Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

Disusun Oleh :
Dhystie Wulan Rhahmawati / 4401418040
Pendidikan Biologi A 2018

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
PRAKTIKUM 1
TEKANAN OSMOSIS (KENTANG)

Pembahasan :
Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya membran
plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan molekul atau ion melewati
membran ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan transpor aktif. Salah satu contoh dari
trasnpor pasif yaitu Osmosis. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang
mempengaruhi osmosis adalah :
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Praktikan melakukan suatu percobaan untuk mengamati tekanan osmosis dalam suatu bahan
(kentang) :

Pada suatu percobaan kentang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi yang
berbeda dengan menyiapkan 1 M larutan gula. Lalu membuat pengenceran m1 x v1 = m2 x
v2 dg seri larutan 1,0; 0,8; 0,6; 0,4; 0,2; 0. Dengan demikian ada 6 seri larutan dengan 0
molar (air saja) sebagai kontrol kemudian dimasukkan kentang yang sudah dikupas dan diiris
dalam ukuran dan bentuk yang sama Potong balok kentang ukuran 0,5 x 0,5 x 4,0 cm. Setiap
larutan, kentang yang direndam ada 4 balok jadi total 24 potongan balok kentang dan
direndam selama 2 jam di tiap seri larurtan, lalu diamati dengan mengukur panjang.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, konsentrasi larutan sukrosa sebesar 0,2 M
lebih sedikit menyebabkan perubahan panjang pada potongan umbi kentang dari pada
konsentrasi larutan sukrosa yang lain. Nilai potensial air pada jaringan dengan konsentrasi
larutan sukrosa sebesar 0,2 M adalah sebesar -0,45 Mpa.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa sel–sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang
mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya
sendiri. Hal ini terjadi karena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap
kentang. Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Hal ini
disebabkan karena kentang bersifat hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga air yang ada
pada kentang keluar dari sel–sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan
mengalami pengurangan ukuran.

Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan berat dari berat
semulanya dikarenakan air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinggi. Dimana hasil percobaan ini diketahui bahwa air gula yang terdapat di
dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki kerapatan yang
rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air gula selama kurang lebih 2 jam, kentang
tersebut menjadi lebih ringan serta warnanya juga lebih kusam. Semakin hipertonis
larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Jadi, konsentrasi larutan berbanding terbalik terhadap kentang.
Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan
rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi-permeabel, terjadi pada
kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam.

Kesimpulan :
• Pada kentang telah terjadi peristiwa osmosis karena larutan konsentrasinya berubah
semakin pekat yang disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi pepindahan molekul
pada kentang–kentang yang berbeda didalam setiap gelasnya. Perpindahan molekul tersebut
terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari larutan gula ataupun kerapatan molekul
larutan gula lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan
yang lebih rendah.

• Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat
permeabel terhadap zat–zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis ini terjadi
karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu
membran. Adapun faktor–faktor yang dapat mempengaruhi osmosis pada sel yaitu tekanan
tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan, suhu dan ukuran molekul.
PRAKTIKUM 2
TRANSPIRASI

Tanaman sepanjang 20 cm dengan jumlah daun 2 helai yang di letakkan di dalam botol
dengan diberikan 100 ml ir pada msing masing botol kemudian ditutup plastik lalu diletakkan
di tempat masing-masing di tempat terdedah dan ternaung setelah 2 jam pengamatan di
dapatkan hasil tanaman di tempat terdedah cenderung lebih cepat bertranspirasi karena
(1) adanya cahaya membuat fotosintesis lebih banyak dan adanya sukrosa hasil fotosintesis di
sel penutup stomata membuat air didalamnya lebih hipotonis akibatnya air akan lebih banyak
mengalir kedalamnya. Selanjutnya air jadi tertarik keatas oleh "daya hisap" sel penutup ini
(2) suhu yg tinggi membuat kelembaban disekitar daun lebih rendah. Akibatnya uap air dari
dalam sel penutup lebih hipertonis dan akan mengalir keluar
Temperature udara akan mempengaruhi kelembapan relative di sekitar daun. Makin tinggi
suhu, biasanya akan menyebabkan kelembapan relative udara menjadi semakin rendah,
sehingga akan mengakibatkan perbedaan tekanan uap air di dalam rongga daun dengan di
udara menjadi makin besar yang akhirnya dapat meningkatkan laju transpirasi.
PRAKTIKUM 3
JARINGAN PENGANGKUT

Pembahasan :
Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanamanmelalui akar
yang masuk malalui jaringan xilem. Dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh
xilem dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas.

1. Xilem tertutup floem terbuka


Pada perlakuan yang diberikan pada tanaman Allamanda cathartica melalui xilem tertutup
floem terbuka, berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa melakukan
tarikan terhadap air, maka yang terjadi pada tanaman tersebut adalah tanaman akan layu
karena kekurangan air dan tanaman tersebut jugaakan mati. Dari pengamatan yang dilakukan
menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada pembuluh xylem tertutup oleh
lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan air. Hal ini disebabkan karena
lapisan xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dari akar sampai pada tubuh
tumbuhan terhambat. Pengurangan air tetap dapat terjadi karena kapiler floem tetap dapat
mengalami proses kapilaritas dengan adanya transpirasi dari daun. Jadi air meskipun hanya
sedikit mengingat setiap 1 sel floem memiliki 1 sel pengiring yg bersifat "hidup" yang
selanjutnya sedikit mengganggu proses "gerak" air keatas (karena sel hidup cenderung
memanfaatkan air tersebut juga untuk aktivitas kehidupan atau metabolisme didalamnya)
Bagaimana kapilaritas terjadi adalah sebagai berikut ; Transpirasi yang terjadi membuat sel
penutup stomata kekurangan air (hipotonis) sehingga air dari sel tetangga yang lebih
hipertonis masuk ke sel penutup. Demikian selanjutnya air dari sebelah sel tetangga lalu
masuk ke sel tetangga. Hingga akhirnya air dari bawah seolah terhisap keatas melalui sel-sel
jaringan pengangkut yang tersusun seperti sedotan bersambung

2. Xilem terbuka floem tertutup


Xilem terbuka floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil
dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Pada floem tertutup
berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari akar ke
daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yangmenyebarkan hasil fotosintesis adalah
floem. Pengurangan air akan berlangsung melalui jaringan xylem yang merupakan "sel mati"
sehingga bisa mengalir keatas dengan lebih cepat (sel xylem tdk menggunakan sebagian air
tersebut untuk proses kehidupannya)

3. Kontrol
Perlakuan kontrol merupakan perlakuan ketiga dari jaringan pengangkut air. Hasil dari
pengamatan pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan kontrol
air yang ada di dalam tabung mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanaman
Allamanda masih berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya. Kontrol yg notabene tidak
ditutup salah satu jaringan pengangkut maka akan memiliki proses transpor air yg lebih cepat
karena 2 jenis kapiler semua bekerja dg baik

Dengan demikian urutan dari yang paling banyak berkurang airnya hingga yang sedikit
adalah;
1. Kontrol
2. Floem ditutup
3. Xylem ditutup

Kesimpulan :
1. Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun )untuk
melakukan fotosintesis.
2.Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tumbuhan.
3. Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu transportasi dari akar ke daun melalui
pembuluh xylem
4 Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor
daritanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
5. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata.
6. Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh akar
dibandingkan laju transpirasi.
PRAKTIKUM 4
NUTRISI DEFISIEN TUMBUHAN JAGUNG

Apabila tanaman jagung kekurangan nitrogen maka tumbuhan akan mengalami difisiensi
yaitu menguning di bagian bawah daun tanaman dan mulai di ujung, bekerja sampai pelepah.
Untuk tanaman yang kekurangan nutrient potassium tanamaan akan menguning pada daun
bagian bawah tanaman dan mulai di ujung, bekerja di sisi daun. Jika tanaman kekurangan
fosfor maka tanaman tersebut akan muncul warna ungu di daun bagian bawah tanaman dan
mulai dari ujung, naik ke samping.
1. Kekurangan Nitrogen
Kondisi awal kekurangan unsur nitrogren adalah tanaman jagung menjadi kerdil, kurus, dan
daunnya akan berwarna hijau kekuningan, menguning di bagian bawah mulai dari ujung
sampai pelepah. Kekurangan nitrogen menyebabkan beberapa senyawa bernitrogen menjadi
berkurang jumlahnya terutama asam amino dan asam nukleat untuk proses sintesis protein
sehingga tan lebih kecil dari biasanya. Lalu ada klorosis juga karena tidak bisa membentuk
cincin porfirin untuk sintesis klorofik.
2. Kekurangan Potassium
Kondisi awal kekurangan unsur potassium adalah menguning pada daun bagian bawah
tanaman mulai di ujung bekerja di sisi daun.
3. Kekurangan Fosfor
Kekurangan fosfor pada jagung umunya sudah tampak pada tanaman yang masih muda.
Gejala awal akan dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan. Kekurangan fosfor
umumnya akan mentriger antosianin sehingga muncullah warna ungu atau biru kemerahan
PRAKTIKUM 5
PLASMOLISIS

Sel epidermis daun Rhoe discolor mengalami proses plasmolisis ketika konsentrasi pelarut di
luar sel lebih rendah dibandingkan di dalam sel epidermis Rhoe discolor. Sebagai akibatnya
air terdapat di dalam sel akan keluar dari sel. Selanjutnya sel mengalami proses dehidrasi dan
terjadi pelepasan membran sel dari dinding sel yang disebut dengan plasmolisis.

Dengan meningkatnya jumlah konsentrasi sukrosa, maka peristiwa plasmolisis akan semakin
meningkat. Hal ini disebabkan karena potensial air yang berbanding lurus dengan potensial
osmotik. Dengan demikian plasmolisis akan terjadi jika pelarut didalam sel lebih tinggi
dibandingkan diluar sel. Beberapa fakor yang mempengaruhi kecepatan plasmolisis adalah
perbedaan konsentrasi dan suhu.
Plasmolisis dapat terjadi apabila sel tumbuhan diletakkan dilingkungan hipertonik
(larutan gula) sehingga air akan keluar dari dalam vakuola karena tekanan osmosis, membuat
sitoplasmanya mengerut dan membran plasma lepas dari dinding sel. Pigmen antosianin
yang terdapat pada daun Rhoeo discolor dapat memperlihatkan terjadinya proses
plasmolisis pada tumbuhan. Apabila preparat ditetesi air makawarna ungu akan terlihat jelas
dan banyak, namun apabila preparat ditetesi larutan gula yang cukup pekat maka warna
ungu akan terlihat berkurang karena larutan gula bertindak sebagailarutan hipertonik.
Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas tinggiataupun larutan pekat untuk menyebabkan ekosmosis
PRAKTIKUM 6
RESPIRASI PADA TUMBUHAN

Pembahasan :
Pada video terlihat bahwa terdapat botol yang terisi air kapur, yang di atasnya diikat
beberapa batang kecambah dan ditutup. Eksperimen ini membuktikan tentang respirasi
tumbuhan, pada hal ini air kapur dijadikan indikator terjadinya respirasi (suatu proses
pengambilan oksigen pada lingkungan dan kemudian untuk mengurai senyawa organic dan
menghasilkan karbon dioksida/CO₂). Perubahan yang terjadi pada air kapur berubah menjadi
keruh, oksigen yang berada dalam botol yang terisi air kapur terambil oleh kecambah yang
ada di dalam (kecambah melakukan proses respirasi) setelah mengikat oksigen yang berada
dalam botol, kecambah menghasilkan karbon dioksida (CO₂) sehingga membuat air kapur
yang berada pada botol menjadi keruh.

Kesimpulan :
Dinding tabung Erlenmeyer yang ada kecambahnya terdapat titik air dan air kapur berwarna
lebih keruh daripada tabung Erlenmeyer yang tidak ada kecambahnya. Air kapur yang
ditambahkan CO2, maka larutan zat kapur tersebut akan mengikat CO2 sehingga terjadi
perubahan warna pada air. CO2 yang bereaksi dengan larutan kapur, sehingga larutan kapur
menjadi keruh dan menimbulkan endapan.
PRAKTIKUM 7
RESPIRASI DENGAN GANONG

Pembahasan :
Prinsip penggunaan respirometer ganong adalah yang pertama dengan memasukkan
kecambahnya dulu, kemudian untuk ganong seperti yang di video karena bentuknya yang
tempat untuk kecambah adalah erlenmeyer sehingga harus dihubungkan dengan pipa U
dengan kondisi rapat sehingga katup penghubung harus diberi tanah liat. Setelah kecambah
dimasukkan ke tabung kecambah atau erlenmeyer, maka air atau KOH diisikan ke pipa U.
Perlu mengatur cairan di pipa U terlebih dahulu sebelum tabung kecambah atau erlenmeyer
ditutup. Pada saat ada KOH maka CO2 akan terikat KOH akibatnya udara yg ada di pipa U
akan tertarik kearah KOH sehingga seolah permukaan cairan menjadi turun, pada saat H20
saja maka ada banyak alternatif yang terjadi karena H20 tidak mengikat CO2.
1. Alternatif pertama adalah bahwa CO2 yang dikeluarkan sama dengan O2 yang
diserap sehingga permukaan cairan tetap.
2. Alternatif kedua jika CO2 yang dikeluarkan lebih banyak dari serapan O2 maka
permukaan cairan disalah satu sisi jadi lebih tinggi
3. Alternatif ketiga jika yang diserap lebih banyak dari yang dikeluarkan maka
permukaan cairan di salah satu sisi jadi lebih rendah
Karena ada banyak alternatif maka dilakukan penghitungan RQ atau koefisien respirasi

Kesimpulan cara menghitung O2 dan CO2


Rumus sebagai berikut ;
RQ=Volume CO2 yg dilepas/volume O2 yg diserap
Vol O2 = vol perubahan permukaan pd saat KOH dimasukkan di respirometer
Vol CO2 = vol O2 + vol perubahan permukaan pd saat H20 dimasukkan di respirometer
PRAKTIKUM 8
MENGHITUNG KLOROFIL

Berdasarkan video sebelum dilakuakan perhitungan klorofil terlebih dahulu dimulai dengan
menimbang daun yang di potong keci-kecil kemudian di gerus dengan mortar, ketika digerus
dengan mortar ditambahkan alkohol sedikit demi sedikit sambil terus digerus hingga serat
daun memutih. Alkohol berisi ekstrak klorofil ini lalu ditampung dan diukur volumenya.
Kemudian ekstrak ini disaring dengan kertas whatmann atau dengan syringe filter dan
dimasukkan cuvet spektro, setting software spektro lalu menyetting panjang gelombang yang
digunakan sesuai rumus panjang gelombang yang dipakai pada rumus ini adalah 665, 645,
dan 630 pemilihan rumus disesuaikan dengan pelarut yang digunakan pada saat menggerus
tadi.
Perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil pengamatan pada video di atas, dijelaskan mengenai perhitungan-
perhitungan absorbansi dalam spektrofotometer.
- Pengurangan 750 penyerapan terbaca dari (.01), dengan panjang gelombang
• 665 (.2) – (.01) = .19
• 645 (.19) - (.01) = .18
• 630 (.1) – (.01) = .09
- Persamaan untuk konsentrasi klorofil dalam cairan
• C = [(11.6 x 665nm - .14 x 630 – 1.31 x 645nm)]
- Untuk menemukan klorofil a konsentrasi cairan, di lakukan dengan perhitungan
berikut:
• C = (11.6 x .19 – 0.14 x .09 – 1.31 x .18)
• C = 1.96 mg/L
- Untuk menemukan konsentrasi klorofil dari jaringan tanaman menggunakan
persamaan berikut:
• Chl = (C x V) / (1 x g)
• V = volume alkohol yang digunakan (7 ml)
• g = berat jaringan tumbuhan yang digunakan
• Maka Chl = 274.4 mg/g
PRAKTIKUM 9
PERKECAMBAHAN PADI

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, 100 biji yang diletakan di jus tomat dan 100 biji
yang diletakan di perasan jeruk nipis, biji yg ada di jus tomat dan perasan jeruk nipis tidak
berkecambah. sedangkan pada biji yang diletakan di air biasa berkecambah, namun tidak
semuanya. Buah jeruk Cytrus aurantifolia mengandung inhibitor berupa asam askorbat, dan
buah tomat Solanum lycopersicum mengandung asam absisat (ABA) sehingga kedua cairan
tersebut dapat mengahambat perkecambahan biji padi Oryza sativa. Sedangkan biji yang
dikecambahkan pada air biasa dapat mengalami perkecambahan karena air dapat menetralisir
zat inhibitor yang ada. Sedangkan biji yang dikecambahkan pada air biasa dapat mengalami
perkecambahan karena air dapat menetralisir zat inhibitor yang ada.

Anda mungkin juga menyukai