti jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, riwayat penyakit, dan lainnya.
Selain itu, faktor mengenai olahraga dan merokok sendiri belum diperhitungkan
secara lebih detail lagi. Faktor mendetail mengenai olahraga diantaranya kontinuitas
olahraga, rentang waktu olahraga tiap hari/minggunya, dan macam olahraga yang
dilakukan, serta berbagai faktor lainnya. Sementara faktor mendetail mengenai
merokok sendiri meliputi frekuensi merokok, jenis rokok terkait kandungan zat-zat
dalam rokoknya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengukuran kapasitas vital
ataupun kapasitas paru-paru lainnya perlu memperhatikan banyak sekali faktor.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 27
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Aktivitas berolahraga dan kebiasaan merokok berpengaruh terhadap
kapasitas vital paru-paru probandus.
b. Pengaruh kebiasaan merokok lebih mempengaruhi penurunan kapasitas
paru-paru dari pada aktivitas olahraga.
c. Kapasitas paru-paru manusia dipengaruhi oleh banyak sekali faktor seperti
jenis kelamin, usia, aktifitas, kebiasaan merokok, dan lain sebagainya.
2. Saran
a. Sebelum pengambilan data, probandus diberi penjelasan dengan jelas
untuk menggunakan spirometer agar tidak terjadi kesalahan dalam
ekspirasi maksimum.
b. Sebelum menggunakan alat, dilakukan pemeriksaan berulang untuk
menguji kevalidan alat.
c. Penambahan jumlah probandus pada masing-masing kategori agar
diperoleh data yang lebih valid
d. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi/ rujukan untuk
bahan penelitian dan karya sains berikutnya.
e. Disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kebiasaan
merokok dan olahraga dengan mempengaruhi berbagai faktor
mendetailnya.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 28
DAFTAR PUSTAKA
Adegoke OA, Arogundade O. 2002. The effect of chronic exercise on lung function and
basal metabolic rate some Nigerian athlete. African Journal of Biomedical
Research. 5: 9-11.
Artha, Pt Ngr Aditya Cahya et al. 2014.Pengaruh pelatihan sepakbola mini outdoor dan di
pantai terhadap kapasitas vital paru pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2
Negara.E-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 1: 1—6
Hernawati. 2010. Sistem Pernapasan Manusia Pada Kondisi Latihan dan Perbedaan
Ketinggian 1-25
Kaplan, R.M., Sallis, J.F & Patterson, T.L., 1993.Health and Human Behavior. New
York: Mc Graw-Hill Book Co.
Mengkidi, Dorce. 2006. Gangguan fungsi paru dan factor-faktor yang mempengaruhinya
pada karyawan P.T. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Tesis Program
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro: 1—13.
Muis M et al. 2008. Studi kapasitas paru pada karyawan Departemen Produksi semen PT.
Semen Tonasa Pangkep. Jurnal MKMI 4 : 40 - 42
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 29
Putra, IGN Paramartha Wijaya & I Dewa Made Artika. 2012. Diagnosis dan tata laksana
penyakit paru obstruktif kronis. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
R, Patriana et al. 2013. Perbedaan kapasitas vital paru dan volume ekspirasi paksa satu
detik antara siswa anggota tim basket dan siswa bukan anggota tim basket. ISSN
2337-3776
Rifa’i, Ahmad et al. 2013. Aplikasi sensor tekanan gas mpx5100 dalam alat ukur
kapasitas vital paru-paru.Unnes Physics Journal. Vol 1: 18—23
Saraswati, Lintang Dian. 2014. Prevalens diabetes melitusdan tuberculosis paru. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol 2: 192—196.
Setiadji S, Nur BM, Gunawan B. 2008. Uji Faal Paru. Cermin Dunia Kedokteran 24: 7-
11
Zees, Dwi Purnamasari. 2013. Gambaran kapasitas paru pada remaja perokok di Desa
Tuladenggi Kecamatan Telaga Biru. Program Studi Keperawatan. Fakultas Ilmu
Kesehatan dan Olahraga Universitas Gorontalo.
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 30
Data Probandus Penghitungan Kapasitas Vital Paru-Paru Manusia
Tanggal : 30 April 2014 & 4 Mei 2014
Lokasi pengambilan data : Depan Kebun Biologi Unnes
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 31
DOKUMENTASI
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 32
Gambar 9. Responden Gambar 10. Responden
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 33