Anda di halaman 1dari 4

Nama : Radesty Citra Agmalia

NIM : 170105054

Kelas : 6A

SEDIAAN PARENTERAL VOLUME BESAR

A. Pengertian sediaan parenteral


Parenteral berasal dari kata “para enteron” (Yunani) yang berarti “menghindari
usus”. Sediaan parenteral adalah sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut atau dapat
dikatakan obat dimasukkan kedalam tubuh selain saluran cerna (langsung ke pembuluh
darah) sehingga memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai sasaran. Misalnya
suntikan atau insulin.
Injeksi dan infus termasuk semua jenis obat yang digunakan secara parenteral.
Injeksi dapat berupa larutan, suspensi, atau emulsi. Apabila obat tidak stabil dalam
cairan, maka dibuat dalam bentuk sediaan kering. Apabila ingin dipakai baru
ditambahkan aqua steril untuk memperoleh larutan atau suspense injeksi. Para praktisi
farmasi dan kedokteran membatasi pemberian obat secara parenteral hanya meliputi cara
pemberian yang langsung ke dalam jaringan, rongga jaringan, atau kompartemen-
kompartemen tubuh secara suntikan/injeksi atau infus.
B. Pengertian Sediaan Parenteral Volume Besar
Menurut FI edisi IV, sediaan parenteral volume besar adalah injeksi dosis tunggal
untuk intravena dan dikemas dalam wadah bertanda volume lebih besar dari volume 100
ml. Suatu sediaan steril berupa larutan bebas pirogen sedapat mungkin dibuat isotonis
terhadap darah yang disuntikkan langsung kedalam vena dalam volume relative banyak
yang dikemas dalam wadah kapasitas 100 ml – 1000 ml, yang digunakan untuk
memperbaiki gangguan elektrolit cairan tubuh yang serius yang menyediakan nutrisi
dasar dan digunakan sebagai pembawa untuk bahan – bahan obat.
C. Tujuan penggunaan parenteral
1. Bila tubuh kekurangan air, elektrolit dan karbohidrat maka kebutuhan tersebut
harus cepat diganti.
2. Pemberian infus memiliki keuntungan karena tidak harus menyuntik pasien
berulangkali.
3. Agar mudah mengatur keseimbangan keasaman dan kebasaan obat dalam darah.
4. Sebagai pem
5. menambah nutrisi bagi pasien yang tidak dapat makan secara normal
6. Untuk mendapatkan efek lokal yang diinginkan, misalnya anestesi lokal pada
pencabutan gigi.
7. Untuk memberikan obat pada keadaan rute lain yang lebih disukai tidak
memungkinkan, misalnya pada penderita yang saluran cerna bagian atasnya sudah
tidak ada karena dioperasi.
8. Untuk menghasilkan efek secara lokal jika diinginkan untuk mencegah atau
meminimalkan efek/reaksi toksik sistemik. Contoh: pemberian metotreksat secara
injeksi intratekal pada penderita leukemia
9. Untuk memungkinkan pengendalian langsung terhadap beberapa parameter
farmakologi tertentu, seperti waktu tunda, kadar puncak dalam darah, kadar dalam
jaringan, dll. Contoh: pemberian obat secara i.v untuk mendapatkan efek yang
segera.
D. Keuntungan dan kerugian
1. Keuntungan :
 Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
 Bioavaibilotas sempurna atau hamper sempurna
 Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal dapat dihindari
 Obat dapat diberikan kepada penderita yang sedang sakit keras atau koma
2. Krugian
 Pemberian obat harus dilakukan oleh para ahli yang terlatih
 Harga relative lebih bahal
 Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki,
terutama sesudah pemberian i.v
 Rasa nyeri pada saat disuntik, apalagi kalau harus diberikan berulang kali
E. Syarat – syarat sediaan parenteral volume besar
1. Steril
2. Bebas dari pirogen
3. Bebas dari bahan partikulat jernih, karena dapat menyebabkan emboli
4. Dikemas dalam wadah dosis tunggal
5. Tidak mengandung bahan bakteriosid karena volume cairan terlalu besar
6. Isotonis dan isohidris
Sediaan parenteral volume besar harus steril dan bebas pirogen, karena :
1. Sediaan diinjeksikan langsung kedalam aliran darah
2. Sediaan ditumpahkan pada tubuh dan daerah gigi (larutan penguras)
3. Sediaan langsung berhubungan dengan darah ( hemofiltrasi)
4. Sediaan langsung kedalam tubuh (dialisa peritoneal)
F. Klasifikasi parenteral volume besar
Secara umum sediaan parenteral volume besar dibagi menjadi lima jenis, diantaranya :
1. Cairan infus
2. Parenteral total nutrisi
3. Intravena antibiotic
4. Analgesic pasien control
5. Cairan dialisi
6. Larutan irigasi
G. Partikel partikulat
Partikel partikulat terdiri dari partikel yang terdapat dalam larutan LVP berupa
partikel yang berasal dari luar (ekstraneous) dan zat tidak larut. Gelembung gas (udara)
juga tidak dikehendaki keberadaannya dalam larutan parenteral. Komposisi partikel yang
tidak dikehendaki tersebut bervariasi. Bahan luar yang mungkin terdapat dalam sediaan
parenteral meliputi selulosa, serat kapas, karet, logam, partikel plastik, bahan kimia tidak
larut, karat, dan ketombe.

Sumber partikel partikulat dalam sediaan parenteral :

1. Larutan sendiri dan bahan kimia yang terdapat di dalamnya

2. Proses pembuatan dan variabelnya, seperti lingkungan, peralatan, dan personalia

3. Komponen kemasan yang berkontak dengan larutan LVP


4. Unit dan alat yang digunakan untuk pemberian LVP

5. Modifikasi selama proses pembuatan sediaan, selain lingkungan/ruangan


preparasi sediaan
H. Penggunaan klinik LVP

1. Larutan Asam Amino

Pemberian asam amino dilakukan jika pemberian makanan melalui oral tidak
mungkin lagi, atau jika absorbsi melalui saluran cerna tidak berfungsi dengan
baik.

2. Larutan karbohidrat (dekstrosa)

Merupakan nutrisi penting dengan 1 gram menghasilkan 3,4 kalori.

3. Lemak intravena

Untuk memberikan makanan secara I.V, lemak harus berada dalam bentuk yang
sesuai, biasanya berbentuk emulsi

Kelarutan
Parameter farmakologi

Parameter fisikokimia pH

Konsep
farmakologi
Stabilitas LVP Pembawa
LVP
Cahaya dan suhu

Factor kemasa

Anda mungkin juga menyukai