sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah yang disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relatif banyak yang dikemas dalam wadah kapasitas 100-1000 ml. yang digunakan untuk memperbaiki gangguan elektrolit cairan tubuh yang serius yang menyediakan nutrisi dasar dan digunakan sebagai pembawa untuk bahan-bahan obat. Tujuan Penggunaan 1. Bila tubuh kekurangan air, elektrolit dan karbohidrat maka kebutuhan tersebut harus cepat diganti. 2. Pemberian infus memiliki keuntungan karena tidak harus menyuntik pasien berulangkali. 3. Mudah mengatur keseimbangan keasam dan kebasaan obat dalam darah. 4. Sebagai penambah nutrisi bagi paseien yang tidak dapat makan secara oral .. 5. Berfungsi sebagai dialisa pada pasien gagal ginja Syarat-syarat Parenteral Volume Besar • Steril • Bebas Pirogen • Bebas dari bahan pertikulat jernih, karena dapat menyebabkan emboli. • Dikemas dalam wadah dosis tunggal • Tidak mengadung bahan baktersid karena volume cairan terlalu besar. • Isotonis dan isohidris Klasifikasi Parenteral Volume Besar Secara umum, parenteral volume besar dibagi menjadi 5 jenis diantaranya • Cairan Infus • Parenteral Total Nutrisi • Analgesik Pasien kontrol • Cairan dialisis • Larutan Irigasi Sediaan Parenteral Volume Besar harus steril dan bebas pirogen karena : • Sediaan diinjeksikan langsung kedalam aliran darah (i.v). • Sediaan ditumpahkan pada tubuh dan daerah gigi (larutan penguras). • Sediaan langsung berhubungan dengan darah (hemofiltrasi). • Sediaan langsung ke dalam tubuh (dialisa peritoneal). • Bebas dari bahan pertikulat jernih, karena dapat menyebabkan emboli. • Dikemas dalam wadah dosis tunggal • Tidak mengadung bahan baktersid karena volume cairan terlalu besar. • Isotonis dan isohidris • Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus dapat berfungsi sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi.
• Larutan irigasi adalah larutan steril, bebas pirogen
yang digunakan untuk tujuan pencucian dan pembilasan. Larutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besar. Larutan tidak disuntikkan ke dalam vena, tapi digunakan di luar sistem peredaran darah • Nutrisi parenteral total atau yang lebih dikenal dengan istilah TPN (total parenteral nutrition) digunakan untuk memberikan dukunagn nutrisi dalam jangka waktu lama bagi pasien-pasien yang tidak mampu mengkonsumsi makan per oral dan tidak dapat menjalani pemberian nutrisi enteral • Cairan dialisis adalah yang digunakan terdiri dari tiga macam cairan dengan konsentrasi berbeda yaitu kadar dextrose5%, 2,5% dan 4,25% dalam kantong plastik 2 liter. • IV atau intravena adalah metode pemberian obat melalui injeksi atau infus melalui intravena. Sebenarnya, intravena sendiri memiliki arti 'di dalam vena'. Jadi obat akan dimasukkan langsung ke pembuluh vena menggunakan jarum atau tabung yang disebut kateter IV • Metode pemberian LVP LVP diberikan secara Peripheral Vein jika larutan low osmolality atau hipotonis. LVP juga dapat diberikan secara Central Vein –Subclavian Vein jika merupakan nutrisi parenteral dan pemberian cairan hipertonik atau cairan yang mengiritasi yang perlu pengenceran segera dalam sistem sirkulasi. Hiper atau hipotonis dapat menyebabkan iritasi vena = phlebitis Pemberian LVPs Preparasi dan praktik rumah sakit • Larutan yang siap digunakan disimpan pada unit keperawatan untuk memudahkan akses • Obat-obatan dapat ditambahkan ke wadah volume besar di apotek • Disiapkan ketika dipesan atau dalam batch setiap 8 hingga 12 jam, diberi label, dan dikirim ke unit keperawatan • Dapat kadaluwarsa setelah 24 jam Wadah • Wadah Gelas Wadah gelas sudah digunakan untuk LVPs. Solid rubber stoppers biasa digunakan untuk sistem penutup wadah. Karena berat dan rentan pecah, wadah gelas diganti dengan wadah plastik. • Wadah Plastik Terbuat dari bahan plastik yang fleksibel. Keuntungannya adalah tahan lama dan ringan sehingga kantongnya kempes jika kosong Konsep Formulasi LVP 1.Parameter fisologis Beberapa komponen penunjang fisologis tubuh dapat diberikan dalam bentuk sediaan parenteral volume besar seperti kebutuhan tubuh akan air, elektrolit, karbohidrat, asam amino, vitamin dan mineral. Faktor fisiologi perlu diperhatikan karena dapat berpengaruh pada formulasi. Tekanan osmosa atau osmolaritas merupakan faktor fisiologi yang dimana tekanan osmosa adalah perpindahan pelarut dan zat terlarut melalui membran permeabel yang memisahkan 2 komponen, dinyatakan dalam osmole per kilogram = osmolarita. 2.Parameter fisika-kimia • Kelarutan Pada umumnya obat-obatan yang digunakan untuk membuat sediaan parenteral volume besar mudah larut. • pH pH perlu diperhatikan mengingat pH yang tidak tepat dapat berpengaruh pada darah. pH darah normal 7.5-7.45. • Pembawa Umumnya digunakan pembawa air, tetapi dapat juga dipakai emulsi lemak intravena yang diberikan sendiri atau kombinasi dengan asam amino atau dekstrose. Zat pembawa yang digunakan dalam sediaan infus yaitu zat yang berbentuk larutan (air) atau yang biasa digunakan dalam pembuatan sediaan steril adalah aqua pro injeksi untuk melarutkan zat aktif dan zat tambahan. • Cahaya dan suhu Cahaya dan suhu mempengaruhi kestabilan obat. Contohnya yaitu vitamin yang harus disimpan dalam wadah terlindung cahaya. • Faktor kemasan Bahan wadah berpengaruh terhadap kestabilan obat parenteral volume besar seperti gelas, plastik dan tutup karet