Anda di halaman 1dari 30

Large volume pare

nteral (LVP)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota kelompok 5

Farenza Okta Kirana M. Fawaz Haris

Novyananda Salmasfattah Laily Nurul A.


I. Definisi LVP
1. Definisi
2. Tujuan
3. Syarat
1. Definisi LVP dan Parenteral

Definisi LVP Menurut FI IV Sediaan parenteral

Menurut Farmakope Indonesia IV sediaan Sediaan parenteral adalah sediaan yang


parenteral volume besar adalah injeksi dosis digunakan tanpa melalui mulut atau dapat
tunggal untuk intravena dan dikemas dalam dikatakan obat dimasukkan ke dalam tubuh
wadah bertanda volume lebih dari 100 ml . LVP selain saluran cerna (langsung ke pembuluh
biasa digunakan untuk cairan irigasi dan dialisis. darah) sehingga memperoleh efek yang cepat
Saat ini, cairan LVP digunakan pula sebagai dan langsung sampai sasaran.
cairan pembawa obat lain dan juga nutrisi
parenteral.
2. Tujuan

1. Bila tubuh kekurangan air, elektrolit dan karbohidrat maka kebutuhan tersebut harus cepat diganti.
2. Pemberian infus memiliki keuntungan karena tidak harus menyuntik pasien berulangkali.
3. Mudah mengatur keseimbangan keasam dan kebasaan obat dalam darah.
4. Sebagai penambah nutrisi bagi paseien yang tidak dapat makan secara oral
5. Berfungsi sebagai dialisa pada pasien gagal ginjal.
3. Syarat
Steril

Bebas bakteri pirogen

Bebas partikel partikulat

Volume tidak boleh melebihi 1000 ml

Dikemas dalam dosis tunggal


II. Indikasi penggunaan LVP
1. Untuk menjamin penyampaian obat yang masih belum banyak diketahui sifat-sifatnya ke dalam suatu jaringan yang sakit atau
daerah target dalam tubuh dalam kadar yang cukup, khususnya jika diantisipasi bahwa senyawa obat yang bersangkutan sulit
mencapai sasaran tersebut jika diberikan melalui rute yang lain
2. Untuk memungkinkan pengendalian langsung terhadap beberapa parameter farmakologi tertentu, seperti waktu tunda, kadar
puncak dalam darah, kadar dalam jaringan,
3. Untuk menjamin dosis dan kepatuhan terhadap obat, khususnya untuk penderita rawat jalan
4. Untuk mendapatkan efek obat yang tidak mungkin dicapai melalui rute lain, mungkin karena obat tidak dapat diabsorbsi atau
rusak oleh asam lambung atau enzim jika diberikan secara oral.
5. Untuk menghasilkan efek secara lokal jika diinginkan untuk mencegah atau meminimalkan efek/reaksi toksik sistemik. Untuk
pemberian obat pada penderita yang tidak sadarkan diri atau tidak dapat bekerja sama (gila). Contoh: pemberian obat penenang
pada orang gila
6. Untuk memperbaiki dengan cepat cairan tubuh atau ketidakseimbangan elektrolit atau untuk mensuplai kebutuhan nutrisi
Beberapa komponen penunjang fisologis
tubuh dapat diberikan dalam bentuk sediaan
Konsep formulasi parenteral volume besar seperti kebutuhan t
Syarat-syarat dari injeksi volume
besar ialah harus steril, bebas pirogen d
ubuh akan air, elektrolit, karbohidrat, asam a
an bebas dari bahan partilukat, dikemas mino, vitamin dan mineral. Faktor fisiologi p
dalam wadah dosis tunggal dalam wada erlu diperhatikan karena dapat berpengaruh
h gelas atau plastik yang sesuai (Torce,
1874) pada formulasi. Tekanan osmosa atau osmo
- Parameter fisiologis laritas merupakan faktor fisiologi yang dima
- Parameter fisika kimia
- Stabilitas LVP
na tekanan osmosa adalah perpindahan pel
arut dan zat terlarut melalui membran perme
abel yang memisahkan 2 komponen, dinyat
akan dalam osmole per kilogram = osmolarit
a.
Osmolaritas (mosmol/liter) Tonisitas

>350 Hipertonis

329-350 Agak hipertonis

270-328 Isotonis

250-269 Agak hipotonis

0-249 Hipotonis

larutan 1,85% urea adalah isotonis, akan tetapi san


gat tidak sesuai (tidak boleh) diberikan pada kecep
atan pemberian infus normal karena dapat menyeb
abkan hemolisis yang akan merusak kesetimbanga
n nitrogen dalam tubuh.
Parameter fisika kimia

• Kelarutan
Pada umumnya obat-obatan yang digunakan
• Cahaya dan suhu
untuk membuat sediaan parenteral volume bes Cahaya dan suhu mempen
ar mudah larut.
• pH garuhi kestabilan obat. Conto
pH perlu diperhatikan mengingat pH yang tida hnya yaitu vitamin yang harus
k tepat dapat berpengaruh pada darah. pH darah
normal 7.5-7.45. disimpan dalam wadah terlind
• Pembawa ung cahaya.
Umumnya digunakan pembawa air, tetapi dap
at juga dipakai emulsi lemak intravena yang dibe • Faktor kemasan
rikan sendiri atau kombinasi dengan asam amino
atau dekstrose. Zat pembawa yang digunakan d Bahan wadah berpengaruh
alam sediaan infus yaitu zat yang berbentuk larut
an (air) atau yang biasa digunakan dalam pembu
terhadap kestabilan obat pare
atan sediaan steril adalah aqua pro injeksi untuk nteral volume besar seperti g
melarutkan zat aktif dan zat tambahan.
elas, plastik dan tutup karet.
Stabilisasi LVP Stabilitas LVP tentu ditunjang dari beberapa
bahan tambahan. Untuk bahan penambah sep
erti dapar, antioksidan, komplekson, jarang dita
mbahkan pada sediaan parenteral volume bes
ar. Semua aditif yang ditambahkan hanyalah ya
ng diperlukan saja, untuk menjaga efektivitas pr
oduk dan tidak boleh membahayakan pasien. B
eberapa logam seperti besi, tembaga, atau kals
ium yang dapat diikat oleh agen pengkhelat me
mbentuk senyawa larut atau akan membentuk
senyawa yang akan mengendap selama tahap
pemurnian, kadang-kadang berada dalam juml
ah yang kecil dalam kompenen larutan LVP.
Penggolongan Sediaan
• Infus elektrolit
LVP berasarkan kompo
sisi dan kegunaannya Digunakan untuk mengatasi perbedaa
Jenis Volume Besar Solusi Intravena me
n atau penyimpangan jumlah normal ele
nurut Bethesda (2011), yaitu elektrolit, k krolit dalam darah. Ada dua kondisi plas
arbohidrat, solusi nutrisi (Protein dan Em
ulsi Lipid), dialisis peritoneal, dan irigasi ma darah yang menyimpang:
solusi. Adapun penjelasan elekrolit, karb
ohidrat, dan solusi nutrisi adalah sebaga
Asidosis, yaitu kondisi plasma dar
i berikut: ah yang terlalu asam akibatnya adanya
ion Cl yang berlebihan
Alkalois, yaitu kondisi plasma darah
yang terlalu basa sehingga jumlah ion
Na, K, dan Ca dalam jumlah berlebihan.
• Infus Karbohidrat
Infus karbohidrat adalah sedi
aan infus yang berisi larutan glu
kosa atau dektrosa yang cocok
untuk donor kalori. Infus ini berg
una untuk diurtik (20%), untuk te
rapi oedema (30-50%), larutan
mannitol 15-20% untuk menguji
fungsi ginjal
Nutrisi Parenteral Total
Nutrisi parenteral total atau yang lebih dikenal d
engan istilah TPN (total parenteral nutrition) diguna
kan untuk memberikan dukunagn nutrisi dalam jan
gka waktu lama bagi pasien-pasien yang tidak ma
mpu mengkonsumsi makan per oral dan tidak dapa
t menjalani pemberian nutrisi enteral. Karena TPN
merupakan cara pemberian nutrisi yang mahal, me
merlukan monitoring yang terus menerus dan berp
otensi untuk menimbulkan komplikasi infeksi, meta
bolic serta mekanis, tindakan ini hanya dilakukan bi
la cara pemberian nutrisi yang lain (oral atau enter
al) tidak adekuat atau merupakan kontraindikasi se
mentara dukungan nutrisi dalam waktu yang lama
sangat dibutuhkan.
Faktor-Faktor Formul
Steril
asi dan Produksi LVP
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu ut
bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen
Berikut ini kondisi pemrosesan yang me
mpengaruhi formulasi LVP: (menimbulkan penyakit) maupun apatogen/n
Steril on-patogen (tidak menimbulkan penyakit), b
Bebas Pirogen aik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berke
Bebas Partikel Partikulat
mbang biak' maupun dalam bentuk spora (d
Dikemas dalam Kemasan Dosis Tunggal
alam keadaan statis, tidak dapat berkemban
g biak tetapi melindungi diri dengan lapisan p
elindung yang kuat) (Fl IV). Dengan demikia
n, maka dapat disimpulkan bahwa sediaan L
VP harus dalam keadaan bebas dari mikroor
ganisme dalam bentuk apapun
Faktor-Faktor For
mulasi dan Produk Pirogen merupakan suatu produk mikro
organisme terutama dari gram negatif. Piro
si LVP gen dapar belsumber dari:
- Air desilat yang telah terkontaminasi ol
eh bakteri yang tahan udara yang tumbuh
dan menghasilkan endotoksin.
- Zat terlarut seperti NaCl dan dekstrosa.
- Peralatan yang digunakan sering menja
di media kultur bakteri dan kontaminasi pir
ogenik.
- Kontaminasi dapat berasal dari mikroor
ganisme di udara atau dari debu.
Faktor-Faktor For
mulasi dan Produk • Bebas Partikel Partikulat
si LVP Partikel partikulat didapatkan dari pol
usi udara. Partikulat bisa alami dari alam
dan ada yang buatan manusia. Partikulat
yang berasal dari alam antara lain debu,
asap dari kebakaran hutan, bisa juga ber
asal dari gunung berapi, dan lain sebag
ainya. Partikulat juga bisa berasal dari b
uatan manusia seperti dari bahan bakar
pada kendaraan serta dari berbagai indu
stri yang dapat menghasilkan sejumlah b
esar partikulat.
Faktor-Faktor For
mulasi dan Produk Dikemas dalam Kemasan Dosis Tunggal
si LVP
Kemasan LVP harus memiliki wadah berukur
an 100-1000 ml. Wadah atau kemasan dapat
membantu mencegah atau mengurangi kerus
akan, melindungi produk yang ada didalamny
a, melindungi dari bahaya pencemaran serta
gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Selain itu, kemasan suatu produk berfungsi u
ntuk menempatkan suatu hasil pengolahan at
au produk industi agar memudahkan dalam p
enyimpanan, pengangkatan dan pendistribusi
an
Faktor Yang Memp
engaruhi Dalam Si Viskositas
stem Produksi LVP Dalam sediaan infus viskositas sangat b
Viskositas erpengaruh karena jika sediaan infus ter
Kelarutan lalu kental maka akan susah menetes, d
Pengontrolan pH
Kerapatan
istribusi obat dalam darah akan lambat,
Tegangan permukaan sehingga ketercapaian efek terapi yang
Tekanan Uap diinginkanpun akan lambat pula. Menuru
t Levcyhuk (1992) Sistem infus menyedi
akan kecepatan aliran cairan yang terus
menerus dan teratur. Sehingga, sediaan
ini harus memiliki viskositas yang baik.
Faktor Yang Memp
engaruhi Dalam Si
stem Produksi LVP Kebanyakan solut yang digunakan d
alam larutan LVP sangat larut diban
dingkan dengan konsentrasi terapeu
tik yang diperlukan. Jadi, masalah k
elarutan jarang menimbulkan masal
ah dalam formulasi, komponen form
ulasi masih akan tetap berada dala
m bentuk terlarut pada kondisi penyi
mpanan dan penanganan normal
Faktor Yang Memp
engaruhi Dalam Si Pengontrolan pH sangat penting ditinj
stem Produksi LVP au dari segi: efek pada tubuh jika obat inf
us diberikan; efek terhadap stabilitas pro
duk; efek pada sistem kontener-penutup;
dan kemungkinan penguraian pada obat
yang ditambahkan (dicampurkan). pH se
rum darah biasanya adalah 7,35 – 7,45 d
an efek langsung larutan infus yang dibe
rikan secara intravena di luar rentang pH
ini tergantung pada kapasitas dapar larut
an dan jumlah asam lemah atau basa ya
ng merupakan bagian dari formulasi.
Faktor Yang Memp
engaruhi Dalam Si KERAPATAN
Massa jenis atau densitas adalah suatu besaran ke
stem Produksi LVP rapatan massa benda yang dinyatakan dalam berat
benda per satuan volume benda tersebut. Besaran
massa jenis dapat membantu menerangkan menga
pa benda yang berukuran sama memiliki berat yan
g berbeda. Benda yang lebih besar belum tentu leb
ih berat daripada benda yang lebih kecil, contohny
a sebutir kelereng lebih berat daripada sebuah sep
on pencuci piring. Hubungan antar viskositas dan k
erapatan adalah semakin tinggi nilai viskositasnya,
maka akan tinggi pula nilai kerapatannya. Dalam s
ediaan infus, jika terjadi fenomena tersebut, maka
dapat dipastikan sediaan infus akan sulit mengalir.
Faktor Yang Memp
engaruhi Dalam Si Besarnya tegangan permukaan diperngaruhi oleh bebera
pa faktor, seperti jenis cairan, suhu, dan, tekanan, massa jen
stem Produksi LVP is, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika cairan memili
ki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya j
uga besar. salah satu factor yang mempengaruhi besarnya t
egangan permukaan adalah massa jenis/ densitas (D), sema
kin besar densitas berarti semakin rapat muatan – muatan at
au partikel-partiekl dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini
menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk
memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena parti
kel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel y
ang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil
akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.
Sediaan infus harus memiliki nilai viskositas dan nilai kerp
aatn yang rendah. Begitu jua dengan nilai tegangan permuk
aannya. Semakin rendah nilai kerapatan sediaan infus maka,
nilai tegangannya akan rendah pula.
Faktor Yang Memp
engaruhi Dalam Si Semakin tinggi tekanan uap yang terjadi
pada suatu fluida, maka semakin tinggi titik
stem Produksi LVP didih yang dibutuhkan untuk mendidihkan su
atu fluida. Begitu juga sebaliknya, semakin r
endah tekanan uap, maka semakin rendah
pula suhu yang dibutuhkan untuk mendidihk
an suatu fluida. Sedangkan hubungan antar
a suhu dan viskositas adalah Viskositas aka
n turun dengan naiknya suhu, sedangkan vi
skositas gas naik dengan naiknya suhu. Seh
ingga jika dalam sediaan infus sifat viskoista
snya harus rendah, maka nilai tekanan uapn
ya akan meningkat.
Aspek-aspek yang
perlu diperhatikan
Maintanance Therapy
Replacement Therapy
Kebutuhan Air
Kebutuhan elektrolit
Kebutuhan Kalori
Metode pemberian LVP
Preparasi dan praktik rumah sakit
Wadah
Sterilitas dan pirogenitas
Partikulat
antimikroba
VII. Bahan aditif
Senyawa untuk membunuh Insert the title of your subtitle Here buffer
pertumbuhan mikroba, Bertujuan untuk mengatur pH
phenylmercuric nitrate and sediaan, termasuk kelarutan dan
thiomersol 0.01%, benzethonium kestabilan, phospate buffer,
chloride and benzalkonium acetate buffer
chloride, phenol or cresol 0.5%,
chlorobutanol 0.5%, methyl
paraben, propyl paraben

