Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU IV

(Industri Farmasi)
PT. KOSMETIKA GLOBAL INDONESIA

OLEH :

HERY MURNIATI, S. Farm


NIM 120020200033

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021

Jalan Ganesha 1 Purwosari Kudus Jawa Tengah Kode Pos 59316


Website : www.umkudus.ac.id Email : prodiapoteker@umkudus.ac.id Telp./Fax. (0291) 43721
Jawaban
1. Tiga unsur penting yang menjadi acuan untuk menentukan bagaimana air itu
bersih :
1) Berdasarkan Fisik
❖ Syarat Air Bersih Berdasarkan Fisik
Secara Fisik air minum yang sehat haruslah jernih (tak berwarna) dan tak
beraroma. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang dapat
diminum haruslah tak mengandung bahan tersuspensi atau keruh. Kecuali itu, air
minum kemasan yang berkualitas juga seharusnya mempunyai temperatur di
bawah temperatur udara di luarnya (dalam temperatur ruang).
❖ Air harus bersih dan tidak keruh
Kriteria air bersih itu dapat diamati secara kasat mata yakni bening dan tak keruh.
Bening artinya air tak terkontaminasi zat pengeruh dan zat lainnya yang
membahayakan bagi tubuh. Air keruh dapat terjadi sebab adanya campuran dari
partikel-partikel yang tak larut seperti debu dan tanah sehingga kuman yang ada
di dalamnya menyebabkan air menjadi keruh.
❖ Tidak berwarna apapun
Kriteria selanjutnya yaitu air tak berwarna, artinya tak ada warna yang turut
tercampur di dalam air. Warna yang tercampur di dalam air bisa dicurigai sebagai
suatu faktor membahayakan yang bisa mengganggu kesehatan. Limbah pabrik
yang seketika dibuang ke sungai tanpa diproses secara khusus, atau warga yang
sering kali buang sampah dan bangkai binatang ke sungai secara sembarang
adalah sebagian kasus yang bisa merubah warna air.
❖ Tidak berasa apapun
Air bersih yang layak dikonsumsi biasa tidak berasa atau berasa tawar tanpa ada
tambahan rasa pahit, asin, atau getir. Jika Anda menemukan air yang terasa pahit
atau asin, sebaiknya Anda mengolah air tersebut terlebih dahulu sebelum
menggunakannya.
❖ Tidak berbau apaun
Air bersih sepantasnya tak beraroma apalagi menyengat apabila dikecup.
Khususnya apabila air itu berada di daerah yang memiliki bau tak enak atau asam,
tentunya air itu tak bisa dikatakan sebagai air bersih. Banyak kerugian yang
diperoleh seandainya Anda memakai air yang telah beraroma.
❖ Suhu Normal
Temperatur air yang bersih tak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Temperatur
normal air bersih sekitar 10 sampai 25 derajat Celsius atau dapat dikatakan adem.
Air dengan suhu yang terlalu tinggi atau panas dapat menyebabkan oksigen yang
terlalu di dalam air kian menurun jumlahnya dan kecepatan respon kimia kian
meningkat.
❖ Tidak meninggalkan endapan
Air yang bersih dan sehat umumnya mengandung sebagian zat yang bagus untuk
kesehatan. Tapi, kandungan zat dengan jumlah yang kurang atau berlebihan justru
bisa mengakibatkan gangguan fisiologis pada manusia. Seperti zat tembaga yang
bermanfaat untuk menyusun sel-sel darah merah dalam tubuh. Tapi, kalau
dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih karenanya bisa menyebabkan kerusakan
pada hati.
2) Syarat Air Bersih Berdasarkan Kimiawi
Persyaratan kimia. Air minum yang sehat juga seharusnya memenuhi persyaratan
kimia yang diperlukan. Artinya, air seharusnya mengandung zat-zat tertentu yang
diperlukan, semisal zat besi, mangan, dan klorida.
Zat itu juga seharusnya ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat
tertentu dalam air akan menyebabkan ketimpangan. Celakanya ini juga akan
mengganggu keadaan fisiologis seseorang. Adapun syaratnya antara lain;
- Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
- Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
- Cukup yodium
- pH air antara 6,5 – 9,2
3) Syarat Air Bersih Berdasarkan Mikrobiologi
Syarat mikrobiologi. Persyaratan mikrobiologi ini disebut juga sebagai
persyaratan bakteriologis. Sebab diterapkan sebagai untuk minum, air minum
seharusnya bebas dari semua jenis kuman yang mencemarinya. “Khususnya,
wajib bebas dari kuman patogen (penyebab penyakit),” kata Ika. Untuk mengenal
ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum kemasan itu, karenanya
air minum seharusnya diuji di lab.
Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat
banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan
kualitas, seperti:
- Aman dan higienis.
- Baik dan layak minum.
- Tersedia dalam jumlah yang cukup.
- Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat

Parameter yang ada diterapkan untuk sistem dalam proses perlakuan, operasi dan tarif.
Parameter air yang penting merupakan parameter Fisik, kimia, biologis dan radiologis
adalah| sebagai berikut:
Parameter Air Bersih secara Fisika
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur
PERMENKES NO. 32 Tahun 2017

Parameter Air Bersih secara Kimia


1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein,
deterjen, dll.
2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH,
fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
Parameter Air Bersih secara Biologi
1. Bakteri
2. Binatang
3. Tumbuh-tumbuhan
4. Protista
5. Virus

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang


Sistem Penyediaan Air Minum

Pengertian
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses
pemgelolahan atau tanpa proses pengelolahan yang memenuhi syarat dan
dapat lansgung minum.
Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat SPAM
merupakan satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan air minum

PASAL 2
1) SPAM diselenggarakan untuk memberikan pelayanan air minum kepada
masyarakat untuk memenuhi hak rakyat atas air minum
2) SPAM diselenggarakan dengan tujuan untuk :
a) Tersediannya pelayanan air minum untuk memenuhi hak rakyat atas air
minum.
b) Terwujudnya pengelolahan dan pelayanan air minum yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau
c) Tercapaianya kepentingan yang seimbang antara pelanggan dan BUMD,
UPT, UPTD, Kelompok Masyarakat dan Badan Usaha
d) Tercapainaya penyelengaraan air minum yang efektif dan efesien untuk
memperluas cakupan pelayanan air minum
PASAL 3
Jenis Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
a) SPAM jaringan perpipaan, meliputi :
- Unit air baku
Merupakan sarana pengambilan dan/atau penyedia Air Baku, terdiri dari :
• Bagunan penampung air
• Bagunan pengambilan/ penyadapan
• Alat pengukuran dan peralatan pemantauan
• System pemompaan
• Bagunan sarana pembawa serta perlengkapannya
- Unit produksi
Merupakan infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
Air Baku menjadi Air Minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi, retdiri dari :
• Bagunan pengelolahan dan perlengkapan
• Perangkat operasional
• Alat pengukuran dan peralatan pemantauan
• Bagunan penampung air minum
- Unit distribusi
Merupakan sarana pengaliran air minum dari bangunan penampungan
sampai unit pelayanan, terdiri atas :
• Jaringan distribusi dan perlengkapannya
• Bagunan penampungan
• Alat pengukuran dan perlengkapan pemantau
- Unit pelayanan
Merupakan titik pengambilan air, terdiri atas :
• Sambung langsung
• Hidran umum
• Hidran kebakaran
b) SPAM bukan jaringan perpiaan, meliputi :
- Sumur dangkal
Merupakan sarana untuk menyadap dan menampung air tanah yang
digunakan sebagai sumber Air Baku untuk Air Minum
- Sumur pompa
Berupa sumur yang bertujuan untuk mendapatkan Air Baku untuk Air
Minum yang dibuat dengan mengebor tanah pada kedalaman tertentu.
- Bak penampung air hujan
Bertujuan untuk menampung air hujan sebagai air baku dilengkapi dengan
saringan dan penutup sebagai pengaman dari kotoran,
- Terminal air
Merupakan sarana pelayanan Air Minum yang digunakan secara komunal
berupa bak penampung air yang ditempatkan di atas permukaan tanah atau
pondasidan pengisian air dilakukan dengan sistem curah dari
mobil tangki air atau kapal tangki air

- Bagunan penangkap mata air


Merupakan sarana yang dibangun untuk mengumpulkan air pada sumber
mataair dan melindungi sumber mata air terhadap pencemaran.

3. Water For Injection (WFI)


Air untuk produksi steril (Water for Injection/WFI) merupakan salah satu faktor
yang memegang peranan PENTING dan KRITIS dalam proses produksi produk-
produk steril. Dalam produk steril, terutama obat suntik cair atau cairan infus (cairan
irigasi), airr merupakan bahan baku, dalam jumlah besar, sehingga apabial terjadi
pencemaran, akan menimbulkan risiko fatal bagi pasien.
Air yang dipakai untuk membuat produk steril, termasuk penyimpanan dan sistem
distribusinya hendaklah selalu dikendalikan untuk menjamin bahwa spesifikasi yang
sesuai dicapai tiap pengoperasian. Karena air merupakan bahan awal yang sangat
penting, maka mutunya hendaklah dikendalikan yang dimulai dengan kualifikasi
kinerja Sistem Pengolahan Air,

Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai persyararan air untuk injeksi
adalah sebagai berikut :

• Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi melalui cara penyulingan (distilasi)
atau cara lain yang akan menghasilkan mutu yang sama.
• Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi, disimpan dan didistribusikan
dengan cara yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi
dengan konstan pada suhu di atas 70°C (Hot Loop System).
• Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah disimpan dalam wadah yang bersih, steril,
nonreaktif, nonabsorptif, nonaditif dan terlindung dari pencemaran.
• Sumber air, peralatan pengolahan air dan air hasil pengolahan hendaklah dipantau
secara teratur terhadap pencemaran kimiawi, biologis dan, bila perlu, terhadap
cemaran endotoksin untuk menjamin agar air memenuhi spesifikasi yang sesuai
dengan peruntukannya. Hasil pemantauan dan tindakan penanggulangan yang
dilakukan hendaklah didokumentasikan.
• Alat perekam hendaklah digunakan untuk memantau suhu penyimpanan.
Persayaran WFI
PETUNJUK OPERASIONAL PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN
OBAT YANG BAIK ANEKS 1 PEMBUATAN PRODUK STERIL EDISI 2013

Anda mungkin juga menyukai