Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MAKALAH

SISTEM REKAYASA PEMURNIAN AIR LIMBAH

Dosen Pengampu : Darsini

Disusun oleh :
Salman Ibrahim (2150100015)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.
Wr.Wb
Puji syukur kehadirat
Allah SWT, yang atas
berkah dan rahmatnya
kami
dapat menyelesaikan
tugas Makalah
Pengetahuan
Lingkungan yang
berjudul
Pengolahan Air Limbah.
Tidak lupa kami
i
sampaikan terima kasih
kepada teman-
teman kami yang telah
banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh
dari kata sempurna.
Untuk itu, kamiterus
mengharapkan
bimbingan dari dosen
mata kuliah Rekayasa
Lingkungan. Harapan
kami, semoga makalah
ii
ini dapat berguna bagi
para
pembacanya. Akhirnya
kata kami ucapkan
terima kasih
Assalamualaikum. Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Rekayasa
Lingkungan yang berjudul Rekayasa Pemurnian Air Limbah. Tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada teman-teman kami yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kamiterus mengharapkan bimbingan dari
dosen mata kuliah Rekayasa Lingkungan. Harapan kami, semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembacanya. Akhirnya kata kami ucapkan terima kasih
Laporan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur dalam
pelaksanaan Makalah “Rekayasa Lingkungan. Oleh karena itu dengan segala
hormat saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Darsini, Selaku Dosen pegampu mata kuliah Rekayasa Lingkungan Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Dalam menyusun laporan ini, saya menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar
menanti kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Sukoharjo, 08 Mei 2023
Penyusun

iii
Salman Ibrahim

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
BAB II PERMASALAHAN.......................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 3
3.1. Pengelolaan air limbah.............................................................. . 3
3.2. karakteristik air limbah............................................................. . 4
3.3. Cara pengolahan air limbah secara sederhana.............................. 6
BAB IV KESIMPULAN................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pemurnian air limbah adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengurangi atau membuang air limbah dari suatu kawasan/lahan baik itu
dari rumah tangga atau kawasan industri. Dengan diterapkannya prinsip
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam proses pelaksanaan sistem
rekayasa pemurnian air limbah bisa juga dengan penambahan klorin pada filtesasi
agar tidak terjadi pertumbuhan bakteri pada saat penyaringan sehingga
kemungkinan terjadinya blocking (penyumbatan) dapat di hindari selama proses
penyaringan.
Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk memperbaiki kualitas air
limbah, mengurangi BOD, COD dan partikel tercampur menghilangkan bahan
nutrisi dan komponen beracun, menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi
zat organik, menghilangkan mikroorganisme pathogen. Namun sejalan dengan
perkembangannya tujuan pengolahan air limbah sekarang ini juga terkait dengan
aspek estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara
alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah
biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi. Sedangkan pengolahan air
limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL). Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan terhadap air
limbah, bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau
bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Bahan tersuspensi yang
berukuran besar biasanya dilakukan screening (penyaringan) dan bahan
tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses
pengendapan.

1
BAB II
PERMASALAHAN

Adapun Permasalahan dalam sitem rekayasa pemurnian air limbah sebagai


berikut :
1. Pencemaran lingkungan.
2. Sumber penyakit.
3. Menimbulkan bau menyengat.
4. Menganggu pemandangan lingkungan sekitar.
5. Merusak lingkungan.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENGELOLAAN AIR LIMBAH


Pengolahan limbah adalah mekanisme menghilangkan zat pencemaran yang
terlarut didalam air melalui beberapa mekanisme. Secara umum hal ini bisa
dilakukan dengan 3 cara, pengolahan fisik, pengolahan biologis dan pengolahan
kimia. Mekanisme 3 cara diatas dilakukan dengan tujuan menstabilkan dan
menghilangkan zat pencemaran yang dapat berdampak buruk pada kualitas
kesehatan lingkungan. Terutama pada seseorang saat air yang digunakan tidak
higienis. Beragam ancaman penyakit kerap muncul dari sumber air yang tercemar.
Mulai dari diare, muntaber dan sebagainya. Untuk itu, pentingnya pengetahuan
pengolahan air dapat memperkecil risiko tersebut, selain menjaga sumber air
bersih tetap terjaga. Seperti kita ketahui di Indonesia, hanya sedikit daerah yang
memiliki fasilitas penjernih air yang baik. Beberapa daerah bahkan tak tersentuh
fasilitas tersebut, dan bahkan memiliki sumber cadangan air bersih yang relatif
sangat kecil. Untuk itu, proses penjernihan dan pengetahuan tentang pengolahan
air limbah sangat penting di sosialisasikan. Berikut penjelasan dari 3 metode atau
cara penjernihan air limbah yang bisa dilakukan secara swadaya.

