Hal tersebut muncul dari kasus dimana dua orang dipenjara karena dicurigai
02 bekerja sama dalam kejahatan. Mereka memakai strategi dominan yakni
mengaku dan menerima masa penjara yang lebih lama jika mereka bekerja
sama (yaitu jika tidak mengaku).
Dilema narapidana berbentuk semacam cerita. Ada dua tersangka kejahatan yang
diinterogasi secara terpisah. Jika salah satu di antara mereka mengaku berbuat
jahat sementara yang lainnya tidak mengaku, yang mengaku dibebaskan sedangkan
yang tidak mengaku dihukum berat. Kalau mereka berdua mengaku, maka mereka
samasama dihukum. Sedangkan sebaliknya, bila keduanya serempak bungkam,
keduanya dihukum ringan (Davis, 1970: 108-109).
Di momen itu, mereka berhadapan dengan buah simalakama. Tentu mereka sama-
sama berkepentingan untuk bebas. Akan tetapi hal itu justru merupakan harapan
tersulit, karena harus dipastikan bahwa yang satu mengambil posisi diam ketika
yang lain bicara. Artinya, mereka tetap menghadapi kemungkinan bebas atau
dihukum. Bila mereka serentak ingin lolos, mereka malah akan diberi hukuman
sedang, karena akan sama-sama mengaku. Seumpama mereka sempat bersepakat
seiya sekata untuk menutup rahasia, mereka tetap saja mendapat hukuman ringan,
karena sungkan bicara.
Singkat kata, kemungkinan untuk dihukum jauh lebih besar ketimbang
kemungkinan bebas.
Individu A dan B
menghadapi dilema
narapidana. Yaitu, saat
tiap individu menjalankan
strategi dominannya untuk
mengaku, masing-masing
I. Individu A mempunyai strategi dominan dengan mengaku, karena
mendapat 5 tahun penjara.
jika individu B mengaku, individu A memperoleh 5 tahun penjara, jika
Akan tetapi, jika tiap dari
ia juga mengaku, dan 10 tahun penjara jika dia tidak mengaku.
mereka tidak mengaku,
Demikian pula, jika individu B tidak mengaku, individu A mendapat 1
tiap dari mereka akan
tahun penjara jika dia mengaku, dan 2 tahun penjara jika dia tidak
mendapat hanya 2 tahun
mengaku.
penjara.
II. Individu B mempunyai strategi dominan dengan mengaku, karena
jika individu A mengaku, individu B memperoleh 5 tahun penjara jika
ia juga mengaku, dan 10 tahun penjara jika dia tidak mengaku. Perhatikan bahwa meskipun
berhasil dicapai kesepakatan untuk
Demikian pula, jika individu A tidak mengaku, individu B mendapat 1 tidak mengaku, kesepakatan
tahun penjara jika dia mengaku, dan 2 tahun penjara jika dia tidak tersebut tidak bisa dipastikan untuk
berlaku. Karena itu, setiap
mengaku. tersangka akhirnya akan mengaku
III. Strategi optimal untuk tiap individu adalah menjalankan strategi dan menerima hukuman 5 tahun
penjara.
dominan, yaitu mengaku.
Pemecahan Masalah Dilema Narapidana Produsen Rokok