Anda di halaman 1dari 163

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Basis Perhitungan

1 jam operasi

Kapasitas Produksi

15000 ton / tahun

Basis 1 tahun

300 hari

A.1.

Penentuan Komposisi Bahan Baku

A.1.1 Komposisi Limbah Cair Tahu


Adapun jumlah bahan baku limbah cair tahu yang dapat diperoleh dari kota
Medan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tahun


2007 (Yenni, 2011), diperoleh kapasitas produksi / hari tahu dari kota Medan
adalah 2251610 potong.

1 potong = 10 gram, maka kapasitas produksi tahu = 22516100 gram / hari =


22,5161 ton / hari.

Berdasarkan data (Pohan N, 2008), diperoleh setiap 80 kg tahu, dihasilkan


limbah cair sebanyak 2600 kg.

Maka, limbah cair tahu kota Medan yang diperoleh adalah = 731, 77 ton /
hari.

Untuk memenuhi kapasitas produksi yang diinginkan, yaitu sebesar 50 ton / hari,
dibutuhkan bahan baku sekitar 292 ton / hari. Maka, jumlah bahan baku di kota Medan
memenuhi kapasitas produksi yang diinginkan.
A.1.2 Komposisi Senyawa Tambahan
1. Larutan NaOH 50%

Perbandingan larutan NaOH 50% : Limbah Cair Tahu = 125 kg : 100 ton

Densitas larutan NaOH 50% = (NaOH . XNaOH + air . Xair)

Universitas Sumatera Utara

= (2.1 x 0.5 + 1 x 0.5)


= 1.55 gr / cm3

Massa larutan NaOH 50%

=
= 0,365 ton / hari
= 0,015 ton / jam
= 15277,431 gr / jam

Volume NaOH

=
=
= 9824,149 cm3
= 9824,149 ml

M larutan NaOH 50%

=
=
= 26,25

Massa NaOH =
=
= 10315,356 gr / jam
= 0,010 ton / jam

Massa pelarut (H2O) = 0,015 0,010


= 0,005 ton / jam

2. Nutrisi (H3PO4)

Perbandingan nutrisi : limbah cair tahu = 1 : 7

Maka, massa nutrisi (H3PO4) =


= 1,566 ton / jam

3. Antifoam

Perbandingan antifoam : limbah cair tahu = 1 kg : 100 ton

Maka, massa antifoam

=
= 0,00011 ton / jam

Universitas Sumatera Utara

4. PHP (Potassium Hydrogen Phtalat)

Perbandingan PHP : limbah cair tahu = 0,1 : 1

Maka, massa PHP

=
= 1,096 ton / jam

A.2.

Perhitungan Neraca Massa

A.2.1 Bar Screening (S-101)


Pada bar screening ini, limbah cair tahu disaring untuk dihilangkan padatan
padatan lain dengan efisiensi 90% (Pradana RN, 2011).
Limbah
Cair Tahu

Jadi, F4

= 0,9 x limbah cair tahu


= 0,9 x 12
= 10,964 ton / jam

A.2.2 Tangki Pelarutan NaOH (M-101)


Pada tangki pelarutan, dibuat larutan NaOH 50% yang digunakan untuk
menetralkan pH limbah cair tahu.
Kondisi operasi tangki pelarutan NaOH :

Suhu

: 300C

Tekanan

: 1 atm

1
3

Neraca massa komponen :

NaOH

: F1NaOH

= F3NaOH

= 0,010 ton / jam

Air

: F2Air

= F3Air

= 0,005 ton / jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca massa total :

F3 = F1 + F2
= 0,015 ton / jam

A.2.3 Tangki Netralisasi (M-102)


Pada tangki netralisasi, dimasukkan larutan NaOH 50% untuk membuat pH
limbah cair tahu dari asam menjadi netral. Hal tersebut dilarutkan agar pH limbah cair
tahu sebelum masuk ke fermentor berkisar antara 6 8 (Izni, 2005).
Kondisi operasi tangki netralisasi :

Suhu

: 300C

Tekanan

: 1 atm

3
5

Neraca massa komponen :

NaOH

: F3NaOH

= F5NaOH

= 0,010 ton / jam

Air

: F3Air

= F5Air

= 0,005 ton / jam

Limbah cair tahu : F4limbah

= F5limbah

= 10,964 ton / jam

Neraca massa total :


F5

= F4limbah + F3air + F3NaOH


= 0,010 + 0,005 + 10,964
= 10,979 ton / jam

A.2.4 Fermentor Anaerobik (R-101)


Pada fermentor ini, terjadi reaksi fermentasi pada suhu 300C dan tekanan 1 atm,
selama 15 hari dan dimasukkan nutrisi H3PO4 dengan perbandingan limbah : nutrisi = 1 :
7 , dan 1 kg antifoam (Turkey Red Oil) dengan perbandingan limbah : antifoam = 100

Universitas Sumatera Utara

ton : 1 kg, serta 10% PHP (Potassium Hydrogen Phtalat) dari jumlah limbah cair tahu.
(Pradana RN, 2011)
Kondisi operasi fermentor anerobik :

Suhu

: 300C

Tekanan

: 1 atm

Konversi : 40%

7
10
8

Neraca massa komponen :

Limbah cair tahu : F5limbah

NaOH

: F5NaOH

= 0,010 ton / jam

Air

: F5Air

= 0,005 ton / jam

H3PO4

: F6H3PO4

= 1,566 ton / jam

PHP

: F7PHP

= 1,096 ton / jam

Antifoam

: F8antifoam

= 0,00011 ton / jam

CH4

: F9CH4

= 0,6 x 0,6 x (F5 + F6 + F7 + F8)

= 10,964 ton / jam

= 0,36x(10,964+1,566+1,096+0,00011)
= 4,911 ton / jam

CO2

: F9CO2

= 0,6 x 0,4 x (F5 + F6 + F7 + F8)


= 0,24x(10,964+1,566+1,096+0,00011)
= 3,274 ton / jam

Ampas

: F10ampas

= 0,4 x (F5 + F6 + F7 + F8)


= 0,4x(10,964+1,566+1,096+0,00011)

Universitas Sumatera Utara

= 5,457 ton / jam


Neraca massa total :
F9 + F10

= F5 + F6 + F7 + F8
= 10,964+1,566+1,096+0,00011
= 13,642 ton / jam

A.2.5

Centrifuge Decanter (D-101)


Decanter ini digunakan untuk memisahkan ampas cair dan ampas padat hasil

produk bawah dari fermentor agar bisa dijadikan pupuk padat dan pupuk cair, dimana
efisiensi pemisahan adalah 90% berdasarkan perbedaan fasa selama 1 jam untuk
dihasilkan ampas padat sebanyak 28% dari total ampas (berat padatan = 75% yang
mengandung N = 17%, P = 57,51%, dan sisanya K) dan ampas cair sebanyak 72% (N =
1,2 %, P = 0,8 %, dan K = 9,8 %) dari total ampas. (Biopact, 2007) (Josse, 2004) (Iwan,
2011).
Kondisi operasi centrifuge decanter :

Suhu

: 300C

Tekanan

: 1 atm

Efisiensi

: 90%

10

11

12

Neraca massa komponen :

Ampas

: F10ampas

Kandungan lain

: F11kandungan lain = (0,28 x F10) - (0,90 x 0,28 x F10)

= 5,457 ton / jam

= 0,153 ton / jam


F12kandungan lain = (0,72 x F10) - (0,90 x 0,72 x F10)
= 0,393 ton / jam

Universitas Sumatera Utara

: F11H2O

H2O

= (0,90 x 0,25 x 0,28 x F10)


= 0,344 ton / jam

12

H2O

= (0,882 x 0,90 x 0,72 x F10)


= 3,119 ton / jam

: F11N

= (0,90 x 0,17 x 0,75 x 0,28 x F10)


= 0,175 ton / jam

F12N

= (0,90 x 0,012 x 0,72 x F10)


= 0,042 ton / jam

: F11P

= (0,90 x 0,5751 x 0,75 x 0,28 x F10)


= 0,593 ton / jam

F12P

= (0,90 x 0,008 x 0,72 x F10)


= 0,028 ton / jam

: F11K

= (0,90 x 0,2549 x 0,75 x 0,28 x F10)


= 0,263 ton / jam

F12K

= (0,90 x 0,098 x 0,72 x F10)


= 0,347 ton / jam

Neraca massa total :

F11 = 0,9 x 0,28 x F10


= 1,528 ton / jam

F12 = 0,9 x 0,72 x F10


= 3,929 ton / jam

F10 = F11 + F12


= 5,475 ton / jam

A.2.6 Rotary Drier (D-201)


Pada rotary drier, dimasukkan ampas padat agar dikurangi kadar airnya hingga
93% pada suhu 1050C (Hamida, 2010).
Kondisi operasi rotary drier :

Suhu

: 1050C

Tekanan

: 1 atm

Universitas Sumatera Utara

Efisiensi

Konversi : 93%

: 90%

11

13

14

Neraca massa komponen :

: F11N
F13N

= 0,175 ton / jam


= 0,9 x F11N
= 0,158 ton / jam

F14N

= F11N F13N
= 0,018 ton / jam

: F11P
F13P

= 0,593 ton / jam


= 0,9 x F11P
= 0,534 ton / jam

F14P

= F11P F13P
= 0,059 ton / jam

: F11K
F13K

= 0,263 ton / jam


= 0,9 x F11K
= 0,237 ton / jam

F14K

= F11K F13K
= 0,026 ton / jam

H2O

: F13H2O

= F11H2O (0.90 x 0,93 x F11H2O)


= 0,343 (0,90 x 0,93 x 0,344)
= 0,056 ton / jam

F14H2O

= 0,90 x 0,93 x F11H2O


= 0,288 ton / jam

Kandungan lain

: F11kandungan lain = 0,153 ton / jam


F13kandungan lain = 0,9 x F11kandungan lain

Universitas Sumatera Utara

= 0,138 ton / jam


F14kandungan lain = F11kandungan lain F13kandungan lain
= 0,015 ton / jam
Neraca massa total :
F11

= F13 + F14
= 1,528 ton / jam

A.2.7 Granulator (G-201)


Ampas padat dari alur F15 dan alur F16 akan dijadikan butiran pupuk padat
granular pada suhu 300C dan tekanan 1 atm (Hamida, 2010). Alur F16 merupakan alur
recycle dari vibrating screening (S-201), dimana alur F16 merupakan 10% dari alur
masuk vibrating screening (S-201) atau alur keluar dari granulator (G-201).
Kondisi operasi vibrating screen :

Suhu

: 300C

Tekanan

: 1 atm

Efisiensi

: 90%
15

16

17

Neraca massa komponen :

: F15N = F13N
= 0,158 ton / jam
F16N = 0,1 x F17N
= 0,1 x 0,175
= 0,018 ton / jam
F17N = F15N + F16N
F17N = 0,158 + 0,1 F17N
F17N = 0,158 / 0,9

Universitas Sumatera Utara

= 0,175 ton / jam

: F15P = F13P
= 0,534 ton / jam
F15P = 0,1 x F17P
= 0,1 x 0,595
= 0,059 ton / jam
17

= F15P + F16P

F17P = 0,059 + 0,1 F17P


F17P = 0,059 / 0,9
= 0,595 ton / jam

: F15K = F13K
= 0,237 ton / jam
F16K = 0,1 x F17K
= 0,1 x 0,263
= 0,026 ton / jam
F17K = F15K + F16K
F17K = 0,237 + 0,1 F17K
F17K = 0,237 / 0,9
= 0,263 ton / jam

H2O

: F15H2O= F13H2O
= 0,056 ton / jam
F16H2O= 0,1 x F17H2O
= 0,1 x 0,062
= 0,006 ton / jam
17

H2O=

F15H2O + F16H2O

F17H2O= 0,056 + 0,1 F17P


F17H2O= 0,056 / 0,9
= 0,006 ton / jam

Kandungan lain

: F15kandungan lain

= F13kandungan lain

Universitas Sumatera Utara

= 0,138 ton / jam


F16kandungan lain

= 0,1 x F17kandungan lain


= 0,1 x 0,153
= 0,015 ton / jam

F17kandungan lain

= F15kandungan lain + F16kandungan lain

F17kandungan lain

= 0,138+ 0,1 F17kandungan lain

F17kandungan lain

= 0,138 / 0,9
= 0,153 ton / jam

Neraca massa total :

F17 = F15 + F16


F17 = 1,122 + 0,1 F17
F17 = 1,122 / 0,9
= 1,246 ton / jam

F16 = F17 F15


F16 = 0,125 ton / jam

A.2.8 Reaktor I (R-301)


Ampas cair dari centrifuge decanter (D-101) akan dimasukkan dalam reaktor
nitrifikasi I (R-301) pada suhu 350C selama 24 jam dengan penambahan udara, dimana
perbandingan umpan masuk dengan udara adalah 2 : 3 (Wahyu, 2010).
Alur F18 merupakan alur produk bawah centrifuge decanter (D-101), yaitu alur F12.
Reaksi nitrifikasi I:

4NH4+(aq) + 3O2(g) + 4OH-(aq)

2NO2-(aq)+2NH4+(aq)+6H2O(g)

Kondisi operasi reaktor nitrifikasi I :

Suhu

: 350C

Tekanan

: 1 atm

Konversi : 50%

Universitas Sumatera Utara

18
20

19

Neraca massa komponen :

N (dalam NH4OH)

: F18N

= 0,042 ton / jam


= 42 kg / jam
= 42 kg/jam : 35 kmol/kg
= 1,2 kmol / jam

: F18P
20

O2

= 0,028 ton / jam

= 0,028 ton / jam

: F18K

= 0,347 ton / jam

F20K

= 0,347 ton / jam

: F19O2

= (3/4) x F18N
= (3/4) x (1,2)
= 0,9 kmol / jam
= 0,029 ton / jam

H2O

: F18H2O
F20H2O

= 3,119 ton / jam


= (3/2 x 1,2 kmol/jam)+F18H2O
= 3,151 ton / jam

Kandungan lain

: F18kandungan lain = 0,393 ton / jam


F20kandungan lain = 0,393 ton / jam

NH4NO2

: F20NH4NO2

= (2/4) x 1,2
= 0,6 kmol / jam
= 0,039 ton / jam

Neraca massa total :

F20 = F18 + F19

Universitas Sumatera Utara

= 3,958 ton / jam


A.2.9 Filter Press (D-301)
Pada filter press (D-301), pupuk cair yang dimasukkan akan dihilangkan
padatan, yaitu berupa kandungan zat lain dengan efisiensi 90% (Ari, 2010).
Kondisi operasi clarifier :

Suhu

: 350C

Tekanan

: 1 atm

Efisiensi

: 90%

Konversi : 90%

20

21

22

Neraca massa komponen :

NH4NO2

: F20NH4NO2
F22NH4NO2

= 0,039 ton / jam


20

= 0,1x F

NH4NO2

= 0,004 ton / jam


F21NH4NO2

= F20NH4NO2 F22NH4NO2
= 0,035 ton / jam

H2O

: F20H2O
F22H2O

= 3,151 ton / jam


20

= 0,1 x F

H2O

= 0,315 ton / jam


F21H2O

= F20H2O F22H2O
= 2,836 ton / jam

: F20P
F22P

= 0,028 ton / jam


20

= 0,1 x F

= 0,003 ton / jam

Universitas Sumatera Utara

F21P

= F20P F22P
= 0,025 ton / jam

: F20K

F22K

= 0,347 ton / jam


20

= 0,1 x F

= 0,035 ton / jam


F21K

= F20P F22P
= 0,312 ton / jam

Kandungan lain

: F20kandungan lain = 0,393 ton / jam


F21kandungan lain = (0,9 x 0,1 x 0,394)
= 0,035 ton / jam
F22kandungan lain = 0,358 ton / jam

Neraca massa total :

F20 = F21 + F22


= 3,244 + 0,714
= 3,958 ton / jam

A.2.10 Reaktor II (R-302)


Pada reaksi nitrifikasi II, dilangsungkan selama 24 jam pada suhu 350C dan
tekanan 1 atm dengan penambahan udara, dimana perbandingan umpan masuk dengan
udara adalah 1 : 0,5 (Wahyu, 2010).
Reaksi nitrifikasi II :

NO2-(aq) + 0,5 O2(g)

NO3-(aq)

(Dwi, 2003)

Kondisi operasi reaktor nitrifikasi II :

Suhu

: 350C

Tekanan

: 1 atm

Konversi : 100%

21
24

23

Universitas Sumatera Utara

Neraca massa komponen :

NH4NO2

: F21NH4NO2

= 0,035 ton / jam


= 35 kg / jam : 64 kmol / kg
= 0,547 kmol / jam

H2O

Kandungan lain

: F21H2O

= 2,836 ton / jam

F24H2O

= 2,836 ton / jam

: F21P

= 0,025 ton / jam

F24P

= 0,025 ton / jam

: F21K

= 0,312 ton / jam

F24K

= 0,312 ton / jam

: F21kandungan lain = 0,035 ton / jam


F24kandungan lain = 0,035 ton / jam

: F23O2

O2

= (0,5 x 0,547 kmol / jam)


= 0,274 kmol / jam
= 0,009 ton / jam

: F24NH4NO3

NH4NO3

= 0,547 kmol / jam


= 0,044 ton / jam

Neraca massa total :

F24 = F21 + F23


= 3,253 ton / jam

A.2.11 Evaporator (D-302)


Pada evaporator (D-302), pupuk cair dimasukkan agar dihilangkan kandungan
air dengan efisiensi sebesar 93%.
Kondisi operasi evaporator :

Suhu

: 1050C

Tekanan

: 1 atm

Efisiensi

: 90%

Konversi : 93%

Universitas Sumatera Utara

24

25

26

Neraca massa komponen :

H2O

: F24H2O
F26H2O

= 2,836 ton / jam


= (0,93 x 0,9 x 2,836) ton / jam
= 2,374 ton / jam

25

H2O

= (2,836 2,374) ton / jam


= 0,462 ton / jam

: F24P
F26P

= 0,025 ton / jam


= 0,1 x F24P
= 0,003 ton / jam

F25p

= F24P F26P
= 0,0229 ton / jam

: F24K
F26K

= 0,312 ton / jam


= 0,1 x F24K
= 0,031 ton / jam

25

= F24K F26K
= 0,2807 ton / jam

Kandungan lain

: F24kandungan lain = 0,035 ton / jam


F26kandungan lain = 0,1 x F24kandungan lain
= 0,004 ton / jam
25

kandungan lain =

F24kandungan lain F26kandungan lain

= 0,032 ton / jam

NH4NO3

24

:F

NH4NO3

= 0,044 ton / jam

Universitas Sumatera Utara

F26NH4NO3

= 0,1 x F24NH4NO3
= 0,004 ton / jam

25

NH4NO3

= F24NH4NO3 F26NH4NO3
= 0,0393 ton / jam

Neraca massa total :

F25 = F24 F26


= 3,253 ton / jam

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI

Basis Perhitungan

1 jam operasi

Satuan Operasi

kJ / jam

Temperatur Basis

250C

Neraca panas ini menggunakan rumus rumus perhitungan sebagai berikut :


Persamaan untuk menghitung kapasitas panas (Reklaitis, 1983) :
Cp a bT cT 2 dT 3

Jika Cp adalah fungsi dari temperatur maka persamaan menjadi :


T2

CpdT

a (T2 T1 )

T1
T2

CpdT a (T

T1 )

T1

b
c 3
d
2
2
3
4
4
(T2 T1 ) (T2 T1 ) (T2 T1 )
2
3
4

; Jika T2 T1 50 K

b 2
c 2
d 4
2
2
4
(T2 T1 ) (T2 T1 )(T2 T1 ) (T2 T1 )(T2 T1 ) 2 ;
2
4
4

Jika T2 T1 < 50

K
Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah
:
T2

Tb

T2

T1

T1

Tb

CpdT Cpl dT H Vl Cpv dT

Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi :


T

2
2
dQ
rH r (T ) N CpdTout N CpdTout
dt
T1
T1

B.1.

Data Perhitungan Cp
Tabel B.1 Nilai Konstanta a,b,c,d, dan e untuk perhitungan Cp Gas

Komponen

CH4(g)

1,90223E+01

7,9629E-02

-7,3706E-05

3,7457E-08

-8,133E-12

CO2(g)

3,83870E+01

-7,3663E-02

2,9098E-04

-2,6384E-07

8,0067E-11

O2(g)

2,98832E+01

-1,13842E-02

4,33779E-05

-3,70062E-08

1,01006E-11

(Reklaitis, 1983)

Universitas Sumatera Utara

Cp = a + bT + cT2 + dT3 + eT4 [J/mol.K]


T2

Cpg dT = [a(T2T1) + b/2(T22T12) + c/3(T23T13) + d/4(T24T14) + e/5(T25T15)]

T1

Tabel B.2 Nilai Konstanta a, b, c, d, dan e untuk Perhitungan Cp Cairan


Komponen

H2O(l)

1,82964E+01

4,7211E-01

-1,3387E-03

1,3142E-06

NH3(l)

2,0194E+01

8,45765E-01

-4,06745E-03

6,60687E-06

(Reklaitis, 1983)
Cpl = a + bT + cT2 + dT3 [J/mol K]
T2

Cpl dT = [a(T2 T1) + b/2(T22 T12) + c/3(T23 T13) + d/4(T24 T14)]

T1

B.2.

Estimasi Cp dengan Metode Hurst dan Harrison


Tabel B.3 Kontribusi Unsur dan Gugus Untuk Estimasi Cp
Unsur Atom

E (J/mol.K)

10,89

7,56

13,42

18,74

26,63

28,78

Na

26,19

(Perry, 1999)
Perhitungan kapasitas pana dihitung dengan rumus :
Cp = i=1 Ni

Ei (Perry,1999)

Dimana :
Cp

= Kapasitas panas (kJ / mol.K)

Ni

= Jumlah unsur i dalam senyawa

Ei

= Nilai kontribusi unsur i

Dari rumus di atas, maka diperoleh Cp padatan untuk beberapa senyawa:

Universitas Sumatera Utara

Tabel B.4 Nilai Kapasitas Panas Untuk Senyawa Padat

B.3.

Senyawa

Cp (J/mol.K)

NH4NO3

107,98

NH4NO2

94,56

K2O

50,9

P2O5

120,36

NaOH

47,17

H3PO4

102,99

KHC8H4O4

207,38

C3H5(C18H33O3)3

1527,75

Nilai Panas Reaksi Pembentukan


Nilai panas reaksi pembentukan dari beberapa senyawa :
Tabel B.5 Nilai Panas Reaksi Pembentukan
Senyawa

Fasa

(kJ/mol)

NH3

Cair

-80

NH4NO2

Padat

-260

NH4NO3

Padat

-365,08

K2 O

Padat

-361

P2O5

Padat

-694,09

NaOH

Padat

-425,609

H3PO4

Cair

-1288

H2 O

Cair

-285,830

H2 O

Gas

-241,83

CH4

Gas

-74,520

CO2

Gas

-393,509

C3H5(C18H33O3)3

Padat

-2442,713

Sumber : (Wikipedia, 2012) (Smith, 2005)

Universitas Sumatera Utara

B.4.

Nilai Panas Laten


Untuk perhitungan panas laten amonia digunakan persamaan :
R = 0,008314 kJ/mol K
Hvl = 1,093 R . Tc [Tbr(ln[Pc/1,01325]-1)/(0,93-Tbr)]
Tb = T boiling (K)
Diperoleh data untuk amonia :

Tc (K)

= 405,7

Pc (bar)

= 112,80

Tboiling(K) = 310,7

(Smith, 2005)
Dengan menggunkaan persamaan tersebut, diperoleh panas laten amonia adalah
63,849 kJ / mol.
Tabel B.6 Nilai Panas Laten

B.5.

Senyawa

Hvl (kJ/mol)

NH4OH

63,849

H2O

0,1254

Fermentor (R-101)
9

4, 5, 6, 7, 8

T = .0C

T = 300C
T = 300C
P = 1 atm

10

Universitas Sumatera Utara

Tabel B.7 Neraca Energi Pada Input Fermentor (R-101)


303

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

Limbah Cair

60,911

1182,900

72051,753

NaOH

0,25

235,850

58,963

H2O

0,278

374,707

104,085

H3PO4

15,980

514,950

8228,691

PHP

5,373

1036,900

5570,796

Antifoam

0,00012

7638,750

0,9016

86015,189

Jumlah

Tabel B.8 Neraca Energi Pada Output Fermentor (R-101)


T

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

CH4

306,938

217,038

66617,106

CO2

74,409

208,326

15501,324

NH4OH

6,229

504,432

3129,435

K2O

6,479

295,935

1917,281

P2O5

2,187

699,979

1530,150

H2O

12,111

435,767

5277,625

10

93972,920

Jumlah
Data Hr298 glukosa adalah -1,271 kJ/mol (Wikipedia,2012)
Reaksi pembentukan CH4 dan CO2 adalah :
C6H12O6
Hr

3CH4 +

3CO2

= 3.Hf0CH4 + 3.Hf0CO2 - Hf0C6H12O6


= 3.(-75) + 3.(-394) (-1.271)
= -1402,816 kJ/mol

Panas reaksi pembentukan gas CH4 dan CO2 adalah :


Q.r

= Hr x r1

Universitas Sumatera Utara

= -1402,816 kJ/mol x 6,261


= -8783,031
Jadi, perubahan panas di dalam fermentor (R-101) adalah :
= Q . r + Qout Qin

= -8783,031 + 94798,220 86015,189


= 0 kJ/jam
Dengan cara trial and error, diperoleh suhu keluaran dari fermentor (R-101)
adalah 30,86 0C.
B.6.

Rotary Drier (D-201)


T = 1600C
Udara Panas

Pupuk Padat
T = 300C

11

T = 1050C
Pupuk Padat
10% Air

13

14

T = 1050C
Udara
Pupuk Padat
90% Air

Asumsi :

Suhu udara masuk

= 1600C

Suhu keluaran

= 1050C

Tabel B.9 Neraca Energi Pada Input Rotary Drier (D-201)


303

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

11

NH4OH

5,000

431,867

2158,437

P2O5

6,309

601,800

3796,462

K2O

0,926

254,500

235,681

H2O

19,056

374,707

7140,241

Universitas Sumatera Utara

13330,821

Jumlah

Tabel B.10 Neraca Energi Pada Output Rotary Drier (D-201)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qout (kJ/jam)

298

NH4OH

4,514

7832,424

35357,799

P2O5

5,681

9628,800

54699,779

K2O

0,835

4072,000

3398,113

H2O

3,111

2284,954

7108,745

NH4OH

0,514

7832,424

4028,104

P2O5

0,628

9628,800

6043,609

K2O

0,092

4072,000

372,789

H2O

16,000

2284,954

36559,261

13

14

147568,198

Jumlah

Diperoleh data Cp udara sebagai berikut :


Cpudara (1100C)

= 1,0115 kJ/kg.K

(Geankoplis, 1997)

Cpudara (2400C)

= 1,0312 kJ/kg.K

(Geankoplis, 1997)

Sehingga, Cp rata rata udara


Q

= 1,02135 kJ/kg.K

= Qout - Qin
= 147568,198 13330,821
= 134237,77 kJ/jam

Maka, banyaknya kebutuhan udara yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

B.7.

Pneumatic Conveying Cooler (C-202)


T = 1050C
Pupuk Padat

28

T = 300C

T = 300C
Pupuk Padat

15

Udara

Tabel B.11 Neraca Energi Pada Input Pneumatic Conveying Cooler (C-202)
378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

NH4OH

4,514

7832,424

35357,799

P2O5

2,521

4072,000

10266,638

K2O

1,880

9628,800

18104,856

H2O

3,111

6054,002

18834,672
82563,966

Jumlah

Tabel B.12 Neraca Energi Pada Output Pneumatic Conveying Cooler (C-202)
378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qout (kJ/jam)

298

15

NH4OH

4,514

431,687

1948,760

P2O5

2,521

254,500

641,665

K2O

1,880

601,800

1131,554

H2O

3,111

374,707

1165,754

Jumlah

4887,732

Asumsi : Tout udara = 620C = 335 K


Diperoleh data Cp udara sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Cpudara (1100C)

= 1,0115 kJ/kg.K

(Geankoplis, 1997)

Cpudara (2400C)

= 1,0312 kJ/kg.K

(Geankoplis, 1997)

Sehingga, Cp rata rata udara

= 1,02135 kJ/kg.K

= Qout - Qin
= 4887,732 82563,966
= -77676,234 kJ/jam

Maka, banyaknya kebutuhan udara dingin yang dibutuhkan adalah sebagai


berikut :
(

B.8.

Reaktor I (R-301)
O2
T = 300C
19

Ampas Cair

Pupuk Cair

18

20

T = 350C

T = 30 C

Tabel B.13 Neraca Energi Pada Input Reaktor I (R-301)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

18

19

NH4OH

1,200

431,687

518,025

P2O5

3,691

254,500

939,484

K2O

0,099

601,800

59,332

H2O

173,278

374,707

64928,312

O2

0,906

146,876

146,876

Jumlah

66578,259

Universitas Sumatera Utara

Tabel B.14 Neraca Energi Pada Output Reaktor I (R-301)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qout (kJ/jam)

298

18

NH4NO2

1,345

945,600

1271,669

P2O5

3,691

1203,600

118,665

K2O

0,099

509,000

1878,968

H2O

175,056

749,984

131288,872
134558,174

Jumlah
Reaksi dalam reaktor I adalah :
4NH4OH + 3O2
Hr

2NH4NO2 + 6H2O

= 2.Hf0NH4NO2 + 6.Hf0H2O 4.Hf0NH4OH


= 2.(-260) + 6.(-241,83) 4.(-260)
= -1650,98 kJ/mol

Panas reaksi :
Q.r

= Hr x r1
= -1650,98 kJ/mol x 1,483
= -2447,648 kJ

Jadi, perubahan panas di dalam reaktor I (R-301) adalah :


Q

= Q . r + Qout Qin
= -2447,648 + 134558,174 66578,259
= 65532,266 kJ/jam

Maka, diperlukan steam 2200C masuk agar suhu operasi mencapai 350C.
Asumsi, steam yang keluar adalah 2000C, maka jumlah steam yang dibutuhkan
adalah :

Universitas Sumatera Utara

B.9.

Reaktor II (R-302)
O2
T = 300C
23

Pupuk Cair

Pupuk Cair

21

24

T = 350C

T = .

Tabel B.15 Neraca Energi Pada Input Reaktor II (R-302)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

21

23

NH4NO2

1,207

945,600

1141,241

P2O5

0,088

1203,600

105,951

K2O

3,319

509,000

1689,447

H2O

157,556

749,984

118164,151

O2

0,281

146,876

41,309
121142,099

Jumlah

Tabel B.16 Neraca Energi Pada Output Reaktor II (R-302)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qout (kJ/jam)

298

24

NH4NO3

0,550

1085,760

597,168

P2O5

0,088

1210,243

106,535

K2O

3,319

511,809

1698,771

H2O

157,556

754,130

118817,297

Jumlah

121219,772

Reaksi dalam reaktor II adalah :

Universitas Sumatera Utara

2NH4NO2 + O2
Hr

2NH4NO3

= 2.Hf0NH4NO3 2.Hf0NH4NO2
= 2.(-365,08) 2.(-260)
= -210,16 kJ/mol

Panas :
Q.r

= Hr x r1
= -1650,98 kJ/mol x 0,370
= -77,672 kJ

Jadi, perubahan panas di dalam reaktor II (R-302) adalah :


Q

= Q . r + Qout Qin
= -77,672 + 121219,772 121142,099
= 0 kJ/jam

Dengan cara trial and error, diperoleh suhu keluaran dari reaktor II (R-302)
adalah 35,05 0C.
B.10. Evaporator (D-302)

Steam
T = 1200C

Pupuk Cair
T = 350C

Pupuk Cair
24

25

T = 1050C

26

Limbah Cair
T = 1050C

Universitas Sumatera Utara

Tabel B.17 Neraca Energi Pada Input Evaporator (D-302)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

24

NH4NO3

0,550

1079,800

593,890

P2O5

11,360

1203,600

13672,896

K2O

0,301

509,000

153,353

H2O

0,006

749,984

749,984
14424,899

Jumlah

Tabel B.18 Neraca Energi Pada Output Evaporator (D-302)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qout (kJ/jam)

298

25

26

NH4NO3

0,491

8638,400

4243,614

P2O5

12,402

9628,800

119413,939

K2O

0,335

4072,000

1363,620

H2O

0,039

6054,002

235,870

NH4NO3

1,650

8638,400

14253,360

P2O5

0,011

9628,800

101,713

K2O

0,330

4072,000

1342,894

H2O

131,889

6054,002

798455,569
939410,578

Jumlah
Jadi, perubahan panas di dalam evaporator (D-302) adalah :
Q

= Qout Qin
= 939410,578 14424,899
= 924985,679 kJ/jam

Maka, diperlukan steam 1200C masuk agar suhu operasi mencapai 350C.
Asumsi, steam yang keluar adalah 1100C, maka jumlah steam yang dibutuhkan
adalah :

Universitas Sumatera Utara

B.11. Cooler (E-302)


Air Pendingin
T = 250C

30

Pupuk Cair

Pupuk Cair
25

27

T = 1050C

T = 300C

31

Air Pendingin

Tabel B.19 Neraca Energi Pada Input Cooler (E-302)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qin (kJ/jam)

298

25

NH4NO3

0,491

8638,400

4241,454

P2O5

12,402

9628,800

119416,378

K2O

0,335

1364,120

1364,120

H2O

0,039

6054,002

236,106
125258,058

Jumlah

Tabel B.20 Neraca Energi Pada Output Cooler (E-302)


378

Alur

Fraksi

N (kmol/jam)

CpdT

Qout (kJ/jam)

298

27

NH4NO3

0,491

539,900

265,091

P2O5

12,402

601,800

7463,524

Universitas Sumatera Utara

K2O

0,335

254,500

85,258

H2O

0,039

374,707

14,614
7828,486

Jumlah
Jadi, perubahan panas di dalam cooler (E-302) adalah :
Q

= Qout Qin
= 7828,486 125258,058
= -117429,573 kJ/jam

Maka, diperlukan air pendingin 250C masuk agar suhu operasi mencapai 300C.
Asumsi, air pendingin yang keluar adalah 450C, maka jumlah air pendingin yang
dibutuhkan adalah :

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

C.1.

Screening Unit (S-101)


Fungsi

: Menyaring partikel partikel kasar dalam limbah cair tahu

Jenis

: bar screen

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : stainless steel


Kondisi operasi :

Temperatur

: 300C

Laju alir massa

: 292000 kg / hari

Densitas

: 1000 kg / m3

Laju volumetrik (Q) =


= 0,00338 m3/detik
Berdasarkan Tabel 5.1 (Arcadio, 2003), diperoleh ukuran bar :

Lebar

: 5 mm

Tebal

: 20 mm

Bar Spacing

: 20 mm

Direncanakan ukuran screening:

Panjang

:2m

Lebar

:2m

Misal, jumlah bar = z

Maka,

5z + 20 (z+1)

= 2000

25z

= 1980

= 79 buah

Luas bukaan (A) = 20 (79 + 1) (2000)


= 3200000 mm2
= 3,2 m2
Asumsi, Cd = 0,6 ;

Universitas Sumatera Utara

Head Loss (h) =


= 1,55 x 10-7 dari air
C.2.

Tangki Penampungan Limbah Cair Tahu (V-101)


Fungsi

: Menampung limbah cair tahu selama 1 hari

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Data Perhitungan
Kondisi Penyimpanan

: P = 1 atm
0

T = 30 C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan penyimpanan

: t

= 1 hari

Laju alir massa

: F

= 10800 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 1000 kg/m3

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 259,2 = 311,04 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tanpa tutup
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
(

= 6,42 m = 252,76 in

Tinggi tangki = 9,63 m

Universitas Sumatera Utara

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi

4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (
) (

)
)

1,379 in

Dipilih tebal silinder standar = 11/2 in


C.3.

Pompa Tangki Penampungan Limbah Cair Tahu (P-101)


Fungsi

: mengalirkan limbah cair tahu ke tangki penetralan

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 10800 kg/jam = 6,607 lbm / detik

Densitas bahan dalam tangki: 1000 kg/m3 = 62,428 lbm/ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan

: 0,87 cP = 2,1046 lbm/ft. jam = 0,00087 Pa.s

Universitas Sumatera Utara

(Wikipedia, 2012)
Laju alir volumetrik : Q =

F 10800
=
= 10,8 m3/jam
1000

= 0,003 m3/detik = 0,0232 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Penentuan diameter optimum untuk pompa
Untuk aliran turbulen (Nre > 2100),

(Peters, 2004)

Di,opt = 0,363 Q0,45 0,13

dengan : Di,opt = diameter optimum (m)


Q

= densitas (kg/m3)

= laju volumetrik (m3/s)

Asumsi : aliran turbulen


Di,opt

= 0,363 Q0,45 0,13 = 0,363 x (0,003)0,45 x (1000)0,13


= 0,06525 m = 2,57 in

Ukuran spesifikasi pipa

(Geankoplis, 1997)

Ukuran pipa nominal

: 3 in

Schedule pipa

: 40

Diameter dalam (ID)

: 3,068 in = 0,25567 ft = 0,07793 m

Diameter luar (OD)

: 3,500 in = 0,29167 ft

Luas penampang dalam (At)

: 0,05130 ft2

Bahan konstruksi

: commercial steel

Kecepatan linear , v =
= 0,13784 m/detik
Bilangan Reynold,
NRe =

) (

) (

= 12346,99

Karena NRe > 2100, maka aliran turbular


Untuk pipa commercial steel dan pipa 3 in, diperoleh /D = 0,0001
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, 1997 untuk NRe 12346,99 dan

/D

= 0,00001 diperoleh f = 0,0065


Friction Loss

Universitas Sumatera Utara

1. 1 Sharp edge entrance


v2

hc = kc 2 = 0,55

(0,13784)2
2.1

= 0,00522 J/kg

2. Friction pada pipa lurus


Panjang pipa lurus = 50 m
L.v2

Ff = 4f

2.D

= 4(0,011)

50(0,13784)2
2(0,07793)

= 0,26818 J/kg

3. Friction pada 4 buah elbow 90o


hf = n.kf

(0,13784)2

v2

= 4.(0,75) 2(0,07793) = 0,36571 J/kg


2D

4. Friction pada 1 buah check valve


hf = n.kf

v2

= 1.(2)
2D

(0,13784)2
2(0,07793)

= 0,24381 J/kg

5. Expansion loss pada tank entrance


hex = kex

v2
2

=1

(0,13784)2
2

= 0,00949 J/kg

Sehingga total frictional loss, F:


F = (0,00522 + 0,26818 + 0,36571 + 0,24381 + 0,00949) = 0,89241 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
1

Ws = 2 (v22 -v21 ) + g( 2 - 1 ) +

p2 -p1

+ F ............................... (Geankoplis, 1997)

Dimana:

diameter pipa konstan, v1 = v2

selisih tinggi pipa,

P1 = 1 atm + (1000 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1 m)

2- 1

= 101,325 kPa + 9,8 kPa = 111,125 kPa = 111125 Pa

P2 = P1 + 1 atm
= 111125 Pa + 101325 Pa = 212450 Pa

Sehingga,
Ws

= 2 (0) + 9,806 (1) + (

-111125)/

= 112,113 J/kg
Daya pompa, P = Ws Q = 112,113 0,003 1000

Universitas Sumatera Utara

= 336,340 J/s = 0,336340 kW = 0,4541 hp


Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,4541 hp / 0,8 = 0,5675 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,75 hp
C.4.

Tangki Pelarutan NaOH (M-101)


Fungsi

: Menampung larutan NaOH 50% selama 30 hari

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Data Perhitungan
Kondisi Penyimpanan

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan penyimpanan

: t

= 30 hari

Laju alir massa

: F

= 15,227 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :


:

Viskositas bahan

= 1550 kg/m3
= 47,7 cP = 0,00477 Pa . s

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 7,073 = 8,4876 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
(

= 1,93 m = 75,984 in

Universitas Sumatera Utara

Tinggi tangki = 2,89 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (
) (

)
)

1,288 in

Daya Pengaduk (Impeller)


Jenis
: three blades propeller
Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps
Efisiensi motor = 80 %
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :
Da : Dt = 1 : 3
W : Da = 1 : 8 (Geankoplis,
C : Dt = 1 : 3
4 Baffle : Dt / J = 10
dimana : Da = diameter pengaduk

(Geankoplis, 1997)
1997)
(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

Dt
W
C

= diameter mixer
= lebar daun pengaduk
= jarak pengaduk dari dasar mixer

Jadi:
Diameter pengaduk (Da) = 1/3 Dt = 1/3 1,93 m = 0,64 m

Lebar daun pengaduk (W) = 1/8 Da = 1/8 0,64 m = 0,0804 m

Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3 Dt = 1/3 1,93 m = 0,64 m

Lebar baffle (J) = 1/10 Dt = 1/10 1,93 m = 0,193 m

Da 2 N

0,64 2 1 1550
= 13309,85
0,0477

Dari Gambar 3.4-4 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis three blades
Bilangan Reynold (NRe) =

propeller, diperoleh Np = 0,9


Maka,

P Np N 3 Da 5

C.5.

(Geankoplis, 1993)

= 0,9 x 1550 x 13 x 0,645


= 149,78 J/s
= 0,2 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 0,2 / 0,8 = 0,25 hp
Pompa Tangki Pelarutan NaOH (P-102)
Fungsi

: mengalirkan larutan NaOH 50% ke tangki penetralan

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 15,227 kg/jam = 0,009315 lbm / detik

Densitas bahan dalam tangki : 1550 kg/m3 = 99,863 lbm/ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan

: 47,7 cP = 115,39 lbm / ft. jam = 0,0477 Pa . s


(Anonim, 2004)

Laju alir volumetrik : Q =

15,227
F
=
= 0,009824 m3/jam
1550

= 0,0000027 m3/detik = 0,0000211 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :

Universitas Sumatera Utara

Daya pompa, P = Ws Q = 111,514 0,0000027 1550


= 0,4666 J/s = 0,004666 kW = 0,0006 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,0006 hp / 0,8 = 0,00078 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,05 hp
C.6.

Tangki Penetralan (M-102)


Fungsi

: Menetralkan limbah cair tahu dengan larutan NaOH

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 1 jam

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 1 jam

Laju alir massa

: F

= 10815,227 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 1000,77 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Viskositas bahan dalam tangki

=0,94cP=0,00094Pa.s(Wikipeida, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 10,807 = 12,968 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
(

Universitas Sumatera Utara

= 2,22 m = 87,59 in

Tinggi tangki = 3,33 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (
) (

)
)

1,294 in

Daya Pengaduk (Impeller)


Jenis
: three blades propeller
Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps
Efisiensi motor = 80 %
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :
Da : Dt = 1 : 3

(Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

W : Da = 1 : 8 (Geankoplis,

1997)

C : Dt = 1 : 3
(Geankoplis, 1997)
4 Baffle : Dt / J = 10
(Geankoplis, 1997)
dimana : Da = diameter pengaduk
Dt = diameter mixer
W = lebar daun pengaduk
C
= jarak pengaduk dari dasar mixer
Jadi:
Diameter pengaduk (Da) = 1/3 Dt = 1/3 2,22 m = 0,74 m

Lebar daun pengaduk (W) = 1/8 Da = 1/8 0,74 m = 0,0925 m

Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3 Dt = 1/3 2,22 m = 0,74m

Lebar baffle (J) = 1/10 Dt = 1/10 2,22 m = 0,222 m

Da 2 N

0,74 2 1 1000,77
= 58300,17
0,0094

Dari Gambar 3.4-4 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis three blades

Bilangan Reynold (NRe) =

propeller, diperoleh Np = 0,9


Maka,

P Np N 3 Da 5

(Geankoplis, 1993)

= 0,9 x 1000,77 x 13 x 0,745


= 199,864 J/s
= 0,26 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 0,26 / 0,8 = 0,32 hp
Digunakan daya motor = 0,5 hp
C.7. Pompa Tangki Penetralan (P-103)
Fungsi

: mengalirkan limbah cair tahu ke fermentor

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 10815,227 kg/jam = 6,61613 lbm / detik

Densitas

: 1000,77 kg/m3 = 64,477 lbm / ft3

Viskositas cairan

: 0,94 cP = 2,264 lbm / ft. jam = 0,00094 Pa . s

Laju alir volumetrik : Q =

10815,227
F
=
= 10,8069 m3/jam
1000,77

= 0,003 m3/detik = 0,0232 ft3/detik

Universitas Sumatera Utara

Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 111,839 0,003 1000,77
= 334,424 J/s = 0,334424 kW = 0,4483 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,4498 hp / 0,8 = 0,5604 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,75 hp
C.8.

Tangki Penyimpanan H3PO4 (V-102)


Fungsi

: Menyimpan larutan H3PO4 selama 30 hari

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 30 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 30 hari

Laju alir massa

: F

= 1542,857 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 1885 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 589,314 = 707,176 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :

Universitas Sumatera Utara

= 7,93 m = 313,25 in

Tinggi tangki = 11,89 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=
C.9.

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (
) (

)
)

1,41 in

Pompa Tangki Penyimpanan H3PO4 (P-104)


Fungsi

: mengalirkan larutan H3PO4 ke fermentor

Jenis

: pompa sentrifugal

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 1542,857 kg/jam = 0,943 lbm / detik

Densitas bahan dalam tangki: 1885 kg/m3 =121,445 lbm/ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan

: 2,4 cP = 5,7804 lbm / ft. jam = 0,0024 Pa . s

Laju alir volumetrik : Q =

1542,857
F
=
= 0,818 m3/jam
1885

= 0,00022 m3/detik = 0,0017 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 119,994 0,00022 1885
= 49,76 J/s = 0,04976 kW = 6,39 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 6,39 hp / 0,8 = 7,99 hp
Dipilih pompa dengan daya 8 hp
C.10. Tangki Penyimpanan PHP (V-103)
Fungsi

: Menyimpan larutan PHP selama 30 hari

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 30 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 30 hari

Laju alir massa

: F

= 1080 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 1636 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =

Universitas Sumatera Utara

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 475,305 = 570,366 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
(

= 7,85 m = 310,22 in

Tinggi tangki = 11,78 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

Universitas Sumatera Utara

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,38 in

C.11. Pompa Tangki Penyimpanan PHP (P-105)


Fungsi

: mengalirkan larutan PHP ke fermentor

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 1080 kg/jam = 0,66 lbm / detik

Densitas bahan dalam tangki: 1636 kg/m3 =105,402 lbm/ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan

:9,4cP=22,639lbm/ft.jam=0,0094Pa.s(Wikipedia, 2012)

Laju alir volumetrik : Q =

1080
F
=
= 0,66 m3/jam
1636

= 0,00018 m3/detik = 0,0141 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 120,127 0,00018 1636
= 35,37 J/s = 0,03537 kW = 4,52 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 4,52 hp / 0,8 = 5,67 hp
Dipilih pompa dengan daya 5,75 hp
C.12. Tangki Penyimpanan Antifoam (V-104)
Fungsi

: Menyimpan larutan antifoam selama 30 hari

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 30 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan operasi

: t

= 30 hari

Laju alir massa

: F

= 0,108 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 961 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 0,081 = 0,097 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
(

= 0,43 m = 17,19 in

Tinggi tangki = 0,64 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

: 0,125 in/tahun

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Universitas Sumatera Utara

Tebal silinder (d) =


Dimana:

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,26 in

C.13. Pompa Tangki Penyimpanan Antifoam (P-106)


Fungsi

: mengalirkan antifoam ke fermentor

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 0,108 kg/jam = 0,066 lbm / detik

Densitas

: 961 kg/m3 = 61,914 lbm / ft3

Viskositas cairan

: 650 cP = 1565,46 lbm / ft. jam = 0,65 Pa . s

Laju alir volumetrik : Q =

0,108
F
=
= 0,00011 m3/jam
961

= 0,000000031 m3/detik = 0,0000024 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 115,204 0,000000031 961
= 0,0034 J/s = 0,0000034 kW = 0,0004 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,0004 hp / 0,8 = 0,0005 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,1 hp
C.14. Fermentor (R-101)
Fungsi

: Tempat berlangsungnya reaksi fermentasi

Jenis

: Tangki berpengaduk

Universitas Sumatera Utara

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 15 unit

Waktu tinggal

: 15 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 15 hari

Laju alir massa

: F

= 13438,193 kg/jam
= 1153,34 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Densitas bahan dalam tangki :


:

Viskositas bahan

= 1,79 cP = 0,00179 Pa . s

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 4194,556 = 5033,467 m3
Volume 1 tangki, Vt

= 5033,467 / 15
= 335,564 m3

2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 10 : 3
Tinggi head : Diameter (Hh : D) = 1 : 6
Sehingga :
(

Universitas Sumatera Utara

= 4,98 m = 196,378 in

Tinggi tangki = Hs + Hh = (16,6 + 0,83) m = 17,43 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (

) (

1,35 in

5. Tebal dinding tangki (bagian head)


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

: 0,125 in/tahun

Universitas Sumatera Utara

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (

) (

1,3 in

Daya Pengaduk (Impeller)


Jenis
: three blades propeller
Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps
Efisiensi motor = 80 %
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :
Da : Dt = 1 : 3
W : Da = 1 : 8 (Geankoplis,

(Geankoplis, 1997)
1997)

C : Dt = 1 : 3
(Geankoplis, 1997)
4 Baffle : Dt / J = 10
(Geankoplis, 1997)
dimana : Da = diameter pengaduk
Dt = diameter mixer
W = lebar daun pengaduk
C
= jarak pengaduk dari dasar mixer
Jadi:
Diameter pengaduk (Da) = 1/3 Dt = 1/3 4,98 m = 1,66 m

Lebar daun pengaduk (W) = 1/8 Da = 1/8 1,66 m = 0,2075 m

Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3 Dt = 1/3 4,98 m = 1,66 m

Lebar baffle (J) = 1/10 Dt = 1/10 4,98 m = 0,498 m


Bilangan Reynold (NRe) =

Da 2 N

1,66 2 1 1153,34
= 1775499,27
0,00179

Universitas Sumatera Utara

Dari Gambar 3.4-4 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis three blades
propeller, diperoleh Np = 0,8
Maka,

P Np N 3 Da 5

(Geankoplis, 1993)

= 0,8 x 1153,34 x 13 x 1,665


= 11630,216 J/s
= 15,11 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 15,11 / 0,8 = 18,89 hp
Digunakan daya motor = 20 hp
C.15. Tangki Akumulasi Gas Bio (F-101)
Fungsi

: Tempat penyimpanan gas bio

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 1 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
0

T = 30 C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 1 hari

Laju alir massa

: F

= 8062,915 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 394,151 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 490,95 = 589,14 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 10 : 3

Universitas Sumatera Utara

Tinggi head : Diameter (Hh : D) = 1 : 6


Sehingga :
(

= 6,01 m = 237,28 in

Tinggi tangki = Hs + Hh = (20,03 + 1,00) m = 21,03 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

Universitas Sumatera Utara

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,37 in

5. Tebal dinding tangki (bagian head)


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (
) (

)
)

1,31 in

C.16. Centrifuge Decanter (D-101)


Fungsi

: Memisahkan ampas cair dan ampas padat

Bentuk

: Silinder horizontal dengan alas dan tutup datar

Jenis

: solid bowl centrifuge (decanter centrifuges)

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

: T = 300C ; P = 1 atm

Waktu tinggal

: 1 jam

Laju alir massa

: 5375,277 kg / jam

Universitas Sumatera Utara

Densitas campuran

Densitas fasa padatan

: 1842,328 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Densitas fasa cairan

: 1141,980 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
Vt = (

) m3

= 4,205 m3 (Faktor kelonggaran = 20 %)


= 1,2 x 4,205 m3
= 5,047 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar dengan perbandingan :
Panjang silinder : Diameter (L : D) = 3 : 1
Sehingga :
(

= 1,06 m = 48,39 in

Panjang silinder = 3,18 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

: 0,125 in/tahun

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Universitas Sumatera Utara

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,27 in

Spesifikasi dan Daya Centrifuge Decanter


Berdasarkan spesifikasi dari Tabel 18-12 (Perry, 1999), untuk umpan masuk
padatan 0,5 1,5 ton / jam dan umpan masuk cairan 20 75 galon / menit,
diperoleh spesifikasi :

Tipe

Hellical conveyor

Bowl diameter

14 in

Kecepatan

4000 rpm

Daya motor

20 hp

C.17. Bucket Elevator (C-201)


Fungsi

: Mengangkut pupuk padat ke rotary drier

Jenis

: Spaced Bucket Centrifugal Discharge Elevator

Kondisi operasi

: T = 300C ; P = 1 atm

Laju alir massa

: 1505,078 kg / jam

Faktor kelonggaran

: 12%

Kapasitas

: 1,12 x 1505,078 = 1685,687 kg / jam

(Perry, 1999)

Untuk bucket elevator dengan kapasitas < 14000 kg/jam, spesifikasinya :

Tinggi elevator

: 25 ft = 7,62 m

Ukuran bucket

: (6 x 4 x 4) in

Universitas Sumatera Utara

Jarak antar bucket : 12 in = 0,305 m

Kecepatan bucket : 225 ft/menit = 68,6 m/menit = 1,143 m/s

Kecepatan putaran : 43 rpm

Lebar belt

: 7 in = 0,1778 m = 17,78 cm

(Perry, 1999)
Perhitungan daya yang dibutuhkan :
Dimana :

Maka :

(Peters, 2004)

= daya (kW)

= laju alir massa (kg/s)

= tinggi elevator (m)

= (1685,687/3600 kg/s)0,63 . 0,07 . 7,62


= 0,33 kW
= 0,429 hp

Digunakan daya sebesar 0,5 hp


C.18. Rotary Drier (D-201)
Fungsi

: Menguapkan air yang terkandung dalam pupuk padat

Jenis

: Counter Indirect Heat Rotary Drier

Bahan

: Commercial steel

Laju alir

: 1505,078 kg/jam

Densitas

: 1842,328 kg/m3 = 114,22 lb/ft3

Menentukan Diameter Rotary Drier :


Udara masuk

: 1600C

= 3200F

Udara keluar

: 1050C

= 2210F

Banyak udara yang dibutuhkan

: 973,568 kg/jam

Range kecepatan udara

: 500 lb/jam.ft2

(Perry, 1999)

Luas perpindahan panas : A =


= 4,292 ft2
Diameter : D =
= 2,338 ft

Universitas Sumatera Utara

= 0,712 m
Menentukan panjang Rotary Drier :
Ditentukan dengan persamaan
Dimana

Lt

= panjang drier

= panas yang dipindahkan

= diameter rotary drier

= kecepatan udara

= perbedaan suhu

Maka :

= 2,7489 ft
= 0,837 m

Menentukan waktu transportasi :


Hold up

= 3%

Volume total =
=
= 11,795 ft3
Maka, hold up

= 1,3 x 11,795 ft3


= 12,14885 ft3

Laju umpan masuk

= 1505,078 kg / jam
= 3318,125 lb / jam

Waktu transportasi

=
= 0,418 jam

Menghitung putaran rotary dryer :


Dihitung dengan persamaan :
Dimana : v = kecepatan putaran linear = 30 150 ft / menit (Perry, 1999)
Diambil v = 100 ft / menit

Universitas Sumatera Utara

Maka : N

=
= 13,621 rpm
= 25 35 rpm

Range : N x D

= (13,621 x 2,338)
= 31,8 rpm (Memenuhi Range)
Menentukan daya :
Dihitung dengan persamaan : P = 0,5 D2
Maka : P

= 0,5 (2,338)2
= 2,733 hp

Diambil daya 2,75 hp


C.19. Pneumatic Conveying Cooler (C-202)
Fungsi

: Mendinginkan pupuk padat sebelum ke granulator

Jenis

: Pneumatic Conveying Cooler

Bahan

: Commercial steel

Laju alir (ms)

: 1104,990 kg/jam = 0,306 kg/s

Densitas bahan

: 1842,328 kg/m3 = 114,22 lb/ft3 (Wikipedia, 2012)

Panjang

: 100 m dengan 1 buah long sweep elbow 900

Diameter pipa

: 0,154 m

Laju alir udara (ma)

: 15210,698 kg / jam = 4,225 kg/s

Densitas udara

: 1,2 kg/m3

Menentukan densitas campuran :


Densitas campuran : = (

) (

= 1,286 kg/m3
Menentukan kecepatan udara dalam cooler :
Tekanan masuk

: 1 atm = 101,3 kPa

Tekanan keluar

: 186 kPa

Kecepatan udara

: 73,4 m/s

Maka, kecepatan udara :

= 44,8 m/s

Menentukan daya kompresi :

Universitas Sumatera Utara

Udara masuk

: 300C = 303 K

Daya kompresi : Pc

) [( )

= 24,43 kW
Menentukan daya friksi pipa:

Fc =

Fe =

Le = 2 (20 D) = 2 (20 x 0,154) = 6,16 m

F =

Daya friksi total (Ps) = 0,401 kW + 2,01 kW = 10,376 kW = 12,787 kW

=
=

= 0,401 kW
= 2,01 kW

)(

= 10,376 kW

Menentukan daya friksi padatan :


Ps

= (WKe + WL + Wsf + We ). ms
= 2,06 kW

Menentukan daya total :


Maka daya total (P)

= 2,06 kW + 12,787 kW + 24,43 kW


= 39,277 kW
= 50 hp

C.20. Granulator (G-201)


Fungsi

: Membuat butiran granular pupuk padat selama 1 jam

Jenis

: Granulation drum

Bahan konstruksi

: Commercial steel

Kondisi operasi

: T = 300C ; P = 1 atm

Laju alir massa

: 1227,767 kg / jam

Densitas bahan dalam tangki : 1961,08 kg / m3 (Wikipedia, 2012)


Faktor kelonggaran : 30%
Kapasitas

(Perry, 1999)

:
: 1,3 x 0,626 m3 = 0,814 m3

Untuk kapasitas di atas 10 ton / jam dan di bawah 20 ton / jam, spesifikasinya

Universitas Sumatera Utara

adalah sebagai berikut :

Diameter drum

: 7 ft

Panjang

: 14 ft = 4,27 m

Daya

: 30 hp

Kecepatan

: 9 15 rpm

= 2,14 m

(Perry, 1999)
C.21. Screening Unit (S-201)
Fungsi

: Memisahkan granular berukuran lebih besar dari 5 mm

Jenis

: Vibrating screen

Bahan konstruksi

: Stainless steel

Kondisi operasi

: T = 300C ; P = 1 atm

Laju alir massa

: 122,777 kg / jam

Densitas

: 1961,08 kg / m3

Faktor kelonggaran : 45%


Kapasitas

(Perry, 1999)

: 1,45 x (122,77 / 1961,08) = 0,091 m3

Spesifikasinya adalah sebagai berikut :

Jenis screen

: Single deck

Screen size

: (3 x 6) ft = (0,91 x 1,83) m

Berat

: 1300 lb = 590 kg

Daya motor

: 2 hp

(Peters, 2004)
C.22. Gudang Penyimpanan Pupuk Padat (V-201)
Fungsi

: Menyimpan pupuk padat selama 7 hari

Bentuk

: Persegi empat

Bahan konstruksi

: Dinding beton dan atap seng

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 1227,767 kg / jam = 29466,41 kg / hari

Produk kemasan

: 50 kg

Ukuran kemasan

: (70 x 40 x 30) cm

Jumlah kemasan

: 29466,41 / 50 = 590 kemasan / hari

Universitas Sumatera Utara

Faktor kelonggaran : 40%


Areal bebas (jalan) : 40%
Lama penyimpanan : 7 hari
Perencanaan gudang :
Panjang isi

: 70 cm

Panjang total

: 0,7 m x 7 (jumlah baris) = 4,9 m

Panjang gudang

: (1 + 0,4 + 0,4) x 4,9 x 7 = 61,74 m

Lebar isi

: 40 cm

Lebar total

: 0,4 m x 10 (jumlah baris) = 4 m

Lebar gudang

: (1 + 0,4 + 0,4) x 4 x 7 = 50,4 m

Tinggi isi

: 30 cm

Tinggi total

: 0,3 m x 5 (jumlah baris) = 1,5 m

Tinggi gudang

: 1,5 m x 7 = 10,5 m

C.23. Tangki Akumulasi Ampas Cair (V-301)


Fungsi

: Menyimpan ampas cair selama 1 hari

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 1 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 300C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 1 hari

Laju alir massa

: F

= 3870,199 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :

= 1145,66 kg/m3 (Wikipedia, 2012)

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %

Universitas Sumatera Utara

Volume tangki , Vt = 1,2 x 3,378 = 6,081 m3


2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
(

= 1,73 m = 69,1 in

Tinggi tangki = 2,60 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance
n

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

Universitas Sumatera Utara

d=

) (

) (

1,285 in

C.24. Pompa Tangki Akumulasi Ampas Cair (P-301)


Fungsi

: mengalirkan ampas cair ke reaktor I

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 3870,199 kg/jam = 2,367 lbm / detik

Densitas bahan

: 1145,66 kg/m3 = 71,521 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)

