Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sukma Anora Wahyunia ( 162210101019 ) / A

Tugas Teknologi Sediaan Steril

1. Metode perhitungan tonisitas :

 Metode ekuivalensi NaCl

dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di
farmakope : Daftar Tonisitas NaCl). Misalkan penisilin E = 0,18 artinya 1 gram Penisilin setara/senilai
0,18 gram NaCl. Agar isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubuh yaitu  0,9% (b/v) NaCl 0,9%
artinya 0,9 gram NaCl yang terlarut dalam volume total 100 mL. Jadi RUMUS nilai ekuivalensi
terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram

Contoh perhitungan Tonisitas :

R/ Ampisilin Na  0,1      (E=0,16)

    Isoniazid        0,05     (E=0,25)

    m.f.Inject. Isot. 5 mL

jawab :

NaCl 0,9% = 0,9/100

jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 mL = (0,9/100) x 5 mL = 0,045 gram

Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam sediaan (berdasarkan resep) yaitu 

Rumus E x W

Ampisilin Na = 0,1 gr x 0,16 = 0,016

Isoniazid       = 0,05 gr x 0,25 = 0,0125

jadi total nilai kesetaraan NaCL dalam sediaan = 0,016 + 0,0125 = 0,0285 gram

Sehingga agar Isotonis :

0,045 gr - 0,0285 = 0,0165 gram NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan menjadi isotonis.

Tapi apabila ingin mengganti zat pengisotonis NaCl 0,0165 menjadi glukosa (dekstrosa) maka
perhitungannya :

1 gr dekstrosa setara dengan 0,18 gr NaCl, maka

0,0165 gr NaCl setara dengan = (0,0165/0,18) x 1 = 0,1965 gram dekstrosa yang harus ditambahkan
untuk menggantikan NaCl 0,0165 gr
 Metode  Penurunan Titik Beku

Cairan tubuh yang setara 0,9% NaCl mengalami penurunan titik beku sebesar 0,52 Celcius, oleh
karena itu sediaan dikatakan isotonis apabila mengalami penurunan titik beku 0,52 C. Untuk
memperoleh larutan isotonis maka NaCl yang ditambah sesuai RUMUS :

keterangan :

B                      = Jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis

Ptb1, Ptb2 ...    = Penurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep

Ptb                   = Penurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl)

C1, C2 ..     = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (b/v) % , titik titik dalam rumus
maksutnya apabila ada 4 zat berkhasit, rumusnya sama (C1xPtb1+C2...+C3...+C4xPtb4), begitu pula
jika trdapat 5 atau seterusnya.

 Metode Penentuan Volume Isotonis Berdasarkan ekuivalensi

Volume isotonis (V.Isot.) adalah volume akhir larutan agar larutan tersebut menjadi larutan yang
isotonis. Volume Isotonis dihitung dg cara :

2. Pengaruh hypertonisitas, hipotonisitas dan isotonisitas dalam darah


a. Hipertonisitas
Larutan Hipertonisitas dapat menyebabkan pergerakan osmosis cairan sel dalam darah menjadi
keluar sehingga dapa menyebabkan sel mengkerut dan jika parah dapat merusak sel (terutama jika
terjadi pada pembuluh darah yang kecil),
b. Hipotonisitas

Larutan Hipotonisitas dapat menyebabkan pergerakan osmosis carian plasma ke dalam sel darah
sehingga dapat menyebabkan sel darah merah menjadi benkak dan kemudian pecah.
c. Isotonisitas
Sedangakan larutan Isotonisitas memiliki kadar ekuivalensi yang hampir sama dengan cairan yang
ada di plasma sehingga tidak menimbulkan gejala yang signifikan selama tidak terjadi
hipersensitifitas.

3. Contoh soal
a. Berapa gram NaCl yg dibutuhkan untuk membuat larutan prokain HCl 1% b/v isoosmotic? (E
procain HCl =0,21){misal larutan yg dipelukan 100 ml) nilai procain HCl agar isoosmotic pada sediaan
100 mL = (1/100) x 100 mL = 1 gram
Nilai ekivalen terhadap Nacl = W x E

1 gr Procain CL setara dengan = 1 x 0.21

= 0,21 gram

b. Jika diganti dengan dextrose, berapa gram dextrose yang dibutuhkan? (E dextrose 0,16)

Nilai ekivalen terhadap NaCl = W x E

(0,21/0,16)X 1 dextrose = 1,3125

Jadi 0,21 gram NaCl setara dengan 1,3125 gram Dextrose

4. Makna Uji sterilitas, uji pirogen dan endotoksin


a. Uji sterilitas adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
mikroorganisme hidup atau yang mempunyai daya hidup dalam suatu sediaan yang telah disterilkan.

b. Uji pirogenitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakan suatu sediaan uji bebas
pirogen atau tidak dengan maksud untuk membatasi resiko reaksi demam yang dapat diterima oleh
pasien apabila diinjeksi dengan suatu sediaan farmasi
c. Endotoksin adalah toksin pada bakteri gram negatif berupa lipopolisakarida (LPS) pada membran
luar dari dinding sel yang pada keadaan tertentu bersifat toksik pada inang tertentu..

Anda mungkin juga menyukai