surfaktan
Meningkatkan kelarutan dari bahan
sediaan parenteral.

tonisitas
tonisitas adalah konsentrasi relatif
antioksidan dari zat terlarut yang dilarutkan
Antioksidan berfungsi untuk dalam larutan yang menentukan
mengatur stabilitas sediaan, arah dan tingkat difusi,
metabisulfite, sulfite
VIII.Pengaruh viskositas ,densitas, teganga
n permukaan

VISKOSITAS DENSITAS TEGANGAN PERMUKAAN

Dalam sediaan infus viskositas Besaran massa jenis dapat Tegangan permukaan adalah
sangat berpengaruh karena jika membantu menerangkan gaya atau tarikan kebawah yang
sediaan infus terlalu kental maka mengapa benda yang berukuran menyebabkan permukaan cairan
akan susah menetes, distribusi sama memiliki berat yang berkontraksi dengan benda
obat dalam darah akan lambat, berbeda. Benda yang lebih dalam keadaan tegang. Hal ini
sehingga ketercapaian efek besar belum tentu lebih berat disebabkan oleh gaya-gaya tarik
terapi yang diinginkanpun akan daripada benda yang lebih kecil, yang tidak seimbang pada antar
lambat pula. Menurut Levcyhuk contohnya sebutir kelereng lebih muka cairan.
(1992) Sistem infus berat daripada sebuah sepon
menyediakan kecepatan aliran pencuci piring. Hubungan antar
cairan yang terus menerus dan viskositas dan kerapatan adalah
teratur. Sehingga, sediaan ini semakin tinggi nilai
harus memiliki viskositas yang viskositasnya, maka akan tinggi
baik. pula nilai kerapatannya. Dalam
sediaan infus, jika terjadi
fenomena tersebut, maka dapat
Pengaruh viskositas ,densitas, tegangan pe
rmukaan

Tegangan permukaan

hubungan antara suhu dan


viskositas adalah Viskositas
akan turun dengan naiknya
suhu, sedangkan viskositas gas
naik dengan naiknya suhu.
Sehingga jika dalam sediaan
infus sifat viskoistasnya harus
rendah, maka nilai tekanan
uapnya akan meningkat.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai