Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH OLAHRAGA DAN KEBIASAAN MEROKOK

MAHASISWA LAKI-LAKI UNNES TERHADAP KAPASITAS VITAL


PARU-PARU

LAPORAN PROYEK

Oleh :

1. Khuswatun Khasanah 4401412082


2. Elita Anggraini Setyobudi 4401412054
3. Kumala Hidayatiningtyas 4401412117
4. Rika Dewi Purnamasari 4401412119

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa telah tersusun
laporan penelitian proyek yang berjudul Pengaruh Olahraga Dan Kebiasaan Merokok
Mahasiswa Laki-Laki Unnes Terhadap Kapasitas Vital Paru-Paru. Laporan penelitian
ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Fisiologi Hewan.

Revisi dilakukan setelah evaluasi dari dosen pengampu atas penyusunan


proposal sebelumnya, dan perlu adanya penyempurnaan terhadap perbedaan kapasitas
vital paru-paru laki-laki mahasiswa Unnes yang dipengaruhi kebiasaaan merokok dan
aktivitas olahraga.

Terima kasih kami sampaikan pada Dra. Aditya Marianti, M.Si. dan drh. Wulan
Christijanti, M.Si yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan proyek
kami. Selain itu, kami sampaikan pula rasa terima kasih dari rekan-rekan yang telah
membantu penyusunan dan atas semua diskusi, saran, dan kritiknya sehingga
tersusunnya laporan proyek kami.
Kekurangan dan ketidaksempurnaan baik isi maupun susunan yang ada dalam
laporan ini, kami menyadari sepenuhnya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
nantikan demi penyempurnaan dan tercapainya penyusunan laporan proyek Fisiologi
Hewan yang dapat memberikan manfaat.

Akhirnya, semoga laporan proyek Fisiologi Hewan ini bermanfaat khususnya


bagi mahasiswa jurusan Biologi.

Semarang, Juni 2014

Tim Penyusun

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal proyek ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dilaksanakan.

Disetujui pada

Hari : Selasa

Tanggal : 26 Juni 2014

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Aditya Marianti, M.Si. drh. Wulan Christijanti, M.Si

NIP. 19671217 199603 2001 NIP. 19680911 199603 2001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Biologi

Andin Irsadi, S.Pd., M.Si.

NIP. 19740310 200003 1001

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1. Latar Belakang............................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
3. Tujuan ........................................................................................... 2
4. Manfaat ......................................................................................... 2
5. Kegunaan ...................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
1. Kapasitas paru-paru manusia ........................................................ 3
2. Faktor yang mempengaruhi ........................................................... 6
2.1 Olahraga ............................................................................ 6
2.2 Kebiasaan merokok ........................................................... 7
2.3 Spirometer ......................................................................... 8
2.4 Penyakit yang mempengaruhi ........................................... 10
2.1.1. Tuberkulosis ............................................................ 10
2.1.2. Enfisema Paru Kronik .............................................. 10
2.1.3. Pneumonia ............................................................... 11
2.1.4. Atelektasi ................................................................. 12
2.1.5. Asma ........................................................................ 12
2.1.6. Bronkitis .................................................................. 12

BAB III. KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. .... 14

1. Kerangka Teori .............................................................................. 14


2. Kerangka Konsep........................................................................... 14
3. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 14
3.1 Hipotesis Mayor ................................................................. 14
3.2 Hipotesis Minor ................................................................. 15
BAB IV. METODE PENELITIAN ................................................................. 16

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page iii
1. Waktu Dan Tempat ........................................................................ 16
2. Rancangan Penelitian ................................................................... 16
3. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 17
3.1 Populasi ............................................................................. 17
3.2 Metode Pengambilan Sampel ........................................... 17
4. Variabel Penelitian ......................................................................... 18
4.1 Variabel Terikat ................................................................ 18
4.2 Variabel Bebas ................................................................... 18
5. Instrumen Penelitian ...................................................................... 18
6. Jenis Dan Cara Pereolahan Data .................................................... 18
6.1 Data Primer ......................................................................... 18
6.2 Data Sekunder ..................................................................... 18

BAB V. DATA DAN ANALISIS DATA ....................................................... 20


1. Data Yang Diperoleh ..................................................................... 20
2. Analisis Data .................................................................................. 20
2.1 Hipotesis Yang Hendak Diuji ............................................ 20
2.2 Menghitung Jumlah Kuadrat ............................................. 20
2.3 Menghitung Derajat Kebebasan......................................... 21
2.4 Menghitung Mkdal Dan Mkant ............................................ 21
2.5 Menghitung Rasio F........................................................... 21
BAB VI. PEMBAHASAN ............................................................................... 23
BAB VII.KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 28
1. Kesimpulan .................................................................................... 28
2. Saran .............................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 29
LAMPIRAN ..................................................................................................... 31

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page iv
Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Bernafas merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan oleh

tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memasok kebutuhan oksigen tubuh dan

membuang sisa metabolisme berupa CO2 yang akan berakibat buruk bila tidak

dikeluarkan dari dalam tubuh. Kegiatan bernafas melibatkan beberapa organ

tubuh.Salah satu di antaranya yang paling vital dalam system pernafasan adalah paru-

paru.

Paru-paru berfungsi dalam pertukaran gas antara udara luar dan darah yaitu

oksigen dari udara masuk ke darah, dan karbondioksida dari darah ke luar ke

udara.Proses pertukaran gas terjadi melalui lapisan yang terdiri dari epitel alveoli,

membran basalis, cairan antarsel endotel kapiler, plasma, membran sel darah merah,

dan cairan intrasel darah merah.Di samping itu, terdapat selapis cairan tipis surfaktan

di permukaan alveoli yang menjaga supaya alveoli tetap menggelembung.

Paru-paru terletak di rongga dada sebelah kanan dan kiri (berjumlah

sepasang).Di dalam paru-paru terdapat alveolus yang berupa kantung-kantung tempat

terjadinya pertukaran gas.Alveolus ini merupakan semacam ruang yang mempunyai

kapasitas maksimal untuk menampung udara yang masuk ke dalam paru-paru.

Kapasitas paru-paru tiap orang berbeda-beda.Hal ini dipengaruhi oleh berbagai

faktor, seperti jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan lain sebagainya.Proyek ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa faktor tersebut terhadap

kapasitas paru-paru.Faktor yang hendak diteliti adalah faktor aktivitas dan kebiasaan

sehari-hari yang sering dilakukan responden.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 1
2. Rumusan masalah
2.1.Apakah aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki Unnes
berpengaruh terhadap kapasitas vital paru-paru?
2.2.Bagaimana pengaruh aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-
laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru?

3. Tujuan
3.1.Mengetahui adanya pengaruh aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok
mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
3.2.Mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok
mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.

4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari proyek ini adalah mengetahui kapasitas vital paru-
paru manusia dari berbagai status fisiologi yang meliputi aktivitas dalam berolahraga
dan kebiasaan merokok responden.

5. Kegunaan
Kegunaan yang diharapkan dari hasil proyek ini adalah memberikan kontribusi
berupa wawasan mengenai berbagai macam faktor yang mempengaruhi kapasitas vital
paru-paru manusia. Selain itu juga dapat memberikan sumbangan edukasi secara
optimal bagi civitas akademika khususnya di jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Kapasitas Paru-Paru Manusia

Paru-paru berfungsi dalam pertukaran gas antara udara luar dan darah yaitu

oksigen dari udara masuk ke darah, dan karbondioksida dari darah ke luar ke udara.

Proses pertukaran gas terjadi melalui lapisan yang terdiri dari epitel alveoli, membran

basalis, cairan antarsel endotel kapiler, plasma, membran sel darah merah, dan cairan

intrasel darah merah. Di samping itu, terdapat selapis cairan tipis surfaktan di

permukaan alveoli yang menjaga supaya alveoli tetap menggelembung. Proses

pertukaran gas terjadi secara pasif, bergantung kepada selisih bagian gas yang ada di

tiap kompartemen. Proses pertukaran gas terjadi dengan cara difusi (Setiadji, et al.

2008).

Apabila bernapas kuat, maka jumlah udara yang masuk ke dalam saluran napas

dapat melebihi 500 ml udara. Kelebihan udara tersebut disebut volume udara cadangan

inspiratori, rata-rata 3.100 ml. Dengan demikian sistem pernapasan normal dapat

menarik 3.100 ml (volume udara cadangan respiratori) + 500 ml (volume udara tidal)

= 3.600 ml. Namun dalam kenyataan, lebih banyak lagi udara yang dapat ditarik bila

inspirasi mengikuti eskpirasi kuat.Selanjutnya apabila seseorang melakukan inspirasi

normal dan kemudian melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya, maka akan dapat

mendorong keluar 1.200 ml udara, volume udara tersebut adalah volume udara

cadangan eskpiratori. Setelah volume udara cadangan eskpiratori dihembuskan,

sejumlah udara masih tetap berada dalam paru-paru, karena tekanan intrapleural lebih

rendah sehingga udara yang tinggal tersebut dipakai untuk mempertahankan agar

alveoli tetap sedikit menggembung, dan juga sejumlah udara masih tetap ada pada

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 3
saluran udara pernapasan.Udara yang masih berada pada saluran pernapasan tersebut

adalah udara residu yang jumlahnya kira-kira 1.200 ml.

Tabel 1. Hasil pengukuran volume/kapasitas paru antara laki-laki dan

perempuan pada kondisi normal


Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 4
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan menjumlahkan semua volume udara

paru. Kapasitas inspiratori adalah keseluruhan kemampuan inspirasi paru, yaitu jumlah

volume udara tidal dan volume cadangan inspiratori = 500 ml + 3.100 ml = 3.600 ml.

Kapasitas residu fungsional adalah jumlah volume udara residu dan volume udara

cadangan ekspiratori = 2.400 ml. Kapasitas vital adalah volume udara cadangan

inspiratori = volume udara tidal + volume udara cadangan eskpiratori = 4.800 ml.

Akhirnya kapasitas total paru merupakan jumlah semua volume udara yaitu = 6.000

ml.

Sistem pernafasan akan menurun diketahui dari kapasitas vital, yaitu setelah

menginjak usia 40 tahun. Kapasitas vital yang paling tinggi didapatkan pada usia 20

tahun dan sampai usia 30 tahun. Kemudian setelah menginjak usia 60 tahun makin

berkurang (Patriana R. et al, 2013).

Pada umumnya volume dan kapasitas paru-paru manusia hanya dipengaruhi oleh

usia dan jenis kelamin. Tetapi selain itu, faktor penyakit dan aktifitas seseorang juga

dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru.Seorang atlet dan pekerja bangunan atau kuli

memiliki kapasitas paru-paru yang berbeda dibandingkan seorang pekerja kantoran.

Seorang yang mempunyai penyakit paru-paru atau asma juga mempunyai kapasitas

paru-paru yang berbeda dibandingkan dengan orang normal.Pada orang yang memiliki

penyakit asma (emfisema), diameter saluran udara pada paru-parunya menyempit,

sehingga aliran udara yang keluar masuk paru-paru menjadi berkurang. Hal tersebut

mengakibatkan adanya penurunan kapasitas paru-parunya. Kegiatan inspirasi dan

ekspirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya

menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).

Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 5
normal. Namun dalam keadaan ekstrim atau olahraga, siklus pernapasan memerlukan

sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume). Secara perhitungan

matematis Kapasitas Total Paru-paru (KTP) dapat ditentukan dengan cara mengukur

hiperventilasi maksimal dalam satu menit, atau dengan kata lain Kapasitas Vital (KV)

ditambah Volume Residual (KR). Jadi nilai Kapasitas Total Paru-paru (KTP) = KV +

VR.Saat keadaan normal volume paru-paru manusia mencapai 4500 cc, yang disebut

sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Pada keadaan normal, kegiatan

inspirasi dan ekspirasi dalam pernapasan hanya mengunakan 500 cc volume udara

pernapasan atau disebut kapasitas tidal. Dari 500 cc udara pernapasan yang digunakan

untuk alveolus hanya sebesar 350 cc saja, sisanya hanya mengisi saluran pernapasan.

Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas

mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan

tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas

vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi

paru-parunya secara maksimum (Rifa’i et al, 2013)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Paru-Paru Manusia

2.1.Olahraga

Aktivitas memiliki pengaruh terhadap kapasitas paru-paru, diantaranya

dalam berolahraga.Ventilasi paru-paru diketahui mempunyai hubungan linear

dengan konsumsi oksigen pada tingkat latihan yang berbeda. Pada saat latihan

yang intensif kebutuhan oksigen akan meningkat. Seorang atlet yang latihan

teratur mempunyai kapasitas paru yang lebih besar dibandingkan dengan individu

yang tidak pernah berlatih (Adegoke and Arogundade, 2002).

Pada kondisi normal laju respirasi selama istirahat dalam lingkungan

termonetral yaitu 12 kali/menit, dan volume tidal 500 ml. Namun pada saat latihan

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 6
secara intensif, laju respirasi meningkat 35-45 kali/menit. Pada seorang atlet yang

terlatih laju respirasi dapat mencapai 60-70 kali/menit selama latihan maksimal.

Volume tidal juga meningkat 2 liter atau lebih selama latihan. Pada atlet laki-laki,

ventilasi paru-paru dapat meningkat 160 liter/menit selama latihan maksimal

(Anonim, 2008d). Beberapa penelitian melaporkan bahwa volume ventilasi paru-

paru dalam satu menit dapat mencapai 200 liter (Wilmore dan Haskel, 1972).

2.2.Kebiasaan merokok

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan,

baik untuk diri sendiri maupun orang di sekelilingnya.Dilihat dari sisi individu

yang bersangkutan, ada beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut.

Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang dikandung rokok

seperti nikotin, CO (karbon monoksida) dan tar akan memacu kerja dari susunan

syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah

meningkat dan detak jantung bertambah cepat (Kendal & Hammen, 1998),

menstimulasi kanker dan berbagai penyakit yang lain seperti penyempitan

pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis

(Kaplan dkk, 1993).

Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negative dari perilaku merokok

tetapi perilaku merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan yang

‘fenomenal’. Artinya meskipun sudah diketahui akibat negative merokok tetapi

jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan usia

merokok semakin bertambah muda (remaja).Data WHO juga semakin

mempertegas bahwa seluruh jumlah perokok yang ada didunia sebanyak 30%

adalah kaum remaja (Republika, 1998). Hamper 50% perokok di Amerika Serikat

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 7
termasuk usia remaja (Theodorus, 1994). Berdasarkan data tersebut dapat

dikatakan bahwa perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan sejak masa remaja.

Secara umum menurut kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan

fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan

factor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan. Kebiasaan

merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas serta

jaringan paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran napas pada perokok akan

timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya (

Tandra dalam Muis et al., 2008).

Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofili) dan kelenjar

mukus bertambah banyak. Pada saluran pernapasan kecil, terjadi radang ringan

hingga penyempitan akibat bertambahnya sel penumpukan lendir. Pada jaringan

paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat

perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul fungsi paru-paru dan

segala macam perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya

penyakit obstruksi paru menahun (Depkes RI 2003).

3. Spirometer

Peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur volume udara yang masuk

dan keluar dari paru-paru adalah spirometer.Cara penggunaan spirometer cukup

mudah yaitu seseorang disuruh bernafas (menarik nafas dan menghembuskan nafas) di

mana hidung orang itu ditutup. Dari perbedaaan tekanan udara yang diberikan

seseorang ketika bernafas menyebabkan tabung yang berisi udara akan bergerak naik

turun, sementara itu drum pencatat bergerak memutar (sesuai jarum jam) sehingga alat

akan mencatat grafik pernapasan (sinyal respirasi) sesuai dengan gerak tabung yang

berisi udara (Rifa’i et al, 2013)

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 8
Spirometer adalah tes fisiologis untuk mengukur volume udara inspirasi dan

ekspirasi seorang individu.Sinyal utama yang diukur dengan menggunakan spirometer

adalah volume atau aliran udara.Spirometer sangat bermanfaat sebagai tes screening

terhadap kesehatan pernafasan, terutama bagi seorang perokok (Zees, 2013).

Metode sederhana untuk meneliti ventilasi paru adalah merekam volume

pergerakan udara yang masuk dan keluar dari paru, dengan proses yang dinamakan

spirometri, dengan menggunakan alat spirometer. Dari spirometri didapatkan dua

istilah yaitu volume dan kapasitas paru paru. Latihan fisik akan menyebabkan otot

menjadi kuat. Perbaikan fungsi otot, terutama otot pernapasan menyebabkan

pernapasan lebih efisien pada saat istirahat (Artha et al, 2013).

Spirometri merupakan suatu metode sederhana yang dapat mengukur sebagian

terbesar volume dan kapasitas paru-paru.Spirometri merekam secara grafis atau digital

volume ekspirasi paksa dan kapasitas vital paksa.Volume Ekspirasi Paksa (VEP) atau

Forced Expiratory Volume (FEV) adalah volume dari udara yang dihembuskan dari

paru-paru setelah inspirasi maksimum dengan usaha paksa minimum, diukur pada

jangka waktu tertentu.Biasanya diukur dalam 1 detik (VEP1). Kapasitas Vital paksa

atau Forced Vital Capacity (FVC) adalah volume total dari udara yg dihembuskan dari

paru-paru setelah inspirasi maksimum yang diikuti oleh ekspirasi paksa minimum.

Pemeriksaan dengan spirometer ini penting untuk pengkajian fungsi ventilasi

paru secara lebih mendalam. Jenis gangguan fungsi paru dapat digolongkan menjadi

dua yaitu gangguan fungsi paru obstruktif (hambatan aliran udara) dan restriktif

(hambatan pengembangan paru). Seseorang dianggap mempunyai gangguan fungsi

paru obstruktif bila nilai VEP1/KVP kurang dari 70% dan menderita gangguan fungsi

paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibanding dengan nilai

standard (Lakhsamanan, 2013).

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 9
4. Penyakit yang Mempengaruhi Kapasitas Paru-Paru Manusia

4.1.Tuberkulosis

TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Micobacterium

tuberculosis. Biasanya infeksi umum terjadi di paru-paru tetapi dapat

mempengaruhi organ lain. Penyakit ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia

melalui tetesan cairan dari orang yang terinfeksi TB. TB paru-paru tetap menjadi

masalah kesehatan yang signifikan bagi manusia di dunia. Kira-kira 75% pasien

TB merupakan usia produktif. Kasus TB di Indonesia pada tahun 2012 yaitu 189

kasus dalam 100,000 populasi dan jumlah kematian yaitu 27/100,000. Kasus kota

Semarang tahun 2011, jumlah pasien yang terinfeksi yaitu 557 orang (Saraswati,

2014). Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal

dan sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kematian di dunia.1

Prevalensi TB di Indonesia dan Negara-negara sedang berkembang lainnya cukup

tinggi.2 Pada tahun 2006, kasus baru di Indonesia berjumlah >600.000 dan

sebagian besar diderita oleh masyarakat yang berada dalam usia produktif (15–55

tahun). Angka kematian karena infeksi TB berjumlah sekitar 300 orang per hari

dan terjadi >100.000 kematian per tahun.3 Hal tersebut merupakan tantangan

bagisemua pihak untuk terus berupaya mengendalikan infeksi ini.Salah satu upaya

penting untuk menekan penularan TB dimasyarakat adalah dengan melakukan

diagnosis dini yang definitif.

4.2.Emfisema paru kronik

Emfisema paru kronik merupakan kelainan paru dengan patofisiologi berupa

infeksi kronik, kelebihan mucus, dan edema pada epitel bronchiolis yang

mengakibatkan terjadinya obstriktif dan destruktif paru yang kompleks sebagai

akibat mengkonsumsi rokok. udara paru disertai dengan destruksi dari

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 10
dindingnya. Pelebaran ruang udara yang tidak disertai destruksi disebut

overinflasi atau hiperinflasi. Beberapa jenis emfisema :

a) Emfisema sentrilobular termasuk kelainan pada asinus proksimal (bronkioli

respiratorik), namun bila progresif, dilatasi dan destruktif dari dinding distal

alveoli juga akan terjadi. Secara khas perubahan akan lebih sering dan lebih berat

dibagian atas daripada dibagian zone bawah lobus, bentuk emfisema ini adalah

penyakit yang paling dominan pada perokok.

b) Emfisema panasinar ; terjadi pelebaran alveoli yang progresif dan duktus

alveoli, serta hilangnya dinding batas antara duktus alveoli dan alveoli. Dengan

progresifitas dan destruktif dari dinding alveoli ini, ada simplikasi dari struktur

paru. Bila proses menjadi difus, biasanya lebih jelas tandanya pada lobus bawah,

bentuk emfisema ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa, walaupun perokok

dapat menyebabkan bentuk dari emfisema ini, namun hubungan tersebut tidak

sesering pada emfisema sentilobuler.

c) Emfisema parasepta atau sub pleura ; biasanya terbatas pada zona sub pleura

dansepanjang septa interlobaris, yang ditandai dengan keterlibatan asinus distal,

alveoli dan kadang-kadang duktus alveoli. Bentuk ini sering menimbulkan

gelembung bula yang besar langsung di bawah pleura, dan juga dapat

menimbulkan pneumotoraks pada dewasa muda.

d) Emfisema ireguler ; emfisema ini sering dihubungkan dengan paru-paru,

bentuk ini biasanya terbatas ekstensinya, karena itu hanya menyebabkan dampak

yang kecil pada fungsi pernapasan (Mengkidi, 2006).

4.3.Pneumonia

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 11
Pneumonia ini mengakibatkan dua kelainan utama paru yaitu penurunan luas

permukaan membran pernafasan dan menurunnya resiko ventilasi perfusi. Kedua

efek ini mengakibatkan menurunnya kapasitas paru.

4.4.Atelektasi

Atelektasi berarti alveoli paru mengempis atau kolaps. Akibatnya terjadi

penyumbatan pada alveoli sehingga tahanan aliran darah meningkat dan terjadi

penekanan dan pelipatan pembuluh darah sehingga volume paru berkurang.

4.5. Asma

Penderita asma akan terjadi penurunan kecepatan ekspirasi dan volume inspirasi

(Anonim, 2011). Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang

melibatkan banyak sel dan elemennya.Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan

hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa

mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau

dini hari.Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,

bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.Asma

merupakan inflamasi kronik saluran napas.Berbagai sel inflamasi berperan

terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel.

Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau

pencetus inflamasi saluran napas pada penderita asma. Inflamasi terdapat pada

berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma

persisten.Inflamasi dapat ditemukan pada berbagai bentuk asma seperti asma

alergik, asma nonalergik, asma kerja dan asma yang dicetuskan aspirin (Anonim,

2012).

4.6. Bronkhitis

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 12
Bronkitis kronik merupakan penyakit saluran napas yang sering didapat di

masyarakat.Penyakit ini menjadi masalah kesehatan oleh karena sifatnya yang

kronis dan persisten dan progresif.Infeksi saluran nafas merupakan masalah klinis

yang sering dijumpai pada penderita bronkitis kronik yang dapat memperberat

penyakitnya. Eksaserbasi infeksi akut akan bronkitis kronik yang dapat

memperberat penyakitnya. Eksaserbasi dari PPOK didefinisikan sebagai kejadian

akut dengan karakteristik perburukan gejala respirasi yang biasanya lebih parah

dari gejala normal dan biasanya akan merubah pengobatan (Putra, 2013).

Eksaserbasi infeksi akut akan mempercepat kerusakan yang telah terjadi,

disamping itu kuman yang menyebabkan eksaserbasi juga berpengaruh terhadap

mortalitas dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi eksaserbai, maka

mortalitas juga akan dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi

eksaserbasi, maka mortalitas juga akan semakin meningkat. Kontribusi Infeksi

Terhadap Perjalanan klinis Bronkitis Kronik:

1. Eksaserbasi infeksi akut mempercepat kerusakan yang telah terjadi.

2. Kuman yang menyebabkan eksaserbasi berpengaruh padamorbiditas dan

mortalitas.

3. Terjadi kolonisasi

4. Infeksi saluran napas berulang pada anak merupakan factor predisposisi

terhadap terjadinya bronkitis kronik (Soegito, 2004)

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 13
BAB III
KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. Kerangka Teori
Bernafas merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan oleh
tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memasok kebutuhan oksigen tubuh dan
membuang sisa metabolisme berupa CO2 yang akan berakibat buruk bila tidak
dikeluarkan dari dalam tubuh. Kegiatan bernafas melibatkan beberapa organ tubuh.
Salah satu di antaranya yang paling vital dalam sistem pernafasan adalah paru-paru.
Paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dari
lingkungan luar dengan karbondioksida dari dalam darah.Organ ini terletak di rongga
dada sebelah kanan dan kiri (berjumlah sepasang).Di dalam paru-paru terdapat
alveolus yang berupa kantung-kantung tempat terjadinya pertukaran gas.Alveolus ini
merupakan semacam ruang yang mempunyai kapasitas maksimal untuk menampung
udara yang masuk ke dalam paru-paru.
Kapasitas paru-paru tiap orang berbeda-beda.Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan lain sebagainya.Proyek ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa faktor tersebut terhadap kapasitas
paru-paru. Faktor yang hendak diteliti adalah faktor aktivitas dan kebiasaan sehari-hari
yang sering dilakukan responden.

2. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini tidak semua faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas
vital paru-paru pada responden dari mahasiswa UNNES yang diteliti. Baik yang
diakibatkan oleh faktor umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan riwayat
penyakit.
Variabel yang akan diteliti adalah kebiasaan mahasiwa UNNES (laki-laki)
yakni kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraganya.

3. Hipotesis Penelitian
3.1.Hipotesis Mayor

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 14
Adanya hubungan antara pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa
laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
3.2.Hipotesis Minor
3.2.1. Orang yang tidak merokok memiliki kapasitas vital paru-paru lebih besar
daripada orang yang merokok.
3.2.2. Orang yang rutin berolahraga memiliki kapasitas paru-paru lebih besar dari
orang yang jarang berolahraga.
3.2.3. Orang yang tidak merokok dan rutin berolahraga memiliki kapasistas vital
paru-paru lebih besar daripada orang yang merokok dan jarang
berolahraga.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 15
BAB IV
METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian untuk mengetahui pengaruh aktivitas dan kebiasaan mahasiswa laki-laki
Unnes akan dilaksanakan pada:
1.1. Hari, tanggal : Rabu, 1 Mei 2014
Waktu : 16.00 – 18.30 WIB
Tempat : lingkungan kampus Unnes (depan kebun biologi Unnes)
1.2. Hari, tanggal : Minggu, 4 Mei 2014
Waktu : 20.00 – 22.00 WIB
Tempat : kost putra mahasiswa Unnes

2. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian observasi analisis.
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
faktor terhadap kapasistas paru-paru responden. Faktor-faktor tersebut meliputi:
2.1. Aktivitas : keaktifan responden dalam memacu pernafasan, yaitu
berolahraga dan aktivitas lainnya.
2.2. Kebiasaan : kebiasaan-kebiasaan responden yang berpengaruh terhadap
paru-paru, yaitu kebiasaan merokok.
2.3. Jenis kelamin : mahasiswa laki-laki Unnes

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 16
MAHASISWA
LAKI-LAKI
UNNES

AKTIVITAS KEBIASAAN

OLAHRAGA MEROKOK

TIDAK TIDAK
BEROLAHRAGA MEROKOK

KAPASITAS PARU-PARU

Bagan 1. Kerangka pelaksanaan Penelitian

3. Populasi dan Sampel Penelitian


3.1.Populasi
Dalam melaksanakan penelitian ini, populasi yang digunakan sebagai
sampel/responden adalah mahasiswa umum laki-laki Unnes.
3.2.Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dimana
sampel ditentukan sendiri oleh peneliti. Sampel yang diambil adalah probandus
mahasiswa laki-laki Unnes yang memiliki rentang usia 17-23 tahun, dengan
kategori berdasarkan aktivitas dan kebiasaan merokoknya, yakni sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang tidak merokok dan tidak berolahraga = 5 orang
2. Mahasiswa merokok dan berolahraga = 5 orang
3. Mahasiswa merokok dan tidak berolahraga = 5 orang
4. Mahasiswa tidak merokok dan berolahraga = 5 orang
Dengan kategori pertama yakni mahasiswa yang tidak merokok dan tidak
berolahraga sebagai kontrolnya.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 17
4. Variabel Penelitian

4.1.Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian yaitu kapasitas paru-paru responden.
4.2.Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini meliputi aktifitas olahraga dan kebiasaan merokok
responden.

5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data terlampir pada halaman
selanjutnya.

6. Jenis dan cara Perolehan data


6.1. Data Primer
Data primer digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh diperoleh
melalui observasi, wawancara, dan membaca referensi hasil penelitian.

6.2. Data Sekunder


Data sekunder berupa penetapan subyek penelitian ( kasus dan kontrol) diperoleh
dari data pengukuran kapasitas paru-paru langsung kepada responden menggunakan
spirometer.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 18
Tabel 2. Instrumen Penelitian
Data Probandus Penghitungan Kapasitas Vital Paru-Paru Manusia
Tanggal : 30 April 2014 & 4 Mei 2014
Lokasi pengambilan data : Depan Kebun Biologi Unnes

Jenis Kapasitas vital paru-


Kategori
Kelamin Maha Riwayat paru (cc)
No Usia
Nama siswa Tidak Rutin Jarang penyakit paru- CP
. (th)
L P Unnes Meroko meroko berolahrag berolahrag paru 1 2
Rata-
k rata
k a a
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 19
BAB V
DATA DAN ANALISIS DATA

1. Data yang diperoleh


Data yang diperoleh dalam meneliti pengaruh kebiasaan merokok dan olahraga
mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru terlampir pada halaman
lampiran. Data tersebut mencakup 20 orang probandus dengan yang masing-masing
kategori berjumlah 5 orang responden.

2. Analisis data
Penelitian ini merupakan eksperimen yang terdiri atas satu variabel terikat yakni
kapasitas vital paru-paru responden dengan 4 kelompok treatment sebagai variabel
bebasnya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian atau Anava.
Berikut analisis data yang telah diperoleh :
2.1. Hipotesis yang hendak diuji adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga dan
merokok laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga dan merokok
laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-paru.

Kapasitas Vital Paru-Paru Responden (liter)


Tidak
Tidak merokok Merokok dan Merokok dan
merokok dan
dan rutin rutin jarang
jarang
berolahraga berolahraga berolahraga
Uji berolahraga
Total
statistik 3,35 3,1 2,5 2,15
3,45 3,25 2,65 2,2
4,25 3,4 2,7 2,25
4,35 3,4 2,7 2,4
4,5 3,6 2,75 2,45
N 5 5 5 5 20
ΣX 19,9 16,75 13,3 11,45 61,4
ΣX2 80,36 56,25 35,415 25,85 197,875
Mean 3,98 3,35 2,66 2,29 12,28
Tabel 3. Tabel Data dasar dan ukuran statistik

2.2. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)


(Σ Xtot 2 )
a. JKtot =Σ Xtot 2 – 𝑁

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 20
(61,4) 2
=197,875 – 20
3769,96
= 197,875 – 20

= 197,875 – 188,498
= 9,377
(Σ X2 ) (Σ Xtot 2 )
b. JKant = Σ -
𝑛 𝑁
(19,92 ) (16,752 ) (13,32 ) (11,452 ) (61,4) 2
=[ + + + ]–
5 5 5 5 20

= (79,202 + 56,1125 + 35,378 + 26,2205) – 188,498


= 196,913 – 188,498
= 8,415
(Σ X2 )
c. JKdal = Σ Xtot 2 – Σ 𝑛

= 197,875 – 196,913
= 0,962
2.3. Menentukan derajat kebebasan (db)
a. dbtot =( n-1 ) = 20-1= 19
b. dbdal =( n-k ) = 20-4 =16
c. dbant =( k-1) = 4-1 = 3
2.4. Menghitung Mean Kuadrat dalam kelompok (MKdal) dan Mean Kuadrat antar
kelompok (MKant)
JK
a. MKant = 𝑑𝑏𝑎𝑛𝑡
𝑎𝑛𝑡

8,145
= 3

= 2,715
JK
b. MKdal = dbdal
𝑑𝑎𝑙

0,962
= 16

= 0,060125
2.5. Menghitung Rasio F
MK 2,715
a. Fhitung = MK𝑎𝑛𝑡 =0,060125 = 45,16
𝑑𝑎𝑙

b. Ftabel = F (α= 0,05 ; 3 ; 16) = 3,24


c. Ftabel = F (α= 0,01 ; 3 ; 16) = 5,29

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 21
Sumber Ftabel
db JK MK Fhitung
Varians 0,05 0,01
Kelompok
3 8,415 2,715 45,16 3,24 5,29
(antar)
Dalam
16 0,962 0,060125
(D)
Total (T) 19 9,377
Tabel 4. Tabel Data Sumber Variasi

Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga
dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki Unnes terhadap kapasitas vital paru-
paru.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 22
BAB VI
PEMBAHASAN

Respirasi merupakan salah satu hal yang mencirikan makhluk hidup. Respirasi
atau bernafas bertujuan untuk memasok kebutuhan O2 ke dalam tubuh manusia dan
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 yang akan mengganggu aktivitas
metabolisme tubuh bila tertimbun di dalam tubuh. Dalam melakukan respirasi,
terdapat berbagai organ tubuh yang berfungsi mendukung keterlaksanaannya respirasi
tersebut.
Paru-paru merupakan salah satu organ yang sangat vital dalam proses respirasi.
Dalam hal ini, paru-paru memegang peranan penting dalam proses pertukaran gas
yang terjadi dalam alveoli. Sebagai organ respirasi, paru-paru memiliki berbagai
kapasitas udara sebagaimana telah dijelaskan pada bagian tinjauan pustaka.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kapasitas vital paru-paru manusia, khususnya faktor kebiasaan merokok dan
olahraga. Kapasitas vital paru-paru merupakan jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan oleh seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Kita
ketahui bahwa kapasitas vital paru-paru normal pada laki-laki adalah sekitar 3100
mL. Berdasarkan data yang telah kita peroleh, secara kasat mata (tanpa analisis
statistik) dapat kita ketahui bahwa kapasitas vital paru-paru antar responden berbeda-
beda. Selain itu, setelah dilakukan analisis data secara statistik menggunakan analisis
varian satu arah, didapat hasil bahwa kebiasaan merokok dan berolahraga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kapasitas vital paru-paru.
Setelah dilakukan uji data menggunakan anava satu arah, terdapat perbedaan
rasio F hitung dengan F tabel. Perbedaan tersebut sangat besar yakni F tabel dengan α
0,05 sebesar 3,24 dan α 0,01 didapat F tabel 5,29 memiliki selisih yang sangat jauh
dengan F hitung yang didapat hasil sebesar 45,16. Hal ini menunjukkan bahwa
aktifitas olahraga dan kebiasaan merokok memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kapasitas vital paru-paru manusia.
Perbedaan pengaruh antar kategori yang diamati dapat kita prediksi dari Mean
data tiap kategori variabel bebasnya. Dimana kapasitas vital paru-paru mahasiswa
laki-laki Unnes yang memiliki kebiasaan merokok dan jarang berolahraga volumenya

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 23
paling sedikit daripada kapasitas paru-paru responden lainnya. Urutan kedua yang
kapasitas vital paru-parunya lebih kecil adalah kategori mahasiswa laki-laki Unnes
yang memiliki kebiasaan merokok dan rutin berolahraga, disusul oleh kategori
mahasiswa laki-laki Unnes yang tidak memiliki kebiasaan merokok dan jarang
berolahraga. Mean data kapasitas vital paru-paru mahasiswa laki-laki Unnes yang
paling besar terdapat pada kategori responden yang tidak merokok dan rutin
berolahraga.
1. Mahasiswa laki-laki Unnes yang tidak merokok dan rutin melakukan aktifitas
olahraga.
Data probandus dengan kategori perilaku ini memiliki rata-rata data kapasitas
paru-paru tertinggi dibandingkan kategori lainnya. Kebiasaan aktifitas olahraga
yang dilakukan probandus merupakan salah satu latihan yang dapat meningkatkan
kapasitas paru-paru manusia. Aktifitas olahraga memicu peningkatan kebutuhan
akan O2. Hal ini dapat meningkatkan laju respirasi probandus yang mana bila
dilakukan secara rutin akan berpengaruh terhadap kemampuan alveoli dalam
menampung oksigen. Semakin intensif aktifitas olahraga yang dilakukan, maka
akan semakin menambah kemampuan alveoli dalam menampung oksigen. Hal ini
yang mengakibatkan kapasitas paru-paru bertambah.
Namun keadaan ini tidak dapat dipastikan benar-benar seberapa besar
pengaruhnya. Hal ini dikarenakan terdapat banyak hal mengenai aktifitas olahraga
yang perlu diperhatikan seperti kontinuitas aktifitas olahraga dan macam olahraga
yang dilakukan.
Selain aktifitas olahraga, kebiasaan tidak merokok merupakan hal yang
berdampak positif pada kapasitas paru-paru manusia. Merokok merupakan salah
satu kebiasaan yang dapat merusak alveoli. Kebiasaan ini dapat menyebabkan
perubahan struktur anatomi dan fungsi saluran nafas dan jaringan paru-paru.
Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan secara tinjauan pustaka, bahwa
responden kategori ini akan memiliki kapasitas paru di atas kategori lain, atau
setidaknya kapasitas paru yang normal karena aktifitas fisik dan kebiasaan tidak
merokok yang mendukung kondisi keterbaikan kondisi paru.
2. Mahasiswa laki-laki Unnes yang tidak merokok dan jarang melakukan aktifitas
olahraga.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 24
Ketika jarang melakukan aktivitas dalam olahraga, paru-paru tidak mendapat
latihan yang intensif untuk melatih laju inspirasi pernafasan. Kurangnya aktifitas
fisik akan membuat daya tahan otot tidak mengalami peningkatan sehingga fungsi
pernafasan juga tidak meningkat. Aktifitas olahraga setidaknya memiliki
hubungan terhadap kapasitas paru manusia. Namun dalam Anonim (2008d)
menyebutkan bahwa terdapat hubungan kecil antara volume dan kapasitas paru-
paru dengan bermacam jenis olahraga. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa responden kategori ini memiliki kapasitas paru yang tidak jauh dari angka
normal. Seperti dalam data yang diperoleh, probandus kategori ini memiliki rata-
rata kapasitas paru sebesar 3350 liter.
Rata-rata kapasitas paru yang tak jauh dari nilai normal meskipun kurang aktifitas
fisiknya, didukung dengan tidak adanya kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kapasitas paru, sehingga tidak
adanya aktifitas merokok membuat probandus kategori ini masih memiliki
kapasitas paru yang normal.
3. Mahasiswa laki-laki Unnes yang merokok dan rutin melakukan aktifitas olahraga.
Kebiasaan merokok telah dijelaskan bahwa memiliki pengaruh negatif terhadap
kapasitas paru- paru manusia. Kebiasaan ini menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran nafas serta jaringan paru-paru. Akibat perubahan anatomi pada
saluran nafas pada perokok akan mengakibatkan timbulnya perubahan pada fungsi
paru-paru dengan jsegala macam gejala klinisnya. Berdasarkan penelitian Muis M
et al (2008), dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa dari 21
responden yang termasuk perokok ringan, terdapat 9 orang (42,9 %) yang
memiliki kapasitas paru normal dan 12 orang (57,1%) yang memiliki kapasitas
paru tidak normal. Dari 6 responden yang termasuk perokok sedang, terdapat 2
orang (33,3%) yang memiliki kapasitas paru normal dan 4 orang (66,7%) yang
memiliki kapasitas paru tidak normal. Sedangkan untuk 3 responden yang
termasuk perokok berat, terdapat 2 orang (66,7%) yang memiliki kapasitas paru-
paru normal dan 1 orang yang (33,3%) yang memiliki kapasitas paru tidak
normal.
Identifikasi komponen kimia tembakau telah dilakukan secara intensif selama
lebih dari 50 tahun menyebutkan ada sekitar 100 komponen kimia pada asap
rokok yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Terdapat 2500

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 25
komponen kimia tembakau siap dibuat rokok yaitu tembakau yang telah selessai
proses fermentasi selama 1—3 tahun dengan 1100 komponen diturunkan menjadi
asap tanpa perubahan akibat pembakaran. Sebanyak 1400 lainnya terpecah ,
bereaksi dengan komponen lain dan membentuk komonen kimia baru dalam asap.
Nikotin, tar, gas CO (carbon monoxide), TSNA (tobacco specific-nitrosamine), B-
a-P (benzo-a-pyrene), residu pestisida, dan lain lain terkandung dalam asap rokok.
Tembakau harus difermentasikan terlebih dahulu sebelum siap pakai untuk
pembuatan rokok. Fermentasi tersebut menghasilkan gula yang berasal dari sel-sel
tembakau yang menyebabkan iritasi tenggorokan saat dirokok.
Senyawa kimia lain yang berbahaya antara lain nikotin merupakan senyawa
alkaloid yang jumlahnya meningkat pada tanaman tembakau karena pemupukan
nitrogen, pemangkasan tanaman awal yang diikuti pembuangan tunas ketiak
secara intensif, daerah tumbuh dll yang dapat berdampak pada gangguan jantung
serta paru-paru dan mengakibatkan ketagihan. Senyawa yang terkandung dalam
daun tembakau dalam jumlah yang kecil tetapi kemudian meningkat akibat
adanya pengovenan daun tembakau yaitu TSNA, yang dapat meningkat
kandungannya aibat kegiatan bakteri penghasil nitrit. TSNA merupakan bahan
karsinogenik yang juga terdapat pada bahan makanan yang diolah dengan cara
pengasapan maupun pembakaran. Residu pupuk dan pestisida seperti klor,
cadmium, sipermetrin, provenofos dan bahan lain terbawa tembakau (NTR=
nontobacco relates-material) misalnya bahan plastic juga bersifat karsinogen
terhadap tubuh manusia. Rokok dapat disebut sebagai oksidan utama dalam tubuh
manusia yang bersifat eksogen dan dapat mengakibatkan kanker paru karena
oksidan yang berkelebihan dapat mematahkan struktur molekul DNA, merusak
dinding sel, merusak struktur protein sel serta enzim sehingga menimbulkan
mutasi yang tidak dikehendaki.
Rokok juga dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mucus bertambah banyak (hyperplasia). Pada saluran napas kecil,
terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan
penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel
radang dan kerusakan alveoli.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 26
Dengan demikian dapat kita ketahui seberapa besar pengaruh kebiasaan merokok
terhadap kapasitas paru paru manusia. Sebagaimana data yang diperoleh,
kapasitas paru responden kategori ini berada di bawah normal, meskipun
didukung oleh aktifitas olahraga yang rutin. Karena aktifitas olahraga tidak
memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kapasitas paru. Sehingga Mean
datanya berada di urutan ketiga setelah dua kategori yang telah dibahas
sebelumnya.

4. Mahasiswa laki-laki Unnes yang merokok dan jarang melakukan aktifitas


olahraga.
Pengaruh merokok yang begitu besar diperparah dengan aktifitas olahraga yang
jarang dilakukan membuat probandus kategori ini memiliki kapasitas paru yang
paling rendah dibandingkan kategori lainnya. Sebagaimana data yang diperoleh
bahwa Mean data kategori ini paling rendah. Selain pengaruh kebiasaan merokok
yang telah dibahas sebelumnya, berkurangnya aktifitas fisik juga dapat
menurunkan daya tahan paru. Sehingga data yang diperoleh sesuai dengan
teorinya.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kapasitas paru yang
memperhatikan faktor kebiasaan olahraga dan merokok saja. Sementara faktor-faktor
lain yang juga terdapat pada probandus tidak diperhitungkan. Faktor-faktor tersebut
seperti jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, riwayat penyakit, dan lainnya.
Selain itu, faktor mengenai olahraga dan merokok sendiri belum diperhitungkan
secara lebih detail lagi. Faktor mendetail mengenai olahraga diantaranya kontinuitas
olahraga, rentang waktu olahraga tiap hari/minggunya, dan macam olahraga yang
dilakukan, serta berbagai faktor lainnya. Sementara faktor mendetail mengenai
merokok sendiri meliputi frekuensi merokok, jenis rokok terkait kandungan zat-zat
dalam rokoknya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengukuran kapasitas vital
ataupun kapasitas paru-paru lainnya perlu memperhatikan banyak sekali faktor.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 27
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Aktivitas berolahraga dan kebiasaan merokok berpengaruh terhadap
kapasitas vital paru-paru probandus.
b. Pengaruh kebiasaan merokok lebih mempengaruhi penurunan kapasitas
paru-paru dari pada aktivitas olahraga.
c. Kapasitas paru-paru manusia dipengaruhi oleh banyak sekali faktor seperti
jenis kelamin, usia, aktifitas, kebiasaan merokok, dan lain sebagainya.

2. Saran
a. Sebelum pengambilan data, probandus diberi penjelasan dengan jelas
untuk menggunakan spirometer agar tidak terjadi kesalahan dalam
ekspirasi maksimum.
b. Sebelum menggunakan alat, dilakukan pemeriksaan berulang untuk
menguji kevalidan alat.
c. Penambahan jumlah probandus pada masing-masing kategori agar
diperoleh data yang lebih valid
d. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi/ rujukan untuk
bahan penelitian dan karya sains berikutnya.
e. Disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kebiasaan
merokok dan olahraga dengan mempengaruhi berbagai faktor
mendetailnya.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 28
DAFTAR PUSTAKA

Adegoke OA, Arogundade O. 2002. The effect of chronic exercise on lung function and
basal metabolic rate some Nigerian athlete. African Journal of Biomedical
Research. 5: 9-11.

Anonim. 2008d. Pulmonary structure an function. http://www.cristina.prof.ufsc.


br/respiratorio/mcardle_pulmonary-struc-function-ch12-connection.pdf

Anonim. 2011. Kapasitas paru-paru sebelum dan sesudah berolahraga. Penjaskesrek


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.

Anonim. 2012. Pedoman diagnosis & penatalaksanaan asma di Indonesia: 1—105.

Anonim, 2012.Profil dan karakteristik demografi pasien yang menjalani pemeriksaan


spirometri di poli faal paru dan instalasi diagnostik terpadu, Rumah Sakit Umum
Haji Adam Malik. Universitas Sumatera Utara: 10—30

Artha, Pt Ngr Aditya Cahya et al. 2014.Pengaruh pelatihan sepakbola mini outdoor dan di
pantai terhadap kapasitas vital paru pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 2
Negara.E-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 1: 1—6

Hernawati. 2010. Sistem Pernapasan Manusia Pada Kondisi Latihan dan Perbedaan
Ketinggian 1-25

Kaplan, R.M., Sallis, J.F & Patterson, T.L., 1993.Health and Human Behavior. New
York: Mc Graw-Hill Book Co.

Kendal, P.C. & Hammen, C., 1998.Abnormal Psychology Understanding Human


Problem. New York: Houghton Mifflin Company.

Mengkidi, Dorce. 2006. Gangguan fungsi paru dan factor-faktor yang mempengaruhinya
pada karyawan P.T. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Tesis Program
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro: 1—13.

Muis M et al. 2008. Studi kapasitas paru pada karyawan Departemen Produksi semen PT.
Semen Tonasa Pangkep. Jurnal MKMI 4 : 40 - 42

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 29
Putra, IGN Paramartha Wijaya & I Dewa Made Artika. 2012. Diagnosis dan tata laksana
penyakit paru obstruktif kronis. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.

R, Patriana et al. 2013. Perbedaan kapasitas vital paru dan volume ekspirasi paksa satu
detik antara siswa anggota tim basket dan siswa bukan anggota tim basket. ISSN
2337-3776

Rifa’i, Ahmad et al. 2013. Aplikasi sensor tekanan gas mpx5100 dalam alat ukur
kapasitas vital paru-paru.Unnes Physics Journal. Vol 1: 18—23

Saraswati, Lintang Dian. 2014. Prevalens diabetes melitusdan tuberculosis paru. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol 2: 192—196.

Setiadji S, Nur BM, Gunawan B. 2008. Uji Faal Paru. Cermin Dunia Kedokteran 24: 7-
11

Soegito. 2012. Pengobatan bronchitis kronik eksaserbasi akut dengan ciprofloxacin


dibandingkan dengan co amoxyclav. Bagian Ilmu Penyakit Paru Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara: 1—6.

Theodorus. 1994., Ciri Perokok di Kalangan Mahasiswa/I Universitas Sriwijaya. Jurnal


JEN. No.3, 19-24.

Wilmore and Haskel, 1972.Body composition and endurance capacity of profesional


football player. J. Appl Physiol, 33:564

Zees, Dwi Purnamasari. 2013. Gambaran kapasitas paru pada remaja perokok di Desa
Tuladenggi Kecamatan Telaga Biru. Program Studi Keperawatan. Fakultas Ilmu
Kesehatan dan Olahraga Universitas Gorontalo.

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 30
Data Probandus Penghitungan Kapasitas Vital Paru-Paru Manusia
Tanggal : 30 April 2014 & 4 Mei 2014
Lokasi pengambilan data : Depan Kebun Biologi Unnes

Jenis Kapasitas vital paru-


Kategori
Kelamin Mahas Riwayat paru (cc)
No Usia
Nama iswa Tidak Rutin Jarang penyakit paru- CP
. (th)
L P Unnes Meroko meroko berolahrag berolahrag paru 1 2
Rata-
k rata
k a a
1. M. Shobirin √ 19 √ √ √ 3600 3600 3600 089616683657
2. Dinullah √ 19 √ √ √ 3400 3400 3400 085741119008
3. Rizqi √ 19 √ √ √ 3200 3000 3100 087715412342
4. Yanuar Abdul H. √ 20 √ √ √ 3300 3200 3250 085642455320
5. Syaiful Islakhul U. √ 17 √ √ √ 3300 3500 3400 089662483720
6. Dinar √ 19 √ √ √ 4500 4500 4500 085642709057
7. Dwi √ 21 √ √ √ Alergi, radang 4100 4400 4250 087715105633
8. Iltizam G. √ 22 √ √ √ 3400 3300 3350 085712955645
9. Nico √ 20 √ √ √ 4000 2900 3450 085727970321
10. Ben √ 19 √ √ √ 4400 4300 4350 089624640930
11. M. Faturrohman √ 21 √ √ √ 2100 2200 2150 08562920455
12. M. Anwarudin √ 20 √ √ √ 2200 2300 2250 087737623296
13. Febrianto Willy √ 22 √ √ √ Bronkitis 2000 2400 2200 085747780375
14. Akhris √ 20 √ √ √ 2500 2300 2400 -
15. Rizki Pradika √ 19 √ √ √ 2300 2600 2450 085770460460
16. Aji √ 25 √ √ √ 3100 3100 2700 089646613250
17. Rahmat √ 22 √ √ √ Flek 2550 2850 2650 082137939686
18. Anas √ 20 √ √ √ 2600 2800 2700 085747802225
19. Itkhan Paru-paru
√ 20 √ √ √ 2850 2650 2750 089692424107
basah
20. Singgih Tri Prasetya √ 23 √ √ √ 2200 2800 2500 089669137864

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 31
DOKUMENTASI

Gambar 1. Spirometer Gambar 2. Perlengkapan yang mendukung penelitian

Gambar 3. Responden Gambar 4. Responden

Gambar 5. Responden Gambar 6. Responden

Gambar 7. Responden Gambar 8. Responden

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 32
Gambar 9. Responden Gambar 10. Responden

Gambar 11. Responden Gambar 12. Responden

Gambar 13. Responden Gambar 14. Responden

Gambar 16. Responden


Gambar 15. Responden

Pengaruh olahraga dan kebiasaan merokok mahasiswa laki-laki unnes terhadap kapasitas vital paru-paru Page 33

Anda mungkin juga menyukai