Pengolahan Air Limbah secara Fisik. Cara ini dilakukan secara penyaringan


bertahap dengan media konsentrasi pengumpul air. Caranya dengan membuat
sumur yang digunakan untuk mengumpulkan debit air. Selanjutnya proses
penyaringan dilakukan dengan secara berkala dengan saringan kasar (untuk
mengambil kotoran dalam bentuk lebih besar).

Selanjutnya proses penyaringan dilakukan dengan proses penangkapan pasir atau


biasa dikenal dengan istilah Grit Chamber. Selanjutnya proses pengendapan
dilakukan dua kali untuk memastikan zat pencemaran tak lagi ada di air.

9
Pengolahan Air Limbah secara Biologis.

Proses pengolahan air limbah secara biologis dapat dilakukan dengan tiga cara.
Diantaranya dengan pengolahan Aerobik, Anaerobik dan kombinasi keduanya.
Pengolahan Aerobik dilakukan dengan media dengan kandungan oksigen.
Sementara anaerobik dapat dilakukan di media tanpa ber-oksigen. Pengolahan air
limbah secara aerobik dilakukan dengan media kolam arrasi. Dalam kolam
tersebut disediakan media tempat tumbuh kembang bakteri pengurai. Bakteri
pengurai dengan oksigen akan membuat proses filterisasi air berjalan secara
bioligis, sehingga air bisa dapat digunakan lagi. Proses anaerobik dilakukan
dengan media aerasi tertutup. Karena bakteri yang dimanfaatkan dapat
berkembang di lingkungan tanpa oksigen. Proses pengolahan limbah pada
dasarnya hampir sama dan berjalan secara biologis. Untuk mendapat manfaat
keduanya, proses pengolahan air limbah dapat dilakukan secara kombinasi.
Dengan media aerasi ber-oksigen dan di ruangan selanjutnya menggunakan media
tertutup tanpa oksigen.

Pengolahan Air Limbah secara Kimia Seperti namanya, proses ini berjalan
secara kimiawi dengan setidaknya tiga proses penjernihan. Diantaranya
netralisasi, presipitasi serta koagulasi dan Flokulasi. Dibanding dua cara diatas,
cara ini lebih komplek dengan penambahan konsentrat kimia.

3.2 KARAKTERISTIK AIR LIMBAH


Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara
pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis
besar karakteristik air limbah ini digolongkan sebagai berikut:
1. Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan
padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram
seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa

10
kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan
sebagainya.
2. Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang
berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian
tinja, urine dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat
basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai
membusuk.
Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
*gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam
amino.
*gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan
karbohidrat, termasuk selulosa.
3. Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam
air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam
proses pengolahan air buangan.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah
yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain :
1. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama
kolera, typhus abdominalis, disentri basiler.
2. Menjadi media berkembang-biak mikroorganisme patogen.
3. Menjadi tempat-tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat hidup larva
nyamuk.
4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan
hidup lainnya.
6. Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak
nyaman dan sebagainya.

11
Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan
kondisi, persyaratan, dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah
tersebut:
1. Tidak mengkontaminasi sumber air minum.
2. Tidak mengakibatkan pencemaran permukaan tanah.
3. Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai,
atau tempat-tempat rekreasi.
4. Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor.
5. Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat dicapai
oleh anak-anak.
6. Baunya tidak mengganggu.

12
BAB IV
KESIMPULAN
Berbicara mengenai pencemaran air, biasanya yang terlintas dipikiran
kitaadalah limbah cair dari industri pabrik saja. Padahal dari rumah tangga, pasar,
sawah, rumah sakit, dsb juga berperan banyak dalam tercemarnya air. Air yang
mengandung detergen, tinja dan sisa makanan yang masuk kesaluran pembuangan
air setiap harinya dapat mempengaruhi keseimbangan fisika dan kimiawi air. Pada
kondisi tertentu air bisa bersifat tak terbarukan, dimana proses perjalanan air tanah
membutuhkan waktu ribuan tahun, sehingga jika pengambilan air tanah dilakukan
secara berlebihan maka lama kelamaan air tanah akan habis.
Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk memperbaiki kualitas air
limbah, mengurangi BOD, COD dan partikel tercampur menghilangkan bahan
nutrisi dan komponen beracun, menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi
zat organic, menghilangkan mikroorganisme pathogen. Namun sejalan dengan
perkembangannya tujuan pengolahan air limbah sekarang ini juga terkait dengan
aspek estetika dan lingkungan.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan
bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan
dengan bantuan kolam stabilisasi. Sedangkan pengolahan air limbah dengan
bantuan peralatan biasanya dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL). Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan terhadap air limbah,
bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau bahan
bahanyang terapung disisihkan terlebih dahulu. Bahan tersuspensi yang berukuran
besar biasanya dilakukan screening (penyaringan) dan bahan tersuspensi yang
mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan.
Dalam IPAL ini terdapat tangki pembusukan yang merupakan sarana paling
bermanfaat dan memuaskan diantara unit sarana pembuangan tinja dan limbah
cair yang lain yang menggunakan system aliran air, yang digunakan

13
untukmenangkap buangan dari rumah perorangan , kelompok rumah kecil, atau
kantor yang terletak di luar jangkauan system saluran limbah cair. Adapun bagian
yang lain yaitu bak kontrol, bak pengendap (settler), bak Anaerobic Baffled
Reactor (ABR), dan bak Anaerobic Filter atau Biofilter.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perlu dikelola dengan baik agar
dapat beroperasi secara optimum sehingga air limbah yang diolah dapat sesuai
dengan baku mutu yang ditetapkan. Kelembagaan pengelola IPAL perlu dibentuk
agar pengelola IPAL dapat ditangani dengan baik dan terstruktur. Dalam
kelembagaan tersebut dibuat standart operasi pengolahan air limbah tata cara
perawatan dan perbaikan IPAL, pengambilan sample dan melakukan pelaporan
secara berkala.
Sumber daya manusia menjadi aspek penting lainnya dalam pengelolaan
IPAL. Perlu adanya SDM yang memahami teknis operasional IPAL, teknik
pengambilan sampel dan memahami aspek administrasi pelaporan dan evaluasi
kinerja IPAL. Pada pengoperasiannya IPAL membutuhkan perawatan rutin
penggunaan bahan kimia, melakukan uji kualitas air limbah dan perbaikan ringan
lainnya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat disimpulkan rumusan
masalah yaitu :
1. Bagaimana menghitung kebutuhan lahan pada bangunan IPAL,
2. Bagaimana mengoptimalkan nilai BOD dan COD agar tidak mencemari
lingkungan,
3. Seberapa besar efisiensi dimensi tangki dalam menampung limbah
cair.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Mengoptimalkan jumlah lahan yang tersedia,
b. Menghitung nilai BOD dan COD yang aman sesuai standart dan dapat dibuang
kelingkungan,
c. Menghitung dimensi tangki yang akan diperlukan untuk mendapatkan outlet
(air buangan) yang aman.

14
Manfaat penelitian
a. Membuat alternative baru dalam pengolahan air limbah agar tidakmencemari
lingkungan dengan metode Anaerob,
b. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan menjauhkan dari berbagaipenyakit
yang mengancam,
c. Mampu menghasilkan lingkungan yang bersih dan jauh daripencemaran air
limbah terutama limbah rumah tangga,
d. Diharapkan mampu menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat fokus dan terarah maka ditetapkan pembatasan
masalah sebagai berikut :
1. Melakukan survey kebutuhan air bersih dan air kotor di Perum Gedongan I RT
06/06 dan 07/06 Colomadu, Karanganyar,
2. Jumlah pengguna 200 orang,
3. Standar baku mutu air limbah domestic sesuai KepMen LH no 112 tahun 2003,
4. Standar ruangan menurut jumlah pemakai sesuai SNI 03-2399-2002,
5. IPAL sebagai sumber buangan kamar mandi dan dapur,
6. Bahan baku beton bertulang,
7. Menggunakan perhitungan trial eror untuk menentukan jumlah bak ABR dan
AF.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,m , 2019, Hukum pengolaham air limbah Sinar , Jakarta


Agusnar ,H, (2008). analisa pencemaran dan pengendalian pencemaran air
Dwiyono. (2016). Perencanaan instalasi pengolahan air limbah domestik
sistem lumpur aktif di gedung trans mart.
Hukum Lingkungan Dalam Sistem penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia. (Alumni Bandung, 2001)
Gumilar, G. (2011). Perencanaan Plumbing Air Bersih dan Air Kotor
(Studi Kasus Gedung Kantor Administrasi Bandara Adi Soemarmo Surakarta).
Hartaja, D. R. K., & Setiadi, I. (2016). Design Planning Wastewater
Treatment Plant of Nata de Coco Industry With The Activated Sludge Process.
Jurnal Rekayasa Lingkungan, 9(2).
Juwana, J. S. 2004. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Erlangga:. Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai