Anda di halaman 1dari 23

TONISITAS

LINA WIDIYASTUTI
Pendahuluan
Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi garam dan tekanan osmotic yang
sama dengan sel darah merah
Larutan isotonis tidak akan menyebabkan jaringan membengkak atau berkontraksi bila terjadi
kontak
tidak menyebabkan rasa tidak enak bila diteteskan ke mata, saluran hidung, darah atau jaringan
lainnya
Contohnya larutan NaCl 0,9%
Mengapa larutan perlu dibuat isotonis?
Larutan hipertonis, dapat menyebabkan air yang ada didalam sel keluar melalui membran
sel dan mengencerkan larutan garam yang ada di sekeliling sel sampai konsentrasi garam
di dua sisi membran eritrosit sama.

Keluarnya air dari dalam sel menyebabkan sel mengerut dan mengecil (crenated)

Contohnya Larutan NaCl 2%


Larutan hipotonis, akan menyebabkan terjadinya hemolisis karena larutan memasuki sel
darah, akibatnya sel akan membengkak dan pecah serta membebaskan hemoglobinnya.

Contoh: larutan NaCl 0,2%


Pengukuran Tonisitas
1. Dapat ditentukan dengan melihat pengaruh larutan jika disuspensikan dengan darah
(metode hemolisis)

2. Metode untuk menentukan sifat koligatif larutan, berdasarkan kenaikan temperatur dari
tekanan uap sampel dengan kelembaban tetap
Perhitungan Tonisitas
1. Metode krioskopik (Penurunan titik beku)
2. Metode ekuivalen Natrium Klorida
3. Metode Disosiasi
4. Metode White-Vincent
5. Metode Sprowls
Metode Krioskopik
Penurunan titik beku sejumlah larutan obat ditentukan dengan eksperimen atau perhitungan
teoritis jika diketahui BM dan Liso tipe ionnya
Contoh soal
Apoteker bagian R&D industri farmasi sedang merancang formula tetes mata yang berizi zat aktif
tetrahidrozolin HCl 0,05% (∆Tf 1% 0,16 oC) dan benzalkonium klorida 0,01% (∆Tf 1% 0,09oC). Dilakukan
perhitungan tonisitas sediaan. Berapakah tonisitas sediaan yang dimaksud?
Jawab :
Metode ekuivalen Natrium Klorida
Ekuivalen natrium klorida (E) disebut juga ekuivalen tonisitas dari larutan obat adalah banyaknya
natrium klorida yang akuivalen dengan 1 gram obat.

Nilai ekuivalen beberapa obat sudah tercantum dalam tabel


Contoh soal
Suatu larutan mengandung 1,0 gram efedrin sulfat dalam 100ml. Berapa banyak NaCl yang
ditambahkan agar larutan isotonis? Jika diketahui E efedrin sulfat 0,23.
Jawab:
Kesetaraan efedrin sulfat dengan NaCl = 1,0 g x 0,23 = 0,23 gram,
Untuk memperoleh larutan isotonis diperlukan 0,9 gram NaCl, jadi masih diperlukan tambahan
NaCl sebanyak (0,9 – 0,23 = 0,67 gram)
Contoh soal
Apoteker bagian R&D sebuah industri farmasi sedang mengembangkan formula tetes mata yang
mengandung Nafazolin HCl 0,9 mg (E = 0,27), NaCl q.s (E = 0,9) sebanyak 100ml. Dilakukan
perhitungan tonisitas cairan yang akan dibuat untuk mengetahui tonisitas sediaan sehingga bisa
disesuaikan dengan kondisi cairan mata.

Jawab:
Metode Disosiasi
LARUTAN AKAN ISOTONIS JIKA

MENGHITUNG BANYAKNYA ZAT PENGISOTONIS


𝑓𝑎 𝑓𝑏
Xa + 𝑀𝑏Xb + … = 0,28
𝑀𝑎
𝑀ℎ 𝑓𝑎 𝑓𝑏
Xh = (0,28 – ( Xa + Xb + ...)
𝐹ℎ 𝑀𝑎 𝑀𝑏
Ma, Mb = Berat molekul zat-zat terlarut (obat)
Mh = Berat molekul zat pembantu (misalnya NaCl, glukosa, dekstrosa)
Xa, Xb = Kadar zat-zat dalam gram setiap liter
fa, fb, fh = faktor disosiasi senyawa obat (a dan b) dan senyawa pembantu yang
mempunyai harga berikut :
Zat yang tidak terdisosiasi (glukosa, gliserin) 1
Basa dan asam lemah dengan 1 derajat disosiasi 1,5
Basa dan asam kuat, garam-garam uni-uni valen 1,8
Contoh soal
Hitung tonisistas dari formula berikut:
R/ NaCl 0,6 (BM 58,5)
KCI 0,03 (BM 74,5)
CaCl2 .2H20 0,01 (BM 219)
Aqua p.i. ad 100 ml
Jawab
Konsentrasi zat dirubah dalam gram/liter terlebih dahulu, baru dimasukkan dalam rumus
NaCl 0,6 = 0,6%= 0,6 gr/100 ml =6 gr/L
KCI 0,03 = 0,03%= 0,03 gr/100ml =0,3 gr/L
CaCl2 .2H20 0,01 = 0,01%= 0,01 gr/100ml =0,1 gr/L
Aqua ad 100ml
Jadi tonisitas formula diatas adalah
𝑓𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑓𝐾𝐶𝑙 𝑓𝐶𝑎𝐶𝑙2
X𝑁𝑎𝐶𝑙 + X + X =…
𝑀𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑀𝐾𝐶𝑙 𝐾𝐶𝑙 𝑀𝐶𝑎𝐶𝑙2 𝐶𝑎𝐶𝑙2
1,8 1,8 1,8
x6+ x 0,3 + x 0,1 = 0,193 <0,28 (hipotonis)
58,5 74,5 219

NaCl yang ditambahkan agar isotonis adalah


𝑀𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑓𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑓𝐾𝐶𝑙 𝑓𝐶𝑎𝐶𝑙2
(0,28 – ( X𝑁𝑎𝐶𝑙 + X + X )
𝐹𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑀𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑀𝐾𝐶𝑙 𝐾𝐶𝑙 𝑀𝐶𝑎𝐶𝑙2 𝐶𝑎𝐶𝑙2
58,5
(0,28 – 0,193) = 2,828 gr/L
1,8

Jadi untuk membuat isotonis formula diperlukan NaCl sebanyak 0,283 gr/100ml
Metode White-Vincent

Perhitungan tonisistas ini melibatkan penambahan air dalam larutan obat agar diperoleh larutan
isotonis dan kemudian dilakukan penambahan larutan pengencer isotonis sampai volume yang
dikehendaki

Digunakan rumus :

V = w x E x 111,1
Contoh Soal
Akan dibuat larutan kokain HCl 1% sebanyak 30 ml yang isotonis dengan cairan tubuh. Berapa
pelarut yang ditambahkan jika diketahui E kokain HCl 0,16.
Jawab:
1. 0,3 gr x 0,16 = 0,048 gr (kesetaraan dengan NaCl)
2. Untuk isotonis diperlukan 0,9 gr/100ml, jadi untuk 0,048 diperlukan volume sebanyak 0,048
100
x = 5.3 ml
0,9

3. Untuk mencapai volume yang diinginkan ditambahkan lagi cairan NaCl 0,9% sampai 30ml
Metode Sprowls

Merupakan pengembangan metode White-Vincent


V = w x E x 111,1 , digunakan untuk menyusun table nilai V bila digabungkan dengan berat obat.
Tabel dapat dilihat dalam USP XX halaman 1028

Anda mungkin juga menyukai