B.G. Peters (1993) mendefinisikan policy sebagai … the sum of government activities, whether acting directly
or through agents, as it has an influence on the lives of citicens.
Titmuss (1974) mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan
kepada tujuan-tujuan tertentu. Kebijakan berorientasi pada masalah (problem oriented) dan pada tindakan
(action oriented).
PA is finding out what government do, why they do it, and what diffrence it makes ---- the description and
explanation of the causes and the consequences of government activity (Dye, 1976).
Pemerintah banyak melakukan kegiatan-kegiatan a.l. pertahanan, hubungan L.N., pendidikan, kesehatan,
sosial, transportasi, pajak, dll. Dengan demikian tugas-tugas pemerintah amat banyak. Menjelaskan apa yang
dilakukan pemerintah tadi, dan usaha-usaha untuk mempelajari konsekuensi-konsekuensi dari berbagai
kegiatan tersebut untuk masyarakat adalah suatu tantangan yang serius untuk ilmu politik dan ilmu-ilmu
sosial pada umumnya.
• Decision Making and Policy Making
• Decision Making (DM) adalah unsur dari Policy Making.
• DM involves the choice of anternative from among a series of competing alternatives.
• Ada tiga situasi yang mempengaruhi pembuatan suatu keputusan :
• 1. pasti;
• 2. tidak pasti;
• 3. berisiko.
• Theories of DM :
• 1. The Rational-Comprehensives Theory
• Unsur-unsur teori ini :
• a. masalah yang dihadapi punya arti yang lebih dari masalah yang lain;
• b. tujuan, nilai, sasaran yg membimbing pembuat keptsn jelas dan di ranking menurut kepentingannya;
• c. alternatif-alternatif yang tersedia telah diuji/diperiksa;
• d. setiap alternatif dan konsekuensinya dapat diperbandingkan satu sama lainnya;
• e. pemilihan alternatif dgn konsekuensinya yg paling tepat utk memecahkan masalah.
• Hasil dari kelima langkah diatas adalah suatu keputusan rasional.
• 2. The Incremental Theory
• Model ini mendasarkan keputusan yang dibuat sekarang adalah lanjutan dari keputusan yang lalu.
• 3. Mixed-Scanning Theory
• Model ini adalah kompromi teori 1 dan 2. Teori ini menyerderhanakan pemecahan masalah,meskipun
tidak efektif. Model ini seperti kamera dgn dua lensa (widw angle dan zoom).
101000031
Pergeseran Paradigma dalam KP
101000031
Dari sejarahnya public policy bukanlah menjadi fokus sentral/utama dari ilmu
politik. Pada waktu itu fokus sentralnya adalah pada institusi dan struktur
pemerintahan, serta perilaku politik (pandangan para politikus traditionalist).
Aliran ilmu politik modern memusatkan terutama perhatiannya pada proses dan
prilaku dari pemerintah.
Saat ini para ahli ilmu politik telah mengalihkan perhatiannya pada public policy --
- deskripsi dan penjelasan dari sebab-sebab dan konsekuensi-konsekuensi dari
tindakan pemerintah.
101000031
• Public Policy, Social Policy dan Pembangunan
• Kebijakan dan pembangunan adalah dua konsep yang saling ber
kaitan satu sama lain seperti mata uang yang mempunyai dua muka.
Pembangunan adalah suatu proses peningkatan kualitas hidup
manusia dimana dalam pembangunan tersebut kebijakan adalah
landasan operasionalnya.
Kebijakan merupakan kerangka kerja pembangunan yang menjadi
pedoman dalam pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan
kedalam berbagai program dan proyek (Suharto, 2005).
Pembangunan memuat berbagai aspek seperti aspek ekonomi,
teknologi, budaya, sosial, lingkungan, dll.
Pembangunan : Konsep pembangunan yang ada selama ini -- usang.
Kini konsep pembangunan itu sudah bersifat menyeluruh dan menjadi
pembangunan yang seutuhnya (integrated) ------- kebijakan pun
menjadi kebijakan pembangunan yang utuh (integrated).
Untuk dapat melihat bagaimana kedudukan policy itu dalam kerangka
organisasi/manajemen, dapat dilihat pada bagan berikut ini :
101000031
Planning (the hierarchy of organizational plans)
Goals
Strategic Plans
Operational plans
Programs Policies
Projects SOP
Budgets Rules
101000031
• Hubungan antara Kebijakan dan Perencanaan
• Jika dilihat dari bagan Perencanaan diatas, maka Kebijakan (policy) merupakan bagian
dari Perencanaan. Suharto (2005) membuat bagan hubungan antara Kebijakan Sosial dan
Perencanaan Sosial sbb.:
• 1. Pola Kebijakan Sosial sebagai Rencana Induk;
• 2. Pola Perencanaan Sosial sebagai Rencana Induk.
Program So-
sial
Program
Sosial
• Adv K berhubungan dengan anjuran kepada pemerintah tentang apa yang sebaiknya
harus dilakukan dan kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi, persuasi, atau aktivitas
politik.
101000031
• Tahap-tahap kebijakan publik adalah sbb.:
• 1. Penyusunan Agenda;
• 2. Formulasi Kebijakan;
• 3. Adopsi Kebijakan;
• 4. Implementasi Kebijakan;
• 5. Evaluasi Kebijakan.
• The Policy Agenda
• Anderson (1984) menyatakan bahwa :
• …to achieve agenda status, a public problem must be converted into an issue.
• Eyestone berkomentar : An issue arises when a public with a problem seeks or demands
governmental action, and there is public disagreement over the best solution to the problem.
• Public problems are those that have abroad effect, including cosequences for
persons not directly involved.
• There will be a number of policy agendas in a political system.
• Cobb and Elder identify two basic types of agendas :
• 1. The systemic agenda; --- is essentially a discussion agenda;
• 2. The institution or governmental agenda : --- is composed of those problems to which public officials feel
• obliged to give serious and active attention.
• a. old items, --- are those that appear with some regularity on agendas i.e. budget allocations;
• b. new items --- are genereted by particular situations or events, such as a foreign policy crisis.
• Of course, problems that reach the agenda as new items may,mover time, be
coverted into old items : enviromental pollution.
101000031
• The Agenda Formation Process
Private
Public Issue
Problem
Problem
Institutional Systemic
Agenda Agenda
101000031
• Agenda Setting --- Kent Buse dkk.
Key terms :
Agenda setting : Process by which certain issues come onto the policy
agenda from the much larger number of issues potentially worthy of
attention by policy makers.
Policy agenda : Lists of issues to which an organization is giving serious
attention at any one time with a view to taking some sort of action.
. Problem stream : Indicators of the scale and significance of an issue which
give it visibility.
Policy stream : The set of possible policy solutions or alternatives
developed by experts, politicians, bureaucrats and interest groups, together
with the activities of those interested in these options (e.g. debates between
researchers).
Politics stream : Political events such as shifts in the national mood or
public opinion, elections and changes in government, social uprisings,
demonstrations and campaigns by interest groups.
Policy windows : Points in time when the opportunity arises for an issue to
come onto the policy agenda and be taken seriously with a view to action.
101000031
• There are two of most prominent and widely used of theoritical models of
agenda setting :
• a. The Hall model :
• 1. Legitimacy;
• 2. Feasibility;
• 3. Support.
• Legitimacy : is a charactrisric of issues with which governments believe they
should be concerned and in which they have a right or even obligation to
intervene.
• Feasibility : refers to the potential for implementing the policy.
• Support : refers to the elusive but important issue of public support for
government, at least in relation to the issue in question.
No change
Action
101000031
• Model dan Pendekatan dalam Analisis KP
James E. Anderson dalam bukunya Public Policy Making (1984) menjelaskan
beberapa pendekatan dalam AK al.:
• 1. Teori Sistem Politik;
• 2. Group Theory;
• 3. Elit Theory;
• 4. Institutionalism.
• Lester dan Stewart dalam bukunya Winarno (2007) menjelaskan ada dua model
yang tepat untuk melakukan AK :
• 1. Model Elitis. Model ini mendasarkan pada sitem otoriter dalam pemerintahan.
• 2. Model Pluralis. Pelaksanaan penetapan dan AK Publik didasarkan pada sistem
• demokrasi. Ia adalah kebalikan dari model elitis.
• Pendekatan dalam AKP :
• 1. Pendekatan Kelompok; 8. Pendekatan Proses;
• 2. Pendekatan proses Fungsional; 9. Pendekatan Substantif;
• 3. Pendekatan Kelembagaan; 10.Pendekatan Logikal-Positivist;
• 4. Pendekatan peran serta warganya; 11.Pendekatan Partisipatori;
• 5. Pendekatan Psikologis; 12.Pendekatan Normatif atau Preskriptif
• 6. Pendekatan Ekonometrik; 13.Pendekatan Historis.
101000031
• 7. Pendekatan Ideologik;
• Masalah Publik
feedback
101000031
• 4. Model Rasional Komprehensif;
• 5. Model Kepuasan;
• 6. Model Incremental (Penambahan);
• 7. Model Mixed Scanning;
• 8. Model Kualitatif Optimal.
• Tahap-tahap dalam perumusan kebijakan :
• 1. Defining Problem (perumusan masalah);
• 2. Agenda Kebijakan;
• 3. Pemilihan alternatif kebijakan untuk memecahkan masalah;
• 4. Tahap penetapan kebijakan.
• Aktor-aktor dalam penetapan kebijakan :
• 1. Eksekutif; Para pemeran tidak resmi dalam perumusan kebijakan :
• 2. Legislatif; 4. Kelompok-kelompok Kepentingan
• 3. Yudikatif; 5. Parpol; dan 6. Warganegara individu.
• Nilai-nilai yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan :
• 1. Nilai-nilai Politik; 4. Nilai-nilai Kebijakan;
• 2. Nilai-nilai Organisasi; 5. Nilai-nilai Ideologi.
• 3. Nilai-nilai Pribadi;
• Konteks Perumusan Kebijakan Publik :
• 1. Budaya Politik;
• 2. Kondisi Sosial Ekonomi;
• 101000031
• Policy Implementation
• Once the legislative adoption stage of the policy process has been completed, we
can begin to refer to something called public policy.
• It must be kept in mind, however, that the content of policy, and its impact on
those affected, may be substantially modified, elaborated, or even negated during
the implementation stage (Anderson, 1984 : 78).
• There are 5 aspects of public policy :
• 1. The budgetary process,
• 2. Participants in policy implementation;
• 3. The nature of the administrative process;
• 4. Compliance with public policy;
• 5. The effect of implementation on policy content and impact.
• Public Policy (PP) atau Kebijakan Publik (KP)
• Dalam bukunya Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang Riant
Nugroho D. (2006 : 30-31) menjelaskan pengklompokan kebijakan publik itu sbb.:
• 1. KP yang bersifat makro/ umum (UU No. 10/ 2004 pasal 7):
• a. UUD RI 1945;
• b. UU/ Pert. Pem. Pengganti UU;
• c. Peraturan Presiden;
• d. Perturan Daerah.
101000031
• 2. KP yang bersifat meso atau menengah : Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri,
Peraturan Gubernur, Bupati. Wali Kota.
• 3. KP yang bersifat mikro adalah kebijakan yang mengatur pelaksanaan atau implementasi
dari kebijakan diatasnya : peraturan yang dikeluarkan oleh aparat dibawah Menteri,
Gubernur, Bupati, Walikota.
• Selanjutnya Riant N menjelaskan bahwa bentuk KP dapat berupa :
• 1. Peraturan perundang-undangan yang terkodifikasi secara formal dan legal;
• 2. Pernyataan pejabat publik.
101000031
• Techniques of Control (T of C):
• All public policies, whether labelled promotional, regulatory, prohibitive,
redistributive, or whatever, contain an element of control.
• An important component of public policies is the control techniques by which they
are to be implemented.
• T of C :
• 1. Noncoercive Forms of Action;
• 2. Inspection;
• 3. Licensing;
• 4. Loans, Subsidies, and Benefits;
• 5. Contracts;
• 6. General Expenditures;
• 7. Market and Proprietary Operations;
• 8. Taxation;
• 9. Directive Power;
• 10. Informal Procedures;
• 11. Sanctions.
101000031
• Policy Impact, Evaluation, and Change
The final stage of the policy process, viewed as a sequential pattern of activities,
is the evaluation of policy.
Policy evaluation is concerned with the estimation, assessment, or appraisal of
policy, including its content, implementation, and effects.
As a functional activity, policy evaluation can and does occur throughout the
policy process and not simply as its last stage.
Methods of policy evaluation :
1. as a functional activity --- policy makers and adminstrators have always made
judgements concerning the worth or effects of particular policies, programs, and
projects. Many of these judgements have been the impressionistic, or seat of the
pants, variety, based often on anecdotal or fragmentary evidence, at best, and
strongly influenced by ideological, partisan self-interest and other valuational
criteria.
2. centered on the operation of particular policies or programs. Questions asked
may include : Is the program honestly run? Who receive benefits and in what
amounts? What are its financial costs?
3. systematic evaluation --- objective evaluation of programs to measures their
societal impact and the extent to which they are achieving their stated objectives.
Systematic evaluation directs attention to the effects a policy has on the public
need or problem to which it is directed.
This method is comparatively new in usage.
101000031
• Policy Impact
• We should remember the distinction between policy outputs (POt) and policy
outcomes (POm).
• POt are the things government do – highway construction, payment of welfare
benefits, operation of public schools. ---- it tell us little about the outcomes. Or
impacts, of public policies because, in trying to determine policy outcomes, our
concern is with the changes in the environment or political system caused by
policy action.
• Policy evaluation is concerned, then, with trying to the impact of policy on real-
life conditions.
• At a minimum, policy evaluation requires that we know what we want to
accomplish with a given policy (policy objectives), how we are trying to do it
(programs), and what, if anything, we have accomplished toward attainment of
the objectives (impact or outcomes, and the relation of policy therto).
• The impact of a policy has several dimensions, all of which must be taken into
account in the course of evaluation. These include :
• 1. The impact on the public problem at which it is directed and on the people
involved --- a policy may have either intended or unintended consequences, or
even both.
• 2. Policies may have effects on situations or groups other than those at which
they are directed. These can be called either externalities or spillover effects.
101000031
• 3. Policies may have impacts on future as well as current conditions.
• 4. The direct costs of policies are another element for evaluation --- other direct
costs of policies may be more difficult to discover or calculate, such as
expenditures for pollution-control devices by the private sector necessitated by an
air-pollution control policy.
• 5. Policies may have indirect costs or effects that are experienced by the
community or some of its members.
• 6. It is also difficult to measure the indirect benefits of public policies for
community.
• Problems in Polcy Evaluation :
• 1. Uncertaity over policy goals;
• 2. Causality;
• 3. Diffuse policy impacts;
• 4. Difficulties in data acquisition;
• 5. Official resistance;
• 6. A limited time perspective;
• 7. Evaluation lacks impact.
101000031
• Analisis Kebijakan Pembuatan Kebijakan
101000031
• Jenis dan Struktur Naskah Kebijakan (Policy Paper)
• Ada tiga jenis policy paper yaitu penelitian kebijakan (policy study), ringkasan kebijakan (policy brief) dan
memo kebijakan (policy memo).
• Tanggal :
• Kepada Yth :
• Dari :
• Perihal :
• Tembusan :
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Pendahuluan
• Masalah Kebijakan
• Alternatif Kebijakan
• Alternatif Terpilih
• Rencana Implementasi
• Penutup 101000031
• Mode-model Implikasi Kebijakan (IP)
101000031
• Aktor Implementasi (AI)
101000031
• Evaluasi Kebijakan (EK)
• Istilah Evaluasi menunjukkan pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil
kebijakan dan program.
• Evaluasi --- dapat disamakan dengan appraisal (penaksiran), rating (pemberian
angka), assesment (penilaian) --- menganalis hasil kebijakan dalam arti satuan
nilainya.
• Dengan demikian Evaluasi berkaitan dengan produksi informasi mengenai nilai
atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan mempunyai nilai --- ia
memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran --- kebijakan atau program telah
mencapai tingkat kinerja yang bermakna.
• Sifat Evaluasi
• Pertanyaan yang timbul disini adalah tentang Nilai (Berapa nilainya?) bukan
tentang --- fakta (Apakah sesuatu itu ada?) dan --- aksi (Apakah yang harus
dilakukan?)
• Karekteristik Evaluasi :
• 1. Fokus Nilai/ Manfaat;
• 2. Interdependensi Fakta – Nilai;
• 3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau;
• 4. Dualitas Nilai (nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas
ganda baik sebagai tujuan dan sekaligus sebagai cara).
101000031
• Fungsi Evaluasi
• 1. Memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan;
• 2. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yng
mendasari pemilihan tujuan dan target;
• 3. Memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya,
termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.
• Kriteria Evaluasi
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi
• --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Efektivitas Apakah hasil yg diinginkan telah dicapai? Unit pelayanan
• Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai Unit biaya, Manfaat bersih,
• hasil yang diinginkan? Ratio biaya-manfaat
• Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan Biaya tetap, Efektivitas
• memecahkan masalah? tetap
• Perataan Adakah biaya dan manfaat didistribusiksn merata Kriteria Pareto, kriteria
• kpd kelompok-kelompok yg berbeda? Kaldor-hicks, Krt. Rawls
• Responsitivitas Adakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, pre- Konsistensi dgn survei
• ferensi atau nilai kelompok-kelompok tertentu? warga negara
• Ketepatan Apakah hasil/tujuan yg diinginkan benar-benar berguna Program publik harus me-
• atau bernilai? rata dan efisien
• --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Kriteria untuk evaluasi diterapkan secara retrospektif (ex post); sedangkan kriteria untuk rekomendasi
adalah secara prospektif (ex ante).
• 101000031
• Pendekatan Evaluasi
• ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk Utama
• ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Evaluasi Semu Menggunakan metode des- Ukuran manfaat atau ni- Eksperimentasi sos;
• kriptif utk menghslkan infor- lai terbukti dgn sendirinya Akuntansi Sistem sos
• masi yg valid ttg hasil kbjkn atau tidak kontroversial Pemeriksaan sosial,
• Sintesis riset & prktk.
• Evaluasi Formal Menggunakan metode des- Tujuan dan sasaran dari Eval. perkembangan,
• kriptif utk menghslkan inform. pengambil kbjkn dan Eval. Eksprimental,
• yg terpercaya dan valid meng. Adm.tor yg secara resmi Eval.Prs Retrospektif
• hsl kbjkn secara formal diu- diumumkan merupakan Eval.Hsl Retrospektif
• umumkan sbg tujuan program- ukuran yg tepat dr man-
• kebijakan faat atau nilai
• Evaluasi Kepu- Menggunakan metode des- Tujuan dan sasaran dari Penilaian ttg dapat ti-
• tusanTeoritis kriptif utk menghslkan inform berbagai pelaku yg diu- daknya dievaluasi
• yg terpercaya & valid meng. mumkan secara formal Analisis utilitas multi-
• hsl kbjkn yg secara eksplisit ataupun diam-diam me- atribut
• diinginkan oleh berbagai pe- rupakan ukuran yg tepat
• laku kebijakan dari manfaat atau nilai
101000031
• Tipe-tipe Evaluasi Formal
• -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Kontrol thdp Aksi Kbjkn Orientasi thdp Proses Kebijakan
• ---------------------------------------------------------------
• Formatif Sumatif
• -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
101000031
• Metode/ Teknik Evaluasi dengan Tiga Pendekatan
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Pendekatan Teknik
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Evaluasi Semu Sajian grafik
• Tampilan tabel
• Angka indeks
• Analisis seri waktu terinterupsi
• Analisis seri terkontrol
• Analisis diskontinyu-regresi
• Evaluasi Formal Pemetaan sasaran
• Klarifikasi nilai
• Kritik nilai
• Pemetaan hambatan
• Analisis dampak-silang
• Diskonting
• Evaluasi Keputusan Teoritis Brainstorming
• Analisis argumentasi
• Delphi kebijakan
• Analisis survai-pemakai
101000031
• Kent Buse, Nicolas Mays dan Gill Walt dalam bukunya Making Health Policy menjelaskan
• bahwa dalam Analisis Kebijakan khususnya untuk bidang kesehatan --- sistem kesehatan itu
dipengaruhi oleh berbagai determinan sehingga seorang Policy Analyst menaruh perhatian terhadap
tindakan-tindakan organisasi terhadap pengaruh lingkungan seperti halnya mengenai makanan, rokok,
dan industri farmasi dan lain-lain.
• Dalam menganalisis pengaruh-pengaruh terhadap sistem kesehatan Kent Buse ,dkk., menganjurkan
menggunakan Health Policy Triangle (HPT).
Situational factors,
Structural ----”---,
Context Cultural ----”---,
International –”---,
Actors:
Individuals;
Groups; + Problem identication and
Organizations. Issue recognation;
+ Policy formulation;
Content Process + Policy implementation;
+ Policy evaluation.
Jadi dengan HPT kita dapat menganalis atau memahami suatu kebijakan khusus atau
memnerapkannya untuk menyusun suatu kebijakan tertentu.
Dalam menganalisis suatu kebijakan kita harus membedakan antara :
a. Analysis of Policy (retrospective);
b. Analysis for Policy (prospective).
101000031
Analis Kebijakan
Produk dari analis kebijakan :
a. Advis Kebijakan;
b. Nasihat Kebijakan/ Rekomendasi Kebijakan;
c.
101000031