Viskositas cairan

: 1,2 cP = 2,9028 lbm / ft. jam = 0,0012 Pa . s

Laju alir volumetrik : Q =

3870,199
F
=
= 3,378 m3/jam
1145,66

= 0,0009 m3/detik = 0,0072 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 111,188 0,0009 1145,66
= 114,645 J/s = 0,114645 kW = 0,1536 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,1536 hp / 0,8 = 0,1921 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,25 hp
C.25. Reaktor I (R-301)
Fungsi

: Tempat berlangsungnya reaksi nitrifikasi tahap I

Jenis

: Tangki berpengaduk

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 1 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 350C

Kebutuhan operasi

: t

= 14,2 psi
= 303 K

= 1 hari

Universitas Sumatera Utara

Laju alir massa

: F

= 3870,199 kg/jam
= 1145,66 kg/m3

Densitas bahan dalam tangki :


:

Viskositas bahan

= 1,20 cP = 0,0012 Pa . s

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 81,075 = 97,29 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 10 : 3
Tinggi head : Diameter (Hh : D) = 1 : 6
Sehingga :
(

= 3,30 m = 130,45 in

Tinggi tangki = Hs + Hh = (11 + 0,55) m = 11,55 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)

Universitas Sumatera Utara

Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,


18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,32 in

5. Tebal dinding tangki (bagian head)


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

Universitas Sumatera Utara

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (

) (

1,28 in

Daya Pengaduk (Impeller)


Jenis
: three blades propeller
Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps
Efisiensi motor = 80 %
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :
Da : Dt = 1 : 3
W : Da = 1 : 8 (Geankoplis,

(Geankoplis, 1997)
1997)

C : Dt = 1 : 3
4 Baffle : Dt / J = 10
dimana : Da = diameter pengaduk
Dt = diameter mixer
W = lebar daun pengaduk
C
= jarak pengaduk dari dasar mixer
Jadi:
Diameter pengaduk (Da) = 1/3 Dt = 1/3 3,3 m = 1,1 m

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Lebar daun pengaduk (W) = 1/8 Da = 1/8 1,1 m = 0,1375 m

Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3 Dt = 1/3 3,3 m = 1,1 m

Lebar baffle (J) = 1/10 Dt = 1/10 3,3 m = 0,33 m

Da 2 N

1,12 1 1145,66
Bilangan Reynold (NRe) =
=
= 1155207,167
0,0012

Dari Gambar 3.4-4 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis three blades
propeller, diperoleh Np = 0,8
Maka,

P Np N 3 Da 5

(Geankoplis, 1993)

= 0,8 x 1145,66 x 13 x 1,15


= 1476,077 J/s
= 1,992 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 1,992 / 0,8 = 2,49 hp
Digunakan daya motor = 2,5 hp
C.26. Pompa Reaktor I (P-302)
Fungsi

: mengalirkan pupuk cair ke filter press

Universitas Sumatera Utara

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 3898,861 kg/jam = 2,384 lbm / detik

Densitas bahan

: 1145,66 kg/m3 = 71,521 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)

Viskositas cairan

: 1,2 cP = 2,9028 lbm / ft. jam = 0,0012 Pa . s

Laju alir volumetrik : Q =

3898,861
F
=
= 3,403 m3/jam
1145,66

= 0,0009 m3/detik = 0,0072 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 111,295 0,0009 1145,66
= 114,756 J/s = 0,114756 kW = 0,1572 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,1572 hp / 0,8 = 0,1956 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,25 hp
C.27. Filter Press (D-301)
Fungsi

: memisahkan padatan tersuspensi dalam pupuk cair

Jenis

: plate and frame filter press

Temperatur

: 350C

Tekanan

: 1 atm

Data Perhitungan :
Laju alir filtrat

: 3195,489 kg/jam

Densitas filtrat

: 1129, 23 kg/m3 = 70,42 lb/ft3 (Wikipedia, 2012)

Laju alir cake

: 703,373 kg/jam

Densitas cake

: 570,02 kg/m3 = 35,54 lb/ft3

Menentukan luas penyaringan efektif :


Ditentukan dengan persamaan :
Dimana :

( )

)(

= tebal cake pada frame


= 0,0635 m

Universitas Sumatera Utara

= luas penyaringan efektif

= porositas cake
=
= 0,87

= densitas cake

= densitas cairan

= fraksi massa cake pada frame


= 0,18

= volume filtrat hasil penyaringan


=
= 2,829 m3

Direncanakan luas frame adalah 3 m2


Maka,
( )
(
`

)(
(

)
)(

A = 78,106 m2

Maka, jumlah plate = 78,106 m2 / 3 m2 = 26,03 unit


Menghitung jumlah plate:
Faktor keamanan

: 7%

Jumlah plate

: 1,07 x 26,03 = 27,85 unit


: 28 unit

C.28. Pompa Filter Press (P-303)


Fungsi

: mengalirkan pupuk cair ke reaktor II

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 3195,489 kg/jam = 1,953 lbm / detik

Densitas filtrat

: 1145,66 kg/m3 = 71,521 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)

Viskositas cairan

: 1,2 cP = 2,9028 lbm / ft. jam = 0,0012 Pa . s

Universitas Sumatera Utara

3195,489
F
=
= 2,789 m3/jam
1145,66

Laju alir volumetrik : Q =

= 0,0007 m3/detik = 0,0061 ft3/detik


Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 111,169 0,0007 1145,66
= 89,135 J/s = 0,089135 kW = 0,12 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,12 hp / 0,8 = 0,15 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,25 hp
C.29. Reaktor II (R-302)
Fungsi

: Tempat berlangsungnya reaksi nitrifikasi tahap II

Jenis

: Tangki berpengaduk

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 1 hari

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm
T = 350C

= 14,2 psi
= 303 K

Kebutuhan operasi

: t

= 1 hari

Laju alir massa

: F

= 3195,489 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :


Viskositas bahan

= 1145,66 kg/m3 (Wikipedia, 2012)


= 1,20 cP = 0,0012 Pa . s

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 66,941 = 80,32 m3

Universitas Sumatera Utara

2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 10 : 3
Tinggi head : Diameter (Hh : D) = 1 : 6
Sehingga :
(

= 3,09 m = 122,42 in

Tinggi tangki = Hs + Hh = (10,3 + 0,52) m = 10,82 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

Universitas Sumatera Utara

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,31 in

5. Tebal dinding tangki (bagian head)


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (

) (

)
)

1,28 in

Daya Pengaduk (Impeller)


Jenis
: three blades propeller
Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps
Efisiensi motor = 80 %
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :
Da : Dt = 1 : 3

(Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

W : Da = 1 : 8 (Geankoplis,

1997)

C : Dt = 1 : 3
(Geankoplis, 1997)
4 Baffle : Dt / J = 10
(Geankoplis, 1997)
dimana : Da = diameter pengaduk
Dt = diameter mixer
W = lebar daun pengaduk
C
= jarak pengaduk dari dasar mixer
Jadi:
Diameter pengaduk (Da) = 1/3 Dt = 1/3 3,09 m = 1,03 m

Lebar daun pengaduk (W) = 1/8 Da = 1/8 1,03 m = 0,12875 m

Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3 Dt = 1/3 3,09 m = 1,03 m

Lebar baffle (J) = 1/10 Dt = 1/10 3,09 m = 0,309 m

Da 2 N

1,03 2 1 1145,66
= 1021858,912
0,0012

Dari Gambar 3.4-4 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis three blades

Bilangan Reynold (NRe) =

propeller, diperoleh Np = 0,8


Maka,

P Np N 3 Da 5

(Geankoplis, 1993)

= 0,8 x 1145,66 x 13 x 1,035


= 1062,507 J/s
= 3,346 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 3,346 / 0,8 = 4,183 hp
Digunakan daya motor = 5 hp
C.30. Pompa Reaktor II (P-304)
Fungsi

: mengalirkan pupuk cair ke evaporator

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 3204,087 kg/jam = 1,958 lbm / detik

Densitas bahan

: 1145,66 kg/m3 = 71,521 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)

Viskositas cairan

: 1,2 cP = 2,9028 lbm / ft. jam = 0,0012 Pa . s

Laju alir volumetrik : Q =

3204,087
F
=
= 2,796 m3/jam
1145,66

= 0,0007 m3/detik = 0,0061 ft3/detik

Universitas Sumatera Utara

Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws Q = 111,809 0,0007 1145,66
= 89,666 J/s = 0,089666 kW = 0,121 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,121 hp / 0,8 = 0,1513 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,25 hp
C.31. Evaporator (D-302)
Fungsi

: Memekatkan konsentrasi pupuk cair

Tipe

: Falling film evaporator

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Low alloy steels, SA-240, 18Cr 8Ni Grade S

Jumlah

: 1 unit

Waktu tinggal

: 1 jam

Data Perhitungan
Kondisi operasi

: P = 1 atm

= 14,2 psi

T = 1050C = 378 K
Kebutuhan operasi

: t

= 1 jam

Laju alir massa

: F

= 3204,087 kg/jam

Densitas bahan dalam tangki :


Viskositas bahan

= 1145,66 kg/m3 (Wikipedia, 2012)


= 1,20 cP = 0,0012 Pa . s

Perhitungan ukuran tangki


1. Volume tangki
V total =
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 2,796 = 3,356 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :

Universitas Sumatera Utara

Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 10 : 3


Tinggi head : Diameter (Hh : D) = 1 : 6
Sehingga :
(

= 1,07 m = 42,57 in

Tinggi tangki = Hs + Hh = (3,56 + 0,17) m = 3,73 m

3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

Universitas Sumatera Utara

CA = Corrosion allowance

d=

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan

) (

) (

1,27 in

5. Tebal dinding tangki (bagian head)


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
-

Corrosion allowance (CA)

Allowable working stress (S) : 18750 psi

Efisiensi sambungan (E)

: 0,85

Umur alat (n) direncanakan

: 10 tahun

Tebal silinder (d) =


Dimana:

: 0,125 in/tahun

(Peters, 2004)

= tebal dinding tangki bagian silinder (in)

= tekanan desain (psi)

= jari-jari dalam tangki (in) = D/2

= Allowable working stress

CA = Corrosion allowance

d=

(
(

= umur alat yang direncanakan

= efisiensi sambungan
) (
) (

)
)

1,26 in

Spesifikasi shell and tube :


Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern,1950)
Shell :
Diameter dalam (ID)
: 25 in
= 2,0833 ft
Baffle space (B)
: 5 in
= 0,41666 ft
Passes (n)
:2
Tube :
Diameter dalam (ID)
: 0,76 in = 0,06333 ft
Diameter luar (OD)
: 1 in
= 0,08333 ft
BWG
: 11
Pitch (triangular)
: 11/4 in

Universitas Sumatera Utara

Passes
Panjang

:4
: 9 ft

Fluida panas :
Laju alir fluida masuk (W)
Temperatur masuk (T1)
Temperatur keluar (T2)
Fluida dingin :
Laju alir fluida masuk (w)
Temperatur masuk (t1)
Temperatur keluar (t2)
Panas yang diperlukan (Q)
(1) t = beda suhu sebenarnya
Fluida panas
T1 = 428 F
T2 = 248 F

:
:
:
:

= 257,028 lbm/jam
= 4280F
= 2480F

824,524 kg/jam
= 1817,25 lbm/jam
35 0C
= 95 0F
105 0C
= 2210F
117429,573 kJ/jam = 111301,323 Btu/jam

Temperatur yang lebih


tinggi
Temperatur yang lebih

: 116,619 kg/jam
: 2200C
: 1200C

Keterangan

T1 T2 = 180

LMTD

= 108,00131 in

rendah
Selisih

Fluida dingin

Selisih

t2 = 221 F

t1 = 207 F

t1 = 95F

t2 = 153 F

t2 t1 = 1260F

t2 t1 = 54F

t 2 t1
54

77,67 F
t 2
153
2,3 x ln

2,3 x ln
207
t
1

T1 T2 180

1,428
t 2 t1 126

t 2 t1
126

0,3783
T1 t1 428 - 95

Dari Gambar 18 (Kern, 1950, hal. 829), diperoleh FT = 0,97


Maka t = FT LMTD = 0,97 77,67 = 75,339 F
(2) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
Tc
tc

T1 T2 428 248

338 F
2
2

t1 t 2 221 95

158 F
2
2

Universitas Sumatera Utara

(3) Design overall coefficient (UD)


Berdasarkan Tabel 8 (Kern,1950, hal.840) diperoleh nilai UD antara 6-60

btu/jam.ft. F, diambil 60 btu/jam.ft. F


Dari Tabel 10 (Kern,1950,hal.843) dengan data OD = 1 in dan BWG =11
didapatkan luas permukaan luar (a) = 0,2618
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A

Q
876886,423 Btu/jam

103,459 ft 2
Btu
U D t 112,5
75,339o F
jam ft 2 o F

Jumlah tube, N t A "


La

103,459 ft 2
43,91 unit
9 ft 0,2618 ft 2 /ft

Fluida panas Shell Side


4. Flow Area (as)
as =

ID C 'B 29 (1,25 1) 10
=
144 PT
144 1,25

= 0,403 ft2
C = PT OD

5. Mass Velocity (Gs)


W 257,028
Gs =
=
as
0,403
= 637,78 lbm/ft2.jam
6. Bilangan Reynold (Res)
4 x( PT2 .do 2 / 4)
Ds =
.do
4 x(1,25 2 .12 / 4)
Ds =
= 0,99 in
.1
Ds = 0,0825 ft
= 0,79 cP = 1,9118 lbm/ft.jam
Res= Ds Gs = 0,0825 637,78

1,9118

= 27,523
7. Dari Gambar 28 (Kern,1950,hal.838)

Fluida dingin Tube Side


4. Flow Area (at)
Dari Tabel 10 (Kern,1950,hal.843)
at = 0,455 in2
Nt at '
43,91 0,455
at =
=
144 n
144 4
2
= 0,034 ft
5. Mass Velocity (Gt)
w 1817,25
Gt =
=
at
0,026
= 69894,23 lbm/ft2.jam
6. Bilangan Reynold (Ret)
Dari Tabel 10 (Kern,1950,hal.843)
untuk 1 in 11 BWG
Dt = 0,76 in = 0,06333 ft
= 1,2 cP = 2,90292 lbm/ft.jam
Dt x Gt 0,06333 x 69894,23
Ret =
=

2,90292
= 1524,81
7. Dari Gambar 24 (Kern,1950,hal.834)
diperoleh jH = 6,5
8. Pada tc = 1580F

Universitas Sumatera Utara

Pada Gambar 2 (Kern,1950,hal.804)

Res = 27,253 diperoleh jH =2,8

Cp = 3,604 btu/lbm.0F

8. Pada Tc = 338 F

Pada Tabel 4 (Kern,1950,hal.800)

Pada Gambar 2 (Kern,1950,hal.804)

Cp = 1,1 btu/lbm. F

Cp

Pada Tabel 4 (Kern,1950,hal.800)

= 0,371 btu/jam.ft.0F

Cp

9.

1/ 3

0,371

ho
jH

s
Ds k
ho
0,371
2,8
1,783
s
0,0825

= 22,451 btu/jam.ft.0F

11. No. of casses


N + 1 = 12 L / B
N + 1 = 12 . (9 / 10) = 10,8

12. Ps =

f Gs 2 Ds N 1
5,22.1010 De s s

0,0018 637,78 2 2,0833 10,8


5,22.1010 0,0825 0,999 0,992
= 0,000004 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

0,396

1/ 3

t
Dt k
hio
0,396
6,5
2,978
t
0,06333

= 121,03 btu/jam.ft.0F
Pressure drop
10. untuk Ret = 1524,81
Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh f
= 0,0005 ft2/in2
Spesifik gravity (s) = 1,17
t = 1,1

0 ,14

= 0,992

1/ 3

= 3,604 x 2,90292

9. hio jH k Cp

Pressure drop
10. untuk Res = 27,253
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh f
= 0,0018 ft2/in2
Spesifik gravity (s) = 0,999
Ds = 25 in = 2,0833 ft

1/ 3

= 2,978

1/ 3

= 1,1 x 1,9118
= 1,783
1/ 3
k Cp

s =

= 0,396 btu/jam.ft.0F

11.

Pt

f Gt 2 L n
5,22.1010 Dt s t
0,0005 69894,23 2 9 4
=
5,22.1010 0,06333 1,17 1,1
= 0,0206 psi
=

12. Gt = 69894,23 lbm/ft2.jam


Dari Gambar 27 hal. 837 didapatkan :
v2/2g = 0,001

4n v 2 4 0,001

=
0,15
s 2g
1,17
= 0,0005 psi
Pf =
Pt + Pr
= 0,0206 + 0,0005
= 0,00211 psi
Pressure Drop < 10 psi
Maka spesifikasi dapat diterima
Pr =

Universitas Sumatera Utara

C.32. Cooler (E-302)


Fungsi

: Mendinginkan pupuk cair dari evaporator

Jenis

: 1 - 4 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah

: 1 unit

Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern,1950)
Shell :
Diameter dalam (ID)
: 25 in
= 2,0833 ft
Baffle space (B)
: 5 in
= 0,41666 ft
Passes (n)
:2
Tube :
Diameter dalam (ID)
: 0,76 in = 0,06333 ft
Diameter luar (OD)
: 1 in
= 0,08333 ft
BWG
: 11
Pitch (triangular)
: 11/4 in
Passes
:4
Panjang
: 9 ft
= 108,00131 in
Fluida panas :
Laju alir fluida masuk (W)
Temperatur masuk (T1)
Temperatur keluar (T2)
Fluida dingin :
Laju alir fluida masuk (w)
Temperatur masuk (t1)
Temperatur keluar (t2)
Panas yang diperlukan (Q)
(4) t = beda suhu sebenarnya
Fluida panas
T1 = 221 F
T2 = 86 F

:
:
:
:

40,935 kg/jam = 89,836 lbm/jam


= 77 0F
25 0C
70 0C
= 1580F
117429,573 kJ/jam = 111301,323 Btu/jam

Keterangan
Temperatur yang lebih
tinggi

Fluida dingin

Selisih

t2 = 158 F

t1 = 63 F

t1 = 77F

t2 = 9 F

t2 t1 = 72 F

t2 t1 = 54F

Temperatur yang lebih


rendah

T1 T2 = 307

Selisih

F
LMTD

: 3204,087 kg/jam = 7063,73 lbm/jam


: 1050C
= 2210F
0
: 30 C
= 860F

t 2 t 1
t
2,3 x ln 2
t 1

63
14,07 F
9
2,3 x ln
63

Universitas Sumatera Utara

R
S

T1 T2 307

4,264
t 2 t1
72

t 2 t1
17,64

0,1225
T1 t 1 221 - 77

Dari Gambar 18 (Kern, 1950, hal. 829), diperoleh FT = 0,9


Maka t = FT LMTD = 0,9 14,07 = 12,663 F
(5) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
Tc

T1 T2 221 86

153,5 F
2
2

tc

t 1 t 2 77 158

117,5 F
2
2

(6) Design overall coefficient (UD)


Berdasarkan Tabel 8 (Kern,1950, hal.840) diperoleh nilai UD antara

75-

150 btu/jam.ft. F, diambil 112,5 btu/jam.ft. F


Dari Tabel 10 (Kern,1950,hal.843) dengan data OD = 1 in dan BWG =11
didapatkan luas permukaan luar (a) = 0,2618
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A

U D t

111301,323 Btu/jam
78,128 ft 2
Btu
112,5
12,663 o F
2 o
jam ft F

Jumlah tube, N t

78,128 ft 2
A

33,158 buah
L a " 9 ft 0,2618 ft 2 /ft

Fluida panas Shell Side


4. Flow Area (as)
as =

ID C 'B 29 (1,25 1) 10
=
144 PT
144 1,25

= 0,403 ft2
C = PT OD
5. Mass Velocity (Gs)
W 7063,73
Gs =
=
as
0,403

Fluida dingin Tube Side


4. Flow Area (at)
Dari Tabel 10 (Kern,1950,hal.843)
at = 0,455 in2
Nt at ' 33,158 0,455
at =
=
144 n
144 4
= 0,026 ft2
5. Mass Velocity (Gt)
w 89,836
Gt =
=
at
0,026
= 3447,538 lbm/ft2.jam

Universitas Sumatera Utara

= 17527,866 lbm/ft2.jam
6. Bilangan Reynold (Res)
4 x( PT2 .do 2 / 4)
Ds =
.do
4 x(1,25 2 .12 / 4)
Ds =
= 0,99 in
.1
Ds = 0,0825 ft
= 1,2 cP = 2,90292 lbm/ft.jam
Res= Ds Gs = 0,082517527,866

6. Bilangan Reynold (Ret)


Dari Tabel 10 (Kern,1950,hal.843)
untuk 1 in 11 BWG
Dt = 0,76 in = 0,06333 ft
= 0,79 cP = 1,9118 lbm/ft.jam
Dt x Gt 0,06333 x 3447,538
Ret =
=

1,9118
= 114,202

2,90292

= 498,135
7. Dari Gambar 28 (Kern,1950,hal.838)
Res = 498,135 diperoleh jH =11

7. Dari Gambar 24 (Kern,1950,hal.834)


diperoleh jH = 3

8. Pada Tc = 153,5 0F
Cp = 3,604 btu/lb.0F
k
= 0,396 btu/jam.ft.0F

8. Pada tc = 117,5 0F

Cp

1/ 3

Pada Gambar 2 (Kern,1950,hal.804)

Cp = 1,1 btu/lbm.0F

= 3,604 x 2,90292

1/ 3

Pada Tabel 4 (Kern,1950,hal.800)

0,396

= 0,371 btu/jam.ft.0F

Cp

= 2,978

1/ 3

= 1,1 1,9118

0,371

1/ 3

= 1,783
9. hio jH k Cp

ho
k Cp
jH

s
Ds k
ho
0,396
11
2,978
s
0,0825

1/ 3

9.

1/ 3

t
Dt k
hio
0,371
3
1,783
t
0,06333

= 31,3355 btu/jam.ft.0F

= 157,2384 btu/jam.ft. F
Pressure drop
10. untuk Ret = 114,02
Pressure drop
10. untuk Res = 498,135
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,0035 ft2/in2
Spesifik gravity (s) = 1,17
Ds = 25 in = 2,0833 ft
s =

Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh f


= 0,0045 ft2/in2
Spesifik gravity (s) = 0,999
t = 1,1

0 ,14

= 0,992

11.

Pt

f Gt 2 L n
5,22.1010 Dt s t

11. No. of casses

Universitas Sumatera Utara

N + 1 = 12 L / B
N + 1 = 12 . (9 / 10) = 10,8

f Gs 2 Ds N 1
5,22.1010 De s s
0,0035 17527,866 2 2,0833 10,8
5,22.1010 0,0825 1,17 0,992
= 0,00484 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima
12. Ps =

0,0045 3447,538 2 9 4
5,22.1010 0,06333 0,999 1,1
= 0,00058 psi
12. Gt = 3447,538 lbm/ft2.jam
Dari Gambar 27 hal. 837 didapatkan :
v2/2g = 0,001

4n v 2 4 0,001
Pr =
=

0,15
0,999
s 2g
= 0,0006 psi
Pf =
Pt + Pr
= 0,00058 + 0,0006
= 0,00118 psi
Pressure Drop < 10 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C.33. Gudang Penyimpanan Pupuk Cair (V-302)


Fungsi

: Menyimpan pupuk cair selama 7 hari

Bentuk

: Persegi empat

Bahan konstruksi

: Dinding beton dan atap seng

Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa

: 824,524 kg / jam = 19788,576 kg / hari

Jumlah botol

: 19788,576 / 0,5 = 40000 botol

Ukuran kotak

: (70 x 40 x 30) cm

Jumlah kotak

: 40000 / 20 = 2000 kotak / hari

Faktor kelonggaran : 40%


Areal bebas (jalan) : 40%
Lama penyimpanan : 7 hari
Perencanaan gudang :
Panjang isi

: 70 cm

Panjang total

: 0,7 m x 7 (jumlah baris) = 4,9 m

Panjang gudang

: (1 + 0,4 + 0,4) x 4,9 x 7 = 61,74 m

Lebar isi

: 40 cm

Lebar total

: 0,4 m x 10 (jumlah baris) = 4 m

Universitas Sumatera Utara

Lebar gudang

: (1 + 0,4 + 0,4) x 4 x 7 = 50,4 m

Tinggi isi

: 30 cm

Tinggi total

: 0,3 m x 5 (jumlah baris) = 1,5 m

Tinggi gudang

: 1,5 m x 7 = 10,5 m

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS

LD.1 Screening (SC)


Fungsi

: Menyaring partikel-partikel padat yang besar.

Jenis

: Bar screen

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Stainless steel

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3

Laju alir massa (F)

= 1153,309 kg/jam

Laju alir volumetrik (Q) =

(Geankoplis, 1997)

1153,309 kg/jam
= 0,0003215 m3/s
996,24 kg/m 3 x 3600 s/jam

Dari Tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater


(Arcadio, 2003)
Ukuran bar :
lebar bar = 5 mm ; tebal bar = 20 mm ; bar clear spacing = 20 mm ; slope = 30o
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 2 m

Lebar screen = 2 m

Misalkan, jumlah bar = x


Maka,

20x + 20 (x + 1) = 2000
40x = 1980
x = 49,5 50 unit (Jumlah bar yang diperlukan)

Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2040000 mm2 = 2,04 m2


Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,6 dan 30 %
screen tersumbat.

Universitas Sumatera Utara

Head loss (h) =

Q2
2

2 g Cd A 2

(0,0003215) 2
2 (9,8) (0,6) 2 (2,04) 2

= 3,5215.10-9 m dari air = 0,0000035215 mm dari air


2m

LD-1
20 mm
2m

20 mm

Gambar LD.1 Sketsa Sebagian Bar Screen (dilihat dari atas)

LD.2 Pompa Screening (P-01)


Fungsi

: Memompa air dari sungai ke water reservoir (V-01)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial steel

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,309 kg/jam


Laju alir volumetrik (Q) =

1153,309 kg/jam
= 0,0003215 m3/s
3
996,24 kg/m x 3600 s/jam
= 0,0113532 ft3/s

Desain pompa :

untuk aliran turbulen NRe > 2100


Di,opt = 0,363 Q 0,45 0,13

(Peters, 2004)

Universitas Sumatera Utara

= 0,363 (0,0003215 m3/s)0,45 (996,24 kg/m3)0,13


= 0,0238 m = 0,9399 in
Dari Tabel A.5-1 Geankoplis,1997, dipilih pipa dengan spesifikasi :

Ukuran nominal

: 1 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 1,049 in = 0,08738 ft

Diameter Luar (OD)

: 1.315 in = 0,10953 ft

Luas penampang dalam (A) : 0,006 ft2


Kecepatan linier, v =

Q 0,0113532 ft 3 /s
=
= 1,8922 ft/s
A
0,006 ft 2

Bilangan Reynold :
NRe =

vD

(Peters, 2004)

(62,1939 lbm/ft 3 )(1,8922 ft/s)(0,08738 ft )


0,000562 lbm/ft s

= 18297,449 (aliran turbulen)


Untuk pipa Commercial Steel diperoleh harga = 0,000046 ; /D = 0,00011, pada
NRe = 18297,449 diperoleh harga faktor fanning f = 0,0045 (Geankoplis, 1997).
Friction loss :

A v2
1,8922 2
1 sharp edge entrance hc = 0,55 1 2
= 0,55 (1 0)
2(1)(32,174)
A1 2 gc
= 0,0306 ft lbf/lbm
2 elbow 90

2
hf = n.Kf. v = 2(0,75)

2 gc

1 gate valve

hf = n Kf

1,8922 2
= 0,08346 ft lbf/lbm
2(1)(32,174)

1,8922 2
v2
= 1(0,17)
= 0,00945 ft lbf/lbm
2 gc
2(1)(32,174)

Universitas Sumatera Utara

40,026. 1,8922
L v 2
= 4(0,0045)
D 2 gc
0,08738232,174
2

Pipa lurus 40,026 ft

Ff = 4f

= 0,45877 ft lbf/lbm
2

1 sharp edge exit

hex

A v2
1,8922 2
2
= n 1 1
= 1 1 0
2(1)(32,174)
A2 2 gc
= 0,05564 ft lbf/lbm

Total friction loss

F = 0,63792 ft lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara

Dari persamaan Bernoulli:

2
1
g
P P
2
v 2 v1 z 2 z1 2 1 F Ws 0
2 gc
gc

(Geankoplis, 1997)

dimana : v1 = v2 ; v2 = 0 ; P1 = P2 ; P = 0
tinggi pemompaan z = Letak inlet ke V-01 (z2) Titik intake H2O (z1)
= 3,2 (-7) = 10,2 m = 33,46416 ft

32,174
33,46416 0 0,63792 Ws 0
32,174

Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 42,6276 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

42,62760,011353262,1939 = 0,05 hp
550

Digunakan daya motor standar 0,1 hp


LD.3

Water Reservoir (V-01)

Fungsi
Jumlah

: Tempat penampungan air sementara


: 1 unit

Bahan kontruksi

: Beton kedap air

Kondisi operasi :

Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,309 kg/jam


Laju alir volumetrik (Q) =

1153,309 kg/jam
= 27,783 m3/hari
3
996,24 kg/m x 1 hari/24 jam

Universitas Sumatera Utara

Desain Perancangan :
Bak dibuat persegi panjang
Perhitungan ukuran bak :

(Perry, 1997)

Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari


3

Volume air diolah = 27,783 m /hari 0,0833 hari = 2,31439 m


Bak terisi 90 maka volume bak =

2,31439
=2,57155 m3
0,9

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut :


panjang bak (p) = 2 lebar bak (l)

; p = 2l

tinggi bak (t)

:t=l

= lebar bak (l)

Volume bak V = p l t
2,57155 m3 = 2l l l
l = 1,087 m
Jadi,

panjang bak (p) = 2,174 m


lebar bak (l)

= 1,087 m

tinggi bak (t)

= 1,087 m

luas bak (A)

= 2,3639 m2

tinggi air (h)

= 0,9 (1,087) m = 0,97902 m

LD.4 Pompa Water Reservoir (P-02)


Fungsi

: Memompa air dari water reservoir ke bak sedimentasi

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial steel

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,309 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Laju alir volumetrik (Q) =

1153,309 kg/jam
= 0,0003215 m3/s
3
996,24 kg/m x 3600 s/jam
= 0,0113532 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 0,02136 ft lbf/lbm

Daya pompa : P

Wp Q
550

0,021360,011353262,1939 = 0,00003 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.5 Bak Sedimentasi (V-02)
Fungsi

: untuk mengendapkan partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring dan


terikut dengan air.

Jumlah

:1

Jenis

: beton kedap air

Data :

Laju volumetrik air buangan

= 2,31439 m3/jam

Waktu tinggal pengendapan

= 2 jam

Volume air buangan

= 1,1571 m3

Bak terisi 90%, maka volume bak

= 1,2857 m3

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut :

Panjang bak (p)

= 2 x lebar bak (l)

Lebar bak (l)

= tinggi bak (t)

Maka, volume bak (V)

=pxlxt

1,2857 = 2l x l x l
l= 0,8631 m

Universitas Sumatera Utara

Jadi, spesifikasi bak sedimentasi :

Panjang bak (p)

= 1,7261 m

Lebar bak (l)

= 0,8631 m

Tinggi bak (t)

= 0,8631 m

Luas bak (A)

= 1,4896 m2

Tinggi air

= 0,9 (0,8631) = 0,7768 m

LD.6 Pompa Bak Sedimentasi (P-03)


Fungsi

: Memompa air dari Bak Sedimentasi (V-01) ke Clarifier (V-04)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,309 kg/jam


Laju alir volumetrik (Q) =

1153,309 kg/jam
= 0,0003215 m3/s
996,24 kg/m 3 x 3600 s/jam
= 0,0113532 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 8,49663 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

8,496630,011353262,1939
550

= 0,011 hp

Digunakan daya motor standar 0,1 hp

Universitas Sumatera Utara

LD.7 Tangki Pelarutan Alum (V-03)


Fungsi

: Membuat larutan alum Al2(SO4)3

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade B

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1,01325 bar = 1,01325 kPa

Al2(SO4)3 yang digunakan

= 25 ppm

Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 ( berat)


Laju massa Al2(SO4)3 (F)

= 0,00288 kg/jam

Densitas Al2(SO4)3 30 ()

= 1363 kg/m3 = 85,090216 lbm/ft3

Viskositas Al2(SO4)3 30 () = 6,72 10-4 lbm/ft s = 1 cP


Kebutuhan perancangan

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

= 60 hari

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,00288 kg/jam 60 hari 24 jam/hari


= 0,0101 m3
0,3 1363 kg/m 3

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,0101 m3 = 0,01217 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki

Hs : D = 3 : 2

Volume tangki (Vt)


Vt = D2 Hs
Vt =

3
D3
8

Universitas Sumatera Utara

3
D3
8

0,01217 =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 0,2178 m = 8,576 in

H
Ht = Hs = s D = 0,3267 m = 12,864 in
D

3. Tebal shell tangki


Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal

= 101,325 kPa

Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(121,59 kPa) (8,576 in)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(121,59 kPa)
0,13 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,2178 m = 0,0726 m

E/Da = 1

; E = 0,0726 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,0726 m = 0,01818 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,0726 m = 0,01452 m

Universitas Sumatera Utara

J/Dt = 1/12
dimana :

; J = 1/12 0,2178 m = 0,01815 m

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 0,5 putaran/detik


Bilangan Reynold, NRe =

N ( Da) 2

1363(0,5)(0,50514) 2
173.899,0248
10 -3

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:

P Np N 3 Da

(Geankoplis, 1997)

Np = 5

(Geankoplis, 1997)

untuk NRe = 173.899,0248

P 50,5 0,50514 1363 = 28,01909 watt = 0,03757 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,04697 hp
Digunakan daya motor standar 1/16 hp

LD.8 Pompa Alum (P-04)


Fungsi

: Memompa larutan alum dari Tangki Pelarutan Alum (V-02) ke


Clarifier (V-05)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas alum ()

= 1363 kg/m3 = 85,090216 lbm/ft3

Viskositas alum () = 6,72 10-4 lbm/ft s = 1 cP

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

Laju alir massa (F) = 0,00288 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
2,11298.10-6 m3/s = 7,46158.10-5 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 12,81166 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

10,193927 7,46158.10 -5 62,1939


= 8,60116.10-5 hp

550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.9 Tangki Pelarutan Soda Abu (V- 04)
Fungsi

: Membuat larutan soda abu Na2CO3

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade B

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1,01325 bar

Na2CO3 yang digunakan

= 13,5 ppm

Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 ( berat)


Laju massa Na2CO3 (F)

= 0,00155 kg/jam

Densitas Na2CO3 30 ()

= 1327 kg/m3 = 82,8428 lbm/ft3

Viskositas Na2CO3 30 ()

= 3,69 10-4 lbm/ft s = 0,549 cP

Kebutuhan perancangan

= 60 hari

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,00155 kg/jam 60 hari 24 jam/hari


= 0,0056 m3
3
0,3 1327 kg/m

Universitas Sumatera Utara

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,0056 m3 = 0,00672 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki

Hs : D = 3 : 2

Volume tangki (Vt)


Vt = D2 Hs

3
D3
8
3
0,00672 = D 3
8
Vt =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D =0,1787 m = 7,0356 in

H
Ht = Hs = s D = 0,26805 m = 10,5534 in
D

3. Tebal shell tangki


Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(121,59 kPa) (7,0356 in)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(121,59 kPa)
0,1294 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,1787 m = 0,05956 m

E/Da = 1

; E = 0,05956 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,05956 m = 0,01489 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,05956 m = 0,01191 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,1787 m = 0,01489 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 0,5 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da) 2

1327(0,5)(0,05956) 2
23553,6956
10 -3

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:

P Np N 3 Da

(Geankoplis, 1997)

Np = 5

(Geankoplis, 1997)

untuk NRe = 23553,6956

P 50,5 0,05956 1327


3

= 0,000621 hp

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,000777 hp
Digunakan daya motor standar 1/16 hp
LD.10 Pompa Soda Abu (P-05)
Fungsi

: Memompa larutan soda abu dari Tangki Pelarutan Soda Abu


(V-04) ke Clarifier (V-05)

Universitas Sumatera Utara

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas soda abu ()

= 1327 kg/m3 = 82,8423 lbm/ft3

(Perry, 1997)

-4

Viskositas soda abu ()

= 3,69 10 lbm/ft s = 0,549 cP

Laju alir massa (F)

= 0,00155 kg/jam

Debit air/laju alir volumetrik, Q

(Othmer, 1968)

0,00155 kg / jam
F

1327 kg/m 3 3600 s / jam


= 3,244578.10-10 m3/s = 1,145767.10-8 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 14,14460 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

14,144600,0000000182,8423 8,24683.10 6 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.11 Clarifier (V-05)
Fungsi

: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena


penambahan alum dan soda abu

Jenis

: External Solid Recirculation Clarifier

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B


Data :
Laju massa air (F1)

= 1153,309 kg/jam

Laju massa Al2(SO4)3 (F2)

= 0,00288 kg/jam

Laju massa Na2CO3 (F3)

= 0,00155 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Laju massa total, m

= 1153,313 kg/jam = 0,32036 kg/s

Densitas Al2(SO4)3

= 2710 kg/m3

(Perry, 1999)

(Perry, 1999)

Densitas Na2CO3

= 2533 kg/m

Densitas air

= 996,24 kg/m3

(Geankoplis,1997)

Reaksi koagulasi :
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Diameter dan tinggi clarifier
Dari Metcalf, 1984, untuk clarifier tipe upflow diperoleh :
Kedalaman air = 3-10 m
Settling time

= 1-3 jam

Dipilih : kedalaman air (h) = 5 m, waktu pengendapan = 1 jam


Diameter dan Tinggi clarifier
Densitas larutan,

Volume cairan, V =

1153,313
= 996,28782 kg/m3
1153,309 0,00288 0,00155

996,24
2710
2533

1153,313 kg/jam 1 jam


1,1575 m 3
3
996,28782 kg/m

Faktor kelonggaran

= 20%

Volume clarifier

= 1,2 x 1,1576 m3 = 1,3891 m3

a.

Diameter dan tinggi clarifier

Volume silinder clarifier (Vs) = Vs =

Hs

(Brownell & Young, 1959)


D

Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) =

4:3
Vs =

Volume alas clarifier kerucut (Vc)

Universitas Sumatera Utara

D
Hc

Vs =

...................................................................................... (Perry, 1999)

Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2


Vc =

............................................................................................ (Perry, 1999)

Volume clarifier (V)

V = Vs + Ve =

3D3
8

1,3891 m3 = 1,178097 D3
D
b.

= 1,05645 m = 3,466 ft

; Hs = (4/3) x D = 1,4086 m

Diameter dan tinggi kerucut

Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter clarifier (Hh : D) = 1: 2


Diameter tutup = diameter tangki = 1,05645 m

1,05645 m
= 0,52823 m
2

Tinggi tutup =

Tinggi total clarifier = 1,4086 m + 0,52823 m = 1,93683 m


c.

Daya Pengaduk

Daya Clarifier
P = 0,006 D2 ............................................................................... (Ulrich, 1984)
Dimana :
P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga,
P = 0,006 x (1,05645)2 = 0,00669 kW = 0,00897 hp

Bila efisiensi motor = 60%, maka :

0,00897 hp
0,01496 hp
0,6

Maka dipilih motor dengan daya hp

Universitas Sumatera Utara

LD.12 Tangki Filtrasi (V-06)


Fungsi

: Menyaring endapan (flok-flok) yang masih terikut dengan air yang


keluar dari Clarifier (V-05)

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade B

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
= 30oC

Temperatur

Laju massa air (F)

= 1153,313 kg/jam = 0,0623 lbm/s

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)

Tangki Filtrasi dirancang untuk penampungan 1 jam operasi.


Direncanakan Volume bahan penyaring = 1/3 Volume tangki
= 20

Faktor keamanan

Tangki filtrasi dirancang untuk penampungan 1/4 jam operasi.


Tangki filtrasi dirancang untuk volume bahan penyaring 1/3 volume tangki
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air, Va

1153,313 kg/jam 0,25 jam


= 0,2894 m3
996,24 kg/m 3

Volume tangki = 1,2 0,2894 m3 = 0,3473 m3


b. Diameter tangki

Volume silinder tangki (Vs)

Hs

Universitas Sumatera Utara

Vs =

............................................................................... (Brownell, 1959)

Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 3


Vs =

Volume ellipsoidal (Ve)

He

Perbandingan tinggi ellipsoidal dengan diameter tangki (He : D) = 1:4


Ve =

............................................................................................ (Perry, 1999)

Volume tangki (V)

V = Vs + 2Ve =

5D3
12

0,3473 m3 = 1,308997 D3
D

= 0,64257 m = 25,2981 in

Hs = (4/3) x D = 0,8567 m
c. Diameter ellipsoidal = diameter tangki = 0,64257 m

0,64257 m
= 0,16064 m
4

Tinggi tutup =

Tinggi total tangki = 0,8567 + (2 x 0,16064 m) = 1,17798 m


Tinggi penyaring = 1/4 x 1,17798 m = 0,29449 m
Tinggi air dalam tangki = 3/4 x 0,29449 m = 0,22087 m
d. Tebal tangki
Tekanan operasi : Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(121,59 kPa) (25,2981 in)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(121,59 kPa)
0,002 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell, 1959)

LD.13 Pompa Filtrasi (P-06)


Fungsi

: Memompa air dari Tangki Filtrasi (V-05) ke Menara Air (V-06)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,313 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

1153,313 kg/jam
F

996,24 kg/m 3 .3600 s / jam

= 0,00032 m3/s = 0,01135 ft3/s


Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 30,9186 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

30,91860,0113562,19389 0,03968 hp
550

Universitas Sumatera Utara

Digunakan daya motor standar 0,1 hp


LD.14 Menara Air (V-07)
Fungsi

: Menampung air untuk didistribusikan

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade B

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

Laju massa air (F)


Densitas air ()

Kebutuhan perancangan

= 30oC

= 1153,313 kg/jam
= 996,24 kg/m3 = 62,0670 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)

= 3 jam

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vair =

1153,313 kg/jam 3 jam


= 3,4729 m3
3
996,24 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 3,4729 m3 = 4,1675 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
5
D3
16
5
4,1675 =
D3
16

Vt =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 2,3714 m = 93,3634 in

H
Ht = Hs = s
D

D = 2,9643 m

3. Tebal shell tangki


Tekanan operasi :

Universitas Sumatera Utara

Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa


Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(121,59 kPa) (93,3634)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(121,59 kPa)
0,1838 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in

(Brownell, 1959)

LD.15 Pompa Menara Air (P-07)


Fungsi

: Memompa air dari Menara Air (V-07) ke Cation Exchanger (V-09),


Water Cooling Tower (V-14), dan Tangki Utilitas (V-16)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,313 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

1153,313 kg/jam
F

996,24 kg/m 3 .3600 s / jam

= 0,00032 m3/s = 0,00113 ft3/s

Universitas Sumatera Utara

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 0,43243 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

0,432430,0011362,19389 0,0001 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.16 Tangki Pelarutan Asam Sulfat (V-08)
Fungsi

: Membuat larutan asam sulfat H2SO4

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low-alloy steel SA-353

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm

H2SO4 yang digunakan berupa larutan 5 ( berat)


Laju massa H2SO4 (F)

= 0,00159 kg/jam

Densitas H2SO4 5 ()

= 1028,86 kg/m3 = 66,2801 lbm/ft3

Viskositas H2SO4 5 () = 3,5 cP


Kebutuhan perancangan

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

= 30 hari

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,00159 kg/jam 30 hari 24 jam/hari


= 0,0223 m3
3
0,05 1028,86 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,0223 m3 = 0,0267 m3
2. Diameter dan tinggi tangki

Universitas Sumatera Utara

Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki

Hs : D = 3 : 2

Volume tangki (Vt)


Vt = D2 Hs
3
D3
8
3
0,00267 = D 3
8

Vt =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 0,2831 m = 11,144 in

H
Ht = Hs = s D = 0,4247 m
D

3. Tebal shell tangki


Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 22500 psia = 155132,0331 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(121,59 kPa) (11,144)

10 ( 180 in )
2(155131,0331 kPa)(0,8) 1,2(121,59 kPa)
0,0007 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Universitas Sumatera Utara

Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,2831 = 0,0943 m

E/Da = 1

; E = 0,0943 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,0943 = 0,0235 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,0943 = 0,0189 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,2831 = 0,0236 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da) 2

1028,86(2)(0,0943) 2
15228,13
3,5

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N 3 Da

(Geankoplis, 1997)

Np = 5 untuk NRe = 15228,13

(Geankoplis, 1997)

P 52 0,0943 1028,86 = 0,30688 watt = 0,00041 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,00051 hp
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.17 Pompa Asam Sulfat (P-08)
Fungsi

: Memompa larutan asam sulfat dari Tangki Pelarutan Asam Sulfat


(V-08) ke Cation Exchanger (V-09)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel

Universitas Sumatera Utara

Kondisi operasi :
= 30oC

Temperatur

Densitas asam sulfat () = 1028,86 kg/m3 = 64,23032 lbm/ft3


Viskositas asam sulfat () = 3,5 cP = 0,00235 lbm/ft s
Laju alir massa (F)

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

= 0,00159 kg/jam

Debit air/laju alir volumetrik, Q

0,00159 kg / jam
F

64,23032 kg / m 3 .3600s / jam


= 6,8762.10-9 m3/s = 2,4282.10-7 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 2,91499 ft lbf/lbm

Daya pompa : P

Wp Q
550

2,91499 6,8762.10 -9 64,23032 5,72669.10 8 hp


550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.18 Cation Exchanger (V-09)
Fungsi

: Mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

Laju massa air (F)


Densitas air ()

Kebutuhan perancangan

= 30oC

= 1153,314 kg/jam = 2,1536 lbm/s


= 996,24 kg/m3 = 62,0670 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)

= 1 jam

Universitas Sumatera Utara

Ukuran Cation Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh :
- Diameter penukar kation

= 3 ft 6 in = 1,0668114 m

- Luas penampang penukar kation

= 9,62 ft2

Faktor keamanan : 20 %
Tinggi resin

= 2,5 ft = 0,76201 m

Tinggi silinder = 1,2 2,5 ft = 3 ft = 0,91441 m


Diameter tutup = diameter tangki = 1,0668114 m = 3,5 ft = 42,00036 in
Direncanakan rasio Tinggi tutup : Diameter tangki = 1 : 4
Tinggi tutup

= 1,0668114 m= 0,2667 m

Tinggi cation exchanger = 0,91441 + 2 (0,2667) = 4 ft = 1,44781 m


Tebal dinding tangki
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 996,24 kg/m3 9,8 m/det2 0,76201 = 7,43961 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 7,43961 kPa = 108,76461 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (108,76461 kPa) = 130,51753 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(130,51753 kPa) (42,00037)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(130,51753 kPa)
0,15342 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

LD.19 Pompa Cation Exchanger (P-09)


Fungsi

: Memompa air dari Cation Exchanger (V-09) ke Anion Exchanger

(V-10)
Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,314 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
1,1576 m3/s = 0,0346 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 6,17207 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

6,172070,008462,19389 0,00586 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.20 Tangki Pelarutan NaOH (V-10)
Fungsi

: Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH)

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Universitas Sumatera Utara

Tekanan

= 1 atm

NaOH yang digunakan berupa larutan 4 ( berat)


Laju massa NaOH (F)

= 0,00235 kg/jam

Densitas NaOH 4 ()

= 1039,76 kg/m3 = 94,7662 lbm/ft3

Viskositas NaOH 4 ()

= 0,00043 lbm/ft s = 0,64 cP

Kebutuhan perancangan

= 30 hari

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,00235 kg/jam 30 hari 24 jam/hari


= 0,0406 m3
3
0,04 1039,76 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,0406 m3 = 0,04872 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
3
D3
8
3
0,04872 = D 3
8

Vt =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 0,3458 m = 13,6169 in

H
Ht = Hs = s D = 0,5187 m
D

3. Tebal shell tangki


Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa


Faktor korosi : C = 1/80 in

(Brownell, 1959)
(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(121,59 kPa) (13,6169)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(121,59 kPa)
0,14776 in

Tebal standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,3458 = 0,1153 m

E/Da = 1

; E = 0,1153 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,1153 = 0,0288 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,1153 = 0,0231 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,3458 = 0,0288 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 0,1 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da) 2

1039,76(0,1)(0,1153) 2

19628,16993
0,00064

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:

Universitas Sumatera Utara

P Np N 3 Da

(Geankoplis, 1997)

Np = 5 untuk NRe = 19.628,16993

(Geankoplis, 1997)

P 50,4 0,1153 1039,76 = 0,02638 watt = 3,53717.10-5 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 4,42146.10-5 hp
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.21 Pompa NaOH (P-10)
Fungsi

: Memompa larutan NaOH dari Tangki Pelarutan NaOH (V-10) ke


Anion Exchanger (V-11)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas NaOH ()

= 1039,76 kg/m3 = 64,91079 lbm/ft3

Viskositas NaOH ()

= 0,00043 lbm/ft s = 0,64 cP

Laju alir massa (F)

= 0,00235 kg/jam

Debit air/laju alir volumetrik, Q

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

F
2,26013.10-6 m3/s = 7,98131.10-5 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 0,80616 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

0,806166,06314.10-7 64,91079

5,76866.108 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.22 Anion Exchanger (V-11)

Universitas Sumatera Utara

Fungsi

: Mengikat anoin yang terdapat di dalam air

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
= 30oC

Temperatur

Laju massa air (F)

= 1153,314 kg/jam = 2,1536 lbm/s

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,0670 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)

Kebutuhan perancangan

= 1 jam

Ukuran Anion Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh :
- Diameter penukar kation

= 3 ft 6 in = 1,0668114 m

- Luas penampang penukar kation

= 9,62 ft2

Faktor keamanan : 20 %
Tinggi resin

= 2,5 ft = 0,76201 m

Tinggi silinder = 1,2 2,5 ft = 3 ft = 0,91441 m


Diameter tutup = diameter tangki = 1,0668114 m = 3,5 ft = 42,00037 in
Direncanakan rasio Tinggi tutup : Diameter tangki = 1 : 4
Tinggi tutup

= 1,0668114 m= 0,2667 m

Tinggi anion exchanger = 0,91441 + 2 (0,2667) = 4 ft = 1,44781 m


Tebal dinding tangki
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 996,24 kg/m3 9,8 m/det2 0,76201 = 7,43961 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 7,43961 kPa = 108,76461 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (108,76461 kPa) = 130,51753 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(130,51753 kPa) (42,00037)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(130,51753 kPa)
0,15342 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

LD.23 Pompa Anion Exchanger (P-11)


Fungsi

: Memompa air dari Anion Exchanger (V-11) ke Deaerator (V-12)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,314 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
0,00024 m3/s = 0,0084 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 290,11223 ft lbf/lbm

Daya pompa : P

Wp Q
550

290,112230,008462,1939 0,27554 hp
550

Universitas Sumatera Utara

Digunakan daya motor standar hp


LD.24 Deaerator (V-12)
Fungsi

: Menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam air

Bentuk

: Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B


Jumlah

: 3 unit

Kondisi operasi :
= 90oC

Temperatur

Laju massa air (F)


Densitas air ()

Kebutuhan perancangan

= 1153,314 kg/jam / 3 unit = 384,438 kg/jam


= 996,24 kg/m3

(Geankoplis, 1997)

= 24 jam

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vair =

384,438 kg/jam 24 jam


= 9,261 m3
3
996,24 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 9,261 m3 = 11,136 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi shell tangki : diameter tangki

; Hs : D = 3 : 1

Tinggi tutup tangki : diameter tangki

; Hh : D = 1 : 4

Volume shell tangki (Vs)


Vs = D2 Hs =

3
D3
4

Volume tutup tangki (Vh) elipsoidal


Vh =

3
D
24

(Brownell,1959)

Volume tangki (V)

Universitas Sumatera Utara

V = Vs + 2 Vh
11,136 =

5
D3
6

Maka, diameter tangki

D = 1,621 m = 63,801 in

tinggi shell tangki

H
Hs = s D = 4,863 m
D

tinggi tutup tangki

H
Hh = h D = 0,405 m
D

tinggi tangki

Ht = Hs + 2 Hh = 5,673 m

3. Tebal shell tangki


Tekanan operasi :
Poperasi = 696,27215 kPa
Ptotal = 696,27215 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (696,27215 kPa) = 835,526 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(835,526 kPa) (98,59605)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(835,526 kPa)
0,5981 in

Tebal shell standar yang digunakan = 5/8 in

(Brownell, 1959)

LD.25 Pompa Deaerator (P-12)


Fungsi

: Memompa air dari Deaerator (V-12) ke Ketel Uap (V-13)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 64,1939 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,314 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
= 1,1576 m3/s = 0,04199 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 3,13224 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

3,132240,0419962,1939 0,01487 hp
550

Digunakan daya motor standar hp

LD.26 Ketel Uap (V-13)


Fungsi

: Menyediakan uap untuk keperluan proses

Jenis

: Ketel pipa api

Bahan konstruksi : Carbon steel


Jumlah

: 1 unit

Data :
H = jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 90oC menjadi 220oC
= 3481,64473 272,50963 = 3209,1351 kJ/kg = 1379,66605 Btu/lbm
Total kebutuhan uap (W) = 151,605 kg/jam = 328,855 lbm/jam
Daya Ketel Uap

Universitas Sumatera Utara

34,5 P 970,3
H

dimana: P = daya ketel uap (hp)


W = kebutuhan uap (lbm/jam)
H = kalor steam (Btu/lbm)

328,855 1379,66605
= 387,53310 hp
34,5 970,3

Jumlah Tube
Luas permukaan perpindahan panas, A = P 10 ft2/hp
= 387,53310 hp 10 ft2/hp
= 3875,331 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
- Panjang tube, L = 25 ft
- Diameter tube, 1 in
- Luas permukaan pipa, a = 0,3925 ft2/ft

(Kern, 1965)

Jumlah tube

Nt

A
3875,331

= 394,93819 395 buah


'
L a 25 0,3925

LD.27 Water Cooling Tower (V-14)


Fungsi

: Mendinginkan air dari temperatur 45oC menjadi 30oC

Jenis

: Mechanical draft cooling tower

Bahan konstruksi : Carbon steel


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (TL2)

= 45C = 113 F

Suhu air keluar menara (TL1)

= 30C = 86F

Suhu udara (TG1)

= 34 C = 93,2F

Dari Gambar 12-4 Perry, 1999, diperoleh suhu wet bulb, Tw = 143,6F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,0325 kg uap air/kg udara kering
Dari Gambar 12-4 Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 2 gal/ft2menit

Universitas Sumatera Utara

Densitas air (79,32388C)

= 972,23432 kg/m3

Laju massa air pendingin

= 1153,314 kg/jam

Laju volumetrik air pendingin = 1153,314 / 972,23432 = 1,1862 m3/jam


Kapasitas air, Q = 1,1862 m3/jam 264,17 gal/m3 / (60 menit/jam)
= 313,3719 gal/menit
Faktor keamanan : 20 %
Luas menara, A = 1,2 (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 (313,3719 gal/menit) / (5 gal/ft2 menit)
= 75,209 ft2
Laju alir air tiap satuan luas (L) =

(1153,314 kg/jam).(1 jam).(3,28 08 ft)2


(75,209 ft 2 ).(3600 s).(1m 2 )

= 0,0139 kg/s m2
Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Laju alir gas tiap satuan luas (G) = 0,0167 kg/s m2
Tinggi menara :
Dari Persamaan 9.3-8 Geankoplis, 1997 :
Hy1 = (1,005 + 1,88 0,0325).103 (34 0) + 2,501 106 (0,0325)
Hy1 = 117529,9 J/kg
Dari Persamaan 10.5-2, Geankoplis, 1997 :
0.93 (Hy2 117529,9) = 1,12 (4,187.103).(79,32388-34)
Hy2 = 289629,1462 J/kg

Universitas Sumatera Utara

1100
1000

Entalpi Hy, (J/kg).10-3

900

Garis keset imbangan

800

Garis operasi

700
600
500
400
300
200
100
0
0

10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
T cair (oC)

Gambar L.D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)

Ketinggian menara, z =

(Geankoplis, 1997)

M kG a
Tabel L.D.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin
Hy*
122,3
199,15
348,9676
513,4596
759,3878
911,7468

Hy
117,5299
155,5009
193,4719
231,4429
269,4138
289,6292

1/(Hy*-Hy)
0,2398
0,0224
0,0067
0,0035
0,002
0,0016

0,25

1/(hy*-hy)

0,2
0,15
0,1
0,05
0
100

150

200

250

300

hy

Universitas Sumatera Utara

Gambar L.D.3 Kurva Hy terhadap 1/(Hy* Hy)


Luas daerah di bawah kurva dari pada Gambar L.D.3 ;

Hy 2

Hy1

dHy
Hy * Hy

= 5,30448

Estimasi kG.a = 6,06 10-7 kg.mol /s.m3 (Geankoplis, 1997).


Tinggi menara , Z =

0,93 (5,30448)
-7

= 9,83622 m
5

29 (6,06.10 )(1,013.10 )
Diambil performance menara 90 %, maka dari Gambar 12-15 Perry, 1999, diperoleh
tenaga kipas 0,03 Hp/ft2.
Daya menara = 0,03 Hp/ft2 414,84605 ft2 = 12,44538 hp
Digunakan daya standar 15 hp
LD.28 Pompa Water Cooling Tower (P-13)
Fungsi

: Memompa air pendingin dari Water Cooling Tower (V-14) untuk


keperluan air pendingin proses

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,314 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
= 1,1576 m3/s = 3,75826 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 139,66233 ft lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara

Daya pompa : P

Wp Q
550

139,662331,157662,1939 18,28 hp
550

Digunakan daya motor standar 20 hp


LD.29 Tangki Pelarutan Kaporit (V-15)
Fungsi

: Membuat larutan kaporit Ca(ClO)2

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade B

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm

Ca(ClO)2 yang digunakan

= 2 ppm

Laju massa Ca(ClO)2 (F)

= 0,00303 kg/jam

Densitas Ca(ClO)2 70 ()

= 1272 kg/m3 = 79,4088 lbm/ft3

Viskositas Ca(ClO)2 70 () = 0,00067 lbm/ft s = 1 cP


Kebutuhan perancangan

(Perry, 1997)
(Othmer, 1968)

= 90 hari

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,00303 kg/jam 90 hari 24 jam/hari


= 0,00515 m3
3
1272 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,00515 m3 = 0,00617 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
3
D3
8
3
0,00617 = D 3
8

Vt =

Universitas Sumatera Utara

Maka, diameter tangki

D = 0,17373 m = 6,83967 in

H
Ht = Hs = s D = 0,26059 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

0,00515 m 3
0,00617 m 3

0,26059 m = 0,21716 m

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 1272 kg/m3 9,8 m/det2 0,21716 = 2,70703 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 2,707 kPa = 104,03203 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (104,03203 kPa) = 124,83843 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(124,83843 kPa) (6,83967 m)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(124,83843 kPa)
0,12943 in

Tebal standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,17373 m = 0,05791 m

Universitas Sumatera Utara

E/Da = 1

; E = 0,05791 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,05791 m = 0,01448 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,05791 m = 0,01158 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,17373 m = 0,01448 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 2,5 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da)2

1272(2,5)(0,05791)2

10664,0852
10-3

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N 3 Da

(Geankoplis, 1997)

Np = 5 untuk NRe = 10664,0852

(Geankoplis, 1997)

P 52,5 0,05791 1276 = 0,06472 watt = 8,6787.10-5 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 10,8484.10-5 hp
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.30 Pompa Kaporit (P-14)
Fungsi

: Memompa larutan kaporit dari Tangki Pelarutan Kaporit (V-15) ke


Tangki Utilitas (V-16)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Universitas Sumatera Utara

Densitas Ca(ClO)2 ()

= 1272 kg/m3 = 79,4092 lbm/ft3

(Perry, 1997)

Viskositas Ca(ClO)2 () = 0,00067 lbm/ft s = 1 cP


Laju alir massa (F)

(Othmer, 1968)

= 0,00303 kg/jam

Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
= 6,61655.10-10 m3/s = 2,33653.10-8 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 13,46293 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

13,462932,33653.10-8 79,40921 4,5417.108 hp


550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp

LD.31 Tangki Utilitas (V-16)


Fungsi

: Menampung air untuk didistribusikan untuk kebutuhan domestik

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

Laju massa air (F)


Densitas air ()

Kebutuhan perancangan

= 30oC

= 1153,314 kg/jam
= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)

= 24 jam

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki

Universitas Sumatera Utara

Vair =

1153,314 kg/jam 24 jam


= 25,54682 m3
3
996,24 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 25,54682 m3 = 30,65618 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
5
D3
16
5
30,65618 =
D3
16

Vt =

D = 3,14953 m

Maka, diameter tangki

H
Ht = Hs = s D = 3,93692 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

25,54682 m3
3,93692 m = 3,28076 m
30,65618 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 996,24 kg/m3 9,8 m/det2 3,28076 = 32,03059 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 32,03059 kPa = 133,35559 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (133,35559 kPa) = 160,02671 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 1/80 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

Universitas Sumatera Utara

PD
nC
2SE 1,2P
(160,02671 kPa) (123,99711)

10 ( 180 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(160,02671 kPa)
0,22789 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell, 1959)

LD.32 Pompa Domestik (P-15)


Fungsi

: Memompa air dari Tangki Utilitas (V-16) ke kebutuhan domestik

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,1939 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F) = 1153,314 kg/jam


Debit air/laju alir volumetrik, Q

F
= 0,0081 = 0,0003 m3/s = 0,01044 ft3/s

Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 57,89306 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

57,893060,0104462,1939 0,06836 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/8 hp


Unit Pengolahan Limbah
LD.33 Pompa Bak Penampung (PL-01)

Universitas Sumatera Utara

Fungsi

: Memompa cairan limbah dari Bak Penampungan (BP) ke Bak


Pengendapan Awal (BPA)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)

Debit air/laju alir volumetrik, Q = 0,5062 m3/jam = 0,00011 m3/s


= 0,00372 ft3/s
Desain pompa :

untuk aliran turbulen NRe > 2100


Di,opt = 0,363 Q 0,45 0,13

(Peters, 2004)

= 0,363 (0,00011 m3/s)0,45 (996,24 kg/m3)0,13


= 0,01445 m = 0,56899 in
Dari Tabel A.5-1 Geankoplis,1997, dipilih pipa dengan spesifikasi :

Ukuran nominal

: in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 0,622 in = 0,0518 ft

Diameter Luar (OD)

: 0,84 in = 0,07 ft

Inside sectional area A

: 0,00211 ft2

Kecepatan linier, v =

Q 0,00372 ft 3 /s
=
= 1,7637 ft/s
A
0,00211 ft 2

Bilangan Reynold :
NRe =

v D (62,19389 lbm/ft 3 )(1,7637 ft/s)(0,05183 ft )


=

0,000562 lbm/ft s

= 10.120,744 (aliran turbulen)

Universitas Sumatera Utara

Untuk pipa Commercial Steel diperoleh harga = 0,000046 ; /D = 0,0029, pada


NRe = 10.120,744 diperoleh harga faktor fanning f = 0,009 (Geankoplis, 1997).
Friction loss :
1 sharp edge entrance hc

A v2
1,763692
= 0,5 1 2
= 0,5 (1 0)
2(1)(32,174)
A1 2 gc
= 0,02659 ft lbf/lbm

2 elbow 90

hf

1,763692
v2
= n.Kf.
= 2(0,75)
= 0,07251 ft lbf/lbm
2 gc
2(32,174)

1 check valve

hf

= n Kf

1,763692
v2
= 1(2)
= 0,19336 ft lbf/lbm
2 gc
2(32,174)

18,70056. 1,76369
L v 2
= 4f
= 4(0,009)
D 2 gc
0,0518232,174

Pipa lurus 18,70056 ft Ff

= 0,63155 ft lbf/lbm
2

1 sharp edge exit

hex

2
A v2
2 1,76369
= n 1 1
= 1 1 0
2132,174
A2 2 gc

= 0,04834 ft lbf/lbm
Total friction loss

F = 0,97235 ft lbf/lbm

Dari persamaan Bernoulli :

2
1
g
P P
2
v 2 v1 z 2 z1 2 1 F Ws 0
2 gc
gc

(Geankoplis, 1997)

dimana : v1 = v2 ; v2 = 0 ; P1 = P2 ; P = 0
tinggi pemompaan z = 4,2335 m = 13,88927 ft

32,174
13,88927 0 0,97235 Ws 0
32,174

Efisiensi pompa, = 80 %

Universitas Sumatera Utara

Wp = -Ws / = 18,57702 ft lbf/lbm

Daya pompa : P

Wp Q
550

18,577020,0037262,19389 0,00782 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.34 Pompa Tangki Aerasi (PL-02)
: Memompa cairan limbah dari Tangki Aerasi (AR) ke

Fungsi

Tangki Sedimentasi (TS)


Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Commercial steel

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s


3

(Geankoplis, 1997)
3

Debit air/laju alir volumetrik, Q = 0,5062 m /jam = 0,00011 m /s


= 0,00372 ft3/s
Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 9,10573 ft lbf/lbm

Daya pompa : P

Wp Q
550

9,105730,0001162,19389 0,00383 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp


LD.35 Pompa Tangki Sedimentasi (PL-03)

Universitas Sumatera Utara

Fungsi

: Memompa air resirkulasi dari Tangki Sedimentasi (TS) ke Tangki


Aerasi (AR)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Densitas air ()

= 996,24 kg/m3 = 62,19389 lbm/ft3

Viskositas air () = 0,836 cP = 0,000562 lbm/ft s

(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)

Debit air/laju alir volumetrik, Q = 0,5062 m3/jam + (3,59243 / 24) m3/jam


= 0,52906 m3/jam = 0,00015 m3/s = 0,00474 ft3/s
Desain pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = -Ws / = 3,6670 ft lbf/lbm
Daya pompa : P

Wp Q
550

3,6670,0051962,19389 0,00215 hp
550

Digunakan daya motor standar 1/64 hp

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan pupuk organik digunakan


asumsi sebagai berikut :
1. Pabrik beroperasi selama 300 hari dalam setahun.
2. Kapasitas maksimum adalah 15000 ton / tahun.
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased
equipment delivered (Peters, 2004).
4. Harga alat disesuaikan dengan basis 6 Juni 2012, dimana nilai tukar dollar terhadap
rupiah adalah US$ 1 = Rp 9390, - (Anonim, 2012)

E.1.

Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)

E.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)


A. Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Harga tanah untuk kebutuhan pabrik dan industri di daerah Kawasan Industri
Medan adalah Rp 360.000,-/m2 (Anonim, 2012).
Luas tanah seluruhnya

= 23974,675 m2

Harga tanah seluruhnya

= 23974,675 m2 x Rp 360.000,-/m2
= Rp 8.630.883.000,-

Biaya perataaan tanah diperkirakan 5% dari harga tanah selurhnya (Peters,


2004).
Biaya perataan tanah

= 0,05 x Rp Rp 8.630.883.000,= Rp 431.544.150,-

Total biaya tanah (A)

= Rp 8.630.883.000,- + Rp 431.544.150,= Rp 9.062.427.150,-

B. Harga Bangunan
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan
No.

Nama Bangunan

Luas (m2)

Harga (Rp/m2)

Jumlah (Rp)

Universitas Sumatera Utara

Pos Keamanan

18

1.000.000

18.000.000

Parkir

300

800.000

240.000.000

Taman

1000

500.000

500.000.000

Ruang Kontrol

50

2.000.000

100.000.000

Areal Proses

6750

2.500.000

16.875.000.000

Perkantoran

220

3.500.000

770.000.000

Laboratorium

40

2.000.000

80.000.000

Poliklinik

40

1.700.000

68.000.000

Kantin

80

1.500.000

120.000.000

10

Ruang Ibadah

40

500.000

20.000.000

11

Gudang Peralatan

40

1.000.000

40.000.000

12

Gudang Penyimpanan

6000

1.000.000

6.000.000.000

12

Bengkel

70

800.000

56.000.000

13

Gudang Bahan

100

1.000.000

100.000.000

14

Areal Utilitas

864,675

2.000.000

1.729.350.000

15

Pembangkit Uap

50

1.000.000

50.000.000

16

Pembangkit Listrik

150

2.000.000

300.000.000

17

Areal Perluasan

1500

1.000.000

1.500.000.000

18

Perumahan Karyawan

4000

1.500.000

6.000.000.000

19

Jalan

2662

700.000

1.863.400.000

20374,675

Total

36.429.750.000

Total biaya bangunan (B) = Rp 36.429.750.000,C. Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

X I
Cx Cy 2 x
X1 I y
m

dimana :

(Peters, 2004)

Cx

= harga alat pada tahun 2012

Cy

= harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia

Universitas Sumatera Utara

X1

= kapasitas alat yang tersedia

X2

= kapasitas alat yang diinginkan

Ix

= indeks harga pada tahun 2012

Iy

= indeks harga pada tahun yang tersedia

= faktor eksponensial untuk kapasitas

Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2008, digunakan metode regresi
koefisien korelasi :

n X i Yi X i Yi
n X i 2 X i 2 n Yi 2 Yi 2

(Montgomery, 1992)

Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total

Tahun (Xi) Indeks (Yi)


Xi.Yi
Xi2
Yi2
1989
895
1780155 3956121
801025
1990
915
1820850 3960100
837225
1991
931
1853621 3964081
866761
1992
943
1878456 3968064
889249
1993
967
1927231 3972049
935089
1994
993
1980042 3976036
986049
1995
1028
2050860 3980025 1056784
1996
1039
2073844 3984016 1079521
1997
1057
2110829 3988009 1117249
1998
1062
2121876 3992004 1127844
1999
1068
2134932 3996001 1140624
2000
1089
2178000 4000000 1185921
2001
1094
2189094 4004001 1196836
2002
1103
2208206 4008004 1216609
27937
14184
28307996 55748511 14436786
(Sumber : Tabel 6-2, Peters, 2004)

Data : n = 14
XiYi = 28307996

Xi

= 27937

Xi = 55748511

Yi = 14184
Yi = 14436786

Dengan memasukkan harga harga pada Tabel LE.2, maka diperoleh harga
keofisien korelasi :
r =

(14) (28307996) (27937)(14184)


{[(14) (55748511) (27937)] [(14)(14436786) (14184)]}

= 0,984 1

Universitas Sumatera Utara

Harga koefisien yang mendekati 1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linear


antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regersi linear.

Persamaan umum regresi linear, Y = a + bX


Dimana :

= indeks bias pada tahun yang dicari (2012)

= variabel pada tahun ke-n

a,b

= tetapan persamaan regresi

Tetapan regresi ditentukan oleh :

n X i Yi X i Yi
n X i 2 X i 2

Yi. Xi 2 Xi. Xi.Yi


a
n.Xi 2 (Xi) 2

(Montgomery, 1992)

Maka :
b =

(14)(28307996) (27937)(14184) 53536

16,8088
3185
(14)(55748511) (27937) 2

a =

(14184)(55748511) (27937)(28307996) 103604228

32528,8
3185
(14)(55748511) (27937) 2

Sehingga persamaan regresi linearnya adalah :


Y

= a + bX

= -32528,8 + 16,8088 X

Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2013 adalah :


Y

= -32528,8 + 16,8088 (2013)

= 1307,31

Perhitungan harga peralatan menggunakan harga faktor eksponensial (m)


Marshall dan Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4 (Peters,
2004). Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya diasumsikan
sebesar 0,6 (Peters, 2004).
Contoh perhitungan harga peralatan :
a. Tangki Penyimpanan Limbah Cair Tahu (V-101)

Universitas Sumatera Utara

Kapasitas tangki, X2 = 311,04 m3 dengan tekanan operasi 1 bar (100 kPa).


Dari Gambar LE.1, diperoleh harga kapasitas tangki (X1) 1 m3 dengan
tekanan operasi 100 kPa pada tahun 2002 adalah (Cy) US$ 40000. Dari Tabel
6-4 (Peters, 2004), faktor eksponen untuk tangki penyimpanan adalah 0,57

Purchased cost, dollar

10

102

103

Capacity, gal
104

105

105

Mixing tank with agitator


304 Stainless stell

10

Carbon steel
310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)

P-82
Jan,2002

103
10-1

102

10

103

Capacity, m

Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan dan Tangki


Pelarutan (Peters, 2004)
Indeks harga pada tahun 2002 (Iy) 1103 dan Indeks harga pada tahun 2013 (Ix)
1307,31. Maka, estimasi harga tangki (X2) untuk 311,04 m3 adalah :

311,04
Cx = US$ 40000
1

0 , 57

Rp. 9390
1307,31

1 US$
1103

Cx = Rp 11.733.671.170,-/unit
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses Impor
No.

Kode

Unit

Harga / Unit (Rp)

Harga Total (Rp)

S-101

66.837.676

66.837.66

V-101

11.733.671.170

11.733.671.170

M-101

753.192.616

753.192.616

M-102

1.006.990.953

1.006.990.953

V-102

18.739.557.730

18.739.557.730

Universitas Sumatera Utara

V-104

16.578.156.030

16.578.156.030

V-104

1.177.574.908

1.177.574.908

R-101

15

12.720.994.850

190.814.922.700

F-101

16.887.037.290

16.887.037.290

10

D-101

609.294.673

609.294.673

11

C-201

44.517.283

44.517.283

12

D-201

545.745.019

545.745.019

13

C-202

144.517.282

144.517.282

14

G-201

278.781.182

278.781.182

15

S-201

66.837.676

66.837.676

16

V-301

111.371.653

111.371.653

17

R-301

5.787.269.880

5.787.269.880

18

D-301

65.489.070

65.489.070

19

R-302

5.423.481.503

5.423.481.503

20

D-302

224.278.579

224.278.579

21

E-302

229.339.768

229.339.768
271.228.710.700

Total

Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Proses Non Impor


No.

Kode

Unit

Harga / Unit (Rp)

Harga Total (Rp)

P-101

1.500.000

1.500.000

P-102

1.771.139

1.771.139

P-103

1.500.000

1.500.000

P-104

6.609.149

6.609.149

P-105

1.771.139

1.771.139

P-106

1.771.139

1.771.139

P-301

1.250.000

1.250.000

P-302

1.250.000

1.250.000

P-303

1.250.000

1.250.000

Universitas Sumatera Utara

10

P-304

1.250.000

1.250.000
19.922.566

Total

Tabel LE.5 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Impor


Harga / Unit (Rp)

Harga Total

No.

Kode

Unit

SC-01

66.837.676

66.837.676

V-03

3.606.984

3.606.984

V-04

2.571.160

2.571.160

V-05

87.244.914

87.244.914

V-06

24.370.762

24.370.762

V-07

376.607.547

376.607.547

V-08

5.399.906

5.399.906

V-09

707.265.173

707.265.173

V-10

7.952.832

7.959.832

10

V-11

707.265.173

707.265.173

11

V-12

474.946.731

474.946.731

12

V-13

19.743.133.302

19.743.133.302

13

V-14

16.582.092.157

16.582.092.157

14

V-15

2.209.321

2.209.321

15

V-16

1.552.649.212

1.552.649.212

(Rp)

40.344.158.840

Total

Tabel LE.6 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Non Impor


No.

Kode

Unit

Harga / Unit (Rp)

Harga Total (Rp)

P-01

1.771.139

1.771.139

V-01

9.000.000

9.000.000

P-02

6.609.149

6.609.149

V-02

6.500.000

6.500.000

Universitas Sumatera Utara

P-03

1.771.139

1.771.139

P-04

6.609.149

6.609.149

P-05

6.609.149

6.609.149

P-06

1.771.139

1.771.139

P-07

6.609.149

6.609.149

10

P-08

6.609.149

6.609.149

11

P-09

6.609.149

6.609.149

12

P-10

6.609.149

6.609.149

13

P-11

1.880.973

1.880.973

14

P-12

1.880.973

1.880.973

15

P-13

2.909.763

2.909.763

16

P-14

6.609.149

6.609.149

17

P-15

1.771.139

1.771.139

18

PL-01

1.250.000

1.250.000

19

PL-02

6.609.149

6.609.149

20

PL-03

6.609.149

6.609.149

21

Generator 1500 KW

1.835.000.000

3.670.000.000
3.766.597.755

Total

Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya berikut :
Biaya transportasi

5%

Biaya asuransi

1%

Bea masuk

15%

PPn

10%

PPh

10%

Biaya gudang di pelabuhan

0,5%

Biaya administrasi pelabuhan

0,5%

Transportasi lokal

0,5%

Biaya tak terduga

0,5%

Universitas Sumatera Utara

Total

43%

Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut :
PPn

10%

PPh

10%

Transportasi lokal

0,5%

Biaya tak terduga

0,5%

21%

Total
Maka, harga total peralatan adalah :

Harga impor

Harga nonimpor = 1,21 x Rp

= 1,43 x Rp 311.572.869.500 = Rp 445.549.203.400


3.786.520.321 = Rp

4.581.689.588

Total = Rp 450.130.893.000

Biaya pemasangan diperkirakan 50% dari total harga peralatan (Peters, 2004).
Biaya pemasangan

0,5 x Rp 450.130.893.000

Rp 222.845.096.500

Sehingga, biaya peralatan dan pemasangan (C) = Rp 668.535.289.900


D. Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol adalah 40% dari harga total
peralatan (Peters, 2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,4 x Rp 445.690.193.400
= Rp 178.276.077.400
E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan adalah 32% dari harga total peralatan (Peters,
2004).
Biaya perpipaan (E)

= 0,32 x Rp 445.690.193.400
= Rp 142.620.861.900

F. Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik adalah 20% dari harga total peralatan
(Peters, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Biaya instalasi listrik (F) = 0,20 x Rp 445.960.193.400


= Rp 89.192.038.680
G. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi adalah 55% dari harga total peralatan (Peters,
2004).
Biaya insulasi (G) = 0,55 x Rp 445.960.193.400
= Rp 245.278.106.400
H. Biaya Inventaris Kantor
Diperkirakan biaya inventaris kantor adalah 5% dari harga total peralatan
(Peters, 2004).
Biaya inventaris kantor (H)

= 0,05 x Rp 445.960.193.400
= Rp 22.298.009.670

I. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan adalah 5% dari
harga total peralatan (Peters, 2004).
Jadi, harga perlengkapan (I)

= 0,05 x Rp 445.960.193.400
= Rp 22.298.009.670

J. Sarana Transportasi
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan memberi fasilitas sarana
transportasi (J) seperti pada tabel berikut :
Tabel E.7 Biaya Sarana Transportasi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jenis Kendaraan
Mobil Dewan Komisaris
Mobil Direktur
Mobil Manager
Mobil Kepala Seksi
Ambulance
Bus Karyawan
Truk
Mobil Pemadam Kebakaran
Fork Lift

Maka, harga total MITL

Unit
3
1
4
14
1
2
3
2
2
Total

Tipe
Chevrolet Tahoe
New KIA Sorento
Honda Odyssey
Honda CR-V
Minibus
Bus
Truk
Truk
Truk

Harga/Unit(Rp)
442.082.500
340.500.000
305.000.000
205.000.000
98.000.000
350.000.000
350.000.000
250.000.000
187.200.000

Harga Total(Rp)
1.326.247.500
340.500.000
1.220.000.000
2.870.000.000
98.000.000
700.000.000
1.050.000.000
500.000.000
374.400.000
8.479.147.500

=A+B+C+D+E+F+G+H+I+J

Universitas Sumatera Utara

= Rp 1.413.990.391.000
E.1.2 Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL)
A. Pra Investasi
Diperkirakan 40% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Pra investasi (K) = 0,4 x Rp 445.960.193.400
= Rp 178.384.077.400
B. Biaya Engineering dan Supervising
Diperkirakan 32% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Engineering dan Supervising (R) = 0,32 x Rp 445.960.193.400
= Rp 142.707.261.900
C. Biaya Legalitas
Diperkirakan 8% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Legalitas (M)

= 0,08 x 445.960.193.400
= Rp 35.676.815.470

D. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 8% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Kontraktor (N)

= 0,08 x Rp 445.960.193.400
= Rp 35.676.815.470

E. Biaya Tak Terduga


Diperkirakan 32% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Tak Terduga (O)

= 0,32 x Rp 445.960.193.400
= Rp 142.707.261.900

Total MITTL = K + L + M + N + O
= Rp 535.152.232.100
Total MIT

= MITL + MITTL
= Rp 2.029.433.141.000

E.2.

Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 1 bulan (30 hari)

E.2.1. Persediaan Bahan Baku


A. Bahan Baku Proses

Universitas Sumatera Utara

1. NaOH
Kebutuhan

= 10 kg/jam

Harga

= Rp 10.000 / kg

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 10 kg/jam x Rp 10000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 72.000.000
2. H3PO4
Kebutuhan

= 1566 kg/jam

Harga

= Rp 3000/ kg

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 1566 x Rp 3000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 3.382.560.000
3. PHP
Kebutuhan

= 1080 kg/jam

Harga

= Rp 1500 / kg

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 1080 kg/jam x Rp 1500 /kg

(Sychem, 2012)

= Rp 1.166.400.000
4. Antifoam
Kebutuhan

= 0,108 kg/jam = 0,112 L/jam

Harga

= Rp 200.000 / L

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 0,112 kg/jam x Rp 200000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 16.183.143
B. Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Alum (Al2(SO4)3)
Kebutuhan

= 0,00288 kg/jam

Harga

= Rp 8.000 / kg

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 0,00288 kg/jam x Rp 8000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 16.589
2. Soda Abu (Na2CO3)
Kebutuhan

= 0,00155 kg/jam

Harga

= Rp 6.500 / kg

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 0,00155 kg/jam x Rp 6500/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

Universitas Sumatera Utara

= Rp 7.254
3. Kapolrit
Kebutuhan

= 0,00303 kg/jam

Harga

= Rp 7.000 / kg

Harga Total

= 30 hari x 24 jam/hari x 0,00303 kg/jam x Rp 7000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 15.271
4. H2SO4
Kebutuhan

= 0,00159 kg/jam

= 0,00086 L/jam

Harga

= Rp 365.000 / L

Harga Total

= 30hari x 24jam/hari x0,00086kg/jam x Rp 365000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 226.008
5. NaOH
Kebutuhan

= 0,00235 kg/jam

Harga

= Rp 10.000 / kg

Harga Total

= 30hari x 24jam/hari x 0,00235 kg/jam x Rp 10000/kg

(CV. Rudang Jaya, 2012)

= Rp 16.920
6. Solar
Kebutuhan

= 90,88 L/jam

Harga solar untuk industri per 1 Mei 2012


Harga total

= 10.000 / L

= 30 hari x 24 jam/hari x 90,88 L/jam x Rp 10.000


= Rp 654.336.000

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 bulan (30 hari)
adalah = Rp 5.291.761.185
E.2.2. Kas
A. Gaji Pegawai
Tabel E.8 Perincian Gaji
Jabatan

Jumlah

Gaji/Bulan (Rp)

Jumlah Gaji/Bulan (Rp)

Dewan Komisaris

30.000.000

90.000.000

Direktur

42.500.000

42.500.000

Sekretaris

4.000.000

9.000.000

Universitas Sumatera Utara

Manajer Produksi

11.000.000

11.000.000

Manajer Teknik

11.000.000

11.000.000

Manajer Umum & Keuangan

11.000.000

11.000.000

Manajer Pembelian & Pemasaran

11.000.000

11.000.000

Kepala Seksi Proses

6.000.000

6.000.000

Kepala Seksi Laboratorium, R&D

6.000.000

6.000.000

Kepala Seksi Utilitas

6.000.000

6.000.000

Kepala Seksi Listrik

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Instrumentasi

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Keuangan

6.000.000

6.000.000

Kepala Seksi Administrasi

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Personalia

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Humas

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Keamanan

2.500.000

2.500.000

Kepala Seksi Pembelian

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Penjualan

3.000.000

3.000.000

Kepala Seksi Gudang / Logistik

3.000.000

3.000.000

Karyawan Proses

24

1.500.000

36.000.000

Karyawan Laboratorium, R&D

12

1.500.000

18.000.000

Karyawan Utilitas

12

1.500.000

18.000.000

Karyawan Unit Pembangkit Listrik

1.500.000

12.000.000

Karyawan Instrumentasi Pabrik

1.500.000

12.000.000

Karyawan Pemeliharaan Pabrik

12

1.500.000

18.000.000

Karyawan Bagian Keuangan

1.500.000

7.500.000

Karyawan Bagian Administrasi

1.500.000

7.500.000

Karyawan Bagian Personalia

1.500.000

6.000.000

Karyawan Bagian Humas

1.500.000

6.000.000

Karyawan Pembelian

10

1.500.000

15.000.000

Karyawan Penjualan / Pemasaran

10

1.500.000

15.000.000

Petugas Keamanan

16

1.500.000

24.000.000

Karyawan Gudang / Logistik

16

1.500.000

24.000.000

Dokter

3.000.000

3.000.000

Perawat

1.500.000

3.000.000

Petugas Kebersihan

12

1.000.000

12.000.000

Universitas Sumatera Utara

Supir

10

2.000.000

20.000.000

195

Total

Total gaji pegawai selama 1 bulan

470.000.000

= Rp 470.000.000

B. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 20% dari gaji pegawai

= 0,2 x Rp 470.000.000
= Rp 264.000.000

C. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20% dari gaji pegawai

= 0,2 x Rp 440.000.000
= Rp 264.000.000

D. Pajak Bumi dan Bangunan


Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut :

Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas
bangunan (Pasal 2 ayat 1 UU No. 20 tahun 2000)

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat
1 UU No.20 Tahun 2000)

Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21 tahun 1997)

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp


30.000.000 (Pasal 7 ayat 1 UU No. 21 tahun 1997)

Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif


pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU
No.21 tahun 1997)

Maka, berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai


berikut :
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Pupuk Organik
Nilai Perolehan Objek Pajak
Tanah

Rp

383.581.358

Bangunan

Rp

1.596.487.500

Universitas Sumatera Utara

Total NJOP

Rp

1.980.068.858

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp

-30.000.000

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak

Rp

1.950.068.858

Pajak yang terutang (5% x NPOKP)

Rp

97.503.443

E. Biaya Start Up
Diperkirakan 12% dari Modal Investasi Tetap (Peters, 2004)
Biaya start up

= 0,12 x Rp 1.929.433.141.000
= Rp 2.309.976.920
Tabel E.9 Perincian Biaya Kas

No.

Jenis Biaya

Jumlah (Rp)

Gaji Pegawai

440.000.000

Administrasi Umum

264.000.000

Pemasaran

264.000.000

Pajak Bumi dan Bangunan

97.503.443
1.065.503.443

Total

E.2.3. Piutang Dagang

PD

IP
HPT
12

Dimana

Penjualan

PD

= piutang dagang

IP

= jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)

HPT

= hasil penjualan tahunan

1. Harga jual pupuk padat

= Rp 2.450 / kg

Produk pupuk padat

= 1246 kg/jam

(Poltak, 2012)

Hasil penjualan pupuk padat tahunan


= 1246 kg/jam x 24 jam/hari x 300 hari/tahun x Rp 2.450 / kg
= Rp 21.979.440.000
2. Harga jual pupuk cair
Produksi pupuk cair

= Rp 36.000 / L

(Sonson, 2010)

= 837 kg/jam = 826,7 L/jam

Universitas Sumatera Utara

Hasil penjualan pupuk cair tahunan


= 826,7 L/jam x 24 jam/hari x 300 hari/tahun x Rp 36.000/L
= Rp 2.141.280.640.000
3. Harga jual gas bio tak murni
Produksi gas bio tak murni

= Rp 1.000 / kg
= 8185 kg/jam

Hasil penjualan gas bio tak murni tahunan


= 8185 kg/jam x 24 jam/hari x 300 hari/tahun x Rp 1000/kg
= Rp 58.932.000.000
Total penjualan

= Rp 2.222.192.080.000

Piutang dagang

= 1/12 x Rp 2.222.192.080.000
= Rp 185.182.673.300
Tabel E.10 Perincian Modal Kerja

No.

Biaya

Jumlah (Rp)

Bahan baku proses dan utilitas

Kas

1.065.503.443

Start Up

2.309.976.920

Piutang dagang

185.182.673.300

Total

225.851.876.100

37.293.722.360

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 2.029.433.141.000 + Rp 225.851.876.100
= Rp 2.220.132.785.000
Modal ini berasal dari :

Modal Sendiri

= 60% dari total modal investasi


= 0,6 x Rp 2.220.132.785.000
= Rp 1.332.079.671.000

Pinjaman Bank

= 40% dari total modal investasi


= 0,4 x Rp 2.220.132.785.000
= Rp 888.053.114.000

E.3.

Biaya Produksi Total

Universitas Sumatera Utara

E.3.1. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)


A. Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga :
Gaji Total (P)

= (12 + 2) x Rp 460.000.000
= Rp 6.160.000.000

B. Bunga Pinjaman Bank


Bunga pinjaman bank adalah 12% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2012).
Bunga bank (Q)

= 0,12 x Rp 597.691.552.800
= Rp 71.722.986.336

C. Depresiasi dan Amortisasi


Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan
(Rusdji, 2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau
straight line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif
penyusutan sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No. 17
Tahun 2000 Pasal 11 Ayat 6 dapat dilihat pada Tabel E.11 berikut.
Tabel E.11 Aturan Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun
2000
Kelompok Harta
Berwujud

Masa
(Tahun)

Tarif (%)

25

I. Bukan Bangunan
1. Kelompok 1

Beberapa Jenis Harta

Mesin kantor,
perlengkapan, alat
perangkat (tools) industri.

2. Kelompok 2

12,5

3. Kelompok 3

16

6,25

II. Bangunan Permanen

20

Mobil, truk kerja


Mesin industri kimia,
mesin industri mesin
Bangunan sarana dan
penunjang

Universitas Sumatera Utara

(Waluto, 2000) (Rusdji, 2004)


Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.

PL
n

Dimana : D

= depresiasi per tahun

= harga awal peralatan

= harga akhir peralatan

= umur peralatan (tahun)

Tabel E.12 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UU RI No. 17 Tahun 2000


Komponen
Bangunan
Peralatan proses dan
utilitas
Instrumentasi dan
pengendalian proses
Perpipaan
Instalasi listrik
Insulasi
Inventaris kantor
Perlengkapan keamanan
dan kebakaran
Sarana transportasi

31.929.750.000

Umur
(Tahun)
20

445.690.193.400

16

27.855.637.090

178.276.077.400

44.569.019.350

142.620.861.900

35.655.215.480

89.192.038.680

22.298.009.670

245.278.106.400

61.319.526.600

22.298.009.670

5.574.502.418

22.298.009.670

5.574.502.418

8.479.147.500

1.059.893.438

Biaya (Rp)

Total

Depresiasi (Rp)
1.596.487.500

205.502.794.000

Semua modal investasi tetap langsung (MITL), kecuali tanah mengalami


penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak
langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi
dengan menerapkan taat azas (UU RI Pasal 11 ayat 1 No. 17 tahun 2000).
Para wajib pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud

Universitas Sumatera Utara

dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai


pendekatan prakiraaan harta tak berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi 25 % dari MITTL, sehingga :
Biaya amortisasi = 0,25 x Rp 535.152.232.100
= Rp 133.788.058.000
Maka, total biaya depresiasi dan amortisasi (R) = Rp 336.290.852.000
D. Biaya Tetap Perawatan
1. Perawatan mesin dan alat alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2% sampai
20%, diambil 10% dari harga peralatan yang terpasang di pabrik (Peters,
2004).
Biaya perawatan mesin

= 0,1 x Rp 445.690.193.400
= Rp 44.569.019.340

2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10% dari harga bangunan (Peters, 2004)
Biaya perawatan bangunan

= 0,1 x Rp 36.429.750.000
= Rp 3.642.975.000

3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10% dari harga kendaraan (Peters, 2004)
Biaya perawatan kendaraan = 0,1 x Rp 8.479.147.500
= Rp 847.914.750

4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol


Diperkirakan 10% dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Peters,
2004).
Biaya perawatan instrumentasi

= 0,1 x Rp 178.276.077.400
= Rp 17.827.607.740

5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10% dari harga instalasi perpipaan (Peters, 2004).
Biaya perawatan perpipaan

= 0,1 x Rp 142.620.861.900
= Rp 14.262.086.190

Universitas Sumatera Utara

6. Perawatan instalasi listrik


Diperkirakan 10% dari harga instalasi listrik (Peters, 2004).
Biaya perawatan listrik

= 0,1 x Rp 89.192.038.680
= Rp 8.919.203.868

7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10% dari harga insulasi (Peters, 2004).
Biaya perawatan insulasi

= 0,1 x Rp 245.278.106.400
= Rp 24.527.810.640

8. Perawatan inventaris kantor


Diperkirakan 10% dari harga invetaris kantor (Peters, 2004).
Biaya perawatan inventasi kantor

= 0,1 x Rp 22.298.009.670
= Rp 2.229.800.967

9. Perawatan perlengkapan kebakaran


Diperkirakan 10% dari harga perlengkapan kebakaran (Peters, 2004).
Biaya perawatan perlengkapan kebakaran

= 0,1 x Rp 22.298.009.670
= Rp 2.229.800.967

Total biaya perawatan (S) = Rp 118.606.219.500


E. Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost)
Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20% dari modal investasi tetap
(Peters, 2004).
Plant Overhead Cost (T) = 0,2 x Rp 1.929.433.141.000
= Rp 385.886.628.200
F. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum selama 1 bulan adalah Rp 264.000.000
Biaya administrasi umum selama 1 tahun (U)

= 12 x Rp 264.000.000
= Rp 3.168.000.000

G. Biaya Pemasaran dan Distribusi


Biaya pemasaran selama 1 bulan adalah Rp 264.000.000
Biaya pemasaran selama 1 tahun (V)

= 12 x Rp 264.000.000
= Rp 3.168.000.000

Universitas Sumatera Utara

H. Biaya Laboratorium, Penelitan, dan Pengembangan


Diperkirakan 5% dari biaya tambahan industri (Peters, 2004).
Biaya laboratorium (W) = 0,05 x Rp 385.886.628.200
= Rp 19.294.331.410
I. Hak Paten dan Royalti
Diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (Peters, 2004)
Biaya hak paten dan royalti (X) = 0,01 x Rp 2.029.433.141.000
= Rp 20.294.331.410
J. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap
langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, AAJI, 2012).
= 0,0031 x Rp 1.394.280.909.000
= Rp 4.322.270.818
2. Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = Rp 375.000 / tenaga kerja (Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera, 2012).
Maka, biaya asuransi karyawan

= 193 orang x Rp 375.000/orang


= Rp 72.375.000

Maka, total biaya asuransi (Y)

= Rp 4.394.645.818

K. Pajak Bumi dan Bangunan


Pajak bumi dan bangunan (Z) adalah Rp 97.503.443
Total Biaya Tetap = P + Q + R + S + T + U + V + W + X + Y
= Rp 1.020.112.751.500
E.3.2. Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per Tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 30 hari adalah
Rp 5.291.761.185
Maka, total persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah
= Rp 5.291.761.185 x (300/30) hari
= Rp 52.917.611.850

Universitas Sumatera Utara

B. Biaya Variabel Tambahan


1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 10% dari biaya variabel bahan baku
Biaya perawatan lingkungan = 0,1 x Rp 52.917.611.850
= Rp 5.291.761.185
2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi
Diperkirakan 1% dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel pemasaran

= 0,01 x Rp 52.917.611.850
= Rp 529.176.119

Total biaya variabel tambahan

= Rp 5.820.937.304

C. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5% dari biaya variabel tambahan
Maka, biaya variabel tambahan = 0,05 x Rp 5.820.937.304
= Rp 291.046.865
Total biaya variabel

= Rp 59.029.596.020

Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel


= Rp 1.079.182.348.000
E.4.

Perkiraan Laba / Rugi Perusahaan

E.4.1 Laba Sebelum Pajak (Bruto)


Laba atas penjualan

= Total penjualan Total biaya produksi


= Rp 2.222.192.080.000 Rp 1.079.182.348.000
= Rp 1.143.009.732.000

Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5% dari keuntungan perusahaan


= 0,05 x Rp 1.143.009.732.000
= Rp 57.150.486.600
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UU RI No. 17 Tahun
2000 Pasal 6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 1.143.009.732.000 Rp 57.150.486.600
= Rp 1.085.859.245.000
E.4.2 Pajak Penghasilan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan UU RI No. 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 7


Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan adalah :

Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10%.

Penghasilan Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000 dikenakan pajak


sebesar 15%.

Penghasilan di atas Rp 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30%.

Maka, pajak penghasilan yang harus dibayar adalah :

10% x Rp 50.000.000

= Rp 5.000.000

15% x (Rp 100.000.000 Rp 50.000.000)

= Rp 7.500.000

30% x (Rp 1.085.859.245.000 Rp 100.000.000)

= Rp 325.727.773.500

Total PPh

= Rp 325.729.273.500

E.4.3 Laba Setelah Pajak


Laba setelah pajak

= Laba sebelum pajak PPh


= Rp 1.085.859.245.000 Rp 325.729.273.500
= Rp 760.129.971.500

E.5.

Analisa Aspek Ekonomi


A. Profit Margin (PM)

Laba sebelum pajak


x 100%
total penjualan

PM

PM

PM

= 48,86 %

Rp 1.085.859.245.000
x 100%
Rp 2.222.192.080.000

B. Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap
x 100%
Total Penjualan Biaya Variabel

BEP

BEP

BEP

= 47,15 %

Rp 1.020.112.751.500
Rp 2.222.192.080.000 - Rp.59.029.596.020

Kapasitas produksi pada titik BEP

x 100%

= 47,15% x 15.000 ton / tahun

Universitas Sumatera Utara

= 6.687 ton / tahun


Nilai penjualan pada titik BEP

= 47,15% x Rp 2.222.192.080.000
= Rp 995.896.761.500

C. Return on Investment (ROI)


ROI

Laba setelah pajak


x 100%
Total modal investasi

ROI

Rp 760.129.971.500
x 100%
Rp 2.220.132.785.000

ROI

= 34,23%

D. Pay Out Time (POT)


1
x 1 tahun
0,3423

POT

POT

= 2,92 tahun

E. Return on Network (RON)


RON

Laba setelah pajak


x 100%
Modalsendiri

RON

Rp 760.129.971.500
x 100%
Rp 1.332.079.671.000

RON

= 57,06%

F. Internet Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk
memperoleh cash flow, diambil ketentuan sebagai berikut :

Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10% tiap tahun.

Masa pembangunan disebut tahun ke nol.

Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10.

Cash flow, adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.

Dari Tabel E.13, diperoleh nilai IRR sebesar 50,208%

Universitas Sumatera Utara

BREAK EVEN POINT


PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH CAIR TAHU
KAPASITAS PRODUKSI 15.000 TON/TAHUN
2,500,000,000,000.00

harga (triliun rupiah)

2,000,000,000,000.00

1,500,000,000,000.00

biaya tetap

47,18 %

1,000,000,000,000.00

biaya
variabel
biaya
produksi

500,000,000,000.00

0.00
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90 100 110

kapasitas produksi (%)

Gambar LE-2 Grafik BEP

Universitas Sumatera Utara

Tabel LE. 13 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)


Tahun

Laba
Sebelum
Pajak

Pajak

Laba
Sesudah
Pajak

Depresiasi

1.085.859.
245.000
1.268.695.
169.500
1.395.564.
686.450
1.535.121.
155.095
1.688.633.
270.605
1.857.496.
597.665
2.043.246.
257.431
2.247.570.
883.175
2.472.327.
971.492
2.719.560.
768.641

345.990.27
3.500
380.591.05
0.080
418.651.90
5.935
460.518.84
6.529
506.572.48
1.181
557.231.47
9.299
612.956.37
7.229
674.253.76
4.952
741.680.89
1.448
815.850.73
0.592

807.368.971.
500
888.104.118.
650
976.912.780.
515
1.074.602.30
8.567
1.182.060.78
9.243
1.300.265.11
8.365
1.430.289.88
0.202
1.573.317.11
8.222
1.730.647.08
0.044
1.903.710.08
3.049

336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000
336.290.85
2.000

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

IRR

Net Cash
Flow
(1.929.433.14
1.000)
1.143.659.823
.500
1.224.394.970
.650
1.313.203.632
.515
1.410.893.160
.567
1.518.351.641
.423
1.636.555.970
.365
1.766.580.732
.202
1.909.607.970
.222
2.066.937.932
.044
2.240.000.890
.049

P/F
i=33
%
1,00
000
0,75
188
0,56
532
0,42
505
0,31
959
0,24
029
0,18
067
0,13
584
0,10
214
0,07
680
0,05
744
Tota
l

PV pada i =
33%
(1.929.433.14
1.000)
859.894.604.1
35
692.178.738.5
66
558.183.703.1
07
450.907.609.3
07
364.849.838.5
87
295.679.365.1
06
239.978.316.6
34
195.043.324.5
20
158.731.334.2
11
129.339.679.7
33
2.015.353.372
.818

P/F
i=34
%
1,0000
0
0,7462
7
0,5569
2
0,4156
1
0,3101
6
0,2314
6
0,1727
3
0,1289
0
0,0962
0
0,0717
9
0,0535
7
Total

2.015.353.372.818
34% 33%
= 33% +
2.015.353.372.818 (1.903.236.752.016)
IRR = 50,208 %

Universitas Sumatera Utara

PV pada i =
34%
(1.929.433.1
41.000)
853.477.480.
224
681.886.261.
222
545.780.079.
546
437.597.603.
307
351.437.718.
982
282.684.549.
777
227.719.331.
806
183.698.593.
756
148.383.035.
109
120.005.239.
288
1.903.236.75
2.016

Anda mungkin juga menyukai