Anda di halaman 1dari 12

Analisis Skrining

metabolit
Sekunder
Kelompok 5
Nama Kelompok ;

Jens Martensson
Saragoza Oktaviana M (162210101057)
Guspa Gayatri Azmi (162210101133)
Sukma Anora (162210101019)

2
Analisis bahan alam

Bahan alam secara khusus diartikan


sebagai segala material organik yang
dihasilkan oleh alam yang telah dipelajari
dan dibuktikan baik secara empiris
maupun secara tradisional melalui
pengalaman penggunaan turun temurun
memiliki khasiat tertentu untuk kesehatan
baik dalam bentuk segar, sediaan kering,
ekstrak, maupun senyawa tunggal hasil
pemurnian.
PENGERTIAN
Metabolit sekunder merupakan senyawa dengan berat molekul
rendah yang ditemukan dalam jumlah minor pada organisme yang
memproduksinya karena tidak berfungsi sebagai komponen
esensial dalam metabolisme atau penopang pokok dari
kelangsungan hidup dari organisme tersebut, melainkan lebih
berfungsi sebagai penunjang seperti agen pertahanan diri,
perlawanan terhadap penyakit atau kondisi kritis, ataupun
berperan sebagai hormon.
Metabolit sekunder berupa molekul-molekul kecil, bersifat
spesifik, mempunyai struktur yang bervariasi, setiap senyawa
memiliki fungsi atau peranan yang berbeda-beda. Pada
umumnya senyawa metabolit sekunder berfungsi untuk
mempertahankan diri atau untuk mempertahankan eksistensinya
di lingkungan tempatnya berada. Metabolit sekunder merupakan
biomolekul yang dapat digunakan sebagai lead compounds
dalam penemuan dan pengembangan obat-obat baru. Senyawa
metabolit sekunder yang umum terdapat pada tanaman adalah :
alkaloid, flavanoid, steroid, saponin, terpenoid dan tannin.
Klasifikasi metabolit sekunder
Klasifikasi metabolit sekunder secara sederhana
terdiri atas tiga kelompok utama:
1) terpen (misalnya volatil, glikosida kardiak,
karotenoid, dan sterol

Jens Martensson
2) Fenolik (misalnya asam fenolat, kumarin,
lignan, stilbena, flavonoid, tanin, dan lignin)
3) Senyawa yang mengandung nitrogen
(misalnya alkaloid dan glukosinolat)

6
Macam macam metode pengujian
✔ Metode ekstraksi dan Metode Isolasi
Proses ekstraksi dan isolasi diperlukan untuk memisahkan dan mengambil senyawaan metabolit
sekunder tersebut sehingga dapat diperoleh manfaatnya. Beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk
memperoleh senyawa kimia metabolit sekunder tersebut meliputi metode pengumpulan sampel

Jens Martensson
tumbuhan, pencucian sampel tumbuhan, pengeringan, dan metode ekstraksi dan isolasi tumbuhan.
✔ Metode identfikasi senyawa
Penentuan struktur molekul tertentu menggunakan data dari berbagai teknik spektroskopi seperti UV-
visible, Infrared (IR), Nuclear Magnetic Resonance (NMR), dan spektroskopi massa.

7
Macam macam metode pengujian
✔ Spektroskopi UV-Vis dapat digunakan untuk menentukan total fenolik ekstrak (280 nm), flavones
(320 nm), asam fenolik (360 nm), dan total anthosianid (520 nm).
✔ Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah alat analisis resolusi tinggi untuk
mengidentifkasi kandungan kimia danmenguraikan senyawa struktural.

Jens Martensson
✔ Spektrometri massa memberikan informasi yang melimpah untuk elusidasi struktural senyawa
ketika tandem mass spectrometry (MS) diterapkan.

8
Tabel RekapanJurnal
Tujuan Analisis, Sampel, Author, Tahun, Link Jurnal Nim
Preparasi Sampel Metode Dan Kondisi Analisis Hasil
Analit Mahasiswa
Tujuan : Preparasi Sampel : Metode : TLC Quersetin Link:
Penelitian ini bertujuan 0,5 mL 2% AlCl3 dalam larutan etanol Fase diam : silica gel F254 Rf : 0,73 https://www.sciencedirect.com/scie
untuk senyawa metabolic ditambahkan ke 0,5 mL larutan sampel. Panjang gelombang : 254 nm dan Area : 1278,3 nce/article/pii/S167483011260044X
sekunder Setelah 1 jam inkubasi pada suhu kamar, 366nm
warna kuning mulai terbentuk. Ini diukur Fase gerak: Ethyl acetate-
Sampel : Evolvulus butanone-formic acidwater (5: 3: Gomathi, D., Kalaiselvi, M.,
pada 420 nm dengan spektrofotometer UV-

Jens Martensson
alsinoides 1: 1). Ravikumar, G., Sophia, D.,
visible. Grafik standar disiapkan dengan
Analit : Evolvulus Gopalakrishnan, V. K., & Uma, C.
menggunakan quercetin dan total kandungan
alsinoides (2012). Secondary metabolite
flavonoid dinyatakan sebagai ekuivalen
credentials of Evolvulus alsinoides
quercetin (mg / g).
by high performance thin layer
2 µL larutan uji dan 2 µL larutan standar chromatography (HPTLC). Journal
ditotolkan dalam pelat TLC Silica gel of biomedical research, 26(4), 295-
60F254 3 × 10 ditambahkan Fase gerak:
302.
Ethyl acetate-butanone-formic acidwater (5:
3: 1: 1). Diukur dengan TLC dengan
Panjang gelombang 254 nm dan 366 nm. Nama:
Saragoza Oktaviana M
(162210101057)

9
Tujuan Analisis,
Tabel RekapanJurnal
Preparasi Sampel Kondisi Analisis Hasil Author, Tahun, Link Jurnal
Sampel, Nim Mahasiswa

Tujuan : Preparasi Sampel : Fase gerak adalah MeOH-H2O dengan  %Akurasi : Link:
penentuan quercetin, 4 mL wine dimasukkan ke laju alir 150 μL min − 1. Elusi 87% ± 7.0 https://link.springer.com/articl
sebagai senyawa dalam cartridge C18, yang dilakukan dalam kondisi gradien: pada Linearitas : 0.9989 e/10.1007/s12161-018-1337-4
antioksidan khas yang sebelumnya diaktivasi oleh waktu 0 menit, MeOH yaitu 40%, LOD : 0,1 mg/l
Buiarelli, F.dkk.. 2018.
setelah 30 menit, MeOH yaitu 70%, LOQ : 0,3 mg/l

Jens Martensson
ada di dalam produk MeOH (10 mL) dan dicuci Extraction, Purification, and
makanan nabati dengan air (4 mL). Interferensi dan kemudian pada 40 menit, MeOH Determination by HPLC of
termasuk wine Italia dihilangkan dengan 4 mL air yaitu 100%. Waktu ekuilibrasi adalah Quercetin in Some Italian
asam (mengandung 1% asam 10 menit. Quercetin diidentifikasi
Sampel : Wines. Rome, Italy
format) dan kemudian analit berdasarkan waktu retensinya (22,35
12 Italian Wines. menit). Deteksi dilakukan pada 260 nm Department of Chemistry,
dielusi dengan 6 mL dietil
Sembilan anggur University BLa Sapienza.
eter. Setelah itu eluat
merah dan tiga anggur dikeringkan di bawah aliran Kolom : Kolom C18 (ID P 250 mm × P.le Aldo Moro 5, 00185
putih. nitrogen, residu dilarutkan 2,1 mm) Nama:
dalam 100 μL MeOH dan 5 μL Guspa Gayatri Azmi
diinjeksikan, kemudian
(162210101133)
penyaringan sampel melalui
membran 0,45 μm, dalam
sistem HPLC-UV.

10
Tujuan Analisis, Sampel, Author, Tahun, Link Jurnal
Preparasi Sampel Metode Dan Kondisi Analisis Hasil
Analit Nim Mahasiswa
Total fenolik contets diekspresikan sebagai mg Gallic Acid
Tujuan : Preparasi Sampel : Metode : Metode microplate Equivalents (GAE) per g ekstrak tumbuhan. Link:
Penelitian ini bertujuan C. bonduc dikumpulkan pada Januari 2017 Folin – Ciocalteu diadaptasi dari https://www.researchgate.ne
untuk senyawa metabolic dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, Ahmad et al 20 dengan beberapa t/publication/321322960_Ph
sekunder Indonesia. Semua tumbuhan diidentifikasi modifikasi ytochemical_Screening_Tota
l_Flavonoid_and_Total_Phe
Sampel : Caesalpinia oleh Indonesia Lembaga Sains, Pusat nolic_Content_and_Antioxi
bonduc (L.) Roxb Konservasi Tumbuhan-Botani Bogor Taman, Pelarut : 1: 4 agen Folin- dant_Activity_of_Different_
Indonesia Ciocalteure yang diencerkan dan Parts_of_Caesalpinia_bond
larutan natrium karbonat uc_L_Roxb
Bahan tanaman dikumpulkan dan larutan (100 g / L)
dibersihkan, dikeringkan pada suhu
kamar.Kemudian di tumbuk menjadi bubuk Panjang gelombang : 765 nm Sembiring, Elin & Elya,
dan disimpan dalam wadah kaca kedap diukur menggunakan microplate Berna & Sauriasari, Rani.
udara. 50g sampel bubuk diekstraksi dengan reader (Versamax Absorbansi (2017). Phytochemical
refluks menggunakan etanol 70% Microplate Reader, USA). Screening, Total Flavonoid
sebagaipelarut selama 2 jam dan diulangi 3 and Total Phenolic Content
kali. Ekstrak kemudian diuapkan Pengenceran asam galat (10-200 and Antioxidant Activity of
menggunakan evaporator rotasi vakum, dan mg / L) digunakan sebagai Different Parts of Caesalpinia
kemudian dikeringkan dalam penangas air standar untuk kalibrasi. bonduc (L.) Roxb.
pada suhu 50 ° C. Pharmacognosy Journal. 10.
123-127.
10.5530/pj.2018.1.22.
Nama:
Sukma Anora wahyunia
(162210101019)
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai