Anda di halaman 1dari 1

Prisoner Dilemma

Mau Untung Malah Jadi Buntung

Salah satu ilustrasi cerita yang sering didiskusikan di dunia Ilmu Perilaku adalah tentang
topik di atas.

Ceritanya begini : Dua orang penjahat baru saja ditangkap polisi, kemudian ditempatkan
di dua ruang interogasi yang terpisah. Satu sama lain tidak bisa saling berkomunikasi.
Keduanya terancam untuk diinapkan di “Hotel Prodeo” (penjara) atas kejahatan yang
mereka lakukan. Pada saat interogasi mereka dihadapkan pada pilihan berikut :

Satu. Jika salah satu dari mereka mengaku sedangkan yang lainnya
bungkam, maka yang mengaku akan dibebaskan. Sedangkan satunya akan
meringkuk di penjara selama 20 tahun.

Dua. Jika masing-masing mengakui perbuatannya, mereka akan dikenakan


hukuman 5 tahun penjara.

Tiga. Jika keduanya memilih tetap bungkam, maka masing-masing dihukum


1 tahun penjara.

Dari persoalan di atas , solusi yang paling jitu adalah sama-sama diam karena ancaman
hukumannya hanya 1 tahun untuk keduanya. Tetapi siapa yang bisa percaya kalau kawan
si penjahat satunya juga diam. Namun jika yang satu mengaku sedangkan yang satunya
lagi diam, maka yang terakhir akan meringkuk 20 tahun di penjara. Tetapi jika salah
seorang berharap dia dilepaskan dengan mengakui perbuatannya dan berharap temannya
diam, ada kemungkinan justru dia akan kena 5 tahun penjara kalau ternyata temannya ini
juga mengaku. Dalam keadaan seperti ini, mau untung malah jadi buntung.

Kesimpulan dari masalah ini adalah : Orang bisa dapat hasil terbaik jika mereka
mempunyai komitmen untuk melakukan sesuatu cara yang berlawanan dengan keinginan
dia. Jika kedua penjahat itu berkomitmen untuk tetap bungkam, maka keduanya dapat
hukumuan yang lebih ringan daripada jika salah seorang dari mereka mengakui
perbuatannya. Jadi masalah utamanya adalah tidak adanya TRUST antara mereka berdua.

Ini adalah contoh dari bentuk Commitment problems.

Anda mungkin juga menyukai