Anda di halaman 1dari 9

Ilmu Farmasi

Artikel Seputar Ilmu Farmasi dan Info Farmasi

Skip to content

 Home
 Sample Page

 Analisis Fisiko-Kimia
 Analisis Klinis
 Analisis Obat
 Biofarmasi-Farmakokinetika
 Biokimia
 Biologi Sel
 Biotechnology
 Bioteknologi Farmasi
 Botani Farmasi
 Farmako-ekonomi
 Farmakognosi
 Farmakologi-Toksikologi
 Farmasi Fisika
 Farmasi Industri
 Farmasi Klinis
 Farmasi Komunitas
 Farmasi Sosial
 Filsafat Ilmu & Etika
 Fisika
 Fitokimia
 Formulasi Dasar
 Imunologi
 Info Kesehatan
 Informasi Obat
 Kanker
 Kewirausahaan
 Kimia Analisis Kualitatif
 Kimia Analisis Kuantitatif
 Kimia Forensik
 Kimia Lingkungan
 Kimia Medisinal
 Kimia Organik
 Kimia Umum
 Kosmetologi
 Makanan & Kosmetik
 Manajemen Farmasi
 Matematika
 Mikrobiologi Farmasi
 Obat Asli Indonesia
 Pengantar Ilmu Farmasi
 Pengobatan Berbasis Bukti
 Sistem Penghantaran Obat
 Teknologi Obat Herbal
 Teknologi Sediaan Semisolida-Likuida
 Teknologi Sediaan Solida
 Teknologi Sediaan Steril
 Uncategorized
 Undang-Undang & Etika Kefarmasian

← Persatuan Ahli Farmasi


Definisi Etika dan Filsafat Komunikasi →

Filsafat dan Etika

Posted on August 7, 2011 by Arwis

Menurut I.R.Poedjewijatna, filsafat adalah ilmu


yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang
ada dan mungkin ada. Sedangkan menurut Jujun. S. suriasumantri,
filsafat ilmu merupakan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Contohnya, apa yang dikaji ilmu
itu? (Ontologi), bagaimana caranya mendapatkan pengetahuan
tersebut? (Epistemologi), untuk apa pengetahuan tersebut?
(Aksiologi)

Filsafat komunikasi merupakan suatu disiplin yang menelaah


pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analisis,
kritis, dan holistic teori dan proses komunikasi yang meliputi segala
dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya,
fungsinya, dan teknik serta metodenya.

Nilai logika, etika, estetika komunikasi.

Logika adalah ilmu pengetahuan tentang karya-karya akal budi untuk


melakukan pembimbingan kebenaran (sifat), kebenaran kekal (Allah
SWT). Etika, etik, moral, akhlak merupakan studi tentang nilai-nilai
dan landasan yang berkaitan dengan apa itu kebaikan, keburukan dan
bagaimana seharusnya. Dr. franz Von Magnis mengemukakan bahwa
etika tidakmempersoalkan manusia melainkan bagaimana manusia
harus bertindak (perilaku dan perisikap)

Etika juga dinyatakan sebagai kajian umum secara sistematik tentang


apa seharusnya menjadi benar dan salah dari prilaku manusia.
Sedangkan moral (moralitas) merupakan standar benar dan salah yang
bersifat praktis (tindakan) spesifik disepakati bersama dan cenderung
lebih mendekati pada kebudayaan (cultural). Menurut Dean Barnlund,
standar moral terbukti melindungi dan mengembangkan prilaku
komunikasi yang sehat. Sedangkan menurut Gerald Miller, ia
mengembangkannya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan seperti, apa
tanggung jawab etis seorang komunukator terhadap khalayaknya?
Apa nilai dasar komunikasi demokratis? Dan apakah sensor dapat
dibenarkan secara etis?

Pada prakteknya, tidak ada etika yang mutlak. Contohnya, prilaku


tidak etis Machiavelli yang menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan. Atau prilaku etis para Nabi, yang berdasarkan cerita dan
penghormatan terhadap orang lain.

Estetika disefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang


mengandung pola-pola yang mempersatukan bagian-bagian tersebut
yang mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga
menimbulkan keindahan. Immanuel Kant mengemukakan bahwa
estetika tidak berkaitan dengan bendanya, melainkan dengan
kesenangan yang dirasakan ketika melihat benda itu.

Etika dan Filsafat Komunikasi

Ada 2 penilaian mengenai etika dan filsafat komunikasi, pertama,


filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mengkaji teoro
pengetahuan karenanya menjadi bagian epistemology. Etika terkait
dengan penggunaan ilmu sehingga disebut “etika dan filsafat ilmu
komunikasi”. Kedua, penilaian bahwa hakikat filsafat ilmu
komunikasi sebagai epistimologi ilmu komunikasi.

Penjelasan sistematis untuk memahami filsafat ilmu komunikasi ,


perlu diketahui hal-hal dibawah ini:
1. Ilmu komunikasi adalah suatu ilmu yang mempelajari usaha
manusia dalam menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain.
2. Filsafat adalah suatu ilmu yang mencari sebab sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Filsafat ilmu mencari
jawaban dari hakikat ilmu.
3. Filsafat ilmu komunikasi mencari jawaban mengenai hakikat dari
ilmu komunikasi mengapa manusia itu menyampaikan isi
pernyataannya kepada manusia lain.

Pengetahuan.

Ada empat tipe manusia, antara lain:

1. Manusia yang tahu bahwa ia tahu. Manusia ini berpengetahuan,


berkemampuan, untuk member pernyataan atas suatu objek, bisa
mengingat-ingat apa yang terjadi dimasa lampau.
2. Manusia yang tahu bahwa ia tidak tahu. Ia sadar akan dirinya dan
oleh karena itu bertanya, menyelidiki sampai terpuas
keingintahuannya.
3. Manusia yang tidak tahu bahwa ia tahu, belum berkemampuan
untuk member pernyataan atau putusan berlawan dengannya.
4. Manusia yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu, manusia ini lazim
disebut “sok tahu”

Pengetahuan adalah hasil persentuhan alam dengan pancaindra, ini


desubut sebagai pengetahuan khusus. Namun pengetahuan umum
lebih bersifat unik, manusia tidak pernah bersentuhan dengan objek
yang umum yang bersentuhan langsung dengan pancaindra. Manusia
mengambil kesimpulan umum dari hal-hal khusus dengan akal
melalui logikanya. Baik khusus atau umum pengetahuan itu tetap ada.
Logika berfikir untuk menyimpulkan hal umum dari hal-hal khusus
disebut induktif. Kebalikannya apabila menyimpulkan hal khusus dari
hal umum disebut deduktif.

Kebenaran dan kekeliruan

Manusia memiliki naluri ingin tahu dan disini dapat terlihat tahu yang
benar dan yang keliru. Objek tahu adalah segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada. Sepanjang hidup, manusia dirangsang alam sekitarnya
untuk tahu. Jadi hal tahu bersentuhan dengan objeknya.

Pengetahuan tidak sesuai dengan objek sama dengan keliru,


sedangkan jika sesuai dengan objek dikatakan sama dengan benar.
Persesuaian antara pengetahuan dengan objeknya dinamai kebenaran.
Yang penting pengetahuan yang dimiliki seseorang sesuai dengan
aspek yang yang diketahui. Bila seseorang tidak tahu tentang salah
satu aspek dari sesuatu objek, ia bukan keliru melainkan
pengetahuannya tidak lengkap. Kekeliruan baru terjadi jika manusia
mengira tahu tentang suatu aspek, tapi aspek itu tidak ada pada
objeknya.

Sikap Mental

Dari pengetahuan diatas tersimak beberapa sikap mental, antara lain:


1. Keyakinan menghadapi kebenaran, manusia harus bersikap kritis,
tidak cepat-cepat mengambil kesimpulan. Nanti pada saatnya dia
merasa cukup alas an pengetahuannya benar, berarti dia telah
memiliki keyakinan.
2. Kepastian adalah keyakinan yang telah mendapatpembuktian
kebenaran berdasarkan pengalaman sendiri.
3. Sangsi, manusia ada yang belum 100% yakin akan kebenaran. Ada
sebagian fakta sudah menunjukan kebenaran tetapi ada fakta lain
tidak diketahui atau belum diyakini kebenarannya. Ia masih sangsi.
Sangsi berbeda dengan ragu, orang yang ragu tidak berani member
pernyataan atau putusan/tidak berani bertindak. Sangsi mendorong
manusia mengadakan penelitian lebih lanjut guna mendapat
kebenaran. Keraguan melemahkan Karen membuat manusia tidak
berani bertindak.
4. Kepercayaan, telah diutarakan bahwa kepastian adalah sikap
mental dari mencari kebenaran berdasar pengalaman sendiri,
seseorang meyakini kebenaran sebagai suatu kepastian. Apabila
kebenaran pengetahuan didapat dari pengalaman orang lain yang
dipercaya, maka disebut kepercayaan. Jadi percaya adalah menerima
kebenaran dari orang yang kredibel.

Filsafat Ilmu Komunikasi

1. Ilmu komunikasi adalah suatu ilmu yang mempelajari usaha


manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manujsia
lain.
2. Filsafat adalah suatu ilmu yang mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.
3. Filsafat ilmu mencari jawaban dan hakikat ilmu
4. Filsafat ilmu komunikasi mencari jawaban mengenai hakikat dari
ilmu komunikasi
5. Filsafat hidup adalah kesatuan nilai-nilai yang menurut manusia
pemiliknya mempunyai derajat yang paling agung dan kalau
diwujudkan ia yakin akan memperoleh kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai