1
Larutan Isotonis
Rahma Nafi’ah, M.Si., Apt
Larutan Dapar (Buffer) 2
Komposisi :
• Asam lemah + basa konjugatnya (garam dari basa kuat), bentuk
ini lebih disukai karena lebih stabil terhadap perubahan suhu.
Contoh : Asam Asetat + Na-Asetat, Asam sitrat + Na-Sitrat
• Basa lemah + asam konjugatnya (garam dari asam kuat)
Larutan Dapar (Buffer) 3
[𝐺]atau [𝐵]
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑤 − 𝑝𝐾𝑏 + 𝑙𝑜𝑔
[𝐴] [𝐺]
Larutan Dapar (Buffer) 4
Lanjutan...
2. Kapasitas Dapar (β)
Faktor yang mempengaruhi kapasitas dapar :
• Konsentrasi total, yaitu konsentrasi asam dan garam
• Kedekatan nilai pH dan pKa, dimana semakin dekat maka
kapasitasnya semakin besar. Maka pembuatan dapar sebaiknya dari
asam yg mempunyai pKa dekat dg pH.
Larutan Dapar (Buffer) 6
Hasselbalch
Maka konsentrasi NaOH = 43 mmol dalam 500 mL dan Asam Salisilat = 84 mmol dalam 500 mL
Penambahan HCl 0,01 M sebanyak 1 ml ke dalam 100 mL larutan dapar menyebabkan perubahan pH sebesar :
pH = 2,98 + log (4,3 - 1)mmol/101 mL = 3,303
(4,1 - 1)mmol/101 mL
Larutan Isotonis 11
Pengukuran Tonisitas
Metode Hemolisis
• Darah diencerkan dengan sampel lalu diamati di bawah mikroskop
• Perhitungannya dengan menggunakan :
a) kesetaraan dg larutan 0,9% NaCl atau dengan penurunan titik
beku
Contoh : Berapa kesetaraan dg NaCl, bila suatu 0,48
x 0,9% = 0,83%
sampel larutan dalam air membeku pada 0,52
suhu -0,480C, apakah larutan bersifat
isotonis?
Larutan Isotonis 15
Lanjutan....
Metode Hemolisis
b) Menggunakan harga L iso
Nilai L diperoleh dari penurunan titik beku larutan senyawa dalam bentuk ionnya
dan pada konsentrasi C yang isotonis dengan cairan tubuh.
∆Tf = L C
Atau : L iso = ∆Tf
C
Nilai L iso untuk larutan NaCl 0,9% (O,154 M) dg titik beku -0,52 adalah 3,4
L iso = 0,52 = 3,4
0,154
Larutan Isotonis 16
Contoh soal :
Hitunglah tonisitas formula yg mengandung sodium propionat 1%.
Sodium propionat mempunyai BM 96 gram/mol dan Liso 3,4
Jawab :
∆Tf = L C
= 3,4 x (1/96) : 0,1 L = 0,350 C
Kesetaraan dg NaCl :
0,35/0,52 x 0,9% = 0,61% (hipotonis)
Larutan Isotonis 18
Pengaturan Isotonis
Terdapat dua kelas untuk menentukan pengaturan tonisitas.
1. Metode Kelas Satu
Dari formula yg ada (termasuk solvennya), dihitung tonisitasnya
dengan menentukan ∆Tf, atau kesetaraan dg NaCl. Jika ∆Tf kurang
dari 0,52 atau kesetaraannya kurang dari 0,9% NaCl, mk dihitung
banyaknya padatan NaCl yg hrs ditambahkan agar larutan isotonis.
Metode ini meliputi : metode Kriskopik dan metode ekivalensi
NaCl
Larutan Isotonis 19
Contoh :
Suatu formula injeksi tiap 500 ml mengandung Morfin HCl (BM
975,84 g/mol dan L iso= 3,3) 3 gram dan nikotinamid (BM 122,13
g/mol dan L iso = 1,9) 10 gram. Aturlah tonisitasnya dengan 4
metode di atas.
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
Aquadest ad 500 ml
Larutan Isotonis 21
a) Metode Kriskopik
Memerlukan data ∆Tf1% (di FI ed IV), namun bs dihitung :
• Morfin HCl : ∆Tf1% = L iso x C = 3,3 x (10/375,84 g/mol) : 1 L = 0,090C
Dalam formula adl 0,6% maka ∆Tf-nya : 0,6 x 0,090C = 0,0540C
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
Aquadest 350 ml
NaCl 0,9% ad 500 ml
Larutan Isotonis 24
d) Metode Sprowls
Memerlukan data V, dapat dilihat di FI ed IV. Harga V yaitu volume dalam ml yang mengandung 0,3
gram obat dan bersifat isotonis
Morfin HCl : 0,52 = 3,3(300 mg/375,84 g/mol) = 5,07 ml
Nikotinamid : 0,52 = 1,9(300 mg/122,13 g/mol) = 8,98 ml
Metode Sprowls dimulai disini :
0,3 g morfin HCl supaya isotonis volumenya 5,07 ml; formula 3 gram, maka volumenya adl 50,7 ml
0,3 g nikotinamid supaya isotonis volumenya 8,98 ml; formula 10 gram, maka volumenya 299,33 ml
Maka larutan obat isotonis adalah 299,33 + 50,7 = 350,03 ml, kadar obat belum sesuai dg yang
diinginkan, sehingga perlu diencerkan dengan NaCl 0,9%.
Maka formula menjadi :
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
Aquadest 350,03 ml
NaCl 0,9% ad 500 ml
25
26
27
Latihan Soal
28
29
SEMOGA SUKSES