Anda di halaman 1dari 36

Analisis Kebijakan Kesehatan

Makna Kebijakan Publik.


Public policy (PP) is whatever governments choose to do or not to do, why they do it,and what difference it
makes ( Dye, 1976).
Selanjutnya Jones mendefinisikan policy sebagai …a course of action intended to accomplish some end.

B.G. Peters (1993) mendefinisikan policy sebagai … the sum of government activities, whether acting directly
or through agents, as it has an influence on the lives of citicens.

Titmuss (1974) mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan
kepada tujuan-tujuan tertentu. Kebijakan berorientasi pada masalah (problem oriented) dan pada tindakan
(action oriented).

Policy analysis (PA) and Political Science

PA is finding out what government do, why they do it, and what diffrence it makes ---- the description and
explanation of the causes and the consequences of government activity (Dye, 1976).

Pemerintah banyak melakukan kegiatan-kegiatan a.l. pertahanan, hubungan L.N., pendidikan, kesehatan,
sosial, transportasi, pajak, dll. Dengan demikian tugas-tugas pemerintah amat banyak. Menjelaskan apa yang
dilakukan pemerintah tadi, dan usaha-usaha untuk mempelajari konsekuensi-konsekuensi dari berbagai
kegiatan tersebut untuk masyarakat adalah suatu tantangan yang serius untuk ilmu politik dan ilmu-ilmu
sosial pada umumnya.
• Decision Making and Policy Making
• Decision Making (DM) adalah unsur dari Policy Making.
• DM involves the choice of anternative from among a series of competing alternatives.
• Ada tiga situasi yang mempengaruhi pembuatan suatu keputusan :
• 1. pasti;
• 2. tidak pasti;
• 3. berisiko.
• Theories of DM :
• 1. The Rational-Comprehensives Theory
• Unsur-unsur teori ini :
• a. masalah yang dihadapi punya arti yang lebih dari masalah yang lain;
• b. tujuan, nilai, sasaran yg membimbing pembuat keptsn jelas dan di ranking menurut kepentingannya;
• c. alternatif-alternatif yang tersedia telah diuji/diperiksa;
• d. setiap alternatif dan konsekuensinya dapat diperbandingkan satu sama lainnya;
• e. pemilihan alternatif dgn konsekuensinya yg paling tepat utk memecahkan masalah.
• Hasil dari kelima langkah diatas adalah suatu keputusan rasional.
• 2. The Incremental Theory
• Model ini mendasarkan keputusan yang dibuat sekarang adalah lanjutan dari keputusan yang lalu.
• 3. Mixed-Scanning Theory
• Model ini adalah kompromi teori 1 dan 2. Teori ini menyerderhanakan pemecahan masalah,meskipun
tidak efektif. Model ini seperti kamera dgn dua lensa (widw angle dan zoom).

101000031
Pergeseran Paradigma dalam KP

Aspek : Government : Governance :

Proses perumusan Pemerintah Pemerintah


Kebijakan Stakeholder
Analis Kbjkn
Independent Think Thank

Penetapan Kbjkn Pemerintah Pemerintah

Analis Kbjkn Pemerintah Pemerintah


Public Contractor Analis Kbjkn
Government ThinkThank Independent Think Thank

101000031
Dari sejarahnya public policy bukanlah menjadi fokus sentral/utama dari ilmu
politik. Pada waktu itu fokus sentralnya adalah pada institusi dan struktur
pemerintahan, serta perilaku politik (pandangan para politikus traditionalist).

Aliran ilmu politik modern memusatkan terutama perhatiannya pada proses dan
prilaku dari pemerintah.

Saat ini para ahli ilmu politik telah mengalihkan perhatiannya pada public policy --
- deskripsi dan penjelasan dari sebab-sebab dan konsekuensi-konsekuensi dari
tindakan pemerintah.

Policy analysis (PA) is finding out what governments do in education, health,


welfare, housing, civil rights, environmental protection, natural resources,
defense, and foreign policy; why they do it; and wether it really makes any
difference in the lives of their citicens.

PA involves the systematic identification of the causes and consequences of


public policy, the use of scientific standards of inference, and the search for
reliability and generality of knowledge (Dye, 1976).

101000031
• Public Policy, Social Policy dan Pembangunan
• Kebijakan dan pembangunan adalah dua konsep yang saling ber
kaitan satu sama lain seperti mata uang yang mempunyai dua muka.
Pembangunan adalah suatu proses peningkatan kualitas hidup
manusia dimana dalam pembangunan tersebut kebijakan adalah
landasan operasionalnya.
Kebijakan merupakan kerangka kerja pembangunan yang menjadi
pedoman dalam pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan
kedalam berbagai program dan proyek (Suharto, 2005).
Pembangunan memuat berbagai aspek seperti aspek ekonomi,
teknologi, budaya, sosial, lingkungan, dll.
Pembangunan : Konsep pembangunan yang ada selama ini -- usang.
Kini konsep pembangunan itu sudah bersifat menyeluruh dan menjadi
pembangunan yang seutuhnya (integrated) ------- kebijakan pun
menjadi kebijakan pembangunan yang utuh (integrated).
Untuk dapat melihat bagaimana kedudukan policy itu dalam kerangka
organisasi/manajemen, dapat dilihat pada bagan berikut ini :

101000031
Planning (the hierarchy of organizational plans)

Goals

Strategic Plans

Operational plans

Single-use plans : Standing plans :

Programs Policies
Projects SOP
Budgets Rules

101000031
• Hubungan antara Kebijakan dan Perencanaan
• Jika dilihat dari bagan Perencanaan diatas, maka Kebijakan (policy) merupakan bagian
dari Perencanaan. Suharto (2005) membuat bagan hubungan antara Kebijakan Sosial dan
Perencanaan Sosial sbb.:
• 1. Pola Kebijakan Sosial sebagai Rencana Induk;
• 2. Pola Perencanaan Sosial sebagai Rencana Induk.

Kebijakan Perenca- Pelayanan Proyek So-


Sosial naan Sosial Sosial sial

Program So-
sial

Program
Sosial

Perencana- Kebijakan Pelayanan Proyek So-


an Sosial Sosial Sosial sial
101000031
• Kebijakan Publik (KP), Analisis Kebijakan (AK) dan Anjuran (advocacy) Kebijakan (Adv K)

• KP adalah arah tindakan pemerintah yang mempunyai pengaruh terhadap kepentingan


masyarakat luas.
• KP terdiri tahap-tahap sbb.:
• 1. perumusan masalah kebijakan;
• 2. implementasi kebijakan;
• 3. evaluasi kebijakan.

• AK berhubungan dengan penyelidikan dan deskripsi sebab-sebab dan konsekuensi-


konsekuensi kebijakan publik. Jadi dalam AK dapat dianalisis pembentukan, substansi dan
dampak dari kebijakan-kebijakan tertentu. Analisis dilakukan tanpa mempunyai pretensi
untuk menyetujui ataupun menolak kebijakan-kebijakan tersebut.
• Ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan dalam AK :
• 1. fokus utamanya adalah penjelasan-penjelasan bukan anjuran kebijakan yang pantas;
• 2. sebab-sebab dan konsekuensi dari kebijakan-kebijakan yang diteliti secara ilmiah;
• 3. analisis dilakukan secara ilmiah sehingga hasilnya dapat diterapkan terhadap lembaga-
lembaga dan bidang-bidang kebijakan yang berbeda.

• Adv K berhubungan dengan anjuran kepada pemerintah tentang apa yang sebaiknya
harus dilakukan dan kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi, persuasi, atau aktivitas
politik.
101000031
• Tahap-tahap kebijakan publik adalah sbb.:
• 1. Penyusunan Agenda;
• 2. Formulasi Kebijakan;
• 3. Adopsi Kebijakan;
• 4. Implementasi Kebijakan;
• 5. Evaluasi Kebijakan.
• The Policy Agenda
• Anderson (1984) menyatakan bahwa :
• …to achieve agenda status, a public problem must be converted into an issue.
• Eyestone berkomentar : An issue arises when a public with a problem seeks or demands
governmental action, and there is public disagreement over the best solution to the problem.
• Public problems are those that have abroad effect, including cosequences for
persons not directly involved.
• There will be a number of policy agendas in a political system.
• Cobb and Elder identify two basic types of agendas :
• 1. The systemic agenda; --- is essentially a discussion agenda;
• 2. The institution or governmental agenda : --- is composed of those problems to which public officials feel
• obliged to give serious and active attention.
• a. old items, --- are those that appear with some regularity on agendas i.e. budget allocations;
• b. new items --- are genereted by particular situations or events, such as a foreign policy crisis.
• Of course, problems that reach the agenda as new items may,mover time, be
coverted into old items : enviromental pollution.
101000031
• The Agenda Formation Process

Private
Public Issue
Problem
Problem

Institutional Systemic
Agenda Agenda

101000031
• Agenda Setting --- Kent Buse dkk.
Key terms :

Agenda setting : Process by which certain issues come onto the policy
agenda from the much larger number of issues potentially worthy of
attention by policy makers.
Policy agenda : Lists of issues to which an organization is giving serious
attention at any one time with a view to taking some sort of action.
. Problem stream : Indicators of the scale and significance of an issue which
give it visibility.
Policy stream : The set of possible policy solutions or alternatives
developed by experts, politicians, bureaucrats and interest groups, together
with the activities of those interested in these options (e.g. debates between
researchers).
Politics stream : Political events such as shifts in the national mood or
public opinion, elections and changes in government, social uprisings,
demonstrations and campaigns by interest groups.
Policy windows : Points in time when the opportunity arises for an issue to
come onto the policy agenda and be taken seriously with a view to action.

101000031
• There are two of most prominent and widely used of theoritical models of
agenda setting :
• a. The Hall model :
• 1. Legitimacy;
• 2. Feasibility;
• 3. Support.
• Legitimacy : is a charactrisric of issues with which governments believe they
should be concerned and in which they have a right or even obligation to
intervene.
• Feasibility : refers to the potential for implementing the policy.
• Support : refers to the elusive but important issue of public support for
government, at least in relation to the issue in question.

• b. The Kingdon model : Policy windows and three streams/ processess of


policy process.
• Three strems of policy process :
• 1. The problem stream;
• 2. The policy stream;
• 3. The politics (political will) stream.
• 101000031
• Kingdon’s three stream model of agenda setting

• Problem Policy (solution) Politics (political will)

No change

Action
101000031
• Model dan Pendekatan dalam Analisis KP
James E. Anderson dalam bukunya Public Policy Making (1984) menjelaskan
beberapa pendekatan dalam AK al.:
• 1. Teori Sistem Politik;
• 2. Group Theory;
• 3. Elit Theory;
• 4. Institutionalism.
• Lester dan Stewart dalam bukunya Winarno (2007) menjelaskan ada dua model
yang tepat untuk melakukan AK :
• 1. Model Elitis. Model ini mendasarkan pada sitem otoriter dalam pemerintahan.
• 2. Model Pluralis. Pelaksanaan penetapan dan AK Publik didasarkan pada sistem
• demokrasi. Ia adalah kebalikan dari model elitis.
• Pendekatan dalam AKP :
• 1. Pendekatan Kelompok; 8. Pendekatan Proses;
• 2. Pendekatan proses Fungsional; 9. Pendekatan Substantif;
• 3. Pendekatan Kelembagaan; 10.Pendekatan Logikal-Positivist;
• 4. Pendekatan peran serta warganya; 11.Pendekatan Partisipatori;
• 5. Pendekatan Psikologis; 12.Pendekatan Normatif atau Preskriptif
• 6. Pendekatan Ekonometrik; 13.Pendekatan Historis.
101000031
• 7. Pendekatan Ideologik;
• Masalah Publik

• Masalah (problem) adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan


kebutuhan atau ketidak puasan pada sebagian orang yang menginginkan
pertolongan atau perbaikan.
• Suatu masalah akan menjadi masalah publik bila ada orang / kelompok yang
menggerakkan kearah tindakan guna mengatasi masalah tersebut.
• Suatu masalah akan menjadi masalah publik jika masalah tersebut diartikulasi-
kan. Jadi masalah-masalah publik adalah masalah-masalah yang mempunyai
dampak yang luas dan mencakup konsekuensi bagi orang-orang yang tidak
terlibat secara langsung.
• Jenis-jenis masalah publik :
• 1. masalah prosedural dan substantif;
• 2. masalah distributif, regulatif dan redistributif.
• Tipe masalah publik
• Charles O. Jones membagi masalah publik itu menjadi :
• 1. masalah-masalah yang dikarekteristikkan oleh adanya perhatian kelompok dan
warga yang terorganisasi yang bertujuan untuk melakukan tindakan (action);
• 2. masalah-masalah tersebut tidak dapat dipechkan secara individual/pribadi
(dengan demikian ia menjadi masalah piblik), tetapi kurang terorganisasi dan
kurang mendapat dukungan. 101000031
• Policy Formulation (Perumusan Kebijakan)
• Model-model perumusan kebijakan :
• 1. Model Elitis;
• 2. Model Pluralis;
• 3. Model Sistem --- David Easton mengembangkan model sbb.:


• Inputs A political
Outputs
system

feedback

101000031
• 4. Model Rasional Komprehensif;
• 5. Model Kepuasan;
• 6. Model Incremental (Penambahan);
• 7. Model Mixed Scanning;
• 8. Model Kualitatif Optimal.
• Tahap-tahap dalam perumusan kebijakan :
• 1. Defining Problem (perumusan masalah);
• 2. Agenda Kebijakan;
• 3. Pemilihan alternatif kebijakan untuk memecahkan masalah;
• 4. Tahap penetapan kebijakan.
• Aktor-aktor dalam penetapan kebijakan :
• 1. Eksekutif; Para pemeran tidak resmi dalam perumusan kebijakan :
• 2. Legislatif; 4. Kelompok-kelompok Kepentingan
• 3. Yudikatif; 5. Parpol; dan 6. Warganegara individu.
• Nilai-nilai yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan :
• 1. Nilai-nilai Politik; 4. Nilai-nilai Kebijakan;
• 2. Nilai-nilai Organisasi; 5. Nilai-nilai Ideologi.
• 3. Nilai-nilai Pribadi;
• Konteks Perumusan Kebijakan Publik :
• 1. Budaya Politik;
• 2. Kondisi Sosial Ekonomi;

• 101000031
• Policy Implementation
• Once the legislative adoption stage of the policy process has been completed, we
can begin to refer to something called public policy.
• It must be kept in mind, however, that the content of policy, and its impact on
those affected, may be substantially modified, elaborated, or even negated during
the implementation stage (Anderson, 1984 : 78).
• There are 5 aspects of public policy :
• 1. The budgetary process,
• 2. Participants in policy implementation;
• 3. The nature of the administrative process;
• 4. Compliance with public policy;
• 5. The effect of implementation on policy content and impact.
• Public Policy (PP) atau Kebijakan Publik (KP)
• Dalam bukunya Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang Riant
Nugroho D. (2006 : 30-31) menjelaskan pengklompokan kebijakan publik itu sbb.:
• 1. KP yang bersifat makro/ umum (UU No. 10/ 2004 pasal 7):
• a. UUD RI 1945;
• b. UU/ Pert. Pem. Pengganti UU;
• c. Peraturan Presiden;
• d. Perturan Daerah.
101000031
• 2. KP yang bersifat meso atau menengah : Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri,
Peraturan Gubernur, Bupati. Wali Kota.
• 3. KP yang bersifat mikro adalah kebijakan yang mengatur pelaksanaan atau implementasi
dari kebijakan diatasnya : peraturan yang dikeluarkan oleh aparat dibawah Menteri,
Gubernur, Bupati, Walikota.
• Selanjutnya Riant N menjelaskan bahwa bentuk KP dapat berupa :
• 1. Peraturan perundang-undangan yang terkodifikasi secara formal dan legal;
• 2. Pernyataan pejabat publik.

• Categories of Public Policies (PP)


• Some traditional (Political Scientist) and widely used sets of categories include :
• 1. Substantive ( labor, welfare, civil rights, foreign affairs);
• 2. Institutional (legislative policies, judicial polices, departmental policies);
• 3. Time Period (Repelita I, II, III dst nya).
• There are other typologies of PP:
• 1. Substantive and Procedural Policies;
• 2. Distributive, regulatory, self-regulatory, or redistributive;
• 3. Material and Symbolic policies:
• 4. Public Goods and Private Goods;
• 5. Liberals and Conservatives Policies.

101000031
• Techniques of Control (T of C):
• All public policies, whether labelled promotional, regulatory, prohibitive,
redistributive, or whatever, contain an element of control.
• An important component of public policies is the control techniques by which they
are to be implemented.
• T of C :
• 1. Noncoercive Forms of Action;
• 2. Inspection;
• 3. Licensing;
• 4. Loans, Subsidies, and Benefits;
• 5. Contracts;
• 6. General Expenditures;
• 7. Market and Proprietary Operations;
• 8. Taxation;
• 9. Directive Power;
• 10. Informal Procedures;
• 11. Sanctions.

101000031
• Policy Impact, Evaluation, and Change
The final stage of the policy process, viewed as a sequential pattern of activities,
is the evaluation of policy.
Policy evaluation is concerned with the estimation, assessment, or appraisal of
policy, including its content, implementation, and effects.
As a functional activity, policy evaluation can and does occur throughout the
policy process and not simply as its last stage.
Methods of policy evaluation :
1. as a functional activity --- policy makers and adminstrators have always made
judgements concerning the worth or effects of particular policies, programs, and
projects. Many of these judgements have been the impressionistic, or seat of the
pants, variety, based often on anecdotal or fragmentary evidence, at best, and
strongly influenced by ideological, partisan self-interest and other valuational
criteria.
2. centered on the operation of particular policies or programs. Questions asked
may include : Is the program honestly run? Who receive benefits and in what
amounts? What are its financial costs?
3. systematic evaluation --- objective evaluation of programs to measures their
societal impact and the extent to which they are achieving their stated objectives.
Systematic evaluation directs attention to the effects a policy has on the public
need or problem to which it is directed.
This method is comparatively new in usage.
101000031
• Policy Impact
• We should remember the distinction between policy outputs (POt) and policy
outcomes (POm).
• POt are the things government do – highway construction, payment of welfare
benefits, operation of public schools. ---- it tell us little about the outcomes. Or
impacts, of public policies because, in trying to determine policy outcomes, our
concern is with the changes in the environment or political system caused by
policy action.
• Policy evaluation is concerned, then, with trying to the impact of policy on real-
life conditions.
• At a minimum, policy evaluation requires that we know what we want to
accomplish with a given policy (policy objectives), how we are trying to do it
(programs), and what, if anything, we have accomplished toward attainment of
the objectives (impact or outcomes, and the relation of policy therto).
• The impact of a policy has several dimensions, all of which must be taken into
account in the course of evaluation. These include :
• 1. The impact on the public problem at which it is directed and on the people
involved --- a policy may have either intended or unintended consequences, or
even both.
• 2. Policies may have effects on situations or groups other than those at which
they are directed. These can be called either externalities or spillover effects.
101000031
• 3. Policies may have impacts on future as well as current conditions.
• 4. The direct costs of policies are another element for evaluation --- other direct
costs of policies may be more difficult to discover or calculate, such as
expenditures for pollution-control devices by the private sector necessitated by an
air-pollution control policy.
• 5. Policies may have indirect costs or effects that are experienced by the
community or some of its members.
• 6. It is also difficult to measure the indirect benefits of public policies for
community.
• Problems in Polcy Evaluation :
• 1. Uncertaity over policy goals;
• 2. Causality;
• 3. Diffuse policy impacts;
• 4. Difficulties in data acquisition;
• 5. Official resistance;
• 6. A limited time perspective;
• 7. Evaluation lacks impact.

101000031
• Analisis Kebijakan Pembuatan Kebijakan

• a. Perumusan masalah a. Penyusunan agenda;

• b. Peramalan b. Formulasi kebijakan;

• c. Rekomendasi c. Adopsi kebijakan;

• d. Pemantauan d. Implementasi kebijakan;



• e. Penilaian e. Penilaian kebijakan/
• Evaluasi Kebijakan

101000031
• Jenis dan Struktur Naskah Kebijakan (Policy Paper)
• Ada tiga jenis policy paper yaitu penelitian kebijakan (policy study), ringkasan kebijakan (policy brief) dan
memo kebijakan (policy memo).

• Jenis-jenis Naskah Kebijakan (Policy Paper)

• Perbedaan Policy Study Policy Brief Policy Memo


• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Audien/Sasaran Spesialis kebijakan Pembuat keputusan Beragam stakeholder
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Fokus Value-driven : Audience-driven : Audience-driven :
• Rekomendasi umum Pesan kebijakan khu- Pesan kebijakan utk
• & analisis isu2 kbjkn sus utk stakeholder stakeholder kunci
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Konteks isu Desimenasi dan debat Digunakan utk tujuan Digunakan utk tujuan
• meng.hsl2 pnlitian kbjkn advokasi dan lobi advokasi dan lobi
• ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Metodologi Dpt. memuat penelitian Jarang memuat pene- Jarang memuat peneli-
• primer litian primer tian primer
• ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Bahasa Sangat akademis/teknis Harus jelas Harus jelas
• ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Panjang Maks. 60 hlmn Antara 6-15 hlmn Maks. 2 hlmn



101000031
• Naskah Kebijakan, memuat/ isinya a.l.:
• -. Judul;
• -. Daftar Isi;
• -. Abstrak atau Executive Summary;
• -. Pendahuluan;
• -. Deskripsi Masalah;
• -. Pilihan-pilhan Kebijakan;
• -. Kesimpulan dan rekomendasi;
• -. Catatan Akhir;
• -. Apendik/ Lampiran;
• -. Bibliography.
• Abstrak dan Executive Summary
• Abstrak secara ringkas menggambarkan sebuah paper, sedangkan executive summary
memberikan synopsis yang lebih detail mengenai keseluruhan paper.
• Executive Summary memuat diskusi yang lebih detial daripada abstrak.
• Abstrak dan Executive Summary memuat hal-hal yang sama a.l.:
• -. Definisi dan deskripsi masalah kebijakan;
• -. Tujuan naskah kebijakan;
• -. Evaluasi kebijakan yang ada;
• -. Alterntif-alternatif kebijakan yang diusulkan;
• -. Kesimpulan dan Rekomendasi.
101000031
• Riant Nugroho D. dalam bukunya Kebijakan Publik untuk Negara-Negara
Berkembang membuat bentuk policy memo sbb.:
• Analisis Kebijakan
• ===============================================================================
• Memorandum
• No.: ……

• Tanggal :
• Kepada Yth :
• Dari :
• Perihal :
• Tembusan :
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Pendahuluan

• Masalah Kebijakan

• Alternatif Kebijakan

• Alternatif Terpilih

• Rencana Implementasi

• Penutup 101000031
• Mode-model Implikasi Kebijakan (IP)

• Pendekatan-pendekatan dalam IP dapat dikelompokkan dalam tiga generasi :

• 1. Generasi I : thn 1970-an --- memahami IP sebagai masalah-masalah yang


terjadi antara kebijakan dan eksekusinya. Pada generasi ini IP berhimpitan
dengan studi pengambilan keputusan disektor publik.
• 2. Generasi II : thn 1980-an --- mengembangkan pendekatan yang bersifat dari
atas kebawah. Perspektif ini lebih fokus pada tugas birokrasi untuk melaksana-
kan kebijakan yang telah diputuskan secara politik.
• Pada saat yang bersamaan muncul pula pendekatan bottom-upper.
• 3. Generasi III : thn 1990-an pendekatan melalui variabel perilaku dari aktor
pelaksana IP yang lebih menentukan keberhasilan implementasi kebijakan.
• Pada saat yang bersamaan muncul pendekatan kontijensi (situasional) dalam IP.
• Dwidjowijoto dan Nugroho memperkenalkan model pemetaan top-downed versus
bottom-upper terhadap mekanisme pasar versus mekanisme paksa.

101000031
• Aktor Implementasi (AI)

• Michael Hill dan Peter Hupe membagi AI tsb secara periodik :

• 1. Periode I (1930 – 1980) disebut periode intervensionis. Pad periode ini


Pemerintah atau Negara adalah aktor utama yang melaksakan kebijakan publik.

• 2. Periode II (1980 -1990) disebut periode market and corporate gevernment


yang dapat juga disebut strong civil society.
• Pada periode ini implementasi kebijakan diserahkan kepada publik atau pasar
melalui mekanisme contracting out, kerja sama, ataupun privatisasi.

• 3. Periode III (pasca 1990-an) dengan berkembangnya pragmatisme dalam


implementasi kebijakan. Para pelaku implementasi kebijakan diserahkan pada
kebutuhan pragmatis dari kebijakan itu sendiri. Dapat berpola government driven,
• atau partnership, ada pula yang diserahakan kepada pasar. Pendekatan ini
berkembang terutama setelah swastanisasi implementasi kebijakan secara
ekstrim tidak menjamin keberhasilan implementasi kebijakan.

101000031
• Evaluasi Kebijakan (EK)
• Istilah Evaluasi menunjukkan pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil
kebijakan dan program.
• Evaluasi --- dapat disamakan dengan appraisal (penaksiran), rating (pemberian
angka), assesment (penilaian) --- menganalis hasil kebijakan dalam arti satuan
nilainya.
• Dengan demikian Evaluasi berkaitan dengan produksi informasi mengenai nilai
atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan mempunyai nilai --- ia
memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran --- kebijakan atau program telah
mencapai tingkat kinerja yang bermakna.
• Sifat Evaluasi
• Pertanyaan yang timbul disini adalah tentang Nilai (Berapa nilainya?) bukan
tentang --- fakta (Apakah sesuatu itu ada?) dan --- aksi (Apakah yang harus
dilakukan?)
• Karekteristik Evaluasi :
• 1. Fokus Nilai/ Manfaat;
• 2. Interdependensi Fakta – Nilai;
• 3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau;
• 4. Dualitas Nilai (nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas
ganda baik sebagai tujuan dan sekaligus sebagai cara).
101000031
• Fungsi Evaluasi
• 1. Memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan;
• 2. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yng
mendasari pemilihan tujuan dan target;
• 3. Memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya,
termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.
• Kriteria Evaluasi
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi
• --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Efektivitas Apakah hasil yg diinginkan telah dicapai? Unit pelayanan
• Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai Unit biaya, Manfaat bersih,
• hasil yang diinginkan? Ratio biaya-manfaat
• Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan Biaya tetap, Efektivitas
• memecahkan masalah? tetap
• Perataan Adakah biaya dan manfaat didistribusiksn merata Kriteria Pareto, kriteria
• kpd kelompok-kelompok yg berbeda? Kaldor-hicks, Krt. Rawls
• Responsitivitas Adakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, pre- Konsistensi dgn survei
• ferensi atau nilai kelompok-kelompok tertentu? warga negara
• Ketepatan Apakah hasil/tujuan yg diinginkan benar-benar berguna Program publik harus me-
• atau bernilai? rata dan efisien
• --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Kriteria untuk evaluasi diterapkan secara retrospektif (ex post); sedangkan kriteria untuk rekomendasi
adalah secara prospektif (ex ante).
• 101000031
• Pendekatan Evaluasi
• ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk Utama
• ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Evaluasi Semu Menggunakan metode des- Ukuran manfaat atau ni- Eksperimentasi sos;
• kriptif utk menghslkan infor- lai terbukti dgn sendirinya Akuntansi Sistem sos
• masi yg valid ttg hasil kbjkn atau tidak kontroversial Pemeriksaan sosial,
• Sintesis riset & prktk.
• Evaluasi Formal Menggunakan metode des- Tujuan dan sasaran dari Eval. perkembangan,
• kriptif utk menghslkan inform. pengambil kbjkn dan Eval. Eksprimental,
• yg terpercaya dan valid meng. Adm.tor yg secara resmi Eval.Prs Retrospektif
• hsl kbjkn secara formal diu- diumumkan merupakan Eval.Hsl Retrospektif
• umumkan sbg tujuan program- ukuran yg tepat dr man-
• kebijakan faat atau nilai
• Evaluasi Kepu- Menggunakan metode des- Tujuan dan sasaran dari Penilaian ttg dapat ti-
• tusanTeoritis kriptif utk menghslkan inform berbagai pelaku yg diu- daknya dievaluasi
• yg terpercaya & valid meng. mumkan secara formal Analisis utilitas multi-
• hsl kbjkn yg secara eksplisit ataupun diam-diam me- atribut
• diinginkan oleh berbagai pe- rupakan ukuran yg tepat
• laku kebijakan dari manfaat atau nilai

101000031
• Tipe-tipe Evaluasi Formal

• -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Kontrol thdp Aksi Kbjkn Orientasi thdp Proses Kebijakan
• ---------------------------------------------------------------
• Formatif Sumatif
• -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Langsung Evaluasi perkembangan Eval. Eksperimental

• Tidak Langsung Eval. proses Retrospektif Eval. Hasil Retrospktf

101000031
• Metode/ Teknik Evaluasi dengan Tiga Pendekatan
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Pendekatan Teknik
• ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Evaluasi Semu Sajian grafik
• Tampilan tabel
• Angka indeks
• Analisis seri waktu terinterupsi
• Analisis seri terkontrol
• Analisis diskontinyu-regresi
• Evaluasi Formal Pemetaan sasaran
• Klarifikasi nilai
• Kritik nilai
• Pemetaan hambatan
• Analisis dampak-silang
• Diskonting
• Evaluasi Keputusan Teoritis Brainstorming
• Analisis argumentasi
• Delphi kebijakan
• Analisis survai-pemakai

101000031
• Kent Buse, Nicolas Mays dan Gill Walt dalam bukunya Making Health Policy menjelaskan
• bahwa dalam Analisis Kebijakan khususnya untuk bidang kesehatan --- sistem kesehatan itu
dipengaruhi oleh berbagai determinan sehingga seorang Policy Analyst menaruh perhatian terhadap
tindakan-tindakan organisasi terhadap pengaruh lingkungan seperti halnya mengenai makanan, rokok,
dan industri farmasi dan lain-lain.
• Dalam menganalisis pengaruh-pengaruh terhadap sistem kesehatan Kent Buse ,dkk., menganjurkan
menggunakan Health Policy Triangle (HPT).
Situational factors,
Structural ----”---,
Context Cultural ----”---,
International –”---,

Actors:
Individuals;
Groups; + Problem identication and
Organizations. Issue recognation;
+ Policy formulation;
Content Process + Policy implementation;
+ Policy evaluation.

Jadi dengan HPT kita dapat menganalis atau memahami suatu kebijakan khusus atau
memnerapkannya untuk menyusun suatu kebijakan tertentu.
Dalam menganalisis suatu kebijakan kita harus membedakan antara :
a. Analysis of Policy (retrospective);
b. Analysis for Policy (prospective).

101000031
Analis Kebijakan
Produk dari analis kebijakan :
a. Advis Kebijakan;
b. Nasihat Kebijakan/ Rekomendasi Kebijakan;
c.

101000031

Anda mungkin juga menyukai